Matius 10:41 ; Yesus Mengajarkan untuk Menyambut Beliau sebagai Nabi & Orang Benar

Paradise OK wrote:terserah mau pake kaidah bahasa manafun, sekali lagi saya bertanya
ketika ALLAH BERFIRMAN, apakah ALLAH terdiri dari SATU/DUA pribadi ?

Paradise OK wrote:menurut pemahaman saya, satu
sedangkan menurut anda "jelas beda", alhasil allah lebih dari satu

Paradise OK wrote:ketika ALLAH BERFIRMAN apakah ALLAH dan FIRMANNYA SATU ?

Kedunghalang wrote:

Paradise OK wrote:ketika ALLAH BERFIRMAN apakah ALLAH dan FIRMANNYA SATU ?

Itu artinya: Allah berbicara.

Paradise OK wrote:Allah swt dan firman-Nya
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!?
hare gene ane bru tahu ada dua oknum/pribadi yang berbeda Allah swt!

frontline defender wrote:

Paradise OK wrote:Allah swt dan firman-Nya
bukan hanya dua oknum, tapi dua pribadi yang berbeda!?
hare gene ane bru tahu ada dua oknum/pribadi yang berbeda Allah swt!

karena Allahnya hanya ada satu, maka yang selain Allah yang mana dalam hal ini adalah firmanNya, tentu saja bukanlah Allah!  

Paradise OK wrote:

Kedunghalang wrote:

Paradise OK wrote:ketika ALLAH BERFIRMAN apakah ALLAH dan FIRMANNYA SATU ?

Itu artinya: Allah berbicara.

tak ikutin lagi level mikirmu

ketika ALLAH BERKATA, apakah ALLAH dan PERKATAANNYA SATU ?

Paradise OK wrote:maka Allahmu/Tuhanmu menjadi sebanyak tulisan di buku alquran

Paradise OK wrote:Tuhanmu membisu sejuta bahasa ?

ALLAH dan FIRMANNYA ESA
ALLAH adalah FIRMANNYA
FIRMANNYA adalah ALLAH

frontline defender wrote:

Paradise OK wrote:Tuhanmu membisu sejuta bahasa ?

ALLAH dan FIRMANNYA ESA
ALLAH adalah FIRMANNYA
FIRMANNYA adalah ALLAH

benarkah? mari kita lihat :

Yohanes 1:3. Segala sesuatu dijadikan melalui Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Kejadian 2:2. 2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

tuh, pada suatu waktu, katika Allah berhenti dari/tidak berfirman, Allah tetaplah disebut Allah! jadi kata siapa, tanpa firman, Allah itu bukanlah Allah?

 

Paradise OK wrote:ALLAH dan FIRMANNYA SATU
sebanyak apapun ALLAH DENGAN FIRMANNYA tetap ALLAH yang ESA
krn ALLAH dengan FIRMANNYA adlah SATU

dikontraskan dengan argumenmu
Allah itu Tuhan Yang Maha Esa/Satu/Tunggal/Aahad/Waahid, sedangkan firman-Nya banyak sebagaimana tertuang di dalam Al Qur'an dan kitab-kitab agama terdahulu.

jadi Allahmu sebanyak sebagaimana tertuang di dalam Al Qur'an

Paradise OK wrote:waktu allah swt-mu ngomong Ash-Shaf 61:6/7, sama/beda ?

Kedunghalang wrote:

Paradise OK wrote:waktu allah swt-mu ngomong Ash-Shaf 61:6/7, sama/beda ?

Lihatlah ajaran Protestan, bukan ajaran Yesus, tidak ada rasa hormat kepada Allah Tuhan akibat pemahaman Kaidah Bahasa yang sangat rendah. Baiklah, akan saya ajarkan kepada anda, adab dan kaidah berbahasa Indonesia:

Manusia biasa berbicara, jika sesama teman akrab, kita boleh menggunakan kara "ngomong."
Contohnya: "Kamu ngomong."

Jika seorang nabi/rasul Allah berbicara/berkata, maka kita menggunakan kata "bersabda"
Contohnya: "Yesus bersabda" atau "Nabi Muhammad saw bersabda."

Jika Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa berbicara/berkata, maka kita menggunakan kata "berfirman"
Contohnya: "Allah berfirman" atau "Tuhan berfirman".

Paradise OK wrote:

Kedunghalang wrote:

Paradise OK wrote:waktu allah swt-mu ngomong Ash-Shaf 61:6/7, sama/beda ?

Lihatlah ajaran Protestan, bukan ajaran Yesus, tidak ada rasa hormat kepada Allah Tuhan akibat pemahaman Kaidah Bahasa yang sangat rendah. Baiklah, akan saya ajarkan kepada anda, adab dan kaidah berbahasa Indonesia:

Manusia biasa berbicara, jika sesama teman akrab, kita boleh menggunakan kara "ngomong."
Contohnya: "Kamu ngomong."

Jika seorang nabi/rasul Allah berbicara/berkata, maka kita menggunakan kata "bersabda"
Contohnya: "Yesus bersabda" atau "Nabi Muhammad saw bersabda."

Jika Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa berbicara/berkata, maka kita menggunakan kata "berfirman"
Contohnya: "Allah berfirman" atau "Tuhan berfirman".

anda bisa ngomong dgn kaidah bahasa etika terbaik di dunia manapun sah-sah saja, btw klo hatimu/perbuatanmu penuh kemunafikan/dosa gak ada gunanya dimata Tuhan

Tuhan melihat isi hati/perbuatan, bukan gaya bahasa

saat "Allah berfirman" atau "Tuhan berfirman", hubungannya dengan hakekat ALLAH yg ESA, apakah ALLAH dengan FIRMANNYA beda/sama ?

Paradise OK wrote:Allahmu TIDAK pernah BERFIRMAN kepada Manusia, bagaimana Manusia bisa mengenal Allahmu ?

Paradise OK wrote:ALLAH tanpa manusiapun tetap ALLAH

Paradise OK wrote:Tetapi ALLAH yang HIDUP akan selalu BERFIRMAN

Paradise OK wrote:dan FIRMANNYA itu adalah ALLAH itu sendiri

Paradise OK wrote:coba anda simak baik2 argumen postingan saya sebelumnya, dalam konteks Hakekat Allah ketika Berfirman, lalu apakah seolah2 Allah menjadi dua oknum ?

Paradise OK wrote:Allahmu TIDAK pernah BERFIRMAN kepada Manusia, bagaimana Manusia bisa mengenal Allahmu ?

frontline defender wrote:di Islam Allah juga berfirman menciptakan segalanya, & di berbagai ayat diajarkan bahwa keberadaan Allah itu dapat dikenali dari berbagai tanda2 kekuasaan Nya yang terdapat pada berbagai ciptaanNya!

Paradise OK wrote:ALLAH tanpa manusiapun tetap ALLAH

frontline defender wrote: nah, dengan begitu kan, manusia itu bukanlah bagian dari Allah, seperti halnya firmanNya bukanlah bagian dari Allah!

Paradise OK wrote:Tetapi ALLAH yang HIDUP akan selalu BERFIRMAN

frontline defender wrote: selalu berfirman darimana? tu liat Kejadian 2:2, dimana Allah sempat berhenti berfirman!

Paradise OK wrote:dan FIRMANNYA itu adalah ALLAH itu sendiri

frontline defender wrote: kenapa manusianya nggak sekalian diikutsertakan kedalam bagian Allah, kan walaupun dengan adanya firmanNya sekalipun, keberadaan Allah tidak akan diketahui, tanpa adanya makhluk yang mampu memahami keberadaanNya yang mana dalam hal ini adalah manusia?

Paradise OK wrote:coba anda simak baik2 argumen postingan saya sebelumnya, dalam konteks Hakekat Allah ketika Berfirman, lalu apakah seolah2 Allah menjadi dua oknum ?

frontline defender wrote:memang kenapa kalau ada 2 oknum ? ndak ada masalah dengan itu! yang jadi masalah itu adanya 2 pribadi yang berbeda, pribadi Firman di satu sisi & pribadi Bapa/Yang Mengutus di sisi lain!