FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Kawin karena CINTA..... Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Kawin karena CINTA..... Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kawin karena CINTA.....

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Kawin karena CINTA..... Empty Kawin karena CINTA.....

Post by abu hanan Fri Jun 01, 2012 4:45 pm

Pagi ini kantor tempat Surtini bekerja ramai oleh berita Pak Wakita yang terpaksa menikah lagi dengan pembantunya sebab dikabarkan pembantunya telah hamil tiga bulan. Surtini benar-benar tidak menyangka Pak Was, panggilan akrab untuk beliau, tega menghianati istrinya dan berselingkuh dengan pembantunya. Selama ini, Surtini mengenal Pak Waskita sebagai pribadi yang santun dan kebapakaan. Tidak terbayang sedikitpun di benak Surtini kalau Pak Waskita termasuk lelaki pemburu nafsu.

“Yang namanya laki-laki, Sur. Di mana-mana sama. Mata keranjang!” Darsem kawannya mematahkan pendapat Surtini.

“Iya, bener ngendikane bu Darsem, Sur. Kabarnya, Pak Was nekad menghamili pembantunya karena bu Was sudah lama setruk.”

“Lha wong aa Gym yang ustadz, ilmu agamanya sundul langit saja kepincut perempuan cantik. Apalagi derajatnya laki-laki di sini yang islamnya abangan.” Perempuan bernama Darsem kembali menimpali.

“Whue…jangan salah, mbakyu…malah ustad-ustad itu justru istrinya banyak. lha wong katanya nyunnah.” Kali ini Mbak Bungah yang sedari tadi diam ikut bicara. Lalu, sambungnya.

“Ustadz di sebelah rumah saya lima bulan yang lalu menikah lagi, dengan alasan tidak punya anak setelah menikah enam tahun. Whue lha kok jebul, tiga bulan setelah menikahi istri keduanya, istri pertamanya dinyatakan postif hamil. Lha njur kalau nanti istri keduanya nggak hamil;hamil jadi alasan buat nikahin istri ketiga yo?”

Mereka tertawa bersama. Tapi tidak dengan Surtini. Pikirannya sibuk. Hatinya risau. Sudah tiga belas tahun dia menikah dengan Mas No, tapi Gusti Allah belum juga mempercayakan keturunan kepada mereka. Semua cara sudah di coba. Mulai dari periksa ke dokter kandungan yang terkenal di kota kecilnya, Kebumen, sampai meminum segala ramuan. Dari herbal yang katanya pengobatan ala nabi hingga ramuan yang katanya ramuan leluhur. Hanya dua hal yang belum ia coba. Yang pertama adalah saran pak dhenya untuk mencari jago lain, artinya Surtini harus mencoba berhubungan badan dengan lelaki lain. Ini ide gendeng! Surtini menolak mentah-mentah. Lebih baik ndhak punya anak dari pada harus begituan sama lelaki lain yang bukan suaminya. Dan saran kedua adalah mencarikan babon buat Mas No. Kalau yang ini Surti tidak berhak bicara. Meski dia tidak setuju. Tapi keputusan ada di tangan suaminya.

Kabar pernikahan darurat Pak waskita benar-benar menghantui Surtini sampai ke rumah, bahkan sampai malam hari ini. Cerita teman-temannya juga membuat Surtini semakin puyeng. Hatinya penuh prasangka, jangan-jangan nanti Mas No tiba-tiba muncul membawa perempuan muda, ayu dan singset dengan perut yang membuncit sembarai berkata “Dhek, kenalkan ini madumu, dia sedang mengandung anak kami, anak kamu juga dhek…”

Apa anak mereka anakku juga, pikir Surtini. Aku ndhak rela. Lebih baik aku ngangkat anak yatim di panti asuhan. Dari pada harus menerima perempuan lain buat jadi madu.

Jam di dinding rumah Surtini sudah menunjukkan pukul 20.30, ketika suaminya pulang. Hal yang jarang terjadi. Sebagai pegawai negeri di kantor PU memang terkadang membuat Suami Surtini dia terpaksa pulag larut untuk nglembur, namun mala mini tidak seperti biasanya. Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari suaminya perihal pulang larutnya. Surtini menyambut kepulangan suaminya dnegan masam.

“Apa susahnya sms sih, Mas?”

“Ada apa tho, dhe?. Suami dateng bukannya di sambut dengan senyum kok malah di .galakin.” Suami Surtini kaget dengan penyambutan ala istrinya itu

“Ma situ yang ada apa. Ndhak biasanya pulang jam segini ndhak kasih kabar. Apa susahnya sms. Ngaisjh kabar kalau pulangnya malem, kemana, ngapain, sama siapa.”

“Owalah iyo, dhek. Aku lali, nggak sms dikau.. yo, wis, aku minta maaf ya, sayang…” Jawab siuaminya sembari mencowel dagu Surtini. Di luar dugaan suaminya, Surtini malah melengos. Wajahnya semakin di tekuk. Suami Surtini kendatipun heran, namun ia tidak terlalu mengambil pusing. Lagi mau haid mungkin jadi uring-uringan. Nanti juga sembuh sendiri, pikirnya.

Namun rupanya, suami Surtini keliru. Surtini masih saja menyimpan kesal. Dan membawanya kea lam mimpi. Dalam mimpinya Surtini melihat lagi bayangan suaminya dengan perempuan berperut buncit.

“Ahhhh………………tega kau, Mas….” Surtini berteriak-teriak sepeti orang kesetanan.

“Dhek..dhek..bangun, sayang…bangun….” Suami Surtini menepuk-nepuk pipi Surtini panik. Surtini terbangun dengan wajah pucat. Nafasnya terengah. Suaminya mengangsurkan segelas air putih yang langsung diterima dengan cepat olehnya.

“Mimpi apa, sayang?” Tanya suaminya ketika Surtini sudah berangsur tenang sembari direngkuhnya istrinya itu ke dalam dekapannya.

Surtini terdiam. Dia tidak kuasa memebndung tangisnya.

“Lho kok malah nangis. Mimpi apa tho, dhek?”

“Aku mimpi mas menggandeng perempuan yang sedang hamil anak mas”

Suami Surtini tertegun mendengar penuturan mimpi istrinya itu.

“Hayo..sehari ini mikirin siapa, kok sampai kebawa mimpi. Kita ini sudah menikah tiga belas tahun, dan baru kali ini lho kamu ngimpi seperti itu. Pasti ada sebabnya”

Surtini menunduk. Malu.

“Pak Was, Mas. Dia menghamili pembantunya karena sudah setahun lebih bu Was terkena stroke.”

“Cuma itu?” Selidik suaminya. Surtini menggeleng perlahan.

“Tadi di sekolah teman-teman cerita, kalau laki-laki semua seperti Pak Waskita. Cari-cari alasan untuk kawin lagi. Ustad di dekat rumah Mbak Bungah juga menikahi perempuan lain karena istri pertamanya ndak bisa ngasih anak.”

Suami Surtini kini paham permasalahannya. Dipeluknya istrinya.

“Sur, sudah tiga belas tahun kita menikah dan selama tiga belas tahun itu aku ndak pernah ngributin soal anak tho?”. Surtini mengangguk membenarkan perkataan suaminya. Memang selama ini Mas No tidak pernah meributkan soal anak.

“Itu karena aku tahu, bahwa anak itu haknya Gusti Allah, mau memberikan ke siapa saja yang Ia kehendaki. Kalau kita belum dipercaya ya sudah. Ndak usah rebut.”

“Mas pengen kawin lagi buat punya anak?”

“Sur..Sur…aku kawin sama kamu bukan karena anak. Aku kawin sama kamu ya karena aku pengen kawin sama kamu. Karena aku cinta kamu. Titik. Wis tho, pokoke, jangan punya pikiran macem-macem.”

Surtini menjadi malu hati atas prasangkanya setelah mendengar penuturan suaminya. Ya, suaminya memang berbeda. Suaminya adalah hal terbaik yang Tuhan anugerahkan padanya.

Mereka kembali tertidur, Surtini kalai ini tidur dengan bahagia. Prasangka perlahan telah sirna dari hatinya. Suami Surtini membetulkan selimut istrinya. Dikcupnya kening Surtini.

Diraih ponselnya yang sedari tadi tergeletak di meja dekat tempat tidurnya. Jam tiga pagi. Di bukanya aplikasi pesan. Lalu diketiknya sebaris pesan.

Mas tidak bisa tidur., dhek.

Sibuk memikirkan kamu dan anak kita yang ada di dalam rahimmu.


Lalu ditekan olehnya tombol Send pada sebaris nomor yang sudah dihafalnya di luar kepala. Seperti halnya dia mengawini Surtini karena cinta, dia juga mengawini perempuan itu karena cinta.


***copas***
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik