mati ketawa ala *****

First topic message reminder :

Ada seorang pemimpin bertanya kepada *****, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab *****: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada ***** saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah *****: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu."
Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
(kalok sekarang bisa ditambahin: namaku tak tercantum di panama paper dan tak terlibat pat gulipat reklamasi atau barangkali dicatut oleh anak SMA yang melawan polwan waktu kena tilang) yang ngaku anak jendral; alih-alih anak *****.....
Mendengar itu ***** berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari."

 

ayat tentang teman seperjalanan...

Ayat tentang siapa saja teman seperjalanan Paulus sewaktu do'i kesambet dalam perjalanan menuju Damsyik..paham !!

ya pasti diantara sekian banyak teman2 yang sering menyertai perjalanannya to..

Ga ada ayat yang mendukung, berarti ga punya saksi dan berarti pengakuannya ga valid,

kan bisa diteliti..
kalau mahluk berpikir sih

SEGOROWEDI wrote:kan bisa diteliti..
kalau mahluk berpikir sih

Cuma berdasarkan asumsi alias asal njeplak, koq ngomong pake diteliti...!!

Kitab berisi dongeng yang ga jelas sanad dan matannya koq mau disamakan dengan hadist,
Jauuuh gorrrr.. kitab loe ketinggalan 18 tikungan.

soal teman perjalanan bisa diteliti
karena seting melakukan perjalanan dan bsntak teman2 perjalanannya..

beda dengan pesan berantai 1 orang ke 1 orang
sangat gampang dikarang, tinggal katanya si anu dari si anu
omong anunya si anu

Kitab ga jelas sanad dan matannya apalagi verifikasi...hanya cocok dibandingkan dengan cerpen, atau cerita fiksi aja...

Beda dengan hadist yang lengkap sanad dan matannya serta terverifikasi.

coba apa susahnya ngarang..
ini katanya si anu dari si anu nhomong anunya si anu
kebohongan bisa dilakukan sanator pertama, kedua, ketiga, keempat, dan setetusnta sampai sanator terakhir

Tapi ga bakalan lolos dari verifikasi, makanya setelah di verifikasi yang valid cuma sekitar 7%, sisanya yang 93% ga valid dilantik.

Kitab loe kan ga pake verifikasi, semuanya berikut sampah2nya loe telen. Ujung2nya jadi zombie deh...

apa yang diverifikasi?
dimintai bukti kisah sama, disaksikan dan dituliskan banyak orang/saksi aja kagak ada.. hanya katanya si anu dari si anu

Diverifikasi, orang2 yang terlibat dalam rangkaian sanad diteliti
Apakah nama2 tersebut benar-benar ada dan hidup serta wafatnya, tinggal atau pernah belajar dimana, apakah pernah bertemu dengan nama sanad diatasnya. Orangnya jujur/tidak, ingatannya kuat/tidak. Pokoknya proses skriningnya sangat ketat. Apabila ada yang tidak sesuai dengan kriteria tsb, maka akan berpengaruh pada derajat haditsnya.

Beda dengan kitab yang dapat pungut langsung telen.

padahal sanatornya sudah mati ratusan tahun...
orangnya jelaspun, gak ada jaminan ia tidak ngarang

jujur, ingatan kuat? gimana ngetesnya..
perawi yang sama aja, hadisnya ada yang sahih dan ada yang tidak sahih.. kalau saya, semua saya lautin..

Makanya.....loe pelajarin ilmu tentang hadits, supaya loe tahu, gimana suatu riwayat itu diproses, sehingga ketahuan klasifikasinya apakah shahih, dloif atau hadits palsu.

Yang lebih pas di lautin itu kitab loe, gor.
Wong dapat nemu, yang nulis nya aja ga jelas asal kasih cap aja.

tetep aja hanya katanya2..
dan terbukti 99,3% sampah, dikorek2pun tetep dapatnya sampah..

Lha iyalah....
Omongan atau perbuatan apa yang pernah dilakukan mbah buyut loe bisa sampe ke loe, kan karena mbah loe cerita ke bapak loe, dan bapak loe cerita lagi ke loe.paham !!

emang anas anaknya muhammad? dan sanator cicitnya muhammad?? ngawur aja..
anas aja gak ada konfirmasi dari saksi2 or penulis2 lain
ditambah peristiwanya gak jelas

Lha.. Itukan cuma contoh....
Bedanya dengan rantai sanad hadist ga harus selalu ada hubungan keluarga..., bisa juga hubungan antara guru dan muridnya.

Anas bin Malik ikut dengan Rasulullah sejak masih remaja, setelah ibunya menyerahkan Anas untuk membantu Rasulullah SAW.. Jadi Anas masuk dalam golongan sahabat yang kredibilitasnya ga diragukan lagi. Sebagai tambahan, Anas dikaruniai umur panjang (wafat umur 94 tahun) sehingga beliau dapat menceritakan apa yang dialami selama mengikuti Rasulullah SAW kepada beberapa generasi dibawahnya..Paham gorr..!!

maka siapapun bisa ngarang dan ngaku2 
dapat cerita anu dari si anu

iya..
anas pengikut muhammad dan umurnya panjang..
tapi apa bener ia cerita itu?? kl bener apa bener ia cerita ke sanator 1?? dst. kalaupun cerita mosok hanya ke 1 orang saja??

Nah...! Itulah bedanya Hadist sama kitabnya pengikut paulus..
Hadist ga langsung telen tapi diverifikasi lagi oleh para ulama hadist. Walaupun riwayat nya dari Anas tapi kalo dalam rantai sanad nya terdapat nama orang yang ga dikenal/pernah berdusta, maka hadist tsb ga lolos verifikasi. Paham !!

wong anas bener cerita atau tidak aja gak bisa diverifikasi kok.. 
apalagi ia cerita ke sanator 1, sanator 1 ke sanator 2, dst. kan aneh, cerita kok hanya ke 1 orang berantai...

banyaknya sanator gak jelas (99,7%) sudah membuktikan itu sampah...

Lho..!  Kan udah ada contoh hadist mutawatir, yang rantai sanad nya bisa ada 5, bahkan lebih...koq masih mbulet sih gorr..!

Lha iya...
Dari jutaan hadist setelah diverifikasi ternyata 93% ga lulus uji, harusnya kan bisa menjadi cermin buat kitab loe yang ga diverifikasi sama sekali. Kalo di verifikasi kitab loe, yang lulus uji mungkin cuma 1% yang 99% sampah. Tapi tuh sampah sampe sekarang loe telen terus.
Emangnya telen sampah enak ???

kan saya minta peristiwanya ada/tidak? ternyata buntu..
lalu sy minta kisah yang panjang, gak hanya sepotong statement, lebih buntu lagi..

verifikasi ngaco aja terbukti sampah..
kitab suci kok katanya2

Jangan kalap gitu, gorrr

Yang namanya hadits memang tidak seperti cerita sejarah, hadits digunakan sebagai rujukan mengikuti apa yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Kalo yang kayak cerita sejarah namanya SIRAH NABAWIYAH.
Isinya tentang perjalanan hidup Rasulullah SAW. Sumbernya juga dari orang2  yang credible..

justeru kalau contoh, peristiwanya mana??
kok hanya pesan berantai katanya2 1 orang

ya bawa ke sini sirahnya..