Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

by **ngayarana** Mon Nov 03, 2014 11:28 pm

Dalam bahasan kali ini mari kita bahas bagaimana Tuhan berkomunikasi dengan Makhluknya.
Dalam berbagai kepercayaan di yakini Tuhan berkomunikasi dengan Makhluknya dengan berbagai cara, baik secara langsung ataupun tidak langsung, benarkah demikian, mungkinkah Manusia Mampu berkomunikasi dengan Tuhan secara langsung....?

Dalam Islam Alqur'an dengan tegas mengatakan Bahwa manusia tidak akan mampu berbicara langsung dengan Tuhannya, melainkan melalui berbaga carai, sebagaimana termaktub dalam salah satu ayat Al Qur'an Surat Asy Syura Ayat 51 sebagai berikut :

"Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan, lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana." (Asy Syura’ 51)

Lalu bagaimana penjelasan Ayat di atas..?

Dan bagaimana pendapat penganut kepercayan lain di luar Islam mengenai hal ini...?

Silahkan....? ehmm

by **abu hanan** Tue Nov 04, 2014 12:14 am

hadir..

isi absen dolo lah..
antri kopi..

by **Kedunghalang** Tue Nov 04, 2014 9:11 am

Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana. (Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Tuhan berbicara kepada hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.

(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”

(c) Tuhan menurunkan seorang rasul atau seorang malaikat, yang menyampaikan Amanat Ilahi.

by **ngayarana** Tue Nov 04, 2014 10:19 am

Balik yu ke pertanyaan,
Kalo secara Kristen, bagaimana cara manusia berbicara dengan Tuhan nya...?

by **abu hanan** Tue Nov 04, 2014 10:21 am

wedi..
trit ini gak bahas tentang komunikasi tuhan dalam penyampaian wahyu di islam..baca judul trit dan prolog ts..

gimana cara tuhan berkomunikasi dengan makhluk?
tinggal hitung..berapa jumlah makhluknyah?yah itulah caranyah..

by **ngayarana** Tue Nov 04, 2014 10:43 am

Kedunghalang wrote:
Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana. (Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Tuhan berbicara kepada hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.

Kalo kita lihatlah ayatnya, yang pertama ini bukan secara langsung pak, tapi melalui Wahyu, apakah anda akan mendefinisikan bahwa wahyu itu adalah perkataan Tuhan secara langsung seperti berhadapan hadapannya seorang pasien dengan dokternya, atau anda mempunyai definisi lain..?

(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”

Bisakah anda memberikan contohnya secara lebih spesifik, seperti kepada siapa contohnya?

(c) Tuhan menurunkan seorang rasul atau seorang malaikat, yang menyampaikan Amanat Ilahi.

Apakah anda sependapat dengan saya bahwa kitapun sebenarnya bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan cara ke tiga ini?

by **Kedunghalang** Tue Nov 04, 2014 11:03 am

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana. (Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Tuhan berbicara kepada hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.

Kalo kita lihatlah ayatnya, yang pertama ini bukan secara langsung pak, tapi melalui Wahyu, apakah anda akan mendefinisikan bahwa wahyu itu adalah perkataan Tuhan secara langsung seperti berhadapan hadapannya seorang pasien dengan dokternya, atau anda mempunyai definisi lain..?

(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”
Bisakah anda memberikan contohnya secara lebih spesifik, seperti kepada siapa contohnya?

(c) Tuhan menurunkan seorang rasul atau seorang malaikat, yang menyampaikan Amanat Ilahi.
Apakah anda sependapat dengan saya bahwa kitapun sebenarnya bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan cara ke tiga ini?

Menurut Al Qur'an, siapapun bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan ketiga cara tersebut atas izin-Nya. Allah menganugerahkan karunia-Nya kepada siapa pun yang Dia kehendaki.

by **Kedunghalang** Tue Nov 04, 2014 11:41 am

SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:(a) Ayat-ayat suci Al Qur'an yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad saw, contohnya: Katakanlah "Hai manusia, sesungguhnya aku utusan Allah kepada kamu sekalian,..." (Al 'Araf 7:158/159).
(b) Ayat-ayat suci Al Qur'an yang diterima oleh Nabi Muhammad saw, ketika Mi'raj (An-Najm) dan Israa (Bani Israil/Al Israa).
(c) Ayat-ayat suci Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril as di masa awal ketika berada di Mekkah.

(a) tahu dari mana bahwa yang omong itu alloh??? dan alloh itu tuhan???
(b) apa bedanya dengan lagi mimpi/ngayal??
(c) ayat/sura mana saja yang hasil diktean jibril???

(a) Allah Ar-Rabbul 'Aalamin sendiri yang berfirman kepada Nabi Muhammad saw: Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul Allah kepada kamu sekalian dari Yang mempunyai kerajaan seluruh langit dan bumi. Tidak ada Tuhan selain Dia. Dia menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi Ummi yang beriman kepada Allah dan Kalimat-kalimat-Nya. Maka ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk.” (Al 'Araf 7:158/159).

(b) Mengkhayal itu bisa dikendalikan oleh manusia, sedangkan kasysyaf/ru'ya/mimpi itu datangnya dari Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui.

(c) Clue-nya adalah surah-surah yang kebanyakan diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw ketika sedang berada di Mekkah di masa-masa awal.

by **mystery** Tue Nov 04, 2014 11:57 am

@SW

wed, mbo ya dipahami maksud/tujuan dari triit ini..
sukanya kok ngerusuh..

gimana cara Kristen berkomunikasi dengan Tuhan? dijawab saja..

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 04, 2014 12:28 pm

mystery wrote:gimana cara Kristen berkomunikasi dengan Tuhan? dijawab saja..

lewat doa..
dalam Roh dan Kebenaran
bukan via senam irama

by **mystery** Tue Nov 04, 2014 2:37 pm

SEGOROWEDI wrote:
mystery wrote:gimana cara Kristen berkomunikasi dengan Tuhan? dijawab saja..

lewat doa..
dalam Roh dan Kebenaran
bukan via senam irama

dalilnya ada? kl secara islam udah disertakan dalilnya oleh TS #1
ibadah umat islam namanya SHOLAT bukan senam irama. sekali-kali mbo ya PEDE dengan apa yang anda percayai tanpa harus mengolok-olok/menyinggung apa yang menjadi urusan umat Islam.

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 04, 2014 2:51 pm

mystery wrote:
SEGOROWEDI wrote:
mystery wrote:gimana cara Kristen berkomunikasi dengan Tuhan? dijawab saja..

lewat doa..
dalam Roh dan Kebenaran
bukan via senam irama

dalilnya ada? kl secara islam udah disertakan dalilnya oleh TS #1
ibadah umat islam namanya SHOLAT bukan senam irama. sekali-kali mbo ya PEDE dengan apa yang anda percayai tanpa harus mengolok-olok/menyinggung apa yang menjadi urusan umat Islam.

Yohanes 4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran ."

sejak adam..
Tuhan gak pernah nyuruh nyembah secara fisikal kek senam irama
yang kata banyak seukuwahmu sangat bermanfaat bagi kesehatan

by **abu hanan** Wed Nov 05, 2014 8:36 am

sampah uda dibersihkan..
silahkeun dilanjut sesuai judul dan proog ts..

by **mystery** Sat Nov 08, 2014 6:17 am

@wedi

Oke, doa dapat dipahami sebagai cara berkomunikasi dengan Tuhan.

Maksud ..menyembah dalam roh dan kebenaran itu gimana?

Apakah dalam kristen terdapat kewajiban berkomunikasi dengan Tuhan misal sehari 1,2,3 kali untuk manusia yang cenderung "tak sadar" (karena pengaruh nafsu)?

Dan bagaimana Tuhan berkomunikasi dengan makhluk dalam Kristen?

Wed, sholat itu juga berarti doa..
saya gak akan melayani tulisan yg berbau hujatan, olokan, dkk

by **Kedunghalang** Sat Nov 08, 2014 7:44 am

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana. (Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Tuhan berbicara kepada hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.

Kalo kita lihatlah ayatnya, yang pertama ini bukan secara langsung pak, tapi melalui Wahyu, apakah anda akan mendefinisikan bahwa wahyu itu adalah perkataan Tuhan secara langsung seperti berhadapan hadapannya seorang pasien dengan dokternya, atau anda mempunyai definisi lain..?

Yang dimaksud WAHYU dalam ayatnya adalah tanpa perantara. Nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa kadang-kadang beliau saw menerima WAHYU seperti bunyi LONCENG.

ngayarana wrote:

(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”

Bisakah anda memberikan contohnya secara lebih spesifik, seperti kepada siapa contohnya?

Contohnya: Penglihatan Gaib (kasysyaf/ru'ya) yang diperlihatkan Allah kepada Nabi Muhammad saw dalam peristiwa Mi'raj dan Israa' atau kepada Nabi Ibrahim as ketika menerima perintah untuk menyembelih puteranya yang tercinta, Nabi Ismail as.

ngayarana wrote:

(c) Tuhan menurunkan seorang rasul atau seorang malaikat, yang menyampaikan Amanat Ilahi.

ngayarana wrote:
Apakah anda sependapat dengan saya bahwa kitapun sebenarnya bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan cara ke tiga ini?

Saya sependapat dengan anda. Tetapi, apakah anda juga sependapat dengan saya bahwa yang dimaksud cara ketiga itu bahwa Allah akan senantiasa mengirimkan seorang rasul dari antara malaikat dan manusia hingga hari kiamat?

by **ngayarana** Sun Nov 09, 2014 10:15 am

Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana. (Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Tuhan berbicara kepada hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.

Kalo kita lihatlah ayatnya, yang pertama ini bukan secara langsung pak, tapi melalui Wahyu, apakah anda akan mendefinisikan bahwa wahyu itu adalah perkataan Tuhan secara langsung seperti berhadapan hadapannya seorang pasien dengan dokternya, atau anda mempunyai definisi lain..?

Yang dimaksud WAHYU dalam ayatnya adalah tanpa perantara. Nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa kadang-kadang beliau saw menerima WAHYU seperti bunyi LONCENG.

Pak.....Coba baca ulang yang Blold, itu jelas alqir'an menginformasikan bahwa manusia tidak mungkin berbicara dengan Tuhannya tanpa perantara, sedangkan Wahyu jelas suatu perantara....
Bagaimana anda mendefinisikan bahwa Wahyu adalah tanpa perantara...?

Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:

(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”

Bisakah anda memberikan contohnya secara lebih spesifik, seperti kepada siapa contohnya?

Contohnya: Penglihatan Gaib (kasysyaf/ru'ya) yang diperlihatkan Allah kepada Nabi Muhammad saw dalam peristiwa Mi'raj dan Israa' atau kepada Nabi Ibrahim as ketika menerima perintah untuk menyembelih puteranya yang tercinta, Nabi Ismail as.

Bukankah Mimpi sebagian dari Wahyu dari Tuhan kepada para Nabinya...?
Saya kok kurang mengerti dengan pemahaman anda bahwa di belakang tabir bisa disamakan dengan Mimpi....

Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
(c) Tuhan menurunkan seorang rasul atau seorang malaikat, yang menyampaikan Amanat Ilahi.
Apakah anda sependapat dengan saya bahwa kitapun sebenarnya bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan cara ke tiga
Saya sependapat dengan anda.

Oke, bisa di jelaskan....?

Tetapi, apakah anda juga sependapat dengan saya bahwa yang dimaksud cara ketiga itu bahwa Allah akan senantiasa mengirimkan seorang rasul dari antara malaikat dan manusia hingga hari kiamat?

Maaf saya rasa saya tidak sedang membahas ini (OOT) silahkan jelaskan diatas saja.

by **Kedunghalang** Sun Nov 09, 2014 11:44 pm

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
Dan tidak ada bagi manusia bahwa Allah berbicara kepadanya, kecuali dengan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang utusan guna mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya, Dia Mahaluhur, Mahabijaksana. (Asy-Syura 42:51/52)

Ayat ini menyebut tiga cara Tuhan berbicara kepada hamba-Nya dan menampakkan Wujud-Nya kepada mereka;
(a) Dia berfirman secara langsung kepada mereka tanpa perantara.

Kalo kita lihatlah ayatnya, yang pertama ini bukan secara langsung pak, tapi melalui Wahyu, apakah anda akan mendefinisikan bahwa wahyu itu adalah perkataan Tuhan secara langsung seperti berhadapan hadapannya seorang pasien dengan dokternya, atau anda mempunyai definisi lain..?

Yang dimaksud WAHYU dalam ayatnya adalah tanpa perantara. Nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa kadang-kadang beliau saw menerima WAHYU seperti bunyi LONCENG.

Pak.....Coba baca ulang yang Bold, itu jelas alqur'an menginformasikan bahwa manusia tidak mungkin berbicara dengan Tuhannya tanpa perantara, sedangkan Wahyu jelas suatu perantara....
Bagaimana anda mendefinisikan bahwa Wahyu adalah tanpa perantara...?

Wahyu atau Firman Allah itu adalah Perkataan Allah secara langsung kepada hamba-Nya, dan jika Wahyu atau Firman Allah itu disampaikan kepada hamba-Nya melalui Jibril as, maka Jibril as adalah perantaranya.

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
(b) Dia membuat mereka menyaksikan kasyaf (Penglihatan gaib), yang dapat ditakwilkan atau tidak, atau kadang-kadang membuat mereka mendengar kata-kata dalam keadaan jaga dan sadar, di waktu itu mereka tidak melihat wujud orang yang berbicara kepada mereka. Inilah arti kata-kata “dari belakang tabir.”

Bisakah anda memberikan contohnya secara lebih spesifik, seperti kepada siapa contohnya?

Contohnya: Penglihatan Gaib (kasysyaf/ru'ya) yang diperlihatkan Allah kepada Nabi Muhammad saw dalam peristiwa Mi'raj dan Israa' atau kepada Nabi Ibrahim as ketika menerima perintah untuk menyembelih puteranya yang tercinta, Nabi Ismail as.

Bukankah Mimpi sebagian dari Wahyu dari Tuhan kepada para Nabinya...?
Saya kok kurang mengerti dengan pemahaman anda bahwa di belakang tabir bisa disamakan dengan Mimpi....

Kasysyaf/Ru'ya atau Penglihatan Gaib/Ruhaniah adalah sebagian dari Wahyu dari Tuhan kepada hamba-hamba-Nya, yang hanya bisa dipahami manusia setelah ditakwilkan atau dibuka tabirnya. Itulah sebabnya di dalam ayat tersebut disebutkan "di belakang tabir", contohnya: Mimpi yang dialami Nabi Yusuf as yang baru dipahaminya setelah terjadi dan terungkap tabirnya.

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
(c) Tuhan menurunkan seorang rasul atau seorang malaikat, yang menyampaikan Amanat Ilahi.
Apakah anda sependapat dengan saya bahwa kitapun sebenarnya bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan cara ke tiga
Saya sependapat dengan anda.
Oke, bisa di jelaskan....?
Tetapi, apakah anda juga sependapat dengan saya bahwa yang dimaksud cara ketiga itu bahwa Allah akan senantiasa mengirimkan seorang rasul dari antara malaikat dan manusia hingga hari kiamat?
Maaf saya rasa saya tidak sedang membahas ini (OOT) silahkan jelaskan diatas saja.

Di dalam Al Qur'an, Allah mewahyukan firman-Nya, tidak saja, kepada para nabi/rasul, tetapi juga kepada langit dan bumi, kepada lebah, kepada ibunya Musa as dan kepada hawariyin. Pendek kata, kitapun sebenarnya bisa berkomunikasi dengan Tuhan, bukan hanya dengan cara yang ke-3, melainkan dengan cara yang ke-1 dan ke-2 pun bisa, dan tentunya dengan izin Allah. Secara sambil lalu ayat ini mengisyaratkan bahwa setelah mengutus Nabi Muhammad saw sebagai Rasul-Nya kepada sekalian manusia, WAHYU ALLAH dan/atau KERASULAN/KENABIAN/KEKHALIFAHAN itu masih berlanjut sampai kiamat, karena Dia masih akan tetap berkata-kata kepada manusia.

Dari tiga cara Allah berkata-kata kepada manusia, yang ketiga adalah dengan cara mengirimkan seorang utusan, dan Allah memilih utusan/rasul-Nya dari antara malaikat, dan dari antara manusia, sebagaimana firman-Nya:
Allah senantiasa memilih dari antara malaikat seorang rasul, dan dari antara manusia. (Al Hajj 22:75/76).

by **SEGOROWEDI** Mon Nov 10, 2014 8:33 am

mystery wrote:@wedi
1. Oke, doa dapat dipahami sebagai cara berkomunikasi dengan Tuhan.

2. Maksud ..menyembah dalam roh dan kebenaran itu gimana?

3. Apakah dalam kristen terdapat kewajiban berkomunikasi dengan Tuhan misal sehari 1,2,3 kali untuk manusia yang cenderung "tak sadar" (karena pengaruh nafsu)?

4. Dan bagaimana Tuhan berkomunikasi dengan makhluk dalam Kristen?

5. Wed, sholat itu juga berarti doa..
saya gak akan melayani tulisan yg berbau hujatan, olokan, dkk

1. trus yang senam irama itu apaan??
2. tidak fisikal (baju, badan, gerakan, arah, waktu) tetapi rohaniah
3. bia kapanpun, tidak harus sekian kali sehari kek nyemvah setan
4. mahluk yang mana?? kepada musa, Tuhan langsung 'bertatap muka'
5. gerakan fisikalnya itu lhooo.. apaan???

by **mystery** Tue Nov 11, 2014 11:27 am

SEGOROWEDI wrote:
mystery wrote:@wedi
1. Oke, doa dapat dipahami sebagai cara berkomunikasi dengan Tuhan.

2. Maksud ..menyembah dalam roh dan kebenaran itu gimana?

3. Apakah dalam kristen terdapat kewajiban berkomunikasi dengan Tuhan misal sehari 1,2,3 kali untuk manusia yang cenderung "tak sadar" (karena pengaruh nafsu)?

4. Dan bagaimana Tuhan berkomunikasi dengan makhluk dalam Kristen?

5. Wed, sholat itu juga berarti doa..
saya gak akan melayani tulisan yg berbau hujatan, olokan, dkk

1. trus yang senam irama itu apaan??
2. tidak fisikal (baju, badan, gerakan, arah, waktu) tetapi rohaniah
3. bia kapanpun, tidak harus sekian kali sehari kek nyemvah setan
4. mahluk yang mana?? kepada musa, Tuhan langsung 'bertatap muka'
5. gerakan fisikalnya itu lhooo.. apaan???

1. masih gak ngerti juga?
itu kewajiban ibadah muslim yang harus dilaksanakan setiap harinya
jika tidak dilaksanakan dosalah akibatnya. selain kewajiban sholat 5 waktu masih ada sholat sunah.
silahkan anda googling sendiri apa etimologi dan terminologi sholat.

2. jadi kesucian fisik gak penting bagi kristen saat berkomunikasi dengan Tuhan??

3. oke dalam artian terserah pemeluk kristen yah? inget syukur, gak inget juga gpp? tidak ada aturan
untuk manusia yang cenderung "tak sadar" karena nafsu.
anda tau kenapa sampai kuliah dan kerjapun masih tetap diabsen??

4. seluruh manusia dalam ajaran kristen + sertakan ayat dalam bibel.
bertatap muka yah kepada musa as?? terus musa as mengetahui wujudnya seperti apa atau pingsan??

5. itu perintah dalam islam, jika dalam kristen gak ada perintah seperti itu sebaiknya diam saja,
kalau memang ajaran kristen mengenal toleransi, bagiku agamaku bagimu agamamu..

by **SEGOROWEDI** Tue Nov 11, 2014 4:58 pm

sampah..
baca lagi tujuan trit..

by sayah..

by **ngayarana** Fri Nov 21, 2014 3:59 pm

Pak Kedung.....

Wahyu atau Firman Allah itu adalah Perkataan Allah secara langsung kepada hamba-Nya

Sekali lagi saya tanyakan....?
Jika Wahyu adalah Perkataan Tuhan secara langsung tanpa perantara kenapa Alqur'an mengisyaratkan seperti ini....? :
"Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali :
1. Wahyu
2. di belakang Tabir
3. mengutus utusan yang menyampaikan WahyuNya
Jadi kalo kita perhatikan ke tiga cara itu adalah perantaranya, lihat kalimatnya ada kata "Kecuali / Illa", tapi kalo anda menganggap bahwa "wahyu" adalah perkataan Tuhan tanpa perantara, kenapa ada kalimat yang Biru itu...?

dan jika Wahyu atau Firman Allah itu disampaikan kepada hamba-Nya melalui Jibril as, maka Jibril as adalah perantaranya.

sedangkan ini sudah jelas masuk dalam cara yang ketiga (3), jadi bukan itu letak permasalahannya.

Kasysyaf/Ru'ya atau Penglihatan Gaib/Ruhaniah adalah sebagian dari Wahyu dari Tuhan kepada hamba-hamba-Nya, yang hanya bisa dipahami manusia setelah ditakwilkan atau dibuka tabirnya. Itulah sebabnya di dalam ayat tersebut disebutkan "di belakang tabir", contohnya: Mimpi yang dialami Nabi Yusuf as yang baru dipahaminya setelah terjadi dan terungkap tabirnya.

Ya iya...., Jika Ru'ya/Kasysyaf/Mimpi itu adalah sebagian dari Wahyu, kenapa anda artikan di belakang tabir....?
Yang di Maksud dibelakang tabir ini seperti kejadian nabi Musa AS di bukit tursina yang berbicara dengan Allah SWT dengan tabir nyala api, atau ketika Rosulullah SWA menerima perintah shalat pada saat Mi'rajnya, atau juga ketika malaikat dan Jin di perintahkan sujud kepada Adam AS, dan perkataan Allah SWT lainnya pada saat itu.
Jadi saya anggap anda keliru memahami tentang pengertian di belakang Tabir itu di ibaratkan penglihatan dalam Mimpi, sedangkan Mimpi seorang nabi adalah bagian dari Wahyu.

Menurut Al Qur'an, siapapun bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan ketiga cara tersebut atas izin-Nya. Allah menganugerahkan karunia-Nya kepada siapa pun yang Dia kehendaki.

Tidak pak..., Alqur'an memberikan perincian tidak semua Manusia bisa menggunakan ketiga cara di atas, tetapi kita manusia biasa hanya bisa menggunakan cara yang ke tiga (3), dan yang sering kita lakukan adalah ketika kita membaca Alqur'an, yang merupakan kumpulan Wahyu Allah SWT kepada Rosulullah SAW, yang di sampaikan kepada kita semua umatnya.

by **SEGOROWEDI** Fri Nov 21, 2014 5:07 pm

"Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan, lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana." (Asy Syura’ 51)

- dengan perantaraan wahyu? teknisnya gimana..
- di belakang tabir? maksudnya apa dan gimana..
- via utusan? bagaimana menguji ia benar-benar utusan..

by **ngayarana** Fri Nov 21, 2014 5:25 pm

Udah di bahas di atas panjang lebar....., baca aja dengan cermat.

Kalo menerut Kristen, mungkinkah Tuhan berbicara dengan Manusia hingga sekarang dan bagaimana caranya...?

by **SEGOROWEDI** Fri Nov 21, 2014 5:34 pm

- ngeles
- sangat mungkin, karena Allah adalah Roh tentu secara rohani via suara hati kita
- karena kita mengenal sosok manusia-Nya dalam diri Ysus, bisa juga via perjumpaan dengan-Nya

islam/muhammad gimana ngobrol dengan alloh????

by **ngayarana** Fri Nov 21, 2014 5:38 pm

-Bukan ngeles, tapi anda belum baca kalo gitu jendral......
-Apakah tidak mungkin suara dalam hati kita adalah suara setan/Iblis atau Nafsu manusia...?

by Sponsored content

Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia

Re: Mengetahui Cara Tuhan Berkomunikasi Dengan Manusia