FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Gaya Hidup Bos Hotel Yang Aneh-Aneh Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Gaya Hidup Bos Hotel Yang Aneh-Aneh Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Gaya Hidup Bos Hotel Yang Aneh-Aneh

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Gaya Hidup Bos Hotel Yang Aneh-Aneh Empty Gaya Hidup Bos Hotel Yang Aneh-Aneh

Post by Penyaran Thu Aug 15, 2013 9:03 pm

Sekitar 20 pemilik hotel berbintang saya kenal secara pribadi. Yang menarik dari mereka adalah gaya hidupnya yang aneh-aneh, yang tidak lazim untuk ukuran umum. Ada yang bisa saya maklumi, ada pula yang tidak habis pikir mengapa mereka bergaya hidup seperti itu. Namun umumnya mereka bangga dengan gaya hidupnya yang unik. Yang diwujudkan dalam kebijakan perusahaan. Bahkan mengaitkannya dengan hoki usaha yang penuh tantangan, mengingat usaha perhotelan menjual jasa keramahan dan kenyamanan sebagai kata kunci sukses usaha.

Berikut ini beberapa gaya hidup aneh dan unik para owner/pemilik hotel yang biasanya menamakan dirinya hotellier. Dari 20 orang itu inilah rangkuman gaya hidup mereka yang berbeda-beda. Mereka berdomisili di sekitar Jakarta-Bogor-Bekasi:

1) Ada yang Punya rumah mewah dan punya keluarga, tapi tidur selalu di kamar hotel. Dia nampaknya memanfaatkan kehadiran secara fisik agar pegawai bekerja dengan baik.

2) Ada yang Hampir tidak pernah berkunjung ke hotelnya walau berdomisili satu kota dengan rumahnya. Dia sudah puas dengan laporan bulanan Manager Reports dan keuntungan usaha.

3) Ada yang Suka memanfaatkan Resepsionis cantik untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Dia tidak sungkan sungkan menyeretnya ke kamar hotelnya sendiri sehingga pegawai mengetahui. Dia bilang demi penghematan biaya daripada “jajan” di luar. Nah, Room Boy yang jahil suka mengintip adegan panas boss dengan Resepsionis dari lubang plafon.

4) Ada yang punya hotel sekedar untuk pamer bahwa dia orang kaya. Dia mengikuti trend umum bahwa seseorang belum terbukti kaya sebelum punya hotel sendiri di luar core business-nya.

5) Ada yang punya hotel sekedar untuk dijadikan agunan kredit dari bank dengan mark-up harga tanah dan bangunan. Dia tidak ambil pusing hotel rame atau sepi, yang penting dapet fasilitas kredit menggiurkan untuk menopang usaha di luar perhotelan.

6) Ada yang hobi cari istri muda karena yakin membawa hoki. Dia punya catatan dalam pengalaman hidupnya bahwa usaha terus mengorbit tinggi sejak punya istri muda.

7) Ada yang menjalankan usaha hotel seperti menjalankan toko onderdil motor. Dia tidak punya sense of hospitality khas usaha perhotelan, maka kepada tamu pun selalu curiga, tidak segan usir tamu bila tampang tamu tidak sesuai kata hatinya. Tapi hotelnya sepi melulu yang disalahkan pegawainya. Dia dulunya punya toko onderdil motor di Pasar Senen Jakarta.

8) Ada yang selalu menetapkan gaji kecil kepada para Manager karena yakin mereka pasti korupsi. Dia bilang usaha hotel ibarat adu pinter dulu-duluan dan colong-colongan duit, antara pemilik dengan pegawai. Dia yakin pegawai suka tilep uang tunai di malam hari dengan mengurangi jumlah tamu check-in pada Room Sales Report.

9) Ada yang spesialis bikin guest bill palsu kerjasama dengan Departemen di Jakarta. Mereka kebanyakan pemilik resort hotel di kawasan Bogor-Puncak-Sukabumi. Karena hanya ramai dikala week-end maka working days diisi “other income” dengan kolaborasi para Kepala Anggaran Departemen. Misalnya ada anggaran 50 juta Rupiah. Maka bisa direkayasa seakan ada meeting, pelatihan, banquet, menginap sekian malam, dll. Padahal tidak ada. Biasanya hasil negosiasi pihak hotel kebagian jatah 20% dari pembuatan Guest Bill asli tapi palsu. Pemilik hotel berkilah bahwa itu adalah ikhtiar untuk mencegah kebangkrutan usaha. Lagi pula Departemen di Jakarta perlu partner untuk menghabiskan sisa anggaran agar klop laporan ke atas.

10) Ada yang jago sabotase rombongan tamu hotel saingan. Loh koq bisa? Begini caranya. Dia menjalin koneksi rahasia dengan Marketing Manager hotel saingan, kemudian menawarkan komisi 20% bila mau membelokkan tamu agar check in ke hotelnya. Dia berkilah Manager Marketing di hotelnya juga belum tentu jujur, buktinya kadang rombongan tamu tiba-tiba pindah ke hotel lain.

Demikian pengalaman saya berinteraksi dengan para pemilik hotel antara tahun 1990-2008. Mereka umumnya bicara blak-blakan bila sering diajak ngobrol. Sering saya terkesima dengan gaya hidup dan pandangan hidup mereka.

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/04/14/gaya-hidup-pemilik-hotel-yang-aneh-aneh-454515.html
avatar
Penyaran
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik