rahasia angka 19 dalam al Qur'an
Halaman 1 dari 1 • Share
rahasia angka 19 dalam al Qur'an
Dalam surat al-Muddatsir ayat 30 terdapat firman Allah, "Padanya ada sembilan belas." Banyak sekali upaya-upaya sepanjang zaman dalam menguak rahasia ayat ini. Apakah ia menunjukkan jumlah bilangan malaikat yang terdapat pada ayat berikutnya? Ataukah ia menunjukkan jumlah bilangan bintang dan petunjuk-petunjuk ilmu falak (menurut aliran Gnostisisme)? Ataukah ia menunjuk jumlah fungsi anatomi tubuh dan jiwa, seperti yang diisyaratkan oleh dokter-dokter muslim pada abad pertengahan? Hanya Allah Yang Mahatahu.
Dalam buku "Al-Qur'an: Sebuah Mukjizat yang Tampak di depan Mata" (Taxon; 1982), karangan Rasyid Khalifah, imam Masjid Taxon di wilayah Arizona, berusaha menyingkap peranan yang dimainkan angka 19 dalam keseluruhan bangunan Al-Qur'an. Akhirnya, ia berhasil membuktikan bahwa 19 membentuk unsur pembangun, tidak kurang dari 50 macam, tanpa menggunakan langkah-langkah metafisika. Sebagai contoh ia memperhatikan: (1) basmalah menjadi pembuka semua surat Al-Qur'an, kecuali surat at-Taubah yang terdiri dari 19 huruf; (2) lima ayat pertama dalam surat yang pertama kali turun (al-Alaq) terdiri dari 19 kata; (3) bilangan surat-surat Al-Qur'an adalah hasil perkalian 19x6 = 114 surat; (4) asma Allah SWT muncul 2698 kali dalam Al-Qur'an, angka ini bisa dibagi oleh angka 19.
Yang lebih mencengangkan lagi, Rasyid menyingkap bahwa huruf-huruf samar yang menjadi pembuka beberapa surat; selalu muncul dalam suratnya masing-masing dalam bilangan yang menjadi kelipatan 19. Dia berpendapat bahwa ia mampu, dengan metode ini, membuktikan secara materi bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Ilahi. Karenanya, ilmu pengetahuan menjadi alternatif pengganti iman.
Sebenarnya, Rasyid ingin menunjukkan lewat analisisnya terhadap Al-Qur'an bahwa ia telah berhasil mewujudkan apa yang belum dicapai oleh para filosof sebelum dia. Maksudnya, dalam menegakkan argumen materiil terhadap wujud Allah.
Ia juga berasumsi bahwa telah dibuktikan bahwa teks-teks Al-Qur'an tidak pernah berubah dari dulu sampai bentuknya yang sekarang. Ia tidak pernah berpikir bahwa logikanya itu bukanlah barang baru. Namun, apakah penggunaan angka 19 dengan metode semacam ini bisa merusak kandungan bahasa dan format bangunan Al-Qur'an di sisi lain?
Menurutku, metode Rasyid ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lebih dari jawaban-jawaban yang ada. Apakah dapat diterima bahwa wahyu lingual kontruksi angka? Apakah dapat, dengan upaya-upaya yang serius dan sepadan, sampai pada bangunan-bangunan Al-Qur'an yang bersandar pada bilangan-bilangan lain dengan metode yang sama.
Dari sudut logika saja, apakah peran bangunan angka 19 bisa menjadi dalil yang pasti atas adanya hubungan antara ayat 30 surat ke-74 ini dan bangunan Al-Qur'an, ataukah hal ini tidak lebih dari kebetulan belaka?
Apakah kita bisa berasumsi bahwa penerbitan Al-Qur'an (sesuai dengan turunnya wahyu) --dalam kodifikasinya-- bukan hasil kerja keras manusia semata? Apakah Allah, misalnya, memerintahkan pemisahan surat ke-113 dengan 114?
Sungguh, aku masih diliputi keraguan dengan interpretasi-interpretasi semacam ini. Karena kita bersaksi, "Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya." Kita tidak melakukan hal yang demikian sebagai pembatasan adanya dalil-dalil materiil atas hal itu.
Yang benar, tidak ada alternatif pengganti dari iman.
Dalam buku "Al-Qur'an: Sebuah Mukjizat yang Tampak di depan Mata" (Taxon; 1982), karangan Rasyid Khalifah, imam Masjid Taxon di wilayah Arizona, berusaha menyingkap peranan yang dimainkan angka 19 dalam keseluruhan bangunan Al-Qur'an. Akhirnya, ia berhasil membuktikan bahwa 19 membentuk unsur pembangun, tidak kurang dari 50 macam, tanpa menggunakan langkah-langkah metafisika. Sebagai contoh ia memperhatikan: (1) basmalah menjadi pembuka semua surat Al-Qur'an, kecuali surat at-Taubah yang terdiri dari 19 huruf; (2) lima ayat pertama dalam surat yang pertama kali turun (al-Alaq) terdiri dari 19 kata; (3) bilangan surat-surat Al-Qur'an adalah hasil perkalian 19x6 = 114 surat; (4) asma Allah SWT muncul 2698 kali dalam Al-Qur'an, angka ini bisa dibagi oleh angka 19.
Yang lebih mencengangkan lagi, Rasyid menyingkap bahwa huruf-huruf samar yang menjadi pembuka beberapa surat; selalu muncul dalam suratnya masing-masing dalam bilangan yang menjadi kelipatan 19. Dia berpendapat bahwa ia mampu, dengan metode ini, membuktikan secara materi bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Ilahi. Karenanya, ilmu pengetahuan menjadi alternatif pengganti iman.
Sebenarnya, Rasyid ingin menunjukkan lewat analisisnya terhadap Al-Qur'an bahwa ia telah berhasil mewujudkan apa yang belum dicapai oleh para filosof sebelum dia. Maksudnya, dalam menegakkan argumen materiil terhadap wujud Allah.
Ia juga berasumsi bahwa telah dibuktikan bahwa teks-teks Al-Qur'an tidak pernah berubah dari dulu sampai bentuknya yang sekarang. Ia tidak pernah berpikir bahwa logikanya itu bukanlah barang baru. Namun, apakah penggunaan angka 19 dengan metode semacam ini bisa merusak kandungan bahasa dan format bangunan Al-Qur'an di sisi lain?
Menurutku, metode Rasyid ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lebih dari jawaban-jawaban yang ada. Apakah dapat diterima bahwa wahyu lingual kontruksi angka? Apakah dapat, dengan upaya-upaya yang serius dan sepadan, sampai pada bangunan-bangunan Al-Qur'an yang bersandar pada bilangan-bilangan lain dengan metode yang sama.
Dari sudut logika saja, apakah peran bangunan angka 19 bisa menjadi dalil yang pasti atas adanya hubungan antara ayat 30 surat ke-74 ini dan bangunan Al-Qur'an, ataukah hal ini tidak lebih dari kebetulan belaka?
Apakah kita bisa berasumsi bahwa penerbitan Al-Qur'an (sesuai dengan turunnya wahyu) --dalam kodifikasinya-- bukan hasil kerja keras manusia semata? Apakah Allah, misalnya, memerintahkan pemisahan surat ke-113 dengan 114?
Sungguh, aku masih diliputi keraguan dengan interpretasi-interpretasi semacam ini. Karena kita bersaksi, "Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya." Kita tidak melakukan hal yang demikian sebagai pembatasan adanya dalil-dalil materiil atas hal itu.
Yang benar, tidak ada alternatif pengganti dari iman.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: rahasia angka 19 dalam al Qur'an
sayangnya surat At-taubah di Qurannya si Rasyad Khalifah cuman ada 127 Ayat saja, coba check ada berapa jumlah ayat di Surat At-taubah pada Quran anda ?
http://submission.org/QI#9+
http://submission.org/QI#9+
*9:1 & *9:127 This is the only sura that is not prefixed with the Basmalah. This phenomenon has puzzled the students of the Quran for 14 centuries, and many theories were advanced to explain it. Now we realize that the conspicuous absence of the Basmalah serves three purposes: (1) It represents an advance divine proclamation that the idol worshipers were destined to tamper with the Quran by adding 2 false verses (9:128-129). (2) It demonstrates one of the functions of God's mathematical code in the Quran, namely, to guard the Quran against any alteration. (3) It provides additional miraculous features of the Quran's code. Due to their extraordinary importance, the details are given in Appendices 24 and 29. One immediate observation is that the number of occurrences of the word "God" at the end of Sura 9 is 1273 (19x67). If the two false verses 128 & 129 are included, this phenomenon - and many more - will vanish.
nasigoreng- SERSAN SATU
-
Posts : 147
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 27.11.12
Reputation : 1
Re: rahasia angka 19 dalam al Qur'an
ingat jaman marak-maraknya judi togel..
semua peristiwa dan angka digothak-gathuk..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Similar topics
» Misteri Kematian Matahari dalam Al-Quran
» khurafat dalam kajian misteri angka-angka
» Rahasia dalam Peristiwa Ular Tembaga
» astronomi dalam Quran
» Term SHOLB di dalam AL Quran
» khurafat dalam kajian misteri angka-angka
» Rahasia dalam Peristiwa Ular Tembaga
» astronomi dalam Quran
» Term SHOLB di dalam AL Quran
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik