demokrasi,diantara dinasti dan kemampuan
Halaman 1 dari 1 • Share
demokrasi,diantara dinasti dan kemampuan
orang internal mengatakan : hanya trah sukarno yang layak pimpin pdip..
dalam konteks "demokrasi"..apakah estafet dinasti itu masih dalam koridor demokrasi?
dalam konteks "demokrasi"..apakah estafet dinasti itu masih dalam koridor demokrasi?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: demokrasi,diantara dinasti dan kemampuan
pdi perjuangan secara halus berkata "kami partai feodal"..
gimana demokrat?
gimana demokrat?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: demokrasi,diantara dinasti dan kemampuan
masihkah generasi berumur belum rela melepaskan mahkota ke orang lain?
tanya kenapa..
tanya kenapa..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: demokrasi,diantara dinasti dan kemampuan
kasus OTT cimahi serasa menjadi tambahan bukti bahwa politik dinasti sekalipun halal oleh konstitusi tetapi berpotensi lebih besar menutupi korupsi yang telah lalu dan menjaga kesinambungan korupsi jamaah (suami sebagai imam dan istri makmumnya)..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: demokrasi,diantara dinasti dan kemampuan
abu hanan wrote:kasus OTT cimahi serasa menjadi tambahan bukti bahwa politik dinasti sekalipun halal oleh konstitusi tetapi berpotensi lebih besar menutupi korupsi yang telah lalu dan menjaga kesinambungan korupsi jamaah (suami sebagai imam dan istri makmumnya)..
sama ya seperti kasus Atut ...
saya ga tau di daerah lain ... tapi kalau di Jabar itu ... golkar dan pks memang kuat
>>> sebenarnya dari sini bisa dilihat ya type masyarakatnya
kalau menurut saya : masyarakat jabar terbagi menjadi dua kelompok : kelompok agamis dan feodal
untuk kelompok feodal ... biasanya dikuasai oleh golkar karena sudah meng-akar sejak jaman orba >>> misalnya dinasti Atut di banten pun sudah luar biasa mengakar bahkan didukung oleh masyarakat itu sendiri
jadi parpol disini (misalnya golkar) hanya dipakai sebagai "sarana politik" ... tapi pada dasarnya warga banten itu sendiri sudah mengakui Atut sebagai "pemilik" banten
misalnya pilgub banten :
saya ga terlalu tau tentang 4 nama ini selain Rano Karno (saya belum survey dan saya tau rano karno .. karena yaaaaa ... siapa yang ga kenal dia)
tapi yang saya tau WH adalah mantan walikota tangerang (bukan airin yang walikota tangsel loh ya ... tangerang selatan tidak sama dengan tangerang)
WH diakui oleh warga tangerang berhasil membangun kota tangerang ... jadi ada kemungkinan popularitasnya tinggi
Andhika sendiri adalah keluarga Atut .... jadi ada kemungkinan juga popularitasnya tinggi
waktu itu saya sempat tanya dan ngobrol2 dengan petugas di kantor pos ... mau pilih siapa untuk pilgub banten >>> dia yakin sekali akan dukung pasangan no 1 ... dengan dua alasan diatas (WH berhasil sebagai walikota ... dan Andhika yang klg Atut)
kalau saya sebagai warga banten ... mungkin akan pilih no 2 ... bukan karena no 2 bagus sih ... tapi mungkin sekedar "asal bukan atut cs dan golkar" saja sih .... wakakakakakaka (curang ya)
mungkin juga karena ada berita2 seperti ini ... makanya saya agak malas pilih no 1 ... walaupun menurut saya no 2 akan kalah
Adik Atut berharap keponakannya direstui Golkar jadi Cagub Banten
Merdeka.com - Terpidana kasus korupsi, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, berharap keponakannya, Andika Hazrumy, menduduki posisi calon gubernur (Cagub) Banten pada Pilgub Banten 2017 mendatang. Namun, suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menyerahkan putusan akhir dari kalkulasi politik yang masih berlangsung di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Cara Irit Pererat Pertemanan dengan Jalan-Jalan"Kalau saya mestinya untuk hitungan menang. Kalau posisi nomor satu hitungannya harus menang ya putuskan," kata Wawan usai sidang dugaan korupsi pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel tahun 2012, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Serang, Rabu (20/7).
Jika dengan posisi calon gubernur Banten, dalam kalkulasinya Andika tidak menang, Wawan mengaku akan menerima Andika untuk posisi calon wakil gubernur Banten. "Kalau nomor satu hitungannya enggak menang, ya buat apa," ujar adik kandung Ratu Atut Chosiyah itu.
Selain berharap kemenangan untuk Andika, Wawan juga masih melihat figur-figur yang dianggap akan mendongkrak elektabilitas Andika di Pilgub Banten. "Kita lihat figur yang bisa sinergi dengan Aa (Andika) dalam rangka membangun Banten," tuturnya.
Dari nama-nama yang muncul ke publik, nama Wahidin Halim layak mendampingi Andika. Selain itu nama seperti Dimyati Natakusumah, Mayjen TNI (Purn) Ampi Nurkamal Tanujiwa.
"Saya (mendukung Andika) mesti realistis mendukung Aa untuk menang. Menang ini berkaitan dengan elektabilitas. Menang ini berkaitan sudah cukup dimauin masyarakat di nomor satu,"ujarnya.
Selebihnya, Wawan berharap agar DPP Partai Golkar untuk menentukan dengan pertimbangan elektabilitas Andika dalam Pilgub Banten 2017. "Mungkin pusat masih melakukan survei elektabilitas. Dari hasil survei tersebut baru akan diputuskan. Mungkin akhir bulan lah," ujarnya.
yang diatas ini berita bulan Juli ... walaupun bulan Maret beritanya agak beda
Bursa Cagub Banten Memanas, Dinasti Atut Merapat ke PDIP
TEMPO.CO, Serang - Bursa calon Gubernur Banten kian panas. Sejumlah bakal calon dari partai dan calon perseorangan terus bermunculan. Gubernur Banten Rano Karno yang sudah memastikan akan kembali bertarung di pemilihan Gubernur Banten 2017 kini mendapat banyak saingan.
Selain Rano, tercatat sejumlah keluarga bekas Gubernur Banten Atut Chosiyah, seperti Andika Hazrumi, putra sulung Atut; dan Tubagus Haerul Zaman, adik Atut yang saat ini menjabat Wali Kota Serang.
Nama lainnya, yakni mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim, mantan Bupati Lebak Mulyadi Jaya Baya, mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Provinsi Banten Wawan Iriawan, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tantowi Yahya.
Politikus PDIP, Rano Karno, merasa percaya diri akan diusung kembali oleh PDIP untuk merebut kursi Gubernur Banten. Salah satu alasannya, selain kader, Rano mengklaim sudah mengantongi banyak dukungan dari pengurus PDIP kabupaten/kota di Banten.
Rano Karno mengaku telah mempunyai banyak bekal untuk kembali menduduki kursi Gubernur Banten. “Bekal pertama yang saya punya, yaitu 15 kursi partai di DPRD Banten, dan bekal yang kedua pengalaman saya menjadi Gubernur Banten,” kata Rano Rano, Selasa, 15 Maret 2016.
Rano Karno mengatakan dia sebagai kader dan petugas partai siap ditempatkan di mana saja. “Saya petugas partai, jika diperintahkan untuk melanjutkan, saya bismilah, jika tidak, saya alhamdulillah. Apalagi kalau di Banten tentunya saya lebih siap,” ujar Rano setelah menyerahkan formulir penjaringan bakal calon gubernur di kantor DPD PDIP Provinsi Banten.
Berbekal pengalaman menjadi wali kota dua kali, adik bekas Gubernur Banten Atut Chosiyah, Tubagus Haerul Jaman, juga mengaku optimistis akan mendapat dukungan banyak partai, termasuk PDIP. “Modal saya adalah menjabat Wali Kota Serang, bahkan sudah dua kali,” ujarnya.
Sebelumnya, dua keluarga Atut, yakni anak Atut sekaligus anggota DPR, Andika Hazrumi, dan adik Atut sekaligus Wali Kota Serang, Tubagus Hairul Jaman, juga telah mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur dari PDIP.
Putra sulung mantan Gubernur Banten Ratu Chosiyah, Andika Hazrumi, menyatakan kesiapannya mengikuti mekanisme partai berlambang mulut putih tersebut dan siap disandingkan dengan siapa pun, termasuk dengan Rano Karno.
Andika mengatakan dia menyerahkan keputusan partai, apakah akan didudukkan untuk posisi calon gubernur atau wakil gubernur. “Kalau ditanya Banten satu atau dua, kita lihat prosesnya saja karena saya serahkan semuanya kepada PDIP. Siapa pun wakil atau gubernurnya yang punya potensi membangun Banten ke depan harus didorong dan didukung," ujar Andika.
Ia juga mengaku sudah membuka komunikasi politik dengan partai lain. "Komunikasi politik harus terus dibangun. Membangun daerah itu kan tidak bisa sendiri. Kami terbuka dengan seluruh partai, kebetulan penjaringan baru PDIP," katanya.
dari dua artikel ini kelihatan ya ... bahwa faktor "dinasti Atut" memang masih sangat kuat di banten untuk mendulang suara ... dan mungkin daerah lain juga punya "dinasti"2 lain yang ga jauh beda modelnya
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Similar topics
» [Diantara anak-anak muda ataupun anak-anak kecil, bisa saja mempunyai kemampuan yang tidak bisa diremehkan oleh orang yang usianya lebih dari mereka ]
» Demokrasi Yusuf al-Qardhawi ( buat yg anti demokrasi silahkan jawab )
» kemampuan memahami Quran
» kehidupan diantara tuhan dan setan..
» Syahadat, diantara Al quran dan Al Hadits
» Demokrasi Yusuf al-Qardhawi ( buat yg anti demokrasi silahkan jawab )
» kemampuan memahami Quran
» kehidupan diantara tuhan dan setan..
» Syahadat, diantara Al quran dan Al Hadits
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik