Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Halaman 4 dari 6 • Share
Halaman 4 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
First topic message reminder :
.
Rahmat Allah merupakan sebab terbesar
dimasukkannya seorang hamba ke dalam surga,
Allah ta’ala berfirman:
ﺎَﻟْﻮَﻠَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞْﻀَﻓ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻪُﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﺘْﻨُﻜَﻟ َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Kalaulah bukan karena keutamaan dari Allah
dan rahmat-Nya, niscaya kalian termasuk orang-
orang yang merugi”.[Al-Baqarah: 64]
Allah ta’ala menyebutkan dalam Al-Quran ada
14 golongan manusia yang akan diliputi oleh
rahmat-Nya, diantara mereka :
1) Orang-orang yang beriman, beramal
shalih dan berpegang teguh kepada
agamanya
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﺍﻮُﻤَﺼَﺘْﻋﺍَﻭ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﺴَﻓ ِﻪِﺑ ﻲِﻓ
ُﻪْﻨِﻣ ٍﺔَﻤْﺣَﺭ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﻢِﻬﻳِﺪْﻬَﻳَﻭ ٍﻞْﻀَﻓَﻭ ﺎًﻃﺍَﺮِﺻ ﺎًﻤﻴِﻘَﺘْﺴُﻣ
“Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh dengan (agama)-
Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat dan keutamaan-Nya dan
memberikan hidayah kepada mereka menuju
jalan yang lurus”. [An-Nisaa’: 175]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di (guru
dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
rahimahumallah berkata : “Adapun orang-orang
yang beriman kepada Allah, mereka adalah
orang-orang yang mengakui adanya Allah dan
menetapkan sifat sifat-Nya dengan sifat
kesempurnaan. Mereka mensucikan sifat-sifat
Allah dari kekurangan dan kelemahan.
Berpegang teguh dengan (agama)-Nya, yaitu
orang-orang yang memohon perlindungan,
bersandar dan meminta pertolongan kepada
Allah, tidak hanya mengandalkan kekuatan dan
apa yang mereka miliki.
maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam
rahmat dan keutamaan-Nya, yaitu Allah ta’ala
akan meliputi mereka dengan rahmat yang
khusus, memberikan taufiq untuk beramal
kebaikan, memberikan pahala yang berlipat dan
menjauhkan mereka dari musibah, cobaan dan
segala sesuatu yang tidak mereka
sukai.Memberikan hidayah kepada mereka
menuju jalan yang lurus yaitu Allah ta’ala akan
memberikan taufiq kepada mereka untuk
menuntut ilmu syar’i, beramal shalih,
mengetahui kebenaran dan mengamalkannya.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﻓ ْﻢُﻬُّﺑَﺭ
ِﻪِﺘَﻤْﺣَﺭ ﻲِﻓ َﻚِﻟَﺫ َﻮُﻫ ُﺯْﻮَﻔْﻟﺍ ُﻦﻴِﺒُﻤْﻟﺍ
“Adapun orang-orang yang beriman dan
beramal shalih, maka Allah (Tuhan mereka) akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya,
itulah kemenangan yang nyata”. [Al-Jaatsiyah:
30]
2) Orang-orang yang taat kepada Allah dan
rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Taatlah kalian kepada Allah dan rasul agar
kalian dirahmati”. [Ali ‘Imraan : 132]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Taatlah
kalian kepada Allah dan rasul yaitu dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya karena
Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar
kalian dirahmati.Ketaatan kepada Allah dan
rasul-Nya adalah diantara sebab seorang
mendapatkan rahmat.”
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻤﻴِﻗَﺃَﻭ ﺍﻮُﺗﺁَﻭ َﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ
َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah
kalian kepada rasul agar kalian dirahmati”. [An-
Nuur: 56]
3) Orang-orang yang diam dan
mendengarkan ketika dibacakan Al-Qur’an
Allah ta’ala berfirman:
ﺍَﺫِﺇَﻭ َﺉِﺮُﻗ ﺍﻮُﻌِﻤَﺘْﺳﺎَﻓ ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ ُﻪَﻟ ﺍﻮُﺘِﺼْﻧَﺃَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dan ketika dibacakan Al-Qur’an kepada kalian
maka dengarkanlah dan diamlah agar kalian
dirahmati”. [Al-A’raaf: 204]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Perintah
ini umum berlaku bagi siapa saja yang
mendengarkan Al-Qur’an ketika dibacakan,
mereka diperintahkan untuk diam dan
mendengarkan. Apakah perbedaan antara
istimaa’ dan inshaat?
Inshaat adalah meninggalkan percakapan dan
segala sesuatu yang menyibukannya dari
mendengarkan Al-Qur’an. Sedangkan
istimaa’adalah seorang memfokuskan
pendengarannya, menghadirkan hati, dan
merenungkan bacaan Al-Qur’an yang ia dengar.
Barangsiapa yang senantiasa melakukan dua hal
tersebut ketika Al-Qur’an dibacakan, maka ia
akan mendapatkan kebaikan yang banyak, ilmu
yang melimpah, keimanan yang istiqamah,
hidayah yang terus bertambah dan bashirah
dalam agamanya. Oleh karena itu, Allah
menjadikan keduanya sebagai sebab seorang
mendapatkan rahmat. Begitu pula sebaliknya,
orang-orang yang tidak istimaa’ dan
inshaatketika Al-Qur’an dibacakan, maka
mereka akan terhalangi dari rahmat Allah dan
luput dari kebaikan yang sangat banyak.”.
4) Orang-orang yang memohon ampun
( istighfaar ) kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﺎَﻳ ِﻡْﻮَﻗ َﻢِﻟ َﻥﻮُﻠِﺠْﻌَﺘْﺴَﺗ َﻞْﺒَﻗ ِﺔَﺌِّﻴَّﺴﻟﺎِﺑ ِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻟْﻮَﻟ
َﻥﻭُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﺗ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Wahai kaumku, kenapa kalian meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan,
hendaklah kalian memohon ampun kepada
Allah agar kalian dirahmati”. [An-Naml: 46]
Mujahid rahimahullah berkata : “(meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan)
yaitu azab sebelum rahmat”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Kenapa
kalian meminta disegerakannya keburukan
sebelum kebaikan, yaitu kenapa kalian bersegera
dan berambisi untuk berbuat kejelekan sebelum
kalian melakukan kebaikan yang dapat
memperbaiki keadaan kalian dan memudahkan
urusan dunia akhirat kalian?”.
5) Orang-orang yang bertaubat dari dosa
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻙَﺀﺎَﺟ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ ٌﻡﺎَﻠَﺳ ْﻞُﻘَﻓ َﺐَﺘَﻛ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ
ْﻢُﻜُّﺑَﺭ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ﻰَﻠَﻋ َﺔَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ُﻪَّﻧَﺃ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍًﺀﻮُﺳ
ٍﺔَﻟﺎَﻬَﺠِﺑ َّﻢُﺛ َﺏﺎَﺗ ِﻩِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ َﺢَﻠْﺻَﺃَﻭ ُﻪَّﻧَﺄَﻓ ٌﺭﻮُﻔَﻏ ٌﻢﻴِﺣَﺭ
“Dan jika orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka
katakanlah ‘keselamatan atas kalian’, Allah telah
menetapkan atas diri-Nya rahmat. Barangsiapa
diantara kalian yang berbuat kejelekan karena
kebodohan lalu ia bertaubat setelahnya dan
memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-
An’aam: 54]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata :
“Barangsiapa diantara kalian yang berbuat
kejelekan karena kebodohan lalu ia bertaubat
setelahnya dan memperbaiki (dirinya), yaitu
bersamaan dengan keharusan menyesali,
meninggalkan, menjauhi dan berlepas diri dari
dosa, lalu memperbaiki amalannya. Menunaikan
apa yang Allah wajibkan dan memperbaiki amal-
amal dzahir dan batinnya yang rusak”.
6) Orang-orang yang bertakwa kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
ْﻢُﺘْﺒِﺠَﻋَﻭَﺃ ْﻥَﺃ ْﻢُﻛَﺀﺎَﺟ ٌﺮْﻛِﺫ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ٍﻞُﺟَﺭ ﻰَﻠَﻋ
ﺍﻮُﻘَّﺘَﺘِﻟَﻭ ْﻢُﻛَﺭِﺬْﻨُﻴِﻟ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟَﻭ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Apakah kalian heran ketika datang peringatan
dari Tuhan kalian melalui seorang laki-laki dari
kalian untuk memberikan peringatan agar kalian
bertakwa. Mudah-mudahan kalian dirahmati”.
[Al-A’raaf: 63]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Untuk
memberikan peringatan agar kalian bertakwa,
yaitu memberikan peringatan tentang azab yang
pedih agar kalian melakukan sebab-sebab yang
dapat menyelamatkan (dari azab) berupa
ketakwaan kepada Allah dzahir dan batin. Dan
Jika kalian mau taat pada rasul, niscaya akan
turun kepada kalian rahmat Allah yang luas.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﻲِﺑﺍَﺬَﻋ ُﺐﻴِﺻُﺃ ِﻪِﺑ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺷَﺃ ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ
ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ
ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Allah berfirman : ‘Azab-Ku akan kutimpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami’.” [Al-
A’raaf: 156]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu, di alam ini baik ia
adalah orang-orang yang memiliki derajat
maupun yang rendahan, orang baiknya maupun
orang jahatnya, baik meliputi orang beriman
maupun orang kafir kecuali mereka telah
dipenuhi oleh rahmat Allah, keutamaan dan
kebaikan-Nya.
Namun rahmat khusus yang merupakan
kebahagiaan dunia dan akhirat tidaklah diberikan
kepada tiap orang. Oleh karena itu, Allah
berfirman tentang mereka Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, dari dosa-dosa baik yang kecil
maupun yang besar. Menunaikan zakat yaitu
menunaikan zakat yang wajib kepada orang-
orang yang berhak.
Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami yaitu dengan kesempurnaan iman kepada
ayat-ayat Allah, mengetahui maknanya dan
beramal dengan konsekuensinya. Dan diantara
konsekuensinya adalah mengikuti nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam secara dhahir dan
batin dalam masalah pokok agama maupun
cabangnya.”
7) Orang-orang yang bersabar ketika
tertimpa musibah
Allah ta’ala berfirman:
ٌﺔَﺒﻴِﺼُﻣ ْﻢُﻬْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ﺍَﺫِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ِﻪَّﻠِﻟ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﺎَّﻧِﺇَﻭ
*َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ٌﺕﺍَﻮَﻠَﺻ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ٌﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃَﻭ َﻥﻭُﺪَﺘْﻬُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ
“Yaitu orang-orang yang ketika ditimpa musibah
mereka mengatakan ‘sesungguhnya kita adalah
milik Allah dan hanya kepada Allah kita akan
kembali’. Mereka itulah orang yang
mendapatkan shalawat danrahmat dari Allah
(Tuhan mereka). Dan mereka itulah orang-orang
yang mendapatkan hidayah”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Orang-
orang yang ketika ditimpa musibah yaitu sesuatu
yang menyakitkan hati, badan maupun
keduanya. Mereka mengatakan ‘sesungguhnya
kita adalah milik Allahyaitu di bawah kekuasaan-
Nya, diatur sesuai kehendak dan perintah-Nya.
Kita tidak memiliki sedikitpun dari jiwa-jiwa dan
harta kita, sehingga ketika Allah menguji kita
dengan suatu musibah yang menimpa jiwa dan
harta, maka itu adalah hak Allah yang Maha
Penyayang mengatur apa yang dimiliki-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita untuk menolak
keputusan-Nya.
Bahkan diantara kesempurnaan penghambaan
seorang adalah mengetahui bahwa musibah itu
lebih baik baginya. Karena musibah tersebut
berasal dari Allah Al-Malik Al-Hakim, Dzat yang
mencurahkan kasih sayang kepada hamba-Nya
melebihi kasih sayang seorang hamba kepada
dirinya sendiri.
Suatu amal meskipun telah sampai pada puncak
tertingginya dalam derajat suatu ibadah dan
ketakwaan seseorang, nilainya tetap tidak akan
sampai pada posisi pantas untuk mewarisi
surga, atau sekedar tinggal di dalamnya. Hal ini
disebabkan surga tidak ubahnya seperti lautan
yang penuh, sedang amal seorang hamba
seperti setitik air dari lautan yang penuh
tersebut, sebagaimana telah disabdakan oleh
Rasulullah saw.
Diceritakan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Teruslah berjuang dan berusaha
mendekat kepada Allah. Bergembiralah sebab
amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke
dalam surga. Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga, tetapi Allah swt.
menaungi aku dengan ampunan dan
rahmat.” (HR Bukhari)
Diceritakan dari Abu Hurairah ra. bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak satupun amal
seseorang yang mampu membuatnya
beruntung.” Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga tetapi Allah menaungi
aku dengan ampunan dan rahmat. Oleh karena
itu, teruslah berjuang dan berusaha mendekat
kepada Allah. Berjalanlah pada pagi, siang, dan
sedikit malam hari. Tetapkanlah yang menjadi
tujuan yang benar sehingga meraih
kesuksesan.” (HR Bukhari)
“Amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.”
Maksudnya seluruh amal kebajikan jika ditaruh
di timbangan, tidak akan bisa memasukkan
pemilik amal tersebut ke dalam surga. Amal
tersebut tidak lain berfungsi sebagai syarat
untuk meraih rahmat Allah swt. Dengan rahmat
dan keutamaan tersebut Allah swt. akan
memasukkan kita ke surga-Nya. (ad-Dar al-
Akhirah, Syaikh Muhammad Mutawalli Sya’rawy)
Tidak ada jaminan kalau orang yang
tekun beribadah itu pasti masuk
surga, tergantung NAWAITUnya, dan hanya Allah yang tahu niat sesungguhnya dari setiap manusia. Orang bisa masuk surga
bukan di tentukan dengan melihat amal
ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat
dan ridha Allah.
Rahmat dan ridha Allah ini diraih dengan
mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya. Sampai Rasulullah pun
tidak berani menjamin seseorang masuk surga.
Sebab yang menentukan orang itu bisa masuk
surga atau neraka adalah Allah.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun dari kalian yang
amalnya bisa menyelamatkan dirinya”.
Lantas para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa
menyelamatkan?”. Beliau menjawab:
“Aku juga tidak bisa menyelamatkan,
kecuali bila Allah melimpahkan
ampunan dan rahmatNya”.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada amal seorang pun yang bisa
memasukannya ke surga”. Lalu
ditanyakan: “Engkau juga tidak bisa
memasukan ke surga?”. Beliau
menjawab: “Aku juga tidak bisa, kecuali
dengan limpahan rahmat Tuhanku”.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah
saw bersabda:
“Tidak ada amal saleh seorang dari
kalian yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya: “Dan
engkau juga tidak bisa, Ya Rasulullah?”.
Beliau menjawab: “Aku juga tidak bisa,
kecuali bila Allah melimpahkan anugrah
dan rahmatNya”.
Jabir berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda:
“Amal saleh seorang dari kalian tidak
bisa menyebabkan memasukan ke
surga, dan tidak bisa menyebabkan
terlempar ke neraka. Aku juga tidak
bisa, dengan rahmat dari Allah”.
Abdurrahman bi Auf mendapat hadist dari
Aisyah r.a.istri Nabi saw, ia berkata: Rasulullah
saw pernah bersabda:
"Istiqomahlah kalian, bertaqarrublah
kalian dan bergembiralah kalian,
sesungguhnya tidak ada amal seorang
pun yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa Ya
Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Aku
pun tidak bisa, kecuali bila Allah
melimpahkan rahmatNya. Karena itu
beramallah kalian, sesungguhnya amal
yang paling disukai Allah adalah yang
langgeng meskipun sedkit”."
Dengan demikian, seseorang tidak bisa
mengandalkan amal ibadahnya sebagai
jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga.
Hanya rahmat dan ridha Allah-lah yang bisa
memasukkannya ke surga.
Oleh karena itu, dalam setiap menjalankan
amal ibadah supaya didasari keikhlasan,
semata-mata mencari ridha Allah, tidak karena
yang lain. Sebab bila yang dicari itu surga dapat
menjebak seseorang terjerumus dalam
perbuatan riya’ dan takabbur, egois dan menghalalkan segala cara.
Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu
sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar
dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada
di sisi Allah dan masuk surgaNya.
Orang tersebut sudah dapat dipastikan oleh Allah akan masuk
surga, walaupun masuknya terakhir (tidak bersama-sama orang
yang masuk pertama), karena dia diazab terlebih dahulu di
neraka disebabkan kemaksiatan dan dosa-dosanya yang
dikerjakan, yang belum bertobat dan tidak diampuni. Tetapi
dia juga tidak kekal di neraka, karena didalam hatinya masih
ada sebutir iman. Adapun dalil-dalilnya sebagaimana
diterangkan dalam hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
yaitu:
Dari Abu Dzar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,'
kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas r.a., bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Akan keluar
dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha
illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di
hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya
Nabi saw telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat
Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa
yang meninggal diantara umatmu dalam keadaan tanpa
mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun
dia berbuat zina dan mencuri." Nabi saw. mengulangi sampai
dua kali.
Banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi
hak untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang
mengucapkannya (mengucap Laa ilaaha illallaah). Maksudn
ya
ialah, meskipun dia banyak berbuat dosa, dia tetap masuk
surga, walaupun terakhir.
Sedangkan yang dimaksud terlindung dari neraka ialah tidak
selama-lamanya di dalam neraka, tetapi diazab terlebih drahulu karena perbuatan maksiatnya.
Surga bukanlah pengganti dari amal, karena ia tidak setara.
Dzat amal ketaatan tidak menyebabkan
pelakunya masuk surga, tanpa rahmat dan
karunia-Nya. Namun seseorang yang
melakukan amal ketaatan, maka ia akan diliputi
oleh rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya:
ﺍﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ ﻻَﻭ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻬِﺣﻼْﺻِﺇ َﺪْﻌَﺑ ُﻩﻮُﻋْﺩﺍَﻭ ﺎًﻓْﻮَﺧ
ﺎًﻌَﻤَﻃَﻭ َﺔَﻤْﺣَﺭ َّﻥِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٌﺐﻳِﺮَﻗ َﻦﻴِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik” [QS. Al-A’raaf : 56].
ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat
dan orang-orang yang beriman kepada ayat-
ayat Kami” [QS. Al-A’raaf : 156].
Kemudian, dengan rahmat Allah juga,
dilipatgandakan pahala amal shalih – meski
sedikit – dan menjadikannya sebab pelakunya
ke dalam surga. Allah ta’ala berfirman:
َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ﻻ ُﻢِﻠْﻈَﻳ َﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻥِﺇَﻭ ُﻚَﺗ ﺎَﻬْﻔِﻋﺎَﻀُﻳ ًﺔَﻨَﺴَﺣ
ِﺕْﺆُﻳَﻭ ْﻦِﻣ ُﻪْﻧُﺪَﻟ ﺍًﺮْﺟَﺃ ﺎًﻤﻴِﻈَﻋ
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya
seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah
akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar” [QS. An-
Nisaa’ : 40].
Bahkan hanya dengan rahmat dan karunia Allah
lah, orang yang tidak pernah beramal kebaikan
sedikitpun - selain amal ketauhidan -
dimasukkan ke dalam surga setelah hangus
terbakar di dalam neraka [2] . Allah
lipatgandakan amalan ketauhidan tersebut
sehingga menyelamatkannya dari kekekalan
neraka.
.
Rahmat Allah merupakan sebab terbesar
dimasukkannya seorang hamba ke dalam surga,
Allah ta’ala berfirman:
ﺎَﻟْﻮَﻠَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞْﻀَﻓ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻪُﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﺘْﻨُﻜَﻟ َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Kalaulah bukan karena keutamaan dari Allah
dan rahmat-Nya, niscaya kalian termasuk orang-
orang yang merugi”.[Al-Baqarah: 64]
Allah ta’ala menyebutkan dalam Al-Quran ada
14 golongan manusia yang akan diliputi oleh
rahmat-Nya, diantara mereka :
1) Orang-orang yang beriman, beramal
shalih dan berpegang teguh kepada
agamanya
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﺍﻮُﻤَﺼَﺘْﻋﺍَﻭ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﺴَﻓ ِﻪِﺑ ﻲِﻓ
ُﻪْﻨِﻣ ٍﺔَﻤْﺣَﺭ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﻢِﻬﻳِﺪْﻬَﻳَﻭ ٍﻞْﻀَﻓَﻭ ﺎًﻃﺍَﺮِﺻ ﺎًﻤﻴِﻘَﺘْﺴُﻣ
“Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh dengan (agama)-
Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat dan keutamaan-Nya dan
memberikan hidayah kepada mereka menuju
jalan yang lurus”. [An-Nisaa’: 175]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di (guru
dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
rahimahumallah berkata : “Adapun orang-orang
yang beriman kepada Allah, mereka adalah
orang-orang yang mengakui adanya Allah dan
menetapkan sifat sifat-Nya dengan sifat
kesempurnaan. Mereka mensucikan sifat-sifat
Allah dari kekurangan dan kelemahan.
Berpegang teguh dengan (agama)-Nya, yaitu
orang-orang yang memohon perlindungan,
bersandar dan meminta pertolongan kepada
Allah, tidak hanya mengandalkan kekuatan dan
apa yang mereka miliki.
maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam
rahmat dan keutamaan-Nya, yaitu Allah ta’ala
akan meliputi mereka dengan rahmat yang
khusus, memberikan taufiq untuk beramal
kebaikan, memberikan pahala yang berlipat dan
menjauhkan mereka dari musibah, cobaan dan
segala sesuatu yang tidak mereka
sukai.Memberikan hidayah kepada mereka
menuju jalan yang lurus yaitu Allah ta’ala akan
memberikan taufiq kepada mereka untuk
menuntut ilmu syar’i, beramal shalih,
mengetahui kebenaran dan mengamalkannya.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﻓ ْﻢُﻬُّﺑَﺭ
ِﻪِﺘَﻤْﺣَﺭ ﻲِﻓ َﻚِﻟَﺫ َﻮُﻫ ُﺯْﻮَﻔْﻟﺍ ُﻦﻴِﺒُﻤْﻟﺍ
“Adapun orang-orang yang beriman dan
beramal shalih, maka Allah (Tuhan mereka) akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya,
itulah kemenangan yang nyata”. [Al-Jaatsiyah:
30]
2) Orang-orang yang taat kepada Allah dan
rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Taatlah kalian kepada Allah dan rasul agar
kalian dirahmati”. [Ali ‘Imraan : 132]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Taatlah
kalian kepada Allah dan rasul yaitu dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya karena
Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar
kalian dirahmati.Ketaatan kepada Allah dan
rasul-Nya adalah diantara sebab seorang
mendapatkan rahmat.”
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻤﻴِﻗَﺃَﻭ ﺍﻮُﺗﺁَﻭ َﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ
َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah
kalian kepada rasul agar kalian dirahmati”. [An-
Nuur: 56]
3) Orang-orang yang diam dan
mendengarkan ketika dibacakan Al-Qur’an
Allah ta’ala berfirman:
ﺍَﺫِﺇَﻭ َﺉِﺮُﻗ ﺍﻮُﻌِﻤَﺘْﺳﺎَﻓ ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ ُﻪَﻟ ﺍﻮُﺘِﺼْﻧَﺃَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dan ketika dibacakan Al-Qur’an kepada kalian
maka dengarkanlah dan diamlah agar kalian
dirahmati”. [Al-A’raaf: 204]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Perintah
ini umum berlaku bagi siapa saja yang
mendengarkan Al-Qur’an ketika dibacakan,
mereka diperintahkan untuk diam dan
mendengarkan. Apakah perbedaan antara
istimaa’ dan inshaat?
Inshaat adalah meninggalkan percakapan dan
segala sesuatu yang menyibukannya dari
mendengarkan Al-Qur’an. Sedangkan
istimaa’adalah seorang memfokuskan
pendengarannya, menghadirkan hati, dan
merenungkan bacaan Al-Qur’an yang ia dengar.
Barangsiapa yang senantiasa melakukan dua hal
tersebut ketika Al-Qur’an dibacakan, maka ia
akan mendapatkan kebaikan yang banyak, ilmu
yang melimpah, keimanan yang istiqamah,
hidayah yang terus bertambah dan bashirah
dalam agamanya. Oleh karena itu, Allah
menjadikan keduanya sebagai sebab seorang
mendapatkan rahmat. Begitu pula sebaliknya,
orang-orang yang tidak istimaa’ dan
inshaatketika Al-Qur’an dibacakan, maka
mereka akan terhalangi dari rahmat Allah dan
luput dari kebaikan yang sangat banyak.”.
4) Orang-orang yang memohon ampun
( istighfaar ) kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﺎَﻳ ِﻡْﻮَﻗ َﻢِﻟ َﻥﻮُﻠِﺠْﻌَﺘْﺴَﺗ َﻞْﺒَﻗ ِﺔَﺌِّﻴَّﺴﻟﺎِﺑ ِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻟْﻮَﻟ
َﻥﻭُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﺗ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Wahai kaumku, kenapa kalian meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan,
hendaklah kalian memohon ampun kepada
Allah agar kalian dirahmati”. [An-Naml: 46]
Mujahid rahimahullah berkata : “(meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan)
yaitu azab sebelum rahmat”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Kenapa
kalian meminta disegerakannya keburukan
sebelum kebaikan, yaitu kenapa kalian bersegera
dan berambisi untuk berbuat kejelekan sebelum
kalian melakukan kebaikan yang dapat
memperbaiki keadaan kalian dan memudahkan
urusan dunia akhirat kalian?”.
5) Orang-orang yang bertaubat dari dosa
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻙَﺀﺎَﺟ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ ٌﻡﺎَﻠَﺳ ْﻞُﻘَﻓ َﺐَﺘَﻛ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ
ْﻢُﻜُّﺑَﺭ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ﻰَﻠَﻋ َﺔَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ُﻪَّﻧَﺃ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍًﺀﻮُﺳ
ٍﺔَﻟﺎَﻬَﺠِﺑ َّﻢُﺛ َﺏﺎَﺗ ِﻩِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ َﺢَﻠْﺻَﺃَﻭ ُﻪَّﻧَﺄَﻓ ٌﺭﻮُﻔَﻏ ٌﻢﻴِﺣَﺭ
“Dan jika orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka
katakanlah ‘keselamatan atas kalian’, Allah telah
menetapkan atas diri-Nya rahmat. Barangsiapa
diantara kalian yang berbuat kejelekan karena
kebodohan lalu ia bertaubat setelahnya dan
memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-
An’aam: 54]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata :
“Barangsiapa diantara kalian yang berbuat
kejelekan karena kebodohan lalu ia bertaubat
setelahnya dan memperbaiki (dirinya), yaitu
bersamaan dengan keharusan menyesali,
meninggalkan, menjauhi dan berlepas diri dari
dosa, lalu memperbaiki amalannya. Menunaikan
apa yang Allah wajibkan dan memperbaiki amal-
amal dzahir dan batinnya yang rusak”.
6) Orang-orang yang bertakwa kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
ْﻢُﺘْﺒِﺠَﻋَﻭَﺃ ْﻥَﺃ ْﻢُﻛَﺀﺎَﺟ ٌﺮْﻛِﺫ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ٍﻞُﺟَﺭ ﻰَﻠَﻋ
ﺍﻮُﻘَّﺘَﺘِﻟَﻭ ْﻢُﻛَﺭِﺬْﻨُﻴِﻟ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟَﻭ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Apakah kalian heran ketika datang peringatan
dari Tuhan kalian melalui seorang laki-laki dari
kalian untuk memberikan peringatan agar kalian
bertakwa. Mudah-mudahan kalian dirahmati”.
[Al-A’raaf: 63]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Untuk
memberikan peringatan agar kalian bertakwa,
yaitu memberikan peringatan tentang azab yang
pedih agar kalian melakukan sebab-sebab yang
dapat menyelamatkan (dari azab) berupa
ketakwaan kepada Allah dzahir dan batin. Dan
Jika kalian mau taat pada rasul, niscaya akan
turun kepada kalian rahmat Allah yang luas.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﻲِﺑﺍَﺬَﻋ ُﺐﻴِﺻُﺃ ِﻪِﺑ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺷَﺃ ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ
ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ
ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Allah berfirman : ‘Azab-Ku akan kutimpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami’.” [Al-
A’raaf: 156]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu, di alam ini baik ia
adalah orang-orang yang memiliki derajat
maupun yang rendahan, orang baiknya maupun
orang jahatnya, baik meliputi orang beriman
maupun orang kafir kecuali mereka telah
dipenuhi oleh rahmat Allah, keutamaan dan
kebaikan-Nya.
Namun rahmat khusus yang merupakan
kebahagiaan dunia dan akhirat tidaklah diberikan
kepada tiap orang. Oleh karena itu, Allah
berfirman tentang mereka Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, dari dosa-dosa baik yang kecil
maupun yang besar. Menunaikan zakat yaitu
menunaikan zakat yang wajib kepada orang-
orang yang berhak.
Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami yaitu dengan kesempurnaan iman kepada
ayat-ayat Allah, mengetahui maknanya dan
beramal dengan konsekuensinya. Dan diantara
konsekuensinya adalah mengikuti nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam secara dhahir dan
batin dalam masalah pokok agama maupun
cabangnya.”
7) Orang-orang yang bersabar ketika
tertimpa musibah
Allah ta’ala berfirman:
ٌﺔَﺒﻴِﺼُﻣ ْﻢُﻬْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ﺍَﺫِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ِﻪَّﻠِﻟ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﺎَّﻧِﺇَﻭ
*َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ٌﺕﺍَﻮَﻠَﺻ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ٌﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃَﻭ َﻥﻭُﺪَﺘْﻬُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ
“Yaitu orang-orang yang ketika ditimpa musibah
mereka mengatakan ‘sesungguhnya kita adalah
milik Allah dan hanya kepada Allah kita akan
kembali’. Mereka itulah orang yang
mendapatkan shalawat danrahmat dari Allah
(Tuhan mereka). Dan mereka itulah orang-orang
yang mendapatkan hidayah”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Orang-
orang yang ketika ditimpa musibah yaitu sesuatu
yang menyakitkan hati, badan maupun
keduanya. Mereka mengatakan ‘sesungguhnya
kita adalah milik Allahyaitu di bawah kekuasaan-
Nya, diatur sesuai kehendak dan perintah-Nya.
Kita tidak memiliki sedikitpun dari jiwa-jiwa dan
harta kita, sehingga ketika Allah menguji kita
dengan suatu musibah yang menimpa jiwa dan
harta, maka itu adalah hak Allah yang Maha
Penyayang mengatur apa yang dimiliki-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita untuk menolak
keputusan-Nya.
Bahkan diantara kesempurnaan penghambaan
seorang adalah mengetahui bahwa musibah itu
lebih baik baginya. Karena musibah tersebut
berasal dari Allah Al-Malik Al-Hakim, Dzat yang
mencurahkan kasih sayang kepada hamba-Nya
melebihi kasih sayang seorang hamba kepada
dirinya sendiri.
Suatu amal meskipun telah sampai pada puncak
tertingginya dalam derajat suatu ibadah dan
ketakwaan seseorang, nilainya tetap tidak akan
sampai pada posisi pantas untuk mewarisi
surga, atau sekedar tinggal di dalamnya. Hal ini
disebabkan surga tidak ubahnya seperti lautan
yang penuh, sedang amal seorang hamba
seperti setitik air dari lautan yang penuh
tersebut, sebagaimana telah disabdakan oleh
Rasulullah saw.
Diceritakan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Teruslah berjuang dan berusaha
mendekat kepada Allah. Bergembiralah sebab
amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke
dalam surga. Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga, tetapi Allah swt.
menaungi aku dengan ampunan dan
rahmat.” (HR Bukhari)
Diceritakan dari Abu Hurairah ra. bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak satupun amal
seseorang yang mampu membuatnya
beruntung.” Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga tetapi Allah menaungi
aku dengan ampunan dan rahmat. Oleh karena
itu, teruslah berjuang dan berusaha mendekat
kepada Allah. Berjalanlah pada pagi, siang, dan
sedikit malam hari. Tetapkanlah yang menjadi
tujuan yang benar sehingga meraih
kesuksesan.” (HR Bukhari)
“Amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.”
Maksudnya seluruh amal kebajikan jika ditaruh
di timbangan, tidak akan bisa memasukkan
pemilik amal tersebut ke dalam surga. Amal
tersebut tidak lain berfungsi sebagai syarat
untuk meraih rahmat Allah swt. Dengan rahmat
dan keutamaan tersebut Allah swt. akan
memasukkan kita ke surga-Nya. (ad-Dar al-
Akhirah, Syaikh Muhammad Mutawalli Sya’rawy)
Tidak ada jaminan kalau orang yang
tekun beribadah itu pasti masuk
surga, tergantung NAWAITUnya, dan hanya Allah yang tahu niat sesungguhnya dari setiap manusia. Orang bisa masuk surga
bukan di tentukan dengan melihat amal
ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat
dan ridha Allah.
Rahmat dan ridha Allah ini diraih dengan
mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya. Sampai Rasulullah pun
tidak berani menjamin seseorang masuk surga.
Sebab yang menentukan orang itu bisa masuk
surga atau neraka adalah Allah.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun dari kalian yang
amalnya bisa menyelamatkan dirinya”.
Lantas para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa
menyelamatkan?”. Beliau menjawab:
“Aku juga tidak bisa menyelamatkan,
kecuali bila Allah melimpahkan
ampunan dan rahmatNya”.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada amal seorang pun yang bisa
memasukannya ke surga”. Lalu
ditanyakan: “Engkau juga tidak bisa
memasukan ke surga?”. Beliau
menjawab: “Aku juga tidak bisa, kecuali
dengan limpahan rahmat Tuhanku”.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah
saw bersabda:
“Tidak ada amal saleh seorang dari
kalian yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya: “Dan
engkau juga tidak bisa, Ya Rasulullah?”.
Beliau menjawab: “Aku juga tidak bisa,
kecuali bila Allah melimpahkan anugrah
dan rahmatNya”.
Jabir berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda:
“Amal saleh seorang dari kalian tidak
bisa menyebabkan memasukan ke
surga, dan tidak bisa menyebabkan
terlempar ke neraka. Aku juga tidak
bisa, dengan rahmat dari Allah”.
Abdurrahman bi Auf mendapat hadist dari
Aisyah r.a.istri Nabi saw, ia berkata: Rasulullah
saw pernah bersabda:
"Istiqomahlah kalian, bertaqarrublah
kalian dan bergembiralah kalian,
sesungguhnya tidak ada amal seorang
pun yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa Ya
Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Aku
pun tidak bisa, kecuali bila Allah
melimpahkan rahmatNya. Karena itu
beramallah kalian, sesungguhnya amal
yang paling disukai Allah adalah yang
langgeng meskipun sedkit”."
Dengan demikian, seseorang tidak bisa
mengandalkan amal ibadahnya sebagai
jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga.
Hanya rahmat dan ridha Allah-lah yang bisa
memasukkannya ke surga.
Oleh karena itu, dalam setiap menjalankan
amal ibadah supaya didasari keikhlasan,
semata-mata mencari ridha Allah, tidak karena
yang lain. Sebab bila yang dicari itu surga dapat
menjebak seseorang terjerumus dalam
perbuatan riya’ dan takabbur, egois dan menghalalkan segala cara.
Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu
sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar
dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada
di sisi Allah dan masuk surgaNya.
Orang tersebut sudah dapat dipastikan oleh Allah akan masuk
surga, walaupun masuknya terakhir (tidak bersama-sama orang
yang masuk pertama), karena dia diazab terlebih dahulu di
neraka disebabkan kemaksiatan dan dosa-dosanya yang
dikerjakan, yang belum bertobat dan tidak diampuni. Tetapi
dia juga tidak kekal di neraka, karena didalam hatinya masih
ada sebutir iman. Adapun dalil-dalilnya sebagaimana
diterangkan dalam hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
yaitu:
Dari Abu Dzar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,'
kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas r.a., bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Akan keluar
dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha
illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di
hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya
Nabi saw telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat
Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa
yang meninggal diantara umatmu dalam keadaan tanpa
mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun
dia berbuat zina dan mencuri." Nabi saw. mengulangi sampai
dua kali.
Banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi
hak untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang
mengucapkannya (mengucap Laa ilaaha illallaah). Maksudn
ya
ialah, meskipun dia banyak berbuat dosa, dia tetap masuk
surga, walaupun terakhir.
Sedangkan yang dimaksud terlindung dari neraka ialah tidak
selama-lamanya di dalam neraka, tetapi diazab terlebih drahulu karena perbuatan maksiatnya.
Surga bukanlah pengganti dari amal, karena ia tidak setara.
Dzat amal ketaatan tidak menyebabkan
pelakunya masuk surga, tanpa rahmat dan
karunia-Nya. Namun seseorang yang
melakukan amal ketaatan, maka ia akan diliputi
oleh rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya:
ﺍﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ ﻻَﻭ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻬِﺣﻼْﺻِﺇ َﺪْﻌَﺑ ُﻩﻮُﻋْﺩﺍَﻭ ﺎًﻓْﻮَﺧ
ﺎًﻌَﻤَﻃَﻭ َﺔَﻤْﺣَﺭ َّﻥِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٌﺐﻳِﺮَﻗ َﻦﻴِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik” [QS. Al-A’raaf : 56].
ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat
dan orang-orang yang beriman kepada ayat-
ayat Kami” [QS. Al-A’raaf : 156].
Kemudian, dengan rahmat Allah juga,
dilipatgandakan pahala amal shalih – meski
sedikit – dan menjadikannya sebab pelakunya
ke dalam surga. Allah ta’ala berfirman:
َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ﻻ ُﻢِﻠْﻈَﻳ َﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻥِﺇَﻭ ُﻚَﺗ ﺎَﻬْﻔِﻋﺎَﻀُﻳ ًﺔَﻨَﺴَﺣ
ِﺕْﺆُﻳَﻭ ْﻦِﻣ ُﻪْﻧُﺪَﻟ ﺍًﺮْﺟَﺃ ﺎًﻤﻴِﻈَﻋ
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya
seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah
akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar” [QS. An-
Nisaa’ : 40].
Bahkan hanya dengan rahmat dan karunia Allah
lah, orang yang tidak pernah beramal kebaikan
sedikitpun - selain amal ketauhidan -
dimasukkan ke dalam surga setelah hangus
terbakar di dalam neraka [2] . Allah
lipatgandakan amalan ketauhidan tersebut
sehingga menyelamatkannya dari kekekalan
neraka.
Terakhir diubah oleh Mutiaraa tanggal Mon May 18, 2015 12:53 pm, total 13 kali diubah
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
ada org menyekutukan Tuhan (syirik) lalu kemudian org tsb bertobat nasuha, masuk Islam, bertauhid. Apakah dosa syirik yg pernah dilakukan sebelumnya tsb diampuni Tuhan?
jawab to the point: Ya atau Tidak.
jawab to the point: Ya atau Tidak.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
karena SEMUA MUSLIM pasti masuk surga, berkat limpahan RAHMAT Allah atas keimanan Islam SETIAP manusia,bukan oleh amalnya
maka bagi MUALAF dosa-dosanya saat masih kafir akan diampuni Allah,tapi jika ia mati dalam kondisi kafir maka ini dosa kekafiran terbesar dan tak terampuni.
Jadi percuma banyak berbuat baik kalau kafir karena amalnya itu TIDAK diperhitungkan, sudah dibayar LUNAS di dunia, hanya bisa dinikmati di dunia tak bisa dibawa jadi bekal hingga akherat
maka bagi MUALAF dosa-dosanya saat masih kafir akan diampuni Allah,tapi jika ia mati dalam kondisi kafir maka ini dosa kekafiran terbesar dan tak terampuni.
Jadi percuma banyak berbuat baik kalau kafir karena amalnya itu TIDAK diperhitungkan, sudah dibayar LUNAS di dunia, hanya bisa dinikmati di dunia tak bisa dibawa jadi bekal hingga akherat
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
berarti "tidak terampuni" nya dosa syirik itu bukan dalam artian yg sebenarnya, bukan dalam arti mutlak tidak bisa diampuni, tapi maknanya kiasan, yg artinya sulit diampuni sehingga seolah2 seperti tidak bisa diampuni.maka bagi MUALAF dosa-dosanya saat masih kafir akan diampuni Allah
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
pengampunan itu karena rahmat Allah kepada muslim, kalau ia masih kafir atau kembali kafir sampai mati maka itu dosa kekafiran yang sesungguhnya,ia telah benar-benar jadi manusia kafir
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
tetap saja itu berarti bahwa "tidak terampuni" nya dosa syirik itu bukan dalam arti yg sebenarnya, bukan dalam arti mutlak tidak bisa diampuni, tapi maknanya kiasan, yg artinya sulit diampuni sehingga seolah2 seperti tidak bisa diampuni.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
kalau pahala > dosa => langsung masuk surga
kalau pahala < dosa => langsung masuk neraka dulu
mana peran rahmat?
kalau pahala < dosa => langsung masuk neraka dulu
mana peran rahmat?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Perhitungan ttg dosa untuk menentukan surga neraka itu di AKHERAT.
makanya jangan sampai membawa dosa ke akherat.
Rahmat Allah kepada MUSLIM adalah dosa apapun di akherat bisa diampuni oleh Allah.
Tapi tidak bagi kafir, dengan dosa terbesar tak terampuni adalah dosa kekafirannya.
belum lagi ditambah dosa-dosa lainnya.
Dosa kekafiran itu tidak dihitung kumulatif,tapi seketika itu juga,yakni pada saat sakaratul maut.
makanya bagi kafir, tak akan pernah bisa keluar dari neraka.
Sedangkan bagi muslim, jika:
1) pahala > dosa --> LANGSUNG masuk surga,menyeberang jembatan yg terbentang diatas jurang neraka secepat kilat menuju surga di seberang. Mendapat rahmat Allah karena diampuni dosa-dosanya sehingga pahalanya bisa lebih besar daripada dosanya.
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
sedangkan bagi kafir,akan langsung masuk neraka,begitu ingin mencoba menyeberang, dari awal bibir jurang neraka sudah terjerembab jatuh masuk ke dalam neraka.
makanya jangan sampai membawa dosa ke akherat.
Rahmat Allah kepada MUSLIM adalah dosa apapun di akherat bisa diampuni oleh Allah.
Tapi tidak bagi kafir, dengan dosa terbesar tak terampuni adalah dosa kekafirannya.
belum lagi ditambah dosa-dosa lainnya.
Dosa kekafiran itu tidak dihitung kumulatif,tapi seketika itu juga,yakni pada saat sakaratul maut.
makanya bagi kafir, tak akan pernah bisa keluar dari neraka.
Sedangkan bagi muslim, jika:
1) pahala > dosa --> LANGSUNG masuk surga,menyeberang jembatan yg terbentang diatas jurang neraka secepat kilat menuju surga di seberang. Mendapat rahmat Allah karena diampuni dosa-dosanya sehingga pahalanya bisa lebih besar daripada dosanya.
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
sedangkan bagi kafir,akan langsung masuk neraka,begitu ingin mencoba menyeberang, dari awal bibir jurang neraka sudah terjerembab jatuh masuk ke dalam neraka.
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Aliumar wrote:ada org menyekutukan Tuhan (syirik) lalu kemudian org tsb bertobat nasuha, masuk Islam, bertauhid. Apakah dosa syirik yg pernah dilakukan sebelumnya tsb diampuni Tuhan?
jawab to the point:
Menurut saya dosa itu tidak akan diampuni...
bagaimana mungkin Tuhan memaksa seseorang masuk surga bila ybs tidak mau masuk surga (bahkan percaya surga juga belum tentu)?
BundoKandung- KOPRAL
-
Age : 34
Posts : 33
Kepercayaan : Islam
Location : Padang
Join date : 10.06.15
Reputation : 0
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
mutiiiara wrote:Perhitungan ttg dosa untuk menentukan surga neraka itu di AKHERAT.
makanya jangan sampai membawa dosa ke akherat.
Rahmat Allah kepada MUSLIM adalah dosa apapun di akherat bisa diampuni oleh Allah.
Tapi tidak bagi kafir, dengan dosa terbesar tak terampuni adalah dosa kekafirannya.
belum lagi ditambah dosa-dosa lainnya.
Dosa kekafiran itu tidak dihitung kumulatif,tapi seketika itu juga,yakni pada saat sakaratul maut.
makanya bagi kafir, tak akan pernah bisa keluar dari neraka.
Sedangkan bagi muslim, jika:
1) pahala > dosa --> LANGSUNG masuk surga,menyeberang jembatan yg terbentang diatas jurang neraka secepat kilat menuju surga di seberang. Mendapat rahmat Allah karena diampuni dosa-dosanya sehingga pahalanya bisa lebih besar daripada dosanya.
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
sedangkan bagi kafir,akan langsung masuk neraka,begitu ingin mencoba menyeberang, dari awal bibir jurang neraka sudah terjerembab jatuh masuk ke dalam neraka.
1 dan 2 membuktikan yang menentukan besar/kecilnya pahala
rahmat gak ada gunanya
ingat:
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau dinerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
1) pahala > dosa --> LANGSUNG masuk surga,menyeberang jembatan yg terbentang diatas jurang neraka secepat kilat menuju surga di seberang. Mendapat rahmat Allah karena diampuni dosa-dosanya sehingga pahalanya bisa lebih besar daripada dosanya.
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
nina bobok.... oh nina bobok...
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
nina bobok.... oh nina bobok...
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
nanya sendiri, dijawab sendiri...
wk wk wk
kafir tergunchang
Rahmat Allah lah yang mampu menghapus dosa, dan rahmat ampunan itu ada syaratnya,yakni hanya bagi muslim saja,meski keimannnya hanya sebesar biji sawi.
jadi gak perlu lah tuhan bunuh diri kalau cuma untuk mnghapus dosa manusia, kesihan tuh yesus :D
wk wk wk
kafir tergunchang
Rahmat Allah lah yang mampu menghapus dosa, dan rahmat ampunan itu ada syaratnya,yakni hanya bagi muslim saja,meski keimannnya hanya sebesar biji sawi.
jadi gak perlu lah tuhan bunuh diri kalau cuma untuk mnghapus dosa manusia, kesihan tuh yesus :D
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
masuk surga tergantung PAHALA (AMAL)
pahala > dosa => langsung masuk surga
pahala < dosa => gak langsung mask surga
camkan ini:
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau dinerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
kamu itu ditipu muhammad
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
siapa bilang semuaaa manusia punya dosa,.cuma kafir yang pasti bawa dosa ke akherat,bagi muslim ada banyaaaak cara dan limpahan rahmat Allah untuk ampuni dosa muslim, bahkan Nabi Muhammad bisa LANGSUNG masuk surga dan jadi yang pertama masuk surga karena limpahan rahmat Allah,sudah dihapus seluruh dosanya.
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
- siapa menurutmu manusia tanpa pernah berbuat dosa?
- tahu dari mana muhammad langsung?
ini gimana ini...
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau dinerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
baca ulang sudah dijawab.
memang Nabi Muhammad itu tanpa
dosa,karena semuaaaa dosanya sudah diampuni
Allah. Nabi Muhammad itu langsung masuk
surga, semua Nabi itu langsung masuk surga
karena semua dosanya sudah dihapus Allah,dan
Nabi Muhammad itu yang pertama masuk surga
setelah kiamat.
Jadi sangat mudah bagi Allah untuk menghapus
dosa manusia, tak perlu harus bunuh diri spt
yesus palsu versi kristen ngakak.com Tuhan asli
itu Maha Kuasa, cukup limpahkan
rahmatnya,dosa manusia bisa terhapus tuntas.
think
memang Nabi Muhammad itu tanpa
dosa,karena semuaaaa dosanya sudah diampuni
Allah. Nabi Muhammad itu langsung masuk
surga, semua Nabi itu langsung masuk surga
karena semua dosanya sudah dihapus Allah,dan
Nabi Muhammad itu yang pertama masuk surga
setelah kiamat.
Jadi sangat mudah bagi Allah untuk menghapus
dosa manusia, tak perlu harus bunuh diri spt
yesus palsu versi kristen ngakak.com Tuhan asli
itu Maha Kuasa, cukup limpahkan
rahmatnya,dosa manusia bisa terhapus tuntas.
think
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
enak aja ngomong sendiri dosanya sudah diampuni
dan langsung ke sorga
DITIMBANG DULU DONG
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
ketika ditimbang dosanya 0 karena sudah diampuni sejak masih di dunia sebelum wafat, tak ada sedikitpun dosa yang terbawa ke akherat, sedangkan pahalanya banyaaak sekali, makanya bisa langsung masuk surga.
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
tahu darimana dosanya diampuni??
dapat pahala darimana dia? wong gak pernah melakukan perbuatan baik
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
1) pahala > dosa --> LANGSUNG masuk surga,menyeberang jembatan yg terbentang diatas jurang neraka secepat kilat menuju surga di seberang. Mendapat rahmat Allah karena diampuni dosa-dosanya sehingga pahalanya bisa lebih besar daripada dosanya.
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
berarti yang menentukan pahala vs dosanya
bukan rahmat
camkan ini:
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau dinerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
berarti yang menentukan pahala vs dosanya
bukan rahmat
camkan ini:
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau dinerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
tahu darimana ya dari Allah sendiri yang bersabda, bahwa dosa Nabi sudah diampuni, dan Nabi tidak sombong,meski sudah diampuni justru ibadahnya makin rajin untuk memberi contoh kepada umat manusia. Muslim dipastikan akan berakhir di surga,berkat rahmat Allah,maka yang berdosa lebih banyak dari pahalanya setelah cukup waktunya akan diangkat dari neraka ke surga,tapi tidak bagi kafir,kafir itu akan selamanya di neraka.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
dah dicamkan belum?
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau di nerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
lhah kamu jadi apa, kafir itu SELAMAnya di neraka, jadi kerak neraka kamu,koq masih gak paham juga loe.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
woi..
- muhammad dapat pahala darimana wong gak pernah melakukan perbuatan baik?
- kan kamu yang meyakini based on timbangan..
jadi pasti ngicipi neraka dulu, padahal 1 hari saja di neraka = 50.000 tahun, bakal jadi apa kamu nduk??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
sekedar tahu ya..... itu kalau sudah di akherat; sudah melewati proses penimbangan dosa & pahala; mengingat, menimbang dan memutuskan. sementara masih hidup ente masih diberikan kesempatan lewat berbagai cara....SEGOROWEDI wrote:1) pahala > dosa --> LANGSUNG masuk surga,menyeberang jembatan yg terbentang diatas jurang neraka secepat kilat menuju surga di seberang. Mendapat rahmat Allah karena diampuni dosa-dosanya sehingga pahalanya bisa lebih besar daripada dosanya.
2) pahala < dosa --> ke neraka dulu, terggelincir saat menyeberang jembatan shirat,jatuh.ke neraka,tapi tidak selamanya,berkat rahmat Allah akan diangkat ke surga,bukan karena amalnya,tapi rahmat Allah atas keimanan Islamnya.
berarti yang menentukan pahala vs dosanya
bukan rahmat
camkan ini:
di neraka 1 hari saja = 50.000 tahun
kalau dinerakanya 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun
jadi apa kamu nduk??
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
kamu nanti di akhirat kan juga seperti itu..
ditimbang dulu seberapa dosanya, lalu dilaunry dulu di api neraka menyala2.. padahal: 1 hari saja di neraka itu setara 50.000 tahun, hiiii......
ditimbang dulu seberapa dosanya, lalu dilaunry dulu di api neraka menyala2.. padahal: 1 hari saja di neraka itu setara 50.000 tahun, hiiii......
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 4 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» Ulama inggris: Lee Rigby akan masuk neraka karena bukan seorang muslim ..... tapi Adebolajo adalah orang yang baik
» Jaminan Surga Menurut Alkitab dan Al Qur'an
» Siapa yang berani menolak kalo Yesus dan Allah adalah 2, bukan 1
» Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?
» BUKAN TUHAN, MELAINKAN IBLIS YANG BILANG, " YESUS ADALAH ANAK ALLAH"
» Jaminan Surga Menurut Alkitab dan Al Qur'an
» Siapa yang berani menolak kalo Yesus dan Allah adalah 2, bukan 1
» Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?
» BUKAN TUHAN, MELAINKAN IBLIS YANG BILANG, " YESUS ADALAH ANAK ALLAH"
Halaman 4 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik