MUI Nyatakan Sikap Soal Ucapan Ahok Terkait Al Maidah 51, ini Isinya

http://news.detik.com/berita/d-3318150/mui-nyatakan-sikap-soal-ucapan-ahok-terkait-al-maidah-51-ini-isinya

MUI Nyatakan Sikap Soal Ucapan Ahok Terkait Al Maidah 51, ini Isinya

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sikap terkait ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyinggung surat Al Maidah ayat 51. Setelah melakukan kajian, MUI menyebut ucapan Ahok memiliki konsekuensi hukum.

Pernyataan sikap ini diteken oleh Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin dan Sekretaris Jenderal MUI Dr. H. Anwar. Abbas pada Selasa (11/10/2016). Ada 5 sikap yang dinyatakan dan 5 poin rekomendasi yang diajukan MUI.

"Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama dikategorikan : (1) menghina Al-Quran dan atau (2) menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum," demikian bunyi pendapat dan sikap keagamaan MUI.

Berikut isi lengkap dari Pendapat dan Sikap Keagamaan Majelis Ulama Indonesia:

Bismillahirrahmanirrahim

Sehubungan dengan pernyataan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kabupaten Kepulauan Seribu pada hari Selasa, 27 September 2016 yang antara lain menyatakan, "… Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai surat al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya.." yang telah meresahkan masyarakat, maka Majelis Ulama Indonesia, setelah melakukan pengkajian, menyampaikan sikap keagamaan sebagai berikut:

1. Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non Muslim sebagai pemimpin.

2. Ulama wajib menyampaikan isi surah al-Maidah ayat 51 kepada umat Islam bahwa memilih pemimpin muslim adalah wajib.

3. Setiap orang Islam wajib meyakini kebenaran isi surah al-Maidah ayat 51 sebagai panduan dalam memilih pemimpin.

4. Menyatakan bahwa kandungan surah al-Maidah ayat 51 yang berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin adalah sebuah kebohongan, hukumnya haram dan termasuk penodaan terhadap Al-Quran.

5. Menyatakan bohong terhadap ulama yang menyampaikan dalil surah al-Maidah ayat 51 tentang larangan menjadikan nonmuslim sebagai pemimpin adalah penghinaan terhadap ulama dan umat Islam.

Berdasarkan hal di atas, maka pernyataan Basuki Tjahaja Purnama dikategorikan : (1) menghina Al-Quran dan atau (2) menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum.

Untuk itu Majelis Ulama Indonesia merekomendasikan :

1. Pemerintah dan masyarakat wajib menjaga harmoni kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Pemerintah wajib mencegah setiap penodaan dan penistaan Al-Quran dan agama Islam dengan tidak melakukan pembiaran atas perbuatan tersebut.

3. Aparat penegak hukum wajib menindak tegas setiap orang yang melakukan penodaan dan penistaan Al-Quran dan ajaran agama Islam serta penghinaan terhadap ulama dan umat Islam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Aparat penegak hukum diminta proaktif melakukan penegakan hukum secara tegas, cepat, proporsional, dan profesional dengan memperhatikan rasa keadilan masyarakat, agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap penegakan hukum.

5. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi main hakim sendiri serta menyerahkan penanganannya kepada aparat penegak hukum, di samping tetap mengawasi aktivitas penistaan agama dan melaporkan kepada yang berwenang.

Selasa, 11 Oktober 2016
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua Umum


DR. KH. MA'RUF AMIN
Sekretaris Jenderal
DR. H. ANWAR ABBAS, MM, MAg

Bener2 mantaffff ............. akhirnya MUI berani membela ajaran islam yg sejati ........... bukan cuma jadi "tukang stempel" pemerintah.

Salut & angkat topi buat MUI.

Quote
Ulama wajib menyampaikan isi surah al-Maidah ayat 51 kepada umat Islam bahwa memilih pemimpin muslim adalah wajib.

tanggapan
bertentangan dengan ayat ini
QS 5:13  (5:12) Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

jadi pemimpin Muslim tidak bersifat wajib

quote
Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non Muslim sebagai pemimpin.

tanggapan
QS 5:54 (5:51) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin( mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

pelarangan pemimpin nonMuslim tidak bersifat mutlak

quote
Setiap orang Islam wajib meyakini kebenaran isi surah al-Maidah ayat 51 sebagai panduan dalam memilih pemimpin

tanggapan
setiap Muslim juga wajib meyakini kebenaran isi QS 5:13 (5:12)

kalau begitu MUI pun juga bisa dituntut menghina Al-Quran, dikarenakan telah mengedit ajaran Al-Quran Surat Al-Mai'dah ayat 51, mengingat ayat tsb tidak mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin non-muslim, melainkan mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin yang tidak menegakkan hukum Allah!

iya bisa juga itu

frontline defender wrote:kalau begitu MUI pun juga bisa dituntut menghina Al-Quran, dikarenakan telah mengedit ajaran Al-Quran Surat Al-Mai'dah ayat 51, mengingat ayat tsb tidak mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin non-muslim, melainkan mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin yang tidak menegakkan hukum Allah!

Ngawur aja elu ........ tong ........

Mana bisa sesama muslim dituntut ??? Sebenarnya muslim yg mempunyai pendapat spt ahok itu ya buanyaakkkk ....

Cuma kalo sesama muslim itu dibalut kata2 halus nan lembut: "perbedaan itu indah ......"

Baru kalo yg ngomong itu kapir .......... cina lagi .......... baru itu akan menjadi: PENISTAAN AGAMA MAHA DAHSYAT YANG HARUS DIBAWA KE RANAH HUKUM ........

Sedih memang ........ tapi kenyataannya memang kayak gituh ...........

frontline defender wrote:kalau begitu MUI pun juga bisa dituntut menghina Al-Quran, dikarenakan telah mengedit ajaran Al-Quran Surat Al-Mai'dah ayat 51, mengingat ayat tsb tidak mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin non-muslim, melainkan mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin yang tidak menegakkan hukum Allah!

sebetulnya memang seperti itu .... jadi menurut saya ... fatwa MUI ini blunder

-------------------------------------------------------

penjelasan saya yang merah : (bukan kepada bung FD ... tapi secara umum)

sebetulnya secara langsung atau tidak langsung .... pernyataan MUI ini = menyerang pancasila (termasuk Bhinneka Tunggal Ika)

diluar benar atau salah tafsir MUI ... nyatanya NU menolak tafsir MUI tersebut

maka ... bila sudah yang biru dan ungu

yang akan maju nanti adalah NU, para nasionalis, plus TNI, Polri >>> dan kalau sudah seperti ini kekuatannya ... fatwa MUI ini akan mental ga akan punya taji (walaupun datang dari sebuah majelis ulama sekalipun) ... syukur2 MUI dan pendukung fatwa ini tidak malah dijadikan bahan "ketawaan"

dan kalau sudah begini ... dalam pilkada DKI ... 90% Ahok justru akan menang

kita lihat saja nanti ....

karena diluar bagus atau tidak bagusnya Ahok ... issue yang biru ini "sensitif" sekali bagi para nasionalis (apalagi TNI, Polri) ... sehingga sudah tidak ada urusannya lagi dengan Ahok ... sudah tidak ada urusannya dengan eyel2an tentang Al Maidah 51

dan ... yang saya ga pernah ngerti ... "ulama2" ini kenapa sih ... KOK TIDAK PERNAH BELAJAR ... bahwa suara mereka AKAN SANGAT SULIT MENANG untuk melawan yang underline >>> bahkan bila mereka mau menggerakkan massa sampai bagaimana pun juga

yang harus mereka lakukan adalah ... berdamai dengan nasionalis dan belajar paham tentang 4 pilar >>> seperti yang dilakukan NU atau Muhammadiyah

walaupun dalam kasus ini .. saya lihat Muhammadiyah agak mendua (alias pro MUI tapi takut juga diserang nasionalis) ... jadi ya sudahlah ... saya maklumi sikap mereka yang seperti ini ... toh komitmen Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara memang diakui oleh semua pihak dan sangat sangat bisa dipercaya

so ... balik tentang "ulama2" diatas >>> point saya .... selama mereka tidak mau melakukan yang hijau .... mereka cuma akan membuat blunder2 berikutnya (kembali ke orange)

F-22 wrote:

frontline defender wrote:kalau begitu MUI pun juga bisa dituntut menghina Al-Quran, dikarenakan telah mengedit ajaran Al-Quran Surat Al-Mai'dah ayat 51, mengingat ayat tsb tidak mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin non-muslim, melainkan mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin yang tidak menegakkan hukum Allah!

Ngawur aja elu ........ tong ........

Mana bisa sesama muslim dituntut ??? Sebenarnya muslim yg mempunyai pendapat spt ahok itu ya buanyaakkkk ....

Cuma kalo sesama muslim itu dibalut kata2 halus nan lembut: "perbedaan itu indah ......"

Baru kalo yg ngomong itu kapir .......... cina lagi .......... baru itu akan menjadi: PENISTAAN AGAMA MAHA DAHSYAT YANG HARUS DIBAWA KE RANAH HUKUM ........

Sedih memang ........ tapi kenyataannya memang kayak gituh ...........

udah deh ... anda percaya aja sama saya

dengan fatwa yang model2 begini ... ahok pasti selamat dari hukum ... dan justru dia yang akan menang pilkada >>> dan kenapa bisa seperti ini ??

apakah karena Ahok ?? ... bukan

Ahok menang karena blunder MUI

udah deh ... anda percaya aja sama saya

dengan fatwa yang model2 begini ... ahok pasti selamat dari hukum ... dan justru dia yang akan menang pilkada >>> dan kenapa bisa seperti ini ??

apakah karena Ahok ?? ... bukan

Ahok menang karena blunder MUI

amin ya robal alamin
cuma kita kasihan sama ahok,yg tdk bermaksud menghina tp sudah dizolimi oleh akibat islam.

sebenarnya,
KENAPA AHOK SAMPAI BICARA SEPERTI ITU??

sebab ahok terlalu berpikir positif pada islam !!!
ahok mengira islam itu kitab suci,masak
kitab suci ngajarin RASIS???
kan gak masuk diakal???
ahok pikir ,pasti ada salah tafsir almaidah 51.
faktanya islam memang RASIS kok !!!

makanya : jgn munafik kalo disebut islam bertentangan dgn HUKUM,UUD,dan PANCASILA.

setiap perbuatan RASIS adalah brengsek/jahat.
islam ngajarin RASIS,berarti ISLAM itu brengsek/jahat.

mereka yg masih berpedoman buku islam berarti anda melanggengkan kejahatan dg RASIS.itu cuma salah satu dari banyak keburukkan islam.

kita menilai apakah sekaleng susu itu layak dikonsumsi atau tidak,bukan dari brp banyak kandungan gizinya.melainkan apakah ada "racun" dlm susu tsb.

anda mungkin berkata aku tidak beragama dg radikal.
tp partisipasi anda dg ikut beragama islam,sudah ikut mendukung kejahatan.

udah deh ... anda percaya aja sama saya

dengan fatwa yang model2 begini

laaaah...memang islam itu isinya banyak
yg fatwa ulama2 model begini.
cuma terjadinya aja jaman dulu kok !! jadi masih
masuk kedlm naskah islam.kalu fatwa ulama jaman skrg,tdk msk kitab suci.itu aja bedanya.sebab "pintunya" sudah ditutup,istilahnya.

gayatri wrote:ahok pikir, pasti ada salah tafsir almaidah 51.
faktanya islam memang RASIS kok !!!

rasis fitnahanmu kale, faktanya kan emang ada salah tafsir : http://www.laskarislam.com/t10271-video-ahok-anda-dibohongi-alquran-surat-al-maidah-51-viral-di-medsos#197004

gayatri wrote:

udah deh ... anda percaya aja sama saya

dengan fatwa yang model2 begini ... ahok pasti selamat dari hukum ... dan justru dia yang akan menang pilkada >>> dan kenapa bisa seperti ini ??

apakah karena Ahok ?? ... bukan

Ahok menang karena blunder MUI

amin ya robal alamin
cuma kita kasihan sama ahok,yg tdk bermaksud menghina tp sudah dizolimi oleh akibat islam.

sebenarnya,
KENAPA AHOK SAMPAI BICARA SEPERTI ITU??

sebab ahok terlalu berpikir positif pada islam !!!
ahok mengira islam itu kitab suci,masak
kitab suci ngajarin RASIS???
kan gak masuk diakal???
ahok pikir ,pasti ada salah tafsir almaidah 51.
faktanya islam memang RASIS kok !!!

makanya : jgn munafik kalo disebut islam bertentangan dgn HUKUM,UUD,dan PANCASILA.

setiap perbuatan RASIS adalah brengsek/jahat.
islam ngajarin RASIS,berarti ISLAM itu brengsek/jahat.

mereka yg masih berpedoman buku islam berarti anda melanggengkan kejahatan dg RASIS.itu cuma salah satu dari banyak keburukkan islam.

kita menilai apakah sekaleng susu itu layak dikonsumsi atau tidak,bukan dari brp banyak kandungan gizinya.melainkan apakah ada "racun" dlm susu tsb.

anda mungkin berkata aku tidak beragama dg radikal.
tp partisipasi anda dg ikut beragama islam,sudah ikut mendukung kejahatan.

ngomong apa toh anda ini ?? ... udah lah cuci muka dulu sana

------------------------------------------------------------------

gayatri wrote:  

udah deh ... anda percaya aja sama saya

   dengan fatwa yang model2 begini

laaaah...memang islam itu isinya banyak
yg fatwa ulama2 model begini.
cuma terjadinya aja jaman dulu kok !! jadi masih
masuk kedlm naskah islam.kalu fatwa ulama jaman skrg,tdk msk kitab suci.itu aja bedanya.sebab "pintunya" sudah ditutup,istilahnya.

underline : ga lah ... semua kan tergantung orang-nya .... tergantung anda juga milih mau dekat dengan orang seperti apa

Para perintis kemerdekaan RI, para pejuang kemerdekaan RI, para pendiri republik Indonesia, para pahlawan nasional negara RI bukan hanya orang islam, melainkan ada pahlawan2 beragama non-Islam juga.
Daerah2 di NKRI populasinya bukan seluruhnya mayoritas muslim, melainkan ada daerah2 yg populasinya non-muslim.

Tak heran bhw dulu, sewaktu BPUPKI membahas rancangan Konstitusi, sempat muncul dalam Pembukaan UUD kata-kata “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pengikut-pengikutnya”. Namun kalimat itu kemudian dirubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Dengan demikian, hal ini mengindikasikan bhw para Pendiri Republik ini sepakat bahwa Indonesia bukan Negara Islam dan mengakui keberadaan agama Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Di mata Negara, kedudukan semua pemeluk agama sama dan mempunyai hak yang sama. Konstitusi adalah kesepakatan dan konsensus yang dibuat oleh seluruh warga Negara, yang diwakili oleh wakil-wakilnya di MPR. Karena itu wajib hukumnya, bagi seluruh warga Negara untuk menaati dan mematuhinya. Konstitusi kita jelas tidak mendiskriminasi warga negara berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan. Dengan sudut pandang ini, Muslim di negara Pancasila tidak dilarang memilih non-Muslim menjabat kedudukan sbg pejabat eksekutif, asal dianggap tidak akan secara nyata mendatangkan kemudharatan, tidak menghancurkan Islam, tidak memerangi Islam, tidak menghalangi hak umat Islam menjalankan ibadah, tidak menganjurkan kemunkaran, dsb.

Ini dari kacamata Konsititusi yg diharmoniskan dgn ajaran agama.

------------------------

Dlm sistem di Republik Indonesia, pejabat eksekutif seperti gubernur, walikota, bupati itu hanya bersifat pelaksana dari UUD 1945 dan UU turunannya dan tidak bisa membuat kebijakan semaunya. Karena ia harus tunduk pada UUD dan UU turunan lainnya. Mereka juga tidak memiliki kuasa penuh. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur apa saja yang menjadi tugas dan kewenangan serta kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta apa saja yang tidak boleh dilakukan. Disamping itu, kekuasaan di Indonesia sudah dibagi pada legislatif dan yudikatif di luar eksekutif. Sehingga kinerja pemimpin tetap terpantau dan tetap berada di jalur konstitusi. Hal ini berbeda dgn sistem kerajaan, sistem kekabilahan.

Ini dari kacamata sistem demokrasi dan pemerintahan RI

-------------------------

Ahok "kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu"

MUI: "Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non Muslim sebagai pemimpin."

Pertanyaan:
Apakah Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan ahok sebagai pejabat tanfidz (ie; bupati/walikota/wagub/gubernur) di negara RI ?

Jika jawabannya: TIDAK.. maka perkataan ahok "dibohongi pakai al maidah 51 macam2 itu" tidak tepat untuk dikatakan sbg 'penghinaan agama' sebaliknya perkataan ahok itu dapat dianggap logis sbb menggunakan ayat al maidah 51 yg dipolitisi agar tidak memilih ahok menjabat kedudukan sbg pejabat eksekutif di negara konsitusi merupakan pembohongan terhadap massa dan sekaligus merupakan bentuk pelecehan terhadap kitab suci sbb kitab suci yg harusnya dihormati kok malah dipolitisi tidak pada tempatnya

ryo wrote:Para perintis kemerdekaan RI, para pejuang kemerdekaan RI, para pendiri republik Indonesia, para pahlawan nasional negara RI bukan hanya orang islam, melainkan ada pahlawan2 beragama non-Islam juga.
Daerah2 di NKRI populasinya bukan seluruhnya mayoritas muslim, melainkan ada daerah2 yg populasinya non-muslim.

Tak heran bhw dulu, sewaktu BPUPKI membahas rancangan Konstitusi, sempat muncul dalam Pembukaan UUD kata-kata “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pengikut-pengikutnya”. Namun kalimat itu kemudian dirubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Dengan demikian, hal ini mengindikasikan bhw para Pendiri Republik ini sepakat bahwa Indonesia bukan Negara Islam dan mengakui keberadaan agama Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Di mata Negara, kedudukan semua pemeluk agama sama dan mempunyai hak yang sama. Konstitusi adalah kesepakatan dan konsensus yang dibuat oleh seluruh warga Negara, yang diwakili oleh wakil-wakilnya di MPR. Karena itu wajib hukumnya, bagi seluruh warga Negara untuk menaati dan mematuhinya. Konstitusi kita jelas tidak mendiskriminasi warga negara berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan. Dengan sudut pandang ini, Muslim di negara Pancasila tidak dilarang memilih non-Muslim menjabat kedudukan sbg pejabat eksekutif, asal dianggap tidak akan secara nyata mendatangkan kemudharatan, tidak menghancurkan Islam, tidak memerangi Islam, tidak menghalangi hak umat Islam menjalankan ibadah, tidak menganjurkan kemunkaran, dsb.

Ini dari kacamata Konsititusi yg diharmoniskan dgn ajaran agama.

------------------------

Dlm sistem di Republik Indonesia, pejabat eksekutif seperti gubernur, walikota, bupati itu hanya bersifat pelaksana dari UUD 1945 dan UU turunannya dan tidak bisa membuat kebijakan semaunya. Karena ia harus tunduk pada UUD dan UU turunan lainnya. Mereka juga tidak memiliki kuasa penuh. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengatur apa saja yang menjadi tugas dan kewenangan serta kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta apa saja yang tidak boleh dilakukan. Disamping itu, kekuasaan di Indonesia sudah dibagi pada legislatif dan yudikatif di luar eksekutif. Sehingga kinerja pemimpin tetap terpantau dan tetap berada di jalur konstitusi. Hal ini berbeda dgn sistem kerajaan, sistem kekabilahan.

Ini dari kacamata sistem demokrasi dan pemerintahan RI

-------------------------

Ahok "kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu"

MUI: "Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non Muslim sebagai pemimpin."

Pertanyaan:
Apakah Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan ahok sebagai pejabat tanfidz (ie; bupati/walikota/wagub/gubernur) di negara RI ?

Jika jawabannya: TIDAK.. maka perkataan ahok "dibohongi pakai al maidah 51 macam2 itu" tidak tepat untuk dikatakan sbg 'penghinaan agama' sebaliknya perkataan ahok itu dapat dianggap logis sbb menggunakan ayat al maidah 51 yg dipolitisi agar tidak memilih ahok menjabat kedudukan sbg pejabat eksekutif di negara konsitusi merupakan pembohongan terhadap massa dan sekaligus merupakan bentuk pelecehan terhadap kitab suci sbb kitab suci yg harusnya dihormati kok malah dipolitisi tidak pada tempatnya

merah : pertanyaan ini tidak akan ada esensi-nya bila keluar pada saat pilkada ... karena apapun jawabannya ... ya atau tidak ... semua akan dilihat dari sudut pandang politik

tentang UU "penghinaan agama" >>> sekali lagi saya sebutkan ... UU tentang penistaan agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan eyel2an tafsir Al Maidah 51 .... bukan seperti ini cara kerja polisi .... karena polisi juga tidak akan mau berkutat dengan urusan eyel2an tafsir

maka ... cara kerja polisi adalah :

1. Mengumpulkan ahli agama untuk membahas tafsir >>> bila nyatanya tafsir itu menjadi 50-50 (karena ada dua pandangan berbeda) ... metode lain yang digunakan polisi adalah

2. Mencari saksi2 dan bukti2 tentang adanya unsur2 penistaan agama itu sendiri .... dan dalam hal ini saya meyakini ahok akan terlepas dari jerat pidana karena :

3. Polisi biasanya melihat unsur2 pidana tersebut dari adanya reaksi masyarakat ... bila reaksi itu ada maka besar kemungkinan pelaku terjerat tindakan pidana tentang penistaan agama .... sebaliknya bila masyarakat diam ... maka si pelaku juga sulit untuk dikenakan jerat pidana penistaan agama ....

SO ... terkait ucapan Ahok "dibohongi pakai Al Maidah 51"

4. Semua orang bahkan bisa lihat bahwa reaksi masyarakat timbul setelah munculnya video 30 detik ... diluar ada perbedaan atau tidak antara video 30 detik dengan yang asli .... tapi sikap masyarakat P. seribu yang NYATA2 tidak bereaksi sama sekali dengan ucapan ahok (terkait penistaan agama) ... bisa menguatkan posisi Ahok bahwa dia memang tidak melakukan penistaan agama

>>> yang ungu ini loh yang jadi kekuatan ahok dalam sudut pandang hukum ... jadi sudah ga ada urusannya mengenai eyel2an tafsir Al Maidah 51 ... apalagi bila nyatanya Al Maidah 51 itu pun masih multi tafsir

5. Status penduduk p. seribu adalah SAKSI LANGSUNG ... mereka bersaksi secara langsung ... mereka jelas2 ada di TKP, mereka menyaksikan, menyimak, bahkan mengikuti pidato Ahok dari awal sampai akhir >>> dan toh nyatanya mereka TIDAK MENGELUARKAN reaksi apa2 terkait ucapan Ahok tersebut

6. Dilihat dari fakta no 5 ini ... akan sulit bagi para pelapor untuk menjerat ahok atas tindakan penistaan agama .... karena mereka tidak punya bukti terkait penistaan agama (selain karena adanya reaksi masyarakat berdasarkan video) ... sementara tim kuasa ahok punya bukti bahwa penistaan agama itu memang tidak ada ... dilihat dari bagaimana reaksi masyarakat di P. Seribu yang menyaksikan ucapan Ahok secara langsung (dan bukan karena video)

7. APALAGI ... bila kemudian Buni Yani TERBUKTI melanggar UU ITE ... maka akan semakin sulit bagi pelapor untuk mempidanakan Ahok ... karena bukti yang mereka ajukan justru adalah video 30 detik ala Buni Yani (yang jelas bukan video asli)

begitu kira2 ... (maka balik ke biru)

------------------------------------------------------

menuntut polisi untuk tetap berlaku adil secara hukum saja ... kesalahan ahok sulit dibuktikan

apalagi bila yang nuntut adalah FPI .. atau berdasarkan fatwa MUI yang jelas dilihat oleh polisi sebagai bentuk pelanggaran konstitusi

dini:
tentang UU "penghinaan agama" >>> sekali lagi saya sebutkan ... UU tentang penistaan agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan eyel2an tafsir Al Maidah 51 .... bukan seperti ini cara kerja polisi .... karena polisi juga tidak akan mau berkutat dengan urusan eyel2an tafsir

polisi memang tdk akan menafsir sendiri.
tp tetap akan minta MUI menafsirkan al maidah51!!

justru dini salah! kasus ahok ini jelas berhubungan dg tafsir!! muslim takut menafsir krn ini merup aib bagi islam!! masak islam RASIS?? faktanya demikian!

Ryo:
Pertanyaan:
Apakah Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan ahok sebagai pejabat tanfidz (ie; bupati/walikota/wagub/gubernur) di negara RI ?

justru isinya berisi larangan
memilih gub non muslim !!
jadi kalau pilisi mengacu pada islam,maka tamatlah nasib ahok.ini bisa menggagalkan pencalonan dia sbg gub loh...tahulah islam itu ,dikit2 dianggap penghinaan..agama aneh..kurang PD

tapi kalau polisinya mengacu pada HUKUM ,bahwa
RASIS itu salah,dan mengabaikan al maidah yg berisi
ajaran RASIS.Dan tidak menganggap sbg penghinaan agama secara sengaja,maka selamatlah AHOK.

sulit meramal nasib pak Ahok

gayatri wrote:

Ryo:
Pertanyaan:
Apakah Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan ahok sebagai pejabat tanfidz (ie; bupati/walikota/wagub/gubernur) di negara RI ?

justru isinya berisi larangan
memilih gub non muslim !!

Leopold Sedar Senghor adalah seorang penganut Kristen katholik yang telah menjadi Presiden selama 20 tahun lamanya di negara Senegal yg populasi muslimnya mencapai ± 94%.
Februniye Akyol adalah seorang penganut Kristen ortodoks yang telah menjadi seorang pimpinan kota Mardin di Turki yg populasi muslimnya mencapai ± 96%
Alees Thomas Samaan adalah seorang wanita kristen wanita yang telah duduk di kursi Majelis Tinggi Parlemen di negara Bahrain yg populasi muslimnya mencapai ± 70%
Janet Mikhail adalah seorang penganut Kristen katholik yang sampai dengan saat ini masih menjabat sebagai anggota Dewan Rakyat Ramallah di Palestina yg mayoritas muslim.
Kamran Michael adalah seorang penganut Kristen yang telah menjadi Menteri Perhubungan Pakistan dengan Periode 2013-2016 di Pakistan yg populasi muslimnya mencapai ± 96%
Boutros Boutros-Ghali adalah seorang penganut Kristen Koptik yang telah menjadi Menteri Luar Negeri Mesir selama kurang lebih 14 tahun. Perlu diketahui bahwa Mesir merupakan negara yang mayoritas sebanyak 90 persen lebih adalah muslim.
Michel Suleiman adalah seorang penganut Kristen Maronite yang telah menjadi Presiden di Lebanon yg populasi muslimnya mencapai ± 59%.


Mungkin orang2 muslim di negara tsb tidak mengartikan Al Maidah 51 sbg dalil larangan memilih pejabat di negaranya sebagaimana penafsiran MUI.

gayatri wrote:
jadi kalau pilisi mengacu pada islam,maka tamatlah nasib ahok.ini bisa menggagalkan pencalonan dia sbg gub loh...tahulah islam itu ,dikit2 dianggap penghinaan..agama aneh..kurang PD

tapi kalau polisinya mengacu pada HUKUM ,bahwa
RASIS itu salah,dan mengabaikan al maidah yg berisi
ajaran RASIS.Dan tidak menganggap sbg penghinaan agama secara sengaja,maka selamatlah AHOK.

sulit meramal nasib pak Ahok

Kemungkinan yg akan dipanggil menjadi saksi ahli terkait tafsiran dari pihak jaksa adalah orang2 MUI.

gayatri wrote:

dini:
tentang UU "penghinaan agama" >>> sekali lagi saya sebutkan ... UU tentang penistaan agama TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan eyel2an tafsir Al Maidah 51 .... bukan seperti ini cara kerja polisi .... karena polisi juga tidak akan mau berkutat dengan urusan eyel2an tafsir

polisi memang tdk akan menafsir sendiri.
tp tetap akan minta MUI menafsirkan al maidah51!!

justru dini salah! kasus ahok ini jelas berhubungan dg tafsir!! muslim takut menafsir krn ini merup aib bagi islam!! masak islam RASIS?? faktanya demikian!

kalimat orang jangan dipotong2 .... kan saya sudah jelaskan sebelumnya

Polisi akan mengumpulkan ahli agama untuk membahas tafsir >>> bila nyatanya tafsir itu menjadi 50-50 (karena ada dua pandangan berbeda) ... polisi juga tidak akan mau berkutat dengan urusan eyel2an tafsir .... maka metode lain yang digunakan polisi adalah ... dst dst

tafsir-nya aja sudah 50-50 .... Al Maidah 51 nya saja sudah multitafsir ... logika darimana polisi bisa anda paksa harus nurut dengan tafsir MUI

--------------------------------------------------

gayatri wrote:

Ryo:
Pertanyaan:
Apakah Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan ahok sebagai pejabat tanfidz (ie; bupati/walikota/wagub/gubernur) di negara RI ?

justru isinya berisi larangan
memilih gub non muslim !!
jadi kalau pilisi mengacu pada islam,maka tamatlah nasib ahok.ini bisa menggagalkan pencalonan dia sbg gub loh...tahulah islam itu ,dikit2 dianggap penghinaan..agama aneh..kurang PD

sutra lah ya ... kalau anda ga percaya dengan uraian saya .... ga mau mengakui adanya tafsir lain tentang Al Maidah 51

dan malah sibuk dengan kebuntuan anda sendiri ... ngalor ngidul ga jelas

yo wes >>> saya cuma menjelaskan fakta

-----------------------------------------------

gayatri wrote:tapi kalau polisinya mengacu pada HUKUM ,bahwa
RASIS itu salah,dan mengabaikan al maidah yg berisi
ajaran RASIS.Dan tidak menganggap sbg penghinaan agama secara sengaja,maka selamatlah AHOK.

sulit meramal nasib pak Ahok

ngomong apa toh anda ini ?? .... kan saya sudah jelaskan realitas nya

anda membela Islam juga ga ... membela FPI iya ... padahal mayoritas muslim di Indonesia saja males mengakui FPI bagian dari Islam

merah : ga usah diramal2 ... sudah nyata banget kok kedepannya seperti apa

ahok pasti selamat dari hukum ... dan justru dia yang akan menang pilkada

menuntut polisi untuk tetap berlaku adil secara hukum saja ... kesalahan ahok sulit dibuktikan

apalagi bila yang nuntut adalah FPI .. atau berdasarkan fatwa MUI yang jelas dilihat oleh polisi sebagai bentuk pelanggaran konstitusi

ryo wrote:

gayatri wrote:
jadi kalau pilisi mengacu pada islam,maka tamatlah nasib ahok.ini bisa menggagalkan pencalonan dia sbg gub loh...tahulah islam itu ,dikit2 dianggap penghinaan..agama aneh..kurang PD

tapi kalau polisinya mengacu pada HUKUM ,bahwa
RASIS itu salah,dan mengabaikan al maidah yg berisi
ajaran RASIS.Dan tidak menganggap sbg penghinaan agama secara sengaja,maka selamatlah AHOK.

sulit meramal nasib pak Ahok

Kemungkinan yg akan dipanggil menjadi saksi ahli terkait tafsiran dari pihak jaksa adalah orang2 MUI.

jadi ... yang akan terjadi kedepannya adalah :

Polisi tidak akan fokus dulu dengan kasus hukum Ahok .... mereka akan bilang dalam proses dalam proses dalam proses terus .... artinya : polisi akan mengulur waktu sampai pilkada selesai ...

dan sikap ini logis karena :

1. dari awal sudah dikatakan bahwa fokus masing2 kepolisian daerah (khususnya Polda Metro) adalah mengamankan pemilu serentak 2017
2. apapun keputusan hukum tentang ahok ... pasti ada implikasi-nya pada pilkada DKI .... antara yang pro dan kontra dengan keputusan tersebut

sehingga :

3. polisi juga tidak mau terjebak ("tersandera") proyek kepentingan dalam pilkada .... polisi tidak mau dipaksa2 ... tidak mau diatur2 oleh kepentingan politik .... jadi memang harus tunggu sampai pilkada selesai

-----------------------------------------------

nanti ... kalau pilkada sudah selesai dan NYATANYA ahok menang ... maka dalil yang merah diatas menjadi mentah

karena polisi juga akan memanggil saksi ahli terkait tafsir dari NU (misalnya) yang tidak melarang non-muslim sebagai pemimpin ... dan bila nyatanya ahok menang ... maka bisa dilihat toh mayoritas muslim memegang tafsir yang mana

apalagi dengan "berbekal" saksi langsung terkait pidato ahok di p. seribu >>> yaitu masyarakat p. seribu itu sendiri

....Majelis Ulama Indonesia, setelah melakukan pengkajian, menyampaikan sikap keagamaan sebagai berikut:
1. Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non Muslim sebagai pemimpin.
....

Mudah2an seluruh pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif di NKRI adalah orang muslim semua.
Mudah2an terjadi amandemen UUD 45 dan memasukkan syariat Islam ke dalamnya.
Mudah2an tidak akan timbul perang SARA yang membuat negara terpecah belah menjadi negara Bali, negara Papua, negara Maluku, negara NTT, negara Sulawesi Tengah, negara Kalimantan pedalaman, negara Batak, negara Nias, negara Mentawai, negara Minahasa, negara Manado, Negara Jawa, dll...
Mudah2an NKRI tidak bubar menjadi negara2 baru karena masalah agama.

Karena jika NKRI bubar menjadi negara2 baru, lantas siapa yg akan menanggung hutang RI ?
Masakah pembangunan dan kemajuan berbagai sektor terpusat di pulau jawa, tapi masyarakat pulau2 lain yg selama 50 tahun lebih, SDA wilayahnya disetor ke pusat jadi pendapatan pemerintah pusat itu disuruh nanggung hutang ?

Oleh krn itu, mudah2an NKRI jangan sampe bubar.... tapi diiharapkan semoga seluruh pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif di RI adalah orang muslim...

diharapkan boleh tapi tidak boleh diharuskan bahwa semuanya harus muslim

ryo wrote:

....Majelis Ulama Indonesia, setelah melakukan pengkajian, menyampaikan sikap keagamaan sebagai berikut:
1. Al-Quran surah al-Maidah ayat 51 secara eksplisit berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Ayat ini menjadi salah satu dalil larangan menjadikan non Muslim sebagai pemimpin.
....

Mudah2an seluruh pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif di NKRI adalah orang muslim semua.
Mudah2an terjadi amandemen UUD 45 dan memasukkan syariat Islam ke dalamnya.
Mudah2an tidak akan timbul perang SARA yang membuat negara terpecah belah menjadi negara Bali, negara Papua, negara Maluku, negara NTT, negara Sulawesi Tengah, negara Kalimantan pedalaman, negara Batak, negara Nias, negara Mentawai, negara Minahasa, negara Manado, Negara Jawa, dll...
Mudah2an NKRI tidak bubar menjadi negara2 baru karena masalah agama.

Karena jika NKRI bubar menjadi negara2 baru, lantas siapa yg akan menanggung hutang RI ?
Masakah pembangunan dan kemajuan berbagai sektor terpusat di pulau jawa, tapi masyarakat pulau2 lain yg selama 50 tahun lebih, SDA wilayahnya disetor ke pusat jadi pendapatan pemerintah pusat itu disuruh nanggung hutang ?

Oleh krn itu, mudah2an NKRI jangan sampe bubar.... tapi diiharapkan semoga seluruh pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif di RI adalah orang muslim...

atur saja lah ya .... kalau cuma karena kasus Ahok saja merembet kemana2 (ntah itu dengan ancaman atau tidak) ... misalnya bahkan sampai yang merah >>> ada TNI dan Polri yang punya kewajiban menjaga stabilitas negara >>> artinya bisa dipastikan kasus Ahok tidak akan merembet kemana2 (ntah bagaimana caranya)

hijau : NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia saja sudah sepakat bahwa 4 pilar tidak melanggar syariat Islam ... mereka juga sudah janji untuk tetap menjadi kesatuan NKRI >>> mau apalagi ??

F-22 wrote:

frontline defender wrote:kalau begitu MUI pun juga bisa dituntut menghina Al-Quran, dikarenakan telah mengedit ajaran Al-Quran Surat Al-Mai'dah ayat 51, mengingat ayat tsb tidak mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin non-muslim, melainkan mengajarkan melarang muslim memilih pemimpin yang tidak menegakkan hukum Allah!

Ngawur aja elu ........ tong ........

Mana bisa sesama muslim dituntut ??? Sebenarnya muslim yg mempunyai pendapat spt ahok itu ya buanyaakkkk ....

Cuma kalo sesama muslim itu dibalut kata2 halus nan lembut: "perbedaan itu indah ......"

Baru kalo yg ngomong itu kapir .......... cina lagi .......... baru itu akan menjadi: PENISTAAN AGAMA MAHA DAHSYAT YANG HARUS DIBAWA KE RANAH HUKUM ........

Sedih memang ........ tapi kenyataannya memang kayak gituh ...........

Ndak percaya ??? Ini buktinya:

http://www.laskarislam.com/t10312-tuntut-tangkap-ahok