FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Empty Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan

Post by keroncong Sat May 07, 2016 6:24 am

1. Renungan akan misteri kelahiran sang Juruselamat telah menghantar umat Kristiani bukan hanya untuk mengenali Santa Perawan sebagai Bunda Yesus, melainkan juga untuk mengenalinya sebagai Bunda Allah. Kebenaran ini telah ditegaskan serta diterima sebagai harta warisan iman Gereja sejak dari abad-abad awal kekristenan, hingga akhirnya secara resmi dimaklumkan dalam Konsili Efesus pada tahun 431.

Dalam komunitas Kristiani yang pertama, sementara para murid semakin menyadari bahwa Yesus adalah Putra Allah, menjadi semakin nyatalah bahwa Bunda Maria adalah Theotokos, Bunda Allah. Inilah gelar yang tidak muncul secara eksplisit dalam ayat-ayat Injil, tetapi dalam ayat-ayat tersebut “Bunda Yesus” disebutkan dan ditegaskan bahwa Yesus adalah Allah (Yoh 20:28; bdk. 5:18; 10:30, 33). Bunda Maria dihadirkan sebagai Bunda Imanuel, yang artinya “Tuhan beserta kita” (bdk. Mat 1:22-23).

Telah sejak dari abad ketiga, seperti dapat disimpulkan dari suatu kesaksian tertulis kuno, umat Kristiani Mesir telah mendaraskan doa ini kepada Bunda Maria, “Kami bergegas datang untuk mohon perlindunganmu, ya Bunda Allah yang kudus, janganlah kiranya engkau mengabaikan permohonan dalam kesesakan kami, tetapi bebaskanlah kami dari segala yang jahat, ya Santa Perawan yang mulia” (dari Buku Ibadat Harian). Istilah Theotokos muncul secara eksplisit untuk pertama kalinya dalam kesaksian kuno ini.

Dalam mitos kafir, seringkali terjadi bahwa seorang dewi tertentu dihadirkan sebagai ibunda dari beberapa dewa. Sebagai contoh, dewa tertinggi, Zeus, memiliki dewi Rhea sebagai ibundanya. Konteks ini mungkin mendorong umat Kristiani untuk mempergunakan gelar “Theotokos”, “Bunda Allah”, bagi Bunda Yesus. Namun demikian, patut dicatat bahwa gelar ini tidak ada sebelumnya, melainkan diciptakan oleh umat Kristiani guna mengungkapkan suatu keyakinan yang tidak ada hubungannya dengan mitos kafir, yaitu keyakinan akan perkandungan Dia, yang senantiasa adalah Sabda Allah yang kekal, dalam rahim Maria yang perawan.

Konsili Efesus memaklumkan Bunda Maria sebagai Bunda Allah

2. Dalam abad keempat, istilah Theotokos biasa dipergunakan baik di Gereja Timur maupun Barat. Devosi dan teologi merujuk lebih dan lebih banyak lagi pada istilah ini, yang sekarang telah menjadi bagian dari warisan iman Gereja.

Oleh karenanya, orang dapat memahami gerakan protes besar yang muncul dalam abad kelima ketika Nestorius menyatakan keraguannya atas kebenaran gelar “Bunda Allah”. Sesungguhnya, berkeyakinan bahwa Bunda Maria hanyalah bunda dari Yesus manusia, ia bersikukuh bahwa “Bunda Kristus” adalah satu-satunya istilah yang benar secara doktrin. Nestorius dihantar pada kesalahan ini karena ketakmampuannya mengakui keutuhan pribadi Kristus dan karena tafsirannya yang salah dalam membuat pemisahan kedua kodrat - kodrat ilahi dan kodrat manusiawi - yang ada dalam Kristus.

Pada tahun 431, Konsili Efesus mengutuk thesisnya dan, dengan menegaskan kodrat ilahi dan kodrat manusiawi dalam satu pribadi Putra, memaklumkan Bunda Maria sebagai Bunda Allah.

3. Sekarang, kesulitan-kesulitan dan keberatan-keberatan yang diajukan oleh Nestorius memberi kita kesempatan untuk melakukan refleksi-refleksi yang berguna demi pemahaman dan penafsiran yang benar atas gelar ini. Istilah Theotokos, yang secara harafiah berarti, “ia yang telah melahirkan Allah,” secara sepintas dapat mengejutkan; sesungguhnya malahan membangkitkan pertanyaan seperti, bagaimana mungkin seorang manusia ciptaan melahirkan Allah. Jawaban atas iman Gereja sangat jelas: Keibuan ilahi Bunda Maria mengacu hanya pada kelahiran Putra Allah sebagai manusia, tetapi bukan pada kelahiran ilahi-Nya. Putra Allah dilahirkan dalam kekekalan oleh Allah Bapa, dan sehakikat dengan-Nya. Bunda Maria, tentu saja tidak ambil bagian dalam kelahiran dalam kekekalan ini. Tetapi, Putra Allah mengambil kodrat manusiawi kita 2000 tahun yang lalu dan dikandung serta dilahirkan oleh Perawan Maria.  

Dengan memaklumkan Bunda Maria sebagai “Bunda Allah”, Gereja bermaksud untuk menegaskan bahwa ia adalah “Bunda dari Inkarnasi Sabda, yang adalah Allah.” Sebab itu, keibuannya tidak diperluas pada keseluruhan pribadi Tritunggal Mahakudus, melainkan hanya pada Pribadi Kedua, Allah Putra, yang dalam berinkarnasi mengambil kodrat manusiawi-Nya dari Maria.

Keibuan merupakan suatu hubungan dari pribadi ke pribadi: seorang ibu bukanlah sekedar ibu ragawi atau ibu secara fisik belaka dari makhluk yang dilahirkan dari rahimnya, melainkan ibu dari pribadi yang dilahirkannya. Karenanya, dengan melahirkan, menurut kodrat manusiawi-Nya, pribadi Yesus, yang adalah pribadi Allah, Bunda Maria adalah Bunda Allah.

Kesediaan Santa Perawan mengawali Peristiwa Inkarnasi

4. Dalam memaklumkan Bunda Maria sebagai “Bunda Allah”, Gereja dalam satu ungkapan menyatakan imannya akan Putra dan Bunda. Kesatuan ini telah dilihat dalam Konsili Efesus; dalam mendefinisikan keibuan ilahi Bunda Maria, para Bapa Gereja bermaksud menegaskan keyakinan mereka akan keilahian Kristus. Walau menghadapi banyak keberatan, baik dulu maupun sekarang, mengenai tepat atau tidaknya dalam menggelari Bunda Maria dengan gelar ini, umat Kristiani sepanjang jaman, dengan menafsirkan secara tepat makna keibuan ini, telah mengungkapan secara istimewa iman mereka akan keilahian Kristus dan akan kasih mereka kepada Santa Perawan.  

Di satu pihak, Gereja memaklumkan Theotokos sebagai jaminan atas realita Inkarnasi sebab - seperti dinyatakan St Agustinus - “jika Bunda fiktif, maka daging akan juga fiktif … dan merupakan corengan terhadap Kebangkitan” (in evangelium Johannis tractatus, 8, 6-7). Di lain pihak, Gereja juga mengkontemplasikan dengan penuh kekaguman dan merayakannya dengan penghormatan anugerah agung luhur yang dianugerahkan kepada Bunda Maria oleh Ia yang menghendaki untuk menjadi Putranya. Ungkapan “Bunda Allah” juga menunjuk pada Sabda Allah, yang dalam Inkarnasi merendahkan diri dalam rupa manusia guna meninggikan manusia sebagai anak-anak Allah. Tetapi dalam terang martabat luhur yang dianugerahkan kepada Perawan dari Nazaret, gelar ini juga memaklumkan kemuliaan perempuan dan panggilannya yang luhur. Sesungguhnya, Tuhan memperlakukan Bunda Maria sebagai pribadi yang bebas dan bertanggung jawab dan tidak mewujud-nyatakan Inkarnasi PutraNya hingga setelah Ia memperoleh kesediaannya.

Mengikuti teladan umat Kristiani perdana dari Mesir, kiranya umat beriman mempercayakan diri kepada dia yang, sebagai Bunda Allah, dapat memperolehkan dari Putra Ilahinya rahmat pembebasan dari yang jahat dan keselamatan kekal.


sumber : Church Proclaims Mary 'Mother of God'” Pope John Paul II; Copyright © 1997 Catholic Information Network (CIN) - 04-14, 2003; www.cin.org
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Empty Re: Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan

Post by cherish Sat May 07, 2016 8:32 am

Koq mirip Munas partai, ya...
cherish
cherish
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Age : 24
Posts : 2181
Kepercayaan : Islam
Location : priangan timur
Join date : 19.02.15
Reputation : 14

Kembali Ke Atas Go down

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Empty Re: Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan

Post by keroncong Sat May 07, 2016 10:35 am

Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center
Konsili adalah pertemuan dewan-dewan gereja, yang biasanya dihimpun untuk mengambil keputusan ten-tang suatu masalah doktriner, pastoral, legislasi dan administrasi dalam agama Katholik. Konsili wajib dihadiri oleh setiap utusan dari seluruh penjuru dunia. Konsili memiliki arti yang sangat penting. Lewat penyelenggaraan Konsili ditetap-kan ajaran-ajaran dasar untuk menggagas Doktrin Kristen, sesuai dengan tuntutan politik dan kehidupan sosial aliran ekstrem gereja.

Kali ini kami akan membahas keputusan-keputusan penting yang di-hasilkan konsili-konsili tersebut berkaitan dengan penjelasan bagaimana ajaran-ajaran baru Kristen disusun dan di-selewengkan.

Tujuh konsili pertama yang meng-hasilkan inti ajaran Kristen adalah,
1. Konsili Nicea Pertama (325 M), terutama untuk memberantas ajaran Arianisme, paham yang menolak Yesus sebagai Allah. Yesus adalah manusia dan bukan Bapa. Dari Konsili Nicea Pertama ini lahir Syahadat Nicea yang membantah Arianisme dengan ungkapan kredo ”Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah Benar”.

2. Konsili Konstantinopel yang Pertama (381 M), memperbaiki ungkapan Syahadat Nicea. Disini unsur ketuhanan Roh Kudus ditetapkan sehingga formasi TRINITAS menjadi sempurna,  dengan deskripsi tentang Roh Kudus: ”Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi”

3. Konsili Efesus (431 M), menghasilkan doktrin Bunda Maria sebagai Bunda Allah (theotokos). Ini adalah sebuah konsekwensi dari pengkatan Yesus sebagai Tuhan pada Konsili Nicea Pertama. Doktrin ini sekaligus juga menguatkan penolakan terhadap paham Arianisme.

4. Konsili Chalcedon (451 M), dalam konsili ini diputuskan untuk menyingkirkan gereja-gereja timur karena perbedaan pendapat yang mendasar tentang karakteristik Yesus.  Gereja-gereja Timur mengikuti paham Arianisme yang menganggap Yesus adalah manusia, sub-ordinat dari Allah dan bukan Allah itu sendiri. Disingkirkannya Gereja Alexandria (Iskandariah) dan pemberian kekuasaan tambahan pada gereja Bizantium.

Doktrin yang dihasilkan dari konsili ini adalah doktrin Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.

5. Konsili Konstantinopel yang Kedua (553 M), menghasilkan doktrin yang menganggap Nestorianisme sebagai ajaran yang keliru. Nestorianisme mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan dan esensi keilahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia Yesus Kristus, dan pribadi Logos (putra Allah) yang ilahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak adanya istilah-istilah seperti "Allah menderita" atau "Allah telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu terpisah dari keilahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah Theotokos (Yang Melahirkan Allah/Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Yang Melahirkan Kristus/Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi ilahinya.

6. Konsili Konstantinopel yang Ketiga (680 M)
, konsili ini digelar untuk mengakhiri kesesatan Monothelitisme, sebuah paham yang meyakini bahwa Yesus memiliki satu karakter ketuhanan dan tak ada padanya satu kehendakpun selain kehendak tuhan. Konsili ini memutuskan bahwa Yesus memiliki dua karakter dan dua kehendak. Kehendak ilahi dan kehendak manusia.

7. Konsili Nicea yang Kedua (787 M), menghasilkan kesepakatan untuk penggunaan gambar-gambar kudus dan patung-patung (icon) dalam kekristenan. Penggunaan icon ini sempat dihentikan pada tahun 754 M, karena sebagian besar Gereja-gereja Timur berada di bawah naungan Islam. Di mana ajaran Islam melarang penggunaan patung-patung, gambar-gambar manusia dan hewan. Karena pengaruh Islam inilah konsili Nicea diselenggarakan untuk mencegah tersebarnya Islam dan tuntutan konsili untuk memeranginya dengan berbagai cara.

Secara umum ketujuh Konsili ini yang menjadi doktrin dasar kekristenan hingga dewasa ini. Sesudah itu masih ada sangat banyak konsili-konsili, tetapi ada yang tidak diterima oleh Gereja Ortodoks Timur dan ada yang tidak diterima Gereja Katolik Roma. Tetapi beberapa Konsili Gereja Katolik Roma yang penting di antaranya adalah Konsili-konsili Lateran, yang memutuskan status selibat untuk para imam dan uskup dan doktrin transsubstansiasi (roti dan anggur sesudah konsekrasi/penyatuan Tubuh dan Darah Kristus).
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Empty Re: Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan

Post by YADAH Sun May 15, 2016 4:06 pm

jauh sebelum konsili ketetapannya udah ada
konsili hanya menetapkan ketetapan yg sudah ada, menyingkirkan ajaran sesat
avatar
YADAH
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Age : 27
Posts : 1075
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 21.02.16
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan Empty Re: Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik