Ahok bicara mahar, siapa yang malu?

First topic message reminder :

Ahok wrote:Ahok menegaskan, ia tidak mau membayar mahar kepada partai politik agar dapat kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Jakarta.

"Partai tidak minta mahar pun, saya tidak ada uang. Kalau kampanye massal kan harus kasih makan, kaos atau sediakan mobil. Nggak sanggup saya," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (10/3).

Menurut Ahok, mahar yang biasa ditetapkan partai politik biasanya berkisar antara Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.

Mantan bupati Belitung Timur itu berkata, untuk mendapatkan uang sebesar itu sebenarnya bukanlah hal yang sulit baginya. Ahok menuturkan, sebagai gubernur ia bisa saja meminta uang kepada para pengusaha.

Terlepas dari asbun tidaknya info pertama dari Pak Ahok di atas, saya rasa itu jujur, emangnya massa g perlu dikasih makan, kaos g perlu dibeli, billboard g perlu disewa, spanduk g perlu dicetak, saksi g perlu digaji? Emang politik kita biaya tinggi kok, calon pejabat yg gagal banyak kok buktinya meninggalkan utang.

Sekalipun Bu Risma bilang tidak pernah diminta uang, pastinya ada sponsor yang mengcover. Toh Ahok akhirnya harus bilang keluar juga 75juta.

Fakta bahwa Ahok kemaren bilang "diminta mahar" dan hari ini bilang "PDIP g minta" sedikit banyak pasti membuat malu diri sendiri. Tapi "100-200M" untuk 1 kepala daerah mestinya membuat malu banyak orang, bisa dong dibayangkan juga untuk pileg yang sekian ratus orang, dikali jumlah daerah.
Bayangkan berapa besar korupsi dan pencucian uang yang terpaksa dilakukan untuk menambal pinjaman em2an tadi?



Ini bukan untuk dukung atau tidak mendukung Pak Ahok. G masalah Ahok mau terpilih untuk lanjut atau tidak. Ahok juga bisa diganti oleh siapapun, Indonesia takkan kehabisan figur.

Masalahnya adalah terlalu banyak uang beredar untuk pesta politik, bayangkan kalau uang tersebut di switch untuk sesuatu yang produktif.

SEGOROWEDI wrote:
bukan curhat..
hanya sedikit sharing menanggapi cuitanmu ini:

dee-nee wrote: janji ya niat-nya bener

saya tanya niat mas ... bukan tanya ceritanya
niatan manusia kan bukan manusia lain yang menilai

saya sudah kasih jempol artinya saya berpikir positif dengan cerita mas wedi
asal janji niat-nya bener >> balik ke biru