FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

bendera hitam dari timur Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

bendera hitam dari timur Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

bendera hitam dari timur

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

bendera hitam dari timur Empty bendera hitam dari timur

Post by darussalam Thu Dec 08, 2011 11:10 pm


1. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : bersabda Rasulullah saw : “Akan keluar dari wilayah Khurasan bendera-bendera hitam, dimana tidak ada sesuatu pun yang akan menghalanginya hingga dikibarkan di wilayah Ilya’.”
2. Rasululllah saw. bersabda : “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda : “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al Mahdi.”
3.
4. Dalam Taurat kitab Yesaya 41 : 1 – 5 digambarkan tentang seorang pembebas dari timur yang sifat-sifatnya seperti Al Mahdi dan kaum Muslimin, dengan diberi judul “Tuhan Membangkitkan Seorang Pembebas” : “Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaknya bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berpekara! Siapakah yang menggerakkan dia dari timur , menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup. Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya. Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semua itu? Dia yang dari dahulu memanggil keturunan-keturunan, Aku, Tuhan, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudain Aku tetap dia juga. Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat”.
5. Dalam Taurat kitab Yehezkiel pasal 19 ayat 10 sampai 14 yang berjudul “Ratapan Tentang Raja Israel”, menyebutkan : “Hai, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Israel, dan katakanlah begini :…… Ibumu seperti pohon Anggur dalam kebun anggur, yang tertanam dekat air, berbuah dan bercabang karena air yang berlimpah-limpah. Padanya tumbuh suatu cabang yang kuat yang menjadi tongkat kerajaan; ia menjulang tinggi di antara cabang-cabangnya yang rapat, dan manjadi kentara karena tingginya dan karena rantingnya yang banyak. Tetapi ia tercabut di dalam kemarahan dan dilemparkan ke bumi; Angin Timur membuatnya layu kering , buahnya disentakkan, cabang yang kuat menjadi layu kering; dan api menghabiskannya . Dan sekarang ia tertanam di padang gurun, di tanah yang kering dan haus akan air. Maka keluarlah api dari cabangnya yang memakan habis ranting dan buahnya, sehingga tiada lagi padanya cabang yang kuat dan tiada tongkat kerajaan”.
6. “Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah Timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat. Demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Dimana ada bangkai di situ burung nazar berkerumun”. (injil Matius 24 : 27)

Bendera Hitam Pada ‘Kharibat Khaybar’ (Penaklukkan Yahudi Khaybar)
Bendera hitam pernah digunakan oleh Rasulullah pada saat peperangan Khaibar, benteng Yahudi Khaibar yang berada di Jazirah Arab.
Tatkala matahari telah naik, dan para petani Khaybar keluar denagn memanggul pacul, sekop dan keranjang, mereka terkejut berhadapan dengan sepasukan tentara yang tenang dan kuat. “Muhammad dan pasukannya,” teriak mereka dan kabur kembali ke benteng. “Allahu Akbar!” teriak Nabi, “Kharibat Khaybar!” (Khaibar ditaklukkan!).
“Besok”, kata Nabi, “Aku akan menyerahkan bendera kepada seseorang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Allah akan memberikan kita kemenangan melalui tangannya.”
Pada kampanye-kampanye sebelumnya, Nabi menggunakan bendera-bendera berukuran kecil. Namun, pada Perang Khaybar ini, beliau membawa bendera hitam berukuran besar terbuat dari gaun ‘Aisyah. Mereka menyebutkan dengan ‘Sang Rajawali”. Bendera itu beliau berikan kepada ‘Ali ra. Kemudian, beliau dan para sahabat lainnya berdoa agar Allah memberikan kemenangan. Setelah hari pertempuran berikutnya, dimana Zubayr ra. dan Abu Dujanah ra. yang bersurban merah memainkan peran penting, ‘Ali ra. Memimpin pasukan pada penyerangan terakhir, mendesak mundur pasukan musuh masuk ke benteng mereka sendiri. Namun, sebelumnya banyak di antara mereka yang melarikan diri melalui pintu belakang. Pada akhirnya seluruh bentengYahudi Khaybar bisa ditaklukkan.
“Permusuhan di antara sesama mereka sangatlah hebat. Kamu kira mereka bersatu sedang hati mereka berpecah belah.” ( QS. 59 : 14)


Telah menjadi kebiasaan Nabi untuk terus menerus mengingatkan mereka bahwa keutamaan hidup bersama di komunitasnya diikuti dengan kewajiban-kewajiban, karena Allah Maha Adil dan akan menguji lebih berat orang-orang yang hidup di masa yang lebih buruk, ketika semakin sulit untuk bertahan dari setan. Beliau berkata, “Sesungguhnya kalian berada pada suatu zaman yang siapa saja mengabaikan sepersepuluh dari hukum akan dikutuk. Namun, akan datang suatu zaman ketika siapa saja yang memenuhi sepersepuluh dari hukum akan diselamatkan.”

Ketika Fathul Makkah, rasulullah telah membagi-bagi pasukan menjadi beberapa kelompok sebelum memasuki Makkah. Dalam kaitan ini Abu Quhafah yang buta matanya (ayah dari Abu Bakr) – penduduk Makkah yang saat itu belum masuk Islam – meminta kepada susunya yang perempuan supaya ia dibawa mendaki gunung Abu Qubais. Sesampainya di atas gunung, orang yang sudah buta itu bertanya kepada cucunya apa yang dilihatnya. Cucunya menjawabbahwa ia melihat sesuatu serba hitam berkelompok. “Itu pasukan berkuda”, kata orang tua itu.
“Sekarang yang serba hitam itu sudah berpencar”, kata cucunya lagi.
“Kalau begitu pasukan berkuda itu sedang menuju ke Mekkah. Cepat-cepatlah bawa aku pulang ke rumah.”

1. Dari Abdullah bin Bisyr bahwasanya Nabi bersabda : “Jarak antara pertempuran yang dahsyat dan penaklukan Konstantinopel tujuh tahun, lalu pada tahun ketujuh Dajjal keluar.”
2. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda : “Pernahkah kamu mendengar sebuah kota yang salah satu dindingnya di darat dan yang satu di laut ?” Para sahabat menjawab, “Benar ya Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat sehingga didatangi (yaghzuuhaa) oleh 70.000 Bani Ishaq. Bila mereka telah datang, maka mereka turun (nazaluu) dengan tidak melakukan perang bersenjata (falam yuqtiluu bisilaahin) dan tidak pula menggunakan panah. Mereka berkata (mengucapkan) kalimat ‘Laa ilaaha illallah wallahu akbar!’ lalu robohlah salah satu dinding kota itu.” Tsaur (bin Zaid ad-Daili – salah seorang perawi hadits ini) berkata, “Saya tidak mengetahuinya melainkan beliau bersabda : ‘(Dinding) yang ada di laut.’ ” Kemudian pada kali yang kedua mereka mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah wallahu akbar!’ lalu runtuhlah dinding yang lain. Kemudian pada kali yang ketiga mereka mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah wallahu akbar!’ lantas pintu gerbangnya terbuka, lalu mereka memasukinya dan mengambil harta rampasan. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan tiba-tiba datanglah kepada mereka seseorang yang meminta tolong sambil berteriak, “Sesungguhnya Dajjal telah keluar!” lalu mereka tinggalkan segala sesuatunya, kemudian mereka kembali pulang.”

Terdapat beberapa kata kunci dalam hadits diatas yang perlu dianalisa, yaitu :
• Bani Ishaq
• ‘sebuah kota yang salah satu dindingnya di darat dan yang satu di laut’
• ‘tidak melakukan perang bersenjata dan tidak pula menggunakan panah’

Bani Ishaq
terdapat perbedaan di kalangan kaum muslimin dalam mengartikan tentang siapa bani ishaq tersebut, yaitu :
Pendapat pertama, menyebutkan bahwa Bani Ishaq adalah orang-orang Rum yang sudah masuk Islam.
Pendapat kedua, menyebutkan bahwa Bani Ishaq adalah orang-orang Persia
Pendapat ketiga, menyebutkan bahwa Bani Ishaq adalah orang-orang Yahudi

70.000 Bani Ishaq merupakan sisa-sisa pasukan Islam yang menang dan selamat setelah Armageddon I, terhadap pasukan yang menang dalam Armageddon I ini Rasulullah saw menyebutnya dengan “laa yaftanuuna abadan” atau ‘yang tidak akan terkena fitnah selamanya’ atau ‘yang tidak akan tersesat selamanya’
Jadi bani Ishaq ini, sebelum datang di medan Armageddon mereka tinggal / menetap di Madinah menjadi penduduk Madinah, hal ini semakin menguatkan pendapat bahwa Bani Ishaq inilah yang dimaksud dengan pasukan berbendera hitam dari timur yang akan membantu Al Mahdi, sampai akhirnya Al Mahdi menang. Kemudian ‘pasukan berbendera hitam dari timur’ tersebut menetap di Madinah untuk mendampingi Al Mahdi. sebelah timur dari Arab adalah Persia, jadi Bani Ishaq adalah keturunan Persia sebagaimana sahabat Salman al Farisi ra.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw bersabda : “Tidak akan datang hari kiamat sehinggga pasukan Rum turun di A’maq atau ke desa Dabiq, kemudian datanglah kepada mereka pasukan tentara dari Madinah, yang merupakan penduduk bumi yang terbaik pada waktu itu. Ketika mereka telah mengatur barisan, berkatalah pasukan Rum, ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang mencela kami!’ Lalu kaum Muslimin menjawab, ‘Tidak ! Kami tidak akan membiarkan teman-teman kami!’ Maka terjadilah peperangan di antara mereka; yang sepertiga binasa (lari dari peperangan) dan Allah tidak akan menerima taubat mereka selamanya, yang sepertiga lagi mati terbunuh sebagai syahid yang paling utama di sisi Allah, dan yang sepertiga lagi diberi kemenangan dengan tidak terkena bencana sedikit pun, Kemudian mereka menaklukkan Qanstaniniyah. …”

Kemunculan Al Mahdi  Dukungan dari Pasukan berbendera hitam dari timur (datang ke Jazirah Arab membantu Al Mahdi sampai menang)  pasukan tersebut kemudian menetap di Madinah mendampingi Al Mahdi  ketika Rum turun di Amag dan Dabig maka Al Mahdi bersama penduduk Madinah yang merupakan sebaik-baik manusia pada saat itu (yang sebagian adalah pemilik bendera hitam dari timur) datang membantu kaum muslimin di Syam / Armageddon I  1/3 kaum muslimin lari dari peperangan sehingga mereka tidak diampuni selamanya, 1/3 mati syahid yang utama dan 1/3 menang dengan jaminan ‘tidak akan terkena fitnah selamanya’ (kemungkinan yang lari dari peperangan bukanlah pasukan yang berasal dari Madinah karena pasukan dari Madinah disebut Rasulullah sebagai ‘sebaik-baik manusia/penduduk bumi pada saat itu’ - min khiyaari ahli ardhi yaumaidzin . - kemungkinan yang lari tersebut adalah kaum muslimin penduduk Syam sendiri yang menjadi tempat berlangsungnya Perang Armageddon I ) Kaum muslimin yang menang dengan mendapat jaminan “laa yaftanuuna abadan” atau ‘yang tidak akan terkena fitnah selamanya’ ini kemudian mendatangi Konstantinopel – dalam hadits yang lain mereka disebut sebagai 70.000 Bani Ishaq




Beda antara kata ‘Pasukan’ dan ‘Rombongan’
Sulit untuk mengkronologikan manakah yang lebih dulu, penenggelaman pasukan dari Syam ataukah kedatangan pasukan dari timur yang mendukung Al Mahdi. Apakah pasukan hitam dari Timur itu datang setelah adanya bukti berupa peristiwa besar penenggelaman pasukan Syam di antara Mekkah dan Madinah. Ataukah pasukan berbendera hitam dari Timur itu datang sebelum penenggelaman pasukan Syam. Bila kita analisa secara rasional, maka
Apabila kita berbicara ‘pasukan’ berarti suatu kumpulan orang dengan tugas khusus untuk berperang. hal ini berbeda bila dikatakan ‘jamaah’ dari timur, kata ‘jamaah’ sering digunakan untuk ‘jamaah haji’ atau ‘jamaah sholat’. Kata ‘jamaah’ di sini tidak mengandung maksud kafilah yang membawa dukungan. Bukan untuk maksud
Artinya Pasukan dari Timur ini akan datang ke Mekkah dan Madinah dengan membawa suatu maksud berupa dukungan kepada Al Mahdi

Pedang Allah
Dalam Taurat kitab Yesaya 41 : 1 – 5 digambarkan tentang seorang pembebas dari timur yang sifat-sifatnya seperti Al Mahdi dan kaum Muslimin, dengan diberi judul “Tuhan Membangkitkan Seorang Pembebas” : “Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaknya bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berpekara! Siapakah yang menggerakkan dia dari timur , menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup. Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya. Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semua itu? Dia yang dari dahulu memanggil keturunan-keturunan, Aku, Tuhan, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudain Aku tetap dia juga. Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat”.
darussalam
darussalam
Co-Administrator
Co-Administrator

Male
Posts : 411
Kepercayaan : Islam
Location : Brunei Darussalam
Join date : 25.11.11
Reputation : 10

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik