FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

masa depan islam di negeri belanda Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

masa depan islam di negeri belanda Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

masa depan islam di negeri belanda

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

masa depan islam di negeri belanda Empty masa depan islam di negeri belanda

Post by keroncong Fri Jan 04, 2013 3:39 pm

Sejak kapan sebenarnya Islam masuk ke Belanda, ini merupakan sebuah pertanyaan yang harus diteliti jawabannya lebih lanjut. Tapi untuk mendapatkan suasana keislaman, apalagi di bulan Ramadhan rasanya tidak terlalu sulit. Di Belanda ada banyak masjid dengan komunitas Maroko, Turki dan Indonesia. Jum'at pertama kedatangan saya di Belanda, saya menyampaikan Khutbah Jumat di masjid Al Hikmah, Den Haag, masjid yang dulunya gereja, karenanya dari luar saya tidak tahu kalau bangunan itu adalah masjid, sama sekali tidak ada khas masjidnya, tapi ketika masuk ke dalamnya baru terasa kalau ini masjid.

Itulah gereja yang dulu dibeli oleh keluarga Probosutejo lalu dirubah fungsinya menjadi masjid, sebuah masjid yang secara fisik cukup ideal untuk menampung berbagai aktivitas jamaah. Saya haru dan bangga dengan keberadaan masjid ini, apalagi saya bisa berkhutbah di sana dengan jamaah terdiri dari warga muslim Indonesia dan muslim Belanda asli. Ada banyak gereja yang dibeli oleh kalangan muslim lalu dirubah fungsinya menjadi masjid.


Dari sekitar 16 Juta penduduk Belanda, lebih kurang 750.000 diantaranya muslim, ini belum termasuk warga asing yang muslim tapi belum merubah status kewarganegaraannya, namun dalam hidup, mereka mendapat hak-hak yang sama dengan warga negara Belanda.


MUSLIM DAN JILBAB


Pertumbuhan jumlah penduduk muslim terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Seorang pengurus PPME (Persatuan Pemuda Muslim Eropa) Nederland, sebuah organisasi muslim dari Indonesia menyatakan bahwa ada saja orang Belanda asli yang masuk Islam, Abdurrahman Hummelink adalah diantara orang Belanda asli yang masuk Islam pada tahun 1997 meskipun ia katakan sudah menerima dan yakin kepada Islam sejak 1985. Kira-kira sepekan sebelum Ramadhan, seorang Profesor Doktor datang ke masjid Al Hikmah Den Haag untuk menyatakan diri masuk Islam. Saya sendiri mengislamkan dua orang asal Indonesia, satu keturunan Cina dan satunya lagi dari Ambon. Banyak juga yang mau masuk Islam karena mau menikah dengan orang Indonesia yang muslim, baik laki-laki maupun wanita. Banyaknya orang Belanda yang masuk Islam sebenarnya baru karena inisiatif atau kemauan mereka sendiri, belum banyak yang masuk Islam dengan sebab proses dakwah yang dikakukan, padahal kalau orang Indonesia yang muslim dan bisa berbahasa Belanda ditambah dengan orang Belanda yang sudah muslim meningkatkan peran da?wah mereka tentu perkembangan pertambahan umat Islam akan bertambah pesat lagi.


Menurut catatan Republika (28/10/01), penduduk muslim dari Turki berjumlah 270.000, Maroko 225.000, Suriname 55.000, sedangkan penduduk muslim lainnya berasal dari Irak, Iran, Somalia, Ehtiopia, Mesir, Afganistan, Bosnia dan Indonesia asli. Banyaknya jumlah muslim itu membuat kita tidak terlalu sulit menemukan wanita-wanita berjilbab, bahkan dari wanita-wanita Belanda sekalipun. Saya terkesan dengan seorang Ibu asli Belanda yang bernama Susan, isteri dari seorang bapak asal Indonesia, ia selalu berjilbab kemana pergi, ia bekerja dengan posisi cukup penting pada perusahaan penerbangan KLM, ia aktif dalam kegiatan da?wah, bahkan penguasaannya pada bahasa Inggris dan Indonesia membuat ia menjadi penerjemah ceramah-ceramah saya yang diakui sangat bagus penerjemahannya ke dalam bahasa Belanda oleh mereka yang mengerti bahasa Belanda.


Namun, salah satu yang kita sayangkan adalah banyak wanita-wanita muslim Indonesia yang ketika ke masjid atau ke tempat kegiatan keislaman tidak menggunakan busana muslimah, padahal mereka yang sejak lahir sudah menjadi muslim mestinya bisa memberi contoh kepada muslim yang baru, bahkan sekalipun mereka menggunakan busana muslimah banyak diantara mereka yang belum sempurna dalam menggunakaannya. Ini merupakan salah satu tantangan dan tugas yang harus diselesaikan dalam da?wah di negeri Belanda dan negara-negara lain.


Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk memperkokoh komitmen keislaman para jamaah dengan adanya rasa bangga sebagai muslim, memahami islam dengan baik hingga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, menanamkan ke dalam jiwa mereka rasa tanggung jawab terhadap da?wah dan menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan masyarakat Belanda dalam rangka mengajak mereka kepada Islam, apalagi saya saksikan bahwa muslim Belanda lebih senang berkumpul dengan muslim Indonesia dibanding dengan muslim Maroko atau Turki.


MASJID DAN GEREJA


Pemandangan terhadap masjid dengan gereja merupakan sesuatu yang sangat bertolak belakang. Masjid dikunjungi oleh kaum muslim dalam jumlah yang banyak tua dan muda. Sekitar 200 masjid lebih tersebar di seluruh belanda, ada masjid Maroko, Masjid Turki, Masjid Indonesia, dll. Masjid-masjid ini umumnya ramai dikunjungi jamaah, apalagi saat Ramadhan. Di Amsterdam yang saya lebih banyak beraktifitas memang belum ada masjid, PPME Amsterdam menyewa sebuah sport hall milik sekolah Islam El Amien, Maroko dengan harga sewa 250 Gulden (Rp 1.000.000 lebih) sekali pakai, shalat tarawih berlangsung setiap malam di tempat ini. Banyak sekali jamaah yang hadir, terutama pada hari Sabtu dan Ahad, karena umumnya jamaah libur dari kerja dan sekolah.


Salah satu yang menarik dari masjid Turki dan Maroko dan ini juga perlu ditiru oleh masjid-masjid kita adalah tersedianya toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari hingga pakaian serta buku dan kaset. Begitu juga tersedianya restoran yang menyediakan makanan khas bagi keperluan jamaah. Perekonomian bisa berputar diantara mereka dan masjid yang memang dana operasionalnya besar bisa terpenuhi salah satunya dari keuntungan yang diperoleh dari perdagangan ini. Namun, meskipun belum dalam bentuk toko, jamaah masjid Indonesia juga ada yang berjualan barang-barang keperluan jamaah seperti beras, terigu, gula, mie, bahkan sampai daun salam, sereh serta daun kemangi juga ada.


Adapun gereja, sangat sepi dari pengunjung, padahal gereja-gereja mereka cukup besar, kalau toh dikunjungi untuk beribadah, umumnya para pengunjungnya orang-orang yang sudah tua. Akibatnya tidak sedikit dari gereja-gereja itu yang akhirnya bangkrut karena memang pemerintah tidak mau memberi subsidi kalau memang terus demikian, lalu gereja itu dijual, sedang mereka bergabung dalam satu gereja meskipun berbeda sekte (seperti mergernya bank-bank yang bangkrut). Suasana natal memang termasuk ramai di Belanda, tapi ramainya bukan untuk peribadatan, melainkan untuk pesta natal. Lalu ketika saya tanya seorang jamaah, ?Jadi bagaimana agama mereka??. Jawabnya: ?agama mereka adalah materi?.


PASAR SENG BELANDA.


Kalau kita pergi ke Makkah, maka kita akan berkunjung ke pasar seng yang disana kita bisa membeli banyak barang dengan harga yang tidak terlalu mahal. Ternyata di Belanda-pun kita bisa menjumpai pasar seperti pasar seng dengan suasana yang persis sama. Pasar itu bernama Baverwijk. Orang-orang Indonesia menamakan pasar itu sebagai pasar sengnya Belanda karena para pedagangnya adalah orang-orang Arab Maroko dan Turki dengan bahasa Arab mereka yang khas. Disana kita bisa makan Shuarma (roti dengan daging) yang lezat, kitab-kitab berbahasa Arab, kaset-kaset pengajian imam Timur Tengah, bahkan makanan yang biasa menjadi oleh-oleh jamaah haji juga banyak sekali seperti korma, kismis, kacang Arab, dll. Namun di pasar ini jauh lebih lengkap di banding pasar seng, mulai dari cabe bawang sampai komputer dan hand phone bisa kita dapatkan dengan blok-blok tersendiri. Yang juga menarik, di pasar Baverwijk ini, terdapat juga Restoran Makkah dengan menu khas Timur Tengah dan masjid besar di atas pasar yang memperdengarkan azan setiap tiba waktu shalat yang lima waktu. Banyak sekali pengunjung pasar ini sehingga para pengunjung berdesakan seperti di pasar Tanah Abang, apalagi parkir kendaraan di pasar ini gratis dan keluar masuknya mobil berlangsung secara tertib meskipun tidak ada petugas parkir. Semua orang disini memang sudah biasa mengatur diri sendiri dengan tertib.


MENGHADAPI MASA DEPAN.


Dengan prospek yang cerah bagi masa depan Islam dan umat Islam di Belanda, umat Islam Indonesia khususnya yang berada di Belanda harus bisa mengambil peran yang besar untuk meraih masa depan yang lebih baik. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: Pertama, Meningkatkan soliditas jamaah muslim melalui organisasi yang sudah ada seperti PPME dengan penataan organisasi yang lebih baik. Kedua, memiliki tempat aktivitas yang permanen, khususnya masjid agar aktivitas bisa dilaksanakan secara maksimal, tidak hanya pada bulan Ramadhan. Namun harus juga mengoptimalkan pemakmuran masjid yang sudah ada seperti masjid Al Hikmah Den Haag. Ketiga, mengkader muslim Belanda untuk menjadi tenaga-tenaga da? yang handal sehingga mereka bisa menjadi ujung tombak da?wah kepada warga asli Belanda. Keempat, perlu memiliki imam tetap yang menjadi imam spiritual dan rujukan bagi masyarakat yang mampu memenej aktivitas da?wah dengan kriteria yang memenuhi syarat sehingga ada tenaga yang full dari segi waktu. Kriteria da? yang diperlukan adalah memiliki wawasan yang luas, kemampuan berkomunikasi yang baik, mampu memenej kegiatan da?wah, dan syukur-syukur bisa berbahasa Belanda.


Dengan gambaran masa depan Islam yang cerah itu, dukungan moral dari kaum muslimin di Tanah Air menjadi sesuatu yang sangat penting. Kalau Kristen masuk ke Indonesia melalui penjajahan, maka Islam masuk ke negeri Belanda melalui pergaulan, pekerjaan, perdagangan, pendidikan dan perkawinan. Inilah yang kita harapkan terus bisa dikembangkan, apalagi dengan mendatangkan para da? yang memenuhi harapan bagi jamaah PPME.

Oleh: Drs. H. Ahmad
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik