FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

dialog iblis vs Rasulullah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

dialog iblis vs Rasulullah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

dialog iblis vs Rasulullah

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

dialog iblis vs Rasulullah Empty dialog iblis vs Rasulullah

Post by keroncong Sat Dec 24, 2011 10:50 pm

Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia
menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai
maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad
SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka
Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha
Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah
engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau
jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun,
niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab
yang amat keras."

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis
sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar
sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai,
panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali
tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sambut Iblis (alaihi laknat),


"Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu
sangat mulia di sisi Allah?" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai Aduwullah seteru
Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati
teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan
asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa
lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan
kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa
Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai
Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma
salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku
kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang
menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"

Taklimat Iblis, "Ya
Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka
dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala
tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi
Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya."

Maka Iblis
pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya Rasulullah! Sekiranya aku
berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."


Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam
hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar
didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada
seluruh umatku.


Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah
sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"


Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling
besar di antara segala musuhku di muka bumi ini."


Maka Nabi pun
memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis,
"Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia,
binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu
saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.

Kiranya aku
menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat
anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan
pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku
berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik
seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke
dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku."


Pertanyaan Nabi
(2):

"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"



Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi
perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya,
setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua
manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka,
aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya,
tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.


Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan.
Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak.
Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku
ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang
perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara
mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan
pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat
atau berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.
Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang.
Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan
melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan
mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat."



Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau
bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan
menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling
bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan
usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa
yang memberi kekuatan anggota badanmu?"


Jawab
Iblis:

"Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga.
Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau
lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat
dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi.
Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa
waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan
seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan
lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki
itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku
yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku
merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan
seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah
dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka
melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir
dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan
Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian
kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku
masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.


Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah
dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh
manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku
turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya
aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab
bid'ah dan carut-marut.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka
aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia,
kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku
berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api
yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan
semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku
untuk menjalankan tugas menghasut."



Pertanyaan Nabi
(4):

"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"



Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan
iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan,
kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara
mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan
jalanku"



Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika
umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"


Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah
badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang
menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya.


Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas
sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang
ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya -
matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang
bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan
orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau
duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu
semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda
manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat
hukuman."



Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca
Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"


Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah,
maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari
daripadanya."



Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku
mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"


Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku
karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."



Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena
Allah, bagaimana keadaanmu?"


Jawab
Iblis:

"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya
kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan
Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang
berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan
pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang
menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan,
bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang
yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap
masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu
syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang
bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai
berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan
dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam.
Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu
berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu.
Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan
bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan
biasa."



Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana
seluruh sahabatku menurutmu?"


Jawab
Iblis:

"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada
upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka.
Karena engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang
di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."


Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat
mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas
kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah
mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar,
maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi
mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga
banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah
berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat
Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang
sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau
telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan
aku", karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan
Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak
bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu
orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali.
Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya
karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang
siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan
dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."


Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan
gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika
iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka
karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama
memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang
berhala. Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan
juga 'Harimau Allah' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan
Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri
kepadanya."


Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya
engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Umatmu
itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya
mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril
a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat." Yang kedua umat tuan
seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah.
Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti Firaun;
terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun
bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka
dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang
kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak
hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.


Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia
menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar
dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak
merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang
miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan
lacur."


Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan
engkau?"


Jawab Iblis:
"Orang yang
meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam."



Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka
engkau?"


Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa,
bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."



Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada
umatku?"


Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam
pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku
gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari."



Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan
isterinya, bagaimana hal engkau?"


Jawab
Iblis:

"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa
pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh
dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika
menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada
kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga
jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya.
Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."



Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat
menolak tipu daya engkau?"


Jawab
Iblis:

"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah,
menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air
wudhu', maka padamlah marahnya."



Pertanyaan Nabi
(16):

"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"


Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau
mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di
situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada
bulu itu."



Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis!
Siapakah saudara engkau?"


Jawab
Iblis:

"Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka
(mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia
hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya', aku
beratkan hatinya untuk sholat."



Pertanyaan Nabi
(18):

"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"


Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Allah,
bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus
Al-Quran dan sholat tengah malam."



Pertanyaan Nabi
(19):

"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"


Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta
beriktikaf di dalamnya"



Pertanyaan Nabi (20):
"Apa
lagi yang memecahkan mata engkau?"


Jawab
Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka,
membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda,
'Syurga itu di bawah tapak kaki ibu'"
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik