FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi Empty Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi

Post by keroncong Fri Oct 14, 2016 2:00 am

Rasulullah saw bersabda, “Al Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Ia memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan. Ia berkuasa selama tujuh tahun.”

Dari hadits di atas menyebutkan bahwa tanda munculnya Al Mahdi adalah ketika dunia dipenuhi kezhaliman dan penganiayaan. Ketika kezholiman berada pada puncaknya maka Allah menurunkan pertolongan-Nya dengan menghadirkan Al Mahdi. Al Mahdi dimunculkan untuk membebaskan dunia dari kezholiman kemudian menggantinya dengan kejujuran dan keadilan. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dimaksud dengan ‘kezhaliman dan penganiayaan’ ?
Dalam hal ini adalah perlakukan terhadap agama Allah, terhadap hamba-hamba Allah. Mereka dizholimi, difitnah, yang benar dan jujur dianggap sebagai teroris, sementara yang menjadi teroris itu sendiri dilindungi, dipuja, didukung. Inilah yang telah dinubutkan oleh Rasulullah saw sebagai ‘Tahun-tahun Penuh Penipuan’ , dimana seluruh dunia berkonpirasi secara sistematis untuk menghancurkan Agama Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadits : dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw : “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan ‘sanawaatun khaddaa ‘aatu’, dimana akan dibenarkan padanya orang yang dusta, dan akan didustakan orang yang benar. Akan dipercaya orang yang berkhianat, dan akan dituduh berkhianat orang yang terpercaya. Serta akan bertutur padanya Ruwaibidhah. Maka ada yang menanyakan, ‘Apa itu ruwaibidhah ?’ Dijawab, ‘yaitu orang yang bodoh dan hina ditugaskan menangani kepentingan umum”.

Konflik di Jazirah
Dari Ummu Salamah, istri Nabi, dari Nabi beliau bersabda : “Akan terjadi perselisihan saat wafatnya seseorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara rukun Ka’bah dan maqam Ibrahim, sedang ia membenci hal itu”. Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam (untuk menyerangnya) namun pasukan itu dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah serta di Maqam. Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah . Ketika manusia melihat hal itu maka ia didatangi oleh pemuka-pemuka negeri Syam dan Iraq untuk membai’atnya. Tak lama kemudian muncullah seorang laki-laki dari kaum Quraisy yang didukung oleh paman-pamannya yang gigih. Akhirnya laki-laki itu mengalahkan khalifah tersebut, itulah pasukan yang tangguh dan sungguh merugilah bagi mereka yang tidak sempat turut serta dengannya. Laki-laki itu membagi-bagikan harta benda serta mengamalkan sunnah nabinya dan meneguhkan Islam di muka bumi. Hal itu berlangsung beberapa lama hingga akhirnya ia meninggal dan dishalati oleh kaum muslimin.”

Dari nubuah Rasulullah di atas dapat disusun secara kronologi sebagai berikut : Wafatnya seorang khalifah  Timbul konflik di Jazirah  Muncul laki-laki penduduk Madinah lari ke Mekkah  Pembai’atan Al Mahdi  Penenggelaman Pasukan  Pemuka-pemuka Syam dan Iraq datang berbai’at  Pembebasan Jazirah

Dari teks hadits di atas menunjukkan bahwa akan terjadi perselisian atau konflik di Jazirah Aarab setelah wafatnya seoran khalifah. Apa yang menyebabkan timbulnya konflik tersebut ? untuk mengetahui hal tersebut maka adalah sangat penting mengetahui keadaan Jazirah.
Kilas balik Jazirah. Padang gurun yang terkenal dengan Jazirah Arabia kini tampak begitu indahnya, gedung-gedung besar dibangun untuk memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari. Universitas-universitas, Masjid, Rumah sakit, Hotel berbintang dibangun besar-besaran, bahkan kini telah didirikan gedung-gedung Bank. Hal ini dimulai sejak ditemukannya tambang minyak di dalam tanahnya. Rasulullah saw bersabda, “Akan muncul barang-barang tambang dan akan datang pula ke sana sejahat-jahat makhluk Allah .” Kandungan minyak begitu melimpah, tersimpan di tanah Jazirah, sehingga kekayaan dan kemewahan telah melangalir melingkupi Jazirah Arab, masuk ke setiap rumah-rumah..
Devisa dari minyak telah merubah segalanya. Kehidupan gurun yang tanpa pilihan telah berubah menjadi kehidupan yang begitu banyak pilihan, Jazirah telah mengalami kondisi Urban, yaitu suatu kondisi dimana manusia berada dalam banyak pilihan dengan ketersediaan segala kebutuhan. Hal ini berbeda dengan masa-masa tahun 50-an, rasanya hari ini hampir sulit untuk melihat kehidupan gurun yang asli, hari ini hampir tak mungkin bisa kita nikmati syair-syair gurun yang dilantunkan oleh kafilah-kafilah, dan oleh para gembala. Semua berganti begitu cepat.
Bagaimanapun kemewahan telah merupah pola dan tatanan hidup bangsa Arab. Sudah menjadi fitrah manusia, apabila kemewahan datang maka nafsu akan memiliki porsi terbesar dalam diri manusia. Ruh beragama mulai berkurang bahkan kehilangan hakekatnya. Ternyata hal ini telah menjangkiti dunia Islam. Ruh ibadah haji pun berganti dengan sekedar rekreasi ke tanah suci. Inilah yang dikhawatirkan Rasulullah saw, dimana beliau pernah bersabda, “Demi Allah, bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi yang kukhawatirkan atas kamu ialah apabila dunia ini dibentangkan (dilapangkan) untuk kamu sebagaimana dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lantas kamu berlomba-lomba memperebutkannya, lantas kamu binasa karenanya sebagaimana mereka binasa karenanya.”
Jazirah terlena dalam kemewahan, Seiring dengan ditemukannya minyak maka ‘sejahat-jahat makhluk Allah’ mulai hadir di sana. Bangsa Arab yang terkenal dengan perjuangannya itu kini sengaja dininabobokan. Laksana Singa yang tidur dan ditidurkan, sehingga Auman yang dulu menggelegar yang membuat musuh takut dan lari terbirit-birit, kini tak lagi terdengar atau bahkan hilang.
Kelimpahan uang telah memunculkan pilihan-pilihan, hasrat nafsu tumbuh subur sehingga keinginan-keinginan mudah ditunaikan. . Madinah dan Mekkah sebagai kota nurani mulai redup dari amalan ruhani. Banyak penduduk Jazirah yang mulai pergi keluar dari Jazirah untuk sekedar memenuhi nafsunya, kemudian setelah itu pulang kembali ke Jazirah. Hal itu terjadi karena banyak kota lain di luar Jazirah yang menawarkan kebebasan dan kemewahan. Pada saat seperti ini, mereka memilih plesiran ke luar Jazirah. Sebagai gambaran tentang betapa rapuhnya keimanan penduduk Jazirah pada saat itu, dapat dibaca hadits ini, dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda, “Akan datang suatu zaman pada manusia yang waktu itu seseorang memanggil anak pamannya dan kerabatnya : ‘Marilah kita pergi mencari kebebasan dan kemewahan, marilah kita pergi mencari kebebasan dan kemewahan!’ padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka kalau mereka mengetahui. Demi Allah yang diriku berada di tangan-Nya, tidak seorang pun dari mereka yang keluar meninggalkan Madinah karena merasa tidak suka melainkan Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripada dia…” Menurut Imam Nawawi kejadian dalam hadits tersebut akan terjadi pada waktu yang berbeda-beda.
Fenomena tersebut bisa terjadi kapan saja, pernah terjadi pada jaman Nabi dan para sahabat, yaitu pada saat ruh dakwah memenuhi sudut-sudut Madinah sehingga mempersempit ruang gerak orang-orang munafik untuk melampiaskan hawa nafsunya. Hal ini mengakibatkan sebagian mereka memilih untuk pindah dari Madinah. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Al Bukhari dari Jabir ra. ; “Ada seorang Arab kampung datang kepada Nabi saw untuk berbaiat masuk Islam. Kemudian pada keesokan harinya ia datang lagi dengan hati yang gelisah, lalu Nabi saw berkata, ‘Akuilah aku!” Tetapi ia enggan – hal ini terjadi tiga kali (diusapkan lantas dijawab lagi hingga tiga kali) – Kemudan beliau bersabda : ‘Madinah itu bagaikan ububan pandai besi, ia menyingkirkan kotorannya dan memelihara yang baik’.”
Fenomena keluarnya penduduk Madinah untuk mencari kebebasan dan kemewahan dapat terjadi pada jaman sebelum diutusnya Al Mahdi dan juga setelah munculnya Al Mahdi.
Bisa juga fenomena tersebut terjadi di jaman Al Mahdi, dimana waktu itu ruh beragama mulai tumbuh, sunnah-sunnah mulai dihidupkan sehingga Mekkah dan Medinah terasa kurang bebas pagi penganut Hedonisme. Ruh dakwah yang menggelora di Jazirah telah mempersempit ruang gerak mereka. Orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya akan memilih meninggalkan Madinah. Pergi dengan alasan sudah bosan hidup di Madinah, yaitu meninggalkan Madinah karena sudah tidak suka. Pada saat seperti itu, Allah akan mengirim orang lain untuk menggantikannya Sebagaimana hadits di atas, “….tidak seorang pun dari mereka yang keluar meninggalkan Madinah karena merasa tidak suka melainkan Allah akan menggantinya dengan orang yang lebih baik daripada dia,”
Kemewahan menjadikan seseorang lupa akan maksud hidupnya, mata menjadi buta, sehingga tidak lagi bisa melihat langit yang luas membentang. Apabila dunia diibaratkan sebagai uang logam dan akherat diibaratkan sebagai langit yang luas, maka hari ini kita sebenarnya sedang meletakkan uang logam itu tepat di pelupuk mata kita. Sehingga yang kita ketahui hanya gambar uang logam itu saja, atau bahkan kegelapan. Coba kalau kita bersedia sedikit berkurban, yaitu dengan sedikit menggeser uang logam itu sejauh 30 cm maka apa yang tampak ? Mata kita akan terbelalak, terkesima tertegun, bahwa ternyata masih ada yang jauh lebih besar ketimbang uang logam , yaitu langit yang dipenuhi bintang-bintang yang sangat besar. Begitulah kita, karena kecintaan dunia yang berlebihan maka mata hati kita terhijab sehingga tak mampu memandang keagungan akherat. Dalam hal ini bukan berarti kita mesti membuang ‘uang logam’ atau membuang dunia kita, tidak, tetapi hanya mengeser ‘uang’ (dunia) tersebut agar tak menutupi pelupuk mata kita.
Inilah yang akan terjadi di Jazirah, sebagian besar mulai terhijab oleh dunia, sehingga dunia menjadi tujuan. Jabatan yang merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan, kini dijadikan tujuan, dijadikan rebutan. Orang mulai berebut jabatan dengan segala cara. Hal ini terjadi setelah ‘kematian seorang khalifah’ sebagaimana yang telah dinubuahkan Rasulullah saw dalam hadits di atas.

Konflik di Jazirah pun di mulai, ujung pangkalnya adalah pesta perebutan kekuasaan dunia, tentang siapa yang berhak memimpin. Ahli syura yang telah dibentuk tak bisa berbuat apa-apa. Penduduk dari kalangan bawah yang tak mempunyai suara mulai menilai bahwa tidak ada yang benar dalam konflik itu, karena semuanya bermotifasi dunia bukan akhirat.
Siapa yang berselisih ? mereka semua adalah putra dari khalifah yang meninggal tersebut. Dari perselisihan tersebut, tak satu pun yang berhasil menguasai jabatan khalifah yang kosong tersebut. Dalam hadits dikatakan, Rasululllah saw. bersabda : “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu . Mereka semua adalah putra khalifah . Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda : “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al Mahdi.”
Jadi tanda bahwa kemunculan Al Mahdi sudah dekat adalah wafatnya seorang khalifah, yang menyebabkan kekosongan kepemimpinan di Jazirah, kemudian disusul dengan perselisihan memperebutkan jabatan tersebut oleh tiga orang putra khalifah.


Kemunculan Al Mahdi
Dari Ali ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda :“Al Mahdi itu dari golongan kami, Ahli Bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam.”

Kemunculan Al Mahdi merupakan bentuk pertolongan Allah kepada umat Islam. Kemunculannya laksana air putih bersih yang jernih dan suci, yang mampu menghilangkan kehausan / dahaga yang telah lama diderita umat ini. Allah mengobati derita kaum muslimin yang telah terakumulasi sejak lama, yaitu mulai penghancuran Afganistan, munculnya fitnah-fitnah yang datang laksana gelombang besar yang terjadi pada masa ‘Tahun-tahun penuh tipuan”; Konflik jazirah dan kehancuran Iraq . Ketika penderitaan kaum Muslimin tersebut mencapai puncaknya, maka pada saat itulah Allah swt memunculkan Hambanya, yaitu Imam Al Mahdi.
Al Mahdi adalah termasuk dari 12 khalifah yang dinubuatkan Rasulullah, yang mana setiap khalifah tersebut berasal dari keturunan Quraisy. Ibnu Katsir dalam kitabnya An-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim menuliskan hadist dari Jabir bin samurah , dari Rasulullah : “Bahwasanya agama ini akan senantiasa tegak hingga kalian dipimpin oleh 12 khalifah yang mana umat taat kepada mereka”. Dan dalam riwayat lain mengatakan, “Mereka seluruhnya berasal dari Quraisy”. Mengenai hal ini, Taurat kitab Genesis (Kejadian) 17 : 20 juga menyebutkan tentang 12 khalifah /pemimpin tresebut “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”.
Allah menjanjikan Khalifah dari Quraisy yang akan menaklukkan Yerusalem. Berkaitan dengan Quraisy ini maka Taurat kitab Yesaya dengan Judul “Tuhan Memakai Koresy sebagai Alat-Nya” mengatakan “…Akulah yang berkata tentang Koresy (Quraisy) : Dia gembalaku-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem : Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci : Baiklah diletakkan dasarnya!” - Dalam kitab itu dilanjutkan ....Beginilah firman Tuhan : “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung , hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi . Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi”.
Dalam teks Taurat di atas terdapat nubuah tentang kemenangan demi kemenangan yang dicapai oleh Al Mahdi yang termasuk keturunan suku Quraisy. Pembangunan kembali Yerusalem dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khotob (termasuk Khulafaur rasyidin keturunan bani Quraisy) setelah Umar merebutnya dari tangan Romawi pada abad-abda pertama Hijrah. Hal ini akan terjadi juga pada jaman Al Mahdi, Yerusalem akan ditundukkan oleh Al Mahdi, yang juga termasuk khalifah Quraisy. Kemudian al Mahdi akan membangun kembali Yerusalem menjadi ibu kota kekhalifahan, membangun kembali Masjidil Aqsha yang dulu merupakan tempat Rasulullah saw menjalani Isra’ Mi’raj.
Dalam Taurat kitab Yesaya 41 : 1 – 5 digambarkan tentang seorang pembebas dari timur yang sifat-sifatnya seperti Al Mahdi dan kaum Muslimin, dengan diberi judul “Tuhan Membangkitkan Seorang Pembebas” : “Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaknya bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berpekara! Siapakah yang menggerakkan dia dari timur , menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup. Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya. Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semua itu? Dia yang dari dahulu memanggil keturunan-keturunan, Aku, Tuhan, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap dia juga. Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat”.

Tanda-tanda kemunculan Al Mahdi
Terdapat beberapa tanda yang berkaitan dengan kemunculan Al Mahdi. Tanda-tanda tersebut dapat digolongka menjadi 3 bagian, yaitu : Tanda-tanda sebelum kemunculan; tanda-tanda ketika kemunculan; dan tanda-tanda setelah kemunculan Al Mahdi.
Tanda-tanda Sebelum kemunculan Al Mahdi
Terdapat beberapa tanda sebelum munculnya Al Mahdi pemimpin kaum muslimin, yaitu Irak dan Syam diboikot oleh Rum, Kehancuran Iraq, Wafatnya seorang Khalifah yang susul dengan perselisihan antara putra-putra khalifah, dunia berada dalam kezholiman.

Irak dan Syam diboikot oleh Rum. Salah satu tanda telah dekatnya kedatangan Imam Mahdi adalah Irak dan Syam diboikot oleh Romawi (Amerika Serikat dan Eropa). Setelah pemboikotan Irak dan Syam, maka Imam Mahdi akan muncul . Dari Jabir, telah bersabda Rasulullah saw : “Hampir saja tidak boleh dibawah ke negeri Irak secupak makanan atau sebuah dirham”, kami (sahabat) bertanya : “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab : “Orang-orang ‘ajam (non Arab) yang melarang hal tersebut”. Kemudian beliau saw berkata : “Hampir saja tidak boleh dibawa secupak makanan atau sebuah dinar kepada penduduk Syam ”, kami bertanya : “Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab :”Orang-orang Rum. ” kemudian ia (Jabir) diam sejenak dan berkata : Telah bersabda rasulullah saw : “Pada akhir umatku akan ada seorang khalifah yang melimpahkan harta selimpah-limpahnya dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.”

Saat ini tengah terjadi pemboikotan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (Romawi) dan sekutu-sekutunya terhadap negara Irak, sehingga bahan makanan, obat-obatab dan uang sulit masuk ke Irak. Banyak bayi kelaparan. Sebelumnya, Amerika telah menghancurkan daratan Irak dengan senjata-senjata beratnya.
Setelah Irak, maka boikot akan dilakukan terhadap Syam (Syiria, Palestina, Yordan, Libanon); dan saat ini di negara Palestina terjadi kesulitan makanan dan obat-obatan, hal ini dilakukan oleh Israel yang didukung oleh Amerika Serikat. Jika melihat kondisi politik Timur Tengah saat ini (tahun 2002) ada kemungkinan pemboikotan terhadap Palestina akan diperketat dan hal ini akan di alami juga oleh negara Libanon, Syiria, dan Yordan. Hal ini menandakan waktu munculnya Imam Mahdi sudah di ambang pintu!
Kehancuran Iraq. Saat ini, tahun 2002 mulai ada usaha lagi untuk menghancurkan Iraq oleh Amerika Serikat. Amerika mencoba intrik-intrik untuk membangkitkan perlawanan Iraq, agar Amerika mempunyai alasan untuk menghancurkannya. Hal ini merupakan sekenario yang dirancang Amerika dan Israel. Agar dengan intrik-intrik tersebut, Iraq terpancing untuk menyerang Israel. Dengan begitu ada alasan bagi Amerika untuk mendatangkan bantuan militer kepada Israel, untuk sebuah kepentingan besar di masa depan, merealisasikan Impian bagi Erezt Israel (Israel Raya), yang akan mencaplok Libanon, Sinai, Syiria dan Yordan.

Wafatnya seorang Khalifah yang susul dengan perselisihan antara putra-putra khalifah. Beberapa saat sebelum Allah memunculkan Al Mahdi, terdapat tanda-tanda yang mengisyaratkan kemunculan Al Mahdi sudah dekat, yaitu adanya kematian seorang khalifah yang disusul dengan timbulnya perselisihan di Jazirah Arab. Ketika Jazirah dilandan perselisihan maka saat itulah Al Mahdi dimunculkan oleh Allah swt. Dari Ummu Salamah, istri Nabi, dari Nabi beliau bersabda : “Akan terjadi perselisihan saat wafatnya seseorang khalifah, maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara rukun Ka’bah dan maqam Ibrahim, sedang ia membenci hal itu”. Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam (untuk menyerangnya) namun pasukan itu dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah serta di Maqam. Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah . Ketika manusia melihat hal itu maka ia didatangi oleh pemuka-pemuka negeri Syam dan Iraq untuk membai’atnya. Tak lama kemudian muncullah seorang laki-laki dari kaum Quraisy yang didukung oleh paman-pamannya yang gigih. Akhirnya laki-laki itu mengalahkan khalifah tersebut, itulah pasukan yang tangguh dan sungguh merugilah bagi mereka yang tidak sempat turut serta dengannya. Laki-laki itu membagi-bagikan harta benda serta mengamalkan sunnah nabinya dan meneguhkan Islam di muka bumi. Hal itu berlangsung beberapa lama hingga akhirnya ia meninggal dan dishalati oleh kaum muslimin.”

Tanda-tanda Ketika Munculnya Al Mahdi
Banyaknya perselisian dan kegoncangan / gempa bumi. Imam Mahdi muncul pada saat penduduk bumi sedang dilanda perselisihan, banyak peperangan dan kegoncangan, penuh dengan penganiayaan dan kezholiman. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah : “Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya al Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya , dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)…….”

Bintang berekor. Munculnya bintang berekor atau yang biasa di sebut dengan komet merupakan tanda munculnya Al Mahdi. Sebagaimana dikabarkan dalam manuskrip-manuskrip kuno, “Seorang pemuda dari ka’bah Tuhan menguasai Al Arz dan Al Mujaddil dalam perang dunia yang mengerikan, dengan seluruh musuh yang bergabung. Telah dekat keluarnya bersama bintang yang mempunyai api dan lidah api. Dan tandanya adalah kehancuran Iraq yang menggenaskan dalam perang dunia yang mengerikan, dan pemuda Tuhan itu sudah hampir keluar. Bencana di seluruh penjuru dunia Arab….” .Bintang yang mempunyai api dan lidah api’ adalah komet besar yang gerakannya bisa disaksikan oleh penduduk bumi dengan mata biasa. Masa kemunculan komet tersebut bersamaan dengan masa kemunculan Al Mahdi. Bisa bersamaan waktunya, bisa juga berselang beberapa hari atau bulan.
Dalam Taurat kita Ulangan 33:1-3 (seperti yang telah disebut di atas) : “.. dan (Al Mahdi) datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (Jamaah haji); di sebelah kanan-Nya( di rukun yamani; Yaman = Yamin = kanan) tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus ..” Dalam teks tersebut terdapat kalimat ‘tampak kepada mereka api yang menyala’, hal ini bisa diartikan menjadi dua pengertian yaitu api yang muncul akibat perselisihan atau peperangan di Jazirah yang berakibat ladang atau kilang minyak hancur sehingga mengeluarkan gas yang berapi. Bisa juga api yang tampak di langit berupa bintang berekor.
Dalam sumber-sumber manuskrip kuno yang lain disebutkan : “Sesudah (munculnya) bintang dengan ekor besar, penduduk Yaman memberikan baiat kepada seorang pemuda dari Bait Al-Haram. Lalu pemuda itu menjadikan Yaman sebagai surga yang penuh kenikmatan”. Dalam manuskrip yang lain disebutkan juga : “….Orang-orang Yahudi dikalahkan oleh Pemimpin kaum Muslimin, yakni Al Mahdi, yang memiliki kekuasaan besar, dan pasukannya bergerak dari Makkah untuk melakukan penghancuran. Seluruh kekuasaannya diperoleh sesudah adanya ekor yang bercahaya. Kalimat yang tegas. Kekuasaannya meluas dari satu hari atas dataran yang jauh dan bagian barat Israel. Ia menguasai dunia dalam beberapa bulan dan tahun, dan menjadi khadam bagi semua orang yang menyaksikan kehidupannya”.

Tanda-tanda Setelah Munculnya Al Mahdi
Penenggelaman Pasukan. Setelah dibai’atnya Al Mahdi maka terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra, ada yang mendukung dan ada yang tak suka. Golongan yang tak suka terhadap Al Mahdi maka mereka akan menyusun kekuatan untuk menghancurkannya. Satu pasukan dari Syam datang ke Jazirah untuk memerangi Al Mahdi dan pengikutnya. Tetapi ketika pasukan itu sampai di gurun pasir diantara Madinah dan Mekkah maka pasukan itu dibinasakan dalam riwayat lain pasukan itu ditenggelamkan ke bumi. Peristiwa ini membuat mata dunia terbuka, sehingga berbondong orang berbaiat kepada Al Mahdi. Hal ini merupakan tanda yang mampu menyakinkan umat Islam di seluruh dunia tentang ebenaran Al Mahdi. Tentang penenggelaman ini, Rasulullah saw. bersabda : “Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi.”

Pembai’atan Al Mahdi
Rasululllah saw. bersabda :
“Akan dibai’at seorang laki-laki antar maqam Ibrahim dengan sudut Ka’bah.”

Identitas Al Mahdi sebenarnya sudah diketahui ketika berada di Madinah. Beberapa orang telah mengetahui tentang seorang pemuda yang mempunyai sifat / cirri-ciri seperti Al Mahdi. Rasulullah saw bersabda, “Al Mahdi itu keturunanku, dari anak cucu Fatimah.” Rasulullah saw juga bersabda, “Namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.” Rasulullah saw bersabda, “ Al Mahdi itu dari keturunanku, lebar dahinya dan mancung hidungnya. Ia memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezhaliman dan penganiayaan. Ia berkuasa selama tujuh tahun.”
Beberapa orang akan datang kepada pemuda tersebut untuk meyakinkan bahwa dia adalah al Mahdi. Tetapi pemuda tadi tetap tak bersedia disebut Al Mahdi. Kota Madinah menjadi gempar. Orang–orang pun berduyun-duyun ingin mengetahuinya. Orang yang berhati bersih mendatangi seruan itu dengan hati yang diliputi kegembiraan. Sementara orang-orang yang berhati sombong tetap beranggapan sinis, sambil terus memantau dan menyusun kekuatan untuk menghancurkan orang-orang yang mereka anggap bodoh tersebut.
Ketika diketahui bahwa penduduk Madinah mulai berdatangan kearahnya, maka pemuda tadi cepat-cepat menyelinap pergi, menghilang dari keramaian. Sehingga banyak orang yang tak sempat melihatnya. Beberapa waktu kemudian, Pemuda tadi lari menuju Mekkah (Kemungkinan pada musim haji tahun itu juga atau pada musim haji tahun berikutnya). Keadaan menjadi tenang kembali. Beberapa orang yang tak suka tampak berupaya untuk membendung berita-bertia tentang Al Mahdi.
Al Mahdi akan dibaiat di Mekkah oleh sekelompok kaum muslimin yang diberi petunjuk oleh Allah. Al Mahdi sendiri, tidak bersedia untuk dibaiat bahkan menolaknya. Dia mungkin akan menganggap bahwa semua ini adalah fitnah yang hanya akan menjerumuskan dirinya ke dalam fitnah yang lebih besar. Tetapi takdir Allah berkehendk lain dan pasti akan terjadi. Maka Al Mahdi akan dipaksa oleh sekelompok orang shalil untuk diberi baiat. Ketidaksetujuan pemuda Al Mahdi untuk dibaiat, hal ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang jujur dan memiliki kepahaman agama yang luas.
Ketika Pemuda tersebut berada di Mekkah, penduduki Mekkah yang salih-salih sempat mengetahuinya. Maka mereka mendatangi tempat tinggalnya dan menyeret pemuda tersebut menuju ke Bait Suci, Ka’bah. Hal ini dilakukan untuk mengenapi nubuah dari Rasulullah yang pernah diucapkan pada 1400 tahun yang lalu, “…maka keluarlah seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Mekah. Kemudian ia didatangi oleh penduduk Mekkah dan dikeluarkan dari tempat tinggalnya setelah itu mereka membaiatnya di suatu tempat di antara rukun Ka’bah dan maqam Ibrahim, sedang ia membenci hal itu….”
Setelah sampai di Baitullah Ka’bah, tepatnya di antara rukun Yamani dan Maqom Ibrahim, maka mereka pun membai’at Al Mahdi, sementara dalam hati pemuda tersebut tidak menginginkan hal ini. Ia ingin berlari tetapi tak kuasa sebab tangan-tangan orang yang hendak membai’atnya begitu erat memegang tubuhnya. Mendapat perlakuan tersebut Pemuda itu tidak berkutik, tetapi tiba-tiba tangan-tangan takdir Allah swt menguatkan hatinya. Allah memperbaikinya pada malam itu juga, sebagaimana tersebut dalam hadits dari Ali ra., ia berkata : Rosulullah saw bersabda : “Al Mahdi itu dari golongan kami, Ahli Bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam”.
Al Mahdi akan dibaiat oleh sebagian kaum Muslimin, di mana jumlah mereka tidak banyak. Mayoritas mereka adalah orang-orang yang dianggap lemah oleh masyarakat pada saat itu. Mayoritas pendukung Al Mahdi adalah orang-orang yang dianggap tidak mempunyai kedudukan dalam masyarakat, mereka tidak mempunyai bekal yang cukup. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim menyebutkan : Dari ‘Abdullah bin Sufyan, dari ‘A’isyah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Akan berlindung kepada Bait ini, yakni Ka’bah, suatu kaum yang tidak mempunyai pembela, tidak berjumlah yang banyak, dan tidak pula memiliki bekal yang cukup. Kepada mereka datang suatu pasukan besar. Maka,tatkala mereka sampai di dusun-dusun, maka mereka pun menghancurkannya.” Dalam hadits yang lain Rasulullah saw. bersabda : “Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi.”
Menurut pendapat Ibnu Sirin, Al Mahdi akan dibai’at oleh sebagian kecil kaum Muslimin sejumlah Ahli Badar. Ibnu Sirin mengatakan, “Al Mahdi dibaiat di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim atas sejumlah Ahli Badar, tiga ratus tiga belas orang”.
Imam Ibnu Katsir dalam kitab An-Nihaayah fil Fitan wal Malaahiim menyebutkan, “Al Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman, tempat keluarnya berasal dari arah Timur, kemudian ia di bai’at d Ka’bah”. Beliau juga menyebutkan, “...,lalu keluarlah Al Mahdi, adapun tempat keluarnya dari arah timur dan bukan dari Sirdab Samira sebagaimana yang disangka oleh kaum Rafidhah, .Allah memperbaikinya dalam satu malam.”
Tentang pembai’atan Al Mahdi, di dalam Taurat yang terrdapat dalam Perjanjian Lama kitab Ulangan pasal 33 ayat 1-3 disebutkan : “Inilah berkat yang diberikan Musa, Hamba Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia wafat. Berkatalah ia : “Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir ; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus ..”
Dari teks di atas terdapat beberapa kabar tentang kedatangan Nabi Musa as., Isa as.dan Muhammad saw serta Al Mahdi :
• Pertama, bahwa Allah akan mengutus Nabi Musa di Bukit Thursina yang disebut dengan “Tuhan datang dari Sinai.” Dimana Sinai merupakan gunung tempat nabi Musa as pertama kali diberi wahyu oleh Allah.
• Kedua, kabar bahwa Allah akan mengutus Nabi Isa as yang disebutkan dengan “terbit kepada mereka dari Seir”. Dimana Seir adalah wilayah di Palestina yang merupakan tempat lahirnya dan diutusnya Nabi Isa as.
• Ketiga, bahwa Allah akan mengutus Nabi Muhammad saw penutup para nabi yang disebut dengan “Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran” Dimana Pegunungan Paran adalah Pegunungan di Mekkah, di sinilah Nabi Muhammad saw pertama kali mendapat wahyu. Kemudian dakwahnya menyinari seluruh alam, timur sampai barat.
• Keempat, kabar tentang munculnya Al Mahdi di Bait Suci Ka’bah pada saat musim haji, musim berkumpulnya orang kudus/suci yang disebut dengan “datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya” Kalimat terakhir menyebutkan “di sebelah kanan-Nya” maksudnya di sebelah kanan Ka’bah yaitu rukun Yamani (Yamin = Yaman = kanan;- bahasa Arab), bahwa Al Mahdi akan dibaiat di sebelah kanan Ka’bah di antara Rukun Yamani dan Maqom Ibrahim pada saat musim haji. Dalam tradisi Islam pada setiap bulan Haji, puluhan ribu orang dari berbagai penjuru dunia melaksanakan Ibadah Haji. Mereka adalah orang yang dipilih Allah untuk mengunjungi Bait-Nya, mereka termasuk tamu Allah dan mereka akan diampuni oleh Allah sehingga suci dari dosa, yaitu orang-orang kudus. Jadi dari teks Taurat di atas mengabarkan bahwa Al Mahdi akan muncul pada saat musim haji di tengah-tengah puluhan ribu jamaah haji, dan dibai’at di sudut kanan Bait Suci Ka’bah yaitu di rukun Yamani (tidakkah orang Yahudi dan Nasrani memahaminya ?). Tentang tempat pembaiatan, hal ini sesuai dengan Hadits dari Rasululllah saw. “Akan dibai’at seorang laki-laki antar maqam Ibrahim dengan sudut Ka’bah.” Juga dari Abu Qatadah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Diberikan baiat kepada seorang laki-laki di tempat antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, dan tidak ada yang menduduki Baitullah kecuali yang berhak melakukannya. Dan ketika mereka menduduki Ka’bah, janganlah ditanyakan bagaimana hancurnya orang Arab….” (baca bab Al Mahdi).

Dalam teks tersebut dikatakan, “…tampak kepada mereka api yang menyala,.”., hal ini merupakan gambaran situasi saat munculnya Al Mahdi. ‘Api yang menyala’ dapat diartikan sebagai suasana Jazirah saat itu yang dilanda api peperangan, yaitu perang perebutan kekuasaan antara tiga putra khalifah yang terjadi setelah wafatnya seorang khalifah. Bisa juga berupa komet atau asteroid sebagaimana disebutkan dalam manuskrib, Dalam manuskrip-manuskrip kuno yang berhasil dihimpun oleh Muhammmad Isa Dawud disebutkan : “Sesudah (munculnya) bintang dengan ekor besar, penduduk Yaman memberikan baiat kepada seorang pemuda dari Bait Al-Haram. Lalu pemuda itu menjadikan Yaman sebagai surga yang penuh kenikmatan”.
“Seorang pemuda dari ka’bah Tuhan menguasai Al Arz dan Al Mujaddil dalam perang dunia yang mengerikan, dengan seluruh musuh yang bergabung. Telah dekat keluarnya bersama bintang yang mempunyai api dan lidah api. Dan tandanya adalah kehancuran Iraq yang menggenaskan dalam perang dunia yang mengerikan, dan pemuda tuhan itu sudah hampir keluar. Bencana di seluruh penjuru dunia Arab….”

Penenggelaman Pasukan

Rasulullah saw. bersabda : “Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi.”

Orang-orang yang tidak suka atas peristiwa ini, mulai menyusun kekuatan untuk menghancurkan pembaiatan. Pembaiatan merupakan perkara besar, mereka menganggap sebagai suatu makar, yang akan mengancam supremasi mereka selama ini atas Jazirah. Untuk merealisasikan hal tersebut, dikirimlah satu pasukan dari Syam untuk menghancurkan Al Mahdi dan orang-orang lemah yang menjadi pengikutnya. Tetapi setelah pasukan itu sampai di tempat antara Madinah dan Makkah serta di Maqam, maka pasukan itu dibinasakan oleh Allah. Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan setelah sampai diantara antara Medinah dan Mekkah, maka pasukan itu dibinasakan oleh Allah. Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa pasukan itu ditenggelamkan ke dalam bumi, di suatu padang pasir. Setelah kejadian itu mata dunia mengetahuinya, sehingga berbondong-bondong orang untuk berbaiat kepad Al Mahdi. Tokoh-tokoh dari Syam dan Iraq datang ke Mekkah untuk berbaiat, sebagaimana tersebut dalam hadits, “… Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam (untuk menyerangnya) namun pasukan itu dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah serta di Maqam. Kemudian dikirim lagi pasukan dari Syam dan dibinasakan oleh Allah di antara Mekkah dan Madinah . Ketika manusia melihat hal itu maka ia didatangi oleh pemuka-pemuka negeri Syam dan Iraq untuk membai’atnya….”. Dalam hadits yang lain Rasulullah menyebutkan, “Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka’bah), maka diutuslah suatu utusan untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi.” (lihat bab berjudul Kronologi Armageddon Berdasarkan Hadits).
Dengan adanya pembinasaan atau penenggelaman pasukan di Jazirah, yang beritanya dapat disaksikan oleh seluruh dunia melalui radio dan televisi, maka orang-orang Islam yang selama ini masih meragukan tentang pemuda Al Mahdi tersebut, menjadi yakin bahwa pemuda itu memang Al Mahdi yang telah dinubuahkan oleh rasulullah saw. Mereka pun berbondong-bondong menuju ke Makkah dan Madinah untuk berba’at. Rasulullah bersabda, “…Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al Mahdi.”
“Datanglah berbaiatlah walaupun dengan merangkak di atas salju” suatu kalimat yang mengandung anjuran yang sangat, agar umat Islam berbaiat kepada Al Mahdinya umat ini. Orang-orang dengan berbekal keimanan yang teguh mulai berdatangan ke Mekkah dan Madinah menyatakan dukungannya.
Para tokoh atau pemuka dari syam dan Iraq pun mulai berdatangan kepada Al Mahdi untuk berbai’at. Begitu juga tokoh-tokoh dari timur, berdatangan untuk berbai’at. Mereka mempercayai bahwa pemuda itu adalah Al Mahdi yang ditunggu-tunggu setelah mereka mengetahui adanya penenggelaman pasukan. Sebagian para tokoh itu kemudian ada yang mendampingi Al Mahdi dan ada yang pulang kembali ke daerahnya untuk mengkabarkan tentang kedatangan Al Mahdi.
Yang menjadi permasalahan sekarang dari golonganan muslim atau kafirkah pasukan yang ditenggelamkan itu ? serta apa maksud dan motif mereka menyerbu Al Mahdi ? Rasulullah saw bersabda, “ ..Sungguh aneh, bahwa suatu kelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah (Ka’bah) untuk mengejar seorang laki-laki Quraisy yang mengungsi ke Baitullah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai di sebuah padang pasir (Al Baida’), maka mereka di telan bumi.”
Berdasarkan hadits di atas dapat diketahui bahwa pasukan yang ditenggelamkan adalah dari golongan kaum muslimin juga. Adapun alasan pasukan itu hendak menyerang ‘laki-laki’ Al Mahdi Al Quraisy tidak diketahui dengan pasti, Rasulullah sendiri hanya mengatakan, “Sungguh aneh..”.
Tetapi secara rasional seseorang akan menyerang orang lain bila :
• Merasa terganggu kehidupan dan penghidupannya, dalam hal ini menyangkut supremasi atau kekuasaan, kekayaan, makanan dan sebagainya.
• Kesombongan, yaitu tidak mau menerima kebenaran, karena bukan dari golongannya. Begitu juga yang terjadi pada zaman Al Mahdi, terdapat kelompok kaum Muslimin yang tidak bersedia mengakui Al Mahdi, karena ternyata Al Mahdi terpilih bukan dari kelompoknya. Sifat sombong telah meng-hijab hati mereka seperti orang Yahudi yang mendambakan kedatangan Nabi Muhammad saw, tetapi ketika Nabi tersebut terpilih / lahir dari golongan lain maka orang-orang Yahudi tidak mengakuinya bahkan berkehendak membunuhnya. Sifat ini juga yang menyebabkan Syaitan dikeluarkan dari bumi karena menolak perintah Allah untuk sujud pada Adam as. yang mana Syaitan menganggap Adam as lebih rendah darinya.
Oleh karena itu sebagai Mukmin haruslah berlapang dada dalam menerima kebenaran, walau kebenaran itu diucapkan oleh orang yang kita anggap lebih rendah dari kita. Sehingga ketika kebenaran itu datang, kita bukan menjadi orang pertama yang mengingkarinya. Kita bukan orang pertama yang mewarisi sifat syaitan yaitu kesombongan. Maka bersihkanlah hati perbaharui iman karena Al Mahdi umat ini akan segera datang dalam waktu yang sangat-sangat dekat.

keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi Empty Re: Konflik Timur Tengah dan pertanda kemunculan Imam Mahdi

Post by njlajahweb Sun Nov 26, 2017 12:31 pm

tentang pertanda kemunculan iman mahdi, boleh percaya akan hal yang sepert itu,

tapi yang lebih penting dalam hal ini, adalah jangan terlalu terpaku pada tanda-tanda lahiriah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik