FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Empty Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh)

Post by Admin Mon Jan 30, 2012 12:53 pm

A.Kisah Perkawinan Orang tua Rasululloh



Saat Usia Abdul-Muthallib (kakeknya/atoknya) sudah hampir mencapai tujuhpuluh tahun atau lebih tatkala sebelum Abrahah mencoba menyerang Mekah dan menghancurkan Ka'bah. Ketika itu umur Abdullah anaknya sudah dua puluh empat tahun, dan sudah tiba masanya dikawinkan. Pilihan Abdul-Muttalib jatuh kepada Aminah binti Wahab bin Abd Manaf bin Zuhra, – pemimpin suku Zuhra ketika itu yang sesuai pula usianya dan mempunyai kedudukan terhormat.




Pada hari perkawinan Abdullah dengan Aminah itu, Abd-Muttalib juga kawin dengan Hala, puteri pamannya. Dari perkawinan ini lahirlah Hamzah, paman Nabi dan yang seusia dengan dia. Abdullah dengan Aminah tinggal selama tiga hari di rumah Aminah, sesuai dengan adat kebiasaan Arab bila perkawinan dilangsungkan di rumah keluarga pengantin puteri. Sesudah itu mereka pindah bersama-sama ke keluarga Abd-Muttalib.




Beberapa saat setelah perkawinan, Abdullahpun pergi dalam suatu usaha perdagangan ke Syria dengan meninggalkan isteri yang dalam keadaan hamil. Dalam perjalanannya itu Abdullah tinggal selama beberapa bulan. Dalam pada itu ia pergi juga ke Gaza dan kembali lagi. Kemudian ia singgah ke tempat saudara-saudara ibunya di Medinah sekadar beristirahat sesudah merasa letih selama dalam perjalanan. Sesudah itu ia akan kembali pulang dengan kafilah ke Mekah. Akan tetapi kemudian ia menderita sakit di tempat saudara-saudara ibunya itu. Kawan-kawannya pun pulang lebih dulu meninggalkan dia.




Abdl-Muttalib mengutus Harith anaknya yang sulung ke Medinah, supaya membawa kembali bila ia sudah sembuh. Tetapi sesampainya di Medinah ia mengetahui bahwa Abdullah sudah meninggal dan sudah dikuburkan pula, sebulan sesudah kafilahnya berangkat ke Mekah. Kembalilah Harith kepada keluarganya dengan membawa perasaan pilu atas kematian adiknya itu. Rasa duka dan sedih menimpa hati Abdl-Muttalib, menimpa hati Aminah, karena ia kehilangan seorang suami yang selama ini menjadi harapan kebahagiaan hidupnya.Peninggalan Abdullah sesudah wafat terdiri dari lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan, yaitu Ummu Ayman yang kemudian menjadi pengasuh Nabi. Boleh jadi peninggalan serupa itu bukan berarti suatu tanda kekayaan tapi tidak juga merupakan suatu kemiskinan.




B.Kisah Abrahah




Sobat tentu pernah mendengar bahwa tahun kelahiran Nabi Muhammad Shollolloohu 'alaihi wa sallam dikenal juga dengan “Tahun Gajah”. Sebuah Istilah yang terkait dengan aksi penyerangan terhadap Makkah oleh Abrahah, pembesar Ethiopia (Habsyi) yg sdg berada di daerah Yaman. Kisah ini dimulai dengan ambisi Abrahah untuk membangun sebuah Gereja Besar di kota Shan’a. Sebuah bangunan yang tak tertandingi kemegahannya pada saat itu. Abrahah sendiri memberi nama Gereja itu “Qullais”. Pendirian bangunan ini ternyata bertujuan untuk mengalihkan perhatian orang-orang arab dari Ka’bah yang sudah mereka muliakan selama berabad-abad. Dari surat yang dikirimkan Abrahah kepada Raja Ethiopia (Habasyah) diketahui bahwa Abrahah berharap Qullais bisa mengalahkan pengaruh Ka’bah pada jaman itu. Ketika mendengar hal itu, seorang diantara kabilah Bani Fuqaim bin ‘Adiy bin ‘Amir bin Tsa’labah bin Al-Harits bin Malik bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar tidak dapat menahan amarahnya. Secara diam-diam orang tersebut masuk ke dalam Qullais lalu buang air besar di dalamnya dan mengotori bagian penting bangunan itu dengan tinja.




Ketika Abrahah mendengar peristiwa itu dia marah besar dan bersumpah akan menghancurkan ka’bah. Ia menyiapkan sebuah pasukan besar diperkuat oleh beberapa puluh ekor gajah lalu berangkat sendiri memimpin pasukannya menuju Makkah. Dalam Perjalanan menuju Makkah, Abrahah mendapatkan perlawanan dari Pasukan Dzu Nafar dan pasukan lain dibawah pimpinan Nufail bin Hudaib namun semuanya dapat dipatahkan dan keduanya berhasil ditawan oleh Abrahah dan dijadikan penunjuk jalan menuju ke Makkah. Sesampainya di daerah Al- Mughammis, Abrahah mengutus Al- Aswad bin Maqshud berangkat ke Makkah. Dalam melaksanakan tugas ini mereka merampas kekayaan penduduk Tihamah (orang-orang Qurays dan lain-lain), termasuk 200 ekor Unta milik Abdul Mutthalib bin Hasyim (Kakek Nabi Muhammad Shollollohu 'alaihi wa sallaam) yang ketika itu berkedudukan sebagai tokoh pimpinan Qurays. Kabilah-kabilah di sekitar Makkah bangkit hendak melakukan perlawanan, namun setelah menyadari kekuatan mereka tak seimbang akhirnya mereka mengurungkan niatnya.




Sesampainya di Makkah, Abrahah mengutus Hunathah al Hymyariy untuk memberitahu pesan Abrahah :


Abrahah tidak datang bermaksud memerangi penduduk Mekkah, Melainkan hendak menghancurkan Ka’bah. Apabila mereka tidak melawan maka Abrahah tidak akan menumpahkan darah mereka. Kalau pemimpin Mekkah benar-benar tidak akan memerangi Abrahah, sebaiknya datang menghadap.



Setelah mengetahui bahwa pemimpin Mekkah adalah Abdul Mutthalib, Hunathah segera menemuinya dan menyampaikan pesan itu.




Abdul Muthallib menjawab: “ ”.Kami tidak berniat memerangi Abrahah karena kami tidak punya kekuatan untuk itu. "Rumah Suci itu (Ka’bah) adalah milik Allah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim alaihissalam". "Jika Allah hendak mencegah penghancuran yang hendak dilakukan oleh Abrahah itu adalah urusan Pemilik rumah suci itu, tetapi jika Allah hendak membiarkan Rumah sucinya itu dihancurkan orang maka kami tidak sanggup mempertahankannya




Mendengar jawaban seperti itu, Hunathah kemudian mengajak Abdul Mutthalib menemui Abrahah. Abdul Mutthalib disambut ramah oleh Abrahah. Melalui penterjemahnya Abrahah bertanya mengenai keperluan Abdul mutholib. Abdul mutthalib mengatakan bahwa ia datang hendak menuntut pengembalian 200 ekor untanya yang dirampas pasukan Abrahah.


Abrahah heran dan kembali bertanya:

” sebenarnya aku kagum melihat anda, tetapi kekagumanku itu hilang sama sekali setelah tuan berbicara mengenai unta. Apakah patut orang seperti tuan lebih mengutamakan pembicaraan mengenai pengembalian unta yang telah kurampas daripada berbicara mengenai Ka’bah yang menjadi Syiar agama tuan dan agama nenek moyang tuan. Aku datang untuk menghancurkannya tetapi tuan tidak berbicara mengenai itu”.

Abdul Mutthalib menjawab:

” Akulah yang mempunyai unta-unta itu, sedangkan Ka’bah mempunyai Pemiliknya sendiri yang akan mencegah dan mempertahankannya”.

Abrahah menantang:

” Tidak ada sesuatu yang dapat mencegah kemauanku”.

Abdul Mutthalib menjawab:

” Silahkan tuan lakukan…”



Setelah mendapatkan kembali unta-untanya, Abdul Mutthalib kembali ke Makkah dan meminta semua penduduk Makkah untuk pergi berlindung ke pegunungan guna menghindari aksi kekejaman Pasukan Abrahah. Sebelum keluar meninggalkan Mekkah, Abdul Mutthalib menghampiri Ka’bah dan sambil berpegang pada gelangan besi pintunya ia berdo’a bersama beberapa orang Qurays lainya, mohon kepada Allah supaya melindungi keselamatan Ka’bah. Setelah itu mereka pergi mengungsi ke pegunungan menunggu apa yang hendak dilakukan Abrahah pada saat memasuki kota tersebut.




Keesokan harinya, Abrahah sudah siap siaga bersama pasukannya. Abrahah menunggang gajah kesayangannya yang diberi nama “Mahmud”. Ketika semuanya sudah siap, Nufail bin Hudaib membisikkan pada telinga Mahmudi (gajah tunggangan Abrahah) :” Hai Mahmudi, bersimpuhlah. Atau pulang kembali ke tempat asalmu (Yaman). Ketahuilah bahwa engkau sekarang berada di tanah suci”.




Sesaat setelah Nufail pergi, Mahmudi bersimpuh dan tidak mau berdiri jika dihadapkan ke arah Ka’bah. Begitu juga gajah-gajah yang lain. Meski mereka dipukul tetap tidak mau berdiri kecuali jika dihadapkan ke arah Yaman mereka langsung bangkit dan berlari. Dalam keadaan yang membingungkan itu Allah mengirimkan ribuan burung kecil yang membawa tiga buah batu sebesar biji gandum, satu buah di paruhnya dan dua buah di kedua kakinya. Ternyata batu itu berhasil membinasakan bagi siapa saja yang tertimpa bati itu. Mereka yang selamat lari tunggang langgang mencari jalan untuk pulang ke Yaman, sementara Abrahah termasuk yang terkena batu tersebut dan meninggal dengan mengenaskan. Jari-jari tangan dan kakinya rontok dan mengeluarkan darah dan nanah dari kepalanya. Abrahah dibawa pulang oleh pasukannya yang tersisa. Berdasarkan riwayat yang berasal dari Ya’kub bin Utbah, Ibnu Ishaq mengatakan, pada tahun itu pertama kali di negeri arab terjadi wabah penyakit Morbili dan cacar air. Setelah Baginda kita diangkat menjadi Rosul, peristiwa ini diabadikan kembali oleh Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Fiil. Saat penyerangan inilah Aminah binti Abdul Wahab melahirkan Nabi kita ketika akan mengungsi.




Bersambung.......


Terakhir diubah oleh Admin tanggal Tue Feb 14, 2012 7:51 pm, total 1 kali diubah
Admin
Admin
Administrator
Administrator

Male
Posts : 1100
Kepercayaan : Islam
Location : Tanah Melayu
Join date : 03.08.11
Reputation : 55

https://laskarislam.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas Go down

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Empty Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Bag II

Post by Admin Tue Feb 14, 2012 7:50 pm

C.Kelahiran Rasululloh



Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta.

Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahwa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam.

Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan saja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas.



Irhas bermaksud satu perkara luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kpd orang yg ditunjuk sebagai seseorang yang akan menjadi Akrab dengan Alloh,Sedangkan Mu'jizat merupakan peristiwa luar biasa yang dialami oleh seseorang utusan Alloh setelah diangkat menjadi Nabi/Rosul (mohon setelah ini jangan ada Sobat2 kita yang mengikuti do'a dan ucapan orang Kristen yang berdoa selalu mengharapkan mu'jizat dari Tuhan,karena Mu'jizat itu Haknya Nabi,Sedangkan Karomah Hak-nya Para Wali).




Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa Sallam,yaitu:




1.Semasa Rasulullah berada di dalam kandungan bundanya Aminah, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil.


Kehamilannya disedari melalui pemberitaan malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahwa beliau telah mengandungkan seorang Nabi dan Penghulu kepada seluruh umat manusia.

Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.



2.Ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi.


Tanah-tanah di persekitaran kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.



3.Peperangan tentera bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentera bergajah dengan menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.


Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan berundur dengan izin Allah.

Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah.



4.Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.


Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata ``Khabar bahagia untuk saudari, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad.''



penamaan ini juga disebutkan Nabi Isa 'alaihissalaam yg tercantum di Al-Qur'an pada Surat Ash-Shaaf ayat ke-6




"Dan (ingatlah) ketika `Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."




5.Semasa menjelang kelahiran (partus) Nabi Muhammad s.a.w., Aminah ditemani 2 orang Waliyulloh yg secara ajabi hadir nyata membantu persalinan,yaitu Asiah* (istri Fir'aun) dan Maryam (Ibunda Nabi Isa 'alaihissalaam). Dalam hal ini ia merupakan satu isyarat bahawa Nabi Muhammad lebih tinggi darajatnya daripada Nabi Isa dan Musa.


Keadaan ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.



6.Adalah Baginda Rasululloh Saat lahir tidak menangis,melainkan hanya mengucapkan kata "AH" (Aliif dan Ha) sambil memandang ke langit hingga arak2 yang berada di area di luar tempat kelahiran Nabi tersebut terbelah dan bertaburan dan peristiwa luarbiasa lainnya yg akan saya terangkan pada item selanjutnya.Hingga yakinlah Ibunda beliau akan mimpinya beberapa saat yang lalu hingga memanggil Muhammad kecil pada saat itu dengan panggilan AHMAD.




Adapun saat Baginda Rasul lahir dan mengucapkan kata "AH" tersebut maka banyak peristiwa besar terjadi akibat ucapan tersebut:




1.Ibundanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan Baginda Rasul. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria.


Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat.

Ada juga yang berpendapat bahwa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahwa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan.

Aminah sendiri melihat baginda dalam keadaan terbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.

Kemudian bundanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan ``Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik''.

Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah.

Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.



2.Berhala-berhala yang terdapat di ka'bah mengalami kerusakan dan kemusnahan.


Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib,

"Ketika aku sedang berada di Kaabah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada ke Baitulloh (ka'bah)". Lalu aku mendengar suara dari dinding Kaabah berkata:

"Telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikan Allah daripada berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan Yang Maha Mengetahui.
''



catatan:adapun Sebagian Kaum Quraish saat itu mengenal Allah tapi beribadah melalui perantara Latta. Huzza,Hubbal (berhala/patung2 untuk menyembah dan meminta pertolongan pada Allah dan ini merupakan pekerjaan Syiri')



3
. Di tempat yang lain pula satu goncangan berlaku di mahligai Kisra dan menyebabkan mahligai tersebut retak, manakala empat belas tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda -tanda keruntuhan kerajaan tersebut.




4.Api (oracle) di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.


Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava (sawah) Merupakan Gereja yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.



5.Tembakan meteor di langit menjadi sering dan mulai berlaku sebagai tanda bahwa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat.




6.Pintu langit tertutup dan raja syaitan (azazil) menjadi resah takut.




7.Tasik Sava/Sawah dan gereja-gereja yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.




Selesai bersalin dikirimkannyalah berita kepada Abdl Muttalib di Ka’bah, bahwa ia melahirkan seorang anak laki-laki. Alangkah gembiranya orang tua itu setelah menerima berita. Sekaligus ia teringat kepada Abdullah anaknya. Gembira sekali hatinya karena ternyata pengganti anaknya sudah ada. Cepat-cepat ia menemui menantunya itu, diangkatnya bayi itu lalu dibawanya ke Ka’bah. Ia diberi nama Muhammad. Nama ini tidak umum di kalangan orang Arab tapi cukup dikenal.




Disaat hari senin lahirnya Rasul saw datang Tsuwaibah kepada Abu Lahab “Abu Lahab, Aminah sudah melahirkan” maka Abu Lahab gembira bebaskan budaknya begitu dengan kabar gembira Aminah sudah melahirkan anak. “oohhh.. kau bebas karena aku gembira kau yang bawa kabar gembira ini maka kau bebas”.Allah tidak melupakan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Setiap Hari Senin


Abu Lahab pun menyusul ke Rumah Ibunda Aminah serasa mengambil bayi mungil keponakannya tersebut lalu membawanya berkeliling Ka'bah seraya berkata,"Wahai Siapapun Tuhan pemilik Rumah (Bait) ini,Saksikanlah, aku mencintai bayi ini !"Ia segera mengundang tetangga-tetangga dan para kerabat dekatnya untuk merayakan kelahiran keponakan tercintanya ini. Sebagai bentuk paling populer dari ungkapan rasa syukurnya dan sebagai penanda suka citanya yang sangat memuncak kemudian ia berkata kepada Tsuwaibah di hadapan khalayak ramai yang mendatangi undangan perayaan kelahiran keponakannya, ''Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-laki ku (Abdullah), maka dgn ini kamu adalah wanita merdeka mulai hari ini " demikian ujarnya kembali menegaskan.



CATATAN:


Bila harga seorang budak adalah 100 dinar, sebagaimana salah satu riwayat menyebutkan tentang harga Bilal bin Rabah saat dibebaskan.1 Dinar emas saat itu setara untuk Harga 1 ekor kambing,Maka jika seekor kambing seharga Sejuta Rupiah, berarti seorang budak seharga 100 Juta Rupiah.Artinya Seorang Abu Lahab sebelum menjadi Musuh Rosululloh telah merelakan melepas uangnya senilai Rp.100.000.000 karena bergembiranya mendengar kelahiran keponakannya.



Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya (di dalam mimpi tersebut-red), Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata.Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah. (HR Bukhari 4711)Pada hari ketujuh kelahirannya itu Abdul Muttalib minta disembelihkan unta (aqiqah). Hal ini kemudian dilakukan dengan mengundang makan masyarakat Quraisy. Setelah mereka mengetahui bahwa anak itu diberi nama Muhammad, mereka bertanya-tanya mengapa ia tidak suka memakai nama nenek moyang. “Kuinginkan dia akan menjadi orang yang Terpuji,bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi,” jawab Abdul Muttalib.
Admin
Admin
Administrator
Administrator

Male
Posts : 1100
Kepercayaan : Islam
Location : Tanah Melayu
Join date : 03.08.11
Reputation : 55

https://laskarislam.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas Go down

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Empty Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alaihi wa Sallam Bag III (seputar masa menyusui Rasululloh)

Post by Admin Fri Feb 17, 2012 4:35 pm

Adapun Nabi sempat disusukan Ibundanya Aminah selama 3 hari lalu diserahkan ke Tsuwaibah, seorang hamba sahaya Abu Lahab yang sudah dimerdekakan. Tetapi ia hanya menyusui beliau dalam beberapa hari saja. Waktu itu Tsuwaibah juga menyusui seorang anak yang bernama ‘Abdullah bin Abdul Asad Al-Makhzumiy (Abu Salamah), disamping menyusui anaknya sendiri yang bernama Masruh.Lalu pada akhirnya diserahkan kepada Ibu susunya yang bernama Halimatussa'diyah (yang kisahnya akan dituturkan di bawah ini) .Adapun kebiasaan orang Arab kala itu yang menyerahkan anaknya untuk di susui agar tidak terlalu besar kelak hutang budi,tulang dan darah seorang wanita terhadap Ibunya.karena sekali menyusui itu belum tentu bisa di bayar walaupun dgn mengerjakan ibadah sa'i 7x.



Wanita mulia tersebut adalah Halimah binti Abdullah bin Al-Harits As-Sa’diyah. Suaminya adalah Al-Harits bin Abdul Izzi bin Rifa’ah As-Sa’di. Anak-anaknya adalah Abdullah, Anisah dan Khadzdzamah. Anak-anak Al-Harits ini semuanya bertompel, mereka semua adalah saudara sepersusuan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Halimah juga menyusui Abu Sufyan bin Al-Harits bin Abdul Munthalib, anak paman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.




Halimah As-Sa’diyah adalah wanita Arab yang sangat terkenal karena menjadi ibu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Halimah menceritakan tentang penyusuannya dengan penjelasan yang panjang lebar dan komprehensif.


Ia mengatakan, “Suatu ketika aku keluar bersama para wanita bani Sa’ad untuk mencari anak susuan. Waktu itu adalah tahun yang sangat sulit (paceklik). Kami menegendarai keledai putih dan kurus. Kami membawa serta unta betina yang tidak mengandung air susu setetes pun. Kami semua tidak pernah tidur di malam hari karena bayi kami selalu menangis karena rasa lapar. Puting kami tidak lagi menyediakan apa yang mencukupinya. Unta betina kami tidak pula menyediakan apa-apa yang mengenyangkannya. Kami selalu mengharap hujan dan jalan keluar. Sampai kami sengaja datang ke Mekah.



Setiap wanita yang diperlihatakan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam merasa enggan untuk mengasuhnya, setelah dikatakan bahwa dirinya adalah anak yatim, dikarenakan kami selalu menaruh harapan kebaikan dari ayah si anak asuh. Kami berkata, ” Ia yatim, apa gerangan yang akan diperbuat oleh ibu atau kakeknya? Oleh karena itu, kami tidak tertarik. Tidak ada dari wanita-wanita yang bersamaku mengambilnya, selain diriku. Ketika rombongan kami sepakat untuk pulang, aku (Halimah) berbicara kepada suamiku, “Demi Allah, sungguh aku tidak suka untuk pulang bersama kawan-kawan wanita yang lain, sebelum mendapatkan anak susuan. Demi Allah, aku pergi menuju anak susuan yang yatim itu, dan pasti aku akan mengambilnya. Ia berkata, “Lakukan itu, semoga Allah memberi kita berkah lantaran anak itu.” Aku pergi menuju anak itu dan mengambilnya.
(Pada Riwayat yang lain dikisahkan,adalah Rosululloh berpaling terhadap wanita-wanita yang menawarkan diri menjadi Ibu susunya,Namun tidak demikian perilaku Rosululloh saat Halimah mendekatinya.)




BERKAH YANG MELIMPAH




Berkah yang melimpah kepada Halimah dan suaminya setelah mengambil Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Suatu hari, Halimah dan suaminya merasakan lapar dan haus. Namun, dari mana mereka mendapatkan makanan karena susu unta betinanya tidak berisi. Seketika mereka berdua lupa akan keadaan dirinya. Keadaan telah berubah dalam sekejap. Keadaan ini diriwayatkan sendiri oleh Halimah. Ia berkata, “Suamiku bangkit menuju unta betina milik kami. Ternyata susunya sangat penuh. Ia memerahnya untuk diminum bersamaku hingga kami puas dan kenyang, sehingga kami tertidur di malam yang sangat baik itu. Ketika pagi suamiku berkata, “Demi Allah ketahuilah wahai Halimah! Engkau telah mengambil orang yang penuh dengan berkah.”


Aku mengatakan, “Demi Allah, itulah yang kuharapkan.



Kemudian kami serombongan bepergian dengan menunggang keledai. Kubawa serta anak itu. Demi Allah, jarak itu kutempuh dengan tungganganku jauh lebih cepat daripada keledai-keledai orang lain sehingga kawank-kawanku berkata kepadaku, “Wahai anak serigala, sial engkau! temani kami! Bukankah ini keledaimu yang dulu kau tunggangi saat bepergian?


Kukatakan kepada mereka, : Ya, demi Allah benar. Keledai ini adalah keledai yang dulu itu.” Mereka mengatakan, “Demi Allah, sekarang keledaimu tidak seperti dulu!

Rombongan tiba di daerah pedalaman bani Sa’ad yang terlihat bekas-bekas kekeringan di tahun itu. Halimah telah melihat berkah anak yatim itu. Kebaikan telah memancar kepadanya dari segala penjuru. Keberkahan meliputinya dalam segala hal. Kambing-kambingnya selalu keluar menuju ke tempat-tempat penggembalaan bersama kambing-kambing orang lain. Ketika kembali ke kandang selalu dengan susu yang penuh. Sedangkan kambing-kambing yang lain pulang dengan keadaan sebagaimana ketika pergi, sehingga kaumnya mencerca tukang gembala mereka.Sejak itu peternakan Halimah menjadi tujuan utama penduduk sekitar yang ingin membeli susu,sedangkan susu tersebut tak pernah kering. Demikianlah hari-hari Halimah hingga berjalan selama 2 tahun.
Admin
Admin
Administrator
Administrator

Male
Posts : 1100
Kepercayaan : Islam
Location : Tanah Melayu
Join date : 03.08.11
Reputation : 55

https://laskarislam.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas Go down

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Empty Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alaihi wa Sallam Bag.IV (seputar Pembedahan Dada Rosululloh)

Post by Admin Wed Mar 14, 2012 12:50 am

KEMBALI MENGASUH RASULULLAH

Setelah menyusuinya selama 2 tahun,sesuai perjanjian Halimah harus membawanya kembali pulang ke pangkuan ibu kandungnya, Aminah, di Makkah Al-Mukarramah. Halimah membawanya kepada sang ibu, sekalipun sangat ingin agar anak asuhnya tetap bersamanya karena melihat besaranya berkah pada diri Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam.

Aminah sangat berbahagia dengan anaknya yang mulia. Khususnya ketika melihatnya sedemikina suci dan tumbuh laksana anak berumur 4 tahun, padahal msh berusia 2 tahun. Halimah berbicara sangat lembut kepada Aminah, mengharap agar mengizinkan anaknya kembali ke pedalaman lagi. Aminah mengizinkannya. Halimah kembali ke pedalaman dengan anak asuhnya. Demikianlah, Nabi tinggal di tengah-tengah bani Sa’ad sampai berumur 2 tahun dari hari lahirnya hingga terjadi peristiwa “pembedahan dada”.



PEMBEDAHAN DADA




Pada masa itu, sebelum usianya mencapai tiga tahun, ketika itulah terjadi cerita yang banyak dikisahkan orang. Yakni, bahwa sementara ia dengan saudaranya yang sebaya sesama anak- anak itu sedang berada di belakang rumah di luar pengawasan keluarganya, tiba- tiba anak yang dari Keluarga Sa'd itu kembali pulang sambil berlari, dan berkata kepada ibu- bapanya: " Saudaraku yang dari Quraisy itu telah diambil oleh dua orang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan, perutnya dibedah, sambil di balik- balikkan."


Adapun saat Nabi sedang menemani menggembala di belakang rumah,datanglah 2 orang berjubah putih menjemputnya lalu membawanya ke sebuah tempat.kedua orang berjubah putih itu tak lain adalah Malaikat Jibril alaihissalam dan Mikail 'alaihissalam.Lalu dibaringkanlah beliau dan di buka bajunya.Lalu Jibril berkata kepada Mikail:"Apa Tugasmu,Wahai Mikail...? "Belum Ada,ya JIbril". "Kalau begitu,bawalah kemari air zam-zam untuk membersihkan hati junjungan kita ini" lalu muncullah tiba2 air zam-zam yang diisi di dalam sebuah bejana emas di tangan Mikail.Jibril pun melanjutkan pekerjaannya dgn mulai membedah dada dan perut sang calon pemimpin ummat ini dengan menggunakan jari telunjuknya sambil mengucapkan Syahadat hingga terbelahlah dada dan perut itu.Dari dalam perut dicarilah sebuah benda yang kelihatan berwarna agak hitam yang merupakan tempatnya syetan di tubuh.benda ini merupakan gumpalan darah juga menyerupai hati (setiap makhluk hidup memiliki hati setan ini,contohnya seperti pada ayam misalnya,berada dibalik tulang punggungnya dan berwarna hitam kemerah2an ).Pada Manusia maqomnya terletak Dua Jari di atas Susu Kanan.

Setelah gumpalan darah merah hitam itu dikeluarkan,maka dibasuh juga hatinya dengan air zam-zam dgn ma'rifat membersihkan Hawa dan Nafsu yang ada di dalam hati Rasululloh.Setelah selesai,maka disatukan kembali belahan sepanjang dada dan perut itu lalu dikembalikan Rasululloh tepat di tempat semula dia menjejakkan kaki saat pertama beliau di jemput.

Dan tentang Halimah ini ada juga diceritakan, bahwa mengenai diri dan suaminya ia berkata: "Lalu saya pergi dengan ayahnya ke tempat itu. Kami jumpai dia sedang berdiri. Mukanya pucat-pasi. Kuperhatikan dia. demikian juga ayahnya. Lalu kami tanyakan: "Kenapa kau, nak?" Dia menjawab: "Aku didatangi oleh dua orang laki-laki berpakaian putih. Aku di baringkan, lalu perutku di bedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Tak tahu aku apa yang mereka cari."

Setelah kejadian ini, Halimah merasa takut sehingga mengembalikan kepada ibu kandungnya. Halimah kembali ke daerah pedalaman. Dia tinggal di sana beberapa tahun. Selanjutnya ketika Allah mengutus Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada seluruh manusia, maka Halimah As-Sa’diyah masuk Islam bersama suami dan anak-anaknya.
Admin
Admin
Administrator
Administrator

Male
Posts : 1100
Kepercayaan : Islam
Location : Tanah Melayu
Join date : 03.08.11
Reputation : 55

https://laskarislam.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas Go down

Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh) Empty Re: Riwayat Nabi Muhammad Shollalloohu ''alayhi wa Sallam (seputar kelahiran Rasululloh)

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik