mati ketawa ala *****

First topic message reminder :

Ada seorang pemimpin bertanya kepada *****, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab *****: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada ***** saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah *****: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu."
Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
(kalok sekarang bisa ditambahin: namaku tak tercantum di panama paper dan tak terlibat pat gulipat reklamasi atau barangkali dicatut oleh anak SMA yang melawan polwan waktu kena tilang) yang ngaku anak jendral; alih-alih anak *****.....
Mendengar itu ***** berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari."

 

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:200 tahun kemudian baru ngumpulin casciscusan 1 orang demi 1 orang yang mengaku punya kisah tentang muhammad? dan mengklaim menyeleksi 600.000 hadis selama 16 tahun?? gimana caranya nemui 600.000 perawi yang tinggal di berbagai kota dan negara.. gak masuk akal

Bacanya yang bener, donk....
Sebelum Bukhari membukukan hadist,  sudah banyak juga yang mengumpulkan hadist..
Ketika Bukhari mendengar si A yang tinggal di daerah x,  adalah kolektor hadist, maka didatangi oleh beliau. Makanya dalam hidupnya, imam Bukhari sering pergi berpindah2 kota/wilayah untuk mengumpulkan hadist yang dimiliki oleh para kolektor hadist. Oleh imam Bukhori, hadist yang diterima di verifikasi sabarnya, disusun dan dibukukan.

Jadi dalam upaya membukukan hadist....Bukhari ga hanya bengong, duduk dlm goa sambil  nunggu bisikan dari jin...

hanya jadi tukang pungut dong? alias 'pengepul' hadis..
penulisnya siapa gak jelas, kolektornya siapa juga gak jelas..
jadi hanya lihat rentetan perawi/sanator yang ditempelin doang

katanya nemui sanator? 80.000
ternyata hanya ngumpulin dari para kolektor to..
pun ternyata 99.3% sampah, 0.7% coba didaur-ulang

DARI SISI SAINS ITU JAUH DARI ILMIAH
margin error hasil riset maksimum 5% 
bahkan kalau mau lebih teliti hanya 1%
ini margin errornya 99.3%
gilak... bener2 SAMPAH

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:200 tahun kemudian baru ngumpulin casciscusan 1 orang demi 1 orang yang mengaku punya kisah tentang muhammad? dan mengklaim menyeleksi 600.000 hadis selama 16 tahun?? gimana caranya nemui 600.000 perawi yang tinggal di berbagai kota dan negara.. gak masuk akal

Bacanya yang bener, donk....
Sebelum Bukhari membukukan hadist,  sudah banyak juga yang mengumpulkan hadist..
Ketika Bukhari mendengar si A yang tinggal di daerah x,  adalah kolektor hadist, maka didatangi oleh beliau. Makanya dalam hidupnya, imam Bukhari sering pergi berpindah2 kota/wilayah untuk mengumpulkan hadist yang dimiliki oleh para kolektor hadist. Oleh imam Bukhori, hadist yang diterima di verifikasi sabarnya, disusun dan dibukukan.

Jadi dalam upaya membukukan hadist....Bukhari ga hanya bengong, duduk dlm goa sambil  nunggu bisikan dari jin...

hanya jadi tukang pungut dong? alias 'pengepul' hadis..
penulisnya siapa gak jelas, kolektornya siapa juga gak jelas..
jadi hanya lihat rentetan perawi/sanator yang ditempelin doang

Lho...kolektor yang memberikan hadistnya ke Bukhari itu masuk dalam sanad yang pertama.
Loe baca link yang gue kasih, ga sih ??

SEGOROWEDI wrote:katanya nemui sanator? 80.000
ternyata hanya ngumpulin dari para kolektor to..
pun ternyata 99.3% sampah, 0.7% coba didaur-ulang

DARI SISI SAINS ITU JAUH DARI ILMIAH
margin error hasil riset maksimum 5% 
bahkan kalau mau lebih teliti hanya 1%
ini margin errornya 99.3%
gilak... bener2 SAMPAH

Jauh lebih credible dibanding coret-coretan nya manusia goa dan curhatan penyandang epilepsi.

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:200 tahun kemudian baru ngumpulin casciscusan 1 orang demi 1 orang yang mengaku punya kisah tentang muhammad? dan mengklaim menyeleksi 600.000 hadis selama 16 tahun?? gimana caranya nemui 600.000 perawi yang tinggal di berbagai kota dan negara.. gak masuk akal

Bacanya yang bener, donk....
Sebelum Bukhari membukukan hadist,  sudah banyak juga yang mengumpulkan hadist..
Ketika Bukhari mendengar si A yang tinggal di daerah x,  adalah kolektor hadist, maka didatangi oleh beliau. Makanya dalam hidupnya, imam Bukhari sering pergi berpindah2 kota/wilayah untuk mengumpulkan hadist yang dimiliki oleh para kolektor hadist. Oleh imam Bukhori, hadist yang diterima di verifikasi sabarnya, disusun dan dibukukan.

Jadi dalam upaya membukukan hadist....Bukhari ga hanya bengong, duduk dlm goa sambil  nunggu bisikan dari jin...

hanya jadi tukang pungut dong? alias 'pengepul' hadis..
penulisnya siapa gak jelas, kolektornya siapa juga gak jelas..
jadi hanya lihat rentetan perawi/sanator yang ditempelin doang

Lho...kolektor yang memberikan hadistnya ke Bukhari itu masuk dalam sanad yang pertama.
Loe baca link yang gue kasih, ga sih ??

berarti ada 80.00 sanator  pertama?
berarti rata2 punya 12-13 koleksi hadis
mereka mengkoleksi hadis sudah tertulis/belum?
atau mereka hanya ngaku punya cerita?

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:katanya nemui sanator? 80.000
ternyata hanya ngumpulin dari para kolektor to..
pun ternyata 99.3% sampah, 0.7% coba didaur-ulang

DARI SISI SAINS ITU JAUH DARI ILMIAH
margin error hasil riset maksimum 5% 
bahkan kalau mau lebih teliti hanya 1%
ini margin errornya 99.3%
gilak... bener2 SAMPAH

Jauh lebih credible dibanding coret-coretan nya manusia goa dan curhatan penyandang epilepsi.

jadi koleksi/omongan sanator pertama langsung ditelen?
tanpa verifikasi sanator kedua
kalau datanya ternyata 99.3% adalah sampah
berarti 99.3% dari rata2 12-13 hadis koleksi masing2 sanator adalah sampah
artinya setiap sanator 99.3% koleksinya adalah sampah

data riset itu margin error maksimal hanya 5%
artinya tingkat kepercayaan datanya minimal 95%
bahkan ada yang 1% dan 99%

ini margin error hadis mencapai 99.3%
secara validitas dan reliabilitas data riset itu SAMPAHNYA SAMPAH
paham/tidak??

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:200 tahun kemudian baru ngumpulin casciscusan 1 orang demi 1 orang yang mengaku punya kisah tentang muhammad? dan mengklaim menyeleksi 600.000 hadis selama 16 tahun?? gimana caranya nemui 600.000 perawi yang tinggal di berbagai kota dan negara.. gak masuk akal

Bacanya yang bener, donk....
Sebelum Bukhari membukukan hadist,  sudah banyak juga yang mengumpulkan hadist..
Ketika Bukhari mendengar si A yang tinggal di daerah x,  adalah kolektor hadist, maka didatangi oleh beliau. Makanya dalam hidupnya, imam Bukhari sering pergi berpindah2 kota/wilayah untuk mengumpulkan hadist yang dimiliki oleh para kolektor hadist. Oleh imam Bukhori, hadist yang diterima di verifikasi sabarnya, disusun dan dibukukan.

Jadi dalam upaya membukukan hadist....Bukhari ga hanya bengong, duduk dlm goa sambil  nunggu bisikan dari jin...

hanya jadi tukang pungut dong? alias 'pengepul' hadis..
penulisnya siapa gak jelas, kolektornya siapa juga gak jelas..
jadi hanya lihat rentetan perawi/sanator yang ditempelin doang

Lho...kolektor yang memberikan hadistnya ke Bukhari itu masuk dalam sanad yang pertama.
Loe baca link yang gue kasih, ga sih ??

berarti ada 80.00 sanator  pertama?
berarti rata2 punya 12-13 koleksi hadis
mereka mengkoleksi hadis sudah tertulis/belum?
atau mereka hanya ngaku punya cerita?

Gue tanya lagi...loe dapat angka 80.000 dari mana ???

Ada yang tertulis dan banyak yang dihapal, setelah diterima oleh Bukhari hadist2 tsb diverifikasi rangkaian sanadnya

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:katanya nemui sanator? 80.000
ternyata hanya ngumpulin dari para kolektor to..
pun ternyata 99.3% sampah, 0.7% coba didaur-ulang

DARI SISI SAINS ITU JAUH DARI ILMIAH
margin error hasil riset maksimum 5% 
bahkan kalau mau lebih teliti hanya 1%
ini margin errornya 99.3%
gilak... bener2 SAMPAH

Jauh lebih credible dibanding coret-coretan nya manusia goa dan curhatan penyandang epilepsi.

jadi koleksi/omongan sanator pertama langsung ditelen?
tanpa verifikasi sanator kedua
kalau datanya ternyata 99.3% adalah sampah
berarti 99.3% dari rata2 12-13 hadis koleksi masing2 sanator adalah sampah
artinya setiap sanator 99.3% koleksinya adalah sampah

data riset itu margin error maksimal hanya 5%
artinya tingkat kepercayaan datanya minimal 95%
bahkan ada yang 1% dan 99%

ini margin error hadis mencapai 99.3%
secara validitas dan reliabilitas data riset itu SAMPAHNYA SAMPAH
paham/tidak??

Apa2an sih pake margin error, emangnye survey !!! Yang error otak loe, gorrr..

Kalo ada ujian masuk universitas Indonesia, pesertanya 200.000 orang, yang diterima cuma 2.000 orang. Berarti yang gagalkan 180.000 orang.
Kalo pake otak loe yang error, 2.000 orang yang lulus ujian masuk UI tsb sama dengan yang ga lulus ujian masuk UI. Berarti UI ga terima mahasiswa baru, gitu ???

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:
Bacanya yang bener, donk....
Sebelum Bukhari membukukan hadist,  sudah banyak juga yang mengumpulkan hadist..
Ketika Bukhari mendengar si A yang tinggal di daerah x,  adalah kolektor hadist, maka didatangi oleh beliau. Makanya dalam hidupnya, imam Bukhari sering pergi berpindah2 kota/wilayah untuk mengumpulkan hadist yang dimiliki oleh para kolektor hadist. Oleh imam Bukhori, hadist yang diterima di verifikasi sabarnya, disusun dan dibukukan.

Jadi dalam upaya membukukan hadist....Bukhari ga hanya bengong, duduk dlm goa sambil  nunggu bisikan dari jin...

hanya jadi tukang pungut dong? alias 'pengepul' hadis..
penulisnya siapa gak jelas, kolektornya siapa juga gak jelas..
jadi hanya lihat rentetan perawi/sanator yang ditempelin doang

Lho...kolektor yang memberikan hadistnya ke Bukhari itu masuk dalam sanad yang pertama.
Loe baca link yang gue kasih, ga sih ??

berarti ada 80.00 sanator  pertama?
berarti rata2 punya 12-13 koleksi hadis
mereka mengkoleksi hadis sudah tertulis/belum?
atau mereka hanya ngaku punya cerita?

Gue tanya lagi...loe dapat angka 80.000 dari  mana ???

Ada yang tertulis dan banyak yang dihapal, setelah diterima oleh Bukhari hadist2 tsb diverifikasi rangkaian sanadnya

wiki
mbah bukhary meneliti 1.000.000 hadis, menemui 80.000 perawi, di 7 negara
tanpa fivetifikadi ke sanat kedua, langsung distempel sahih, hanya karena rentetan sanatornya orang2 yang menurutnya zuperr..

gimana..
80.000 kolektor itu yang nulis, atau mbah bukhary yang nulis setelah sanator pertama itu casciscus??

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:katanya nemui sanator? 80.000
ternyata hanya ngumpulin dari para kolektor to..
pun ternyata 99.3% sampah, 0.7% coba didaur-ulang

DARI SISI SAINS ITU JAUH DARI ILMIAH
margin error hasil riset maksimum 5% 
bahkan kalau mau lebih teliti hanya 1%
ini margin errornya 99.3%
gilak... bener2 SAMPAH

Jauh lebih credible dibanding coret-coretan nya manusia goa dan curhatan penyandang epilepsi.

jadi koleksi/omongan sanator pertama langsung ditelen?
tanpa verifikasi sanator kedua
kalau datanya ternyata 99.3% adalah sampah
berarti 99.3% dari rata2 12-13 hadis koleksi masing2 sanator adalah sampah
artinya setiap sanator 99.3% koleksinya adalah sampah

data riset itu margin error maksimal hanya 5%
artinya tingkat kepercayaan datanya minimal 95%
bahkan ada yang 1% dan 99%

ini margin error hadis mencapai 99.3%
secara validitas dan reliabilitas data riset itu SAMPAHNYA SAMPAH
paham/tidak??

Apa2an sih pake margin error, emangnye survey !!!  Yang error otak loe, gorrr..

Kalo ada ujian masuk universitas Indonesia, pesertanya 200.000 orang,  yang diterima cuma 2.000 orang.  Berarti yang gagalkan 180.000 orang.
Kalo pake otak loe yang error,  2.000 orang yang lulus ujian masuk UI tsb  sama dengan yang ga lulus ujian masuk UI.  Berarti UI ga terima mahasiswa baru, gitu ???

gak begitu cher
ini soal reliabilitas dan validitas data
dalam riset itu mutlak dan sangat penting
mergin error yang ditoleransi maksimal hanya 5%
artinya tingkat kepercayaannya 95%, bahkan ada yang 1 dan 99%

untuk kasus data hadis (itupun hadis bukhary yg paling top dan sahih)
ternyata tingkat kesalahannya 99.7% (bandingkan dengan standard margin error yang maksimal hanya 5%, sangat sangat jauh sekali bukan?
artinya secara data itu SAMPAHNYA SAMPAH
artinya: sangat sangat tidak dapat dipercaya sekali

Mana link Wiki yang kasih angka 80.000 orang

Verifikasi hadist koq disamain kayak survey, metodenya beda gorrr...!!!
Verifikasi hadist itu proses seleksi berdasarkan kriteria tertentu.

https://id.m.wikipedia.org

verifikasi itu ya dikonfirm ke orang2 yang dicatut..
misalnya sanator 2

Diminta link tentang hadist Bukhari....yang dikasih link Adolf Hitler !!...hadeeehhh kebangetan loe, gorrr....
Tapi gue udah ga perlu link dari loe lagi....

Yupp...semua orang yang namanya ada dalam rantai sanad harus diketahui rekam jejak nya....
Jika ada yang rekam jejak nya pernah berbohong, ingatannya kurang kuat dan asal usulnya ga jelas hadistnya ga dipake

sori kl salah...
link nya banyak kok

rekam jejak kriterianya apa?? ngecek pernah bohong n ingatan gimana??
dan yang penting diverifikadi kagak sanator ke 2 dst tersebut??

Makanya...artikelnya baca yang bener !!
Disitu dijelaskan gimana proses verifikasinya.

jawab aja..
1. gimana ngecek pernah bohong dan gak jujur?
2. dari sanator 1 kok langsung ditelen? kenapa fsk diverifikasi ke sanator 2

- ditanyakan kepada keluarga, tetangga dan teman2nya.

- kalo sanad ke 1, berarti ketemu langsung dengan imam bukhari, jadi bisa diteliti langsung.

- ada buktinya? atau hanya asumsi..
mengunjungi 80.000 sanator 1 aja sudah irasional, masih ngunjungi teman, tetangga, blabla
- bukhary verifikasi sanator 2 kagak?????

Wiki cuma kasih info kayak gini

Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah dia mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.

itu kalau nonstop = 13-14 orang/hari lho.
hal yang gak masuk akal..
butuh waktu untuk perjalanan, wawancara, tanya teman, nguji kejujuran, menulis, dll.

+ verifikadi ke sanator 2 kagak ada
+ sangat aneh, suatu peristiwa tapi yang casciscus menceritakan hanya 1 orang dan diceritakan juga hanya ke 1 orang

Ketemu 13-14 sehari mah urusan kecil, tungguin aja dimasjid bisa ketemu ratusan orang.

Jika sanad ke 2 masih hidup, tentu akan ditemui untuk verifikasi

+ referensi nunggu di masjid mana?
+ pakai referensi, jangan ngira2

Ga usah referensi, hal yang demikian sangat umum terjadi.
Zaman dulu hingga sekarang, masjid tidak hanya digunakan untuk sholat saja, tapi bisa juga digunakan untuk proses belajar-mengajar, musyawarah dll.

ngarang ya?

Nggak lah....
hanya berlogika aja..