Ilmuan-ilmuan islam??
Halaman 1 dari 1 • Share
Ilmuan-ilmuan islam??
berasal dari tread salah satu tempat slim2 melakukan "onani"
http://www.laskarislam.com/t7009-ilmuwan-ilmuwan-islam
soal si Ibnu sina
lihat >> http://www.laskarislam.com/t7828-ibnu-sina-avicenna-sang-ilmuan-kafir
Pendapat Ulama Mengenai Ibnu Sina
Al-Ghazali menkafirkan Ibnu Sina dan Al Farabi dalam bukunya, Al Munqidz min Adh Dhalal. Dalam bukunya yang lain, At Tahafut Al Falasifah, beliau membantah Ibnu Sina dalam dua puluh majelisnya. Ada tiga poin yang ia sebut sebagai kekeliruan dan kesesatan para filsuf yang mengaku Islam,
-Yang pertama, Alam ini dahulu
-Yang kedua, tidak ada tempat kembali bagi jasmani
-Yang ketiga, sesungguhnya Allah tidak mengetahui hal-hal yang sifatnya juziyyah (partikel kecil).
Adz Dzahabi dalam Mizanul I’tidal berkata :
“Saya tidak mengetahui kalau dia meriwayatkan sesuatu dari ilmu dan seandainya dia meriwayatkan, belum pasti riwayat itu darinya, karena dia adalah filosof aliran yang sesat”
Ibnu Hajar menukil dari Adz Dzahabi dalam kitab Al Lisan,
“Allah tidak ridha padanya”
Ibnu Taimiyah menjelaskan dalam kitabnya, Dar’u Ta’arudh Al ‘Aql wa An Naql, tentang aliran ahli bid’ah dalam menyikapi nash-nash para nabi:
Yang pertama, aliran Tabdil (perubahan): pembuat takhayul, tafriif (penyelewengan), dan ta’wil.
-Yang kedua, aliran tajhil (pembodohan)
Para pembuat takhayul adalah mereka yang mengatakan bahwa para nabi menceritakan tentang Allah dan hari akhir. Disebutkan, bahwa Ibnu Sina berjalan di atas metode ini kemudian dia menulis karya Al Adhhuwiyah.
Dia berkata di akhir ucapannya, “sesungguhnya mereka mengatakan, bahwa para nabi sengaja memahamkan orang banyak dengan cara berdusta dan berbuat batil untuk kemaslahatannya dan syaikhul Islam menganggap mereka itu filosof yang kafir”
Dalam kitabnya yang lain, Al Istiqamah, Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa Ibnu Sina adalah shabiah (penyembah bintang) yang mencampuradukkan agama dengan filsafat.
Ibnul Qayyim Al Jauziyah menjelaskan tentang kerancuan filosof secara umum dan Ibnu Sina secara khusus, “Ibnu Sina adalah seorang lelaki yang mu’atthil (meniadakan sifat-sifat Allah), musyrik, menginkari kenabian, serta tidak percaya dengan adanya awal permulaan, akhirat, rasul, dan tidak memercayai kitab suci”
Dalam kesempatan lain, Ibnul Qayyim berkata, “Ibnu Sina sebagaimana yang diberitakannya sendiri pernah mengatakan, ‘aku dan ayahku termasuk pengikut ajakan penguasa’, sedangkan penguasa saat itu termasuk pengikut Qaramithah (Syi’ah) yang tidak percaya dengan permulaan, tempat kembali (akhirat), Tuhan pencipta, rasul yang datang dan diutus dari sisi Allah”
Dan di tempat lain, Ibnul Qayyim menyebutkan, “Ibnu Sina adalah pemimpin orang-orang mulhid (kafir/menyimpang/tidak percaya pada Tuhan)”. Beliau berkata juga, “kesimpulannya, orang-orang mulhid ini serta para pengikutnya dari kaum mulhid adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari akhir”
Imam Ibnu Shalah ditanya tentang kelompok dari kaum muslimin yang menisbatkan diri pada ahli ilmu dan tasawuf. Apakah boleh bagi mereka menyibukkan diri dengan karya tulis Ibnu Sina dan menelaah buku-bukunya, apakah boleh bagi mereka berkeyakinan bahwa dia itu ulama atau bukan? Imam Ibnu Shalah menjawab,
“Hal itu tidak boleh bagi mereka dan barangsiapa berbuat demikian, maka dia telah menipu agamanya dan akan terbuka fitnah yang besar. Dia tidak termasuk ulama, bahkan ia adalah salah satu setan dari setan-setan manusia. Dia berada dalam kebingungan dalam banyak hal”
dan juga
Pastikan semua "ilmuan-ilmuan" itu bukan PHILOSOPHER ya
jangan2 malah ilmuan KAFIR tuh yang dibangga-banggain slim2
http://www.laskarislam.com/t7009-ilmuwan-ilmuwan-islam
soal si Ibnu sina
lihat >> http://www.laskarislam.com/t7828-ibnu-sina-avicenna-sang-ilmuan-kafir
Pendapat Ulama Mengenai Ibnu Sina
Al-Ghazali menkafirkan Ibnu Sina dan Al Farabi dalam bukunya, Al Munqidz min Adh Dhalal. Dalam bukunya yang lain, At Tahafut Al Falasifah, beliau membantah Ibnu Sina dalam dua puluh majelisnya. Ada tiga poin yang ia sebut sebagai kekeliruan dan kesesatan para filsuf yang mengaku Islam,
-Yang pertama, Alam ini dahulu
-Yang kedua, tidak ada tempat kembali bagi jasmani
-Yang ketiga, sesungguhnya Allah tidak mengetahui hal-hal yang sifatnya juziyyah (partikel kecil).
Adz Dzahabi dalam Mizanul I’tidal berkata :
“Saya tidak mengetahui kalau dia meriwayatkan sesuatu dari ilmu dan seandainya dia meriwayatkan, belum pasti riwayat itu darinya, karena dia adalah filosof aliran yang sesat”
Ibnu Hajar menukil dari Adz Dzahabi dalam kitab Al Lisan,
“Allah tidak ridha padanya”
Ibnu Taimiyah menjelaskan dalam kitabnya, Dar’u Ta’arudh Al ‘Aql wa An Naql, tentang aliran ahli bid’ah dalam menyikapi nash-nash para nabi:
Yang pertama, aliran Tabdil (perubahan): pembuat takhayul, tafriif (penyelewengan), dan ta’wil.
-Yang kedua, aliran tajhil (pembodohan)
Para pembuat takhayul adalah mereka yang mengatakan bahwa para nabi menceritakan tentang Allah dan hari akhir. Disebutkan, bahwa Ibnu Sina berjalan di atas metode ini kemudian dia menulis karya Al Adhhuwiyah.
Dia berkata di akhir ucapannya, “sesungguhnya mereka mengatakan, bahwa para nabi sengaja memahamkan orang banyak dengan cara berdusta dan berbuat batil untuk kemaslahatannya dan syaikhul Islam menganggap mereka itu filosof yang kafir”
Dalam kitabnya yang lain, Al Istiqamah, Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa Ibnu Sina adalah shabiah (penyembah bintang) yang mencampuradukkan agama dengan filsafat.
Ibnul Qayyim Al Jauziyah menjelaskan tentang kerancuan filosof secara umum dan Ibnu Sina secara khusus, “Ibnu Sina adalah seorang lelaki yang mu’atthil (meniadakan sifat-sifat Allah), musyrik, menginkari kenabian, serta tidak percaya dengan adanya awal permulaan, akhirat, rasul, dan tidak memercayai kitab suci”
Dalam kesempatan lain, Ibnul Qayyim berkata, “Ibnu Sina sebagaimana yang diberitakannya sendiri pernah mengatakan, ‘aku dan ayahku termasuk pengikut ajakan penguasa’, sedangkan penguasa saat itu termasuk pengikut Qaramithah (Syi’ah) yang tidak percaya dengan permulaan, tempat kembali (akhirat), Tuhan pencipta, rasul yang datang dan diutus dari sisi Allah”
Dan di tempat lain, Ibnul Qayyim menyebutkan, “Ibnu Sina adalah pemimpin orang-orang mulhid (kafir/menyimpang/tidak percaya pada Tuhan)”. Beliau berkata juga, “kesimpulannya, orang-orang mulhid ini serta para pengikutnya dari kaum mulhid adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari akhir”
Imam Ibnu Shalah ditanya tentang kelompok dari kaum muslimin yang menisbatkan diri pada ahli ilmu dan tasawuf. Apakah boleh bagi mereka menyibukkan diri dengan karya tulis Ibnu Sina dan menelaah buku-bukunya, apakah boleh bagi mereka berkeyakinan bahwa dia itu ulama atau bukan? Imam Ibnu Shalah menjawab,
“Hal itu tidak boleh bagi mereka dan barangsiapa berbuat demikian, maka dia telah menipu agamanya dan akan terbuka fitnah yang besar. Dia tidak termasuk ulama, bahkan ia adalah salah satu setan dari setan-setan manusia. Dia berada dalam kebingungan dalam banyak hal”
dan juga
cain wrote:http://www.troid.ca/index.php/manhaj/abandoning-innovation/more-on-bidah/1213-was-ibn-sina-from-amongst-the-scholars-of-islaam
Finally, Sideeq Hasan Khaan said about him, "Ibn Sina said in al-Ishraat, based on the statement of the philosophers, that Allaah has knowledge of general affairs, not the specifies things that take place, anda this is clear kufr that cannot be miscontued. This is one of the reasons why the Muslims have considered the philosopher to be kuffaar. They have many other beliefs, so do not swayed by the ideas, deep knowledge, and wisdom that they claim to have , for there is not one of them except that he contradicts the truth or he be on the brink of fire."
Semua PHILOSOPHER adalah KAFIR !!
Pastikan semua "ilmuan-ilmuan" itu bukan PHILOSOPHER ya
jangan2 malah ilmuan KAFIR tuh yang dibangga-banggain slim2
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuan-ilmuan islam??
loe.pikir agamamu, kata manusia(paus,paulus dan pendeta pastor) bisa lebih dan bahkan mnghapus apa kata Tuhan....
wk wk wk
selama orang itu sholat tak bisa disebut sbg kafir,ini kata Allah.
wk wk wk
selama orang itu sholat tak bisa disebut sbg kafir,ini kata Allah.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuan-ilmuan islam??
“Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.” HR. Bukhari dan Muslim.
Rasulullah Saw lewat riwayat Jabir Ibnu Abdullah bersabda :
“ Akan ada generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka sendiri.”
Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah) maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Bani Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-Jamaa’ah.”HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para shahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.
hanya ada satu aliran yang BENAR, sedangkan yang lain adalah salah alias kafir menurut si teladan terbaik slim2.
Kesimpulannya :
- AVICENNA dan "ilmuan2 islam" lainnya yang adalah PHILOSOPHER adalah KAFIR.
- jika Avicenna dkk adalah aliran yang benar, maka SUNNIlah yang merupakan aliran KAFIR.
- Sudah sesuai dengan sabda si umi dalam hadis
- Gue ucapin >> Selamat mendustakan si umi dan selamat menjadi/dicap kafir kepada slim2 pembela Avicenna dkk
oleh karena itu >>> TREAD DITUTUP
Rasulullah Saw lewat riwayat Jabir Ibnu Abdullah bersabda :
“ Akan ada generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka sendiri.”
Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah) maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Bani Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-Jamaa’ah.”HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para shahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.
hanya ada satu aliran yang BENAR, sedangkan yang lain adalah salah alias kafir menurut si teladan terbaik slim2.
Kesimpulannya :
- AVICENNA dan "ilmuan2 islam" lainnya yang adalah PHILOSOPHER adalah KAFIR.
- jika Avicenna dkk adalah aliran yang benar, maka SUNNIlah yang merupakan aliran KAFIR.
- Sudah sesuai dengan sabda si umi dalam hadis
- Gue ucapin >> Selamat mendustakan si umi dan selamat menjadi/dicap kafir kepada slim2 pembela Avicenna dkk
oleh karena itu >>> TREAD DITUTUP
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuan-ilmuan islam??
jgn samakan Islam dg kristen,tak bisa manusia mengubah hukum tuhan.
.
Kontribusi Fisikawan Muslim untuk
Peradaban Dunia
Al-Haitham
Di bidang eksakta, termasuk di bidang fisika,
para ilmuwan Muslim telah memberikan
kontribusi luar biasa untuk kehidupan umat
manusia. Karya-karya mereka, khususnya
fisikawan Muslim di zaman keemasan (golden
ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan
mewarnai karya para ilmuwan Barat. Sebut
saja misalnya Al-Haitham. Karya fisikawan
Muslim yang hidup pada tahun 965-1039
Masehi ini memberi inspirasi pada Roger Bacon,
Johann Kepler, Leonardo da Vinci, dan lain-lain.
Berikut beberapa fisikawan Muslim yang berjasa
dalam menyemarakkan peradaban dunia
dengan karya-karyanya:
Al-Haitham
Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali
Al-Hasan Ibn Al-Hasan (atau al-Husain) Ibn Al-
Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak).
Namun namanya mulai masyhur di Mesir, saat
pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Al-
Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar
dan salah satu pakar optik terbesar sepanjang
masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.
Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis
sekitar 70 kitab. Salah satu kitabnya, Al-
Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dengan tajuk Opticae Thesaurus. Dalam
kitabnya Al-Haitham mengatakan, proses
melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata.
Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini
orang sejak zaman Aristoteles. Dalam kitab itu
ia juga menjelaskan berbagai cara untuk
membuat teropong dan kamera sederhana
(kamera obscura).
Kitab tentang optika ini telah menginspirasi
para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon dan
Johann Kepler. Tak heran jika Al-Hazen,
demikian Barat menyebut nama Al-Haitham,
mendapat gelar ”Bapak Optika Modern”.
Al-Haitham juga dinilai telah memberikan
sumbangan besar bagi kemajuan metode
penelitian. Ia telah memulai suatu tradisi
metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis,
600 tahun mendahului Rene Descartes yang
dianggap Bapak Metode Ilmiah Eropa di zaman
Rennaisance. Metode ilmiah Al-Haitham
diawali dari pengamatan empiris, perumusan
masalah, formulasi hipotesis, uji hipotesis
dengan melakukan penelitian, analisis hasil
penelitian, interpretasi data dan formulasi
kesimpulan, serta diakhiri dengan publikasi.
Selain fisikawan, Al-Haitham juga dikenal
sebagai astronom dan matematikawan. Ia telah
menulis komentar tentang Aristoteles dan
Galen.
Ibnu Bajjah
Namanya Abu-Bakr Muhammad Ibnu Yahya
Ibnu Al-Sayigh. Tapi ia biasa dipanggil Ibnu
Bajjah yang berarti "anak emas". Ibnu Bajjah
lahir di Saragoza, Spanyol, pada tahun 1082
dan wafat pada 1138 M. Ia mengembangkan
berbagai ilmu pengetahuan di zaman
kekuasaan Dinasti Murabbitun. ''Avempace'' --
sebutan Barat untuk Ibnu Bajjah--antara lain
mengembangkan ilmu fisika, matematika,
astronomi, musik, ilmu kedokteran, psikologi,
sastra, dan filsafat.
Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah
dalam bidang fisika banyak mempengaruhi
fisikawan Barat abad pertengahan seperti
Galileo Galilei. Ibnu Bajjah menjelaskan tentang
hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama
dengan gaya gerak dikurangi resistensi materi.
Prinsip-prinsip yang dikemukakannya ini
menjadi dasar bagi pengembangan ilmu
mekanika modern. Karena itu tidak
mengherankan jika hukum kecepatan yang
dikemukakan Galilei sangat mirip dengan yang
dipaparkan Ibnu Bajjah. Karya-karya Ibnu
Bajjah mengenai analisis gerakan juga sangat
mempengaruhi pemikiran Thomas Aquinas.
Al-Farisi
Kamal al-Din Abu'l-Hasan Muhammad Al-Farisi
lahir di Tabriz, Persia (sekarang Iran) pada
tahun 1267 dan wafat pada 1319 M. Al-Farisi
terkenal dengan kontribusinya tentang optik.
Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi teori
pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli
fisika sebelumnya. Al-Farisi membedah dan
merevisi teori pembiasan cahaya yang telah
ditulis oleh Al-Haitham. Hasil revisi itu ia tulis
dalam kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang
Optik).
Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang
dikemukakan Al-Haitham benar. Karena itulah
ia berusaha memperbaiki kelemahan dan
menyempurnakan teori Al-Haitham. Tak cuma
itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia
perbaiki. Bahkan Al-Farisi mampu
menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan
teori pelangi dari Ibnu Sina.
Al-Farisi mampu menjelaskan fenomena alam
ini dengan menggunakan matematika. Inilah
salah satu karya fenomenalnya.
Taqi al-Din
Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din
Muhammad ibnu Ma'ruf al-Shami al-Asadi
(1526-1585 M) adalah pakar matematika,
pakar botani, astronom, astrolog, dan ahli
teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli
hewan, ahli obat-obatan, hakim, guru, dan
imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya
membuat jam dinding dan jam tangan.
Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah
satunya bertajuk Al-Turuq al-Samiyya fi al-Alat
al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini
menjelaskan kerja mesin dan turbin uap air.
Karya ini mendahului penemuan Giovanni
Branca (1629) tentang mesin uap air. Kitab-
kitab lainnya antara lain menerangkan tentang
optik, matematika, mekanika, astronomi, dan
astrologi.
Al-Khazini
Abdurrahman al-Khazini hidup pada abad
ke-12 M. Ia adalah ilmuwan yang menemukan
berbagai teori penting dalam sains. Temuan
ilmuwan kelahiran Bizantium ini antara lain:
metode ilmiah eksperimental dalam mekanik;
perbedaan daya, masa dan berat; jarak
gravitasi; serta energi potensial gravitasi.
Sumbangan penting Al-Khazini dalam bidang
fisika terangkum dalam kitab Mizan al-Hikmah
yang ditulisnya pada tahun 1121. Dalam buku
ini ia menjelaskan tentang teori keseimbangan
hidrostatika.Teori ini telah mendorong
penciptaan peralatan ilmiah. Tak
mengherankan jika Robert E. Hall dalam tulisan
bertajuk ''Al-Khazini'' yang dimuat dalam A
Dictionary of Scientific Biography Volume VII
(1973) menyebutkan, ”Al-Khazini adalah salah
seorang saintis terbesar sepanjang masa.''
Sedangkan editor Dictionary of Scientific
Bibliography, Charles C. Jilispe, menjuluki Al-
Khazini sebagai ''Fisikawan terbesar sepanjang
sejarah.”
Dalam bukunya, Al-Khazini menerangkan
prinsip keseimbangan hidrostatika dengan
tingkat ketelitian obyek sampai ukuran
mikrogram (10?6 gr). Tingkat ketelitian seperti
ini, menurut K. Ajram dalam The Miracle of
Islamic Science, baru dapat tercapai pada abad
ke-20 M.
Al-Khazini juga menjelaskan definisi ''berat''.
Menurutnya, berat merupakan gaya yang
inheren dalam benda-benda padat yang
menyebabkan mereka bergerak dalam satu
garis lurus terhadap pusat bumi (gravitasi) dan
terhadap pusat benda itu sendiri. Besaran gaya
ini tergantung dari kerapatan benda.
Ia juga menerangkan pengaruh suhu
(temperatur) terhadap kerapatan benda. Hal ini
ia lakukan sebelum Roger Bacon menemukan
dan membuktikan suatu hipotesis tentang
kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi.
Sebagaimana para ilmuwan Muslim lainnya
yang hidup di era keemasan Islam, Al-Khazini
merupakan ilmuwan multidisiplin. Selain pakar
fisika, ia juga ahli di bidang biologi, kimia,
matematika, astronomi, dan filsafat.
Al-Khazini, dan para ilmuwan Muslim lainnya,
telah melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian
berkembang di Eropa. Al-Khazini juga telah
berjasa meletakkan fondasi bagi
pengembangan mekanika klasik di era
Renaisans Eropa. Inilah salah satu bukti betapa
para ilmuwan Muslim telah memberi kontribusi
yang luar biasa bagi peradaban dunia.
.
.
Kontribusi Fisikawan Muslim untuk
Peradaban Dunia
Al-Haitham
Di bidang eksakta, termasuk di bidang fisika,
para ilmuwan Muslim telah memberikan
kontribusi luar biasa untuk kehidupan umat
manusia. Karya-karya mereka, khususnya
fisikawan Muslim di zaman keemasan (golden
ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan
mewarnai karya para ilmuwan Barat. Sebut
saja misalnya Al-Haitham. Karya fisikawan
Muslim yang hidup pada tahun 965-1039
Masehi ini memberi inspirasi pada Roger Bacon,
Johann Kepler, Leonardo da Vinci, dan lain-lain.
Berikut beberapa fisikawan Muslim yang berjasa
dalam menyemarakkan peradaban dunia
dengan karya-karyanya:
Al-Haitham
Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali
Al-Hasan Ibn Al-Hasan (atau al-Husain) Ibn Al-
Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak).
Namun namanya mulai masyhur di Mesir, saat
pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Al-
Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar
dan salah satu pakar optik terbesar sepanjang
masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.
Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis
sekitar 70 kitab. Salah satu kitabnya, Al-
Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dengan tajuk Opticae Thesaurus. Dalam
kitabnya Al-Haitham mengatakan, proses
melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata.
Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini
orang sejak zaman Aristoteles. Dalam kitab itu
ia juga menjelaskan berbagai cara untuk
membuat teropong dan kamera sederhana
(kamera obscura).
Kitab tentang optika ini telah menginspirasi
para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon dan
Johann Kepler. Tak heran jika Al-Hazen,
demikian Barat menyebut nama Al-Haitham,
mendapat gelar ”Bapak Optika Modern”.
Al-Haitham juga dinilai telah memberikan
sumbangan besar bagi kemajuan metode
penelitian. Ia telah memulai suatu tradisi
metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis,
600 tahun mendahului Rene Descartes yang
dianggap Bapak Metode Ilmiah Eropa di zaman
Rennaisance. Metode ilmiah Al-Haitham
diawali dari pengamatan empiris, perumusan
masalah, formulasi hipotesis, uji hipotesis
dengan melakukan penelitian, analisis hasil
penelitian, interpretasi data dan formulasi
kesimpulan, serta diakhiri dengan publikasi.
Selain fisikawan, Al-Haitham juga dikenal
sebagai astronom dan matematikawan. Ia telah
menulis komentar tentang Aristoteles dan
Galen.
Ibnu Bajjah
Namanya Abu-Bakr Muhammad Ibnu Yahya
Ibnu Al-Sayigh. Tapi ia biasa dipanggil Ibnu
Bajjah yang berarti "anak emas". Ibnu Bajjah
lahir di Saragoza, Spanyol, pada tahun 1082
dan wafat pada 1138 M. Ia mengembangkan
berbagai ilmu pengetahuan di zaman
kekuasaan Dinasti Murabbitun. ''Avempace'' --
sebutan Barat untuk Ibnu Bajjah--antara lain
mengembangkan ilmu fisika, matematika,
astronomi, musik, ilmu kedokteran, psikologi,
sastra, dan filsafat.
Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah
dalam bidang fisika banyak mempengaruhi
fisikawan Barat abad pertengahan seperti
Galileo Galilei. Ibnu Bajjah menjelaskan tentang
hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama
dengan gaya gerak dikurangi resistensi materi.
Prinsip-prinsip yang dikemukakannya ini
menjadi dasar bagi pengembangan ilmu
mekanika modern. Karena itu tidak
mengherankan jika hukum kecepatan yang
dikemukakan Galilei sangat mirip dengan yang
dipaparkan Ibnu Bajjah. Karya-karya Ibnu
Bajjah mengenai analisis gerakan juga sangat
mempengaruhi pemikiran Thomas Aquinas.
Al-Farisi
Kamal al-Din Abu'l-Hasan Muhammad Al-Farisi
lahir di Tabriz, Persia (sekarang Iran) pada
tahun 1267 dan wafat pada 1319 M. Al-Farisi
terkenal dengan kontribusinya tentang optik.
Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi teori
pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli
fisika sebelumnya. Al-Farisi membedah dan
merevisi teori pembiasan cahaya yang telah
ditulis oleh Al-Haitham. Hasil revisi itu ia tulis
dalam kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang
Optik).
Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang
dikemukakan Al-Haitham benar. Karena itulah
ia berusaha memperbaiki kelemahan dan
menyempurnakan teori Al-Haitham. Tak cuma
itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia
perbaiki. Bahkan Al-Farisi mampu
menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan
teori pelangi dari Ibnu Sina.
Al-Farisi mampu menjelaskan fenomena alam
ini dengan menggunakan matematika. Inilah
salah satu karya fenomenalnya.
Taqi al-Din
Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din
Muhammad ibnu Ma'ruf al-Shami al-Asadi
(1526-1585 M) adalah pakar matematika,
pakar botani, astronom, astrolog, dan ahli
teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli
hewan, ahli obat-obatan, hakim, guru, dan
imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya
membuat jam dinding dan jam tangan.
Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah
satunya bertajuk Al-Turuq al-Samiyya fi al-Alat
al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini
menjelaskan kerja mesin dan turbin uap air.
Karya ini mendahului penemuan Giovanni
Branca (1629) tentang mesin uap air. Kitab-
kitab lainnya antara lain menerangkan tentang
optik, matematika, mekanika, astronomi, dan
astrologi.
Al-Khazini
Abdurrahman al-Khazini hidup pada abad
ke-12 M. Ia adalah ilmuwan yang menemukan
berbagai teori penting dalam sains. Temuan
ilmuwan kelahiran Bizantium ini antara lain:
metode ilmiah eksperimental dalam mekanik;
perbedaan daya, masa dan berat; jarak
gravitasi; serta energi potensial gravitasi.
Sumbangan penting Al-Khazini dalam bidang
fisika terangkum dalam kitab Mizan al-Hikmah
yang ditulisnya pada tahun 1121. Dalam buku
ini ia menjelaskan tentang teori keseimbangan
hidrostatika.Teori ini telah mendorong
penciptaan peralatan ilmiah. Tak
mengherankan jika Robert E. Hall dalam tulisan
bertajuk ''Al-Khazini'' yang dimuat dalam A
Dictionary of Scientific Biography Volume VII
(1973) menyebutkan, ”Al-Khazini adalah salah
seorang saintis terbesar sepanjang masa.''
Sedangkan editor Dictionary of Scientific
Bibliography, Charles C. Jilispe, menjuluki Al-
Khazini sebagai ''Fisikawan terbesar sepanjang
sejarah.”
Dalam bukunya, Al-Khazini menerangkan
prinsip keseimbangan hidrostatika dengan
tingkat ketelitian obyek sampai ukuran
mikrogram (10?6 gr). Tingkat ketelitian seperti
ini, menurut K. Ajram dalam The Miracle of
Islamic Science, baru dapat tercapai pada abad
ke-20 M.
Al-Khazini juga menjelaskan definisi ''berat''.
Menurutnya, berat merupakan gaya yang
inheren dalam benda-benda padat yang
menyebabkan mereka bergerak dalam satu
garis lurus terhadap pusat bumi (gravitasi) dan
terhadap pusat benda itu sendiri. Besaran gaya
ini tergantung dari kerapatan benda.
Ia juga menerangkan pengaruh suhu
(temperatur) terhadap kerapatan benda. Hal ini
ia lakukan sebelum Roger Bacon menemukan
dan membuktikan suatu hipotesis tentang
kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi.
Sebagaimana para ilmuwan Muslim lainnya
yang hidup di era keemasan Islam, Al-Khazini
merupakan ilmuwan multidisiplin. Selain pakar
fisika, ia juga ahli di bidang biologi, kimia,
matematika, astronomi, dan filsafat.
Al-Khazini, dan para ilmuwan Muslim lainnya,
telah melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian
berkembang di Eropa. Al-Khazini juga telah
berjasa meletakkan fondasi bagi
pengembangan mekanika klasik di era
Renaisans Eropa. Inilah salah satu bukti betapa
para ilmuwan Muslim telah memberi kontribusi
yang luar biasa bagi peradaban dunia.
.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuan-ilmuan islam??
lihat saja bukti/kenyataan di depan mata ...
Ing. B.J Habibie saja beragama ISLAM ditolak isi kepalanya di Negara Ibu Pertiwi ini, yang notabenenya adalah berlatarberlakang agama ISLAM....itulah cara berfikir ISLAM
Ing. B.J Habibie saja beragama ISLAM ditolak isi kepalanya di Negara Ibu Pertiwi ini, yang notabenenya adalah berlatarberlakang agama ISLAM....itulah cara berfikir ISLAM
bukajalan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 380
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesis
Join date : 18.07.14
Reputation : 1
Similar topics
» Trans: Ilmuan Dunia Masuk Islam
» Ilmuan german beserta 4000 warga german masuk islam
» Kapan Islam ini akan damai kalau msh menjustifikasi2 antara pemeluk islam
» Islam Conquer European Footbal - Islam Telah Menguasai Sepakbola Eropa
» Ingin Buktikan Islam Salah, Aktris Inggris Justru Masuk Islam
» Ilmuan german beserta 4000 warga german masuk islam
» Kapan Islam ini akan damai kalau msh menjustifikasi2 antara pemeluk islam
» Islam Conquer European Footbal - Islam Telah Menguasai Sepakbola Eropa
» Ingin Buktikan Islam Salah, Aktris Inggris Justru Masuk Islam
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik