Salib Yesus vs 10 Perintah Allah

master_killer wrote:

jakajayagiri wrote:

Mungkin sebaiknya dikutip secara lebih lengkap biar tidak jungkir balik cara memahaminya. Juga sekaligus saya koreksi pasal dan ayatnya. Ngutip nggak bener akan menimbulkan pemahaman yg gak bener juga.



I Korintus 1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia

Begini kira2 cara memahaminya:
Yg dihadapi Paulus dan teman2nya kala itu ada dua tipe manusia: tipe org yg menghendaki pembuktian melalui tanda2 mujizat ~ pembuktian power/kekuatan (golongan org Yahudi) dan tipe org yg hanya mau menerima ketika pemberitaan Injil itu menurut mreka masuk akal (golongan org Yunani). Krn tipologi kedua kelompok itulah maka Paulus berkata bahwa untuk org2 Yahudi pemberitaan Injil itu bakal jadi batu sandungan saja, sedangkan untuk/bagi orang Yunani pemberitaan Injil bakal direspon sebagai suatu kebodohan.
TETAPI, bagi orang2 yg terpanggil (entah dr kelompok masyarakat manapun asalnya) keimanan kepada Yesus adalah sumber kekuatan dan hikmat.
SEBAB firman dr Allah yg oleh org2 dianggap kebodohan itu sejatinya jauh lebih punya hikmat. Dan fiman Tuhan yg oleh manusia dianggap sbg kelemahan sebenarnya adalah memiliki kekuatan yg dahsyat.

Kenapa kok gak di kutip dari ayat 21??hehehe jangan sepotong-sepotong atuh

1 Korintus 1:21

Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan

Padahal yang menganggap kalau pengkabaran salib itu kebodohan merupakan Paulus sendiri.Dan ayat 25 di atas juga jadi bukti amburadulnya tulisan manusia yang di anggap firman " Sebab yang bodoh dari Allah",akankah Tuhan menyebarkan ajaran kebodohan??

jakajayagiri-2 wrote:

Kan udah dijelasin yg menyebut atau menganggapnya kebodohan itu siapa. Orang Yunani.
Jadi makusdnya "yg bodoh dr Allah" itu ya firman Tuhan atau rencana2 Tuhan namun dinyatakan dlm perspektif org Yunani (kala itu) yg sok pinter.
Cara Paulus bertutur dalam suratnya memang lebih dulu menuliskan ttg hal "yg bodoh", baru kemudian menjelaskannya di bagian belakang. Kenapa dia tidak menjelaskan dulu baru kemudian menggunakan istilah? Ah..itu kan cuma style penulisan saja. Biasa banget. Justru kita yg harus memahami dulu keseluruhannya secara utuh supaya mendapatkan makna yg benar.

master_killer wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

Kan udah dijelasin yg menyebut atau menganggapnya kebodohan itu siapa. Orang Yunani.
Jadi makusdnya "yg bodoh dr Allah" itu ya firman Tuhan atau rencana2 Tuhan namun dinyatakan dlm perspektif org Yunani (kala itu) yg sok pinter.
Cara Paulus bertutur dalam suratnya memang lebih dulu menuliskan ttg hal "yg bodoh", baru kemudian menjelaskannya di bagian belakang. Kenapa dia tidak menjelaskan dulu baru kemudian menggunakan istilah? Ah..itu kan cuma style penulisan saja. Biasa banget. Justru kita yg harus memahami dulu keseluruhannya secara utuh supaya mendapatkan makna yg benar.

lalu seperti apa standar bodoh bagi Allah(Tuhan),bukankah ajaran agama di berikan sesuai dengan kemampuan berfikir manusia,kalau takaran bodoh saja sudah bisa jadi standar Tuhan,apa gak lucu ya??

jakajayagiri-2 wrote:

master_killer wrote:

jakajayagiri wrote:

Mungkin sebaiknya dikutip secara lebih lengkap biar tidak jungkir balik cara memahaminya. Juga sekaligus saya koreksi pasal dan ayatnya. Ngutip nggak bener akan menimbulkan pemahaman yg gak bener juga.



I Korintus 1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia

Begini kira2 cara memahaminya:
Yg dihadapi Paulus dan teman2nya kala itu ada dua tipe manusia: tipe org yg menghendaki pembuktian melalui tanda2 mujizat ~ pembuktian power/kekuatan (golongan org Yahudi) dan tipe org yg hanya mau menerima ketika pemberitaan Injil itu menurut mreka masuk akal (golongan org Yunani). Krn tipologi kedua kelompok itulah maka Paulus berkata bahwa untuk org2 Yahudi pemberitaan Injil itu bakal jadi batu sandungan saja, sedangkan untuk/bagi orang Yunani pemberitaan Injil bakal direspon sebagai suatu kebodohan.
TETAPI, bagi orang2 yg terpanggil (entah dr kelompok masyarakat manapun asalnya) keimanan kepada Yesus adalah sumber kekuatan dan hikmat.
SEBAB firman dr Allah yg oleh org2 dianggap kebodohan itu sejatinya jauh lebih punya hikmat. Dan fiman Tuhan yg oleh manusia dianggap sbg kelemahan sebenarnya adalah memiliki kekuatan yg dahsyat.

Kenapa kok gak di kutip dari ayat 21??hehehe jangan sepotong-sepotong atuh

1 Korintus 1:21

Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan

Padahal yang menganggap kalau pengkabaran salib itu kebodohan merupakan Paulus sendiri.Dan ayat 25 di atas juga jadi bukti amburadulnya tulisan manusia yang di anggap firman " Sebab yang bodoh dari Allah",akankah Tuhan menyebarkan ajaran kebodohan??

Kan udah dijelasin yg menyebut atau menganggapnya kebodohan itu siapa. Orang Yunani.
Jadi makusdnya "yg bodoh dr Allah" itu ya firman Tuhan atau rencana2 Tuhan namun dinyatakan dlm perspektif org Yunani (kala itu) yg sok pinter.
Cara Paulus bertutur dalam suratnya memang lebih dulu menuliskan ttg hal "yg bodoh", baru kemudian menjelaskannya di bagian belakang. Kenapa dia tidak menjelaskan dulu baru kemudian menggunakan istilah? Ah..itu kan cuma style penulisan saja. Biasa banget. Justru kita yg harus memahami dulu keseluruhannya secara utuh supaya mendapatkan makna yg benar.