DALAM ALQURAN HEWAN KUCING ITU MASUK KELOMPOK HARAM ATAU HALAL ?

DIPERSILAHKAN ...

QS. 7:157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

QS. 2:173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
كُلُّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامٌ
“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Dari Abi Tsa’labah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ .
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)

Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنْ الطَّيْرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim no. 1934)

apakah binatang buas itu makanan buruk karena kotor seperti halnya bangkai, darah, babi?

http://en.wikipedia.org/wiki/Biomagnification

frontline defender wrote:QS. 7:157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

QS. 2:173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

ada pengecualian, ketika nyembelih babi dengan menyebut nama alloh swt, hukumnya halal ?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
كُلُّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامٌ
“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Dari Abi Tsa’labah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ .
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)

Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنْ الطَّيْرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim no. 1934)

apakah binatang buas itu makanan buruk karena kotor seperti halnya bangkai, darah, babi?

http://en.wikipedia.org/wiki/Biomagnification

ada pengecualian, nyembelih binatang buas, babi dengan menyebut nama alloh swt, hukumnya halal ?

atas hukum haram : komsumsinya doank ? atau termasuk mliharanya ?
atas komsumsi yg haram : alasan dosanya apa ?

- "binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah" itu frase/kalimat terpisah, maksudnya binatang apapun yang disembelih tanpa menyebut Allah, termasuk yang halal jika seandainya disembelih dengan menyebut Allah!

- konsumsinya, karena ayatnya hanya berbicara soal konsumsinya! sementara soal memeliharanya ada dalil lainnya!

- alasannya dosanya melanggar perintah Allah, walaupun kalau dinalar bisa ketemu : makanan kotor -> menimbulkan penyakit -> karena sakit ibadah/amal sholeh/berbuat baik tidaklah semaksimal kalau sehat (jadi dosanya karena tidak mau berkomitmen untuk beribadah kepada Allah)!

frontline defender wrote:- "binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah" itu frase/kalimat terpisah, maksudnya binatang apapun yang disembelih tanpa menyebut Allah, termasuk yang halal jika seandainya disembelih dengan menyebut Allah!

dan haram sekalipun jadi halal atas nama alloh swt ?

- konsumsinya, karena ayatnya hanya berbicara soal konsumsinya! sementara soal memeliharanya ada dalil lainnya!

dikomsumsi jangan/haram
dipelihara haram/halal dalilnya ?

- alasannya dosanya melanggar perintah Allah, walaupun kalau dinalar bisa ketemu : makanan kotor -> menimbulkan penyakit -> karena sakit ibadah/amal sholeh/berbuat baik tidaklah semaksimal kalau sehat (jadi dosanya karena tidak mau berkomitmen untuk beribadah kepada Allah)!

haram menurut alloh swt:

QS. 2:173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

haram menurut muhammad:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
كُلُّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامٌ
“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Dari Abi Tsa’labah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ .
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)

Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنْ الطَّيْرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim no. 1934). 2:173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) QSdisebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
كُلُّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامٌ
“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Dari Abi Tsa’labah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ .
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)

Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنْ الطَّيْرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim no. 1934)

KOK BEDA?

Standart halal haram tidak hanya dr azas manfaat dan mudharat. Ujian keimanan salah satunya.

Sampai saat ini saja tidak ada yg tau mudharat buah haram yg dilahap oleh ADAM dan HAwa. Tidak ada satupun kitab suci samawi yg bisa menunjukan mudharatnya buah yg dimakan Adam.

Paradise OK wrote:

oooh ...
wahyunya tidak turun sekaligus toch !?, dipanjar kek manjar kredit
ada versi alloh swt & versi Muhammad SAW ?
tidak termuat sekaligus dalm buku susi harus nunggu hadis pula

Perjalanan Nabi memiliki banyak fase sehingga suatu aturan Islam berjalan sesuai dengan fase demi fase..itu yg anda sebut mirip kreditan. Tidak mungkin suatu aturan langsung turun 100%, kecuali anda hidup di hutan yg tidak tahu bagaimana Hukum selalu berjalan dan ter"cetak" sesuai dengan alur gerak hidup..artinya semua dinamis dan bisa berubah.

Sekilas memang mirip kreditan, tapi hikmah yg anda sebut mirip kreditan memang agar disesuaikan kondisi saat suatu ayat itu turun. Sehingga tiap ayat tidak bisa main pukul rata diterapkan, semua tergantung situasional..ayat maju kemedan tempur misalnya.

musicman wrote:Standart halal haram tidak hanya dr azas manfaat dan mudharat. Ujian keimanan salah satunya.

Sampai saat ini saja tidak ada yg tau mudharat buah haram yg dilahap oleh ADAM dan HAwa. Tidak ada satupun kitab suci samawi yg bisa menunjukan mudharatnya buah yg dimakan Adam.

okey
ketika obyek yang menjadi Ujian keimanan itu dengan "pengecualian" menyebut nama Allah swt  tidak lagi menjadi obyek yang menjadi Ujian keimanan
bagaimana anda menjelaskannya ?
sebab dalam hal buah itu "TIDAK ADA PENGECUALIAN" dengan menyebut nama TUHAN SEKALIPUN

musicman wrote:

Paradise OK wrote:

oooh ...
wahyunya tidak turun sekaligus toch !?, dipanjar kek manjar kredit
ada versi alloh swt & versi Muhammad SAW ?
tidak termuat sekaligus dalm buku susi harus nunggu hadis pula

Perjalanan Nabi memiliki banyak fase sehingga suatu aturan Islam berjalan sesuai dengan fase demi fase..itu yg anda sebut mirip kreditan. Tidak mungkin suatu aturan langsung turun 100%, kecuali anda hidup di hutan yg tidak tahu bagaimana Hukum selalu berjalan dan ter"cetak" sesuai dengan alur gerak hidup..artinya semua dinamis dan bisa berubah.

Sekilas memang mirip kreditan, tapi hikmah yg anda sebut mirip kreditan memang agar disesuaikan kondisi saat suatu ayat itu turun. Sehingga tiap ayat tidak bisa main pukul rata diterapkan, semua tergantung situasional..ayat maju kemedan tempur misalnya.

dalam hal hukum/ketetapan haram/halal Yang Maha Tahu diturunkan sekaligus tidak atas kehendak-Nya ?
atau ngikutin situasional manusia dalam hal hukum/ketetapan haram/halal diturunkan ?
asal jangan pukul rata hukum halal haram <=> maju kemedan tempur

Paradise OK wrote:dan haram sekalipun jadi halal atas nama alloh swt ?

entahlah, saya tidak tahu menahu dengan sosok khayalan anda!

Paradise OK wrote:dipelihara haram/halal dalilnya

bisa dilihat disini : http://www.laskarislam.com/t2453-logika-larangan-memelihara-anjing

Paradise OK wrote:sekarang tentang haram/halal daging bikin dosa/tidak menurut nalarmu :

orang makan daging haram bisa sakit = tidak bisa pergi ngaji = dosa
kenyataanya
orang makan daging halal pun bisa sakit = tidak bisa pergi ngaji = dosa
kalau :
- dimakan dalam keadaan kotor
- dikomsumsi dlm porsi/jumlah tidak terukur

dan makan daging haram orang bisa SEHAT = bisa pergi ngaji = tidak dosa
kalau :
- dimakan dalam keadaan bersih
- ditelen dlm porsi/jumlah terukur

jadi yg bikin orang sakit/sahat <=> bisa/tidak pergi ngaji <=> dosa/tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

anda lupa, konteks/perbandingannya itu adalah antara daging haram dengan daging halal, walaupun begitu bukan berarti di Islam tidak ada larangan makan berlebih-lebihan :

QS. 6:141. Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

QS. 7:31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَات يُقِمْنَ صُلْبَهُ ، فَإِنْ كَانَ لا مَحَالَةَ ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ (رواه الترمذي، رقم 2380، وابن ماجه، رقم 3349، وصححه الألباني في صحيح الترمذي، رقم 1939)

“Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menguatkan tulang rusuknya. Kalau memang tidak  ada jalan lain (memakan lebih banyak), maka berikan sepertiga untuk (tempat) makanan, sepertiga untuk (tempat) minuman dan sepertiga untuk (tempat) nafasnya." (HR. Tirmizi, no. 2380, Ibnu Majah, no. 3349, dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab shahih Tirmizi, no. 1939)

Paradise OK wrote:bagaimana bisa allah swt membuat nalar seperti itu, berdasarkan nalar argumenmu ?

entahlah, di Islam tidak ada allah swt yang bukan Tuhan, tentunya andalah yang lebih tahu perihal sosok buatan anda sendiri!

ydh saya koreksi
Allah swt dan silahkan dijawab

bisa dilihat disini : http://www.laskarislam.com/t2453-logika-larangan-memelihara-anjing

dimakan jangan, dipelihara boleh ? Tuhan bikin aturan bisa tawar menawar ?
cuman soal anjing doank, kucing & hewan pliharaan haram lainnya  ?

anda lupa, konteks/perbandingannya itu adalah antara daging haram dengan daging halal, walaupun begitu bukan berarti di Islam tidak ada larangan makan berlebih-lebihan

dan anda lupa dengan ini

alasannya dosanya melanggar perintah Allah, walaupun kalau dinalar bisa ketemu : makanan kotor -> menimbulkan penyakit -> karena sakit ibadah/amal sholeh/berbuat baik tidaklah semaksimal kalau sehat (jadi dosanya karena tidak mau berkomitmen untuk beribadah kepada Allah)!

saya tidak mbahas larangan makan berlebih-lebihan
tapi bahas contoh nalarmu
membuktikan yg bikin orang sakit/sahat <=> bisa/tidak pergi ngaji <=> dosa/tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

frontline defender wrote:“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Lalu Hyena kok halal?

@Paradise

okey
ketika obyek yang menjadi Ujian keimanan itu dengan "pengecualian" menyebut nama Allah swt  tidak lagi menjadi obyek yang menjadi Ujian keimanan
bagaimana anda menjelaskannya ?
sebab dalam hal buah itu "TIDAK ADA PENGECUALIAN" dengan menyebut nama TUHAN SEKALIPUN

saya tidak faham maksud anda..Maaf

Jadi Trus terang saya agak bingung menjelaskannya karena tidak paham maksud anda. Tapi beginilah...saya coba jelaskan dengan pemahaman yg paling mudah saya fahami. Tidak berniat out of topic, tapi karena pemahaman saya berdasar adanya hal yg perlu ditelisik dan wajar untuk diambil karena kesamaan persepsi mengenai halal-haram dengan bangsa Israel..satu source yg mau tidak mau memang satu akar akan kesamaannya.

Keislaman tidak membantah mengenai Israel dengan status "lebih"nya. Saya yakin anda imani itu..
Babi diharamkan bagi bangsa Israel, bukan karena orang yang memakan babi dianggap berdosa atau melakukan perbuatan keji di hadapan Tuhan. Tetapi karena bangsa Israel dikuduskan bagi Tuhan.

Exo 22:31
Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."

Q 3:110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ini yg saya katakan tidak sekedar mudharat secara fisik yg menjadi tolak ukur haram/halal. Iman Tidak diperlukan untuk membuktikan  rambut saya hitam, tapi kaum yg terbaik butuh pembuktian dengan iman.

Ini yg menjadi tolak ukur saya dalam melihat perihal Halal dan Haram dalam Islam

Ada yang mulai OOT lagi ne bawa2 ajaran "PALSU" hohoho.

Re: DALAM ALQURAN HEWAN KUCING ITU MASUK KELOMPOK HARAM ATAU HALAL ?

masih kabur tuh tulisan??

musicman wrote:@Paradise

okey
ketika obyek yang menjadi Ujian keimanan itu dengan "pengecualian" menyebut nama Allah swt  tidak lagi menjadi obyek yang menjadi Ujian keimanan
bagaimana anda menjelaskannya ?
sebab dalam hal buah itu "TIDAK ADA PENGECUALIAN" dengan menyebut nama TUHAN SEKALIPUN

saya tidak faham maksud anda..Maaf

Jadi Trus terang saya agak bingung menjelaskannya karena tidak paham maksud anda. Tapi beginilah...saya coba jelaskan dengan pemahaman yg paling mudah saya fahami. Tidak berniat out of topic, tapi karena pemahaman saya berdasar adanya hal yg perlu ditelisik dan wajar untuk diambil karena kesamaan persepsi mengenai halal-haram dengan bangsa Israel..satu source yg mau tidak mau memang satu akar akan kesamaannya.

Keislaman tidak membantah mengenai Israel dengan status "lebih"nya. Saya yakin anda imani itu..
Babi diharamkan bagi bangsa Israel, bukan karena orang yang memakan babi dianggap berdosa atau melakukan perbuatan keji di hadapan Tuhan. Tetapi karena bangsa Israel dikuduskan bagi Tuhan.

Exo 22:31
Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."

Q 3:110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ini yg saya katakan tidak sekedar mudharat secara fisik yg menjadi tolak ukur haram/halal. Iman Tidak diperlukan untuk membuktikan  rambut saya hitam, tapi kaum yg terbaik butuh pembuktian dengan iman.

Ini yg menjadi tolak ukur saya dalam melihat perihal Halal dan Haram dalam Islam

menurut perintah Allah swt makan daging haram = dosa, dengan nalar orang jadi sakit tidak bisa ngaji/ibadah
ternyata yg bikin orang sakit/sahat <=> bisa/tidak pergi ngaji/ibadah <=> dosa/tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

Standart halal haram tidak hanya dr azas manfaat dan mudharat. Ujian keimanan salah satunya.

Sampai saat ini saja tidak ada yg tau mudharat buah haram yg dilahap oleh ADAM dan HAwa. Tidak ada satupun kitab suci samawi yg bisa menunjukan mudharatnya buah yg dimakan Adam..

kalau itu benar standar untuk menguji keimanan
kenapa ada PENGECUALIAN, ketika seumpama nyembelih/makan babi/daging haram dengan menyebut nama Allah swt, hukumnya halal (QS. 2:173) ?
sebab dalam hal perintah larangan makan buah di taman itu "TIDAK ADA PENGECUALIAN" dengan menyebut nama TUHAN SEKALIPUN
demikian pula penerapan hukum Taurat PL bangsa Israel

Paradise OK wrote:dan haram sekalipun jadi halal atas nama Allah SWT?

bisa dibilang begitu, walaupun bukan dalam artian disebut nama Allah ketika disembelih! makanan haram bisa menjadi halal jika Allah meridhai, yaitu dalam kondisi tidak ada pilihan, misalnya dalam kondisi dibawah ancaman musuh atau dalam kondisi kelaparan & tidak ada pilihan makanan lain :

QS. 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Paradise OK wrote:dimakan jangan, dipelihara boleh?

ya, karena daging kucing kotor, tapi kucing bukan binatang buas yang dapat membahayakan manusia!

Paradise OK wrote:Tuhan bikin aturan bisa tawar menawar?

Tuhan bikin aturan yang tepat guna!

Paradise OK wrote:cuman soal anjing doank, kucing & hewan pliharaan haram lainnya?

kalau dipahami secara prinsip :
- semua karnivora haram dimakan!
- semua binatang buas yang membahayakan manusia haram dipelihara!

Paradise OK wrote:tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

faktor dagingnya ikut mempengaruhi juga, karena orang yang tidak makan daging berlebihan bisa sakit karena makan daging yang kotor!

frontline defender wrote:
kalau dipahami secara prinsip :
- semua karnivora haram dimakan!
- semua binatang buas yang membahayakan manusia haram dipelihara!

apa sejak jaman adam sampai isa..
Tuhan pernah mengharamkan karnivora?

#6
haram-halal versi alloh dan versi muhammad
KOK BEDA?

Paradise OK wrote:dan haram sekalipun jadi halal atas nama Allah SWT?

frontline defender wrote: bisa dibilang begitu, walaupun bukan dalam artian disebut nama Allah ketika disembelih! makanan haram bisa menjadi halal jika Allah meridhai, yaitu dalam kondisi tidak ada pilihan, misalnya dalam kondisi dibawah ancaman musuh atau dalam kondisi kelaparan & tidak ada pilihan makanan lain :

QS. 5:3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

dan ilahmu memang tidak tahu tentang kondisi pengecualianmu itu ?
jangan makan ini itu, boleh dalam kondisi kepepet
jangan mencuri, boleh dalam kondisi kepepet
jangan ambil isrti orang, boleh deh pas dlm kondisi kepepet
akan menjadi alasan orang berbuat dosa atas nama kecuali itu, bukan dosa
lautin aza larangan ilahmu itu

Paradise OK wrote:dimakan jangan, dipelihara boleh?

frontline defender wrote: ya, karena daging kucing kotor, tapi kucing bukan binatang buas yang dapat membahayakan manusia!

standar kotormu itu apa ? kalau ngikutin logikamu daging kucing/sapi sama2 kotornya dipungut dari atas tahi. kecuali anda tidak bisa brfikir waras membedakan kotor/bersih dan kucing juga bisa bikin orang mati (salah satu sumber rabies)

Paradise OK wrote:Tuhan bikin aturan bisa tawar menawar?

frontline defender wrote:Tuhan bikin aturan yang tepat guna!

tawar menawar, ada kecualinya lho ... :
jangan makan ini itu, boleh pas lagi kepepet
jangan mencuri, boleh pas lagi kepepet
jangan ambil isrti orang, boleh deh pas dlm kondisi kepepet

Paradise OK wrote:cuman soal anjing doank, kucing & hewan pliharaan haram lainnya?

frontline defender wrote: kalau dipahami secara prinsip :
- semua karnivora haram dimakan!
- semua binatang buas yang membahayakan manusia haram dipelihara!

km tdk takut dimarah ilah-mu ? kecualinya ditong sampahkan aja deh
- tidak ada alasan utk itu dalam hal dosa
- km kan dikasih otak utk mlihara hewan buas/tidak, gk perlu diajar lagian hewan buas bisa dijinakkan seperti ts anjingmu itu dan alasan dosanya apa ?

Paradise OK wrote:tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

frontline defender wrote:faktor dagingnya ikut mempengaruhi juga, karena orang yang tidak makan daging berlebihan bisa sakit karena makan daging yang kotor!

kan ada yg namanya kecuali ....
yg namanya daging haram bahkan halal sekalipun bisa bikin orang sakit/sehat tergantung otak & perilakumu (bersih/kotor/kumsumsinya)
jadi alasan dosanya apa ?

SEGOROWEDI wrote:#6
haram-halal versi alloh dan versi muhammad
KOK BEDA?

katanya sih butuh waktu lama/tidak sekaligus diturunkannya soalan daftar halal/haram
harus nunggu hadis pun BEDA

@Paradise

menurut perintah Allah swt makan daging haram = dosa, dengan nalar orang jadi sakit tidak bisa ngaji/ibadah
ternyata yg bikin orang sakit/sahat <=> bisa/tidak pergi ngaji/ibadah <=> dosa/tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

anda bicara nalar..nalarnya siapa?
Saya sama sekali tidak pernah berpendapat seperti itu. Tidak ada satupun tulisan saya yg berkata demikian.

Anda salah menanggapi orang atau memang seolah-olah saya harus bertanggung jawab atas hal yg tidak pernah saya akui kebenarannya?

kalau itu benar standar untuk menguji keimanan
kenapa ada PENGECUALIAN, ketika seumpama nyembelih/makan babi/daging haram dengan menyebut nama Allah swt, hukumnya halal (QS. 2:173) ?
sebab dalam hal perintah larangan makan buah di taman itu "TIDAK ADA PENGECUALIAN" dengan menyebut nama TUHAN SEKALIPUN
demikian pula penerapan hukum Taurat

Dalam semua kitab samawi disebutkan Adam hidup berlimpah dan berbanding terbalik dengan kehidupan di bumi. KOndisi "terpaksa" seperti apa yg mengharuskan Adam sampai memakan hal yg diharamkan Tuhan?

Bung kelewat Naif..sering pintar kalau bicara Kristen tapi sekarang berubah 180% kalau sudah bicara Islam.

katanya sih butuh waktu lama/tidak sekaligus diturunkannya soalan daftar halal/haram
harus nunggu hadis pun BEDA

Eits..
Hadits hanya melengkapi, bukan membatalkan!

Yang saya Bold, Tulisan anda sangat "mempelintir", dan cukup agak menghinakan diri anda sendiri menurut saya bagi orang yg saya anggap cukup cakap sebagai Kristen berbobot

Paradise OK wrote:dan ilahmu memang tidak tahu tentang kondisi pengecualianmu itu ?

tidak tahu kok bisa menetapkan aturan pengecualian?

Paradise OK wrote:jangan ambil isrti orang, boleh deh pas dlm kondisi kepepet

mana ada kepepet yang begituan?

Paradise OK wrote:akan menjadi alasan orang berbuat dosa atas nama kecuali itu, bukan dosa
lautin aza larangan ilahmu itu

manusia itu punya keterbatasan, tidak sama dengan Tuhan!

Paradise OK wrote:standar kotormu itu apa ? kalau ngikutin logikamu daging kucing/sapi sama2 kotornya dipungut dari atas tahi. kecuali anda tidak bisa brfikir waras membedakan kotor/bersih dan kucing juga bisa bikin orang mati (salah satu sumber rabies)

bukannya udah gw kasih, standarnya itu berdarsarkan tingkat polutannya, jadi kotorannya itu ada/menyatu dalam daging itu sendiri, bukan dari kena/jatuh ke kotoran! soal rabies, biasanya orang yang emang niat pelihara binatang kan selalu rutin membawa binatang peliharaannya ke dokter!

Paradise OK wrote:tawar menawar, ada kecualinya lho ...

lha emangnya aturan pengecualian nya itu dari siapa? dari Tuhan sendiri kan? jadi siapa yang nawar?

Paradise OK wrote:km tdk takut dimarah ilah-mu ? kecualinya ditong sampahkan aja deh
- tidak ada alasan utk itu dalam hal dosa

kalau itu yang benar, maka tentunya Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang adidaya, seperti malaikat misalnya, tapi nyatanya?

Paradise OK wrote:- km kan dikasih otak utk mlihara hewan buas/tidak, gk perlu diajar lagian hewan buas bisa dijinakkan seperti ts anjingmu itu dan alasan dosanya apa ?

di ts anjing itu ceritanya hewan buas yang sudah dijinakkan bisa kembali menjadi buas lagi!

Paradise OK wrote:kan ada yg namanya kecuali ....
yg namanya daging haram bahkan halal sekalipun bisa bikin orang sakit/sehat tergantung otak & perilakumu (bersih/kotor/kumsumsinya)
jadi alasan dosanya apa ?

dengan daging haram peluang tidak sehatnya akan lebih besar!

salapanbelas maret wrote:

frontline defender wrote:“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Lalu Hyena kok halal?

yang bilang halal/haditsnya asli siapa?

frontline defender wrote:

salapanbelas maret wrote:

frontline defender wrote:“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)

Lalu Hyena kok halal?

yang bilang halal/haditsnya asli siapa?

O.... Jadi Hyena itu HARAM ya?

musicman wrote:@Paradise

menurut perintah Allah swt makan daging haram = dosa, dengan nalar orang jadi sakit tidak bisa ngaji/ibadah
ternyata yg bikin orang sakit/sahat <=> bisa/tidak pergi ngaji/ibadah <=> dosa/tidak “bukan dagingnya” tapi otak dan perilaku orangnya

anda bicara nalar..nalarnya siapa?
Saya sama sekali tidak pernah berpendapat seperti itu. Tidak ada satupun tulisan saya yg berkata demikian.

Anda salah menanggapi orang atau memang seolah-olah saya harus bertanggung jawab atas hal yg tidak pernah saya akui kebenarannya?

atas argumenmu ini

Standart halal haram tidak hanya dr azas manfaat dan mudharat. Ujian keimanan salah satunya

saya menggunakan contoh teman seukuwahmu yg masih bisa diselaraskan dgn argumenmu

kalau itu benar standar untuk menguji keimanan
kenapa ada PENGECUALIAN, ketika seumpama nyembelih/makan babi/daging haram dengan menyebut nama Allah swt, hukumnya halal (QS. 2:173) ?
sebab dalam hal perintah larangan makan buah di taman itu "TIDAK ADA PENGECUALIAN" dengan menyebut nama TUHAN SEKALIPUN
demikian pula penerapan hukum Taurat

Dalam semua kitab samawi disebutkan Adam hidup berlimpah dan berbanding terbalik dengan kehidupan di bumi. KOndisi "terpaksa" seperti apa yg mengharuskan Adam sampai memakan hal yg diharamkan Tuhan?

Bung kelewat Naif..sering pintar kalau bicara Kristen tapi sekarang berubah 180% kalau sudah bicara Islam.

soalannya kan nguji iman, menurutmu sendiri. justeru dalam hal berkekurangan itu sekuat apa iman seseorang di bumi
dalam hal adam/hawa itu tidak ada kondisi terpaksa krn alasan kecualinya itu seperti perintah ilah-mu
alasan pengecualian itu membuka peluang orang berbuat dosa

dan kalau hanya menilai orang/tidak puas/tersungging dgn argumen saya, silahkan ke forum pengaduan member ...

katanya sih butuh waktu lama/tidak sekaligus diturunkannya soalan daftar halal/haram
harus nunggu hadis pun BEDA

Eits..
Hadits hanya melengkapi, bukan membatalkan!

Yang saya Bold, Tulisan anda sangat "mempelintir", dan cukup agak menghinakan diri anda sendiri menurut saya bagi orang yg saya anggap cukup cakap sebagai Kristen berbobot

tidak membahas batal membatalkan
sebuah prinsip perintah dalam hal haram/halal butuh waktu yg panjang tuk keluarnya sebuah perintah melengkapi, padahal hanya sependek dari isi hadisnya itu yg bisa diterima pd saat brsamaan


dan kalau hanya menilai orang/tidak puas/tersungging dgn argumen saya, silahkan ke forum pengaduan member ...