Kuatnya pengaruh budaya,agama, ajaran Sabi/Sabean/Sabiin terhadap ajaran Muhammad Saw
Halaman 4 dari 4 • Share
Halaman 4 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Kuatnya pengaruh budaya,agama, ajaran Sabi/Sabean/Sabiin terhadap ajaran Muhammad Saw
First topic message reminder :
(nabi) Muhammad seperti yang terekam dalam Alquran ternyata tidak mampu membedakan antara Maria Ibu biologis Almasih Isa dengan Miriam yang adalah saudara Harun dan Nabi Musa yang perbedaan kelahiran keduanya dipisahkan jarak waktu selama lebih dari 16 abad..!!
Bacalah fakta sejarahnya di bawah ini.....
Kebingungan (nabi)Muhammad dan Alquran akan fakta sejarah tidak dapat disangkal lagi, betapapun para sarjana muslim hingga kini masih dan terus berusaha mati-matian sampai jungkir balik berusaha untuk membelanya dengan dalil-dalil yang mereka buat, namun apa yang mereka lakukan justru semakin bikin penyesatan ajaran islam menjadi kian bertambah dalam. Contoh satu lagi yang merupakan kebingungan Muhammad dan Alquran akan fakta sejarah adalah kronologi Alkitab tentang Maria Ibu biologis Almasih Isa.
Tampaknya Muhammad telah dikelabui oleh orang-orang Mandaea yang disebut juga orang-orang Sabi/Sabean/Sabiin sehingga Muhammad-pun akhirnya ikutan menganggap Maria ibu biologis Almasih Isa sama dengan Miriam saudara perempuan Harun dan Nabi Musa yang disebut-sebut dalam Alkitab dan parahnya lagi Muhammad tanpa sadar telah terjebak bahkan memasukkan kisah ini sebagai ayat suci dalam Alquran..!!
Maria ibu biologis Almasih Isa dalam bahasa Arab disebut dengan nama Miriam, sehingga nama ini menjadi sama dengan nama Miriam saudara perempuan Harun dan Nabi Musa (baca kitab Bilangan 26:59), dan disinilah letak pangkal kebingungan Muhammad. Dalam, Surah Maryam (19), ayat 28, tercantum ; “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina".
Melalui kitabnya, Muhammad merasa perlu menekankan dan ingin menyatakan bahwa Maria ibu biologis Almasih Isa adalah tokoh(pribadi) yang sama dengan Miriam saudara perempuan Harun dan Nabi Musa. Untuk menekankan maksud tersebut hal ini bahkan sampai diulang kembali di Surah lain di mana Muhammad beranggapan bahwa Yokhebed, istri Amran(ayah Miriam, Harun dan Nabi Musa), mengamanatkan kepada Maria ibu biologis Almasih Isa ketika baru lahir.
Beginilah isi Qur‘an, Surah al-Imran(3), ayat 35-36 ; “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat(di Baitul makdis). Karena itu terimalah(nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu ; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada(pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."
Demikian Muhammad menyatakan dalam ayat Qur'an di atas, padahal semua orang tahu bahwa Miriam saudara Harun dan putri Amran lahir di akhir abad ke 16 SM, sedangkan Maria ibu biologis Almasih Isa lahir sekitar tahun 26-20 SM.
Kebingungan Muhammad akan sejarah adalah karena keterangan yang ngawur dari orang-orang Mandaea, yang datang pertama kali di Mesopotamia pada abad 2 SM. Orang-orang Mandaea ini dikenal di Arab sebagai orang-orang Sabi/Sabean/Sabiin.
Muhammad sangat mengenal ajaran mereka, dan kadang kala dia pun disebut sebagai orang Sabi oleh masyarakatnya sendiri karena Muhammad mempraktekkan tatacara ibadah Sabi, seperti sholat lima waktu, wudhu sebelum sholat seperti yang dilakukan orang-orang Mandaea Sabi, melakukan gerakan sholat yang sama seperti orang Sabi.
Orang-orang Mandaea mengira bahwa Maria ibu Almasih Isa adalah saudara Musa dan Harun. Fakta tak terbantahkan ini tercatat dalam buku mereka yang berjudul ; “Haran Gawaita”, yang ditulis di abad 3 SM, kita dapat baca di buku itu bahwa ; “Almasih Isa ditempatkan di dalam rahim Maria, putri Musa. Dia disembunyikan dalam kandungannya selama sembilan bulan. Ketika sembilan bulan telah berlalu, Maria bersalin dan melahirkan sang Messiah” [1].
Muhammad disebut sebagai orang Sabi oleh orang-orang Mekah. Buktinya , setelah dia kembali dari salah satu dakwahnya, dia merasa haus. Teman-teman-nya bertanya pada seorang wanita yang membawa kantung air untuk memberi air pada Muhammad. Wanita itu bertanya, “Di mana?”Mereka menjawab, “Pada nabi Alloh.” Wanita itu lalu menjawab, “Pada orang yang disebut orang Sabi itu?” Mereka menjawab, “Tepat, kepada orang yang kau sebut orang Sabi itu”. Wanita itu kembali ke Mekah dan berkata, “Dua pria yang bertemu denganku membawa aku menemui orang Sabi” [2].
Kita lihat bahwa Muhammad dikenal masyarakat Mekah sebagai orang Sabi, dan mereka menyebut pengikut Muhammad sebagai Sabi Muhammad pula [3]. Hal ini menunjukkan pada kita bahwa orang-orang Arab di jaman Muhammad mengetahui dengan baik orang-orang Sabi, dan juga tata cara ibadah dan ajaran agamanya. Mereka tahu dekatnya hubunganMuhammad dengan sekte Sabi di Mekah, sehingga ketika Muhammad menyatakan agama barunya, masyarakat Mekah mengira agama itu muncul dari kaum Sabi yang hidup diantara mereka.
[1] Haran Gawaita ,Citta del Vaticano, Biblioteca Apostolica, hal. 3
[2] Al-Bukhari, (Dar al-Kutub al-Ilmiyeh, Beirut-Libenon), 1:89.
[3] Ibn al-Athir,al-Kamel Fi al-Tarikh, 2: hal. 86;Tarikh al-Tabari 1, hal. 126 ; Al-Asbahani, Al Aghani 17, hal.15-17.
Ketika Hasin, ayah dari seorang muslim bernama Umran, jadi muslim, suku Quraysh
menyebutnya sebagai “Saba”[4] yang berarti dia beralih agama dan memeluk agama Sabi.Ketika Hamzah, paman Muhammad, masuk mesjid untuk mendukung Muhammad, orang-orang Mekah berkata padanya, “Kami lihat kau sudah menjadi orang Sabi”. [5] Abu Lahab, pamanMuhammad yang menentangnya, menyebut Hamzah sebagai “Orang Sabi yang bodoh.” [6]
Semua fakta sejarah ini menunjukkan bahwa suku Quraish menggolongkan Muslim sebagai umat sekte Sabi.
[4] Halabiyah, (Dar al-Maarifah, Beirut-Lebanon), 1, hal. 456.
[5] Halabiyah 1, hal. 477.
[6] Halabiyah 1, hal. 508
[7] Ibn al-Athir,al-Kamel Fi al-Tarikh, 2, hal. 86.
Tidak hanya masyarakat Quraysh saja yang menyatakan begitu, tapi suku-suku Arab lainnya juga.Pria bernama Labid pergi mengunjungi Muhammad dan dia menjadi Muslim. Dia kembali kesukunya yakni Bani Amir, dan melakukan wudhu. Wudhu merupakan tatacara ibadah umat Sabi.
Dia pun mengucapkan slogan-slogan Sabi seperti “Allahu Akbar”. Labid mulai nungging dan bersujud seperti orang Sabi, sholat seperti cara Sabi, dan mengucapkan Fatihah seperti Sabi. Semua aturan sholat yang dikenal orang-orang Arab sebagai tata cara ibadah Sabi masuk ke dalam ajaran Islam hingga kini.
Sirafa bin Auf bin al-Ahwas, penyair suku Bani Amir, melihat Labib bersholat gaya Sabi dan mengejeknya melalui puisinya dengan mengatakan Labid sebagai “orang yang datang pada mereka dengan agama Sabi”[7].
Bila sudah begini, bukankah klaim muslim bahwa Quran sebagai kitab yang di-copy dari kitab yang disimpan di lauhul-mahfudz batal dengan sendirinya...?
Lantas tatacara dan semua gerakan sholat mereka yang ternyata meniru ibadah orang Sabiin
Bacalah fakta sejarahnya di bawah ini.....
Kebingungan (nabi)Muhammad dan Alquran akan fakta sejarah tidak dapat disangkal lagi, betapapun para sarjana muslim hingga kini masih dan terus berusaha mati-matian sampai jungkir balik berusaha untuk membelanya dengan dalil-dalil yang mereka buat, namun apa yang mereka lakukan justru semakin bikin penyesatan ajaran islam menjadi kian bertambah dalam. Contoh satu lagi yang merupakan kebingungan Muhammad dan Alquran akan fakta sejarah adalah kronologi Alkitab tentang Maria Ibu biologis Almasih Isa.
Tampaknya Muhammad telah dikelabui oleh orang-orang Mandaea yang disebut juga orang-orang Sabi/Sabean/Sabiin sehingga Muhammad-pun akhirnya ikutan menganggap Maria ibu biologis Almasih Isa sama dengan Miriam saudara perempuan Harun dan Nabi Musa yang disebut-sebut dalam Alkitab dan parahnya lagi Muhammad tanpa sadar telah terjebak bahkan memasukkan kisah ini sebagai ayat suci dalam Alquran..!!
Maria ibu biologis Almasih Isa dalam bahasa Arab disebut dengan nama Miriam, sehingga nama ini menjadi sama dengan nama Miriam saudara perempuan Harun dan Nabi Musa (baca kitab Bilangan 26:59), dan disinilah letak pangkal kebingungan Muhammad. Dalam, Surah Maryam (19), ayat 28, tercantum ; “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina".
Melalui kitabnya, Muhammad merasa perlu menekankan dan ingin menyatakan bahwa Maria ibu biologis Almasih Isa adalah tokoh(pribadi) yang sama dengan Miriam saudara perempuan Harun dan Nabi Musa. Untuk menekankan maksud tersebut hal ini bahkan sampai diulang kembali di Surah lain di mana Muhammad beranggapan bahwa Yokhebed, istri Amran(ayah Miriam, Harun dan Nabi Musa), mengamanatkan kepada Maria ibu biologis Almasih Isa ketika baru lahir.
Beginilah isi Qur‘an, Surah al-Imran(3), ayat 35-36 ; “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat(di Baitul makdis). Karena itu terimalah(nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu ; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada(pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."
Demikian Muhammad menyatakan dalam ayat Qur'an di atas, padahal semua orang tahu bahwa Miriam saudara Harun dan putri Amran lahir di akhir abad ke 16 SM, sedangkan Maria ibu biologis Almasih Isa lahir sekitar tahun 26-20 SM.
Kebingungan Muhammad akan sejarah adalah karena keterangan yang ngawur dari orang-orang Mandaea, yang datang pertama kali di Mesopotamia pada abad 2 SM. Orang-orang Mandaea ini dikenal di Arab sebagai orang-orang Sabi/Sabean/Sabiin.
Muhammad sangat mengenal ajaran mereka, dan kadang kala dia pun disebut sebagai orang Sabi oleh masyarakatnya sendiri karena Muhammad mempraktekkan tatacara ibadah Sabi, seperti sholat lima waktu, wudhu sebelum sholat seperti yang dilakukan orang-orang Mandaea Sabi, melakukan gerakan sholat yang sama seperti orang Sabi.
Orang-orang Mandaea mengira bahwa Maria ibu Almasih Isa adalah saudara Musa dan Harun. Fakta tak terbantahkan ini tercatat dalam buku mereka yang berjudul ; “Haran Gawaita”, yang ditulis di abad 3 SM, kita dapat baca di buku itu bahwa ; “Almasih Isa ditempatkan di dalam rahim Maria, putri Musa. Dia disembunyikan dalam kandungannya selama sembilan bulan. Ketika sembilan bulan telah berlalu, Maria bersalin dan melahirkan sang Messiah” [1].
Muhammad disebut sebagai orang Sabi oleh orang-orang Mekah. Buktinya , setelah dia kembali dari salah satu dakwahnya, dia merasa haus. Teman-teman-nya bertanya pada seorang wanita yang membawa kantung air untuk memberi air pada Muhammad. Wanita itu bertanya, “Di mana?”Mereka menjawab, “Pada nabi Alloh.” Wanita itu lalu menjawab, “Pada orang yang disebut orang Sabi itu?” Mereka menjawab, “Tepat, kepada orang yang kau sebut orang Sabi itu”. Wanita itu kembali ke Mekah dan berkata, “Dua pria yang bertemu denganku membawa aku menemui orang Sabi” [2].
Kita lihat bahwa Muhammad dikenal masyarakat Mekah sebagai orang Sabi, dan mereka menyebut pengikut Muhammad sebagai Sabi Muhammad pula [3]. Hal ini menunjukkan pada kita bahwa orang-orang Arab di jaman Muhammad mengetahui dengan baik orang-orang Sabi, dan juga tata cara ibadah dan ajaran agamanya. Mereka tahu dekatnya hubunganMuhammad dengan sekte Sabi di Mekah, sehingga ketika Muhammad menyatakan agama barunya, masyarakat Mekah mengira agama itu muncul dari kaum Sabi yang hidup diantara mereka.
[1] Haran Gawaita ,Citta del Vaticano, Biblioteca Apostolica, hal. 3
[2] Al-Bukhari, (Dar al-Kutub al-Ilmiyeh, Beirut-Libenon), 1:89.
[3] Ibn al-Athir,al-Kamel Fi al-Tarikh, 2: hal. 86;Tarikh al-Tabari 1, hal. 126 ; Al-Asbahani, Al Aghani 17, hal.15-17.
Ketika Hasin, ayah dari seorang muslim bernama Umran, jadi muslim, suku Quraysh
menyebutnya sebagai “Saba”[4] yang berarti dia beralih agama dan memeluk agama Sabi.Ketika Hamzah, paman Muhammad, masuk mesjid untuk mendukung Muhammad, orang-orang Mekah berkata padanya, “Kami lihat kau sudah menjadi orang Sabi”. [5] Abu Lahab, pamanMuhammad yang menentangnya, menyebut Hamzah sebagai “Orang Sabi yang bodoh.” [6]
Semua fakta sejarah ini menunjukkan bahwa suku Quraish menggolongkan Muslim sebagai umat sekte Sabi.
[4] Halabiyah, (Dar al-Maarifah, Beirut-Lebanon), 1, hal. 456.
[5] Halabiyah 1, hal. 477.
[6] Halabiyah 1, hal. 508
[7] Ibn al-Athir,al-Kamel Fi al-Tarikh, 2, hal. 86.
Tidak hanya masyarakat Quraysh saja yang menyatakan begitu, tapi suku-suku Arab lainnya juga.Pria bernama Labid pergi mengunjungi Muhammad dan dia menjadi Muslim. Dia kembali kesukunya yakni Bani Amir, dan melakukan wudhu. Wudhu merupakan tatacara ibadah umat Sabi.
Dia pun mengucapkan slogan-slogan Sabi seperti “Allahu Akbar”. Labid mulai nungging dan bersujud seperti orang Sabi, sholat seperti cara Sabi, dan mengucapkan Fatihah seperti Sabi. Semua aturan sholat yang dikenal orang-orang Arab sebagai tata cara ibadah Sabi masuk ke dalam ajaran Islam hingga kini.
Sirafa bin Auf bin al-Ahwas, penyair suku Bani Amir, melihat Labib bersholat gaya Sabi dan mengejeknya melalui puisinya dengan mengatakan Labid sebagai “orang yang datang pada mereka dengan agama Sabi”[7].
Bila sudah begini, bukankah klaim muslim bahwa Quran sebagai kitab yang di-copy dari kitab yang disimpan di lauhul-mahfudz batal dengan sendirinya...?
Lantas tatacara dan semua gerakan sholat mereka yang ternyata meniru ibadah orang Sabiin
bukajalan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 380
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesis
Join date : 18.07.14
Reputation : 1
Re: Kuatnya pengaruh budaya,agama, ajaran Sabi/Sabean/Sabiin terhadap ajaran Muhammad Saw
kalau boleh saya menggunakan istilah Allah swt mendaur ulang kisah yang sudah ada sebelumnya
Syalom aleykhem- LETNAN DUA
-
Age : 30
Posts : 1233
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 06.04.15
Reputation : 7
Halaman 4 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Similar topics
» pengaruh media terhadap budaya dan kehidupan manusia
» pengaruh dajjal terhadap wanita
» pengaruh alkitab terhadap teologia
» pengaruh bacaan Qur'an terhadap organ tubuh
» pengaruh Quran terhadap organ tubuh
» pengaruh dajjal terhadap wanita
» pengaruh alkitab terhadap teologia
» pengaruh bacaan Qur'an terhadap organ tubuh
» pengaruh Quran terhadap organ tubuh
Halaman 4 dari 4
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik