Gadis Belia Yaman Tewas di Malam Pertama

http://internasional.kompas.com/read/2013/09/09/2250339/Gadis.Belia.Yaman.Tewas.di.Malam.Pertama.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kpopwp

Gadis Belia Yaman Tewas di Malam Pertama

Warga Yaman meminta pemerintahnya menjatuhkan sanksi berat untuk sebuah keluarga setelah seorang anak perempuan yang baru berusia delapan tahun meninggal dunia di malam pertama pernikahannya. Gadis kecil itu ternyata dinikahkan dengan seorang pria dengan usia lima kali lebih tua darinya. Demikian kabar dari harian terbitan Kuwait, Al Watan, Minggu (8/9/2013).

Gadis kecil bernama Rawan itu meninggal dunia diyakini akibat menderita luka di alat kelaminnya dan sejumlah pendarahan dalam. Para aktivis HAM di Yaman mendesak polisi lokal untuk menangkap sang pengantin pria, keluarga Rawan, dan membawa mereka ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Para aktivis berharap jika pemerintah menangani kasus yang terjadi di kota Hardh, Provinsi Hajjah ini, maka bisa menjadi alasan kuat untuk menghentikan praktik pernikahan dini di negeri itu. Setelah harian Kuwait Al Watan mengabarkan kisah itu, para bloger di negeri kaya minyak itu mengecam keluarga Rawan dan pengantin pria.

Seorang bloger dengan identitas Angry Man mengatakan, si pengantin pria sangat layak dihukum seberat-beratnya karena kejahatan yang dilakukannya. "Semua yang mendukung kejahatan ini harus dihukum," ujar Angry Man.

Bloger lain mengatakan, seharusnya keluarganya menyadari bahwa Rawan masih terlalu muda untuk menikah. "Keluarganya dan pengantin pria seharusnya menunggu beberapa tahun sebelum menikahinya," kata bloger bernama Sad.

"Kondisi ini sangat tidak adil dan semua pernikahan seperti ini harus dihapuskan meski mereka meyakini hal ini sebagai bagian budaya mereka," tambah Sad. Sementara itu, bloger dengan nama Bu Omar mengaku sangat terganggu mengetahui kisah tragis Rawan ini. "Keluarga Rawan bukan manusia. Mereka tak pantas memiliki anak," kata dia.

Untung dulu Aisyah ndak apa2.


 

mungkin 'burung' si doi kecil
 

ya berarti Aisyah sudah dewasa ketika dinikahi! mikir gitu aja kok ndak bisa! 

frontline defender wrote:ya berarti Aisyah sudah dewasa ketika dinikahi! mikir gitu aja kok ndak bisa! 

udah terlanjur meyakini mentah-mentah bahwa 'aisyah itu belum cukup umur untuk dinikahi....

Yg membuat aku super heran adalah muslim sendiri berpendapat kalo pedofil di atas adalah manusia SUPER BEJAT.

Tapi koq bisa ada nabi yg meniduri bocah 9 tahun terus dianggap manusia berakhlak paling mulia.


 

Tradisi seperti ini memang sudah saatnya tidak diperbolehkan lagi, karena Ketika perubahan Jaman sudah sedemikian berubah pesat dari segi Medis, maka unsur Mudharat dan manfaat tentu tidak bisa disamakan pada masa ratusan tahun lalu yg sudah mengakar Kuat dimana unsur Manfaat pada saat itu lebih besar dibanding Mudharat.

Tingkat kematian BAYI saat dilahirkan ataupun ibu melahirkan sudah demikian menurun, sehingga alasan demi Kelangsungan keturunan krn tingkat kematian bayi tinggi pada masa lalu yg berimplikasi ->permisif terhadap pernikahan dengan Gadis muda, sudah tidak tepat lagi dipermisifkan.

Semoga saja, ada fihak2 yg berkompenten bisa membaca sedikit pandangan saya ini.

Yah, namanya juga ngarep.com

Cahaya Islam wrote:

frontline defender wrote:ya berarti Aisyah sudah dewasa ketika dinikahi! mikir gitu aja kok ndak bisa! 

udah terlanjur meyakini mentah-mentah bahwa 'aisyah itu belum cukup umur untuk dinikahi....

faktanya seperti itu..
eksplisit aisah menyebut 6-7 taon
digituin 9 taon

musicman wrote:Tradisi seperti ini memang sudah saatnya tidak diperbolehkan lagi, karena Ketika perubahan Jaman sudah sedemikian berubah pesat dari segi Medis, maka unsur Mudharat dan manfaat tentu tidak bisa disamakan pada masa ratusan tahun lalu yg sudah mengakar Kuat dimana unsur Manfaat pada saat itu lebih besar dibanding Mudharat.

Tingkat kematian BAYI saat dilahirkan ataupun ibu melahirkan sudah demikian menurun, sehingga alasan demi Kelangsungan keturunan krn tingkat kematian bayi tinggi pada masa lalu yg berimplikasi ->permisif terhadap pernikahan dengan Gadis muda, sudah tidak tepat lagi dipermisifkan.

Semoga saja, ada fihak2 yg berkompenten bisa membaca sedikit pandangan saya ini.

Yah, namanya juga ngarep.com

sebagai 'nabi' mestinya muhammad tampil sebagai pendobrak dan pembaharu
bukan malah memperparah, karena di masyarakatnya justeru gak ada yang mengawini balita

SEGOROWEDI wrote:faktanya seperti itu..
eksplisit aisah menyebut 6-7 taon
digituin 9 taon

fakta? tahu darimana Siti Aisyah beneran ngomong gitu? kamu punya mesin waktu ya? pinjem sini!

tahu dari hadis

SEGOROWEDI wrote:

musicman wrote:Tradisi seperti ini memang sudah saatnya tidak diperbolehkan lagi, karena Ketika perubahan Jaman sudah sedemikian berubah pesat dari segi Medis, maka unsur Mudharat dan manfaat tentu tidak bisa disamakan pada masa ratusan tahun lalu yg sudah mengakar Kuat dimana unsur Manfaat pada saat itu lebih besar dibanding Mudharat.

Tingkat kematian BAYI saat dilahirkan ataupun ibu melahirkan sudah demikian menurun, sehingga alasan demi Kelangsungan keturunan krn tingkat kematian bayi tinggi pada masa lalu yg berimplikasi ->permisif terhadap pernikahan dengan Gadis muda, sudah tidak tepat lagi dipermisifkan.

Semoga saja, ada fihak2 yg berkompenten bisa membaca sedikit pandangan saya ini.

Yah, namanya juga ngarep.com

sebagai 'nabi' mestinya muhammad tampil sebagai pendobrak dan pembaharu
bukan malah memperparah, karena di masyarakatnya justeru gak ada yang mengawini balita

eissshhh..
coba pelajari lagi sejarah nabi dan para sahabat.

Dalam sejarah Para Nabi dalam tafsir manapun (Samawi), semua sepakat mengenai hal perkawinan. Hati-hati, jangan-jangan si pembaharu adalah jalan pembelokan dan penyesatan berbentuk malaikat terang

SEGOROWEDI wrote:
tahu dari hadis

percaya ya mas dengan hadis itu ??
hadis yang lain dipercaya juga dong ...
percaya kok milih2 ...

musicman wrote:

SEGOROWEDI wrote:

musicman wrote:Tradisi seperti ini memang sudah saatnya tidak diperbolehkan lagi, karena Ketika perubahan Jaman sudah sedemikian berubah pesat dari segi Medis, maka unsur Mudharat dan manfaat tentu tidak bisa disamakan pada masa ratusan tahun lalu yg sudah mengakar Kuat dimana unsur Manfaat pada saat itu lebih besar dibanding Mudharat.

Tingkat kematian BAYI saat dilahirkan ataupun ibu melahirkan sudah demikian menurun, sehingga alasan demi Kelangsungan keturunan krn tingkat kematian bayi tinggi pada masa lalu yg berimplikasi ->permisif terhadap pernikahan dengan Gadis muda, sudah tidak tepat lagi dipermisifkan.

Semoga saja, ada fihak2 yg berkompenten bisa membaca sedikit pandangan saya ini.

Yah, namanya juga ngarep.com

sebagai 'nabi' mestinya muhammad tampil sebagai pendobrak dan pembaharu
bukan malah memperparah, karena di masyarakatnya justeru gak ada yang mengawini balita

eissshhh..
coba pelajari lagi sejarah nabi dan para sahabat.

Dalam sejarah Para Nabi dalam tafsir manapun (Samawi), semua sepakat mengenai hal perkawinan. Hati-hati, jangan-jangan si pembaharu adalah jalan pembelokan dan penyesatan berbentuk malaikat terang

gak ada yang mengawini balita, apalagi laki-laki 50an taun..
aneh lkek gitu dinabikan

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
tahu dari hadis

percaya ya mas dengan hadis itu ??
hadis yang lain dipercaya juga dong ...
percaya kok milih2 ...

tentu akan saya percaya kalau:
- eksplisit menyebut angka, bukan gothak-gathuk..
- githak-gathuk-pun akan saya percaya, asal ketemunya angka yang sama, bukan malah simpang-siur

sisi humanismu menguap kemana, nduk?
kebejadan seperti itu doesn't make sense
  

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:
tahu dari hadis

percaya ya mas dengan hadis itu ??
hadis yang lain dipercaya juga dong ...
percaya kok milih2 ...

tentu akan saya percaya kalau:
- eksplisit menyebut angka, bukan gothak-gathuk..
- githak-gathuk-pun akan saya percaya, asal ketemunya angka yang sama, bukan malah simpang-siur

sisi humanismu menguap kemana, nduk?
kebejadan seperti itu doesn't make sense
  

Saya cukup sedih membaca berita seperti ini.

Tapi kesedihan saya hilang begitu melihat agan F-22 dan Segorowedi yang ternyata 'beriman' dengan sebagian hadith-hadith. Karena saya baru tahu ternyata agan Segorowedi bisa percaya dengan hadith juga. Awalnya, saya pikir agan kafir tulen. Ternyata masih ada sisi keislaman juga dalam diri agan Segorowedi, terutama hadith-hadith yang bikin hati deg-degan dan grogi, seperti misalnya hadith tentang Aisyah.

Ngomong-ngomong tentang angka, hadith ini bisa dipercaya ga?

al-Hadith wrote:"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun."

saya hanya menyampaikan fakta:
muhammad-mu mengawini balita alias pedofil
sama kualitas moralnya dengan pria yaman tersebut