FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

tuhan sebagai kausa prima

Halaman 3 dari 5 Previous  1, 2, 3, 4, 5  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty tuhan sebagai kausa prima

Post by mang kok Sat Jun 09, 2012 2:16 pm

First topic message reminder :

bung2 sekalian adakah yang bisa beri penjelasan tentang apa yg dimaksud " TUHAN SEBAGAI KAUSA PRIMA "
Maknanya seperti apa dan konsepna bagaimana
terima kasih.
mang kok
mang kok
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Female
Posts : 157
Join date : 15.02.12
Reputation : 1

Kembali Ke Atas Go down


tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Otak Trailer Sat Apr 27, 2013 10:17 am

halo,halo,thok-thok..ada yg jadi penganut satu agama dimari???
Otak Trailer
Otak Trailer
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 542
Location : kolong tanah
Join date : 11.02.12
Reputation : 4

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Tue Jun 25, 2013 5:03 pm

SEKILAS BY Sombrero

1)Pemikiran atheis :"Selalu ada alasan untuk percaya, walau alasan itu tidak masuk akal" - artinya, semua yang ada di dunia ini (menurut mereka ) harus ada alasan logis atau tidak masuk akal juga bisa, itu sebabnya, mereka selalu mengukur sesuatu dengan teknologi ( sains ) - Boleh2 saja pendapat itu mengeram di otak mereka, boleh2 saja mereka memiliki teknologi sundul langit, tapi apakah mereka mampu menciptakan suatu kehidupan, oh...jangankan kehidupan, mampukan atheis menciptakan setetes darah? mencret !

2) Menurut atheis, kehidupan berasal dari kehidupan, dan kehidupan selalu berevolusi sebagaimana ekosistem yang mengaturnya, tapi athis tidak bisa menjabarkan definisinya sendiri, bahwa 'mahluk hidup berasal dari mahluk hidup' - tapi apakah mereka bisa menjelaskan secara alamiah, SIAPAKAH YANG MENCIPTAKAN MAHLUK HIDUP YANG PERTAMA DI BUMI? lagi2 mencret !

3) orang yang menyatakan dirinya menyembah banyak tuhan, biasanya dia adalah atheis sejati, cuma dia 'bersembunyi' pada salah satu tuhan, karena orang2 agnostic termasuk orang oportunis, dimana tuhan yang dianggab benar disanalah imannya disandarkan, karena agnostic tidak pernah mendapat tempat. karena percaya semua tuhan. itu sebabnya dia menyebut 'tidak nyambung' pada fakta ilmiah, padahal fakta ilmiah itu jelas "Ilmiah yang berketuhanan' bingungkaaan?

1) Macam lu pernah lihat Tuhan lu menciptakan setetes darah aja...Mereka jg ga klaim dpt berbuat spt itu...intinya ini hujatan kosong

2) Maksa bener hrs jawab: Siapa yang Mencipta? Klo pun pengen tau, org Atheis ga bs dpt bukti yg dpt konfirm: Inilah Sang Pencipta, sebaliknya mereka tdk dpt menyangkal: tidak ada Tuhan (dengan alam pikir ilmuwan). Kalaupun mw diadu, soal situ (dan agama situ) yg tahu Siapa yang Mencipta....ada lho org lain (dgn agama mereka sndiri) yg ngeklaim Tuhannya beda ama punya Anda...siapa yg bener? Yup mereka belum tentu benar, tp jgn lupa Anda jg belum tentu bener...makanya namanya agama itu masuk Keyakinan (ga bs dibuktikan, kecuali ada satu ajaran yaitu Buddha).

3) Ud jelas2 Polytheisme and Atheism itu beda...ini malah disamakan...ckckck...klo mw dibahas, Monotheisme itu lbh ada hubungan sama Polytheisme, ga percaya? Ubrak-abrik aja sejarah (antropologi)...
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Tue Jun 25, 2013 5:24 pm

Jagona wrote:aku cuma ingin bantu dikit, tapi ma'af ini menurut aku sebagai seorang muslim ....... bahwa Tuhan memerintahkan setiap manusia agar beriman kepada-NYA, tetaqpi di sisi lain dilakatakan bahwa DIA menyesatkan orang yang dikehendakinya ....... kedua macam ketentuan ini sebenarnya memperlihatkan Keesaan-NYA tanpa serikat, dan kepadanya setiap orang harus menyerahkan diri.
Tentu anda akan berkata bahwa Tuhan itu tidak adil karena DIA menyesatkan seseorang dan menunjuki orang lainnya. ....... Jawabnya .... Tuhan itu adil dan DIA memberi hukuman atas perbuatan yang telah dilakukan manusia itu. ..... Tetapi bukankah kekafiran seseorang itu ditentukan Tuhan lebih dulu dan dengan ketemtuan Tuhan itu orang tersebut menjadi kafir. ..... Jawabnya .. Ja, Memang Tuhan sendiri yang telah menentukan orang itu jadi kafir, tetapi kekafiran orang itu disebabkan kausalita yang diberikan Tuhan kepadanya dan orang tersebut mengikuti kausalita itu dalam hidupnya hingga dia jadi kafir .......... Ooowww kalau begitu ketentuan Tuhan tersebut harus ditantang karena merugikan orang yang disesatkan-NYA ....... Jawabnya ..... Boleh saja kalau sanggup, malah ucapan untuk menantang itu sendiri telah ditentukan Tuhan lebih dulu untuk menjuruskan penantang itu kepada siksaan yang lebih besar.

Aku berharap anda-anda semua tidak ada kecualinya mau dan mampu mencerna cerita di atas ....... sehingga bisa menjawab kausa prima-NYA Tuhan ................................................

yg sy dpt artinya gini: Tuhan menyesatkan org karena perbuatan org itu di mana perbuatan org tsb pun adalah kausalita yg ditentukan Tuhan...
Kodratnya sebagai manusia adalah "keterbatasan" jd wajarlah ada yg bertanya2, bingung, dan menantang pernyataan ttg Sebab Utama tsb. Kalau "curiosity" kita ini adalah bentukan Tuhan, mengapa hasil curiosity berupa siksaan itu ditimpaka pd kita?pusing
Kesimpulan: Tuhan itu nakal! Udah tau dia yg bikin org jd jahat, tp dy hukum org jahat itu...bukan dirinya sendiri. Hobinya ialah menghukum org2, wataknya jenaka, suka marah2 ga jelas...

Ya klo mw dibilang tampak, nampak sih KeMahaKuasa-anNya, tp klo ditilik dr segi moral...kok bs ya Tuhan macam itu disembah?
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by abu hanan Tue Jun 25, 2013 7:00 pm

@sis emil
ke-nakal-an tuhan dan kebaikan tuhan itu tergantung dari sisi pengamat..
siapafun bisa mengatakan seperti anda karena ukurannyah adalah siksaan..
dan siapafun bisa bertentangan dengan anda karena ukurannyah adalah kedamaian kekal/nikmat kekal yang gak ada rasa susah aka negatif..

sayah katakan;
kalian,manusia,akan memasuki hutan kalow ikuti tanda biru..kalian akan menderita dan pasti tersiksa kalow ikut tanda itu..

kalian akan memasuki vila sitimewa kalow ikuti tanda pink..semua kebutuhan kalian akan tercukupi dan gak ada derita di dalam vila itu..

dan tuhan membekali apafun yang dibutuhkan manusia dalam menempuh perjalanan..sayah dan anda diberi pisau..dan tergantung pemegang pisau apakah akan digunakan mengupas buah atow hanya disimpan sampe berkarat..
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Wed Jun 26, 2013 4:02 pm

@sis emil
ke-nakal-an tuhan dan kebaikan tuhan itu tergantung dari sisi pengamat..
siapafun bisa mengatakan seperti anda karena ukurannyah adalah siksaan..
dan siapafun bisa bertentangan dengan anda karena ukurannyah adalah kedamaian kekal/nikmat kekal yang gak ada rasa susah aka negatif..

Pertanyaannya "Adakah org yg kena balasan/siksaan Tuhan, lalu merasa damai yg kekal/nikmat kekal/gak ada rasa susah?" Karena jelas dengan pembedaan ini yg baik, ini yg nikmat, itu yg buruk, itu menimbulkan hukuman lah org mau memuja, menyembah, sekaligus mengagumi Kebijaksanaan Tuhan. Dengan demikian, klo jwban dr pertanyaan di atas adalah "tidak ada" maka tidak ada pula perbedaan pendapat dr sisi pengamat. Misalnya begini, org yg membunuh seseorang itu salah kan? Bagi si korban, ini Kesalahan! Bagi org lain, pihak yg ga ada sangkut paut, ini juga Kesalahan! Bagi yg membunuh, jg Kesalahan! Ia tahu itu (utk kasus org waras) tp ada 'kelainan' yg membuatnya melakukannya.

Dengan perumpamaan hutan, villa, bekal pisau, dsb...Anda hampir pasti akan menistakan si pembunuh...karena jelas2 tahu aturan dilarang membunuh umat manusia. Tapiiiii, ada nih yg kontradiktif. Soalnya dari perkataan Bung Jagona, yg saya tangkap tidak ada free-will murni dlm diri manusia...pisau yg diberikan pd kita utk masuk hutan kini nampak spt pisau gadungan, karena hutan yg digiringi kepada kita sesungguhnya sangat ganas dan tak dpt ditaklukan dengan sebilah pisau 'gadungan'. Dalam pemikiran Islam (ini lagi2 sy tarik dr kata Bung Jagona) niatan sampai terjadinya peristiwa pembunuhan adalah Kuasa Tuhan...di sisi yg lain Anda bilang si pembunuh dikasih sekumpulan aturan komplit (dgn maksud dpt memutar takdir agar ga jd pembunuh). Nah lho jd ada pertentangan kan antara apakah Islam itu ada free-will atau tdk.

Klo dari segi rasionalitas, mk lbh masuk akal klo dibilang Tuhan itu gak mencipta yg jahat2, hanya yg baik. Dan jahat itu negasi dari baik, ketiadaan Tuhan spt cerita Einstein mengenai Gelap, dsb...Klo dgn membabi butanya, maksa, pokoknya harus, Tuhan itu mencipta segala2nya, termasuk yg jahat...maka ini jd Kebingungan Besar, dan org2 yg berpikir dgn sederhana akan blg: lucu bgt nih Tuhan, jgn2 emang ga ada tokoh spt itu...halah, kt ditipu selama ini pake dongeng yg skrg ud nampak lubang2nya...ayo kita tinggalin aja..masuk atheism...kira2 gt yaaa
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by abu hanan Wed Jun 26, 2013 4:24 pm

@sis emil
Pertanyaannya "Adakah org yg kena balasan/siksaan Tuhan, lalu merasa damai yg kekal/nikmat kekal/gak ada rasa susah?" Karena jelas dengan pembedaan ini yg baik, ini yg nikmat, itu yg buruk, itu menimbulkan hukuman lah org mau memuja, menyembah, sekaligus mengagumi Kebijaksanaan Tuhan. Dengan demikian, klo jwban dr pertanyaan di atas adalah "tidak ada" maka tidak ada pula perbedaan pendapat dr sisi pengamat. Misalnya begini, org yg membunuh seseorang itu salah kan? Bagi si korban, ini Kesalahan! Bagi org lain, pihak yg ga ada sangkut paut, ini juga Kesalahan! Bagi yg membunuh, jg Kesalahan! Ia tahu itu (utk kasus org waras) tp ada 'kelainan' yg membuatnya melakukannya.
kasus pembunuhan tentu tidak dapat dihantam kromo bahwa membunuh itu salah..karena islam juga memandang bahwa membunuh juga boleh dilakukan dalam konteks tertentu,perang misalnyah..
ketika orang berpikir "ini adalah kesalahan" maka akan selalu ada kambing hitam untuk menumpahkan rasa "bersalah"..dan paling mudah adalah menunjuk orang laen..
hari ini,seseorang memegang pisau..dan hari ini dia ada pilihan ;
membunuh teman atas nama perut
atow
menggunakan pisau untuk mencari pekerjaan..

dan apafun yang dia pilih dan lakukan itu berada di dalam TAKDIR..takdir adalah semacam hukum sebab akibat..semisal ; sayah memilih sekolah kedokteran maka takdir akan membawa sayah berprofesi di dunia kesehatan..sering orang (bahkan muslim) berpikir kehendak dan doa wal usaha manusia berada di depan sementara Kehendak dan ketentuan allah mengikut di belakang..kamsut sayah,bila suatu harapan telah dikabulkan 100% maka manusia akan berpikir bahwa allah mengabulkan doanyah dan menuruti keinginan dia..dengan bugituh,apakah yang menjadi tuhan itu manusia atow tuhan?
al hadiid 22
Tidak ada sesuatu kesusahan (atau bala bencana) yang ditimpakan di bumi, dan tidak juga yang menimpa diri kamu, melainkan telah sedia ada di dalam Kitab (pengetahuan Kami) sebelum Kami menjadikannya; sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

seperti kita memilih gula maka akan berakibat ada rasa manis dst..bukan untuk menghasilkan rasa manis maka kita membuat gula..

manusia terhalang memandang takdir karena keyakinan yang keliru tentang hukum sebab-akibat.. ego seseorang menjadikan hukum sebab-akibat menghalangi pandangan hati melihat takdir..keinginan, cita-cita, angan-angan, semangat, akal pikiran, dan juga usaha, menutupi hati daripada melihat kekuasaan, pengaturan..
dan semua itu berawal dari nafsu dan akal..bugimanah kita mengenali dan mengelola keduanyah sehingga benar?ini tanggung jawab pribadi tiap muslim..
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Wed Jun 26, 2013 5:51 pm

kasus pembunuhan tentu tidak dapat dihantam kromo bahwa membunuh itu salah..karena islam juga memandang bahwa membunuh juga boleh dilakukan dalam konteks tertentu,perang misalnyah..
ketika orang berpikir "ini adalah kesalahan" maka akan selalu ada kambing hitam untuk menumpahkan rasa "bersalah"..dan paling mudah adalah menunjuk orang laen..
hari ini,seseorang memegang pisau..dan hari ini dia ada pilihan ;
membunuh teman atas nama perut
atow
menggunakan pisau untuk mencari pekerjaan..

Inilah bedanya ajaran Islam dan Buddha...kata Buddha segala macam pembunuhan adalah salah, kecuali utk kasus tertentu membela diri 1 on 1, klo kt hendak diapa-apakan org lain. Perang itu masuk kriminalitas juga lho :piss:soalnya ada medium yg lain selain perang, knp ga dipilih? Klo terpaksa, jg ga berarti main hajar org lain dulu kan? Klo ditanyakan dlm perspektif Buddhis, siapa yg bersalah, tidak ada tunjuk-menunjuk org lain, shg nampaknya "Kesalahan" itu sesuatu yg subjektif, dan penegakan hukum adalah mainan subjektivitas. Perkaranya sederhana, diri sendiri! Diri yg terlibat perang adalah kriminil, menyebabkan musuhnya mati, keluarga musuhnya terlantar, penderitaan lain yg ga nampak, dan vice verca di pihak musuh. Meskipun ga ada pengadilan formal personal buat setiap individu. Hebat sekali kalau ada yg bilang kasus membunuh itu tdk salah, sgt terkagum2 saya klo ketemu org lagi yg blg gitu, sampai kapanpun...

Klo menurut Anda "pembunuhan" ga bisa dipake utk jawab pertanyaan sy: "Adakah balasan/siksaan Tuhan yg menimbulkan rasa damai?" berarti maksudnya pembunuh/org yg berperang yg kena siksa penjara misalnya, merasa damai yg ga ada negativitas? Seorang "pahlawan" pun, masa rasa intergitasnya gak terganggu sewaktu ia dipenjarakan, harga dirinya ke mana? Kata "pahlawan" sy kutipkan, karena bagi musuhnya ia justru bukan pahlawan...sama spt kisah Gajah Mada dan Diah Pitaloka. Di Sunda, ga ada sama sekali jl.Gajah Mada...lain halnya di Jawa. Ga pernah ada kedamaian di negativitas.

dan apafun yang dia pilih dan lakukan itu berada di dalam TAKDIR..takdir adalah semacam hukum sebab akibat..semisal ; sayah memilih sekolah kedokteran maka takdir akan membawa sayah berprofesi di dunia kesehatan..sering orang (bahkan muslim) berpikir kehendak dan doa wal usaha manusia berada di depan sementara Kehendak dan ketentuan allah mengikut di belakang..

manusia terhalang memandang takdir karena keyakinan yang keliru tentang hukum sebab-akibat..

:@@3:lah ini begimane sih, takdir dibilang hukum sebab-akibat, tp takdir adalah yg benar dr pandangan keliru sebab-akibat...jadi lebih tepatnya takdir itu udah ada, nasib bentukan Pencipta kan? Klo ga, berarti ya takdir itu sebab-akibat, dan ga boleh dunx si Takdir bilang sebab-akibat (dirinya sendiri) salah...
Dalam pandangan Buddhis, diri sendiri adalah penentu nasib diri sendiri, ini menjadikannya tuan bagi diri sendiri, bukan Tuhan. Tuhan itu kan definisi bikinan org utk Sang Pencipta, sdgkan kita ga mungkin berdaya mampu spt itu turut campur dalam kehidupan org lain, sehingga kt (umat Buddhis) ga ngaku2 sbg Tuhan.

seperti kita memilih gula maka akan berakibat ada rasa manis dst..bukan untuk menghasilkan rasa manis maka kita membuat gula..

Awalnya dr pengalaman kita tahu Gula mengadakan rasa manis. Kemudian saat kita mendambakan rasa manis, kita akan mencari gula. Yg jwb ga, bo'ong bangeeeet. Buktinya bikin kue aja, kita mencari gula. Jadi "utk menghasilkan rasa manis, kita memilih gula" adlh bener dan sah..."agar anak kita sukses sejahtera, kita menyekolahkan anak kita setinggi2nya." yg jwb ga, sy pengen tahu alasannya knp dia menyekolahkan anaknya, kalau bukan spy anaknya lbh humanis, berpendidikan, berkarakter, dsb dsb dsb yg diharapapkan ortu dpt mencapai eskalasi sosial?

ego seseorang menjadikan hukum sebab-akibat menghalangi pandangan hati melihat takdir..keinginan, cita-cita, angan-angan, semangat, akal pikiran, dan juga usaha, menutupi hati daripada melihat kekuasaan, pengaturan.
dan semua itu berawal dari nafsu dan akal..bugimanah kita mengenali dan mengelola keduanyah sehingga benar?ini tanggung jawab pribadi tiap muslim..

tanpa semangat, cita-cita, usaha utk merubah nasib, bila seorang anak miskin melihat "kekuasaan dan pengaturan" yg telah ditunjuk Tuhan pdnya dengan terang tanpa celah, dengan ikhlas, anak2 miskin tdk akan mw belajar merangkak naik utk kehidupan yg lebih humanis. Karena atas KekuasaanNya sudah, ia jadi anak miskin. Ketika si anak merubah pandangannya, tanpa mencatutkan Seseorang yg Maha Kuasa, tidak ada perubahan berarti (dalam upayanya mendongkrak nasib), ia malah merasa bebas utk memperjuangkan nasibnya sendiri.
Di satu sisi Anda mengatakan cita2, itu menutupi....di sisi yg lain, Anda bilang cita2 dan Kuasa hrs seimbang? "Yg menutupi" jg boleh dipakai utk menyeimbangkan ya?
Dan lagi, Kuasa ga bisa diutak-atik bagi paham Islamis, betul? Story/skenario ud ditulis, betul? Jadi bagaimana bs diseimbangkan, klo seseorg ud tahu maksud Yg Maha Kuasa...ntar klo bercita2/berupaya spy merubah skenario, malah disiksa...hiiiiiih

Klo Anda akhirnya mengatakan "tanggung jawab setiap Muslim" maka sy maknai sebagai "tidak ada skenario yg ud ditulis", karena dengan mengikuti/melanggar tanggung jawab ia memuliakan ataupun menistakan dirinya sendiri, di sini klo pakai "tanggung jawab" berarti ga ada kuasa Tuhan yg personified. Apa jgn2 Tuhan itu ga personified ya?
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by abu hanan Wed Jun 26, 2013 8:27 pm

ini begimane sih, takdir
dibilang hukum sebab-akibat, tp takdir adalah yg benar dr pandangan keliru sebab-akibat...jadi lebih tepatnya takdir itu udah ada, nasib bentukan Pencipta kan?
sayah katakan takdir adalah semacam hukum sebab akibat..bila orang ingin jadi dokter maka wajib baginyah mengikuti takdir dalam hal ini adalah proses..
takdir bukanlah kepastian hasil akhir dari suatu rangkaian..seorang yang sekolah militer adalah mengikuti takdir untuk menjadi serdadu dan itu bagian dari takdir..orang memilih budha sebagai agama pun bagian dari proses untuk menolak tuhan personified dan itu dimulai dari pilihan yang diawali dengan kata "bila/umpama"..

gula dan manis..
awalnyah dari gula yang menimbulkan rasa manis kan?
bukan dari ingin manis lalu membuat gula..yang sayah kamsutkeun adalah awalnyah..seperti awal mula pak sg adalah "tidak terima ada yang namanyah derita" dan sejumlah sloka veda tentang kasta dan konsep ketuhanan hindu..

tanpa semangat, cita-cita, usaha utk merubah nasib, bila seorang anak miskin melihat "kekuasaan
dan pengaturan" yg telah ditunjuk Tuhan pdnya dengan terang tanpa celah, dengan ikhlas, anak2 miskin
tdk akan mw belajar merangkak naik utk kehidupan yg lebih humanis.
islam tidak mengajarkan hasil oriented..muslim wajib meraih yang terbaik dengan memberikan usaha yang maksimal dan dalam batasan halal-haram..seperti buddhis misalnyah,keberadaan islam adalah pilihan baginyah antara tetap kafir atow muallaf..bila dia tetap memilih sebagai buddhis maka gak ada muslim yang diizinkan memaksakan agar menjadi muallaf..anak miskin pun seperti itu..tiap hari dia selalu dihadapkan pada pilihan,tetap dalam keadaan seperti itu atow dia memikirkan alternatif untuk mengatasi permasalahannyah..bila kemudian dia mati dalam keadaan miskin maka allah tidak akan melihat kemiskinannyah tetapi proses ketika dia melawan kemiskinan..

klo seseorg ud tahu maksud Yg Maha Kuasa...
gak ada satu muslim pun yang tau apa kamsut tuhan di esok hari..seorang nabi pun gak bakalan tau apa yang terjadi pada dirinyah pada satu jam ke depan..

Klo Anda akhirnya mengatakan
"tanggung jawab setiap Muslim"
yang menjadi tanggung jawab tiap muslim adalah wajib baginyah untuk memperhatikan situasi hati/kondisi rohaninyah..sedekat apakah dia dengan tuhan?seberapa baik dia mengenali tuhan?
dan bila itu telah dia lakukan maka gak wajar bagi muslim untuk berkeluh kesah tentang kehidupan..gak ada sesal berlarut bagi sebuah kegagalan dan gak ada kebahagian yang berlebihan bagi sebuah keberhasilan..

Dalam pandangan Buddhis, diri sendiri adalah penentu nasib diri sendiri, ini menjadikannya tuan
bagi diri sendiri, bukan Tuhan.
apakah seorang budhis selalu berhasil bulat meraih apa yang diinginkan?sejak sd,seorang budhis punya impian menjadi tukang insinyur..apakah hal itu selalu berakhir dengan wisuda sarjana insinyur?
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by oglikom Wed Jun 26, 2013 9:26 pm

Pendafat pribadi, Islam tidak mengenal apa yang diucapkan diatas.....ingak ingak laufh mafuzh.
avatar
oglikom
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Hasan al Banna Wed Jun 26, 2013 9:32 pm

@Atas ane

Ada apa dengan L Mafuzh?
Hasan al Banna
Hasan al Banna
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Posts : 105
Kepercayaan : Islam
Join date : 28.11.11
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by oglikom Wed Jun 26, 2013 9:35 pm

Tiada suatu bencana (musibah) pun yang menimpa di Bumi dan pada dirimu melainkan telah di catat dalam kitab (Lauhil Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. (Al-Hadid.22)
avatar
oglikom
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Hasan al Banna Wed Jun 26, 2013 9:44 pm

@Atas
ente tau, kalau Doa bisa merubah Takdir?
Hasan al Banna
Hasan al Banna
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Posts : 105
Kepercayaan : Islam
Join date : 28.11.11
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by oglikom Wed Jun 26, 2013 9:46 pm

Ok, pertanyaannya Takdir Tuhan Muhammad itu final atau bisa dihapus?
avatar
oglikom
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2360
Kepercayaan : Lain-lain
Location : sidoarjo
Join date : 05.10.12
Reputation : 17

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Jagona Thu Jun 27, 2013 9:42 am

Emiliana wrote:
Jagona wrote:aku cuma ingin bantu dikit, tapi ma'af ini menurut aku sebagai seorang muslim ....... bahwa Tuhan memerintahkan setiap manusia agar beriman kepada-NYA, tetaqpi di sisi lain dilakatakan bahwa DIA menyesatkan orang yang dikehendakinya ....... kedua macam ketentuan ini sebenarnya memperlihatkan Keesaan-NYA tanpa serikat, dan kepadanya setiap orang harus menyerahkan diri.
Tentu anda akan berkata bahwa Tuhan itu tidak adil karena DIA menyesatkan seseorang dan menunjuki orang lainnya. ....... Jawabnya .... Tuhan itu adil dan DIA memberi hukuman atas perbuatan yang telah dilakukan manusia itu. ..... Tetapi bukankah kekafiran seseorang itu ditentukan Tuhan lebih dulu dan dengan ketemtuan Tuhan itu orang tersebut menjadi kafir. ..... Jawabnya .. Ja, Memang Tuhan sendiri yang telah menentukan orang itu jadi kafir, tetapi kekafiran orang itu disebabkan kausalita yang diberikan Tuhan kepadanya dan orang tersebut mengikuti kausalita itu dalam hidupnya hingga dia jadi kafir .......... Ooowww kalau begitu ketentuan Tuhan tersebut harus ditantang karena merugikan orang yang disesatkan-NYA ....... Jawabnya ..... Boleh saja kalau sanggup, malah ucapan untuk menantang itu sendiri telah ditentukan Tuhan lebih dulu untuk menjuruskan penantang itu kepada siksaan yang lebih besar.

Aku berharap anda-anda semua tidak ada kecualinya mau dan mampu mencerna cerita di atas ....... sehingga bisa menjawab kausa prima-NYA Tuhan ................................................

yg sy dpt artinya gini: Tuhan menyesatkan org karena perbuatan org itu di mana perbuatan org tsb pun adalah kausalita yg ditentukan Tuhan...
Kodratnya sebagai manusia adalah "keterbatasan" jd wajarlah ada yg bertanya2, bingung, dan menantang pernyataan ttg Sebab Utama tsb. Kalau "curiosity" kita ini adalah bentukan Tuhan, mengapa hasil curiosity berupa siksaan itu ditimpaka pd kita?pusing
Kesimpulan: Tuhan itu nakal! Udah tau dia yg bikin org jd jahat, tp dy hukum org jahat itu...bukan dirinya sendiri. Hobinya ialah menghukum org2, wataknya jenaka, suka marah2 ga jelas...

Ya klo mw dibilang tampak, nampak sih KeMahaKuasa-anNya, tp klo ditilik dr segi moral...kok bs ya Tuhan macam itu disembah?

Tuhan tidak pernah menghukum manusia, meskipun manusia-manusia tersebut menentang kehendak-NYA .... Tuhan hanya menyediakan 2 jalan "kabaikan" dan "keburukan" dengan segala untung ruginya ........ silakan anda memilih diantaranya ...... namun harus diingat bahwa apapun pilihan anda "telah ditetapkan Tuhan" sebelumya dan anda mengikuti kausalita itu. ........ anda sebut itu "keterbatasan" ?

anda keliru kalo menyembah Tuhan karena melihat segi "moral" ......... seharusnya anda melihat segi "kuasa-NYA" ...... aku menyembah/beribadah kepada ALLAH karena aku yakin bahwa DIA Mahakuasa, Mahamencipta ...... aku diciptakan oleh-NYA melalui kedua ortu ........ aku kira anda juga sama diciptakan ALLAH melalui kedua ortu-mu, tidak muncul dari belah batu ............ wajar dong anda menyembah-NYA meskipun anda bilang "jenaka", dst.
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 77
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Thu Jun 27, 2013 8:57 pm

Jagona wrote:Tuhan tidak pernah menghukum manusia, meskipun manusia-manusia tersebut menentang kehendak-NYA .... Tuhan hanya menyediakan 2 jalan "kabaikan" dan "keburukan" dengan segala untung ruginya ........ silakan anda memilih diantaranya ...... namun harus diingat bahwa apapun pilihan anda "telah ditetapkan Tuhan" sebelumya dan anda mengikuti kausalita itu

waduuh, sebelumnya ud diblg jg klo kt sesat (yg merupakan hasil disesatkan oleh Tuhan) kita bakal kena siksa. Apa sinonim siksa klo bukan hukuman? Bedanya cuman pake bahasa halus, menyediakan jalan kebaikan dan keburukan, dengan segala + - nya, tp sayangnya itu BUKAN PILIHAN, karena SATU DI ANTARANYA UDAH DITETAPKAN buat kita. Klo saya bilang nih ada apel sama jeruk, aku ksh kamu apel ya....apa kamu sesungguhnya dpt memilih?

anda keliru kalo menyembah Tuhan karena melihat segi "moral" ......... seharusnya anda melihat segi "kuasa-NYA" ...... aku menyembah/beribadah kepada ALLAH karena aku yakin bahwa DIA Mahakuasa, Mahamencipta ...... aku diciptakan oleh-NYA melalui kedua ortu ........ aku kira anda juga sama diciptakan ALLAH melalui kedua ortu-mu, tidak muncul dari belah batu ............ wajar dong anda menyembah-NYA meskipun anda bilang "jenaka", dst.

Semua org jg tau, ga ada makhluk hidup yg lahir dr batu. Tp jg ga berarti ada Seorang Tokoh Pencipta spt itu, ingat kita cuma berbasis "yakin" ga ada bukti objektif. Klo bnr ada Pencipta sy, berarti dy spt ortu saya (tapi dlm taraf yg lbh tinggi). Klo ortu sy seseorg yg ga bermoral, sy ga akan akui sbg ortu, begitu jg dengan si Pencipta, knp dy nakal sekali menghukumku atas dosa yg diperbuatku karena perbuatannya? Atau singkatnya, knp dia nakal sekali menghukumku atas perbuatannya sendiri? Biarpun org itu adlh ayah saya, adlh Pencipta sy, sy akan berontak habis2an...tdk layak utk disembah!
Klo Anda menyembahNya karena Maha Kuasa-Nya, berarti Anda mengandalkan "rasa takut" saja, pdhal thd org yg kita hormati, perlu ada "rasa sayang" "segan tp tdk perlu takut spt budak kpd raja". Tidak bedanya bilang kita adalah hewan sirkus yg takut pd pawang...

Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Thu Jun 27, 2013 9:07 pm

Abu Hanan wrote: seperti awal mula pak sg adalah "tidak terima ada yang namanyah derita"

serius nih Gotama ga nerima yg namanya derita? Dpt dr mana pengertian spt itu? Ada baiknya, Anda mulai menghormati Guru saya, dgn tdk menyebut kata "Pak" lagi...klo sy panggil Pak Muhammad SAW...adakah suatu gejolak emosi yg timbul? Ya, GA LAZIM...Anda bisa menyebut Guru saya, dengan nama manusianya Siddharta Gautama, Buddha Gotama, Gotama, atau yg Anda sukai, singkatan "SG" tok...kita toleransi aja

Abu Hanan wrote:gak ada satu muslim pun yang tau apa kamsut tuhan di esok hari..seorang nabi pun gak bakalan tau apa yang terjadi pada dirinyah pada satu jam ke depan..

karena ga tau, gimana bs diseimbangkan? Justru lbh logisnya Kuasa itu kt kesampingkan dulu, lalu berusaha sebaik mungkin. Klo si anak miskin berusaha ubah nasib, klo atas kuasa Allah, si anak jd sukses, maka usaha penyeimbangan yg dilakukan berhasil. Klo si anak berusaha uban nasib, tp kuasa Allah menakdirkan si anak harus tetap miskin, penyeimbangan yg dilakukan adalah sia2, dan ingkar dari rencana/skenario Allah...dgn mudah kt bs blg saat anak itu ga jadi sukses2, udah rencana Allah...dgn mudah kt blg saat anak itu sukses, itu juga rencana Allah...story ud selesai, baru bilang: iya, iya, itu maksudnya! Curang mah itu namanya. Mksd sy begini, dengan atau tanpa pengetahuan Kuasa-Nya, seseorg akan menyadari yg menentukan story-nya ya dy sendiri.

Abu Hanan wrote:apakah seorang budhis selalu berhasil bulat meraih apa yang diinginkan?sejak sd,seorang budhis punya impian menjadi tukang insinyur..apakah hal itu selalu berakhir dengan wisuda sarjana insinyur?

Jawabannya bukan selalu atau pasti, tp BISA! Dengan upaya/tekad, apalah yg tidak mungkin...kata pepatah: if there's a will, there will be a way...Kata Buddha, biarpun dunia itu penuh derita, tp klo tdk ada tekad kuat yg dpt mengalahkan derita itu, tdk akan ada Buddha di hadapanmu skrg...

Abu Hanan wrote:seberapa baik dia mengenali tuhan?
dan bila itu telah dia lakukan maka gak wajar bagi muslim untuk berkeluh kesah tentang kehidupan..gak ada sesal berlarut bagi sebuah kegagalan dan gak ada kebahagian yang berlebihan bagi sebuah keberhasilan..

apa inti sari yg didapat seseorg klo dy sudah mengenal Tuhan dgn baik? Apa kata Tuhan (kita berandai2 sdh mengenal Tuhan dgn sgt baik), shg kita mendapat penghiburan utk tdk terlalu bersedih menghadapi kemalangan, jg tdk bahagia berlebih saat berhasil? Ini adalah "ketidakmelekatan", betul?

Mengapa kt shrsnya tdk melekat? Apa dasarnya?
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Jagona Fri Jun 28, 2013 10:31 am

Emiliana wrote:
Jagona wrote:Tuhan tidak pernah menghukum manusia, meskipun manusia-manusia tersebut menentang kehendak-NYA .... Tuhan hanya menyediakan 2 jalan "kabaikan" dan "keburukan" dengan segala untung ruginya ........ silakan anda memilih diantaranya ...... namun harus diingat bahwa apapun pilihan anda "telah ditetapkan Tuhan" sebelumya dan anda mengikuti kausalita itu

waduuh, sebelumnya ud diblg jg klo kt sesat (yg merupakan hasil disesatkan oleh Tuhan) kita bakal kena siksa. Apa sinonim siksa klo bukan hukuman? Bedanya cuman pake bahasa halus, menyediakan jalan kebaikan dan keburukan, dengan segala + - nya, tp sayangnya itu BUKAN PILIHAN, karena SATU DI ANTARANYA UDAH DITETAPKAN buat kita. Klo saya bilang nih ada apel sama jeruk, aku ksh kamu apel ya....apa kamu sesungguhnya dpt memilih?

hi hi hi ......... apakah anda tahu apa pilihan aku ?


anda keliru kalo menyembah Tuhan karena melihat segi "moral" ......... seharusnya anda melihat segi "kuasa-NYA" ...... aku menyembah/beribadah kepada ALLAH karena aku yakin bahwa DIA Mahakuasa, Mahamencipta ...... aku diciptakan oleh-NYA melalui kedua ortu ........ aku kira anda juga sama diciptakan ALLAH melalui kedua ortu-mu, tidak muncul dari belah batu ............ wajar dong anda menyembah-NYA meskipun anda bilang "jenaka", dst.

Semua org jg tau, ga ada makhluk hidup yg lahir dr batu. Tp jg ga berarti ada Seorang Tokoh Pencipta spt itu, ingat kita cuma berbasis "yakin" ga ada bukti objektif.

bukankah alam semesta ini termasuk anda juga adalah hasil ciptaan-NYA ?


Klo bnr ada Pencipta sy, berarti dy spt ortu saya (tapi dlm taraf yg lbh tinggi). Klo ortu sy seseorg yg ga bermoral, sy ga akan akui sbg ortu, begitu jg dengan si Pencipta, knp dy nakal sekali menghukumku atas dosa yg diperbuatku karena perbuatannya? Atau singkatnya, knp dia nakal sekali menghukumku atas perbuatannya sendiri? Biarpun org itu adlh ayah saya, adlh Pencipta sy, sy akan berontak habis2an...tdk layak utk disembah!

gak kan pernah sama ....... bahkan tidak ada yang menyamai-NYA
anda merasa terhukum ........ barangkali pilihan anda keliru ....... segera memohon untuk mengganti pilihan agar anda tidak merasa terhukum ...... anda mau berontak juga gak akan mempengaruhi kekuasaan-NYA


Klo Anda menyembahNya karena Maha Kuasa-Nya, berarti Anda mengandalkan "rasa takut" saja, pdhal thd org yg kita hormati, perlu ada "rasa sayang" "segan tp tdk perlu takut spt budak kpd raja". Tidak bedanya bilang kita adalah hewan sirkus yg takut pd pawang...


sayangnya ALLAH bukan orang ............. di sinilah kelirunya manusia secara umum.. ..... takut kepada ALLAH tidak sama dengan takut kepada orang ........... takut kepada ALLAH menunjukan takut kepada balasan yang disebabkan karena kesalahan kita ...... meskipun pada dasarnya merupakan ketetapan ALLAH juga ............... jangan berputus asa ... ALLAH juga Mahapenyayang ................. okey
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 77
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Fri Jun 28, 2013 3:38 pm

hi hi hi ......... apakah anda tahu apa pilihan aku ?

Sy tdk tahu, pilihan Anda mungkin apel, tp pilihan Anda juga mungkin jatuh pada jeruk. Klo kebetulan Anda milih apel, dan saya kasih apel itu namanya bkn pilihan yg riil, di mana ada free-will mendapat apel krn Anda memilihnya sndri. Faktor kebetulan...namanya di matematika ini peluang. Nah klo kejadiannya Anda milih jeruk, ini yg plg jelas menunjukkan sembari awal Anda tdk diberi pilihan, Anda hanya diberi peluang berharap, Anda pasif...

bukankah alam semesta ini termasuk anda juga adalah hasil ciptaan-NYA ?

selama ini hanya berbasis "Keyakinan", klo dpt dibuktikan scr objektif, mungkin paham Anda udah masuk pelajaran Biologi. Kenyataannya gak...jadi jawaban atas pernyataan Anda: bisa iya, tp bs juga tdk.

gak kan pernah sama ....... bahkan tidak ada yang menyamai-NYA
anda merasa terhukum ........ barangkali pilihan anda keliru ....... segera memohon untuk mengganti pilihan agar anda tidak merasa terhukum ...... anda mau berontak juga gak akan mempengaruhi kekuasaan-NYA

sebenarnya sy ga merasa terhukum...sebab murid yg mencontek lalu ditarik kertas ujiannya, dlm hatinya dia tahu dia yg bersalah..DIA, dan bukan org lain. Seorang pembunuh tahu dia yg bersalah, DIA, bukan org lain, makanya dy takut setengah mati, ngacir, hdpnya ga tenang.
Hanya saja sy pakai di sini dlm perspektif muslim, klo bikin kita mencontek/membunuh adalah Tuhan, maka lucu klo kita yg kena hukum...klo sudah begini, tidak ada istilah "Pilihan yg keliru" krn kita tdk diberi Pilihan (kita dibikin sbg seorang penyontek/pembunuh atau kita disesatkan). Klo ada "pilihan yg keliru" dan kita bebas "banting setir ke pilihan yg benar" sesungguhnya tdk ada Kuasa Tuhan yg menentukan hidup kita.., kita bebas menulis skenario kt sndri
Anda selalu memilih 2 hal yg kontraproduktif Kuasa Tuhan adalah segala-galanya tp manusia jg ada kesempatan utk mengubah Kuasa Tuhan...

sayangnya ALLAH bukan orang ............. di sinilah kelirunya manusia secara umum.. ..... takut kepada ALLAH tidak sama dengan takut kepada orang ........... takut kepada ALLAH menunjukan takut kepada balasan yang disebabkan karena kesalahan kita ...... meskipun pada dasarnya merupakan ketetapan ALLAH juga ............... jangan berputus asa ... ALLAH juga Mahapenyayang ................. okey

Allah boleh menghukum saya atas perbuatan saya, tp yg aneh dia menghukum saya atas perbuatan saya atas kehendakNya...
Klo saya takut pd "Allah yg hanya menghukum sy atas perbuatan sy" maka sy kira ini logis dan rasional...berarti Allah Maha Adil
Klo saya takut pd "Allah yg menghukum sy atas perbuatan sy yg ditentukanNya" maka ini adlh rasa takut thd seorang tiran, yg memiliki Maha Kuasa..tidak beda dgn TKW yg takut dgn majikan tirannya..
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Moderator 3 Sat Jun 29, 2013 11:44 am

Segala post yang tidak terkait tema telah dibersihkan.
Silahkan lanjutkan
Moderator 3
Moderator 3
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Posts : 99
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 17.12.12
Reputation : 1

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Jagona Sat Jun 29, 2013 11:47 am

Emiliana wrote:
hi hi hi ......... apakah anda tahu apa pilihan aku ?

Sy tdk tahu, pilihan Anda mungkin apel, tp pilihan Anda juga mungkin jatuh pada jeruk. Klo kebetulan Anda milih apel, dan saya kasih apel itu namanya bkn pilihan yg riil, di mana ada free-will mendapat apel krn Anda memilihnya sndri. Faktor kebetulan...namanya di matematika ini peluang. Nah klo kejadiannya Anda milih jeruk, ini yg plg jelas menunjukkan sembari awal Anda tdk diberi pilihan, Anda hanya diberi peluang berharap, Anda pasif...

itulah bedanya pilihan yang diberikan anda dan pilihan yang diberikan ALLAH ............ anda boleh saja menggunakan hukum kebetulan ataupun kemungkinan ...... tapi tidak berlaku untuk "ketetapan" ALLAH dalam skenario kehidupan anda ........... yang disediakan ALLAH adalah jalan/pilihan yang berisiko pada untung rugi


bukankah alam semesta ini termasuk anda juga adalah hasil ciptaan-NYA ?

selama ini hanya berbasis "Keyakinan", klo dpt dibuktikan scr objektif, mungkin paham Anda udah masuk pelajaran Biologi. Kenyataannya gak...jadi jawaban atas pernyataan Anda: bisa iya, tp bs juga tdk.

memang pada intinya berbasis pada "keyakinan" yang menghasilkan "keimanan". Aku sangat yakin bahwa ALLAH menciptakan anda melalui peran kedua ortu anda ........... cobalan anda simak :
"turob" sebagai bahan dasar penciptaan anda berada di dalam tanah ......... turob ini kemudian diambil tanaman untuk dijadikan karbohiodrat, vitamin, protein dll ......... yang kemudian diambil manusia untuk dijadikan bahan makanan .......... dari makanan ini organ tubuh ortu anda mengolahnya menjadi energi dll (diantaranya sperma pada papa anda dan telur pada ibu anda) untuk kelangsungan hidup ...... selanjutnya tentu anda juga sudah memahaminya


gak kan pernah sama ....... bahkan tidak ada yang menyamai-NYA
anda merasa terhukum ........ barangkali pilihan anda keliru ....... segera memohon untuk mengganti pilihan agar anda tidak merasa terhukum ...... anda mau berontak juga gak akan mempengaruhi kekuasaan-NYA

sebenarnya sy ga merasa terhukum...sebab murid yg mencontek lalu ditarik kertas ujiannya, dlm hatinya dia tahu dia yg bersalah..DIA, dan bukan org lain. Seorang pembunuh tahu dia yg bersalah, DIA, bukan org lain, makanya dy takut setengah mati, ngacir, hdpnya ga tenang.
Hanya saja sy pakai di sini dlm perspektif muslim, klo bikin kita mencontek/membunuh adalah Tuhan, maka lucu klo kita yg kena hukum...klo sudah begini, tidak ada istilah "Pilihan yg keliru" krn kita tdk diberi Pilihan (kita dibikin sbg seorang penyontek/pembunuh atau kita disesatkan). Klo ada "pilihan yg keliru" dan kita bebas "banting setir ke pilihan yg benar" sesungguhnya tdk ada Kuasa Tuhan yg menentukan hidup kita.., kita bebas menulis skenario kt sndri
Anda selalu memilih 2 hal yg kontraproduktif Kuasa Tuhan adalah segala-galanya tp manusia jg ada kesempatan utk mengubah Kuasa Tuhan...

kenapa murid bisa nyontek ?...... pembunuh bisa membunuh ? ....... anda memilih budha ? .... kan karena kausalita yang disediakan .......... anda mengikuti kausalita itu ........ itulah kelirunya ..... anda bisa banting stir menjadi muslim kalau memang anda berkenan ........ datanglah kepada ALLAH untuk mengubah skenario yang telah ada ............. anda harus ingat bahwa tidak ada yang akan mampu untuk mengubah "Kekuasaan ALLAH"


sayangnya ALLAH bukan orang ............. di sinilah kelirunya manusia secara umum.. ..... takut kepada ALLAH tidak sama dengan takut kepada orang ........... takut kepada ALLAH menunjukan takut kepada balasan yang disebabkan karena kesalahan kita ...... meskipun pada dasarnya merupakan ketetapan ALLAH juga ............... jangan berputus asa ... ALLAH juga Mahapenyayang ................. okey

Allah boleh menghukum saya atas perbuatan saya, tp yg aneh dia menghukum saya atas perbuatan saya atas kehendakNya...
Klo saya takut pd "Allah yg hanya menghukum sy atas perbuatan sy" maka sy kira ini logis dan rasional...berarti Allah Maha Adil
Klo saya takut pd "Allah yg menghukum sy atas perbuatan sy yg ditentukanNya" maka ini adlh rasa takut thd seorang tiran, yg memiliki Maha Kuasa..tidak beda dgn TKW yg takut dgn majikan tirannya..
[/quote]

apa anehnya ........... kan anda mengikuti kausalita yang ada hingga anda jadi salah
itulah makna kekuasaan ALLAH ......... manusia hanya diharuskan "memohon" kepada ALLAH, tidak dibenarkan untuk "mengatur" ALLAH ........... hal ini (mengatur) yang sering dilakukan kebanyakan muslim sehingga bukan semakin "dekat" kepada ALLAH malah semakin "jauh".
lantas masalah "maha adil" jangan hanya dilihat dari segi hukum menghukum tapi lihatlah secara luas, diantaranya ............. anda seorang budhis ....... tentunya termasuk "kafir" kepada ALLAH ..... tetapi tetap anda diberi hidup dan kehidupan sama seperti yang lain ......................... okey
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 77
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by abu hanan Sun Jun 30, 2013 12:50 pm

@sis emil
serius nih Gotama ga nerima yg namanya derita? Dpt dr mana pengertian spt itu?
siddharta gagal mencapai nibbana ketika melalui metode hindu..dan penertian nibbana dan moksa pun hampir serupa..perbedaan hanyalah masalah baugimana memandang atman..moksa adalah suatu kepercayaan adanya kebebasan yaitu bersatunya antara atman dengan brahman. kalau orang sudah mengalami moksa dia akan bebas dari ikatan keduniawian, bebas dari hukum karma dan bebas dari penjelmaan kembali (reinkarnasi) dan akan mengalami Sat, Cit, Ananda (kebenaran, kesadaran, kebahagian)..dan dalam situasi kebersatuan itupun juga menimulkan pemahaman seperti kosong tetapi berisi,lapar tapi kenyang dan sebagainyah..antara nibbana dan moksa juga membutuhkan atow menetapkan persyaratan,jmb 8 adalah konsep budha dan hindu mengenal catur marga..berbeda penjabaran tetapi yah itu2 ajah..

sebagaimana nibbana yang dapat dicapai ketika orang masih hidup,begitu pula moksa dapat dicapai oleh seseorang baik selama ia masih hidup (disebut : Jivam Mukta), maupun setelah meninggal dunia (disebut : Videha Mukta)..

Sidharta berjalan-jalan keluar istana dan melihat kenyataan hidup manusia. Anak-anak sakit, orangtua yang sakit dan meninggal dunia. Hal ini menjadikan kecemasan Sidharta, apakah semua orang mengalami seperti ini? Jadi hidup adalah penderitaan. Sidharta bertekad untuk menjadi pertapa agar menemukan jawaban dari segala pertanyaan batinnya..

dan segala macam penderitaan yang ditempuh siddharta adalah suatu upaya menyelamatkan mereka manusia dari segala penderitaan..kamsut sayah,motivasi utama adalah melihat derita,kemudian cemas lalu bertanya dan mencari..dan jika di dalam pencarian itu ada derita yang harus ditempuh maka itu bukan berarti sayah gak konsisten dengan "siddharta gak terima degan adanyah derita"..siddharta menempuh derita supaya bebas dari penderitaan,bagi dirinyah maupun orang laen..

karena ga tau, gimana bs diseimbangkan?
sayah kan gak tau nasib sayah esok hari?dan itu bukan berarti sayah harus diam dan hanya diam..keseimbangan itu sebenarnyah juga disampaikan oleh buddhism di sammā-sati ;
Dia tetap terfokus pada kualitas mental kedalam & keluar — tekun, sadar, perhatian — membuang keserakahan & kecemasan yang berhubungan dengan dunia. Ini, para bhikkhu, yang disebut perhatian benar.

Dengan hilangnya kegirangan, dia tetap dalam ketenangan, perhatian & awas, dan merasakan kenikmatan dengan tubuhnya. Dia memasuki & berdiam di dalam jhana ketiga,

artinyah,meskipun sayah gak tau nasib esok hari tetapi wajib bagi sayah mempersiapkan rencana dan mengusahakan rencana itu berjalan..dan apabila hasil yang diperoleh TIDAK sesuai harapan dan rencana tidak berjalan seperti yang diharapkan..maka tak layak bagi muslim mengatakan ; allah meninggalkanku atow allah tidak peduli padaku..

seperti yang sayah katakan,islam mengajarkan proses oriented..karena kegagalan saat ini bukanlah buah masa lalu atowpun disebabkan oleh orang lain..dan tentu berbeda dengan pemahaman karma buddhism (kasus anak terbelakang misalnyah,anda mengatakan terbelakang mental adalah karma dari anak akibat perbuatan anak di masa lalu..tetapi juga sayah katakan itu adalah derita pasutri yang tidak pernah dikehendaki..kemacetan jalan hari ini dapat menyebakan pemikiran ; buah dari karmaku di masa lalu sedangkan kemacetan itu disebabkan oleh faktor lain yang sama sekali gak berhubungan dengan dirinyah,mungkin ada sopir yang sedang menerima karma jelek lalu berakibat pada orang lain..sedangkan anda mengatakan "cara mesin karma bekerja tidak diketahui)..

Jawabannya bukan selalu atau pasti, tp BISA!
dalam contoh yang sayah gambarkan,jawaban anda adalah WAJAR..tetapi dalam konteks lebih sempit..ketika anda dengan kebiasaan berangkat jam 7 apakah bisa mencapai lokasi kerja dalam 30 menit untuk jarak 20 km di jakarta?kita asumsikan daerah yang langganan macet..apakah anda masih mengatakan BISA atow ada faktor lain yang dapat menghambat bahkan menggagalkan target waktu anda?

apa inti sari yg didapat seseorg klo dy sudah mengenal Tuhan dgn baik? Apa kata Tuhan (kita berandai2 sdh mengenal Tuhan dgn sgt baik), shg kita mendapat penghiburan utk tdk terlalu bersedih menghadapi kemalangan, jg tdk bahagia berlebih saat berhasil? Ini adalah "ketidakmelekatan", betul?

Mengapa kt shrsnya tdk melekat? Apa dasarnya?
ketika orang uda mengenal tuhan,maka dia akan tenang dalam berbagai situasi..bahagia dan duka = sama ajah..sedih dan gembira = idem.dia berada di satu keadaan rohani yang memandang TIDAK ADA yang perlu dikhawatirkan dan tidak ada yang perlu di-gembira-kan..tidak melekat berarti melihat kepada kekuasaan allah pada hukum sebab akibat..bukan melihat hukum kausalita untuk menuju kekuasaan allah..
dia selalu memandang bahwa semua peristiwa adalah kehendak tuhan..baik yang sesuai dengan harapannya atowpun tidak..dia hanya berpikir bahwa menerima dan menjalani dengan ikhlas tanpa keluh kesah..
melekat adalah bergantung kepada amal adalah sifat manusia biasa yang hidup dalam dunia ini..
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Sun Jun 30, 2013 2:49 pm

Jagona wrote:yang disediakan ALLAH adalah jalan/pilihan yang berisiko pada untung rugi

sampai sejauh ini Anda tdk bs menjelaskan pd saya, mengapa jalan/pilihan yg sudah dipilihkan itu msh disebut jalan/pilihan...

Jagona wrote:melalui peran kedua ortu anda

yup, sy ga menolak itu...sama aja kyk yg dulu2: sy ga pernah blg, sy lahir dr batu...yg jadi permasalahan ialah kata "melalui"...seolah ada 1 tokoh yg Maha Pencipta...inilah yg kata sy pandangan spt itu, blm tentu salah, tapi belum tentu benar juga..

kenapa murid bisa nyontek ?...... pembunuh bisa membunuh ? ....... anda memilih budha ? .... kan karena kausalita yang disediakan .......... anda mengikuti kausalita itu ........ itulah kelirunya ..... anda bisa banting stir menjadi muslim kalau memang anda berkenan ........ datanglah kepada ALLAH untuk mengubah skenario yang telah ada ............. anda harus ingat bahwa tidak ada yang akan mampu untuk mengubah "Kekuasaan ALLAH"

Murid bs nyontek karena dy ga belajar dan/atau ga pede, muncul dorongan u/ menyontek...
Pembunuh bs membunuh krn dy mungkin terjerat emosi..yg jelas dy tdk mau mengendalikan perilakunya meski dy tahu membunuh itu salah...(dlm kasus org waras)
Dari kedua contoh di atas, tdk ada ketetapan org lain, kecuali diri mereka sendiri yg membuahkan perbuatan...kita tdk pernah mendengar org yg membunuh membela diri dgn mengatakan: sy ga bs disalahkan, karena yg membuat pembunuhan ini terjadi adalah Allah swt...atau lebih rumitnya, karena sy mengikuti kausalita pembunuhan yg direncanakan Allah Swt.

anda harus ingat bahwa tidak ada yang akan mampu untuk mengubah "Kekuasaan ALLAH"

Aneh Anda bilang sy bisa banting setir, tp Anda blg sy ga bisa ubah kekuasaan Allah.
Klo ga mau kontradiktif, pilihannya:
1) Sy bs banting setir tanpa perlu pusing dgn Kekuasaan Allah
2) Sy tdk bisa banting setir, sy hanya takluk pd Kekuasaan Allah
3) Sy bisa banting setir hanya ketika sy ada di jalan yg salah, dan Allah hanya punya Kuasa utk menciptakan hal2 yg baik>>>>dgn demikian klaim Tuhan mencipta yang buruk/jahat menjadi rontok di sini

anda memilih budha ? .... kan karena kausalita yang disediakan .......... anda mengikuti kausalita itu ........ itulah kelirunya .....

Yg bener itu "Buddha" bro bukan "Budha"...sy milih Buddha bukan serta merta karena faktor primordial, sy kira sy lbh dr sekadar org yg Buddha KTP, telah sy lihat dan alami sendiri bbrp ajaran Buddha (konsep Ehipassiko: bs dibuktikan). Meski kausalita (karma) mengantarkan saya utk bertemu dgn ajaran Buddha, adalah kehendak saya sendiri u/ memeluk ajaran tsb. Dengan demikian sy tdk serta merta spt air yg mengalir mengikuti arus seolah2 sy tdk punya free-will u/ menentukan. Jd Anda tdk perlu cemas sy keliru mengikuti kausalita tok tanpa ada usaha2 analisis dan teliti ajaran Buddha terlebih dahulu sblm memeluknya. Sbnrnya yg Anda cemaskan adlh pilihan saya yg jatuh pd Buddha, bkn "proses kausalita"-nya...Tdk perlu cemas juga klo Anda mencap hal tsb sbg keliru, krn "keliru", "tidak keliru" tsb baru dari pandangan sepihak Anda, ingat kt tdk pernah tahu Tuhan yg ada, spt itu, kecuali berbasis "keyakinan"...

apa anehnya ........... kan anda mengikuti kausalita yang ada hingga anda jadi salah
itulah makna kekuasaan ALLAH ......... manusia hanya diharuskan "memohon" kepada ALLAH, tidak dibenarkan untuk "mengatur" ALLAH ........... hal ini (mengatur) yang sering dilakukan kebanyakan muslim sehingga bukan semakin "dekat" kepada ALLAH malah semakin "jauh".
lantas masalah "maha adil" jangan hanya dilihat dari segi hukum menghukum tapi lihatlah secara luas, diantaranya ............. anda seorang budhis ....... tentunya termasuk "kafir" kepada ALLAH ..... tetapi tetap anda diberi hidup dan kehidupan sama seperti yang lain ......................... okey

sy mengikuti kausalita shg sy menjadi pribadi yg baik/buruk, dihadiahi/dihukum...ini EMANK ga aneh..yg sy maksud aneh, ktk kausalita itu ditentukan Tuhan, ibarat Tuhan itu seorang otak/dalang "perusahaan yg gemilang" dan bs juga otak/dalang "pembunuhan" , atau org di belakang layar yg membuat stage act jadi mungkin. Kt hanya aktor...ktk pertunjukan yg ditampilkan seronok, menurt Anda yg dituntut para aktor atau org di belakang layar produser pertunjukan?

Sy tdk berniat mengatur, dengan olah pikir spt di atas, menurut sy malah sesosok org spt itu, yg ga bs disentuh kausalita akibat kausalita yg ditimbulkannya, ialah sesosok yg tiran dan tdk layak disembah. Karena ia sdh sy abaikan jauh2, sy bahkan ga ambil pusing untuk mengaturnya..

Saya menghargai kehidupan sy ini, menghargai nafas yg msh ada, kondisi tubuh yg sehat, dsb...tanpa perlu saya bilang: sy menghargai kehidupan sy ini yg disebabkan si X. Sy rasa bentuk "penghargaan" sy terhadap hidup sy ini, tdk berkurang klo sy tidak nulis credit to: Tuhan. Klo Tuhan marah, berarti Tuhan ga ikhlas, dan mabuk terima kasih, ga ada tolerannya...makin panjang nih list: Tidak Layak Disembah...
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Emiliana Sun Jun 30, 2013 3:04 pm

@bung abu hanan
Siddharta itu ga nerima yg namanya derita...kalimat ini tentu keliru. Pertama, org2 awam sj tahu ajaranNya berisi: hidup adalah derita...Kedua, dengan pengertian spt itu bahwa "segala sesuatu yg terkondisi ialah derita" dan segala macam hal di bumi adalah terkondisi, adalah ga mungkin u/ menolak konsep penderitaan...Ketiga, upaya pembebasan dari derita tidak sama dengan "ga nerima derita"..ibarat org yang berobat, bisakah dy ga nerima penyakitnya? Dan lagi, Anda bilang dy menempuh penderitaan u/ mencari jawaban terhentinya derita bagi dirinya sendiri maupun org lain, dy menempuh, berarti ini semakin jauh dr makna "ga nerima derita", betul?

   
artinyah,meskipun sayah gak tau nasib esok hari tetapi wajib bagi sayah mempersiapkan rencana dan mengusahakan rencana itu berjalan..dan apabila hasil yang diperoleh TIDAK sesuai harapan dan rencana tidak berjalan seperti yang diharapkan..maka tak layak bagi muslim mengatakan ; allah meninggalkanku atow allah tidak peduli padaku..

dengan demikian, idealnya kt kesampingkan dulu Rencana/Kuasa tuhan yg tdk kt ketahui, kan? Makanya kt berbuat yg terbaik aja...krn klo kt selalu mempertanyakan (dan mempertanyakan dimulai dengan pengakuan) rencana/skenario yg ditulis Tuhan, jdnya kt akan mengeluh dan berterima kasih pd Tuhan...Dengan adanya hak mengeluh, ada juga hak mensyukuri...klo kt tdk boleh mengeluh, "syukur" menjadi tdk seimbang...pdhal sudah diakui Tuhan mencipta keburukan u/ membedakan yg baik dari yg buruk.

Dalam kontek islam yg mengenal Allah sebagai gusti, sdh kodratnya manusia yg bernasib malang mengeluh kpd perbuatan gusti yg "menyiksa"-nya...kecuali di Islam tdk mengenal Allah sbg Yang Maha Kuasa, baru muslim tdk berhak mengeluh di situ..

   
seperti yang sayah katakan,islam mengajarkan proses oriented..karena kegagalan saat ini bukanlah buah masa lalu atowpun disebabkan oleh orang lain..

Tidak ada yg dpt membantah, kondisi sekarang adalah terkondisi dr keadaan 5 menit sebelumnya, dan 5 menit sebelumnya, dst...Anda berbicara dgn saya saat ini karena kondisi sebelumnya, di mana ada perdebatan yg mulai berlangsung bulan2 yg lalu. Spt inilah konsep karma, bahwa kita seorang yg jago debat, karena kita telah melalui proses utk jadi jagoan debat. Dengan tidak ada penekanan pd sebab, proses, maupun hasil. Oleh karena adanya pengetahuan sebab, proses, dan hasil, org memanfaatkannya utk mencapai hasil yg diinginkan...Anda bilang Islam sangat mementingkan proses...proses itu utk apa? klo bkn utk tujuan..."Proses" tdk akan jadi "proses" klo tdk ada Kondisi Awal dgn Kondisi Akhir yg diinginkan..

   
dan tentu berbeda dengan pemahaman karma buddhism (kasus anak terbelakang misalnyah,anda mengatakan terbelakang mental adalah karma dari anak akibat perbuatan anak di masa lalu..tetapi juga sayah katakan itu adalah derita pasutri yang tidak pernah dikehendaki..
Lho yg ngaku dan bilang itu kondisi adalah derita siapa ya? Saya atau Anda?...seinget ya sy yg dgn lantang blg itu adalah derita.
Anda ga fair dgn membandingkan 2 hal yg ga selevel...Pertama, yg Anda katakan anak terbelakang adlh akibat perbuatan anak di masa lalu, itu adalah "sebab" keterbelakangannya si anak saat ini. Kedua, Anda membandingkan "sebab" ini dengan kondisi kekinian. Pdhal sdh SANGAT JELAS, sy katakan ortu Buddhis, si anak, maupun org lain, melihat kondisi Keterbelakangan Mental sbg DERITA.

Jd klo membandingkan harus apple to apple, mw bahas "sebab" atau "kondisi kini"...Malahan dgn Anda mengatakan hal tsb adalah derita yg tidak pernah dikehendaki, Anda telah mengubah pandangan Anda dr sebelumnya, bahwa kondisi keterbelakangan mental tdk bs disebut derita, karena itu adalah ujian, kesempatan memuliakan diri dan semakin berbakti pd Allah, atau blessing-in disguise MENJADI konform dengan Buddha, bahwa yg tdk menyenangkan (dan yg menyenangkan) adalah derita. Selamat, akhirnya Anda konform juga dengan pemikiran Buddha...

Lanjut, apakah karena dgn penjelasan karma, bs dikatakan hasil derita itu dikehendaki si pembuat? Tidak ada derita yg dikehendaki, bro..Hal buruk yg terjadi pd seseorang, karena Ketidaktahuan batinnya bahwa hasil yg akan mewujud adalah buruk pula...utk itu Buddhisme hadir agar kita tdk berbuat buruk, tambahlah kebajikan. Krn meskipun kebajikan tdk serta merta membawa kt pada Nibbhana, tp hasil dr kebajikan itu lebih baik daripada berbuat Kejahatan yg berakibat penyesalan, kecemasan, dst.

dalam contoh yang sayah gambarkan,jawaban anda adalah WAJAR..tetapi dalam konteks lebih sempit..ketika anda dengan kebiasaan berangkat jam 7 apakah bisa mencapai lokasi kerja dalam 30 menit untuk jarak 20 km di jakarta?kita asumsikan daerah yang langganan macet..apakah anda masih mengatakan BISA atow ada faktor lain yang dapat menghambat bahkan menggagalkan target waktu anda?

Mungkin maksud Anda: bisakah kita sampai kantor tepat waktu, pdhal karakter jalanannya Jakarta itu macet?
Jwbannya juga sama, peluang "bisa" itu tetap ada...Ini terdengar spt mengarang cerita, tp kemungkinan bs terjadi, spt kantor Anda menyediakan helicopter u/ memberangkatkan Anda dr hellipad terdekat, krn kontraknya sgt sgt penting...dan berbagai hal lainnya yg mungkin...

Atau kalau pertanyaan Anda: adakah faktor lain yg menghambat kita ke kantor, pdhal jelas2 macet adalah sumbernya?
Bisa Ya, bisa tdk..
YA, karena bisa ada kecelakaan atau orang penting yg lwt jalan, sehingga kt tiba di kantor lebih lama dari waktu telat terjebak macet...BISA TIDAK, karena penyebab anda telat hanya karena kemacetan saja...kepadatan yg mulai terasa dr saat kita bangun sblum jam 7, adalah penyebab kemacetan jam 7..dan ini jg adlh karma (sebab-akibat).    

ketika orang uda mengenal tuhan,maka dia akan tenang dalam berbagai situasi..bahagia dan duka = sama ajah..sedih dan gembira = idem.dia berada di satu keadaan rohani yang memandang TIDAK ADA yang perlu dikhawatirkan dan tidak ada yang perlu di-gembira-kan..tidak melekat berarti melihat kepada kekuasaan allah pada hukum sebab akibat..bukan melihat hukum kausalita untuk menuju kekuasaan allah..
   dia selalu memandang bahwa semua peristiwa adalah kehendak tuhan..baik yang sesuai dengan harapannya atowpun tidak..dia hanya berpikir bahwa menerima dan menjalani dengan ikhlas tanpa keluh kesah..

jadi mereka menjadi tdk melekat, dan tenang/damai dengan adanya pengetahuan dan keyakinan pd Tuhan semata. Bagi mereka, itu sdh cukup. Ini inti yg sy dpt..meski terkesan agak tdk rasional (karena kt tidak melekat tanpa melihat hakikat knp tdk perlu melekat) ya saya hormati sj.


Terakhir diubah oleh Emiliana tanggal Sun Jun 30, 2013 7:35 pm, total 1 kali diubah
Emiliana
Emiliana
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Female
Posts : 258
Kepercayaan : Budha
Location : apa penting
Join date : 04.05.13
Reputation : 5

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Jagona Mon Jul 01, 2013 10:21 am

Emiliana wrote:
Jagona wrote:yang disediakan ALLAH adalah jalan/pilihan yang berisiko pada untung rugi

sampai sejauh ini Anda tdk bs menjelaskan pd saya, mengapa jalan/pilihan yg sudah dipilihkan itu msh disebut jalan/pilihan...

memang aku gak mampu menjelaskan ketetapan ALLAH secara rinci

Jagona wrote:melalui peran kedua ortu anda

yup, sy ga menolak itu...sama aja kyk yg dulu2: sy ga pernah blg, sy lahir dr batu...yg jadi permasalahan ialah kata "melalui"...seolah ada 1 tokoh yg Maha Pencipta...inilah yg kata sy pandangan spt itu, blm tentu salah, tapi belum tentu benar juga..

benar ..... ada tokoh pencipta yaitu ALLAH ..... yang pasti benar

kenapa murid bisa nyontek ?...... pembunuh bisa membunuh ? ....... anda memilih budha ? .... kan karena kausalita yang disediakan .......... anda mengikuti kausalita itu ........ itulah kelirunya ..... anda bisa banting stir menjadi muslim kalau memang anda berkenan ........ datanglah kepada ALLAH untuk mengubah skenario yang telah ada ............. anda harus ingat bahwa tidak ada yang akan mampu untuk mengubah "Kekuasaan ALLAH"

Murid bs nyontek karena dy ga belajar dan/atau ga pede, muncul dorongan u/ menyontek...
Pembunuh bs membunuh krn dy mungkin terjerat emosi..yg jelas dy tdk mau mengendalikan perilakunya meski dy tahu membunuh itu salah...(dlm kasus org waras)
Dari kedua contoh di atas, tdk ada ketetapan org lain, kecuali diri mereka sendiri yg membuahkan perbuatan...kita tdk pernah mendengar org yg membunuh membela diri dgn mengatakan: sy ga bs disalahkan, karena yg membuat pembunuhan ini terjadi adalah Allah swt...atau lebih rumitnya, karena sy mengikuti kausalita pembunuhan yg direncanakan Allah Swt.
itulah kausalitanya ........ murid memilih nyontek karena dia gak belajar, demikian juga pembunuh ........ mereka memilih sendiri jalannya sesuai dengan skenarionya ....... mereka gak tahu .......... kitapun gak tahu apa yang akan kita lakukan besok meskipun ALLAH sudah menetapkannya.

anda harus ingat bahwa tidak ada yang akan mampu untuk mengubah "Kekuasaan ALLAH"

Aneh Anda bilang sy bisa banting setir, tp Anda blg sy ga bisa ubah kekuasaan Allah.
Klo ga mau kontradiktif, pilihannya:
1) Sy bs banting setir tanpa perlu pusing dgn Kekuasaan Allah
2) Sy tdk bisa banting setir, sy hanya takluk pd Kekuasaan Allah
3) Sy bisa banting setir hanya ketika sy ada di jalan yg salah, dan Allah hanya punya Kuasa utk menciptakan hal2 yg baik>>>>dgn demikian klaim Tuhan mencipta yang buruk/jahat menjadi rontok di sini

anda "sedikit" keliru ...... yang gak bisa kita ubah adalah kekuasaan ALLAH sedangkan ketetapan-NYA masih bisa kita ubah ...... tentunya melalui pendekatan kepada ALLAH ......... kita gak usah pusing memikirkan kekuasaan-NYA, tapi pikirkanlah keselamatan anda di akherat nanti ............ cobalah anda belajar membedakan antara "menciptakan" dan "menetapkan"

anda memilih budha ? .... kan karena kausalita yang disediakan .......... anda mengikuti kausalita itu ........ itulah kelirunya .....

Yg bener itu "Buddha" bro bukan "Budha"...sy milih Buddha bukan serta merta karena faktor primordial, sy kira sy lbh dr sekadar org yg Buddha KTP, telah sy lihat dan alami sendiri bbrp ajaran Buddha (konsep Ehipassiko: bs dibuktikan). Meski kausalita (karma) mengantarkan saya utk bertemu dgn ajaran Buddha, adalah kehendak saya sendiri u/ memeluk ajaran tsb. Dengan demikian sy tdk serta merta spt air yg mengalir mengikuti arus seolah2 sy tdk punya free-will u/ menentukan. Jd Anda tdk perlu cemas sy keliru mengikuti kausalita tok tanpa ada usaha2 analisis dan teliti ajaran Buddha terlebih dahulu sblm memeluknya. Sbnrnya yg Anda cemaskan adlh pilihan saya yg jatuh pd Buddha, bkn "proses kausalita"-nya...Tdk perlu cemas juga klo Anda mencap hal tsb sbg keliru, krn "keliru", "tidak keliru" tsb baru dari pandangan sepihak Anda, ingat kt tdk pernah tahu Tuhan yg ada, spt itu, kecuali berbasis "keyakinan"...

oohhh ma'af ..... contohnya ? .... anda memilih Buddha karena mengikuti kausalita yang tersedia ........ justru free-will-nya tersedia pada kausalita itu dan saat ini anda menjalani skenario yang telah ditetapkan .......... mudah-mudahan anda paham.
Benar, yang aku cemaskan anda memilih Buddha tersebab kausalita yang ada ...... benar juga menurut pandangan aku anda keliru dengan berbasis keimanan & keyakinan

apa anehnya ........... kan anda mengikuti kausalita yang ada hingga anda jadi salah
itulah makna kekuasaan ALLAH ......... manusia hanya diharuskan "memohon" kepada ALLAH, tidak dibenarkan untuk "mengatur" ALLAH ........... hal ini (mengatur) yang sering dilakukan kebanyakan muslim sehingga bukan semakin "dekat" kepada ALLAH malah semakin "jauh".
lantas masalah "maha adil" jangan hanya dilihat dari segi hukum menghukum tapi lihatlah secara luas, diantaranya ............. anda seorang budhis ....... tentunya termasuk "kafir" kepada ALLAH ..... tetapi tetap anda diberi hidup dan kehidupan sama seperti yang lain ......................... okey

sy mengikuti kausalita shg sy menjadi pribadi yg baik/buruk, dihadiahi/dihukum...ini EMANK ga aneh..yg sy maksud aneh, ktk kausalita itu ditentukan Tuhan, ibarat Tuhan itu seorang otak/dalang "perusahaan yg gemilang" dan bs juga otak/dalang "pembunuhan" , atau org di belakang layar yg membuat stage act jadi mungkin. Kt hanya aktor...ktk pertunjukan yg ditampilkan seronok, menurt Anda yg dituntut para aktor atau org di belakang layar produser pertunjukan?
kalo skenario "sandiwara" yang bikin siapa ? ...... apakah aktor ? ..... yang mengatur nafas anda, detak jantung, peredaran darah, dll apakah manusia (aktor) ?

Sy tdk berniat mengatur, dengan olah pikir spt di atas, menurut sy malah sesosok org spt itu, yg ga bs disentuh kausalita akibat kausalita yg ditimbulkannya, ialah sesosok yg tiran dan tdk layak disembah. Karena ia sdh sy abaikan jauh2, sy bahkan ga ambil pusing untuk mengaturnya..

Saya menghargai kehidupan sy ini, menghargai nafas yg msh ada, kondisi tubuh yg sehat, dsb...tanpa perlu saya bilang: sy menghargai kehidupan sy ini yg disebabkan si X. Sy rasa bentuk "penghargaan" sy terhadap hidup sy ini, tdk berkurang klo sy tidak nulis credit to: Tuhan. Klo Tuhan marah, berarti Tuhan ga ikhlas, dan mabuk terima kasih, ga ada tolerannya...makin panjang nih list: Tidak Layak Disembah...

siapakah si X itu ? ...... siapakah yang mampu mengatur nafas anda, mengatur peredaran darah anda, mengatur pergantian siang dan malam, mengatur peredaran Bumi dan Matahari serta planet-planet yang lainnya, menurukan hujan, dllllll ...... itulah ALLAH yang patut disembah, diibadahi, dimintai pertolongan .. dlllll
ALLAH akan marah dan menghukum mereka yang beribadah selain kepada-NYA .... hal ini hanya akan terjadi di Akherat nanti ................................ okey


Terakhir diubah oleh Jagona tanggal Mon Jul 01, 2013 11:26 am, total 2 kali diubah
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 77
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by EbisuSensei Mon Jul 01, 2013 10:54 am

nandain duluw ............... pisspiss
EbisuSensei
EbisuSensei
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24

Kembali Ke Atas Go down

tuhan sebagai kausa prima - Page 3 Empty Re: tuhan sebagai kausa prima

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 3 dari 5 Previous  1, 2, 3, 4, 5  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik