ISLAM itu 1

by **BAKUL KOPI** Fri Oct 28, 2011 2:40 am

First topic message reminder :

Maaf sebelumnya,sebenernya thread ini adl pertanyaan tambahan dari thread 73 Golongan tapi berhubung Thread tsb terlanjur di lock maka saya ajukan pertanyaan di thread ini.
sudah lama pertanyaan ini muncul dalam hati,mohon pencerahan dari saudara2ku disini...
langsung aja yah....

Bisa kah / mungkinkah kiranya kaum muslim tidak lagi meng-Kotak2-kan ISLAM itu sendiri
terserah itu atas nama Organisasi ini lah, Thariqot itu lah, Golongan anu lah, Imam anu lah, Aliran itu lah, bla bla bla lah.....!
Islam itu Indah,Lebih indah lagi kalo bisa bersatu,sumfah miris liat banyaknya gesekan sampai pertikaian antar sesama muslim...
wong ya sama menuhankan ALLOH SWT dan menjunjung Rasulullah serta berpedoman / peganan pada Al Quran serta Sunnatullah
so what gitu loh...? baru kalo ada yg melenceng dari itu patutnya dipertanyakan...!

Susah kah...?
Mustahilkah...?
Percumakah...?
Mana Taste nya....?

mohon pencerahan se-cerah-cerahnya....!
wassalam

ISLAM itu 1 - Page 2 14-12

*
@mang odoy : no oot (hehehe)
@mbah abu : jgn terlalu disibukkan oleh duniawi mbah,sampe lupa bayar kupi (hehehe)
@Pak RT + Bro HT : pencerahannya yg singkat tp padat pliss (hehehe)

by **hamba tuhan** Sun Oct 30, 2011 6:32 pm

thulabul ilmi wrote:
hamba tuhan wrote:perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat, apalagi kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah... bukan musibah saudaraku, emang saudaraku suka dgn musibah ya???

heheee.....

:D :D

menurut saya, afwan kalo salah.... :3: jika dikatakan perbedaan pendapat adalah rahmat maka tentu saja persatuannya adalah sebuah musibah bukan, karna hilangnya rahmat?iyaa kaan?? :3:
saya tidak setuju dengan pendapat bahwa perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat, karna melihat banyak nya perpecahan yang terjadi dan membuat kebingungan orang2 seperti saya dalam beragama, dan muncul lah banyak golongan2 dalam islam sendiri, lalu bagaimana bisa dikatakan rahmat?
namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... :)

nah.. disinilah kita perlu pemahamannya saudaraku.....

1. perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat
2. perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat

dr 2 point tsb diatas sama atau ada perbedaan????

gasah bingung kalo kita sudah mengetahui tentang hakikat perbedaan tsb tentang apa.... dan kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah.. yaitu Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Utusan Allah....

namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... mantap point ini saudaraku..... semua sudah menjadi ketetapan Allah, karna itu termasuk rukun iman.....

by **sun-moon** Sun Oct 30, 2011 7:23 pm

thulabul ilmi wrote:
hamba tuhan wrote:perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat, apalagi kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah... bukan musibah saudaraku, emang saudaraku suka dgn musibah ya???

heheee.....

:D :D

menurut saya, afwan kalo salah.... :3: jika dikatakan perbedaan pendapat adalah rahmat maka tentu saja persatuannya adalah sebuah musibah bukan, karna hilangnya rahmat?iyaa kaan?? :3:
saya tidak setuju dengan pendapat bahwa perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat, karna melihat banyak nya perpecahan yang terjadi dan membuat kebingungan orang2 seperti saya dalam beragama, dan muncul lah banyak golongan2 dalam islam sendiri, lalu bagaimana bisa dikatakan rahmat?
namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... :)

hehehe...:3:
coba, pengertian/hakikat sederhana dari kata "rakhmat" itu apa?

- 'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
- demikian juga halnya, 'rakhmat' untuk makhluknya adalah ketetapan dari Allah juga = correct?

hehehe...:3:

hadits shohih itu harus berdiri kokoh diatas 3 pilar utama; perawi, sanad, dan matan nya..
katakanlah sanadnya lemah (atau baru "diduga" lemah), tetapi perawi & matannya ok,,
ada 1 hal yang dilupakan yaitu sandaran 'akli' = akal (yang jernih) = tafakur....

monggo sdr.TI...

by **thulabul ilmi** Sun Oct 30, 2011 8:23 pm

jika ternyata hadits sudah jelas2 palsu atau dhaif, janganlah kita jadikan ia sebagai hujjah apalagi menyandarkannya kepada rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam... justru sebaiknya kita berhati2, karna berdusta atas nama rasul itu balasannya neraka ya akhi... antum mau didudukkan di neraka hanya karna itu? :D
boleh kita menganggap ini hanya berpendapat, tetapi mayoritas kita awalnya mengira hadits itu adalah berasal dari perkataan rasul sehingga diyakini kebenarannya, sedang disini sudah dijelaskan bahwa itu bukanlah dari sumber yang shahih, jika kita selalu mengedepankan akal bukan dalil maka akan rusaklah agama ini...
akan timbul semakin banyak aliran sesat.... afwan kalo salah ngompong eh ngomong...hehe :3:

saya rasa cukup ga perlu diperpanjang lagi yaa :)

by **sun-moon** Sun Oct 30, 2011 8:43 pm

thulabul ilmi wrote:jika ternyata hadits sudah jelas2 palsu atau dhaif, janganlah kita jadikan ia sebagai hujjah apalagi menyandarkannya kepada rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam... justru sebaiknya kita berhati2, karna berdusta atas nama rasul itu balasannya neraka ya akhi... antum mau didudukkan di neraka hanya karna itu? :D
boleh kita menganggap ini hanya berpendapat, tetapi mayoritas kita awalnya mengira hadits itu adalah berasal dari perkataan rasul sehingga diyakini kebenarannya, sedang disini sudah dijelaskan bahwa itu bukanlah dari sumber yang shahih, jika kita selalu mengedepankan akal bukan dalil maka akan rusaklah agama ini...
akan timbul semakin banyak aliran sesat.... afwan kalo salah ngompong eh ngomong...hehe :3:

saya rasa cukup ga perlu diperpanjang lagi yaa :)

hehehe...
la haola wala quwata ila billah.....akhi...

mengenai 'hadits' tsb tidak perlu diperpanjang lagi,,monggo...akhi...silahkan saja :3:

bila akhi cermati tulisan saya sehubungan dgn TS ini, disitu tidak dikatakan refer to "hadits" ini/itu...tetapi justru saya menuliskan sebagai 'semboyan'...(karena saya sadar hadits ini sanadnya lemah), namun, bukan berarti selalu ana mengedepankan akal utk ber hujjah,,,insyaAllah, apa yang saya 'pegang' tidaklah berseberangan dengan dalil2 utama dalam AQ...plus hadits2 yang shohih...
karena saya juga sadar, nakli dan akli itu harus sepasang beriringan, bila hanya berjalan salah satunya pastilah tidak sempurna (pincang/buta/bodoh) atau rusak....
penegasan tentang pentingnya akli pun justru ditegaskan dalam nakli yang utama (dalam AQ)...

urusan neraka, surga, a'raf...sepenuhnya perogratif Allah SWT..,,saya tidak ragukan itu...

:3: :surban: :3:

by **hamba tuhan** Sun Oct 30, 2011 8:43 pm

thulabul ilmi wrote:jika ternyata hadits sudah jelas2 palsu atau dhaif, janganlah kita jadikan ia sebagai hujjah apalagi menyandarkannya kepada rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam... justru sebaiknya kita berhati2, karna berdusta atas nama rasul itu balasannya neraka ya akhi... antum mau didudukkan di neraka hanya karna itu? :D
boleh kita menganggap ini hanya berpendapat, tetapi mayoritas kita awalnya mengira hadits itu adalah berasal dari perkataan rasul sehingga diyakini kebenarannya, sedang disini sudah dijelaskan bahwa itu bukanlah dari sumber yang shahih, jika kita selalu mengedepankan akal bukan dalil maka akan rusaklah agama ini...
akan timbul semakin banyak aliran sesat.... afwan kalo salah ngompong eh ngomong...hehe :3:

saya rasa cukup ga perlu diperpanjang lagi yaa :)

maaf, ini bukan membicarakan mslah hadits tsb..... ini yg jd mslahnya yg ga ada sangkut paut dgn hadits :
perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat, apalagi kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah...

by **hamba tuhan** Sun Oct 30, 2011 8:59 pm

sun-moon wrote:
hamba tuhan wrote:Kita sepakat bahwa pedoman semua orang beriman adalah Alquran dan hadist.....tak bisa ditawar2.... tetapi ingat ayat itu berjumlah 114 surat 30 juz dan berjumlah ayat 6ribu lebih ayat dimana terdapat perpedaan pendapat yang sebenarnya satu pendapat, berbeda hanya segi penentuan apakah itu satu ayat atau dua ayat......
Maka dalam memahami ayat dan hadist ini dalam perkembangannya membawa kepada dua masalah...

1. Firqah.
2. Ikhtilaf.

Firqah adalah pemahaman dalam masalah aqidah dimana tidak bisa disatukan sama sekali.... Kedua2nya tidak mungkin benar, mesti salah satunya benar. Seperti hadist yang menyatakan umat nabi akan terpecah menjadi 73 golongan semua penghuni neraka kecuali satu penghuni syurga, ini adalah masalah aqidah..... tidak mungkin umat nabi yang pecah 73 golongan ini masuk neraka kalau hanya masalah ijtihad, karena kalau itu hasil ijtihad, salah dan benar diikuti tetap berpahala......

Sesungguhnya engkau akan menjumpai kaum ahli kitab, jika engkau bertemu dengan mereka maka dakwahkanlah bahwa tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Abdullah bin Abbas ra.)

Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.... itulah islam yg 1.
:lkj: :lkj:

kalo saudara2 kita bs memahaminya kang SM, pasti gak bakal slg klaim sembarangan.... perbedaan hanya mslah furu'(ijtihad) yg tdk berpengaruh terhadap aqidah..... :surban: :surban:

by **forever_muslim** Sun Oct 30, 2011 9:52 pm

sun-moon wrote:
thulabul ilmi wrote:
hamba tuhan wrote:perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat, apalagi kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah... bukan musibah saudaraku, emang saudaraku suka dgn musibah ya???

heheee.....

:D :D

menurut saya, afwan kalo salah.... :3: jika dikatakan perbedaan pendapat adalah rahmat maka tentu saja persatuannya adalah sebuah musibah bukan, karna hilangnya rahmat?iyaa kaan?? :3:
saya tidak setuju dengan pendapat bahwa perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat, karna melihat banyak nya perpecahan yang terjadi dan membuat kebingungan orang2 seperti saya dalam beragama, dan muncul lah banyak golongan2 dalam islam sendiri, lalu bagaimana bisa dikatakan rahmat?
namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... :)

hehehe...:3:
coba, pengertian/hakikat sederhana dari kata "rakhmat" itu apa?

- 'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
- demikian juga halnya, 'rakhmat' untuk makhluknya adalah ketetapan dari Allah juga = correct?

hehehe...:3:

hadits shohih itu harus berdiri kokoh diatas 3 pilar utama; perawi, sanad, dan matan nya..
katakanlah sanadnya lemah (atau baru "diduga" lemah), tetapi perawi & matannya ok,,
ada 1 hal yang dilupakan yaitu sandaran 'akli' = akal (yang jernih) = tafakur....

monggo sdr.TI...

mungkin yang dimaksud rahmat disini yaitu hikmah dari adanya perbedaan penafsiran ataupun pendapat dari para ulama membuat kita termotivasi utk mempelajari lebih mendalam tentang hal-hal yg berbeda penafsirannya tersebut... jadi tidak perlulah kita memandang perbedaan tsb sebagai sesuatu yg negatif semata, bukankah kita muslim selalu disuruh mengambil hikmah dari setiap fenomena yg terjadi.... namun jika disuruh memilih maka pastilah kita tetap tidak menginginkan terjadinya perbedaan seperti ini....

hati-hati juga untuk menyatakan bahwa perbedaan yg terjadi ini merupakan Sunnatulah, karena kalo kita menganggapnya seperti itu maka sama juga kita menyatakan bahwa perbedaan penafsiran dan pendapat para ulama sudah merupakan takdir mubram ..... ingatlah Firman ALLAH SWT "Apa saja nikmat yang kamu perolehi adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (An Nissa: 79).... apakah terjadinya perbedaan golongan, tafsir dll merupakan sesuatu yg ditetapkan oleh ALLAH SWT??? saya koq meragukan itu......

by **sun-moon** Mon Oct 31, 2011 3:21 am

forever_muslim wrote:
sun-moon wrote:
thulabul ilmi wrote:
hamba tuhan wrote:perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat, apalagi kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah... bukan musibah saudaraku, emang saudaraku suka dgn musibah ya???

heheee.....

:D :D

menurut saya, afwan kalo salah.... :3: jika dikatakan perbedaan pendapat adalah rahmat maka tentu saja persatuannya adalah sebuah musibah bukan, karna hilangnya rahmat?iyaa kaan?? :3:
saya tidak setuju dengan pendapat bahwa perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat, karna melihat banyak nya perpecahan yang terjadi dan membuat kebingungan orang2 seperti saya dalam beragama, dan muncul lah banyak golongan2 dalam islam sendiri, lalu bagaimana bisa dikatakan rahmat?
namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... :)

hehehe...:3:
coba, pengertian/hakikat sederhana dari kata "rakhmat" itu apa?

- 'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
- demikian juga halnya, 'rakhmat' untuk makhluknya adalah ketetapan dari Allah juga = correct?

hehehe...:3:

hadits shohih itu harus berdiri kokoh diatas 3 pilar utama; perawi, sanad, dan matan nya..
katakanlah sanadnya lemah (atau baru "diduga" lemah), tetapi perawi & matannya ok,,
ada 1 hal yang dilupakan yaitu sandaran 'akli' = akal (yang jernih) = tafakur....

monggo sdr.TI...
mungkin yang dimaksud rahmat disini yaitu hikmah dari adanya perbedaan penafsiran ataupun pendapat dari para ulama membuat kita termotivasi utk mempelajari lebih mendalam tentang hal-hal yg berbeda penafsirannya tersebut... jadi tidak perlulah kita memandang perbedaan tsb sebagai sesuatu yg negatif semata, bukankah kita muslim selalu disuruh mengambil hikmah dari setiap fenomena yg terjadi.... namun jika disuruh memilih maka pastilah kita tetap tidak menginginkan terjadinya perbedaan seperti ini....

yups...akur, pendapat sayapun begitu, ini merefer kepada 'pendapat para ulama' dan bukan kepada 'hadits' (karena bila disandarkan kepada hadits, haditsnya 'diduga' lemah).
:surban: :D:

forever_muslim wrote:
hati-hati juga untuk menyatakan bahwa perbedaan yg terjadi ini merupakan Sunnatulah, karena kalo kita menganggapnya seperti itu maka sama juga kita menyatakan bahwa perbedaan penafsiran dan pendapat para ulama sudah merupakan takdir mubram ..... ingatlah Firman ALLAH SWT "Apa saja nikmat yang kamu perolehi adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (An Nissa: 79).... apakah terjadinya perbedaan golongan, tafsir dll merupakan sesuatu yg ditetapkan oleh ALLAH SWT??? saya koq meragukan itu......

hmmm....menarik, ini pemikiran/pendapat yg dimulai/diutarakan oleh sdr.TI, coba kita mohon penjelasannya dari ybs... :3:

by **sun-moon** Mon Oct 31, 2011 3:23 am

hamba tuhan wrote:
sun-moon wrote:
hamba tuhan wrote:Kita sepakat bahwa pedoman semua orang beriman adalah Alquran dan hadist.....tak bisa ditawar2.... tetapi ingat ayat itu berjumlah 114 surat 30 juz dan berjumlah ayat 6ribu lebih ayat dimana terdapat perpedaan pendapat yang sebenarnya satu pendapat, berbeda hanya segi penentuan apakah itu satu ayat atau dua ayat......
Maka dalam memahami ayat dan hadist ini dalam perkembangannya membawa kepada dua masalah...

1. Firqah.
2. Ikhtilaf.

Firqah adalah pemahaman dalam masalah aqidah dimana tidak bisa disatukan sama sekali.... Kedua2nya tidak mungkin benar, mesti salah satunya benar. Seperti hadist yang menyatakan umat nabi akan terpecah menjadi 73 golongan semua penghuni neraka kecuali satu penghuni syurga, ini adalah masalah aqidah..... tidak mungkin umat nabi yang pecah 73 golongan ini masuk neraka kalau hanya masalah ijtihad, karena kalau itu hasil ijtihad, salah dan benar diikuti tetap berpahala......

Sesungguhnya engkau akan menjumpai kaum ahli kitab, jika engkau bertemu dengan mereka maka dakwahkanlah bahwa tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Abdullah bin Abbas ra.)

Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.... itulah islam yg 1.
:lkj: :lkj:

kalo saudara2 kita bs memahaminya kang SM, pasti gak bakal slg klaim sembarangan.... perbedaan hanya mslah furu'(ijtihad) yg tdk berpengaruh terhadap aqidah..... :surban: :surban:

yups..akur juga bro HT :D :surban: :D

by **BAKUL KOPI** Mon Oct 31, 2011 12:05 pm

sun-moon wrote:jujur (tidak bohong) terhadap diri sendiri & kritis adalah modal utama untuk beroleh taufik-hidayah lebih lanjut (dengan optimalisasi akal/tafakur)...itulah yang dicontohkan dalam syajarah para anbiyaa...

hal-hal lain yang umum & yang rinci, saya tidak jauh berbeda 'gelombang/frekwensi'nya dengan guru anda, si kangmas abu... :3:
sama sahaja.... :3:

:lkj:

by **thulabul ilmi** Mon Oct 31, 2011 12:40 pm

forever_muslim wrote:hati-hati juga untuk menyatakan bahwa perbedaan yg terjadi ini merupakan Sunnatulah, karena kalo kita menganggapnya seperti itu maka sama juga kita menyatakan bahwa perbedaan penafsiran dan pendapat para ulama sudah merupakan takdir mubram ..... ingatlah Firman ALLAH SWT "Apa saja nikmat yang kamu perolehi adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (An Nissa: 79).... apakah terjadinya perbedaan golongan, tafsir dll merupakan sesuatu yg ditetapkan oleh ALLAH SWT??? saya koq meragukan itu......

antum ragu kalau terjadinya perbedaan golongan memang sudah ketetapan dari Allah??
silahkan baca ayat2 berikut....

Al Maa'idah:
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Yunus:
19. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

An Nahl:
93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

sun-moon wrote:hmmm....menarik, ini pemikiran/pendapat yg dimulai/diutarakan oleh sdr.TI, coba kita mohon penjelasannya dari ybs... :3:

antum gimana sih?padahal tadi diawal bilang correct2, sekarang gak mau tanggung jawab, masa cuma ikut2an aja :roll:
padahal sebelumnya berani2nya ngomong gini

sun-moon wrote:- 'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
- demikian juga halnya, 'rakhmat' untuk makhluknya adalah ketetapan dari Allah juga = correct?

ternyata antum aneh yaa :3:

by **abu hanan** Mon Oct 31, 2011 2:46 pm

thulabul ilmi wrote:
forever_muslim wrote:hati-hati juga untuk menyatakan bahwa perbedaan yg terjadi ini merupakan Sunnatulah, karena kalo kita menganggapnya seperti itu maka sama juga kita menyatakan bahwa perbedaan penafsiran dan pendapat para ulama sudah merupakan takdir mubram ..... ingatlah Firman ALLAH SWT "Apa saja nikmat yang kamu perolehi adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (An Nissa: 79).... apakah terjadinya perbedaan golongan, tafsir dll merupakan sesuatu yg ditetapkan oleh ALLAH SWT??? saya koq meragukan itu......
antum ragu kalau terjadinya perbedaan golongan memang sudah ketetapan dari Allah??
silahkan baca ayat2 berikut....

Al Maa'idah:
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Yunus:
19. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

An Nahl:
93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

sun-moon wrote:hmmm....menarik, ini pemikiran/pendapat yg dimulai/diutarakan oleh sdr.TI, coba kita mohon penjelasannya dari ybs... :3:

antum gimana sih?padahal tadi diawal bilang correct2, sekarang gak mau tanggung jawab, masa cuma ikut2an aja :roll:
padahal sebelumnya berani2nya ngomong gini
sun-moon wrote:- 'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
- demikian juga halnya, 'rakhmat' untuk makhluknya adalah ketetapan dari Allah juga = correct?
ternyata antum aneh yaa :3:

mmm...lamah tak bersuwah,makin asyik jugah..
buginih..
perbedaan adalah ketetapan Allah adalah bwetul.Dan ituh rahmat bagih YANG mampuh menempatkan dirih dalam menyikapih perbedaan.

Dalam kaidah ibadah/fiqh,udah jamak terjadih perbedaan dan apakah hal ituh mengangguh muslim?
jikah ya,makah sang muslim tsb harus banyak belajar.

by **forever_muslim** Mon Oct 31, 2011 5:13 pm

TI wrote:
antum ragu kalau terjadinya perbedaan golongan memang sudah ketetapan dari Allah??
silahkan baca ayat2 berikut....

Al Maa'idah:
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Yunus:
19. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

An Nahl:
93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

dengan mengatakan bahwa perbedaan golongan dalam Islam yg terjadi dari dulu sampai saat ini adalah ketetapan Allah SWT, maka ini sama saja dengan menyatakan bahwa Allah SWT telah mentakdirkan 72 atau 73 golongan dari umat Rasulullah masuk neraka ( berdasarkan Hadist Rasulullah tentang 73 atau 72 golongan umat Islam yg masuk Neraka dan hanya satu golongan yang masuk surga yaitu al-Jama'ah dari Hadits Mu'awiyah bin Abi Sufyan )..... benarkan pemahaman seperti ini sedangkan Allah SWT maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-hambaNya ??? duh saya tidak seberani anda untuk mempunyai pemahaman seperti itu....

lalu bagaimana dengan firman Allah SWT yg lain yg jelas2 melarang adanya perpecahan atau perbedaan golongan dari muslim seperti pada ayat "Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." [Ar-Rum: 31-32], kemudian ayat ini " Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu terpecah-belah…" (QS. Ali-Imran: 103)...

jelas dari ayat2 yg saya sampaikan bahwa Allah SWT melarang umat Rasulullah untuk terpecah belah akibat dari perbedaan pemahaman terutama pada masalah pondasi dien ( aqidah ) apalagi sampai tercipta berbagai golongan yang sama-sama meng-klaim bahwa golongan merekalah yg paling benar. Sedangkan golongan lain akan dianggapnya sesat, bid'ah dan calon penghuni neraka.... berapa banyak jatuh korban di mana umat Islam saling menuduh saudaranya sebagai kelompok sesat, bahkan sampai saling mengkafirkan, apakah kondisi seperti inikah adalah merupakan ketetapan Allah SWT, Naudzu billahi min zalik.... Allah SWT telah memberi karunia kepada hamba-hamba-Nya dengan menyatukan hati mereka dan memadukan kebersamaan mereka, Allah berfirman: " Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) kamu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara." (Ali Imran: 103), dalam ayat lain disebutkan: " Sesungguhnya orang-orang Mu'min adalah bersaudara." (Al-Hujurat: 10).... setiap orang yang berusaha untuk menyalakan api permusuhan dan kebencian di antara kaum mukmin, berarti ia telah melanggar ketentuan Allah dan telah melakukan perbuatan maksiat, Allah SWT berfirman " Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu." (Al-Maa'idah: 91).... jadi bagaimana anda bisa menjelaskan larangan Allah SWT ini agar bisa "bersinergi" dgn rujukan ayat-ayat yg anda usung tersebut ???

by **sun-moon** Mon Oct 31, 2011 5:30 pm

thulabul ilmi wrote:
forever_muslim wrote:hati-hati juga untuk menyatakan bahwa perbedaan yg terjadi ini merupakan Sunnatulah, karena kalo kita menganggapnya seperti itu maka sama juga kita menyatakan bahwa perbedaan penafsiran dan pendapat para ulama sudah merupakan takdir mubram ..... ingatlah Firman ALLAH SWT "Apa saja nikmat yang kamu perolehi adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. (An Nissa: 79).... apakah terjadinya perbedaan golongan, tafsir dll merupakan sesuatu yg ditetapkan oleh ALLAH SWT??? saya koq meragukan itu......
antum ragu kalau terjadinya perbedaan golongan memang sudah ketetapan dari Allah??
silahkan baca ayat2 berikut....

Al Maa'idah:
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Yunus:
19. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

An Nahl:
93. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

sun-moon wrote:hmmm....menarik, ini pemikiran/pendapat yg dimulai/diutarakan oleh sdr.TI, coba kita mohon penjelasannya dari ybs... :3:

antum gimana sih?padahal tadi diawal bilang correct2, sekarang gak mau tanggung jawab, masa cuma ikut2an aja :roll:
padahal sebelumnya berani2nya ngomong gini

hehehe...bukan tidak mau bertanggung jawab akhi,,coba di scrollback, ini kan antum yang mencetuskan awal mulanya di dalam Topic ini,,saya sependapat dengan menyatakan 'correct', namun akan lebih afdol antum yang menguraikan/menjelaskan seperti uraian antum diatas,,...kan cakep tuh... :lkj:
btw, saya belum mengulas, mengurai jauh maupun detail, baru 'hidangan pembukaan' saja dengan sedikit statement2 saya (including menanggapi pendapat antum), namun lapak keburu ramai,,,yah..saya kembalikan dulu kepada pencetus awal dulu dong yg berhubungan dengan 'yang diramaikan'...including antum ;)
[/quote]

sun-moon wrote:- 'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
- demikian juga halnya, 'rakhmat' untuk makhluknya adalah ketetapan dari Allah juga = correct?

thulabul ilmi wrote:ternyata antum aneh yaa :3:

hahaha....terserah mau menilai saya aneh atau 'lebih dari aneh'.....
tujuan saya adalah (mudah2an) demi kebaikan bersama,,,apa itu? sama dgn arti dari 'nick' antum, yaitu tholabul ilmi...,,dengan upaya studi banding, kritis, dll metoda2 yg baik...
peran diskusi untuk 'memperkaya' keilmuan/pengetahuan kita adalah diatas ego kita masing-masing,, akhi....
setiap pendapat adalah bahan2 'terbaik' (dalam artian untuk dikaji bersama maupun pribadi), semuanya hebat-hebat disini, betapa tidak, coba lihat yang diusung antum, kemudian oleh 'sang penyiar' FM, juga syeh abu the super moderator, demikan juga HT & TS (BK)......
karena pada akhirnya, apakah mendatangkan rakhmat & manfaat (berupa petunjuk dsb) ataupun mudharat,,,hanya antum pribadi & Tuhan antum yang mengetahui....
sangat-sangat-sangat 'pribadi/private' sifatnya....:surban:

by **BAKUL KOPI** Tue Nov 01, 2011 8:55 am

by **abu hanan** Tue Nov 01, 2011 11:33 am

ehm..sayah sodorkan (agar lebih jelas dan rumit,tergantung darih carah memandang) ;
yg dimaksud UMATKU adalah ;
1.umat islam atau
2.manusia yg lahir di era nabi muhammad masih hidup dan yg lahir setelah beliow.termasuk dalam hal inih adalah sayah-vladimir putin-raja vatikan-syekh al manshoor (pemilik mancester siti) dan laen-laen termasuk ashanty dan demi moore.

dipilih duluh ajah...dan ajukan dalil yg membenarkan andah.
apakah mazhab imam syafii lebih baik dan lebih benar darih mazhab imam hanbali?
mana yang lebih utama,kh ahmad dahlan atau kh hasyim asyhari?
mana yang masuk neraka,ibnu taimiyyah ataow imam al ghazali?
manah yang masuk surga,imam ja'far shoddiq atow buya hamka?

monggoh dilanjut...

by **BAKUL KOPI** Tue Nov 01, 2011 1:14 pm

:study: :study:

by **thulabul ilmi** Tue Nov 01, 2011 10:23 pm

forever_muslim wrote:dengan mengatakan bahwa perbedaan golongan dalam Islam yg terjadi dari dulu sampai saat ini adalah ketetapan Allah SWT, maka ini sama saja dengan menyatakan bahwa Allah SWT telah mentakdirkan 72 atau 73 golongan dari umat Rasulullah masuk neraka ( berdasarkan Hadist Rasulullah tentang 73 atau 72 golongan umat Islam yg masuk Neraka dan hanya satu golongan yang masuk surga yaitu al-Jama'ah dari Hadits Mu'awiyah bin Abi Sufyan )..... benarkan pemahaman seperti ini sedangkan Allah SWT maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-hambaNya ??? duh saya tidak seberani anda untuk mempunyai pemahaman seperti itu....

lalu bagaimana dengan firman Allah SWT yg lain yg jelas2 melarang adanya perpecahan atau perbedaan golongan dari muslim seperti pada ayat "Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." [Ar-Rum: 31-32], kemudian ayat ini " Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu terpecah-belah…" (QS. Ali-Imran: 103)...

jelas dari ayat2 yg saya sampaikan bahwa Allah SWT melarang umat Rasulullah untuk terpecah belah akibat dari perbedaan pemahaman terutama pada masalah pondasi dien ( aqidah ) apalagi sampai tercipta berbagai golongan yang sama-sama meng-klaim bahwa golongan merekalah yg paling benar. Sedangkan golongan lain akan dianggapnya sesat, bid'ah dan calon penghuni neraka.... berapa banyak jatuh korban di mana umat Islam saling menuduh saudaranya sebagai kelompok sesat, bahkan sampai saling mengkafirkan, apakah kondisi seperti inikah adalah merupakan ketetapan Allah SWT, Naudzu billahi min zalik.... Allah SWT telah memberi karunia kepada hamba-hamba-Nya dengan menyatukan hati mereka dan memadukan kebersamaan mereka, Allah berfirman: " Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) kamu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara." (Ali Imran: 103), dalam ayat lain disebutkan: " Sesungguhnya orang-orang Mu'min adalah bersaudara." (Al-Hujurat: 10).... setiap orang yang berusaha untuk menyalakan api permusuhan dan kebencian di antara kaum mukmin, berarti ia telah melanggar ketentuan Allah dan telah melakukan perbuatan maksiat, Allah SWT berfirman " Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu." (Al-Maa'idah: 91).... jadi bagaimana anda bisa menjelaskan larangan Allah SWT ini agar bisa "bersinergi" dgn rujukan ayat-ayat yg anda usung tersebut ???

saya heran sama antum, sudah jelas dalil yang saya sampaikan tetapi kenapa cuma diabaikan? :scratch: *ya paling tidak dijelaskan kalau saya telah salah penafsiran tentang ayat tsb

jika antum tidak menjelaskan, hanya menyalahkan dan malah menerbitkan ayat2 lain, apakah ini namanya tidak mempertentangkan ayat2 Allah satu sama lainnya? :scratch: :scratch:

apakah demi mempertahankan pendapat pribadi sehingga ayat2 diatas jadi tidak berlaku? :scratch: :scratch: :scratch:

padahal ayat2 yang antum keluarkan justru membenarkan pendapat bahwa perbedaan bukanlah suatu rahmat dan merupakan suatu yang dibenci,

bagaimana dianggap rahmat sedangkan dianggap sebagai takdir-Nya saja sudah tidak??
bagaimana dianggap rahmat sedangkan perbedaan menimbulkan perasaan saling bangga antar golongan hingga terjadi saling hujat, fitnah dsb??
bagaimana dianggap rahmat sedangkan perpecahan saja tidaklah disukai Allah?
bagaimana?bagaimana??bagaimana??? :scratch: :scratch: :scratch: :scratch:

jika perbedaan dianggap rahmat maka perbedaan sudah pasti merupakan atas kehendak Allah, karna menurut anda Allah akan menurunkan rahmat-Nya diatas perbedaan, ya kaan?

yang lebih heran lagi, antum membela pendapat perbedaan adalah rahmat justru tanpa dalil, dan malah mengeluarkan dalil pendukung kalau perbedaan bukanlah rahmat(karna tidak disukai Allah)....

sebenarnya saya tidak mau memperpanjangnya lagi, karna memang berbantah-bantahan tidaklah disukai oleh Allah, saya rasa cukup sampai disini kalau ternyata antum nanti tidak menjelaskan dan membawakan dalil2 pendukung bahwa perbedaan adalah rahmat dan bukanlah hal yang dibenci Allah...

afwan kalo ada kata2 yang menyinggung dan bikin bingung :3:
wassalam......

by **thulabul ilmi** Tue Nov 01, 2011 10:31 pm

sun-moon wrote:hehehe...bukan tidak mau bertanggung jawab akhi,,coba di scrollback, ini kan antum yang mencetuskan awal mulanya di dalam Topic ini,,saya sependapat dengan menyatakan 'correct', namun akan lebih afdol antum yang menguraikan/menjelaskan seperti uraian antum diatas,,...kan cakep tuh... :lkj:
btw, saya belum mengulas, mengurai jauh maupun detail, baru 'hidangan pembukaan' saja dengan sedikit statement2 saya (including menanggapi pendapat antum), namun lapak keburu ramai,,,yah..saya kembalikan dulu kepada pencetus awal dulu dong yg berhubungan dengan 'yang diramaikan'...including antum ;)

kalo gitu saya tunggu pemaparan dari antum supaya gak dibilang aneh :3: , atas dasar apa menyatakan,

sun-moon wrote:'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.

sebenernya cuma pengen tau aja, biar nambah ilmu :3:

by **BAKUL KOPI** Tue Nov 01, 2011 10:47 pm

hamba tuhan wrote:
thulabul ilmi wrote:
hamba tuhan wrote:perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat, apalagi kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah... bukan musibah saudaraku, emang saudaraku suka dgn musibah ya???

heheee.....

:D :D

menurut saya, afwan kalo salah.... :3: jika dikatakan perbedaan pendapat adalah rahmat maka tentu saja persatuannya adalah sebuah musibah bukan, karna hilangnya rahmat?iyaa kaan?? :3:
saya tidak setuju dengan pendapat bahwa perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat, karna melihat banyak nya perpecahan yang terjadi dan membuat kebingungan orang2 seperti saya dalam beragama, dan muncul lah banyak golongan2 dalam islam sendiri, lalu bagaimana bisa dikatakan rahmat?
namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... :)

nah.. disinilah kita perlu pemahamannya saudaraku.....

1. perbedaan pendapat ulama saja sudah mendatangkan rahmat
2. perbedaan pendapat ulama itu adalah rahmat

dr 2 point tsb diatas sama atau ada perbedaan????

gasah bingung kalo kita sudah mengetahui tentang hakikat perbedaan tsb tentang apa.... dan kesepakatan mereka, tentu akan menjadi hujjah.. yaitu Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Utusan Allah....

namun saya percaya jika dikatakan "perbedaan sudah merupakan ketetapan dari Allah yang harus diterima setiap manusia".... mantap point ini saudaraku..... semua sudah menjadi ketetapan Allah, karna itu termasuk rukun iman.....

dari penjelasan bro HT saya sudah bisa nangkep kok n setuju buanget. lol

saya nangkepnya seperti begini.....

1. " TIDURNYA ORANG PUASA ADALAH IBADAH "
2. " Maka.... AKTIFITASNYA ORANG YG SEDANG PUASA ADALAH IBADAH+++ "
:lkj:

apa iya bisa dibilang jika org puasa beraktifitas (tidak sedang tidur) berarti tidak beribadah (bisa dibilang musibah)
gitu.?
buset ga salah nih... yg beranggapan seperti ntu.? :surban: :surban:

by **forever_muslim** Tue Nov 01, 2011 11:44 pm

TI wrote:
saya heran sama antum, sudah jelas dalil yang saya sampaikan tetapi kenapa cuma diabaikan? scratch *ya paling tidak dijelaskan kalau saya telah salah penafsiran tentang ayat tsb

jika antum tidak menjelaskan, hanya menyalahkan dan malah menerbitkan ayat2 lain, apakah ini namanya tidak mempertentangkan ayat2 Allah satu sama lainnya? scratch scratch

bung TI bung TI, ketika anda mengusung ayat2 yg anda jadikan rujukan sebagai justifikasi bahwa perpecahan golongan dalam Islam adalah Sunnatullah, sudahkah anda menyampaikan tafsir dari para ulama ataupun dari anda sendiri yg sesuai dgn kaedah Ulumul Qur'an dari2 ayat tsb???
bagaimana saya akan meresponnya dengan penafsiran jika anda sebelumnya juga hanya sekedar menyampaikan ayat tanpa tafsir apapun bahkan tafsir dari satu ulamapun tidak anda lampirkan lalu sekarang anda minta saya pula yg menafsirkan ayat2 yg anda usung tsb??? .... karena anda menggunakan firman Allah SWT sebagai rujukan anda maka sayapun hanya berani menampilkan firman Allah SWT yg lainnya utk menunjukkan kepada anda bahwa perpecahan dalam Islam dilarang oleh Allah SWT sehingga bertolak belakang dgn ayat2 yg anda jadikan rujukan tsb...... maksud saya tiada lain agar anda dapat mempelajari kembali tafsir yg sebenarnya dari ayat2 yg anda usung tsb yg mungkin berbeda dengan apa yg anda maksudkan, tapi sayangnya anda sepertinya alergi sekali jika ada yg berbeda pendapat dgn anda sehingga langsung memvonis saya ingin mempertentangkan firman Allah SWT... Nauzubillah summa Nauzubillah min zalik..

apakah demi mempertahankan pendapat pribadi sehingga ayat2 diatas jadi tidak berlaku? scratch scratch scratch

pertanyaan yg sama juga saya ajukan ke anda... apakah demi mempertahankan pendapat pribadi anda lalu anda dgn gampangnya menuduh orang lain seperti tuduhan anda diatas ???

padahal ayat2 yang antum keluarkan justru membenarkan pendapat bahwa perbedaan bukanlah suatu rahmat dan merupakan suatu yang dibenci,

nah itu pointnya, apakah sesuatu yg dibenci Allah SWT tapi justru merupakan Sunnatullah seperti yg anda katakan ???

bagaimana dianggap rahmat sedangkan dianggap sebagai takdir-Nya saja sudah tidak??
bagaimana dianggap rahmat sedangkan perbedaan menimbulkan perasaan saling bangga antar golongan hingga terjadi saling hujat, fitnah dsb??
bagaimana dianggap rahmat sedangkan perpecahan saja tidaklah disukai Allah?
bagaimana?bagaimana??bagaimana??? scratch scratch scratch scratch

lho apakah anda ini tidak pernah diajari oleh guru anda, bahwa apapun fenomena yg terjadi pada diri muslim hendaknya diambil hikmahnya sebagai iktibar ???
contoh misalnya masalah istighosah dengan mayit org shalih, darimana anda bisa menyimpulkan bahwa hal tsb dianggap bid'ah jika tidak adanya perbedaan pemahaman tentang hal tsb??? tentu hikmah yg anda dapatkan dari perbedaan ini yaitu anda lebih termotivasi utk mencari kebenaran dari perbedaan pemahaman tentang hal tsb dengan mempelajarinya lebih mendalam lalu memilih mana pemahaman yg menurut anda sesuai dgn hasil yg anda pelajari..... apakah motivasi anda utk mempelajari hal tsb bukannya sesuatu kebaikan yg merupakah hikmah dari perbedaan pemahaman yg terjadi???

jika perbedaan dianggap rahmat maka perbedaan sudah pasti merupakan atas kehendak Allah, karna menurut anda Allah akan menurunkan rahmat-Nya diatas perbedaan, ya kaan ??
yang lebih heran lagi, antum membela pendapat perbedaan adalah rahmat justru tanpa dalil, dan malah mengeluarkan dalil pendukung kalau perbedaan bukanlah rahmat(karna tidak disukai Allah)....

aihhh sebelum anda menyimpulkan seperti itu silahkan pahami kembali tulisan saya sebelumnya.... pointnya bahwa saya pribadi tidak menginginkan terjadinya perbedaan golongan, pendapat para ulama muslim tapi karena perbedaan pemahaman yg kebanyakan tentang hal2 yg furu' sudah terjadi maka akan lebih baik kita ambil saja hikmahnya saja sebagai rahmat yg mustatir utk iktibar daripada kita saling mengkafirkan sesama muslim, nah mana yg anda pilih dengan adanya perbedaan ini, anda lebih suka mengambil hikmahnya atau anda malah lebih suka mengkafirkan muslim lainnya yg berseberangan pendapat dgn anda???

sebenarnya saya tidak mau memperpanjangnya lagi, karna memang berbantah-bantahan tidaklah disukai oleh Allah, saya rasa cukup sampai disini kalau ternyata antum nanti tidak menjelaskan dan membawakan dalil2 pendukung bahwa perbedaan adalah rahmat dan bukanlah hal yang dibenci Allah...

afwan kalo ada kata2 yang menyinggung dan bikin bingung
wassalam......

yup lebih baik juga saya undur diri dari berdiskusi dgn anda, karena saya paling tidak suka berdiskusi hanya mengikuti nafsu pribadi berdebat semata dan utk menang2an sehingga lebih banyak mudhoratnya danpada manfaatnya... silahkan anda lanjutkan dgn teman2 yg lain, afwan....

by **BAKUL KOPI** Wed Nov 02, 2011 12:10 am

maaf sebelumnya,tolong utk berdiskusi secara sehat,tidak saling menjatuhkan maupun menyudutkan.
:surban:
syukron

by **sun-moon** Wed Nov 02, 2011 12:15 am

thulabul ilmi wrote:
sun-moon wrote:hehehe...bukan tidak mau bertanggung jawab akhi,,coba di scrollback, ini kan antum yang mencetuskan awal mulanya di dalam Topic ini,,saya sependapat dengan menyatakan 'correct', namun akan lebih afdol antum yang menguraikan/menjelaskan seperti uraian antum diatas,,...kan cakep tuh... :lkj:
btw, saya belum mengulas, mengurai jauh maupun detail, baru 'hidangan pembukaan' saja dengan sedikit statement2 saya (including menanggapi pendapat antum), namun lapak keburu ramai,,,yah..saya kembalikan dulu kepada pencetus awal dulu dong yg berhubungan dengan 'yang diramaikan'...including antum ;)
kalo gitu saya tunggu pemaparan dari antum supaya gak dibilang aneh :3: , atas dasar apa menyatakan,
sun-moon wrote:'perbedaan' (termasuk beda pendapat para ulama) adalah merupakan ketetapan dari Allah = correct.
sebenernya cuma pengen tau aja, biar nambah ilmu :3:

amien...
inshaAlloh, nanti kalau 'bahan-bahan'nya sudah semakin banyak terkumpul/terhimpun di tret ini, mudah2an akan kita dapatkan 'adonan' yang lebih baik dan bijaksana + bijaksini buat semuanya...
sabar ya...
:3: :surban: :3:

by **thulabul ilmi** Fri Nov 04, 2011 9:32 pm

sedikit komentar,
jika memang bukan merupakan sunatullah maka semua perbedaan yang terjadi adalah diluar kehendak/kuasa Allah, subhanallah, astaghfirullah...
lalu bagaimana dengan munculnya maksiat2/hal-hal yang diharamkan?
apakah mereka juga adalah tidak atas seizin Allah?
sedangkan saling hujat/bangga antar golongan masih bisa kalian anggap sebagai suatu rahmat, padahal jelas2 merupakan hal yang dibenci Allah... ;) :arrow:

by **Admin** Fri Nov 04, 2011 10:00 pm

BAKUL KOPI wrote:maaf sebelumnya,tolong utk berdiskusi secara sehat,tidak saling menjatuhkan maupun menyudutkan.
:surban:
syukron

:lkj: :lkj:
Mas Sekuriti benar2 menjalankan amanah dengan baik...
:3e:

by Sponsored content

ISLAM itu 1

ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1

Re: ISLAM itu 1