Sebelas dua belas dengan si salapan belas
Halaman 1 dari 1 • Share
Sebelas dua belas dengan si salapan belas
Masih ingat si 19?
Itu tuh, salah satu yang girang melihat kematian
http://www.laskarislam.com/t9536-bible-memang-benar-atau-salapanbelasmaret-kehilangan-nurani
Ternyata si 19 tidak perlu terlalu minder karena banyak juga kawannya.
Ayelet Shaked
A well-known Israeli politician and parliament member has branded Palestinians as terrorists, saying mothers of all Palestinians should also be killed during the ongoing Israeli assault on the besieged Gaza Strip, Daily Sabah reported.
"They have to die and their houses should be demolished so that they cannot bear any more terrorists," Shaked said, adding, "They are all our enemies and their blood should be on our hands. This also applies to the mothers of the dead terrorists.”
http://www.presstv.com/detail/2014/07/16/371556/israel-must-kill-all-palestinian-mothers/
Miri Regev, Menteri Kebudayaan “Israel
Menteri Zionis “Israel” mengklaim bahwa tentara “Israel” seharusnya menembak keluarga Palestina dari desa Tepi Barat Nabi Saleh yang menyelamatkan seorang anak terluka dalam aksi protes mingguan di desa itu. Dia menganggap pembelaan wanita Palestia terhadap bocah malang itu sebagai “penghinaan” terhadap tentara “Israel”, lansir MEMO pada Selasa (1/9/2015).
Klaim tersebut merupakan tanggapan terhadap insiden yang belum lama ini terjadi selama aksi protes warga Palestina melawan penyitaan ilegal tanah mereka, di mana seorang tentara “Israel” secara brutal hendak menangkap seorang bocah Palestina yang terluka.
Menteri Kebudayaan “Israel” Miri Regev mengatakan bahwa para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata seharusnya ditembak. Regev meminta Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengubah kebijakan tentara terkait penggunaan senjata api karena “penghinaan” yang dialami “tentara” mereka.
http://www.arrahmah.com/news/2015/09/02/menteri-israel-wanita-palestina-yang-menyelamatkan-bocah-terluka-dari-penangkapan-tentara-israel-seharusnya-ditembak.html
Pendeta Ben Tzion Motsavi, dan pendeta Samuel Elyaho,
Media “Israel” mengungkapkan bahwa pendeta yahudi memerintahkan untuk membunuh pejuang perlawanan Palestina, dan tidak membiarkan mereka hidup. Pendeta itu juga menekan bahwa membunuh pejuang Palestina merupakan kewajiban agama.
Sebagaimana dikutip dari situs “Israel” Wa La, Kamis (15/10/2015) menyebutkan bahwa perintah pendeta itu sebagai jawaban atas sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada sejumlah pendeta yahudi yang dikenal ekstrimis dan rasial terhadap bangsa Arab, seputar bagaimana memperlakukan pelaku penyerangan setelah ditangkap, lansir Info Palestina.
Menurut situs tersebut, seorang yahudi bertanya kepada pendeta Ben Tzion Motsavi, bolehkah memukul atau membunuh orang yang membahayakan setelah ditangkap?
Pendeta Motsavi menjawab, “Bukan sekedar dibolehkan, tetapi merupakan kewajiban agama, memegang kepala dan memukulnya sampai mati.”
Sementara itu pendeta yahudi kota Shafd “Samuel Elyaho” menyerukan untuk menerapkan sanksi kepada segenap anggota kepolisian dan tentara “Israel” yang membiarkan hidup para pelaku kekerasan dari pihak Palestina, setelah mereka ditangkap.
Di laman facebooknya, Elyaho menulis bahwa pelaku penyerangan tidak boleh dibiarkan hidup, yang dikhawatirkan jika bebas akan membunuh lainnya.
http://www.arrahmah.com/news/2015/10/16/pendeta-yahudi-membunuh-pejuang-palestina-adalah-kewajiban-agama.html
David Ovadia, tentara Israel
"I [sic] killed 13 childrens [sic] today and ur [sic] next f****** muslims [sic] go to hell b******," Israeli sniper David Ovadia posted on his Instagram account yesterday.
https://www.middleeastmonitor.com/news/middle-east/13162-israeli-soldier-i-killed-13-childrens-today-and-ur-next-muslims
Itu tuh, salah satu yang girang melihat kematian
http://www.laskarislam.com/t9536-bible-memang-benar-atau-salapanbelasmaret-kehilangan-nurani
Ternyata si 19 tidak perlu terlalu minder karena banyak juga kawannya.
Ayelet Shaked
A well-known Israeli politician and parliament member has branded Palestinians as terrorists, saying mothers of all Palestinians should also be killed during the ongoing Israeli assault on the besieged Gaza Strip, Daily Sabah reported.
"They have to die and their houses should be demolished so that they cannot bear any more terrorists," Shaked said, adding, "They are all our enemies and their blood should be on our hands. This also applies to the mothers of the dead terrorists.”
http://www.presstv.com/detail/2014/07/16/371556/israel-must-kill-all-palestinian-mothers/
Miri Regev, Menteri Kebudayaan “Israel
Menteri Zionis “Israel” mengklaim bahwa tentara “Israel” seharusnya menembak keluarga Palestina dari desa Tepi Barat Nabi Saleh yang menyelamatkan seorang anak terluka dalam aksi protes mingguan di desa itu. Dia menganggap pembelaan wanita Palestia terhadap bocah malang itu sebagai “penghinaan” terhadap tentara “Israel”, lansir MEMO pada Selasa (1/9/2015).
Klaim tersebut merupakan tanggapan terhadap insiden yang belum lama ini terjadi selama aksi protes warga Palestina melawan penyitaan ilegal tanah mereka, di mana seorang tentara “Israel” secara brutal hendak menangkap seorang bocah Palestina yang terluka.
Menteri Kebudayaan “Israel” Miri Regev mengatakan bahwa para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata seharusnya ditembak. Regev meminta Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengubah kebijakan tentara terkait penggunaan senjata api karena “penghinaan” yang dialami “tentara” mereka.
http://www.arrahmah.com/news/2015/09/02/menteri-israel-wanita-palestina-yang-menyelamatkan-bocah-terluka-dari-penangkapan-tentara-israel-seharusnya-ditembak.html
Pendeta Ben Tzion Motsavi, dan pendeta Samuel Elyaho,
Media “Israel” mengungkapkan bahwa pendeta yahudi memerintahkan untuk membunuh pejuang perlawanan Palestina, dan tidak membiarkan mereka hidup. Pendeta itu juga menekan bahwa membunuh pejuang Palestina merupakan kewajiban agama.
Sebagaimana dikutip dari situs “Israel” Wa La, Kamis (15/10/2015) menyebutkan bahwa perintah pendeta itu sebagai jawaban atas sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada sejumlah pendeta yahudi yang dikenal ekstrimis dan rasial terhadap bangsa Arab, seputar bagaimana memperlakukan pelaku penyerangan setelah ditangkap, lansir Info Palestina.
Menurut situs tersebut, seorang yahudi bertanya kepada pendeta Ben Tzion Motsavi, bolehkah memukul atau membunuh orang yang membahayakan setelah ditangkap?
Pendeta Motsavi menjawab, “Bukan sekedar dibolehkan, tetapi merupakan kewajiban agama, memegang kepala dan memukulnya sampai mati.”
Sementara itu pendeta yahudi kota Shafd “Samuel Elyaho” menyerukan untuk menerapkan sanksi kepada segenap anggota kepolisian dan tentara “Israel” yang membiarkan hidup para pelaku kekerasan dari pihak Palestina, setelah mereka ditangkap.
Di laman facebooknya, Elyaho menulis bahwa pelaku penyerangan tidak boleh dibiarkan hidup, yang dikhawatirkan jika bebas akan membunuh lainnya.
http://www.arrahmah.com/news/2015/10/16/pendeta-yahudi-membunuh-pejuang-palestina-adalah-kewajiban-agama.html
David Ovadia, tentara Israel
"I [sic] killed 13 childrens [sic] today and ur [sic] next f****** muslims [sic] go to hell b******," Israeli sniper David Ovadia posted on his Instagram account yesterday.
https://www.middleeastmonitor.com/news/middle-east/13162-israeli-soldier-i-killed-13-childrens-today-and-ur-next-muslims
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Similar topics
» Menerima Roh Belas Kasihan
» pendeta hidup dari belas kasih jemaatnya
» Belas Kasihan Memampukan Segalanya - Kotbah Pdt Iin Cipto
» yesus minta belas kasihan dari orang berdosa
» Hadits Nama-nama dua belas imam suci
» pendeta hidup dari belas kasih jemaatnya
» Belas Kasihan Memampukan Segalanya - Kotbah Pdt Iin Cipto
» yesus minta belas kasihan dari orang berdosa
» Hadits Nama-nama dua belas imam suci
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik