kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Halaman 1 dari 1 • Share
kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Gelar Bunda Maria sebagai Ratu surga juga berhubungan dengan gelar Bunda Maria yang lainnya, yaitu bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang adalah Sang Raja di atas segala raja di bumi ini (lih. Why 1:5).
1. Kitab Suci mengajarkan bahwa para kudus di surga akan menerima mahkota kehidupan, terlebih Bunda Maria yang adalah orang kudus yang terbesar.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memberikan mahkota kebenaran kepada orang- orang yang telah mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini dengan baik dengan memelihara iman (lih 2 Tim 4:8). Jika ini berlaku untuk Rasul Paulus, hal ini pastilah lebih lagi berlaku untuk Bunda Maria, yang ketaatan imannya terus terpelihara sejak mengandung Tuhan Yesus sampai mendampingi-Nya di kaki salib-Nya. Kesetiaan Bunda Maria yang bertahan sampai akhir, mendatangkan mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan (lih. Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Why 2:10). Janji mahkota kehidupan bagi orang beriman ini tentulah digenapi secara istimewa dalam diri Bunda Maria, seorang yang sungguh beriman dan telah lebih dahulu dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya. Di dalam Maria dipenuhi janji Tuhan yang memberikan “kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan” kepada orang-orang yang benar (Keb 5:16).
2. Sabda Tuhan menggambarkan Bunda Maria sebagai Perempuan yang bermahkota dua belas bintang
Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang” (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus.
3. Dalam Kitab Suci, disebutkan bahwa ratu kerajaan yang duduk di sebelah kanan raja adalah bunda sang raja
Dalam Kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia.
Dasar Kitab Suci
Why 12:1: Seorang perempuan berselubungkan matahari dan bermahkotakan dua belas bintang.
1 Raj 2:19: Raja Salomo memberikan tempat kepada Batsyeba, ibu-Nya, disebelah kanannya; demikian pula Kristus, kepada Bunda-Nya
Neh 2:6: Bunda Sang Raja sebagai Ratu, duduk di sisi Raja.
Mzm 45:10: Permaisuri berpakaian emas dari Ofir berdiri di sebelah kanan Sang Raja- [yang adalah Kristus]
2 Tim 4:7-8: Rasul Paulus mengatakan bahwa baginya telah tersedia mahkota kebenaran, karena telah memelihara iman.
Yak 1:12: Mereka yang bertahan sampai kesudahannya akan menerima mahkota kehidupan.
1 Pet 5:4: Gembala Agung akan memberikan kamu mahkota yang tidak dapat layu.
Why 2:10: Yesus akan memberikan mahkota kehidupan kepada umat beriman.
Keb 5:16: Orang- orang benar akan menerima mahkota yang indah dari tangan Allah.
Dasar Tradisi Suci
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Andreas dari Krete (abad ke 7): “Bunda-Nya yang tetap perawan yang dari rahimnya, Tuhan mengambil rupa manusia, kini dipindahkan oleh-Nya dari tempat tinggalnya di dunia menjadi Ratu umat manusia.” (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, dikutip oleh Paus Pius XII dalam Ad Caeli Reginam.) Selanjutnya ia berkata, “Ratu dari segenap umat manusia, setia terhadap arti dari namanya itu, yang ditinggikan di atas segalanya, walau tidak menjadi di atas Tuhan sendiri.” (Homily 3 on the Dormition, Ibid.)
St. Bernardinus dari Siena (1380-1444): “Ketika Maria setuju untuk menjadi Bunda dari Sabda Ilahi, maka oleh persetujuannya ia memperoleh gelar Ratu bagi dunia dan semua ciptaan.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Louis de Montfort (1673-1716): “Tuhan menjadikan Maria ratu surga dan bumi; pemimpin pasukan-Nya …. pembagi rahmat-Nya, pekerja mukjizat-mukjizat-Nya, penghancur musuh-Nya dan penolong yang setia di dalam pekerjaan- pekerjaan-Nya dan kemenangan-Nya.”…. “Betapa tepatnya, ketika St. Albertus Agung menghubungkan sejarah Ratu Ester dari Kitab Ester sebagai gambaran Ratu Maria kita!…. Ia [Ester] berdiri di hadapan Raja Ahasuerus dan memohon bagi bangsanya: “Jika engkau berkenan kepadaku, O Raja, kabulkanlah permohonanku demi bangsaku.” Lalu, karena kasihnya kepada Ester, Ahasuerus mengabulkan permohonannya dan mendekritkan ekselamatan bagi bangsa Yahudi. Maka, bagaimana Tuhan dapat menolak Bunda Maria, yang dikasihi-Nya dengan limpah, ketika ia memohon bagi bangsanya, yaitu para pendosa yang mempercayakan diri mereka kepadanya?” (St. Alfonsus Liguori, The Glories of Mary, ed. Msgr Charles Dollen, (New York: Alba house, 1988) p. 4-5)
Dasar Magisterium
Paus Pius XII (1876- 1958) dalam Ad Caeli Reginam:
“Ia, Sang Putera Allah, memantulkan kemuliaan, keagungan dan kekuasaan kerajaan-Nya kepada Bunda Surgawi-Nya, sebab setelah dihubungkan dengan Sang Raja dari para Martir di dalam karya Penebusan umat manusia sebagai Bunda dan kawan sekerja (Co- operatix), ia [Bunda Maria] tetap selamanya diasosiasikan dengan Dia, dengan kuasa yang hampir tak terbatas, di dalam pembagian rahmat Allah yang mengalir dari Penebusan Kristus. Yesus adalah Raja sepanjang kekekalan, oleh karena kodratnya maupun haknya sebagai Pemenang: melalui Dia, dengan Dia dan di bawah Dia, Maria adalah Ratu oleh karena rahmat Tuhan, oleh hubungan ilahi, oleh haknya sebagai pemenang dan oleh pemilihan yang sifatnya khusus…. (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, quoted by Pius XII in Ad Caeli Reginam ).
Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik, Munificentissimus Deus (1950)
“Sering ada teolog dan pengkhotbah yang mengikuti jejak Bapa Gereja yang suci (lih. St. John Damascene, op. cit., Hom. II, n. 11; St. Modestus, the Encomium) telah dengan bebas menggunakan kejadian dan ekspresi yang diambil dari Kitab Suci untuk menjelaskan iman mereka tentang diangkatnya Maria ke surga…. beberapa menggunakan perkataan dari Kitab Mazmur: “Bangunlah O Tuhan ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau dan tabut yang telah kau kuduskan (lih. Mzm 131:8); dan telah melihat Tabut Perjanjian yang dibangun atas kayu yang tidak rusak dan ditempatkan di Bait Allah, sebagai gambaran dari tubuh Perawan Maria yang termurni, yang dijaga dan dibebaskan dari segala kerusakan kubur dan diangkat kepada kemuliaan surgawi…. mereka juga menjabarkan ia [Maria] sebagai Sang Ratu yang masuk dengan kemuliaan ke dalam ruang- ruang surga dan duduk di sisi kanan Sang Penebus Ilahi…. (Munificentissimus Deus, 26)
“..Keserupaan antara Bunda Allah dan Putera Ilahinya, dalam hal kemuliaan dan martabat tubuh dan jiwanya – keserupaan yang mencegah kita untuk berpikir bahwa sang Ratu surga terpisah dari Sang Raja surga- membuat suatu keharusan bahwa Maria “harus berada hanya di mana Kristus berada”. (St. Bernardine of Siena, In Assumptione B. Mariae Virginis, Sermo 11.) Lagipula, adalah suatu yang masuk akal dan layak bahwa tidak hanya jiwa dan tubuh laki- laki saja, tetapi juga jiwa dan tubuh perempuan harus memperoleh kemuliaan surgawi….” (Munificentissimus Deus, 33)
“Oleh karena itu, Bunda Tuhan yang terhormat, dari segala kekekalan digabungkan secara tersembunyi dengan Yesus Kristus …. akhirnya memperoleh sebagai puncak tertinggi dari segala haknya yang istimewa, bahwa ia harus dijaga agar bebas dari kerusakan kubur dan bahwa seperti Puteranya, setelah mengalahkan maut, ia dapat diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga, di mana sebagai Ratu, ia duduk di dalam kemegahan di sisi kanan Putera-Nya, Raja segala masa yang kekal (lih. 1 Tim 1:17, Munificentissimus Deus, 40)
Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja, Lumen Gentium 59
“Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di sorga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut.” (Lumen Gentium, 59)
Katekismus Gereja Katolik
KGK 966 “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut” (Lumen Gentium 59) Bdk. Pengumuman dogma mengenai Maria diangkat ke surga oleh Paus Pius XII, 1950: DS 3903). Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Puteranya dan satu antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.
http://katolisitas.org/7295/mengapa-bunda-maria-disebut-ratu-surga
1. Kitab Suci mengajarkan bahwa para kudus di surga akan menerima mahkota kehidupan, terlebih Bunda Maria yang adalah orang kudus yang terbesar.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memberikan mahkota kebenaran kepada orang- orang yang telah mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini dengan baik dengan memelihara iman (lih 2 Tim 4:8). Jika ini berlaku untuk Rasul Paulus, hal ini pastilah lebih lagi berlaku untuk Bunda Maria, yang ketaatan imannya terus terpelihara sejak mengandung Tuhan Yesus sampai mendampingi-Nya di kaki salib-Nya. Kesetiaan Bunda Maria yang bertahan sampai akhir, mendatangkan mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan (lih. Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Why 2:10). Janji mahkota kehidupan bagi orang beriman ini tentulah digenapi secara istimewa dalam diri Bunda Maria, seorang yang sungguh beriman dan telah lebih dahulu dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya. Di dalam Maria dipenuhi janji Tuhan yang memberikan “kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan” kepada orang-orang yang benar (Keb 5:16).
2. Sabda Tuhan menggambarkan Bunda Maria sebagai Perempuan yang bermahkota dua belas bintang
Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang” (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus.
3. Dalam Kitab Suci, disebutkan bahwa ratu kerajaan yang duduk di sebelah kanan raja adalah bunda sang raja
Dalam Kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia.
Dasar Kitab Suci
Why 12:1: Seorang perempuan berselubungkan matahari dan bermahkotakan dua belas bintang.
1 Raj 2:19: Raja Salomo memberikan tempat kepada Batsyeba, ibu-Nya, disebelah kanannya; demikian pula Kristus, kepada Bunda-Nya
Neh 2:6: Bunda Sang Raja sebagai Ratu, duduk di sisi Raja.
Mzm 45:10: Permaisuri berpakaian emas dari Ofir berdiri di sebelah kanan Sang Raja- [yang adalah Kristus]
2 Tim 4:7-8: Rasul Paulus mengatakan bahwa baginya telah tersedia mahkota kebenaran, karena telah memelihara iman.
Yak 1:12: Mereka yang bertahan sampai kesudahannya akan menerima mahkota kehidupan.
1 Pet 5:4: Gembala Agung akan memberikan kamu mahkota yang tidak dapat layu.
Why 2:10: Yesus akan memberikan mahkota kehidupan kepada umat beriman.
Keb 5:16: Orang- orang benar akan menerima mahkota yang indah dari tangan Allah.
Dasar Tradisi Suci
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Andreas dari Krete (abad ke 7): “Bunda-Nya yang tetap perawan yang dari rahimnya, Tuhan mengambil rupa manusia, kini dipindahkan oleh-Nya dari tempat tinggalnya di dunia menjadi Ratu umat manusia.” (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, dikutip oleh Paus Pius XII dalam Ad Caeli Reginam.) Selanjutnya ia berkata, “Ratu dari segenap umat manusia, setia terhadap arti dari namanya itu, yang ditinggikan di atas segalanya, walau tidak menjadi di atas Tuhan sendiri.” (Homily 3 on the Dormition, Ibid.)
St. Bernardinus dari Siena (1380-1444): “Ketika Maria setuju untuk menjadi Bunda dari Sabda Ilahi, maka oleh persetujuannya ia memperoleh gelar Ratu bagi dunia dan semua ciptaan.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Louis de Montfort (1673-1716): “Tuhan menjadikan Maria ratu surga dan bumi; pemimpin pasukan-Nya …. pembagi rahmat-Nya, pekerja mukjizat-mukjizat-Nya, penghancur musuh-Nya dan penolong yang setia di dalam pekerjaan- pekerjaan-Nya dan kemenangan-Nya.”…. “Betapa tepatnya, ketika St. Albertus Agung menghubungkan sejarah Ratu Ester dari Kitab Ester sebagai gambaran Ratu Maria kita!…. Ia [Ester] berdiri di hadapan Raja Ahasuerus dan memohon bagi bangsanya: “Jika engkau berkenan kepadaku, O Raja, kabulkanlah permohonanku demi bangsaku.” Lalu, karena kasihnya kepada Ester, Ahasuerus mengabulkan permohonannya dan mendekritkan ekselamatan bagi bangsa Yahudi. Maka, bagaimana Tuhan dapat menolak Bunda Maria, yang dikasihi-Nya dengan limpah, ketika ia memohon bagi bangsanya, yaitu para pendosa yang mempercayakan diri mereka kepadanya?” (St. Alfonsus Liguori, The Glories of Mary, ed. Msgr Charles Dollen, (New York: Alba house, 1988) p. 4-5)
Dasar Magisterium
Paus Pius XII (1876- 1958) dalam Ad Caeli Reginam:
“Ia, Sang Putera Allah, memantulkan kemuliaan, keagungan dan kekuasaan kerajaan-Nya kepada Bunda Surgawi-Nya, sebab setelah dihubungkan dengan Sang Raja dari para Martir di dalam karya Penebusan umat manusia sebagai Bunda dan kawan sekerja (Co- operatix), ia [Bunda Maria] tetap selamanya diasosiasikan dengan Dia, dengan kuasa yang hampir tak terbatas, di dalam pembagian rahmat Allah yang mengalir dari Penebusan Kristus. Yesus adalah Raja sepanjang kekekalan, oleh karena kodratnya maupun haknya sebagai Pemenang: melalui Dia, dengan Dia dan di bawah Dia, Maria adalah Ratu oleh karena rahmat Tuhan, oleh hubungan ilahi, oleh haknya sebagai pemenang dan oleh pemilihan yang sifatnya khusus…. (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, quoted by Pius XII in Ad Caeli Reginam ).
Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik, Munificentissimus Deus (1950)
“Sering ada teolog dan pengkhotbah yang mengikuti jejak Bapa Gereja yang suci (lih. St. John Damascene, op. cit., Hom. II, n. 11; St. Modestus, the Encomium) telah dengan bebas menggunakan kejadian dan ekspresi yang diambil dari Kitab Suci untuk menjelaskan iman mereka tentang diangkatnya Maria ke surga…. beberapa menggunakan perkataan dari Kitab Mazmur: “Bangunlah O Tuhan ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau dan tabut yang telah kau kuduskan (lih. Mzm 131:8); dan telah melihat Tabut Perjanjian yang dibangun atas kayu yang tidak rusak dan ditempatkan di Bait Allah, sebagai gambaran dari tubuh Perawan Maria yang termurni, yang dijaga dan dibebaskan dari segala kerusakan kubur dan diangkat kepada kemuliaan surgawi…. mereka juga menjabarkan ia [Maria] sebagai Sang Ratu yang masuk dengan kemuliaan ke dalam ruang- ruang surga dan duduk di sisi kanan Sang Penebus Ilahi…. (Munificentissimus Deus, 26)
“..Keserupaan antara Bunda Allah dan Putera Ilahinya, dalam hal kemuliaan dan martabat tubuh dan jiwanya – keserupaan yang mencegah kita untuk berpikir bahwa sang Ratu surga terpisah dari Sang Raja surga- membuat suatu keharusan bahwa Maria “harus berada hanya di mana Kristus berada”. (St. Bernardine of Siena, In Assumptione B. Mariae Virginis, Sermo 11.) Lagipula, adalah suatu yang masuk akal dan layak bahwa tidak hanya jiwa dan tubuh laki- laki saja, tetapi juga jiwa dan tubuh perempuan harus memperoleh kemuliaan surgawi….” (Munificentissimus Deus, 33)
“Oleh karena itu, Bunda Tuhan yang terhormat, dari segala kekekalan digabungkan secara tersembunyi dengan Yesus Kristus …. akhirnya memperoleh sebagai puncak tertinggi dari segala haknya yang istimewa, bahwa ia harus dijaga agar bebas dari kerusakan kubur dan bahwa seperti Puteranya, setelah mengalahkan maut, ia dapat diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga, di mana sebagai Ratu, ia duduk di dalam kemegahan di sisi kanan Putera-Nya, Raja segala masa yang kekal (lih. 1 Tim 1:17, Munificentissimus Deus, 40)
Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja, Lumen Gentium 59
“Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di sorga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut.” (Lumen Gentium, 59)
Katekismus Gereja Katolik
KGK 966 “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut” (Lumen Gentium 59) Bdk. Pengumuman dogma mengenai Maria diangkat ke surga oleh Paus Pius XII, 1950: DS 3903). Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Puteranya dan satu antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.
http://katolisitas.org/7295/mengapa-bunda-maria-disebut-ratu-surga
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Lagi-lagi,muslim terjebak pertanyaan ajaib yang sudah terjawab di dalam posting diatas.
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
yakobus- SERSAN SATU
-
Posts : 118
Kepercayaan : Katolik
Location : Samaria
Join date : 07.06.12
Reputation : 1
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
yakobus wrote:Lagi-lagi,muslim terjebak pertanyaan ajaib yang sudah terjawab di dalam posting diatas.
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
justru jawaban athanasius harus kita kritisi...... biasanya seorang Anak hanya akan menjadi pangeran jika, sang bapa masih ada. pertanyaannya adalah apakah sang Bapa sudah wafat/turun tahta sehingga Sang Anak dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kerajaan sorga?
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
tuhan kan nyiptain berpasang-pasangan. mestinya klw ada ratu kan hrs ada rajanya. lalu sapa yg jd rajanya?
Wong Edan- SERSAN SATU
-
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
ichreza wrote:yakobus wrote:Lagi-lagi,muslim terjebak pertanyaan ajaib yang sudah terjawab di dalam posting diatas.
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
justru jawaban athanasius harus kita kritisi...... biasanya seorang Anak hanya akan menjadi pangeran jika, sang bapa masih ada. pertanyaannya adalah apakah sang Bapa sudah wafat/turun tahta sehingga Sang Anak dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kerajaan sorga?
karena Sang Anak = Sang Bapa itu sendiri..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:yakobus wrote:Lagi-lagi,muslim terjebak pertanyaan ajaib yang sudah terjawab di dalam posting diatas.
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
justru jawaban athanasius harus kita kritisi...... biasanya seorang Anak hanya akan menjadi pangeran jika, sang bapa masih ada. pertanyaannya adalah apakah sang Bapa sudah wafat/turun tahta sehingga Sang Anak dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kerajaan sorga?
karena Sang Anak = Sang Bapa itu sendiri..
kapan dia jadi pangeran, dan kapan dia jadi raja?
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
ichreza wrote:
2. Sabda Tuhan menggambarkan Bunda Maria sebagai Perempuan yang bermahkota dua belas bintang
Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang” (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus.
Lah.... lha kalau diskusinya mau dimulai dari tafsir maksa seperti ini ya susah.
Alkitab mencatat bahwa Tuhan seringkali menggunakan kiasan "mempelai" bg umat yang dikasihiNya. Terhadap Israel terutama
Israel yang mencari ilah lain, dikatakan juga sudah berzinah. Gereja, juga disebut pula mempelai kristus seperti perumpamaan Yesus tentang mempelai. Selebihnya, saya akan kutip di sini tentang Israel:
Israel, mempelai Tuhan:
Isaiah 62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
Isaiah 62:2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Isaiah 62:3 Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
Isaiah 62:4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Isaiah 62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Wahyu 21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Wahyu 21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Jadi mempelai Tuhan dalam hal ini adalah Israel. Lebih lanjut lagi kembali ke pembahasan pokok yang saya kutip:
Rev 12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ayat ini bicara soal Israel, dua belas bintang adalah dua belas suku, sama persis dengan mimpi Yusuf.
Gen 37:9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Rev 12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Israel, jaman ketika Yesus dilahirkan, berada pada masa penderitaan dan penjajahan
Rev 12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Rev 12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Anti Christ, sudah ada sejak jaman awal kekristenan lahir, terwujud berbagai bentuk yang panjang untuk dibahas, tetapi yang terakhir yang akan menggenapi semuanya, adalah Islam.
Rev 12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Jadi inget debat dengan MM bersaudara.... Kristus, yang menggembalakan semua bangsa dengan hukum yang tidak bisa dibengkokkan (tongkat besi dalam bahasa aslinya), yaitu hukum kasih.
Rev 12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
1260, adalah selisih tahun sejak Yerusalem diduduki secara sah oleh muslim dengan berdirinya Dome of The Rock, sampai direbut kembali tahun 1948.
-----------------------------------------
Selebihnya di bawah, adalah kisah bagaimana Anti Kristus berusaha membantai Yahudi, dan ketika gagal (atau belum puas), membantai pula Kristen.
Rev 12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
Rev 12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Rev 12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Rev 12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Rev 12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Rev 12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
Rev 12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
Rev 12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Rev 12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Rev 12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
Rev 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Konsep bahwa Kristen menuhankan Maria, datangnya adalah tuduhan dan fitnah dari AlQuran, bukan konsep dari Alkitab.
Foxhound- SERSAN MAYOR
-
Posts : 612
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 28.09.12
Reputation : 57
yakobus- SERSAN SATU
-
Posts : 118
Kepercayaan : Katolik
Location : Samaria
Join date : 07.06.12
Reputation : 1
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
TS menafsirkan wahyu alkitab via jibril goa hira, makanya jadi salah tafsir. TS buka materai wahyu pakai logika
lokomotif- SERSAN DUA
-
Posts : 72
Kepercayaan : Protestan
Location : gerbong kereta api
Join date : 16.11.13
Reputation : 0
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Bro FOXHOUND memang luar biasa
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Hahahaha besi dibilang kasih.Idiom dari Hongking bung?Foxhound wrote:Rev 12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Jadi inget debat dengan MM bersaudara.... Kristus, yang menggembalakan semua bangsa dengan hukum yang tidak bisa dibengkokkan (tongkat besi dalam bahasa aslinya), yaitu hukum kasih.
1260 tahun adalah periode damai sang Ratu di bawah panji Islam.Foxhound wrote:Rev 12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
1260, adalah selisih tahun sejak Yerusalem diduduki secara sah oleh muslim dengan berdirinya Dome of The Rock, sampai direbut kembali tahun 1948.
cornello- SERSAN MAYOR
-
Posts : 227
Kepercayaan : Islam
Location : Manado
Join date : 18.05.12
Reputation : 13
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Jawaban atas pertanyaan TS adalah anaknya.kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Dalam kerajaan Daud, apabila seseorang naik tahta kerajaan, maka ibunya diberi gelar GEBIRAH yang artinya "NONYA BESAR" atau RATU. Sebagai bunda ratu, ia memiliki kedudukan kedua yg sangat berkuasa dlm kerajaan setelah sang raja sendiri. Bunda ratu adalah isteri dari raja terdahulu dan sekaligus ibu dari raja yg sekarang bertahta. Maka bunda ratu menjadi symbol dari martabat rajawi sang raja, yang mengangkat dia dgn darah rajawi anaknya. Dlm arti ini, bunda ratu menjamin keabsahan kedudukan sang raja dalam garis dinasti yg bersangkutan. (Hal ini terlihat jelas dlm kita Raja2 1 dan 2.
Pemahaman Israel kuno ini berlaku bagi Yesus dan Maria, walau tidak lagi persis sama sebab kerajaan Yesus (dimana Yesus sebagai raja) lebih bersifat metafisik/spiritual berbeda dgn kerajaan Daud yg menjadi prototype bagi kerajaan Yesus.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
berarti yang pas seharusnya ibu suri, bukan ratu!
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
Seperti yg saya katakan di atas, memang tidak semua paham dunia Israel kuno dapat diterjemahan secara tepat ke dalam bahasa kita sekarang. Kata yg pernah saya kutip sebelumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia: memang dgn ibu suri.
Di Israel kuno, bunda ratu, bukan hanya sosok utama karena anaknya sudah menjadi raja, tetapi juga ia menduduki jabatan dengan KEKUASAAN YANG NYATA dalam kerajaan.
Itu bedanya dgn kalau kita memahaminyai sebagai ibu suri. Ibu suri adalah gelar atau jabatan yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri yang telah menjadi janda dan ketika putra atau putrinya menjadi penguasa.
Ibu suri adalah gelar atau jabatan yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri yang telah menjadi janda dan ketika putra atau putrinya menjadi penguasa.
Di Israel kuno, bunda ratu, bukan hanya sosok utama karena anaknya sudah menjadi raja, tetapi juga ia menduduki jabatan dengan KEKUASAAN YANG NYATA dalam kerajaan.
Itu bedanya dgn kalau kita memahaminyai sebagai ibu suri. Ibu suri adalah gelar atau jabatan yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri yang telah menjadi janda dan ketika putra atau putrinya menjadi penguasa.
Ibu suri adalah gelar atau jabatan yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri yang telah menjadi janda dan ketika putra atau putrinya menjadi penguasa.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
ane mau beri pendapat neh.
kerajaan sorga kaga pake begituan. flashback ke taman eden yg ada manusia (adam bkn raja sorga; hawa bkn ratu sorga, malaikat, Allah dan alam sekitar. kaga pake raja, ratu, kaisar, ibu suri, penasehat, senopati, panglima perang, dll (dan lupa lagi)
kerajaan sorga kaga pake begituan. flashback ke taman eden yg ada manusia (adam bkn raja sorga; hawa bkn ratu sorga, malaikat, Allah dan alam sekitar. kaga pake raja, ratu, kaisar, ibu suri, penasehat, senopati, panglima perang, dll (dan lupa lagi)
bocah tua nakal- PRAJURIT
-
Posts : 19
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Macau
Join date : 11.12.13
Reputation : 0
Re: kalau bunda maria ratu sorga, siapakah yang menjadi rajanya?
bocah tua nakal wrote:ane mau beri pendapat neh.
kerajaan sorga kaga pake begituan. flashback ke taman eden yg ada manusia (adam bkn raja sorga; hawa bkn ratu sorga, malaikat, Allah dan alam sekitar. kaga pake raja, ratu, kaisar, ibu suri, penasehat, senopati, panglima perang, dll (dan lupa lagi)
Ya gak pa2 toh, itu kan pendapat anda.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Similar topics
» Siapakah yang mengangkat Muhammad menjadi nabi...?
» Ada biarawati sehebat bunda Maria :D
» Hijab Bunda Maria Bertuliskan LAA ILAAHA ILLALLAH
» :::FANPAGE BUNDA MARIA ABORSI DAN MENGHISAP GANJA GEGERKAN KRISTEN AMERIKA:::
» Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan
» Ada biarawati sehebat bunda Maria :D
» Hijab Bunda Maria Bertuliskan LAA ILAAHA ILLALLAH
» :::FANPAGE BUNDA MARIA ABORSI DAN MENGHISAP GANJA GEGERKAN KRISTEN AMERIKA:::
» Konsili Efesus menetapkan Santa maria sebagai Bunda Allah, ibunya Tuhan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik