Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
Halaman 1 dari 1 • Share
Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
Logika,secara sederhana menurut saya adalah cara untuk mengetahui benar dan salah dengan pola pikir yang konstrukfif dan terukur. Dalam hal ini, logika adalah bantuan untuk menilai sesuatu sesuai dengan kondisi dan proporsional.
Dalam contoh kehidupan, sering kali kita ditanya tentang sesuatu yang khusus dengan pertanyaan umum ataupun juga sebaliknya, ditanya tentang sesuatu yang umum dengan pertanyaan khusus. Artinya disini adalah kita akan kesulitan mengambil kesimpulan secara tepat berdasarkan jawaban yang diterima karena jawaban itu juga tergantung dari pola pertanyaan.
Contoh A
Suatu misal, pada hari Senin si Sudrun makan siang dengan sesuatu menu yang dia bawa dari rumah. Dan pada hari Jumat, terjadi tanya jawab antara Sudrun dengan Badrun.
Badrun : Apakah kamu hari Senin makan siang dengan menu nasi goreng dan teh hangat?
Sudrun ; Tidak.
Dalam contoh peristiwa A yang terjadi adalah pertanyaan khusus yang dijawab dengan keumuman.
Contoh B
Badrun : Apakah kamu hari Senin makan siang ?
Sudrun ; Tidak.
Tanya jawab pada B adalah pertanyaan umum yang dijawab dengan pengingkaran umum. Dalam contoh B sudah jelas Sudrun melakukan kebohongan karena pada hari Senin siang sebenarnya dia makan tetapi tidak mau mengakui.
Sedangkan tanya jawab versi A, Sudrun tidak dapat dikatakan berbohong karena memang dia tidak makan siang dengan nasi goreng dan teh hangat, melainkan menu sesuatu. Ada perbedaan disitu.
Seperti anda bertanya pada seseorang “ hai, apakah jalan itu banjir?” dan orang itu menjawab “tidak”. Kedua orang ini sama benarnya dan sama jujurnya namun kesalahan adalah pertanyaan yang tidak spesifik dan jawaban yang tidak spesifik pula.
Lantas ketika Badrun mengeluarkan kesimpulan bahwa Sudrun telah memberi keterangan palsu ya sebetulnya itu adalah kesalahan B yang pada saat itu tidak dapat memberikan bukti bahwa sesuatu itu adalah nasi goreng dan teh hangat.
Menjadi tugas pengacara adalah membuat kesimpulan khusus dari aturan umum. Pertanyaan khusus pada versi A yang dijawab dengan aturan umum (negasi tidak). Dan dari cara mengambil kesimpulan yang seperti itu ( khusus dari aturan umum) maka timbullah kesan Sudrun melakukan kebohongan padahal Sudrun justru berlaku jujur. Dan dapat pula dipahami bahwa sebenarnya Badrun telah memiliki kesimpulan lalu untuk menegaskan bahwa kesimpulannya benar maka ditanyakanlah pertanyaan khusus kepada Sudrun. Dan Badrun hanya butuh jawaban Ya atau Tidak untuk sebuah kesimpulannya.
Dan seperti itu pula yang saya pahami dari kesaksian KH.Ma’ruf Amien dalam sidang ke 8 dalam kasus dugaan penodaan agama. Jika ada orang berkata bahwa KH.Maruf Amien berbohong maka orang itu salah mengambil kesimpulan atau keliru memahami struktur pertanyaan. Jika ada yang berkata kuasa hukum Ahok menyudutkan Pak Kyai maka itu berarti orang telah salah memahami tugas pengacara. Dengan prasangka baik sebenarnya tidak ada yang berbohong saat itu karena sidang adalah sebuah dinamika dan seperti sebuah permainan catur. Dalam permainan ini , aspek psikologis, bahasa tubuh dan pilihan kata juga turut memberi informasi kepada majelis hakim untuk menimbang sebuah keputusan. Secara pribadi, saya berpendapat bahwa kasus yang didasarkan pada keseleo lidah atau salah bicara berbeda dengan kasus kriminal yang memang ada perbuatan seperti mencuri, membunuh dan sebagainya. Sehingga kasus yang mengandung perbuatan lebih bisa untuk mencari kebenaran dan kesalahan karena ada barang bukti, sidik jari dan seterusnya.
https://seword.com/umum/memahami-logika-kh-maruf-amin/
Dalam contoh kehidupan, sering kali kita ditanya tentang sesuatu yang khusus dengan pertanyaan umum ataupun juga sebaliknya, ditanya tentang sesuatu yang umum dengan pertanyaan khusus. Artinya disini adalah kita akan kesulitan mengambil kesimpulan secara tepat berdasarkan jawaban yang diterima karena jawaban itu juga tergantung dari pola pertanyaan.
Contoh A
Suatu misal, pada hari Senin si Sudrun makan siang dengan sesuatu menu yang dia bawa dari rumah. Dan pada hari Jumat, terjadi tanya jawab antara Sudrun dengan Badrun.
Badrun : Apakah kamu hari Senin makan siang dengan menu nasi goreng dan teh hangat?
Sudrun ; Tidak.
Dalam contoh peristiwa A yang terjadi adalah pertanyaan khusus yang dijawab dengan keumuman.
Contoh B
Badrun : Apakah kamu hari Senin makan siang ?
Sudrun ; Tidak.
Tanya jawab pada B adalah pertanyaan umum yang dijawab dengan pengingkaran umum. Dalam contoh B sudah jelas Sudrun melakukan kebohongan karena pada hari Senin siang sebenarnya dia makan tetapi tidak mau mengakui.
Sedangkan tanya jawab versi A, Sudrun tidak dapat dikatakan berbohong karena memang dia tidak makan siang dengan nasi goreng dan teh hangat, melainkan menu sesuatu. Ada perbedaan disitu.
Seperti anda bertanya pada seseorang “ hai, apakah jalan itu banjir?” dan orang itu menjawab “tidak”. Kedua orang ini sama benarnya dan sama jujurnya namun kesalahan adalah pertanyaan yang tidak spesifik dan jawaban yang tidak spesifik pula.
Lantas ketika Badrun mengeluarkan kesimpulan bahwa Sudrun telah memberi keterangan palsu ya sebetulnya itu adalah kesalahan B yang pada saat itu tidak dapat memberikan bukti bahwa sesuatu itu adalah nasi goreng dan teh hangat.
Menjadi tugas pengacara adalah membuat kesimpulan khusus dari aturan umum. Pertanyaan khusus pada versi A yang dijawab dengan aturan umum (negasi tidak). Dan dari cara mengambil kesimpulan yang seperti itu ( khusus dari aturan umum) maka timbullah kesan Sudrun melakukan kebohongan padahal Sudrun justru berlaku jujur. Dan dapat pula dipahami bahwa sebenarnya Badrun telah memiliki kesimpulan lalu untuk menegaskan bahwa kesimpulannya benar maka ditanyakanlah pertanyaan khusus kepada Sudrun. Dan Badrun hanya butuh jawaban Ya atau Tidak untuk sebuah kesimpulannya.
Dan seperti itu pula yang saya pahami dari kesaksian KH.Ma’ruf Amien dalam sidang ke 8 dalam kasus dugaan penodaan agama. Jika ada orang berkata bahwa KH.Maruf Amien berbohong maka orang itu salah mengambil kesimpulan atau keliru memahami struktur pertanyaan. Jika ada yang berkata kuasa hukum Ahok menyudutkan Pak Kyai maka itu berarti orang telah salah memahami tugas pengacara. Dengan prasangka baik sebenarnya tidak ada yang berbohong saat itu karena sidang adalah sebuah dinamika dan seperti sebuah permainan catur. Dalam permainan ini , aspek psikologis, bahasa tubuh dan pilihan kata juga turut memberi informasi kepada majelis hakim untuk menimbang sebuah keputusan. Secara pribadi, saya berpendapat bahwa kasus yang didasarkan pada keseleo lidah atau salah bicara berbeda dengan kasus kriminal yang memang ada perbuatan seperti mencuri, membunuh dan sebagainya. Sehingga kasus yang mengandung perbuatan lebih bisa untuk mencari kebenaran dan kesalahan karena ada barang bukti, sidik jari dan seterusnya.
https://seword.com/umum/memahami-logika-kh-maruf-amin/
risdianto- PRAJURIT
-
Age : 50
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Boyolali
Join date : 28.11.16
Reputation : 9
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
dalam persidangan ke 8 ... intinya Humphrey (tim kuasa ahok) bertanya seperti ini
untuk pertanyaan yang merah ... sebetulnya disitu ada DUA pertanyaan yang harus dijawab oleh satu jawaban "ada atau tidak" (ya atau tidak) ??
dua pertanyaan itu adalah :
1. untuk mengatur agar pak Agus dan Sylvi diterima di kantor PBNU
2. segera mengeluarkan fatwa terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh pak BTP (Ahok)
saya berpikir (menurut saya loh ya) ... bagaimana bila jawaban dari 2 pertanyaan diatas adalah ya dan tidak ?? ... no 1 jawabannya ya ... no 2 jawabannya tidak
dan dalam hal ini Ma'ruf Amin (ntah karena faktor usia atau justru karena panjang dan ribetnya pertanyaan lisan dari Humphrey) hanya mendengar pertanyaan no 2 sehingga dijawab "tidak"
kalau seperti ini kondisi-nya ... maka Ma'ruf Amin tidak bisa dikatakan "membuat persaksian palsu"
apakah ahok salah ?? >>> tidak salah juga kalau kita pakai "isi kepala-nya" ahok .... dalam isi kepala ahok .... dia meyakini MUI (secara organisasi) memang sudah mendukung AHY sejak awal ... seperti bagaimana dulu MUI mendukung Foke yang didukung SBY
(abu hanan waktu itu pernah menjelaskan ttg "MUI dan Foke" ini tapi saya lupa di thread mana)
dan dengan pendapat ahok yang biru ... maka jelas fatwa yang ditetapkan MUI pada dirinya juga didasarkan pada dukungan tersebut (atas permintaan SBY)
ahok karena memang orang-nya "tidak sabaran" dan selalu hantam saja ga bisa main cantik ... langsung bilang "anda bohong (dan membuat persaksian palsu)"
dalam hal ini mungkin ahok ingin to the point .... "sudahlah ngaku saja ... biar cepat kelar kasus-nya ... karena nyatanya sikap MUI yang tidak netral jelas sudah merugikan saya"
apakah ahok salah bersikap seperti ini ?? >>> kalau buat saya dalam kaidah "bermain cantik" ya ahok salah ... tapi dalam kaidah "to the point ga pake mlungker2" ahok tidak salah
karena dalam proses hukum ... yang biru diatas itu tetap harus dibuktikan dulu (sesuai bukti2 dan saksi2) ... walaupun diujung nanti bisa saja terbukti yang biru underline itu benar
--------------------------------------
menurut info yang saya yakin bisa dipercaya ... karena saya dengar dari orang NU sendiri .... kejadian pada saat telpon2an itu begini :
sehari sebelum AHY datang ke PBNU >>> sesuai statement Humphrey : saya ingin menanya apakah ada pada hari Kamis sehari sebelum anda bertemu paslon AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Sylvi (Sylviana Murni), anda menerima telpon dari pak SBY pukul 10.16 (WIB)
SBY memang menelpon Ma'ruf Amin tentang kedatangan AHY ke PBNU ... (seperti berita yang tertulis di liputan6)
ketika AHY datang ... Ma'ruf Amin (sebagai Rais Aam PBNU) tidak menerima AHY langsung dan masih ada di lantai 4
lalu AHY diterima oleh Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini di lantai 3, dan mereka diantar ke lantai 4 untuk bertemu Ma'ruf Amin. (walaupun proses antar mengantar ini agak berbeda dengan pengakuan Faisal Zaini disini)
tapi intinya .... berkumpulah beberapa anggota PBNU dan AHY-Silvy di ruangan tersebut (ntah lantai 3 atau lantai 4) ... lalu Helmy Faisal Zaini menelepon SBY untuk kemudian telepon itu diberikan Ma'ruf Amin ... dan mulai-lah percakapan ttg dukungan pada AHY plus fatwa ahok
misalnya kalau kita baca berita disini
jadi intinya ... curhat SBY tentang "sadap menyadap" itu HOAX (atau tidak ada bukti) >>>> karena obrolan SBY - Ma'ruf Amin (dengan menggunakan handphone si "staf") itu kenyataan-nya menggunakan speaker ... sehingga terdengar oleh semua yang ada di ruangan itu >>> hingga beredarlah kisah kasih (sebagai obrolan cuit2 tetangga di kalangan PBNU) ttg permintaan fatwa dari SBY
kalaupun merujuk pada pertanyaan Humphrey diatas (ttg obrolan SBY - Ma'ruf sehari sebelumnya) ... bisa saja Humphrey dapat dari obrolan cuit2 tetangga itu sendiri ... bahwa sebelumnya pembicaraan ttg fatwa ini sudah ada (antara SBY - Ma'ruf sehari sebelumnya) .... tapi bisa saja itu hanya kesimpulan tim ahok sendiri
Tapi yang jelas adalah obrolan SBY - Ma'ruf di sebuah ruangan yang didengar oleh semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut. >>> jadi tidak ada hubungannya dengan sadap menyadap
kita tunggu saja apakah Humphrey (tim saksi ahok) bisa memberikan bukti atau saksi ttg yang orange ..... termasuk seluruh warna biru diatas ... berlawanan dengan statement SBY yang ungu
tapi kalau saya pribadi (karena dengar dari orang NU itu sendiri) ... ya saya percaya2 saja bahwa "fatwa pesanan" itu memang ada ... termasuk dukungan pada AHY-Silvy >>> walaupun sekali lagi ... yang saya dengar juga masih bagian dari cuit2 tetangga itu tadi
ntah bagaimana implementasi di lapangan terkait fatwa tesebut (apakah ada pro dan kontra di kalangan MUI atau PBNU itu sendiri) ... apakah ada kontribusi langsung dari Ma'ruf Amin dalam menetapkan fatwa ... wallahualam
gitu2 lah
Humphrey: Saya ingin menanyakan kembali bapak menerima pasangan calon nomor urut satu di kantor PBNU, betul?
Ma'ruf: Saya berada di lantai empat.
Humphrey: Iya berada di lantai empat, saya ingin menanya apakah ada pada hari Kamis sehari sebelum anda bertemu paslon AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Sylvi (Sylviana Murni), anda menerima telpon dari pak SBY pukul 10.16 (WIB) yang menyatakan adalah untuk mengatur agar pak Agus dan Sylvi diterima di kantor PBNU dan kedua untuk segera mengeluarkan fatwa terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh pak BTP (Ahok), ada atau tidak?
Ma'ruf: Tidak.
untuk pertanyaan yang merah ... sebetulnya disitu ada DUA pertanyaan yang harus dijawab oleh satu jawaban "ada atau tidak" (ya atau tidak) ??
dua pertanyaan itu adalah :
1. untuk mengatur agar pak Agus dan Sylvi diterima di kantor PBNU
2. segera mengeluarkan fatwa terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh pak BTP (Ahok)
saya berpikir (menurut saya loh ya) ... bagaimana bila jawaban dari 2 pertanyaan diatas adalah ya dan tidak ?? ... no 1 jawabannya ya ... no 2 jawabannya tidak
dan dalam hal ini Ma'ruf Amin (ntah karena faktor usia atau justru karena panjang dan ribetnya pertanyaan lisan dari Humphrey) hanya mendengar pertanyaan no 2 sehingga dijawab "tidak"
kalau seperti ini kondisi-nya ... maka Ma'ruf Amin tidak bisa dikatakan "membuat persaksian palsu"
apakah ahok salah ?? >>> tidak salah juga kalau kita pakai "isi kepala-nya" ahok .... dalam isi kepala ahok .... dia meyakini MUI (secara organisasi) memang sudah mendukung AHY sejak awal ... seperti bagaimana dulu MUI mendukung Foke yang didukung SBY
(abu hanan waktu itu pernah menjelaskan ttg "MUI dan Foke" ini tapi saya lupa di thread mana)
dan dengan pendapat ahok yang biru ... maka jelas fatwa yang ditetapkan MUI pada dirinya juga didasarkan pada dukungan tersebut (atas permintaan SBY)
ahok karena memang orang-nya "tidak sabaran" dan selalu hantam saja ga bisa main cantik ... langsung bilang "anda bohong (dan membuat persaksian palsu)"
dalam hal ini mungkin ahok ingin to the point .... "sudahlah ngaku saja ... biar cepat kelar kasus-nya ... karena nyatanya sikap MUI yang tidak netral jelas sudah merugikan saya"
apakah ahok salah bersikap seperti ini ?? >>> kalau buat saya dalam kaidah "bermain cantik" ya ahok salah ... tapi dalam kaidah "to the point ga pake mlungker2" ahok tidak salah
karena dalam proses hukum ... yang biru diatas itu tetap harus dibuktikan dulu (sesuai bukti2 dan saksi2) ... walaupun diujung nanti bisa saja terbukti yang biru underline itu benar
--------------------------------------
menurut info yang saya yakin bisa dipercaya ... karena saya dengar dari orang NU sendiri .... kejadian pada saat telpon2an itu begini :
sehari sebelum AHY datang ke PBNU >>> sesuai statement Humphrey : saya ingin menanya apakah ada pada hari Kamis sehari sebelum anda bertemu paslon AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Sylvi (Sylviana Murni), anda menerima telpon dari pak SBY pukul 10.16 (WIB)
SBY memang menelpon Ma'ruf Amin tentang kedatangan AHY ke PBNU ... (seperti berita yang tertulis di liputan6)
ketika AHY datang ... Ma'ruf Amin (sebagai Rais Aam PBNU) tidak menerima AHY langsung dan masih ada di lantai 4
lalu AHY diterima oleh Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini di lantai 3, dan mereka diantar ke lantai 4 untuk bertemu Ma'ruf Amin. (walaupun proses antar mengantar ini agak berbeda dengan pengakuan Faisal Zaini disini)
tapi intinya .... berkumpulah beberapa anggota PBNU dan AHY-Silvy di ruangan tersebut (ntah lantai 3 atau lantai 4) ... lalu Helmy Faisal Zaini menelepon SBY untuk kemudian telepon itu diberikan Ma'ruf Amin ... dan mulai-lah percakapan ttg dukungan pada AHY plus fatwa ahok
misalnya kalau kita baca berita disini
http://news.liputan6.com/read/2843909/ini-isi-percakapan-sby-dan-maruf-amin-versi-pengacara-ahok
Kata SBY
SBY mengakui ada percakapan dirinya dengan ketua MUI Ma'ruf Amin pada 7 Oktober 2016. "Percakapan itu ada, tapi tidak ada yang berkaitan dengan MUI," ujar SBY di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
SBY menjelaskan, pembicaraan dirinya dengan Ma'ruf Amin bermula saat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni kunjungan ke Kantor PBNU. Agus-Sylvi datang untuk memohon restu untuk maju Pilkada DKI.
Saat itu, acara di PBNU diikuti sejumlah tokoh dari PBNU. Selain Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, hadir juga Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam NU.
"Bukan saya menelepon Pak Ma'ruf Amin langsung atau Pak Ma'ruf Amin menelepon saya langsung tapi ada staf yang di sana dengan handphone yang bersangkutan, menyambungkan percakapan saya dengan Pak Ma'ruf Amin," kata SBY.
SBY memastikan tidak ada pembicaraan soal fatwa dalam perbincangan tersebut. Pembicaraan waktu itu terkait pertemuan di PBNU.
"Silakan tanyakan sama MUI. MUI itu majelis, ada ketuanya. Soal fatwa pasti sudah dibicarakan secara internal oleh mereka. Silakan tanya ke mereka ada tekanan atau tidak?," SBY memungkas.
jadi intinya ... curhat SBY tentang "sadap menyadap" itu HOAX (atau tidak ada bukti) >>>> karena obrolan SBY - Ma'ruf Amin (dengan menggunakan handphone si "staf") itu kenyataan-nya menggunakan speaker ... sehingga terdengar oleh semua yang ada di ruangan itu >>> hingga beredarlah kisah kasih (sebagai obrolan cuit2 tetangga di kalangan PBNU) ttg permintaan fatwa dari SBY
kalaupun merujuk pada pertanyaan Humphrey diatas (ttg obrolan SBY - Ma'ruf sehari sebelumnya) ... bisa saja Humphrey dapat dari obrolan cuit2 tetangga itu sendiri ... bahwa sebelumnya pembicaraan ttg fatwa ini sudah ada (antara SBY - Ma'ruf sehari sebelumnya) .... tapi bisa saja itu hanya kesimpulan tim ahok sendiri
Tapi yang jelas adalah obrolan SBY - Ma'ruf di sebuah ruangan yang didengar oleh semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut. >>> jadi tidak ada hubungannya dengan sadap menyadap
kita tunggu saja apakah Humphrey (tim saksi ahok) bisa memberikan bukti atau saksi ttg yang orange ..... termasuk seluruh warna biru diatas ... berlawanan dengan statement SBY yang ungu
tapi kalau saya pribadi (karena dengar dari orang NU itu sendiri) ... ya saya percaya2 saja bahwa "fatwa pesanan" itu memang ada ... termasuk dukungan pada AHY-Silvy >>> walaupun sekali lagi ... yang saya dengar juga masih bagian dari cuit2 tetangga itu tadi
ntah bagaimana implementasi di lapangan terkait fatwa tesebut (apakah ada pro dan kontra di kalangan MUI atau PBNU itu sendiri) ... apakah ada kontribusi langsung dari Ma'ruf Amin dalam menetapkan fatwa ... wallahualam
gitu2 lah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
Gimana kalau NU dibubarkan saja?
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
isaku wrote:Gimana kalau NU dibubarkan saja?
atur saja .... bisa ga ??
justru ulama sepuh NU bilang ... “MUI itu sebenarnya makhluk apa?"
kalau seandainya kisah kasih diatas benar ... maka kasus-nya adalah MUI sebagai pelaku .. PBNU sebagai saksi
lah ... kok malah NU yang dibubarkan ??
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
Yang udah2 kan begitu, kalau kesenggol :
BPK bubarkan, koruptor...
MUI bubarkan, politikus kotor, ulama g jelas...
FPI bubarkan, anarkis...
Logisnya NU juga sih
BPK bubarkan, koruptor...
MUI bubarkan, politikus kotor, ulama g jelas...
FPI bubarkan, anarkis...
Logisnya NU juga sih
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
isaku wrote:Yang udah2 kan begitu, kalau kesenggol :
BPK bubarkan, koruptor...
MUI bubarkan, politikus kotor, ulama g jelas...
FPI bubarkan, anarkis...
Logisnya NU juga sih
lah iya ... makanya saya bilang ... monggo atur saja ... masalahnya bisa ga ??
BPK bubarkan, koruptor... >>> faktanya BPK benar2 bubar ga ??
MUI bubarkan, politikus kotor, ulama g jelas.... >>> faktanya MUI bubar ga ??
FPI bubarkan, anarkis... >>> kalau yang ini sih iya ... hehehehe ... kan hubungannya dengan kamtibmas (lihat thread Predator untuk FPI)
Logisnya NU juga sih >>> monggo dilihat saja kedepannya gimana
coba lihat yang merah deh >>> ttg BPK, MUI, atau NU >>> semua kan karena faktor individu (individu yang koruptor, ulama ga jelas, politikus kotor, dsb) ... jadi yang dibersihkan orang2-nya toh ... bukan organisasinya
lah kalau FPI dan anarkisme ?? >>> mana ada individu yang anarkis sendirian ??
anarkisme-nya FPI kan dilakukan mengatas namakan organisasi tersebut ... justru FPI yang bilang anarkisme itu adalah kebaikan karena bagian dari nahi munkar mereka
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
Misalnya ;
Pengacara ; Apakah saudara saksi menerima telpon dari SBY?
Saksi ; Tidak.
Fakta : saksi menerima telepon dari tangan kedua, SBY tidak langsung ke hp saksi...pertanyaan khusus yang dijawab umum. sidang kan tidak bisa menghukum berdasarkan isi benak.
Kesimpulan sementara ; pengacara bertanya keadaan khusus dan dijawab dengan keadaan umum.
tapi ada staf yang di sana dengan handphone yang bersangkutan, menyambungkan percakapan saya dengan Pak Ma'ruf Amin,"
Mirip bepergian naik pesawat terbang ke jakarta. tetapi bukan berarti selalu dengan garuda.
Pengacara ; Apakah saudara saksi menerima telpon dari SBY?
Saksi ; Tidak.
Fakta : saksi menerima telepon dari tangan kedua, SBY tidak langsung ke hp saksi...pertanyaan khusus yang dijawab umum. sidang kan tidak bisa menghukum berdasarkan isi benak.
Kesimpulan sementara ; pengacara bertanya keadaan khusus dan dijawab dengan keadaan umum.
tapi ada staf yang di sana dengan handphone yang bersangkutan, menyambungkan percakapan saya dengan Pak Ma'ruf Amin,"
Mirip bepergian naik pesawat terbang ke jakarta. tetapi bukan berarti selalu dengan garuda.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
Humphrey: Saya ingin menanyakan kembali bapak menerima pasangan calon nomor urut satu di kantor PBNU, betul?
Jawaban ; saya di lantai 4.
karena "menerima" berarti ada pengertian menyambut di lantai 1. kalau dijawab lantai 4 itu berarti paslon 1 menemui di lantai 4,tidak ada penyambutan.
Semisal jawaban saksi adalah IYA, nah ini satu masalah yang berbeda. karena setuju dengan asumsi yang dimiliki humphrey.
Kita tidak bisa mengatakan KH maruf Amin berbohong karena beliau hanya menjawab dengan bermain logika sidang.
Apakah hakim bisa memutuskan orang berbohong jika sesuai dengan contoh bung Risdi diatas?
Jawaban ; saya di lantai 4.
karena "menerima" berarti ada pengertian menyambut di lantai 1. kalau dijawab lantai 4 itu berarti paslon 1 menemui di lantai 4,tidak ada penyambutan.
Semisal jawaban saksi adalah IYA, nah ini satu masalah yang berbeda. karena setuju dengan asumsi yang dimiliki humphrey.
Kita tidak bisa mengatakan KH maruf Amin berbohong karena beliau hanya menjawab dengan bermain logika sidang.
Apakah hakim bisa memutuskan orang berbohong jika sesuai dengan contoh bung Risdi diatas?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Memahami Logika KH.Ma’ruf Amin
abu hanan wrote:Misalnya ;
Pengacara ; Apakah saudara saksi menerima telpon dari SBY?
Saksi ; Tidak.
Fakta : saksi menerima telepon dari tangan kedua, SBY tidak langsung ke hp saksi...pertanyaan khusus yang dijawab umum. sidang kan tidak bisa menghukum berdasarkan isi benak.
Kesimpulan sementara ; pengacara bertanya keadaan khusus dan dijawab dengan keadaan umum.
tapi ada staf yang di sana dengan handphone yang bersangkutan, menyambungkan percakapan saya dengan Pak Ma'ruf Amin,"
Mirip bepergian naik pesawat terbang ke jakarta. tetapi bukan berarti selalu dengan garuda.
Ga ga ... bukan gitu mbah alur pertanyaan Humphrey ... saya ulang ya
Humphrey: Saya ingin menanyakan kembali bapak menerima pasangan calon nomor urut satu di kantor PBNU, betul?
Ma'ruf: Saya berada di lantai empat.
Humphrey: Iya berada di lantai empat, saya ingin menanya apakah ada pada hari Kamis sehari sebelum anda bertemu paslon AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Sylvi (Sylviana Murni), anda menerima telpon dari pak SBY pukul 10.16 (WIB) yang menyatakan adalah untuk mengatur agar pak Agus dan Sylvi diterima di kantor PBNU dan kedua untuk segera mengeluarkan fatwa terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh pak BTP (Ahok), ada atau tidak?
Ma'ruf: Tidak.
yang merah adalah pertanyaan untuk hari Jumat, tgl 7 Oktober 2016 >>>> AHY datang ke PBNU hari Jum'at, dan Ma'ruf Amin ada di lantai 4 ketika AHY datang
yang biru adalah pertanyaan untuk hari Kamis, tgl 6 Oktober 2016 >>> karena SEHARI SEBELUMNYA, Ma'ruf Amin memang menerima telepon dari SBY
sementara kesimpulan mbah abu yang hijau adalah percakapan telepon pada waktu AHY sudah ada di PBNU >>> artinya percakapan telepon tgl 7 Oktober, Jumat
jadi menurut saya ... jawaban Ma'ruf Amin yang ungu ... lebih tepat bila kondisi-nya seperti yang saya jelaskan
sebetulnya disitu ada DUA pertanyaan yang harus dijawab oleh satu jawaban "ada atau tidak" (ya atau tidak) ??
dua pertanyaan itu adalah :
1. untuk mengatur agar pak Agus dan Sylvi diterima di kantor PBNU
2. segera mengeluarkan fatwa terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh pak BTP (Ahok)
saya berpikir (menurut saya loh ya) ... bagaimana bila jawaban dari 2 pertanyaan diatas adalah ya dan tidak ?? ... no 1 jawabannya ya ... no 2 jawabannya tidak
dan dalam hal ini Ma'ruf Amin (ntah karena faktor usia atau justru karena panjang dan ribetnya pertanyaan lisan dari Humphrey) hanya mendengar pertanyaan no 2 sehingga dijawab "tidak"
kalau seperti ini kondisi-nya ... maka Ma'ruf Amin tidak bisa dikatakan "membuat persaksian palsu"
--------------------------------------------------------------------------
mbah abu wrote:Humphrey: Saya ingin menanyakan kembali bapak menerima pasangan calon nomor urut satu di kantor PBNU, betul?
Jawaban ; saya di lantai 4.
karena "menerima" berarti ada pengertian menyambut di lantai 1. kalau dijawab lantai 4 itu berarti paslon 1 menemui di lantai 4,tidak ada penyambutan.
Semisal jawaban saksi adalah IYA, nah ini satu masalah yang berbeda. karena setuju dengan asumsi yang dimiliki humphrey.
Kita tidak bisa mengatakan KH maruf Amin berbohong karena beliau hanya menjawab dengan bermain logika sidang
.
Apakah hakim bisa memutuskan orang berbohong jika sesuai dengan contoh bung Risdi diatas?
yang ini saya oke ... setuju dengan mbah abu dan mas risdi di TS
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Similar topics
» Mengenal Kyai Ma'ruf Amin
» Nabi Muhammad Sebagai Al Amin
» Ma'ruf Amin Minta tak Ada Lagi Aksi Massa di Ibu Kota
» menimbang logika awam
» Anda lebih percaya ahok atau maruf amin?
» Nabi Muhammad Sebagai Al Amin
» Ma'ruf Amin Minta tak Ada Lagi Aksi Massa di Ibu Kota
» menimbang logika awam
» Anda lebih percaya ahok atau maruf amin?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik