sekilas infoku [JILID 2]

First topic message reminder :

sekilas infoku [JILID 2]
---
kalau yang "sekilas infoku [JILID 1]", di almat ini:
https://laskarislam.indonesianforum.net/t10479-sekilas-infoku-jilid-1?highlight=sekilas

SekilasInfo,
---
manifestasi Tuhan adalah bagian dari Kemuliaan Tuhan TAPI bukan hakekat Kemuliaan Tuhan, SEBAB hakekat Kemuliaan Tuhan adalah HAKIKAT-Nya[tapi bukan manifestasi-Nya], 
karena itu, 
orang-orang yang percaya dengan bergantung pada manifestasi Tuhan, bukanlah termasuk orang-orang yang sepenuhnya percaya/sungguh-sungguh percaya, SEBAB orang yang percaya dengan bergantung pada manifestasi Tuhan, bisa sama dengan orang-orang yang hanya percaya hanya disaat atau hanya selama atau hanya dimasa Tuhan melakukan manifestasiNya saja. Singkatnya, orang-orang yang percayanya bergantung pada manifestasi Tuhan, adalah orang-orang yang imanya pada Tuhan masih tergolong bersyarat atau dengan kata lain juga bisa dikatakan bahwa pada hakikatnya mata batin mereka belum melihat Hakikat Kemuliaan Tuhan.

SekilasInfo
---
yang bisa termasuk dalam kandungan manifestasi batin yang benar/sikap batin yang benar adalah:

*tujuan batin yang benar
*respon batin yang benar
*sikap batin yang tidak egosentris

SekilasInfo,
---
memang adakalanya Tuhan mengizinkan Ujian, juga untuk melatih, manusia batiniahnya manusia itu,
supaya nantinya bisa menjadi terbiasa dan tidak cepat stres serta menjadi terlatih, dalam menghadapi berbagai-bagai masalah.

SekilasInfo,
----
adalah bisa dikatakan bahwa, 
tentu saja manusia boleh merasa memiliki, 
terhadap apa-apa ataupun terhadap apapun, 
yang memang manusia itu miliki secara sah dan benar.
TAPI, 
jika selama ataupun ketika manusia disaat merasa memiliki itu, mengabaikan penyertaan sikap batin yang benar, 
MAKA, 
manusia itu bisa dipandang bersalah Oleh Tuhan dalam Pandangan Tuhan MESKI manusia itu tidak bersalah secara formalitas dihadapan manusia /orang lain atau dimata hukum negara, 
---
NAMUN dari dalam batinmu atau dalam batinmu, 
JIKA Terhadap Tuhan, 
MAKA jangan engkau merasa sebagai pemilik utama. 
---
Karena itu, 
jika pada saat Tuhan memandang perlu[yang bisa saja terjadi untuk menguji batin manusia], 
MAKA Tuhan berhak mengambil apapun atau apa-apa yang Tuhan pandang perlu, 
dari manusia itu sendiri, 
ataupun dari, 
apa-apa yang manusia miliki[[[BAHKAN semua yang manusia itu miliki(JIKA Tuhan memang sedang memandang perlu untuk melakukan atau mengizinkan hal itu terjadi)]]] 
---
Tuhan punya Cara[yang pada hakikatnya] tidak bisa disetir oleh cara manusia. 
DAN, 
terkait Cara Tuhan, maka Tuhan bisa memakai dengan lebih dari satu Cara[jika Tuhan mau, Tuhan tentu Mampu melakukanya.
MISALnya, Cara Tuhan adalah dengan CARA, 
mengambil apa-apa dari manusia atau dari apa-apa yang manusia miliki, secara/seturut seberapa yang Tuhan pandang perlu[untuk menguji BATIN manusia].
MAKA biarlah mata batinmu memandang Tuhan, Sebagai Yang Paling Berhak untuk mengambil milik manusia BAHKAN segala yang dimiliki/dipunyai manusia[pada JIKA saat Tuhan memandang perlu TENTU TUHAN PASTI MELAKUKANnya], 
SEBAB Tuhan pada hakekatnya adalah Pemilik Utama, 
KARENA ini pulalah, 
manusia harus juga selalu SADAR bahwa manusia pada hakekatnya tidak punya hak untuk menyalahkan Tuhan[dan keSADARan jenis ini adalah termasuk sebagai keSADARan Yang Ilahi].
NB:
[[adalah juga bisa dikatakan bahwa, 
biasanya yang bisa dijadikan sebagai patokan atau yang bisa menjadi yang termasuk ciri utama, bahwa Tuhan sedang menguji, atau bahwa ketika hal yang tidak meng-enak-an memang datang dari Pihak Tuhan atau atas Seizin Tuhan, atau atas Kehendak Tuhan yang harus terjadi(untuk menguji manusia), adalah, 
ketika manusia sudah berusaha dengan usaha yang terbaik secara lahir dan batin, namun tetap saja terjadi hal yang tidak meng-enak-an.]]

SekilasInfo,
---
secara tersirat adalah juga bisa diibaratkan atau bisa dikatakan BAHWA, 
makanan Tuhan adalah,
manifestasi dari manusia yang berdasar sikap batin yang benar.
[JADI, selama atau saat manusia melakukanya, maka manusia itu bisa seumpama orang yang sedang membuat dan memberi makanan/hidangan Buat Tuhan, dimana hal ini juga bisa diibaratkan seperti orang yang membuat dan memberikan makanan buat kekasihnya atau juga bisa diibaratkan seperti seorang hamba/abdi yang membuat dan memberikan hidangan pada raja]
SEDANGKAN,
minuman Tuhan adalah,
iman manusia Pada Tuhan, yang jenis imanya[pada hakikatnya] tidak bersyarat mempercayai Tuhan TERKAIT Hakikat-Nya.
[JADI, selama atau saat manusia melakukanya, maka manusia itu bisa seumpama orang yang sedang membuat dan memberi minuman Buat Tuhan, dimana hal ini juga bisa diibaratkan seperti orang yang membuat dan memberikan minuman buat kekasihnya atau juga bisa diibaratkan seperti seorang abdi/hamba yang membuat dan memberikan minuman pada raja]. 
NB:

[[ iman yang pada hakikatnya tidak bersyarat, adalah termasuk iman yang tidak bersifat egosentris atau yang pada hakikatnya, tidak berintisifatkan selfcenter, TAPI yang berpusat Pada Tuhan DENGAN Ber-INTI-pusatkan Pada HakikatNya{Yang Tak Pernah Berubah}. ATAU secara singkatnya, saya istilahkan sebagai berpusat Pada Tuhan Terkait HakikatNya.]]

SekilasInfo,
---
adalah juga perlu diketahui tentang hal ini, yaitu bahwa, biasakanlah untuk lebih sering mengawasi apa-apa yang bisa termasuk sebagai tujuan batiniahmu, 
jangan sampai ujung-ujungnya mempunyai motivasi-motivasi kejahatan batiniah.
biasakanlah untuk berjuang dengan sekuat semampumu sambil memohon Kekuatan Anugrah Tuhan, untuk membengkokan tujuan-tujuan yang mengarah pada tujuan kejahatan batiniah menjadi tujuan-tujuan yang mengarah pada tujuan yang bukan kejahatan batiniah.

SekilasInfo,
---
JIKA ada manusia yang merasa sukacita karena Tuhan TAPI, tanpa didasari persiapan mental,
Bahwa, Tuhan Mampu mengijinkan yang terburuk dimata logika, Meski dimasa atau disaat manusia tak bersalah[seperti pada saat jika Tuhan Memandang perlu untuk menguji], NAMUN bahwa pada hakikatnya, Tuhan tetap tak pernah bermaksud jahat[Yang Berdasar/Seturut Pandangan-Nya yang mampu melihat jauh kedepan], 
MAKA sukacita itu adalah "BUKAN termasuk sebagai Sukacita Yang Ilahi", KARENA sukacita itu masih berunsur selfcenter.
---
NB: adalah bisa dikatakan bahwa, Persiapan Mental[Yang Tidak Didasari selfcenter/keegosentrisan] adalah termasuk kesadaran Yang Ilahi.

SekilasInfo,
---
dalam berpikir positif, 
harus berdasar manifestasi batin yang benar, 
tanpa unsur selfcenter.

SekilasInfo
---
orang yang egosentris adalah bisa dikatakan sebagai orang yang memasuki pintu gerbang kesesatan batin[yang halus]

SekilasInfo
---
jika engkau sedang belum tahu jawabannya ketika anakmu bertanya tentang hal yang terkait Tuhan, 
maka engkau bisa memilih untuk berkata[yg intinya] : "Tuhan pasti lebih tahu jawabanya". 
---
atau engkau bisa berkata pada anakmu[yg intinya] : "kalau kamu sudah meninggalkan dunia ini, kamu bisa tanya langsung Pada Tuhan".

SekilasInfo,
---
2 Korintus 12:2
2 Corinthians 12:2
고린도후서 12:2
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
---
aku percaya bahwa[secara tersirat] disurga itu secara keseluruhan, bisa ada banyak level-levelnya, bisa ada juga banyak tingkatan-tingkatannya.
Dimasing-masing levelnya, bisa ada tingkatan-tingkatannya[yang bisa jadi berbeda-beda jumlah tingkat-tingkatnya, antara satu level dengan level yang lainnya].

NB:
[sebab disurga ada ruang penyembahan yang disebut "ruang mahakudus" sebagai ruang terkhusus dalam menyembah Tuhan Yang Maha Kudus].
---
karena itu jugalah adalah bisa dikatakan bahwa, baik itu yang disebut[dalam Alkitab] sebagai yang seolah keseluruhan surga, seperti sebagai Kemah Abadi, Kota Suci, Firdaus, hades[yg lebih tepat jika dipahami sebagai yg berintikan hades atas], dsb, masing-masing itu bukanlah surga, TAPI bagian dari surga.
---
Dalam tujuan yang terkait surga, maka hakikat tujuan itu tidak boleh hanya mengandung alasan yang terkait dirimu saja, tapi harus juga ada alasan yang terkait Tuhan, misalnya untuk bertemu Tuhan, paling tidak hal ini harus ada dalam batinmu, kalau tidak berarti engkau egois.

SekilasInfo,
---
ketika manusia mau mempunyai Kerinduan Yang Ilahi, Kesadaran Yang Ilahi juga Iman Yang Ilahi, yang terkait berintipusatkan Terhadap HakikatNya Tuhan, 
maka aku percaya bahwa hal ini pasti bisa terjadi, 
yaitu bahwa dalam inti batin manusia itu, bisa muncul suatu KekuatanBatin Yang Ilahi, SEBAB disaat itulah kekuatanbatin manusia bisa menjadi manunggal dengan KekuatanBatin Tuhan, atau dengan kata lain bahwa Kekuatan Tuhan, mengambil alih/mengatrol kekuatanbatin manusia, secara dominan atau dalam Dominasi Oleh KekuatanNya Tuhan, yaitu Kekuatan Ilahinya Tuhan.AMIN.AMIN.AMIN. SEHINGGA seburuk-buruk apapun yang terjadi yang mampu Tuhan izinkan[saat Tuhan Menghendaki] yang tak bisa manusia itu hindari meski disaat manusia tak bersalah, MAKA manusia itu sudah tidak bisa mau lagi untuk menyalahkan Tuhan, berapapun harganya, meski dalam batin[DAN INI BERSIFAT PERMANEN]. INILAH dampak dari KekuatanBatin Yang Ilahi yang bisa muncul dalam inti batin manusia, yaitu ketika kekuatanbatin manusia telah manunggal dengan KekuatanBatinTuhan, 
SEBAB Kekuatan Tuhan telah mendominasi kekuatan batin manusia itu, atau dengan kata lain juga, ketika manusia kekuatan batin manusia manunggal dengan KekuatanBatinTuhan, Maka Tuhan sendiri yang menjamin kekuatan batin manusia itu dengan Kekuatan Tuhan itu sendiri. ini BUKAN BERARTI bahwa manusia yang empunya kekuatan Yang Ilahi KARENA tidak semua Sifat Tuhan bisa ditiru oleh manusia karena ada Sifat Tuhan yang tidak bisa ditiru, kecuali hanya beberapa saja, dan beberapa yang bisa ditiru diantaranya adalah Ketulusan Yang Ilahi, Kerinduan Yang Ilahi, Kesadaran Yang Ilahi. Adapun terkait adanya Sifat-Sifat Tuhan yang tidak bisa ditiru beberapa diantaranya adalah adalah Hakikat SifatNya Yang MahaKuasa, Yang Maha Kuat, Yang Maha Mengetahui, dsb.
===
adalah bisa dikatakan bahwa secara tersirat, 
yang termasuk kecendrungan Ajaran Bapa adalah Kesadaran Yang Ilahi
yang termasuk kencendrungan Ajaran Yesus adalah Iman Yang Ilahi
yang termasuk kecendrungan Ajaran RohKudus adalah Kerinduan Yang Ilahi
NB: Iman Yang Ilahi adalah termasuk kandungan inti dari apa yang bisa disebut sebagai Pengabdian Yang Ilahi/Pengabdian Yang Takbersyarat.
---
Pengabdian Yang Tak Bersyarat Pada Tuhan, bukan berarti manusia tidak boleh mendapat upah, manusia tetap boleh mendapat upah, yang tidak boleh adalah keterikatan batin terhadap upah.
---
aku percaya bahwa ini pasti bisa terjadi, yaitu bahwa kepada orang-orang yang mempunyai Pengabdian Yang Ilahi[Pengabdian yang tidak egosentris/Pengabdian Yang Tak Bersyarat] Pada Tuhan, maka dalam inti batinya akan muncul Tabut Allah, Tabut Allah ADA di IntiBatin manusia itu.AMIN.AMIN.AMIN.

SekilasInfo,
---
adalah bisa dikatakan bahwa dalam jiwa manusia, bisa menyimpan banyak prinsip-prinsip hidup atau kehidupan, tapi buanglah semua prinsip-prinsip yang ditunggangi oleh selfcenter atau yang berintisifatkan egosentris, kecuali yang tidak.

SekilasInfo,
---
adalah bisa diibaratkan atau dikatakan bahwa,
seperti garam yang diaduk-aduk Oleh Tuhan hingga larut tanpa tersisa, demikian pula, Proyek Tuhan terhadap keegosentrisan manusia, karena itu adakalanya Tuhan mengaduk-aduk batin manusia, pada masa atau saat yang Dia pandang perlu.

SekilasInfo,
---
lebih baik para hambaTuhan dan para pelayan Tuhan membiasakan diri memakai baju yang sederhana tapi tetap layak pakai atau yang tidak terlalu menyolok!!! seperti baju batik, misalnya. Atau baju-baju yang lain yang tidak tampak terlalu wah atau terlalu menyolok!
[memang nggak semua para pelayan Tuhan dan para hambaTuhan] TAPI kebanyakan gereja itu, baik para pelayan gereja, para hamba-hamba Tuhannya,
pada biasa pakai baju-baju yang tampak menyolok/tampak wah!, sehingga orang-orang miskin yang mau masuk gereja bisa menjadi enggan atau bisa jadi minder melihat kebiasaan berpakaian para pelayan Tuhan  ataupun hamba-hamba Tuhan yang acap kali terkesan lebih mengedepankan performa!!!seolah gereja itu hanya untuk kumpulan orang-orang kaya saja!!!

SekialsInfo,
---
hai manusia, camkan dan dengarlah ini!.
===
seekor cicak punya potensi untuk bisa memutuskan/melepaskan ekor cicak itu sendiri, kapan saja. JADI secara tersirat, cicak itu selalu siap untuk melepaskan ekornya kapan saja.
JADI SEPERTI cicak yang selalu siap untuk melepaskan ekornya kapan saja, MAKA seperti itulah seharusnya persiapan batin manusia yang seharusnya HARUS dipunyai, Terhadap Tuhan Yang Mampu Lebih Berdaulat daripada kedaulatan manusia.
---
seperti ekor cicak yang siap untuk melepaskan ekornya kapansaja,

MAKA seperti itulah seharusnya persiapan batin manusia untuk kapan saja, untuk melepaskan kerelaan, yaitu KE-RELA-AN [terhadap segala apa saja, yang bisa saja Tuhan pandang perlu untuk diambil dari manusia itu sendiri ataupun dari segala apa yang termasuk manusia itu miliki(SEBAB dimasa/disaat jika Tuhan memandang perlu untuk mengijinkan hal itu harus terjadi MAKA hal itu pasti terjadi dengan tidak mampu manusia hindari)]. 
DAN INGATLAH!, sekalipun bersungut-sungut Pada Tuhan, tidak bisa mengubah keadaan dan bersyukur Pada Tuhanpun juga bisa jadi, tidak mengubah keadaan pula, 
NAMUN, 
adalah lebih baik, JIKA hati manusia tetap mau bersyukur Pada Tuhan. 
Dan jika hati manusia tetap mau bersukur Pada Tuhan, MAKA manusia yang seperti inlah yang bisa termasuk orang-orang yang Bijaksana, DiHadapan Tuhan Yang Mampu Lebih Berdaulat daripada manusia.
===
NB:[ini termasuk sangat krusial], tentang persiapan batin/persiapan mental, dalam mempersiapkan batin atau dalam mempersiapkan mental, maka persiapan mental itu HARUS dimulai dari yang nomer satu yang paling anda takuti untuk kehilangan[jika seandainya anda kehilangan itu], barulah setelah itu terhadap yang lainya. 
MENGAPA hal ini bisa termasuk yang sangat krusial, karena jika manusia tidak mempunyai kesadaran jenis ini, maka nantinya manusia bisa mengumpat Tuhan, bahkan bisa sampai dalam taraf menghujat Nama Tuhan, apabila Tuhan sedang memandang perlu untuk melakukan manuver yang paling mengejutkan dalam hidup manusia, bahkan jika hambaTuhan tidak mempunyai jenis kesadaran yang seperti ini, maka hambaTuhan pun bisa menghujat Nama Tuhan. 
[[[persiapan batin/persiapan mental/Kesadaran Yang Ilahi ini, harus diingat secara terus menerus, dalam setiap saat dalam seumur hidup manusia, demikian pula tentang Iman Yang Ilahi serta Kerinduan Yang Ilahi yang terkait berintipusatkan Terhadap HakikatNya Tuhan, dihadapan mata batinmu.(sebisa mungkin ingatlah tentang semua hal ini, sebab hal ini termasuk yang paling perlu untuk diingat)]]]

SekilasInfo[lanjutan dari atas(posting #99)].
---
mengapa yang diatas itu, bisa disebut yang bisa termasuk sebagai orang-orang yang Bijaksana[diHadapan Tuhan Yang Mampu Lebih Berdaulat dari pada kedaulatan manusia]? KARENA orang-orang yang demikian itu[secara tersirat], sudah bisa termasuk sebagai orang-orang yang bisa disebut dalam perumpamaan gadis-gadis yang Bijaksana[seperti yang ada di Alkitab dibawah ini]
---
[Kitab Matius]

Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh
25:1 ¹ "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama ^e  sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya ^f  dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. ^g  25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. ^h  25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak ²  dalam buli-buli mereka. 25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. ⁱ  25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! 25:7 Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. ^j  25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, ^k  lalu pintu ditutup. 25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! 25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. ^l  25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. ^m "
---
NB: adalah juga bisa dikatakan bahwa, secara tersirat, ketika hati manusia mau bersyukur dalam segala hal yang termasuk keburukan yang bukan salah manusia itu yang tak bisa dihindari manusia itu, maka rasa syukur yang meskipun dalam hati yang ditujukan Pada Tuhan, dimasa/disaat Tuhan memandang perlu[yang bisa terjadi untuk menguji iman manusia], maka rasa syukur itu bisa menjadi apa yang termasuk sebagai minyaknya[gadis-gadis yang Bijaksana], sedang Iman Yang Ilahi[yang berintipusatkan Pada Hakikat-Nya Tuhan] bisa menjadi terangnya[gadis-gadis yang Bijaksana]. 
NB: tapi[jika memungkinkan] untuk melakukan tindakan tegas, manusia boleh melakukan ketegasan [disaat sedang atau telah terjadinya keburukan yg tak mampu manusia hindari], 
---
jadi pada masa/saat manusia melakukan tindakan tegas/ketegasan terhadap apa yang sedang atau telah terjadi yang bisa termasuk keburukan, 
maka haruslah ditunggangi oleh tujuan batin yang benar juga oleh manifestasi dari sikap batin yang benar, 
seperti misalnya dimasa/disaat manusia melakukan tindakan tegas terhadap perampok yang sedang atau telah merampok(tapi ketangkap basah), maka tindakan tegasnya bisa dengan cara melaporkan perampok itu ke pihak yang berwajib[tapi waktu melaporkan itu adalah didasari tujuan/alasan dalam batin manusia itu, bahwa, jika perampok itu tidak dilaporkan kepihak yang berwajib maka orang lain bisa menjadi korbanya]