PERTANYAAN BAGI KRISTENER

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Yoh 5:37 `And the Father who sent me Himself hath testified concerning me; ye have neither heard His voice at any time, nor His appearance have ye seen;

'ye' itu siapa ya?

tentu murid muridnya termasuk Matius, tapi sayangnya yesus berbohong karena matius bisa mendengar suara Tuhan :
Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Siapa yang berbohong ya

Tidak ada yg bohong, yg ada adalah Anda sendiri yg tidak paham.
Ketika suara itu terdengar (saat Yesus dipabtis oleh Yohanes Pembaptis) para murid belum mengenal Yesus.

berarti Matius bukan saksi mata atas peristiwa tersebut

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian. Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas tinggi.
Kenapa begitu, krn seorang saksi mata belum tentu bisa menulis dengan baik. Seorang saksi mata hampir bisa dipastikan tidak mungkin mengalami seluruh peristiwa. Krn itu pasti diperlukan banyak saksi mata untuk satu peristiwa maupun untuk peristiwa2 yg berbeda. Baru kemudian dibutuhkan orang untuk mengumpulkan, mengolah, dan menuliskannya.
Saya berharap keterangan saya ini tidak terlalu berat untuk Anda pahami.

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:
tentu murid muridnya termasuk Matius, tapi sayangnya yesus berbohong karena matius bisa mendengar suara Tuhan :
Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Siapa yang berbohong ya

Tidak ada yg bohong, yg ada adalah Anda sendiri yg tidak paham.
Ketika suara itu terdengar (saat Yesus dipabtis oleh Yohanes Pembaptis) para murid belum mengenal Yesus.

berarti Matius bukan saksi mata atas peristiwa tersebut

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian. Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas tinggi.
Kenapa begitu, krn seorang saksi mata belum tentu bisa menulis dengan baik. Seorang saksi mata hampir bisa dipastikan tidak mungkin mengalami seluruh peristiwa. Krn itu pasti diperlukan banyak saksi mata untuk satu peristiwa maupun untuk peristiwa2 yg berbeda. Baru kemudian dibutuhkan orang untuk mengumpulkan, mengolah, dan menuliskannya.
Saya berharap keterangan saya ini tidak terlalu berat untuk Anda pahami.

mantap, satu kesimpulan dari mas jaka : PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Tidak ada yg bohong, yg ada adalah Anda sendiri yg tidak paham.
Ketika suara itu terdengar (saat Yesus dipabtis oleh Yohanes Pembaptis) para murid belum mengenal Yesus.

berarti Matius bukan saksi mata atas peristiwa tersebut

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian. Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas tinggi.
Kenapa begitu, krn seorang saksi mata belum tentu bisa menulis dengan baik. Seorang saksi mata hampir bisa dipastikan tidak mungkin mengalami seluruh peristiwa. Krn itu pasti diperlukan banyak saksi mata untuk satu peristiwa maupun untuk peristiwa2 yg berbeda. Baru kemudian dibutuhkan orang untuk mengumpulkan, mengolah, dan menuliskannya.
Saya berharap keterangan saya ini tidak terlalu berat untuk Anda pahami.

mantap, satu kesimpulan dari mas jaka : PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG

Kesimpulan yg gegabah bahkan nyaris bsa dikatakan kesimpulan bodoh.
Penjelasan saya bahkan sama sekali belum menyentuh ttg keempat penulis Injil. Saya baru menjelaskan logika UMUM tentang penulisan sebuah peristiwa. Tidak dibahas atau disanggah, malah menyimpulkan yg gak nyambung dgn penjelasannya. Sungguh kasihan saya melihat cara berfikir Anda.

SEGOROWEDI wrote:

tidak harus semua peristiwa disaksikannya langsung
tetapi yang jelas setiap peristiwa ada saksinya
dan yang disaksikannya langsung juga banyak

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

berarti Matius bukan saksi mata atas peristiwa tersebut

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian. Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas tinggi.
Kenapa begitu, krn seorang saksi mata belum tentu bisa menulis dengan baik. Seorang saksi mata hampir bisa dipastikan tidak mungkin mengalami seluruh peristiwa. Krn itu pasti diperlukan banyak saksi mata untuk satu peristiwa maupun untuk peristiwa2 yg berbeda. Baru kemudian dibutuhkan orang untuk mengumpulkan, mengolah, dan menuliskannya.
Saya berharap keterangan saya ini tidak terlalu berat untuk Anda pahami.

mantap, satu kesimpulan dari mas jaka : PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG

Kesimpulan yg gegabah bahkan nyaris bsa dikatakan kesimpulan bodoh.
Penjelasan saya bahkan sama sekali belum menyentuh ttg keempat penulis Injil. Saya baru menjelaskan logika UMUM tentang penulisan sebuah peristiwa. Tidak dibahas atau disanggah, malah menyimpulkan yg gak nyambung dgn penjelasannya. Sungguh kasihan saya melihat cara berfikir Anda.

mas mas, kok habi kali ngeles :

ne pernyataan anda bukan :

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis
kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian.
Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan
pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru
kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas
tinggi.

sementara saya tanya :matius saksi mata bukan atas ayat berikut :

Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

dan anda berargumen : Tidak ada yg bohong, yg ada adalah Anda sendiri yg tidak paham.
Ketika suara itu terdengar (saat Yesus dipabtis oleh Yohanes Pembaptis) para murid belum mengenal Yesus.


buat argumen kok kayak orang amnesia

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:
Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian. Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas tinggi.
Kenapa begitu, krn seorang saksi mata belum tentu bisa menulis dengan baik. Seorang saksi mata hampir bisa dipastikan tidak mungkin mengalami seluruh peristiwa. Krn itu pasti diperlukan banyak saksi mata untuk satu peristiwa maupun untuk peristiwa2 yg berbeda. Baru kemudian dibutuhkan orang untuk mengumpulkan, mengolah, dan menuliskannya.
Saya berharap keterangan saya ini tidak terlalu berat untuk Anda pahami.

mantap, satu kesimpulan dari mas jaka : PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG

Kesimpulan yg gegabah bahkan nyaris bsa dikatakan kesimpulan bodoh.
Penjelasan saya bahkan sama sekali belum menyentuh ttg keempat penulis Injil. Saya baru menjelaskan logika UMUM tentang penulisan sebuah peristiwa. Tidak dibahas atau disanggah, malah menyimpulkan yg gak nyambung dgn penjelasannya. Sungguh kasihan saya melihat cara berfikir Anda.

mas mas, kok habi kali ngeles :

ne pernyataan anda bukan :

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis
kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian.
Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan
pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru
kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas
tinggi.

sementara saya tanya :matius saksi mata bukan atas ayat berikut :

Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

dan anda berargumen : Tidak ada yg bohong, yg ada adalah Anda sendiri yg tidak paham.
Ketika suara itu terdengar (saat Yesus dipabtis oleh Yohanes Pembaptis) para murid belum mengenal Yesus.


buat argumen kok kayak orang amnesia

Lagi2 Anda sedang memamerkan cara berlogika yg parah.
Injil terdiri dr empat tulisan dr empat orang yg berbeda.
Masing2 berisi kesaksian dr sekian banyak peristiwa.
Ayat yg saya bahas adalah salah satu peristiwa saja yg dituliskan oleh satu orang saja Matius.
Untuk memberi pemahaman kepada Anda saya jelaskan dulu ttg bagaimana logika penulisan kesaksian suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa2.

Baru sampai pada penjelelasan itu, tiba2 Anda nylonong membawa kesimpulan yg menggeneralisir (semua penulis Injil) dan keliru pula.

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

mantap, satu kesimpulan dari mas jaka : PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG

Kesimpulan yg gegabah bahkan nyaris bsa dikatakan kesimpulan bodoh.
Penjelasan saya bahkan sama sekali belum menyentuh ttg keempat penulis Injil. Saya baru menjelaskan logika UMUM tentang penulisan sebuah peristiwa. Tidak dibahas atau disanggah, malah menyimpulkan yg gak nyambung dgn penjelasannya. Sungguh kasihan saya melihat cara berfikir Anda.

mas mas, kok habi kali ngeles :

ne pernyataan anda bukan :

Tak ajarin ya mas. Ini sebenarnya pengetahuan standard sih.
Penulis
kesaksian itu tidak perlu menjadi saksi mata langsung sebuah kejadian.
Penulis cukup menjadi pengumpul bukti, pengumpul kesaksian2, melakukan
pemilahan berdasarkan kecocokan informasi dan kronologinya. Baru
kemudian menuiliskannya menjadi sebuah tulisan yg punya validitas
tinggi.

sementara saya tanya :matius saksi mata bukan atas ayat berikut :

Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

dan anda berargumen : Tidak ada yg bohong, yg ada adalah Anda sendiri yg tidak paham.
Ketika suara itu terdengar (saat Yesus dipabtis oleh Yohanes Pembaptis) para murid belum mengenal Yesus.


buat argumen kok kayak orang amnesia

Lagi2 Anda sedang memamerkan cara berlogika yg parah.
Injil terdiri dr empat tulisan dr empat orang yg berbeda.
Masing2 berisi kesaksian dr sekian banyak peristiwa.
Ayat yg saya bahas adalah salah satu peristiwa saja yg dituliskan oleh satu orang saja Matius.
Untuk memberi pemahaman kepada Anda saya jelaskan dulu ttg bagaimana logika penulisan kesaksian suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa2.

Baru sampai pada penjelelasan itu, tiba2 Anda nylonong membawa kesimpulan yg menggeneralisir (semua penulis Injil) dan keliru pula.

udah gak usah muter muter,

di surat :

Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

apakah matius saksi mata langsung sehingga dia menulis ayat tersebut, atau hanya denger gosip ajah

SEGOROWEDI wrote:

kok gosip gimana?
yang ada di situ banyak orang
bukan kalim satu orang

putramentari wrote:
Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

apakah matius saksi mata langsung sehingga dia menulis ayat tersebut

jakajayagiri-2 wrote:Anda sdh menyimpulkan dgn keliru. Harus dibenerin dulu
Apakah anda masih kekeuh berpendapat PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG?
Kalau tiap kali melakukan kesalahan trus main lompat2 ke pertanyaan berikutnya, pengecut namanya.

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:Anda sdh menyimpulkan dgn keliru. Harus dibenerin dulu
Apakah anda masih kekeuh berpendapat PENULIS INJIL BUKAN SAKSI MATA LANGSUNG?
Kalau tiap kali melakukan kesalahan trus main lompat2 ke pertanyaan berikutnya, pengecut namanya.

makanya saya tanya