Benjamin Netanyahu pakai anggaran Israel hanya untuk membeli es krim

Anggaran belanja pemerintah dalam sebuah negara berisikan rencana pembangunan beberapa tahun ke depan. Begitu pula dengan Israel. Saat terpilih kembali menjalankan pemerintahan Negeri Zionis menambahkan biaya khusus untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membeli makanan kegemarannya, es krim.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Sabtu (16/2), tambahan anggaran itu sekitar Rp 26 juta untuk membeli banyak es krim rasa moka dan vanila dari rumah pembuat es krim Metudela di Kota Yerusalem, tulis sebuah situs Israel Ynet.

Tahun lalu Netanyahu dilaporkan juga menyuruh beberapa ajudan untuk membelikan es krim kegemarannya sepanjang tahun. "Meski anggaran negara termasuk pemeliharaan tempat tinggal perdana menteri namun tidak untuk biaya es krim. Namun para karyawan Netanyahu berusaha agar usulan ini disetujui," tulis Ynet.

Segera setelah anggaran itu keluar, para karyawan Netanyahu masih harus membicarakan ini dengan pihak Metudela. Rencananya rumah es krim itu akan mengirimkan 14 kilogram es krim per bulan.

http://www.merdeka.com/dunia/anggaran-belanja-israel-tambahkan-biaya-es-krim-untuk-netanyahu.html

ada yang iri nih ternyata.....

untung hanya es kirm.... di sini buat Daging segar....

Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman (duduk kanan).

JERUSALEM, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung Israel, pada Kamis (13/12/2012), akan memutuskan apakah akan mengajukan sangkaan dugaan korupsi terhadap Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman. Jika Lieberman menjadi tersangka maka kemungkinan besar dia akan mengundurkan diri dan situasi ini akan berpengaruh terhadap pemilihan umum Israel.

Pada 8 November lalu, Jaksa Agung Israel Yehuda Weinstein menjanjikan keputusan dalam satu bulan terkait dugaan korupsi yang dilakukan Lieberman. Langkah kejaksaan agung Israel itu menyusul petisi yang diajukan Gerakan untuk Pemerintahan Berkualitas Israel. Gerakan ini mendesak Weinstein membuat keputusan sebelum pemilu digelar 22 Januari mendatang.

Tuduhan yang dilayangkan kepada Lieberman termasuk penipuan, menghilangkan kepercayaan, menerima sesuatu dengan menipu, pencucian uang dan mengganggu sakis mata.

Lieberman sendiri sudah menyatakan akan mundur dari jabatan menteri dan anggota parlemen jika tuduhan korupsi itu terbukti.

Sejumlah dokumen pengadilan mengatakan Lieberman diduga menerima uang jutaan dollar AS antara 2001 hingga 2008 saat dia menjadi anggota parlemen dan kemudian menteri kabinet.

Lieberman sudah menjalani berbagai investigasi sejak 1996 juga atas dugaan korupsi. Saat itu dia membantah melakukan korupsi dan menuding penyelidikan atas dirinya bermotifkan politik.

Partai ultra-nasionalis Yisrael Beitenu tempat Lieberman bergabung adalah partai terbesar kedua dalam pemerintahan koalisi Israel. Partai ini sudah menyatakan mencalonkan diri bersama Benyamin Netanyahu dari partai sayap kanan Likud dalam pemilu bulan depan.

Sejumlah media Israel memprediksi jaksa agung nampaknya akan mengesampingkan tuduhan-tuduhan berat atas Lieberman. Dia kemungkinan akan mendakwa Lieberman dengan kesalahan-kesalahan yang lebih ringan misalnya menyalahgunakan kepercayaan saat mempromosikan diplomat Zeev Ben Arieh.

Sebagai Dubes Israel di Minks, Belarusia, Ben Arieh memberi Lieberman laporan intelijen rahasia tentang sebuah investigasi yang dilakukan kepolisian Belarusia terhadap Lieberman atas pemerintahan pengadilan Israel.

http://internasional.kompas.com/read/2012/12/13/15461684/Menlu.Israel.Diduga.Lakukan.Korupsi

Tiga walikota di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat ditangkap bersama sejumlah rabbi (pendeta Yahudi) ditahan dengan tuduhan korupsi dan pencucian uang. Dua anggota dewan legislatif negara bagian New Jersey juga termasuk di antara lebih 40 orang yang ditahan.

Mereka yang ditangkap, seperti dilansir BBC, Jumat (24/7), adalah Walikota Hoboken Peter Cammorano, Walikota Secaucus Dennis Elwell, Wakil Walikota New Jersey Jersey Leona Beldini, dan Walikota Ridgefield Anthony Suarez. Dua anggota dewan legislatif negara bagian Harvey Smith dan Daniel Van Pelt juga ditahan.
Hal ini sebagai bagian dari penyelidikan selama 10 tahun atas kasus korupsi dan pencucian uang. Para penuntut federal mengatakan beberapa rabbi juga ikut ditangkap di negara bagian New York dan New Jersey. Yakni, setelah 300 agen FBI menyerbu puluhan lokasi di seluruh New Jersey dan New York.

Jemaat sebuah sinagog di Deal, New Jersey, setempat begitu kaget saat melihat agen FBI, Internal Revenue Services (IRS), dan kejaksaan menyerbu masuk. “Semua orang saling pandang dan bertanya apa yang terjadi di sini,” kata Mike Winnick, seorang jemaat.

Winnick mengatakan empat agen FBI mengawal seorang rabbi dari sinagog ke kantornya dan kemudian menyegel pintunya. Para agen juga membawa pergi beberapa kotak dari sekolah terdekat. Yaitu sekolah yang mengajarkan anak-anak tentang leluhur orang Yahudi.

Walikota Newark Cory Booker, yang dikenal sebagai aktivis antikorupsi di kota itu, mengatakan yang terjadi pagi itu sungguh luar biasa.

Menurut jaksa Ralph Marra, salah seorang saksi dalam penyelidikan mengungkap adanya “jaringan pencucian uang” yang melibatkan dana jutaan dollar. Uang-uang haram itu disalurkan lembaga bantuan sosial dan lembaga-lembaga non-profit lainnya yang dikendalikan oleh para rabbi Yahudi di New York dan New Jersey untuk dikirim ke Israel.

Jaksa-jaksa lainnya mengungkapkan, dalam salah satu kasus, seorang saksi mengaku pernah melakukan pencucian uang sebesar tiga juta dollar melalui sejumlah rabbi Yahudi dan mengaku pernah menyuap pejabat publik

Penangkapan kali ini merupakan operasi penangkapan terbesar di New Jersey, yang melibatkan 100 tersangka dari kalangan pejabat publik dalam kasus korupsi yang mencuat beberapa tahun belakangan ini. Para jaksa penuntut menyatakan sudah siap dengan bukti-bukti berupa rekaman audio dan video tentang tranksaksi-transaksi terlarang itu.

Sementara Rabbi Fish, Schwartz dan dua rabbi Yahudi lainnya, menurut keterangan FBI, menggunakan sebuah yayasan amal dan sebuah organisasi yang dibebaskan dari pajak bernama BCG dan memiliki kaitan dengan sinagog mereka, sebagai tempat pencucian uangnya.

Rabbi Levy-Izhak Rosenbaum dari Brooklyn dituduh telah berkonspirasi dalam bisnis perdagangan organ manusia untuk keperluan transplantasi. Penangkapan dilakukan lewat informasi dari seorang saksi dan agen FBI yang menyamar ingin membeli ginjal dari seorang perantara jual-beli organ tubuh manusia.

Rabbi Ben Haim dikenakan tuduhan pencucian uang sebesar 1,5 juta dollar dan keterlibatannya dalam bisnis haram seperti mendistribusikan produk-produk palsu, terlibat dalam kasus penyelewenang uang di bank, menggelapkan aset dan dana supaya dinyatakan bangkrut.

http://www.dakta.com/berita/nasional/1591/rabbi-israel-korupsi-diciduk-fbi-di-new-jersey.html/

Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, program pertahanan dan keamanan Inggris terkait transparansi internasional merilis laporan terkait militer Israel dan menempatkannya di ranking D. Ranking ini mencakup negara-negara yang sangat rentan terhadap praktek korupsi dan skandal lainnya.

Program keamanan dan pertahanan Inggris menilai militer Rezim Zionis Israel sebagai militer paling rentan terlibat skandal korupsi.

Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, program pertahanan dan keamanan Inggris terkait transparansi internasional merilis laporan terkait militer Israel dan menempatkannya di ranking D. Ranking ini mencakup negara-negara yang sangat rentan terhadap praktek korupsi dan skandal lainnya.

Laporan ini menambahkan bahwa sektor militer Israel rentan terhadap praktek korupsi dan berbagai skandal lainnya. Hal ini disebabkan tidak adanya lembaga pengawas yang kuat serta tidak ada minat kuat untuk memerangi praktek korupsi.

"Berbagai bukti menunjukkan bahwa meskipun komisi urusan luar negeri dan pertahanan Knesset serius mengawasi aktivitas departemen peperangan rezim ini, namun departemen peperangan ternyata enggan bekerjasama dengan komisi tersebut," tulis laporan tersebut sebagaimana dikutip kantor berita Irib.

Terkait hal ini Avigdor Lieberman, menlu Israel yang mengundurkan diri dan tengah menghadapi proses pengadilan atas dakwaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

http://militer-hankam.pelitaonline.com/news/2013/02/18/militer-israel-paling-rentan-terlibat-skandal-korupsi

Ehud Olmert

Tuduhan terbaru dikaitkan dengan pembangunan perumahan mewah di Yerusalem.

YERUSALEM, Jaringnews.com - Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert telah dituduh menerima suap terkait skandal properti. Tuduhan ini dialamatkan padanya saat ia menjabat sebagai Walikota Yerusalem pada 1990-an.

Olmert yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 2009 telah didakwa dalam tiga kasus korupsi yang tidak terkait. Ia sendiri telah membantah melakukan kesalahan.

Tuduhan terbaru dikaitkan dengan pembangunan perumahan kompleks mewah di Yerusalem yang biasa disebut Holyland yang dibangun di puncak bukit yang menonjol.

Jaksa mengklaim bahwa jutaan dolar berpindah tangan secara ilegal untuk memfasilitasi serangkaian transaksi properti.

Surat kabar Haaretz menggambarkan kasus ini sebagai salah satu skandal korupsi terbesar dalam sejarah Israel. Olmert sendiri masih menjadi Walikota Yerusalem dari 1993 - 2003, kemudian menjadi menteri di kabinet Israel. Ia mengambil alih jabatan perdana menteri pada 2006, setelah Ariel Sharon mengalami stroke.

Ia sangat terganggu oleh tuduhan korupsi dan akhirnya setuju untuk mundur pada 2009.

http://jaringnews.com/internasional/timur-tengah/7717/mantan-pm-israel-ehud-olmert-hadapi-dakwaan-korupsi-baru

http://www.shabestan.net/id/pages/?cid=9304

5 Kelakuan Bejat Para Pangeran Arab

Mulai dari pemborosan, doyan pamer kekayaan, hobi pesta, dan menyewa pelacur, hingga mabuk, itulah sedikit gambaran pangeran-pangeran Arab. Dilansir dari surat kabar the Daily Mail, the Guardian, dan situs desicolour.com, berikut kelakuan buruk para penguasa Timur Tengah itu.

1. Mabuk minuman keras
Juli lalu, seorang pangeran asal Bahrain dicokok polisi sektor Bandara Internasional Heathrow, Ibu Kota London, Inggris. Dia digelandang lantaran mengamuk dalam pesawat karena mabuk.

Pangeran tidak disebut namanya itu mulai bikin onar tidak lama setelah naik ke pesawat Boeing 777 dari London menuju Doha, Qatar. Si pangeran itu, berdasarkan keterangan saksi, bau alkohol. Dia menolak memakai sabuk pengaman sebelum lepas landas.

Dia disinyalir masih saudara Raja Bahrain Hamid bin Isa Al Khalifa.

2. Sewa pelacur
Penampilan mereka yang tertutup nampak bertolak belakang dengan sisi liar para pangeran Arab ini. Mereka hobi menyewa jasa pelacur untuk sekedar menemani pesta, sampai melayani seks.

Baru-baru ini seorang warga Libanon bernama Elie Nahas, mengaku sebagai pencari dan pemasok model-model cantik untuk menemani orang-orang kaya dari negara Timur Tengah seperti pangeran dan putra presiden, diciduk kepolisian Prancis. Dia diadili atas keterlibatannya dalam jaringan prostitusi.

Nahas merupakan satu dari delapan tersangka. Tiga orang tersangka hadir dalam pengadilan dan lima lainnya tidak datang. Dia menggunakan jaringan agen modelnya di Ibu Kota Beirut untuk menyamarkan aktivitas bisnisnya mempekerjakan perempuan-perempuan muda dan cantik dari Amerika Selatan, Prancis, dan Eropa Timur.

Nahas memasok model-model dan ratu kecantikan untuk melayani kalangan kaya Arab di hotel-hotel mewah, villa, dan kapal pesiar selama Festival Film Cannes di Prancis. Kabarnya dia juga pernah meawarkan Carla Bruni, istri mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, pada petinggi Arab.

3. Boros
Para pangeran Arab gemar menghambur-hamburkan uang untuk membeli semua kesenangan dunia mulai dari mobil berharga miliaran rupiah sampai barang-barang bermerek mahal.

Jelang Lebaran kemarin misalnya, Ibu Kota London, Inggris, dipadati mobil-mobil mewah bersliweran di jalan raya. Bahkan butik-butik mahal menangguk omset hingga Rp 1,8 triliun seminggu sebelum lebaran.

4. Doyan pamer kekayaan
Pangeran Al Walid, salah satu anggota kerajaan Saudi dan termasuk orang terkaya di dunia pernah memamerkan mobilnya bertahta berlian di sebuah pameran kendaraan.

Mobil bermerek Marcedes itu juga menggunakan dudukan dari bulu asli beruang kutub super lembut. Harga kendaraan itu mencapai Rp 46 miliar dan Anda yang menyentuhnya saat pameran dikenakan biaya Rp 9 juta.

5. Menggunakan narkoba
Situs wikileaks pernah membocorkan pesta rahasia selalu digelar di Kota Jeddah, Arab Saudi, oleh para pangeran berpengaruh dari keluarga Al-Thunayan.

Pada pesta itu digelar ratusan botol minuman keras, ekstasi, dan puluhan pelacur perempuan yang menemani mereka semalaman, ditutup dengan pesta seks beramai-ramai. Sekitar 150 orang teman para pangeran Saudi itu diundang. Untuk satu botol minuman keras, mereka mengeluarkan uang Rp 3,8 juta.

Korupsi yang marak di kalangan petinggi rezim Zionis Israel akan sangat mengancam keberadaan rezim ini, menurut laporan mingguan surat kabar Jerman "Spiegel".

Spiegel dalam sebuah laporan terakhirnya memaparkan sebuah laporan terkait skandal keuangan yang baru-baru ini terjadi di Israel dan menyatakan bahwa korupsi yang tersebar luas di pemerintahan rezim Zionis tersebut merupakan ancaman sejati bagi eksistensi negara Zionis Israel.

Laporan mingguan Spiegel ini dimulai dengan menyebutkan bahwa setiap warga Israel yang membaca surat kabar pasti mengetahui bahwa Israel memiliki struktur pemerintahan yang rusak dan korup. Dan hal ini juga diketahui dengan baik oleh Jerman.

Spiegel, mengacu pada skandal keuangan yang melibatkan Ehud Olmert, mantan Perdana Menteri Israel. Spiegel menambahkan bahwa Olmert sepertinya dalam beberapa hari mendatang akan dipenjara akibat kasus tersebut.

Namun, laporan mingguan Spiegel ini tidak hanya menyinggung nama Olmert. Masih terdapat nama-nama petinggi rezim ini lainnya seperti Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman dan Mantan perdana menteri Israel, Ariel Sharon.

Mingguan ini juga menampilkan poster besar Olmert dan Menteri Peperangan, Ehud Barak yang terpampang di pinggir jalan Tel Aviv dan bertuliskan "Buronan". Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Israel menempati posisi 32 dalam daftar "transparansi korupsi internasional" dan dalam hal ini menunjukkan Israel ketinggalan jauh di bandingkan dengan negara Barat.

Spiegel melanjutan laporannya dengan menyatakan bahwa sistem pemilu di Israel hingga saat ini masih dipengaruhi oleh pertikaian Israel dengan dunia Arab, namun bisa jadi hal ini akan berubah. Mayoritas warga Israel menilai bahwa eksistensi negara Israel tidak terancam dari luar Israel melainkan dari dalam negeri mereka sendiri.

Mingguan ini mengutip pernyataan Deputi perdana menteri Israel, Moshe Ya’alon yang mengatakan,"Saya lebih perihatin atas maraknya korupsi di dalam negeri Israel daripada ancaman yang datangnya dari negara Iran." (fq/irib)

http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/spiegel-korupsi-akan-hancurkan-rezim-zionis-israel.htm#.UVLmCkoa1ug

http://www.globalmuslim.web.id/2011/01/gaya-hidup-para-raja-dan-presiden-di.html

Rakyat Tunisia mulai mencari harta kekayaan Tunisia yang dibawa kabur pasangan despotis Tunisia, Zainal el-Abidin ben Ali dan Leila Trabelsi.
Isterinya Leila ini dikabarkan membawa kabur emas batangan 1,5 ton, sebelum kabur dari Tunis. Dengan cara memerintahkan suaminya El Abidin menekan kepala Bank Sentral Tunisia. Sedangkan El Abidin merampok kekayaan Tunisia sebesar Rp 60,2 triliun, yang ikut dibawa kabur.

Gaya hidup para raja dan presiden di negara-negara Arab, sangat khas. Umumnya mereka rakus, tamak, berfoya-foya, menyukai kemewahan, dan hidup mewah, serta kemudian menindas rakyatnya dengan bedil disertai kekejaman yang tiada bandingannya.
Mereka hidup di istana-istana yang sangat mewah, dan dengan gaya hidup, diluar nalar, sementara membiarkan rakyatnya kelaparan, dan hidup dengan sekerat roti. Ini karakter dan protipe para pemimpin Arab.
Dua anak perempuan diantaranya Shirine, hidup dan tinggal di Paris, dan menginap di kamar suite yang semalamnya, Rp 7 juta rupiah. Mereka selalu dengan pengawal, juru masak, dan hanya makan makanannya yang lezat, dan suaminya memilihara harimau, yang makan daging pilihan.

Kemarahan rakyat Tunisia sudah tidak dapat ditahan-tahan lagi. Ini menjadi peringatan para raja dan presiden di negara-negara Arab, yang hidup berlebihan, dan menindas rakyatnya dengan kekejaman, yang tiada taranya. Inilah awal bencana dan terjadinya revolusi yang menjungkalkan para penguasa Arab nantinya, seperti yang dialami oleh El Abidin.
Swiss menjadi tempat asset mantan Presiden El Abidin, dan termasuk 40 keluarganya. Isterinya Leila Trabelsi mengendalikan kekuasaan dibelakang punggung suaminya El Abidin, dan mengeruk kekayaan sebesar 2,2 miliar foundsterling selama 23 tahun berkuasa. Kekayaan negeri Tunisia semuanya habis dimakan oleh keluarga El Abidin dan Leila.

Keluarganya dikampung-kampung yang 'udik', semuanya mendapatkan jabatan dan kekayaan yang tak terbatas. Inilah bentuk KKN yang paling sempurna. Mungkin ini juga yang terjadi di seluruh dunia Arab, di mana negara menjadi milik pribadi para raja dan presiden berserta keluarganya. Sementara itu, rakyatnya seperti orang asing, yang hidup menumpang.
Sekarang protes terus berlanjut. Walaupun Perdana Ganouchie telah mengumumkan pemerintahan yang baru.Tetapi, pemerintahan yang baru masih didominasi oleh para kroni El Abidin. Ganouchie mengumumkan rekonsiliasi dan pembebasan para tahanan politik dari penjara-penjara di Tunis. Sebanyak 1.800 tahanan dibebaskan.

Tetapi, rakyat Tunisia mereka tetap marah, dan meminta harta kekayaan yang dibawa kabur El Abidin dan Leila itu dikembalikan ke Tunisia.
El Abidin hidup di Saudi, dan mendapat jaminan dari penguasa Arab Saudi Raja Abdullah. Sungguh sangat menyakitkan rakyat Tunisia pemberian suaka politik oleh Raja Saudi itu. (m/indpnt)

Benyamin Netanyahu. (foto: haartetz)

Koran al-Hayat melaporkan, Jaksa Agung Israel sedang menyelidiki keterlibatan Netanyahu dalam kasus suap oleh seorang pengusaha Israel bernama Dedi Graucher. Berdasarkan informasi yang ada, Graucher memberikan uang suap dalam jumlah besar kepada Netanyahu melalui sopir pribadi PM Israel itu.

Nama Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel kembali terpampang dalam list tersangka penerima suap.

Netanyahu kembali termasuk dalam daftar para pejabat tinggi dan instansi Israel yang menerima suap dan terlibat korupsi.

Koran al-Hayat melaporkan, Jaksa Agung Israel sedang menyelidiki keterlibatan Netanyahu dalam kasus suap oleh seorang pengusaha Israel bernama Dedi Graucher. Berdasarkan informasi yang ada, Graucher memberikan uang suap dalam jumlah besar kepada Netanyahu melalui sopir pribadi PM Israel itu.

Sebelumnya, Micha Lindenstrauss seorang investigator pemerintah Israel, menyelidiki kasus yang terkenal dengan "Bibi Tour Affair" memperoleh bukti-bukti baru yang lebih banyak menyangkut kasus suap Netanyahu. Informasi tersebut diserahkan oleh Penasehat Hukum Pemerintah kepada kepolisian Israel untuk ditindaklanjuti.

http://hukum-ham.pelitaonline.com/news/2013/01/08/benjamin-netanyahu-kembali-jadi-tersangka-kasus-suap

Georgia - Pengadilan Georgia memerintahkan menangkap dua pengusaha Israel, karena tertangkap basah menyuap dua pejabat pemerintah dengan uang 7 juta dolar Amerika.

Selain dua pengusaha Israel Ron dan Ze'ev Fax Vrinkeal, pengadilan Georgia juga memerintahkan penangkapan terhadap pria asal Yunani dengan tuduhan yang sama.

Surat penangkapan pengadilan keluar setelah Ron dan Ze'ev diduga berencana menyuap Wakil Menteri Keuangan Georgia untuk membujuk menarik kembali permohonan banding yang diajukan pemerintah terhadap perusahaan Tramax yang bergerak di bidang minyak dan energi.

Sebelumnya, kedua pengusaha tersebut dinyatakan bersalah karena melanggar perjanjian kontrak dengan Tramax yang dibangun secara bersama dengan pengusaha lokal Georgia. Meskipun, peran keduanya masih belum jelas.

Namun, akibat pemutusan kontrak tersebut, negara dirugikan untuk membayar kompensasi kepada Tramax sebagai konsekuensi pemutusan kontrak. (red)

http://www.wartanews.com/timur-tengah/52b2ba7b-fcbc-4606-b128-0ee168fe5f3d/israel-suap-pejabat-georgia

LONDON (Berita SuaraMedia) - Organisasi pro-Israel di Inggris bersiap untuk melihat pengaruh mereka meningkat jika kubu Konservatif memenangkan pemilu berikutnya, film yang meneliti aktivitas lobi yang kuat namun sedikit diketahui itu memperingatkan.

Setidaknya setengah dari kabinet bayangan adalah anggota dari Conservative Friends of Israel (CFI), menurut sebuah program yang bertajuk Dispatches yang ditayangkan di Channel 4. Pembuat program menggambarkan CFI sebagai "kelompok lobi Westminster yang tidak diragukan lagi memiliki koneksi paling bagus dan mungkin didanai dengan paling baik".

Di Lobi Israel Britania mengklaim bahwa sumbangan kepada partai Konservatif "dari semua anggota CFI dan bisnis mereka mencapai total hingga lebih dari £ 10 juta selama delapan tahun terakhir". CFI telah membantah angka tersebut dan menyebut film itu "benar-benar salah".

Program ini juga menggambarkan bagaimana David Cameron diduga menerima sumbangan sebesar £ 15.000 dari Poju Zabludowicz, seorang miliarder Finlandia yang mengetuai Bicom (Britania Israel Communication and Research Centre). Zabludowizc, seperti yang diungkapkan film ini, memiliki kepentingan bisnis di pemukiman ilegal Tepi Barat. Dia juga memberi £ 50.000 untuk Conservative Central Office. Zabludowicz mengatakan bahwa kontribusi "adalah masalah catatan publik".

William Hague diduga menerima sumbangan pribadi dari anggota dewan CFI yang berjumlah puluhan ribu pound setelah ditunjuk sebagai sekretaris luar negeri bayangan. Lebih dari £ 30.000 dari pendukung CFI masuk ke dana kampanye anggota tim Cameron yang pertama kali terpilih pada tahun 2005, film tersebut mengklaim, dengan menggunakan informasi yang tersedia untuk umum.

Pembuat program mengatakan bahwa sementara ini legal, tidak terkenal.

The CFI direktur, Stuart Polak, mengatakan kepada Guardian sosok lebih dari £ 10 juta tidak didukung oleh fakta. "Ini adalah fiktif, menyesatkan dan merusak reputasi CFI dan para pendukungnya," katanya.

"CFI sebagai sebuah organisasi yang telah menyumbang hanya £ 30.000 sejak tahun 2005. Setiap sumbangan ini telah dibuat secara transparan dan terdaftar secara publik. Di samping £ 30.000 ini, adalah kasus yang tidak diragukan lagi bahwa beberapa dari pendukung kami juga telah memilih, secara terpisah, untuk menyumbangkan ke partai sebagai individu. "

Dua tahun lalu sebuah studi kontroversial oleh akademisi Amerika, Stephen Walt dan John Mearsheimer menjelajahi pengaruh lobi Israel atas kebijakan luar negeri AS. Tapi organisasi pro Israel Britania telah menjadi subyek yang lebih jauh tidak dicermati.

"Lobi Pro-Israel ... adalah lobi politik yang paling kuat," Michael Mates, seorang anggota parlemen Konservatif dan konselir pribadi, mengatakan kepada para pembuat film. "Tidak ada yang dapat menyentuh mereka."

Den Haag berselisih dengan CFI setelah menggambarkan serangan Israel tahun 2006 di Libanon, dalam sebuah klaim pembalasan atas sebuah serangan Hizbullah, sebagai "tidak seimbang" dan diduga menghadapi ancaman untuk menarik dana dari Lord Kalms, seorang donor besar Tory dan anggota CFI, lapor film tersebut.

Cameron kemudian memberikan suatu usaha untuk tidak menggunakan kata itu lagi, program tersebut mengklaim. Pada makan malam CFI Juni ini pemimpin partai itu tidak menyebutkan jumlah korban tewas dalam perang Gaza, 1.370 orang Palestina dan 13 Israel. Justru, sebaliknya, ia memuji Israel karena "mereka berusaha untuk melindungi nyawa tak bersalah".

Sir Richard Dalton, seorang mantan diplomat Inggris yang menjabat sebagai konsul jenderal di Yerusalem dan duta besar ke Libya dan Iran, berkata: "Saya tidak percaya, dan saya tidak berpikir orang lain percaya bahwa kontribusi tersebut datang tanpa pamrih."

Labour Friends of Israel, kelompok utama yang lain, digambarkan sebagai "tidak perlu diragukan lagi dalam mendukung pemerintah Israel dibandingkan CFI". Tapi kelompok itu telah mengajak lebih banyak anggota parlemen dalam perjalanan gratis ke Israel daripada kelompok lain - lebih dari 60 sejak tahun 2001.

CFI juga telah menerbangkan lebih dari 30 caleg Tory ke Israel pada perjalanan gratis dalam tiga tahun terakhir.

Dispatches menggambarkan bagaimana ketika presenter Jonathan Dimbleby mengecam kampanye pro-Israel melawan editor Timur Tengah BBC, Jeremy Bowen, Dimbleby menjadi subjek pengaduan dan, menurut program itu, sekarang sedang diselidiki oleh BBC Trust.

Bicom, seperti kelompok yang berafiliasi dengan partai, mengorganisir briefing dan perjalanan ke Israel untuk wartawan, termasuk staf Guardian. Mereka berusaha untuk mengabaikan pentingnya minat Zabludowicz di sebuah pusat perbelanjaan di Ma'aleh Adumim, pemukiman yang dibangun di wilayah yang diduduki dalam perang 1967 dan yang Israel berharap untuk mempertahankan.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, telah menolak tuntutan oleh Barack Obama untuk membekukan pemukiman.

Kepala eksekutif Bicom, Lorna Fitzsimons, mengatakan: "Kepentingan-kepentingan bisnis pribadi apapun penyandang dana kita, termasuk ketua kita, sama sekali tidak berpengaruh pada pekerjaan Bicom.

"Kami adalah organisasi independen dan kami menjaga reputasi kami dengan keras. Kami bekerja dengan wartawan untuk membantu mereka lebih memahami Timur Tengah.

"Kami menunjukkan Israel, dari sekecil-kecilnya dan semua, dari kiri ke kanan dan kami punya kebijakan yang ketat bahwa pada setiap perjalanan jurnalis kami, kami pergi ke Otorita Palestina untuk memberikan akses terbuka bagi wartawan terhadap suara Palestina." (iw/gd)

http://www.suaramedia.com/berita-dunia/eropa/12778-film-terungkapnya-suap-israel-dalam-pemerintahan-inggris.html

Kabel diplomatik yang bocor yang dirilis WikiLeaks Kamis kemarin (6/1) menyebutkan bahwa persimpangan Israel untuk barang yang masuk ke Jalur Gaza penuh dengan korupsi.

Kabel diplomatik bertanggal 14 Juni 2006, diterbitkan Kamis kemarin oleh harian Aftenposten Norwegia, mengatakan perusahaan-perusahaan mengatakan kepada diplomat AS mereka dipaksa untuk membayar suap dalam jumlah besar agar bisa memasukkan barang-barang ke Gaza. Tidak jelas apakah praktek tersebut masih terus berlanjut. Israel sendiri belum berkomentar atas masalah ini.

Dokumen ini mengutip seorang distributor Coca-Cola lokal yang mengatakan ia diminta untuk membayar lebih dari 3.000 dolar untuk melewatkan satu truk barang melalui persimpangan Karni.

"Korupsi meluas ke manajemen Karni dan melibatkan perusahaan logistik Israel yang bekerja sebagai perantara bagi para pejabat militer dan sipil di terminal," kata dokumen itu.

Perusahaan lain, termasuk Procter & Gamble, Caterpillar, Philip Morris, Westinghouse, Hewlett-Packard, Motorola, Aramex dan Dell, juga mengeluh atas korupsi di persimpangan Karni, menurut kabel diplomatik.

Tidak jelas perusahaan mana yang benar-benar membayar suap, meskipun dokumen itu menyebut eksekutif perusahaan Caterpillar menolak untuk membayar.

Dugaan korupsi terjadi setahun sebelum Hamas menyerbu Gaza dan Israel memberlakukan blokade ekonomi. Pada waktu itu, kekerasan Israel-Palestina sering menyebabkan penutupan penyeberangan perbatasan.

Dilaporkan juga bahwa diplomat AS mengatakan bahwa biaya suap akan meningkat setelah penutupan diperpanjang di perbatasan.

Dokumen ini diidentifikasi sebagai kabel bersama oleh Duta Besar AS untuk Israel di Tel Aviv dan Konsul Jenderal Amerika di Yerusalem, yang bekerja sama dengan Palestina. (fq/hrtz)

http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/wikileaks-israel-minta-uang-suap-untuk-barang-yang-masuk-ke-gaza.htm#.UVPuzkoa1ug

WartaNews, Yerusalem - Panggilan untuk komite penyelidikan dilakukan pada hari Senin (7/1) atas temuan dari laporan 294 halaman oleh pengawas keuangan negara Israel yang mengungkapkan dengan jelas intrik sarang lebah antara senior kementerian pertahanan dan pejabat militer pada tahun 2010.

Rumor dan kebocoran spekulasi bahan bakar oleh mantan pejabat militer dan analis membanjiri surat kabar lokal dan menggelombang di udara pada Minggu (6/1) dari apa yang telah menjadi terkenal kenal dengan sebutan "Harpaz. Affair"

Laporan ini menggambarkan markas gabungan militer di Tel Aviv sebagai sarang kebencian politik pengkhianatan dan saling menguntungkan antara Menteri Pertahanan Ehud Barak dan mantan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Gabi Ashkenazi.

"Hubungan keruh antara kedua orang, yang bertanggung jawab memikul keamanan negara pada bahu mereka, cukup untuk melemahkan kepercayaan publik dalam pembentukan keamanan, kepala dan misi mereka untuk berdiri bersama-sama dalam situasi tes keamanan," laporan memperingatkan.

Sebagai tanggapan, kantor Barak mengatakan bahwa itu "laporan yang parah" diperlukan meluncurkan investigasi kriminal dan sebuah komite penyelidikan negara.

"Laporan ini memunculkan gambaran yang tampaknya perilaku pidana oleh biro tentara," kata kantor Barak dalam pernyataan dan berkata bahwa Ashkenazi melawan subordinasi kepada eselon politik dengan bekerja untuk meragukan menteri pertahanan.

Menurut laporan itu, pembantu senior Ashkenazi itu, Kolonel Erez Weiner, dan mantan perwira intelijen militer Boaz Harpaz, dipimpin Kepala pasukan pertahanan berpikir bahwa biro Barak telah menyusun rencana untuk mendiskreditkan dirinya secara politis.

Ashkenazi, kata laporan itu, berperilaku "dengan cara yang tak pantas dilakukan perwira," dalam menutup mata untuk Weiner dan upaya Harpaz untuk diam-diam mengumpulkan informasi yang berpotensi mempermalukan Barak.

Selain itu, dua rincian memberatkan yang dikumpulkan tentang pemborosan waktu seksual dari seorang jenderal militer tertentu, sebagai bagian dari adegan belakang licik, televisi Channel Two melaporkan Minggu malam, berdasarkan transkrip percakapan telepon yang disadap polisi antara Weiner dan Harpaz.

Barak mengatakan bahwa Weiner, Harpaz dan lain-lain, "menurut kesaksian mereka, para 'prajurit' dari mantan panglima militer Gabi Ashkenazi terlibat pada seluruh peristiwa itu, dan dia adalah orang yang berdiri di atas piramida.

Laporan ini mengenai temuan menteri pertahanan (dalam perbandingan), dapat dianggap sebagai etiket.

Ashkenazi, dalam sebuah pernyataan paralel, mengatakan ia menyambut baik kenyataan bahwa pengawas keuangan negara menolak tuduhan Barak, yang termasuk pernyataan bahwa mantan mencoba melakukan "kudeta" terhadap eselon politik.

Selain itu, Ashkenazi mengatakan ia menyesal atas kritik terhadap mantan pembantu atas, yang ia berpendapat banyak menyumbang keamanan negara, meskipun dipaksa untuk berurusan dengan "kenyataan pahit" hubungan berbatu dengan kantor Barak.

Kritik utama laporan tentang Barak mengatakan dia terlalu memanfaatkan kekuasaannya atas Ashkenazi dengan memberlakukan penundaan delapan bulan dalam pengangkatan 170 kolonel dan brigadir jenderal yang jatuh tempo untuk promosi, dan persetujuan tertentu perintah staf umum.

Laporan pengawas keuangan mengatakan bahwa dengan demikian, Barak telah "tidak perlu dan merusak secara signifikan prosedur operasi kerja suara tentara dan para perwira dijadwalkan untuk janji pada saat itu.

Penangguhan berlanjut sampai Ashkenazi mengundurkan diri pada Februari 2011.

Saat ini Kepala Staf pasukan pertahanan, Letjen. Benny Gantz membahas masalah ini dengan pejabat senior dalam pertemuan yang dijadwalkan secara rutin dari komando tinggi tentara pada Senin, menurut radio Angkatan Darat. (*/wok)

http://www.wartanews.com/timur-tengah/0078d538-d310-8c89-022d-1e5c93108b30/israel-diguncang-temuan-laporan-korupsi-departemen-pertahanan-skandal-militer

padahal anggaran Israel sebagian dari pajak rakyat AS, kasian rakyat AS dikibulin Israel!