sekilas infoku [JILID 2]

by **njlajahweb** Thu Oct 17, 2019 12:06 am

First topic message reminder :

sekilas infoku [JILID 2]
---
kalau yang "sekilas infoku [JILID 1]", di almat ini:
https://laskarislam.indonesianforum.net/t10479-sekilas-infoku-jilid-1?highlight=sekilas

by **njlajahweb** Mon Mar 16, 2020 11:27 pm

SekilasInfo,
---
yang bisa termasuk sebagai apa yang bisa disebut orang yang bisa mengendalikan diri adalah
orang yang dalam batinya,
tidak mau terlalu bahagia meski disaat bahagia,
tidak mau terlalu kuatir meski disaat disergap perasaan kuatir,
tidak mau terlalu sedih, meski disaat merasa sedih,
tidak mau terlalu takut, meski disaat batinya disergap perasaan takut,
jadi juga bisa dikatakan bahwa meski disaat atau dimasa atau selama,
batin mereka sedang terkontak dengan perasaan, bahagia, kuatir, sedih, atau takut,
namun dalam batin mereka,
mereka tidak mau,
terlalu,
atau tidak mau,
dikendalikan,
atau tidak mau,
secara berlebihan

menyikapi semua jenis-jenis perasaan yang seperti itu.
sehingga ketika disaat mereka merasakan masing-masing perasaan itu, batin mereka, tidak mau secara berlebihan dalam merasakannya, atau dengan demikian juga bisa dikatakan bahwa mereka tidak dikuasai oleh semua perasaan itu.[nah ketika manusia bisa mencapai hal ini, maka mereka adalah memang sudah bisa termasuk sebagai Pemenang diMataTuhan, SEBAB Tuhan lebih mengedepankan atau lebih memprioritaskan orang-orang yang menang atas keadaan alam batin mereka]

by **njlajahweb** Tue Mar 17, 2020 8:40 pm

SekilasInfo,
---
sayang, pada hakikatnya, kebanyakan manusia itu lebih takut kehilangan segala apa-apa yang bisa termasuk yang bisa disebut sebagai harapan, keinginan, rencana, cita-cita, dsb, daripada lebih takut kehilangan Ikatan Batin Dengan Tuhan. TAPI semoga mereka tidak terus-menerus seperti itu dalam batin mereka.

by **njlajahweb** Tue Mar 17, 2020 8:44 pm

SekilasInfo,
---
orang-orang yang bisa diPandang Tuhan sebagai yang termasuk bisa disebut sebagai pengecut[diMata Tuhan] adalah orang-orang yang dari dalam batinnya tidak mau menerima kenyataan yang bisa saja pahit, atau yang dari dalam batinnya mau dikuasai oleh rasa ketakutan atau oleh rasa kekuatiran yang berlebihan, saat Tuhan Menghendaki penderitaan yang harus tejadi, yang tak bisa manusia hindari.

by **njlajahweb** Wed Mar 18, 2020 12:21 pm

SekilasInfo [terkait rasa kuatir dan rasa takut]
---
aku percaya bahwa manusia memang ada potensi untuk bisa tidak kebal terhadap rasa kuatir ataupun rasa takut[TAPI ini bukan berarti bahwa manusia selalu menjadi takut atau kuatir secara terus menerus dalam setiap saat dalam seumur hidup manusia,
KARENA pada hakikatnya,
tidak mungkin manifestasi ketakutan dan manifestasi kekuatiran,
bisa secara terus-menerus berlangsung dengan tanpa henti dalam setiap detik, menit maupun jamnya atau dalam setiap saat dalam seluruh hidup manusia itu, dari lahir sampai matinya manusia itu, dalam lahir daan batinya].
---
dan tentang rasa kuatir ataupun rasa takut,
maka hal yang bisa terkait hal itu memang bisa dikatakan bahwa manusia memang ada potensi atau bisa berpeluang untuk bisa dihinggapi/dirasuki rasa takut atau rasa kuatir dan hal itu memang bisa dikatakan sebagai termasuk hal yang manusiawi[TAPI dalam hal yang bisa terkait inipun, pada hakikatnya, manusia juga masih bisa memilih untuk tidak selalu terus menerus memelihara rasa takut yang berlebih/overdose ataupun rasa kuatir yang berlebih/overdose, yang bisa berpotensi besar berdampak negatif dalam batin khususnya dalam jiwa manusia].
DAN,
adalah juga bisa dikatakan pula bahwa pada hakikatnya dari dalam batin manusia,
manusiapun juga masih bisa memilih untuk tidak mau/menolak untuk dikuasai/didominasi oleh ketakutan maupun oleh ketakutan yang berlebihan ataupun oleh kekuatiran maupun oleh kekuatiran yang berlebihan, meski disaat ketakutan atau kekuatiran sedang menghinggapi/atau sedang bertengger[seperti burung bertengger], atau juga bisa diibaratkan seperti ombak dalam alam batin manusia, TAPI biarlah dari dalam batinmu engkau tetap berjuang dengan sekuat semampunya[sambil dalam hati memohon Kekuatan Anugrah Tuhan], berjuanglah agar jangan sampai rasa kuatir ataupun rasa takut itu menjadi mendominasi/menguasai alam batinmu atau jangan sampai hakikat rasa kuatir ataupun hakikat rasa takut itu menjadi berlebihan secara hakikat, dalam batinmu,
atau paling tidak, tekanlah rasa takut yang berlebih dan rasa kuatir yang berlebih dalam batinmu itu, hingga rasa takut yang berlebih dan rasa kuatir yang berlebih itu, tidak sampai mendominasi/menguasai batinmu.
---
SEBAB yang bisa terkait rasa takut dan rasa kuatir yang berlebihan, maka dengan kata lain juga bisa dikatakan bahwa secara hakikat, rasa takut yang berlebih ataupun rasa kuatir yang berlebih/yang tidak proporsional atau yang berlebihan, bisa berpotensi besar menjadi bumerang atas dirimu sendiri, atau bisa menjadi ombak besar di alam batinmu, kalau engkau tidak mau dengan sekuat semampumu untuk mengendalikanya atau menaklukanya. DAN disaat engkau menaklukanya, maka bisa dikatakan bahwa, di alam batinmu, engkau seperti orang yang sudah bisa berselancar diatas ombak besar itu.
===
NB: TAPI terhadap rasa takut dan rasa kuatir yang proporsional,
maka bisa dikatakan bahwa rasa takut dan rasa kuatir yang proporsional bisa digolongkan sebagai rasa takut dan rasa kuatir yang bisa berpotensi besar bisa berdampak positif[asalkan bukan rasa takut atau rasa kuatir yang secara hakikat, berlebihan].
bisa berdampak positif, sebab bisa menimbulkan:
*kewaspadaan yang proporsional[kewaspadaan batin yang sehat],
*bisa menimbulkan tindakan kehati-hatian[yang secara lahiriah]proporsional, juga bisa menimbulkan,
*tindakan pencegahan yang proporsional pula.

by **njlajahweb** Wed Mar 18, 2020 1:09 pm

SekilasInfo
---
saat TuhanYesus berFirman untuk jangan takut ataupun jangan kuatir,
maka akan lebih baik jika dipahami[secara tersirat] bahwa yang TuhanYesus lebih maksudkan adalah jangan batinmu mau dikuasai ketakutan maupun oleh ketakutan yang berlebihan atau oleh kekuatiran maupun oleh kekuatiran yang berlebihan.

by **njlajahweb** Thu Mar 19, 2020 10:25 am

SekilasInfo,
---
tapi perlu diingat, rasa takut dan rasa kuatir yang proporsionalpun harus tetap disertai persiapan mental akan hasil akhirnya DAN juga tetap tidak berlepas dari Iman Yang Tak bersyarat untuk tetap selalu Mempercayai Hakikat-Nya[Tuhan] DALAM Apapun Yang Terjadi atau dalam apapun yang bisa saja terjadi[YANG bisa saja terjadi, secara tak terduga terjadi diluar kendali kita sebagai manusia]. DAN Gabungan antara persiapan mental/persiapan batin, DENGAN Iman Yang Tak bersyarat Mempercayai Hakikat-Nya[Tuhan]->[dalam Apapun Yang Terjadi atau dalam apapun yang bisa saja terjadi/dalam segala keadaan, yang bisa saja tanpa terduga, bisa saja ada peristiwa terjadi diluar kendali manusia atau yang juga bisa saja peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba]. MAKA gabungan antara Persiapan Batin dan Iman, Jenis Itu, bisa memunculkan KekuatanBatin yang pada hakikatnya sangat kuat yang bisa muncul dari dalam Inti Batin manusia itu!bahkan secara permanen!apabila ditunggangi manifestasi batin yang benar yang tanpa ada unsur selfcenter, DAN terkait hal ini MAKA semakin banyak persiapan batin manusia[yang disertai Iman Yang Tak bersyarat Mempercayai Hakikat-Nya(Tuhan)], MAKA semakin banyak pula kekuatan batin manusia yang bisa terkumpul dalam inti batin manusia itu dan hal ini pasti bisa terjadi!SEBAB jika manusia mau melakukan itu MAKA pada hakikatnya Kekuatan Tuhan mendominasi kekuatanbatin manusia itu.AMIN.AMIN.AMIN.

by **njlajahweb** Fri Mar 20, 2020 9:50 am

SekilasInfo,
---
Tapi ada yang termasuk Jenis Ketakutan ataupun Jenis Kekuatiran yang boleh dipandang sebagai yang boleh untuk paling dikhawatirkan atau yang paling ditakutkan[secara benar atau secara/dengan manifestasi batin yang benar tanpa ada unsur selfcenter], YAITU:
Jenis Rasa Takut yang berlebihan yang termanifestasi dari dalam inti batin ataupun Jenis Rasa Khawatir yang berlebihan yang termanifestasi dari dalam inti batin,
tentang atau untuk atau jika atau yang terkait kalau-kalau atau seandainya jika kehilangan Kerinduan Yang Tak Bersyarat/Kerinduan Yang Ilahi Pada Tuhan untuk ingin tetap selalu Mempercayai HakikatNya[Tuhan} dalam setiap saat, dengan tak bersyarat[dalam segala hal(tanpa terkecuali)], juga dengan tak berbatas waktu, dengan manifestasi batin yang benar serta tanpa ada unsur selfcenternya[Demi Kemuliaan HakikatNya]. MAKA DARI ITU inilah yang bisa termasuk Jenis Rasa Takut ataupun Jenis Rasa Kuatir TAPI yang pada hakikatnya bersifat Kudus/Suci[atau bisa dikatakan bahwa secara tersirat sifatnya suci/tidak egosentris juga tidak bersyarat serta dengan manifestasi batin yang benar].
---
NAMUN kalau tentang rasa kuatir yang berlebihan atau rasa ketakutan yang berlebihan[yang salah],
adalah rasa kuatir yang berlebihan atau ketakutan yang berlebihan untuk kalau-kalau tidak mengalami/tidak mendapatkan bentuk/manifestasi pertolongan TUhan[pada saat yang manusia harapkan dalam lahir dan atau batinya],
seperti misalnya,
kuatir yang berlebihan atau takut yang berlebihan kalau-kalau tidak mendapat/tidak melihat atau tidak mengalami manifestasi pertolongan Tuhan, misalnya,
manifestasi pertolongan Tuhan yang dalam bentuk:
perlindungan Tuhan, atau
pembelaan Tuhan, atau
pembukaan jalan keluar, dsb. SERTA segala rasa takut yang berlebihan dan kuatir yang berlebihan karena tidak atau belum mendapat apa-apa yang termasuk segala apa Yang Mampu Tuhan manifestasikan yang bisa berintikan meng-enak-an baik yang secara lahiriah dan atau batiniah manusia disaat manusia berharap, MAKA jika rasa ketakutan yang berlebihan dan rasa kekawatiran yang berlebihannya seperti ini modelnya, maka pada hakikatnya adalah bisa dikatakan bahwa hal itu bisa termasuk sebagai jenis rasa ketakutan dan jenis rasa kekuatiran yang tidak suci, karena pada hakikatnya masih bersifat egosentris/selfcenter.
---
[kecuali ketakutan dan kekawatiran yang pada hakikatnya masih proporsional(atau yang secara hakikat tidak berlebihan)]. untuk ketakutan dan kekawatiran yang pada hakikatnya masih proporsional(atau yang secara hakikat tidak berlebihan), lebih tepat jika disebut manusiawi tapi kurang tepat jika digolongkan sebagai egosentris.

by **njlajahweb** Fri Mar 20, 2020 9:36 pm

SekilasInfo,
---
pada hakikatnya adalah memang bisa dikatakan bahwa, disetiap hari,
bisa tidak menutup kemungkinan bisa adanya atau akan adanya atau bahwa,
bisa saja,
bisa ada jenis penderitaan yang secara lahiriah(yang bisa saja datang secara tiba-tiba),
atau kalau tidak yang secara lahiriah, maka tidak menutup kemungkinan bahwa bisa ada atau bisa saja terjadi penderitaan yang secara batiniah[salah satu contohnya adalah rasa tidak nyaman dalam batin, misalnya]. NAMUN jangan batinmu membiarkan untuk mau ditunggangi/dikuasai rasa tidak nyaman itu ataupun segala rasa penderitaan/rasa yang berintikan tidak meng-enak-an MESKI dimasa atau disaat, atau selama mengalami atau terkontak dengan rasa menderita/rasa batin tidak nyaman atau terhadap segala rasa yang yang bisa termasuk sebagai rasa yang bisa berintikan sebagai yang tidak meng-enak-an batin atau hati.
---
MAKA biarlah dari dalam batinmu atau dalam hatimu,
tetap berjuang dengan sekuat mungkin/dengan sebisanya/dengan sekuat semampunya untuk tetap mau bersyukur Pada Tuhan[dengan tidak mengabaikan berusaha sekuat semampunya secara lahiriah(jika memungkinkan) dan atau yang secara batiniah, SEMBARI dalam hati, memohon Kekuatan Anugrah Tuhan] untuk melewati hari-hari dalam hidup ini[yang bisa saja atau yang tidak menutup kemungkinan akan adanya hiasan suka duka kehidupan yang bisa saja/yang berkemungkinan bisa menjadi tidak terelakan atau tidak terhindarkan].
---
DAN terkait hal yang bisa termasuk yang seperti diatas itu, maka Perlu Diketahui tentang rasa syukur,
Rasa syukur dari dalam hati atau yang termanifestasi dalam hati saja, dalam segala keadaan/dalam suka duka,[terutama dalam duka/derita/dalam segala hal yang berintikan tidak meng-enak-an] MAKA terkait hal ini, jika hati manusia mau bersyukur, MAKA Jenis Rasa Syukur(yang berpola seperti itu/rasa syukur dalam suka duka),
MAKA rasa syukur itu bisa diPandang Tuhan sebagai Rasa Syukur Yang Ilahi[sebagai Kemurahan Hati manusia untuk Memberi Korban Syukur Pada Tuhan] SEBAB Rasa Syukur yang Jenis ini, pada hakikatnya, berpola, sebagai Rasa Syukur[yang dalam Pandangan TUhan] adalah Demi Kemuliaan Hakikat-Nya[Tuhan]sebagai yang terutama dan utama dihadapan mata batin manusia itu Terhadap Tuhan.
(Tuhan memang juga bisa diSebut sebagai)Pemilik Hakikat Batin Yang Maha Terindah KARENA pada hakikatnya TUHAN TakPernah Bermaksud Jahat(Berdasar PandanganNya Yang Mampu melihat jauh kedepan) dan bahwa TUHAN adalah Yang Layak diberi Korban Syukur].
---
Tentang Rasa Syukur Yang Ilahi/Rasa Syukur dalam suka/DUKA, yang bisa manusia katakan dalam hati manusia itu Pada Tuhan, MAKA Rasa Syukur Jenis itu, juga bisa diPandang Tuhan sebagai bahan bakarnya atau kayu bakarnya MezbahNya[Tuhan].
---
DAN adalah juga bisa dikatakan bahwa, hal itu bisa diPandang Tuhan sebagai Pemberian/Persembahan Korban Syukur Yang Terbaik Pada Tuhan(sebab mengandung korban perasaan dari hati manusia yang bisa menimbulkan air mata, saat hati terasa sangat menyakitkan).
---
JADI pada hakikatnya memang memang ada benarnya bahwa hal itu juga bisa dikatakan bahwa, terhadap manusia yang hatinya tetap mau bersyukur sekalipun disaat mengorbankan perasaan/mengalami korban perasaan atau disaat merasakan sakit hati yang amat sangat DAN Hati orang itu Tetap Mau Bersyukur Pada Tuhan, MAKA orang tersebut bisa dipandang Tuhan sebagai MezbahNya Tuhan,
dan juga bisa diPandang Tuhan sebagai orang yang sedang memberikan Persembahan Korban Yang Terbaik atau sebagai Korban Curahan yang Terbaik ketika Hati manusia itu Mau Bersyukur Pada Tuhan[sebab memang bisa dikatakan bahwa hal itu memang bisa mengandung unsur korban perasaan hati manusia(yang bisa menimbulkan air mata), Demi Kemuliaan HakikatNya TUhan].
MAKA DARI ITU juga, bisa dikatakan bahwa, pada hakikatnya hal yang seperti itu, juga bisa diPandang Tuhan sebagai yang termasuk bentuk Pengabdian Yang Ilahi Pada Tuhan atau Kebertundukannya Hati manusia Pada Tuhan,
KARENA hati manusia itu tetap tidak mau menyalahkan Tuhan MESKI disaat mengalami yang paling menyakitkan DAN hal yang terkait inilah yang bisa termasuk sebagai kandungan inti dari anak-anak Kerajaan Allah Yang Sejati[dalam Pandangan Tuhan], yaitu hati mereka yang tetap pantang menyalahkan Tuhan MESKI disaat hati mereka sedang tersayat-sayat begitu sangat menyakitkan. DAN orang-orang yang seperti ini, pada hakikatnya adalah memang termasuk sebagai orang-orang yang punya Kasih Yang Ilahi Pada Tuhan[DALAM PANDANGAN TUHAN].AMIN.AMIN.AMIN.[Demikian Pula Terhadap orang-orang yang Hatinya Mau Mengucap Syukur Pada Tuhan atas masa lalu mereka yang pahit].

by **njlajahweb** Sat Mar 21, 2020 1:13 am

https://laskarislam.indonesianforum.net/t42004-wajib-diketahui#253944

by **njlajahweb** Sat Mar 21, 2020 8:05 pm

SekilasInfo,
---
memang pada hakikatnya adalah juga memang bisa dikatakan bahwa, SAAT ataupun SELAMA orang/manusia memakai cara pandang lama/cara pandang manusia lama/cara pandang manusia perjanjian lama[cara pandang yang umumnya secara hakikat dipakai dipakai oleh kebanyakan manusia perjanjian lama(baik yang secara tersurat atau tersirat). Maka sebenarnya manusia batiniahnya manusia itu sedang tersesat, selama itu.
===
yang termasuk cara pandang lama itu adalah
cara pandang yang egosentris[atau cara pandang yang pada hakikatnya berintisifatkan sebagai selfcenter].
---
MAKA disaat atau selama manusia memakai cara pandang egosentris,
maka mata manusia batiniah orang tersebut sedang sedang memakai kacamata cara pandangan lama/cara pandang lama/cara pandang manusia lama,
MAKA disaat ataus selama itulah orang tersebut bisa termasuk sebagai orang yang dalam Alkitab diistilahkan sebagai "menoleh kebelakang".
---
DEMIKIAN PULA pula jika saat atau selama ketika orang memandang masa lalunya dengan cara pandang lama atau dengan memakai kacamata yang termasuk cara pandang lama/cara pandang manusia perjanjian lama/atau cara pandang yang umumnya dipakai oleh manusia perjanjian lama[yaitu cara pandang egosentris].
---
NB: tapi jika istilah menoleh kebelakang dalam konteks sebagai memandang masa lalu, maka itu boleh-boleh saja, SELAMA dalam memandang masa lalunya itu adalah dengan memakai kacamata cara pandang yang baru/cara pandang manusia baru/cara pandang manusia perjanjian baru{yang diAjarkan Oleh TuhanYesus, baik yang secara tersurat atau yang secara tersirat}
NB2 DAN ingatlah bahwa, yang pada hakikatnya[yang dalam Pandangan Tuhan] bisa diistilahkan sebagai yang bisa berintikan sebagai cara pandang lama[diMata Tuhan] adalah, bukan hanya cara pandang yang egosentris saja, TAPI segala cara pandang yang bukan berdasar manifestasi batin yang benar dan yang bukan berdasar tujuan batin yang benar, adalah termasuk cara pandang yang lama.

by **njlajahweb** Sun Mar 22, 2020 2:27 pm

SekilasInfo,
---
MESKI dalam pujian ataupun penyembahan, tetap harus disertai manifestasi batin yang benar!,
SEBAB jika tidak demikian, maka bagaimana hal itu bisa menjadi berdampak di alam roh!untuk menghancurkan rencana iblis atas kota yang sedang engkau duduki atau yang sedang engkau diami maupun atas Indonesia ini!
---
DAN ingatlah juga,
pujian maupun penyembahan yang disertai Kesadaran Yang Ilahi/Persiapan Mental Yang Ilahi[dengan sikap batin yang benar] juga dengan Iman Yang Ilahi[dengan manifestasi batin/sikap batin yang benar pula], maka pada hakikatnya pasti bisa mempunyai kekuatan yang sangat besar dalam peperangan di alam roh! untuk memerangi kuasa kegelapan!dimana tujuan utama kuasa gelap adalah menghancurkan iman manusia pada Tuhan!.
---
NB: DALAM apa yang bisa bisa disebut sebagai manifestasi batin yang benar[jangan berlepas dari tujuan batin yang benar sebab pada hakikatnya tujuan batin yang benar sudah bisa termasuk didalam apa yang disebut manifestasi batin yang benar/sikap batin yang benar]. MAKA BERJUANGLAH dengan SEKUAT SEMAMPUmu SAMBIL MEMOHON Kekuatan Anugrah Tuhan.

by **njlajahweb** Sun Mar 22, 2020 2:34 pm

SekilasInfo
---
Dalam engkau berbuat baik dan engkau mampu melakukanya, MAKA ingatlah bahwa engkau BUKAN Pemilik Utama,
Supaya,
Jangan Hatimu menuntut orang lain untuk harus diakui atau harus dihormati karena perbuatan baikmu pada orang lain itu, dan yang termasuk kandungan intinya adalah,
SUPAYA,
dalam batinmu tidak menuntut orang lain yang kepadanya engkau berbuat baik supaya orang lain itu harus meresponi seperti yang anda harapkan dari perbuatan baikmu itu, JUGA SUPAYA engkau[dari dalam batinmu] tidak merasa berjasa pada orang lain khususnya Pada Tuhan!.
[sebab jika engkau memang berbuat baik dengan tujuan batin yang benar tentu engkau berbuat baik dengan tidak bermaksud untuk menuntut orang lain apalagi Pada Tuhan!].
NB:
sebab biasanya orang yang sudah terbiasa merasa berjasa pada orang lain atau Pada Tuhan, maka dari dalam batin orang itu bisa secara otomatis timbul tuntutan pada orang lain dan efek lainya adalah orang yang terbiasa merasa berjasa maka ujung-ujungnya[secara langsung atau tidak langsung] Tuhan juga bisa kena tuntutan orang tersebut[yaitu kena tuntutan orang yang biasa merasa berjasa itu!!!].
JADI apabila batin manusia sudah terbiasa merasa berjasa maka hal itu bisa dipandang Tuhan sebagai kesombongan, sebab orang-orang yang terbiasa merasa berjasa biasanya secara tersurat atau tersirat[diam-diam] suka mengatur Tuhan!!!

by **njlajahweb** Sun Mar 22, 2020 2:58 pm

SekilasInfo,
---
meskipun kita memang bisa menjadi kuat,
namun,
sadarilah selalu bahwa kita, pada hakikatnya, tidak bisa menjamin untuk kuat[sebab ketika TUhan mengijinkan manusia harus mengalami ujian yang bisa dalam bentuk sakit yang tidak sembuh] maka manusia tidak bisa membendungnya, itulah kenapa pada hakikatnya, manusia itu tidak bisa menjamin untuk kuat atau untuk mampu!!!
---
karena itu biarlah setiap hari engkau meminta Kekuatan Anugrah TUhan[sebagai tanda kerendahan hatimu PadaNya],
namun manusia tidak boleh mengabaikan bagian yang memang seharusnya dilakukan[yang tentu saja harus disertai sikap batin yang benar pula], sebab orang yang memanifestasikan tindakan dengan disertai sikap batin yang benar adalah bisa sama dengan orang yang disertai Tuhan atau Tuhan beserta[Imanuel], sebab Tuhan bersama ada dalam batin orang itu, Tuhan menyertai hati orang itu, karena Tuhan berkenan dengan hati yang demikian dan seolah Tuhan berFIrman:"Itulah hati yang senada dengan Hati-Ku".

by **njlajahweb** Mon Mar 23, 2020 1:09 am

SekilasInfo,
---
adalah memang bisa dikatakan bahwa,
SAAT engkau mengalami yang meng-enak-kan atau JIKA disaat engkau mengalami kejutan yang meng-enak-an, tetap jagai sikap batinmu[untuk tetap dalam kendali sikap batin yang benar],
demikian pula,
saat engkau mengalami yang tidak meng-enak-kan batinmu atau JIKA disaat engkau mengalami kejutan yang tidak meng-enak-an, tetap jagai juga sikap batinmu, untuk tetap dalam kendali sikap batin yang benar.
---
DAN jika disaat yang menyenangkan menjadi terlalu menyenangkan,
maka jagai sikap batinmu secara extra,
DEMIKIAN PULA,
jika disaat yang tak meng-enak-an menjadi terlalu tidak mengenakan,
maka jagai sikap batinmu secara extra juga.
---
BIARLAH manifestasi lahiriahmu/tindakanmu adalah berdasar manifestasi batin yang benar[juga jangan lupa agar hatimu meminta hikmat serta Kekuatan AnugrahNya(Tuhan)].
---
terkait saat-saat yang meng-enak-an atau tidak meng-enak-an, tidak menutup kemungkinan untuk bisa saja datang,
DAN,
terkait cara datangnya,
maka tidak menutup kemungkinan,
untuk bisa datang secara tiba-tiba atau mengejutkan.
---
memang,
adakalanya Tuhan bisa mengijinkan manusia untuk bisa merasakan yang meng-enak-kan yang bisa tak terhindarkan,
dan,
adakalanya pula, Tuhan bisa mengijinkan manusia untuk bisa merasakan yang tidak meng-enak-kan yang tak terhindarkan.
[dimana semua hal diatas itu bisa datang secara tidak tiba-tiba tapi juga bisa datang secara tiba-tiba.mengejutkan]
---
dan adalah juga bisa dikatakan bahwa, disaat kejutan-kejutan itu datang, maka anggap saja Tuhan sedang mengajak[ber- tango [lafalnya]ber - tanggo] terhadap manusia batiniahmu.
[sebab pada hakikatnya Tuhan tidak pernah bermaksud jahat juga tidak pernah bermaksud yang tidak benar,
meski disaat Tuhan mengijinkan yang meng-enak-kan yang tak terhindarkan maupun disaat Tuhan mengijinkan yang tak meng-enak-an yang tak terhindarkan].
---
tanggo/tango

[NB: tango saya sebut tanggo saja biar lebih mantab dalam pengucapanya.]
---
dalam dansa tanggo maka ada gerakan-gerakan dalam apa yang bisa termasuk yang bisa disebut sebagai dansa tanggo, dalam manifestasi gerakan-gerakan itu, maka dalam manifestasi bentuknya, bisa ada saat-saat gerakan itu memeluk[dimana hal ini bisa mewakili saat-saat atau waktu dimana Tuhan mengijinkan yang meng-enak-an yang tak terhindarkan],
dan bisa ada pula, saat-saat gerakan itu menghempaskan/seolah melempar[dimana hal ini bisa mewakili saat-saat atau waktu dimana Tuhan mengijinkan yang tidak meng-enak-an yang tak terhindarkan].
---
NAMUN tentu saja, baik disaat manifestasi/gerakan itu memeluk maupun disaat menghempaskan, maka pasangan laki-laki tanggo itu[yang bisa dipandang sebagai mewakili Tuhan], tentu saja tidak bermaksud jahat juga tidak bermaksud yang tidak benar, meski disaat menggerakan gerakan/bergerak/bermanifestasi/bermanuver untuk memeluk maupun disaat menghempaskan/seolah melemparkan pasanganya, NAH demikian pula Tuhan disaat Tuhan melakukan manuver-manuver itu, demikianlah Hakikat Hati Tuhan, itulah Hakikat Hati Tuhan, yang tak pernah bermaksud jahat juga yang tak pernah bermaksud tidak benar, yang pasti pada hakikatnya bermaksud baik.
JADI pada hakikatnya adalah memang bisa dikatakan bahwa meski disaat Tuhan izinkan yang meng-enak-kan yang tak terhindarkan maupun yang tidak meng-enak-kan yang tak terhindarkan, MAKA pada hakikatnya Tuhan MEMANG tidak pernah bermaksud jahat juga tidak pernah bermaksud yang tidak benar, itulah Hakikat Hati Tuhan, yang pasti pada hakikatnya bermaksud baik, JADI inilah mengapa Tuhan diSebut MahaBaik atau MahaBenar, karena pada hakikatnya TUhan selalu bermaksud baik/tidak pernah bermaksud yang tidak baik/tidak pernah bermaksud jahat. TAPI karena kebanyakan manusia memakai cara pandang yang egosentris/selfcenter, maka banyak manusia yang salah paham/salah mengerti tentang Tuhan yang MahaBaik. JADI kebanyakan manusia memandang Tuhan Yang Baik TAPI menurut versi mereka yaitu menurut cara pandang Keegosentrisan mereka, sehingga ketika TUhan tidak tampak baik dimata logika atau ketika Tuhan tidak sesuai dengan jalan pikiran mereka, maka batin mereka memvonis Tuhan sebagai[yang berintikan] tidak baik atau sebagai [yang berintikan] tidak benar.

by **njlajahweb** Tue Mar 24, 2020 1:23 am

SekilasInfo,
---
https://kbbi.web.id/polaritas
[berdasar kbbi polaritas bisa berarti sebagai hal yang memperhatikan dua sifat yang berlawanan],
----------------------------------------------------
jadi, bisa dikatakan bahwa Polaritas adalah memperhatikan dua sifat yang berlawanan seperti positif dan negatif,
dan maka dari itu, yang bisa saja terkait hal itu, adalah hal tentang memperhatikan,
yaitu memperhatikan batin kita, seperti dalam kasus dibawah ini, yaitu bahwa:
KETIKA logika sedang berpikir negatif tentang Tuhan[seperti saat Tuhan sedang bisa tampak cacat dimata logika], MAKA perhatikanlah supaya, jangan sampai ujung-ujungnya nanti diakhiri dengan pemvonisan yang[berintikan] negatif terhadap Tuhan[dimana seharusnya/semestinya adalah diakhiri dengan pemvonisan[yang berintikan] berpihak Pada Tuhan[Terkait HakikatNya(Tuhan)], dengan ditunggangi sikap batin yang benar dan tanpa keegosentrisan.
Dan,
KETIKA logika sedang berpikir positif tentang Tuhan[seperti ketika Tuhan sedang bisa tampak tidak cacat dimata logika], MAKA perhatikanlah supaya jangan sampai ujung-ujungnya nanti diakhiri dengan pemvonisan yang positif terhadap Tuhan[tapi ada unsur egosentrisnya / berdasar pandangan yang egosentris] SEBAB meski selama atau disaat manusia berpikir positif tentang Tuhan maka tetap saja tidak boleh dengan disertai atau berdasar unsur egosentris manusia itu dan harus ditunggangi oleh sikap batin yang benar.
[JADI SEMUA PERHATIAN DIATAS ITU ADALAH TERMASUK JENIS PERHATIAN YANG ILAHI / POLARITAS YANG ILAHI karena semua pemerhatian itu adalah supaya dalam apa saja yang manusia pikirkan pada Tuhan tidak diakhiri dengan pemvonisan yang egosentris namun tetap ditunggangi dengan sikap batin yang benar, demikianlah pola dari Polaritas Yang Ilahi].
---------------------------------------------------
SEBAB kecenderungan sifat manusia pada umumnya adalah ketika dimata logika, Tuhan tampak seolah lemah, maka ada saja manusia yang memvonis Tuhan sebagai yang [berintikan] negatif, DAN ketika dimata logika manusia, Tuhan tidak sedang tampak sisi negatifNya menurut mata logika/jalan logika atau jalan pikiran mereka, maka tiba-tiba manusia dengan cepat SECARA EGOSENTRIS memvonis Tuhan sebagai yang[berintikan] positif TAPI berdasar selfcenter/keegosentrisan manusia itu! KARENA ITU MANUSIA PERLU SEMACAM POLARITAS YANG ILAHI SEPERTI DIATAS ITU.

by **njlajahweb** Tue Mar 24, 2020 3:06 am

SekilasInfo,
---
ketika dalam Alkitab, Tuhan Yesus, sempat pernah bertanya "adakah iman dibumi".
---
maka Iman yang dicari Oleh TuhanYesus adalah Iman yang benar DAN yang sturut PandanganNya, SEBAB Iman yang diAjarkan Oleh Tuhan Yesus[secara tersirat] adalah Jenis Iman Yang Ilahi/Iman Yang Tak Bersyarat mempercayai Tuhan[Terkait HakikatNya Yang Tak Pernah Berubah].
---
MAKA dari itu, Iman Yang Ilahi[yang secara luasnya], bisa juga berarti sebagai:
Kesepakatan Yang Ilahi/Yang Tak Bersyarat dalam mempercayai Tuhan[Yang Terkait Hakikat-Nya(Yang Tak Pernah Berubah)] TAPI dengan Cara PandangNya Tuhan Yang Terang/ yang sturut Pandangan TerangNya Tuhan atau berdasar/PandanganNya/Pandangan Tuhan/ "Pandangan Terang" Dari-Nya.[sebab Pandangan Terang Dari Tuhan, sudah pasti secara hakikat atau pada hakikatnya, tidak berdasar selfcenternya manusia, juga tidak berdasar manifestasi batin yang tidak benar, serta tidak berdasar tujuan batin yang tidak benar].
---
DAN salah satu contoh diAlkitab tentang Iman Yang Ilahi/Iman Yang Benar[TAPI YANG BUKAN berdasar egosentris NAMUN berdasar Pandangan Tuhan]atau Iman Yang(secara hakikat)Tak Bersyarat adalah seperti imannya mereka yaitu imannya sadrakh, mesakh, dan abednego, yang tetap mau mempercayai HakikatKemampuan Tuhan meski seandainya jika Tuhan memandang perlu untuk dengan secara sengaja, Tuhan tidak mau membuktikan/menampakan/memanifestasikan/memperagakan KemampuanNya dihadapan mata manusia atau dimata logika mereka itu. DAN mengapa iman mereka ini sudah bisa tergolong sebagai Iman Yang Ilahi/Iman Yang Tak Bersyarat? KARENA Jenis Iman mereka ini, secara hakikat, Iman mereka tidak bergantung atau tidak tergantung saat Tuhan memanifestasikan KemampuanNya atau tidak, namun mereka tetap mempercayai Hakikat Kemampuan Tuhan.
---
MAKA dengan demikian bisa dikatakan bahwa, jika mereka[sadrakh, mesakh dan abednego], jika seandainya mereka berkata: " Tuhan pasti menolong kami". MAKA perkataan mereka itu salah, sebab Tuhan belum tentu menolong. TAPI, jika seandainya mereka berkata:"Tuhan pasti bisa menolong kami" atau "Tuhan pasti sanggup menolong kami", maka perkataan mereka itu secara hakikat memang ada benarnya.

by **njlajahweb** Wed Mar 25, 2020 12:08 pm

SekilasInfo,
---
seperti yang sudah-sudah, yang perrnah saya singgung terkait ikatan batin manusia pada selain Tuhan yang masih diperbolehkan/dimaklumi Oleh Tuhan, dimana salah satunya adalah ikatan batin manusia pada anak-anaknya atau pada anaknya.
---
sekarang saya ambil contoh tentang ikatan batin terkait anak,
maka ketika engkau melihat anakmu,
ingatlah bahwa itu hanya titipan Tuhan,
maksud saya terkait ini adalah saat engkau melihat anakmu engkau juga harus lebih mengingat akan persiapan mental/persiapan batin untuk kapan saja melepaskan ikatan batin terkait anakmu itu, apabila Tuhan sedang memandang perlu untuk Menghendaki untuk memisahkan engkau dengan anakmu atau untuk mengambil nyawa anakmu, SEBAB hal yang seperti ini adalah realitas kehidupan yang bisa saja terjadi kapan saja dan tak bisa dihindari, maka belajarlah menerima kenyataan sekalipun itu bisa saja tidak terjadi, tapi orang-orang bijak selalu punya persiapan mental.
mengapa saya menyinggungg terkait persiapan mental untuk melepaskan ikatan batin terhadap yang terkait anak?KARENA pada umumnya manusia punya ikatan batin untuk tidak mau kehilangan anaknya, sehingga jika Tuhan mengambil nyawa anaknya pada waktu yang manusia tidak inginkan, maka manusia itu menjadi sangat mudah menyalahkan Tuhan.
---
terhadap orang-orang yang mempunyai persiapan batin/persiapan mental untuk melepaskan ikatan batin, maka mereka bisa seumpama mempunyai ikatan batin yang ikatan batinya seperti ikatan tali sepatu atau atau yang dalam batin mereka ikatan batin mereka adalah seperti ikatan yang cara mengikatnya seperti cara mengikat tali sepatu/seperti ikatan pita/seperti ikatan pita sebagai hadiah Pada TUhan, agar kapan saja Tuhan hendak mengambil anak itu, maka manusia itu sudah siap atau sudah ada persiapan mental/persiapan batin untuk melepaskan/untuk rela kehilangan/diambil nyawa anak itu[jika Tuhan memandang perlu untuk melakukannya/Menghendakinya, sebab jika Tuhan Menghendaki harus terjadi atau mengijinkan harus terjadi, maka tidak ada satupun makhlukpun yang mampu menghentikanNya] JADI SADARILAH JUGA akan hal ini, hai manusia!!!.
---
JADI seperti itulah seharusnya [yang termasuk sebagai kandungan inti dari] persiapan batin manusia Pada Tuhan, SEBAB TUhan berhak untuk mengambil apapun atau siapapun yang Tuhan Kehendaki.
---
jadi pada hakikatnya secara tersirat adalah juga bisa dikatakan bahwa jika orang[yang dalam batinya] punya ikatan batin yang ikatanya tidak seperti ikatan tali pita/ikatan tali sepatu[maka itu bisa sama dengan orang yang tidak punya persiapan mental untuk berserah Pada Tuhan secara kapan saja]SEBAB orang yang ikatan batinnya tidak seperti ikatan tali sepatu/ikatan simpul tali sepatu[sebab ikatan tali sepatu bisa melambangkan ikatan yang bisa dengan mudah ikatan itu diuraikan kembali sehingga ikatannya terurai], MAKA orang yang ikatan batinya tidak seperti ikatan tali sepatu, maka ikatan batin dalam batin orang itu, bisa sama dengan ikatan batin yang seperti ikatan tali mati[dimana ikatan tali mati bisa melambangan ikatan yang ikatannya tidak bisa terurai/kecuali dipaksa]SEHINGGA ketika Tuhan mengambil anak itu, maka rasa sakit dalam batin orang itu bisa menjadi sangat amat menyakitkan[SEBAB dalam batin orang itu, orang itu punya jenis ikatan batin yang tidak seperti ikatan tali sepatu, tapi seperti ikatan tali mati].

by **njlajahweb** Thu Mar 26, 2020 1:27 am

SekilasInfo,
---
ada kisah nyata, tentang adanya orang yang karena saking sakit hatinya atau bisa dikatakan karena orang itu sedang dikuasai oleh rasa sakit hati/oleh spirit yang menunggangi rasa sakit hati, orang itu tidak mau mengampuni bahkan sampai pada taraf yang paling parah, yaitu ketika orang itu berkata: "lebih baik masuk neraka daripada mengampuni dia"[dan dia yang dimaksud adalah pasanganya sendiri yang telah menyakitinya]. maka terkait perkataan dalam quote itu, yaitu perkataan dari orang yang sedang dikuasai oleh spirit yang menunggangi rasa sakit hati/spirit yang tidak benar maka hal itu bisa menjadi bukti bahwa, karena dikuasai oleh rasa sakit hati/dikuasai spirit duniawi/spirit kedagingan/spirit yang tidak benar, manusia bisa tidak dikuasai rasa takut masuk neraka, MAKA dengan demikian adalah juga bisa dikatakan dengan kata lain bahwa, terkait hal itu, maka bisa juga disimpulkan bahwa, kalau spirit duniawi/spirit kedagingan, spirit yang tidak benar saja, bisa membuat orang bisa menjadi tidak dikuasai oleh rasa takut masuk neraka, MAKA APALAGI jika terhadap orang yang mata batinnya dikuasai Oleh Spiritnya Tuhan, pasti pada hakikatnya bisa lebih dari itu.
KARENA orang yang beribadah Pada Tuhan tidak boleh lebih dikarenakan/atau tidak boleh disebabutamakan karena takut masuk neraka tapi lebih dikarenakan ingin menyenangkan Hati Tuhan.
---
memang orang yang beribadah pada Tuhan,
boleh "disebabkan" karena takut neraka,
TAPI,
tidak boleh "disebabutamakan" karena takut neraka,
sebab jika karena takut nerakanya secara berlebihan, maka itu bisa menjadi kurang baik[kecuali rasa takut masuk nerakanya adalah secara proporsional].
---
karena seharusnya orang yang beribadah pada Tuhan bukan karena secara berlebihan takut masuk neraka, tapi karena ingin menyenangkan Hati Tuhan dengan sebisa mungkin/sedapat mungkin/sekuat semampunya dalam lahir batinya[yang tentunya tetap ditunggangi dengan manifestasi batin yang benar].
jadi dengan kata lain juga bisa dikatakan bahwa beribadah Pada Tuhan memang boleh karena takut masuk neraka TAPI seharusnya harus "lebih karena" ingin menyenangkan Hati Tuhan.
NB:
orang yang beribadah pada Tuhan karena rasa takut yang berlebihan, maka hal ini bisa sama dengan orang yang beribadah Pada Tuhan yang disebabutamakan oleh rasa takut dan terkait hal ini maka dengan kata lain bisa juga dikatakan bahwa orang tersebut beribadah bukan disebabutamakan oleh rasa ingin menyenangkan Hati Tuhan tapi disebabutamakan oleh rasa takut neraka atau oleh ancaman atau hukuman Tuhan.
TAPI yang benar adalah beribadah "karena" takut hukuman neraka/hukuman Tuhan, NAMUN "lebih karena" ingin menyenangkan Hati Tuhan, inilah yang[secara tersirat] bisa termasuk sebagai Keseimbangan Yang Ilahi.

by **njlajahweb** Thu Mar 26, 2020 2:09 am

SekilasInfo,
---
Tuhan telah memberikan pada manusia sebagai apa yang bisa disebut hakikat kemampuan,
dan adalah bisa dikatakan bahwa hakikat kemampuan manusia bisa punya dua jenis bentuk manifestasi, yaitu manifestasi yang negatif atau manifestasi yang positif, DAN Tuhan sudah menyiapkan ganjaran untuk kemampuan manusia yang dimanifestasikan secara negatif adalah ganjaran yang negatif dan terhadap kemampuan manusia yang dimanifestasikan secara posif, maka Tuhan siapkan ganjaran yang positif pula, semua ganjaran yang Tuhan mampu siapkan itu pasti pada waktuNya Tuhan, dilaksanakan.AMIN.AMIN.AMIN.

by **njlajahweb** Thu Mar 26, 2020 12:15 pm

SekilasInfo,
---
wajah kerub memiliki empat wajah, yaitu wajah/muka singa, muka lembu, muka rajawali, dan muka manusia,
dimana yang bisa terkait dengan hal-hal itu adalah bahwa,
muka singa,
bisa melambangkan ketegasan yang berdasar manifestasi yang batin benar[yang tentunya pada masa-masa/saat-saat yang tepat, sebab ketegasan bukan berarti selalu terus menerus harus dipakai].
muka lembu,
bisa melambangkan kelembutan dengan manifestasi batin yang benar pula[yang tentunya pada masa-masa/saat-saat yang tepat, sebab kelembutan bukan berarti selalu terus menerus harus dipakai].
muka rajawali,
bisa melambangkan mata iman yang memiliki fokus yang benar[yang tentu saja pada hakikatnya tidak berfokus atau tidak berpusat pada diri sendiri, dan manifestasi batin yang benar]
wajah manusia,
bisa melambangkan kesadaran manusia akan rasa tahu diri dalam lahir dan BATIN Terhadap Tuhan dan makhlukNya yang tentunya ditunggangi oleh manifestasi batin yang benar.
]DALAM SEMUA YANG DIATAS INI, HARUS DITUNGGANGI MANIFESTASI BATIN YANG BENAR DAN HARUS DENGAN TANPA KEEGOSENTRISAN, SEBAB KERUB MELAMBANGKAN KEKUDUSAN TUHAN]

by **njlajahweb** Fri Mar 27, 2020 1:02 am

SekilasInfo,
---
Hati manusia yang bisa diPandang Tuhan sebagai Golden Heart[diMata TUhan] adalah hati yang siap diremukan Tuhan, kapan saja, seberapa banyak, seberapa lama, seberapa besar, Oleh Tuhan[yang pada hakikatnya adalah Yang Maha Benar LAGI MahaTerang], MESKI disaat orang itu tidak berasalah[diHadapan Tuhan], NAMUN manusia itu tetap mau SETIA berIMAN Pada Tuhan Yang BerdasarUtamakan HakikatNya Tuhan [DENGAN Iman yang secara Tak Bersyarat juga TakBerbatas apapun, dan berdasar manifestasi batin yang benar dengan tanpa keegosentrisan!!!], TETAP MAU memPercayai HakikatNya Tuhan YangTakPernahBerubah dari dulu hingga dikeabadian, APAPUN YANG TERJADI!!! juga baha manusia itu tetap untuk tidak mau menyalahkan Tuhan,
SEBAB bagi dia[manusia itu], berapapun harganya,
tetap mau memilih!,
untuk tidak mau menyalahkan Tuhan!,
meski dalam batin!,
dan tetap SETIA! beriman! Pada HakikatNya! Tuhan, berapapun harganya! dan tetap pantang menyalahkan Tuhan adalah harga mati dunia akhirat!!!!!!!.
{{[inilah arti GoldenHeart secara tersirat dan secara luasnya]}}
---
banyak orang kristen yang belum mencapai level GoldenHeart, tapi sudah merasa sok dekat sama Tuhan!!!mentang-mentang diberi berkarunia, seperti berbahasa roh misalnya, terutama kebanyakan hamba-hamba Tuhan yang hanya tampak alim didepan jemaat tapi dalam hatinya diam-diam PADA HAKIKATNYA suka dalam hatinya memperhamba Tuhan, kalau tidak secara terang-terang, secara tersirat mereka melakukanya, kalau tidak secara langsung, secara tidak langsung mereka melakukanya!!!!!!! SEBAB TERLALU BANYAK hambaTuhan yang mengajarkan ajaran yang egosentris!!! baik yang secara tersurat atau tersirat, baik yang secara langsung maupun tak langsung!!! DAN tidak heran kalau ada hambaTuhan lain yang ditunjuki Oleh TuhanYesus bahwa nanti yang bakal banyak ditolak TuhanYesus adalah banyak hamba-hambaTuhan/yaitu para pendeta!!!!!!!

by **njlajahweb** Fri Mar 27, 2020 1:39 am

SekilasInfo,
---
khusus untuk semua pada pendeta, cermati ajaran kalian!!! bila perlu setelah anda berkotbah periksa lagi mungkin ada yang perlu diralat atau tidak!!!

by **njlajahweb** Fri Mar 27, 2020 1:51 am

SekilasInfo,
---
yang termasuk inti Injil adalah bahwa, Darah Jesus[atas kutuk hukum taurat] adalah bagi seluruh manusia didunia[baik kristen maupun non kristen, baik yahudi maupun non yahudi],
DAN terkait Keselamatan Darah Jesus atas dunia ini, maka hal ini, bisa mengingatkan tentang yohanes pembaptis yang pernah memberi kesaksian, dimana dalam inti perkataan kesaksian yohanes pembaptis itu adalah bahwa Keselamatan Oleh Jesus adalah atas seluruh manusia di dunia ini[yang bisa berarti bagi kristen dan non kristen, bagi yahudi dan bukan yahudi(karena kristen dan non kristen bisa termasuk yang non yahudi)] DAN Darah Jesus disebut sebagai Darah Perjanjian, seperti yang pernah dikatakanNya sendiri dalam Alkitab, bahwa DarahNya adalah [Darah "Perjanjian"] DAN yang namanya "perjanjian", pasti ada bagian yg harus dilakukan oleh kedua belah pihak, sedangkan dari Pihak Jesus, Jesus sudah selesai melakukan bagianNya, maka dari pihak yang lain, yaitu dari pihak manusia, manusia perlu untuk harus melakukan bagiannya. Keselamatan Oleh AnugrahJesus/Darah Jesus adalah seperti Jesus yang telah memberi cek lunas atas semua dosa manusia didunia ini dalam seumur hidup mereka, baik itu kristen maupun non kristen, diseluruh dunia.
NAMUN cek itu akan secara otomatis tercairkan, setelah manusia selesai melakukan bagiannya,
yaitu ketika manusia telah bisa mempertanggung jawabkan karakter manusia itu terkait lahir batin mereka[diHadapan Tuhan].
---
Didikan Bapa adalah Anugrah Bapa,
untuk mempersiapkan manusia agar manusia mempunyai karakter yang bisa dipertanggung jawabkan[terkait lahir batin mereka] saat manusia menemui hari matinya, agar manusia bisa mendapat bagian dari KekudusanNya.
NAMUN orang-orang yang dalam seumur hidup mereka[baik kristen maupun yang bukan kristen], jika ternyata didapati Tuhan, bahwa mereka belum bisa mempertanggung jawabkan lahir batin mereka diHadapan Tuhan[saat ajal menyambar mereka], maka mereka bisa terhitung sebagai orang-orang yang menghujat RohKudus, sehingga meterai RohKudus[yang secara otomatis ikut berperan dalam keselamatan]menjadi tidak berfungsi, meski secara otomatis meterai RohKudus sudah diberikan.
---
JADI meski Anugrah RohKudus/materai RohKudus[yang secara otomatis] ikut terlibat dalam keselamatan itu, maka jika manusia belum selesai dalam melakukan bagiannya, maka keselamatan oleh DarahJesus tetap menjadi tidak berfungsi/sia-sia meski sudah diterima, demikian pula meterai RohKudus[yang secara otomatis sudah diberikan] maka juga menjadi tidak berfungsi.

by **njlajahweb** Fri Mar 27, 2020 1:59 am

SekilasInfo,
---
sebenarnya Tuhan lebih suka memberkati manusia dengan secara relatif secukupnya, tapi kalaupun disaat Tuhan sedang memandang perlu untuk memberkati dengan berlimpah, maka maksud Tuhan adalah supaya manusia itu bisa menjadi penyalur berkatNya Tuhan kepada orang lain, namun harapan Tuhan terhadap manusia yang sedang diberkati melimpah itu adalah bahwa manusia itu memang boleh menikmati berkat itu tapi harus menikmati berkat itu secara relatif secukupnya atau secara seperlunya saja dan dengan manifestasi batin yang benar dan jangan menikmati berkat dengan keserakahan hati dan jangan memakai berkat berlimpah itu untuk berfoya-foya. Dan orang-orang yang menyalahgunakan berkat Tuhan, pasti menuai akibatnya pada waktunNya PASTI.

by **njlajahweb** Fri Mar 27, 2020 2:10 am

SekilasInfo, [terkait uang]
---
uang memang bisa memberi kebahagiaan, tapi kebahagiaan yang pada hakikatnya bersifat[fatamorgana/semu/sementara/fana/tidak kekal/tidak abadi], tapi pada hakikatnya, uang tidak bisa menjamin kebahagiaan kekal.
Tuhan tidak melarang manusia memakai uang, tapi pakai secara sepatutnya dan dengan manifestasi batin yang benar. JADI jangan engkau merasa bahagia yang disebabutamakan oleh uang/sebab jika kebahagiaanmu disebabutamakan oleh uang maka itu bisa berarti bahwa hakikat kebahagiaanmu bisa dalam area yang bisa dikendalikan oleh uang.
---
maka sadarilah bahwa itu hanya kebahagiaan yang fatamorgana saja.
Karena itu jangan batinmu memandang uang sebagai yang paling bisa membahagiakanmu atau sebagai yang mampu menjamin engkau bahagia.
---
manusia memang boleh saja merasa senang atau merasa bahagia mendapat uang tapi biarlah engkau merasa senang atau bahagia yang secukupnya saja, tapi jangan berlebihan. Jangan batinmu menikmati rasa itu secara berlebihan karena itu bisa membuatmu terlena dan bisa membuat batinmu menjadi terikat dengan rasa itu sehingga rasa itu bisa mengendalikan batinmu bahkan dititik tertentu engkau bisa tidak terasa dikendalikan oleh uang. DAN ingatlah bahwa uang itu tidak salah, tapi yang bisa menjadi salah adalah cara manusia memandang uang itu dan cara manusia menggunakan uang itu, semuanya pasti akan dituntut pertanggungjawabanya Oleh Tuhan, berdasar manifestasi lahir BATIN manusia atas uang itu.

by Sponsored content

sekilas infoku [JILID 2]

sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]

Re: sekilas infoku [JILID 2]