Realita genosida oleh kristen

The Last Man Standing: In Memoriam, Saleh Dido.

Pria berpostur tingggi yang lahir limapuluhan tahun yang lalu itu dipilih menjadi wakil walikota Mbaiki, salah satu kota di negara Afrika tengah ketika negara itu 4 tahun sebelum dipimpin oleh presiden Muslim, Michel Djotodia yang mengundurkan diri pada January 2014 karana memburuknya kerusuhan dalam di negara tersebut . Pada saat yang tak terkendali, Pria penyayang yang memiliki beberapa anak dan satu istri ini diajak untuk meninggalkan kota di mana dia dilahirkan. Namun dengan tegas ia menjawab ajakan saudara-saudaranya:

“I was born here. I had children here. I am the deputy mayor for five years, I have sworn, I am a patriot. Why should I leave? I want to live in my country..”

“Saya lahir di sini. Saya mempunyai anak-anak di sini. Lagi pula saya adalah wakil dari walikota selama lima tahun di sini saya telah bersumpah untuk menjadi seorang pahlawan. Mengapa saya harus pergi, karna di sinilah saya ingin hidup..”

Dialah satu satunya saksi yang melihat dihancurkannya puluhan masjid dengan kedua matanya, menyaksikan masjid yang dijadikan bar untuk minum minuman keras, menjadi saksi atas ribuan orang yang dibantai sebelum 20 orang dengan senjata belati dan laras panjang rakitan mendatangi rumahnya yang terletak 300 meter dari base camp tentara perdamaian dan membunuhnya dengan terlebih dahulu seorang perempuan maju untuk memotong kemaluannya dan beberapa orang menyembelihnya.

Pria yang dengan sorot tajam matanya, dengan jas biru , berdasi loreng berdiri dengan penuh kasih di depan rumahnya dengan teras batu bata yang belum sempat dilapisi semen itu kini roboh tewas bersimbah darah dengan leher tergorok. Cita citanya untuk menjadi patriot telah terpenuhi di tangan ganas radikal Kristen Anti Balaka. Ini bukan cerita fiksi, bukan pula provokasi tapi ini adala realita genocida di Afrika tengah.

Muslim Afrika tengah juga manusia seperti anda dan kita. Mereka punya air mata di balik matanya, mereka punya darah di dalam balutan kulit hitam mereka, mereka punya hati yang merasakan perihnya siksaan dan penderitaan, masjid-masjid mereka ingin dijaga sebagaimana gereja-gereja di sini dihormati dan tidak dihancurkan sebagamaina masjid-masjid mereka sekarang ini.

Sebutlah mereka dalam doa doa anda agar kedamaian tercipta kembali dan yang bersalah harus diajukan ke pengadilan untuk menerima keadilan..jangan sebut ini kerusuhan tapi sebutlah ini terorisme yang nyata.

http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2014/03/24/the-last-man-standing-in-memoriam-saleh-dido-643830.html

Kisah Tragis Saleh Dido, Bukti Pejabat CAR Tidak Anggap Pembunuhan Muslim Sebagai Kejahatan

PEMBERSIHAN etnis dari populasi Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR) terus berlanjut karena banyak pemerintah daerah di negara itu tidak menganggap pembunuhan terhadap umat Islam sebagai kejahatan.

Setelah pecahnya kekerasan sektarian di negara itu pada Desember 2013, sebagian besar warga sipil Muslim telah melarikan diri dari negara Afrika miskin itu untuk menyelamatkan hidup mereka.

Puluhan ribu Muslim CAR yang masih tetap bertahan, terutama di bagian terpencil negara, dihadapkan dengan ancaman pembantaian oleh milisi Kristen di depan mata ribuan tentara Prancis dan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika yang ditempatkan di sana oleh PBB.

Saleh Dido adalah contoh dari seorang Muslim di kota Mbeki yang menolak untuk pergi meninggalkan CAR. Dia beralasan, dirinya dan keluarganya lahir di negeri ini dan sebagai patriot ia bekerja di kantor walikota kota selama lima tahun. “Mengapa saya harus pergi,” ujar Dido.

“Sisa dari komunitas Muslim meninggalkan kota tetapi ia ingin tetap tinggal,” kata otoritas lokal menceritakan tentang Dido.

Namun hanya beberapa hari yang lalu, Dido diserang oleh sekelompok pemuda Kristen di sebelah Balai Kota tempat di mana ia bekerja.

Hanya 300 meter dari lokasi dimana Dido diserang adalah pangkalan pasukan “penjaga perdamaian” Afrika yang gagal melindunginya.

Seorang kolonel di pangkalan menunjukkan capture video dari apa yang terjadi selama serangan terhadap Dido. Video itu menunjukkan dia disiksa, kemaluannya dipotong oleh seorang wanita dan tenggorokannya disembelih.

Kolonel itu kemudian menunjukkan foto-foto dari para pelaku, yang kemudian ditangkap dan diserahkan kepada kepala polisi daerah.

“Mereka sekarang bebas,” kata pejabat setempat. “Kami membiarkan mereka pergi. Kami mengidentifikasi mereka dan kami membiarkan mereka pergi karena kami tidak memiliki tempat untuk menahan 20 orang.”

Sementara itu, kantor Saleh Dido di balai kota sekarang kosong. Tugasnya akan segera diisi, tanpa diragukan lagi oleh Kristen setempat.[fq/islampos/prtv]

https://www.islampos.com/kisah-tragis-saleh-dido-bukti-pejabat-car-tidak-anggap-pembunuhan-muslim-sebagai-kejahatan-100751/

On Feb. 28, a crowd of nearly 100 people turned up at his home, according to witness accounts.

"All the other Muslims have left. Why are you still there?" they demanded.

What happened next is disputed. Some neighbors allege Dido fired arrows into the crowd first, wounding several people. Others say he did so only in a desperate attempt to defend his life.

Then he began to run.

The path to the police station took him a mile (2 kilometers) uphill, past dozens of tin roof homes and phone-charging shacks. No one tried to help.

The mob chased him, armed with knives. Panting and exhausted, he made it to the roundabout a few hundred meters (yards) from the police station. There, as he caught his breath, the crowd descended on him.

They ripped off his clothes. They slit his throat. They attacked him repeatedly until his head nearly fell off. One woman even cut off his genitals.

Two police officers were there. But the attackers threatened to harm the families of anyone who sheltered Muslims, so they did nothing. Police commandant Yvon Bemakassoui declined to discuss the case.

By the time peacekeepers from the Republic of Congo arrived, Dido was dead. His corpse lay in a drainage ditch on the side of the road.

The peacekeepers arrested 22 people, including five women, and handed them over to the police. Photos show the suspects lying face down on the ground.

They all were set free. Most escaped into the jungle forest outside town, residents say. Nobody was charged.
---

In the end, even in death, Dido never got his wish to stay in Mbaiki. The Red Cross buried his body in another town three miles away.

There are no longer any Muslims in that town either.

http://news.yahoo.com/c-african-republic-town-turns-muslim-leader-194407341.html

Cain2nd wrote:

isaku wrote:

Cain2nd wrote:Just read the articles MOT

Ketika umat Kristen membalas habis2an maka kemudian di katakan melakukan Kejahatan Perang??

Ketika Umat Buddha membalas habis2an maka kemudian di katakan melakukan Kejahatan Perang??

What a joke !!

Tapi yah itulah kesuksesan Tqqiya dan propaganda dari VICTIM MENTALITY MOT di hadapan dunia International akibat POLITICAL CORRECTNESS negara2 Barat.

Tetapi MOT, u cant hide the Truth forever. And the history of Myanmar and CAR will be happen again in this world on other country. Trust me.

Saat ini masih banyak orang yang terbuai oleh tipuan loe MOT, tetapi sudah banyak pula yang tersadar dari tipuan kalian.



Remember....READ THE FULL ARTICLES >> IQRA >>>JIBRIL MODE ON

Kalau kamu mau membenarkan genosida ya terserah

Latar belakang konflik kan bisa diperdebatkan, dan kejahatan perang memang dilakukan kedua belah pihak.



TAPI

Yang memalukan adalah Seleka membubarkan diri dan meletakkan senjata dan pasukan internasional sudah datang untuk perdamaian.

Malah Genosida dipastikan berlangsung sempurna dengan penuh kasih sayang

Memalukan ataupun tidak itu terserah pandangan loe MOT.

Belum liat orang sudah HABIS SABAR ya?? Ga pernah liat PEMBANTAIAN SAMPIT ya??

What a M*R*N  

Instropeksi diri sebelum ngomong deh MOT

Tidak ada asap klo tidak ada api MOT.

Selama loe2 pada masih bertindak keji karena ajaran / perintah dalam qoran loe, bersiap-siaplah mendengar kejadian seperti di SAMPIT, MYANMAR dan AFRIKA TENGAH terjadi kembali di negara lainnya.

THIS IS THE NEXT CRUSADE, THE BATTLE OF THIS AGE, AND WE ARE READY FOR IT.

AND MORE OVER, BESIDE THE CHRISTIAN, THE OTHER RELIGION WILL COME TO FACE U ALL MOT.

Just Remember that  

Kafir itu cinta damai, ajaran kafir itu memerintahkan untuk mengasihi sesama manusia. Tetapi kafirpun adalah manusia biasa MOT, kalau kesabaran kami sudah HABIS, maka kejadian tersebut yang melanggar ajaran kami pasti akan terjadi kembali.

The rebel coalition originated in an agreement signed between factions of the Convention of Patriots for Justice and Peace (CPJP) and the Patriotic Convention for Saving the Country (CPSK), two of the CAR's many anti-government militias on August 20, 2012.[14] CPJP in this case refers to the "Fundamental" splinter group of the Convention of Patriots for Justice and Peace, one of many militias involved in the CAR's long-running civil war. A different faction of the CPJP signed a peace accord with the government on August 25, 2012.

The Seleka first emerged on September 15, 2012 under the name alliance CPSK-CPJP, when it published a press release taking responsibility for the attacks on three towns that day.[15] It was the last of the major rebel groups to do so.[16] The Patriotic Convention for Saving the Country (CPSK) was previously hardly known.[16] On December 15, 2012 the group published its first press release using the full name "Séléka CPSK-CPJP-UFDR" thus including the Union of Democratic Forces for Unity (UFDR). Two groups that did not appear in the title, the long-standing militia Democratic Front of the Central African People (FDPC), and the newly minted Alliance for Revival and Rebuilding (A2R), were also reportedly part of the alliance.[5]

The Seleka weren’t an overtly religious movement, but they were mostly Muslim

Cain2nd wrote:Maka, ingatlah MOT. Semutpun akan melawan balik kalau di injak, apalagi manusia.

kalau HABIS SABAR ya nikmatinlah hasil dari perbuatan loe sebelumnya terhadap mereka.

.............................

Kasian gue sama loe MOT. Klo ga sanggup nanggung pembalasan orang ya jangan suka nyari gara2 dong di negara orang

Karma tuh kata kata ajaran sebelah.

isaku wrote:

Cain2nd wrote:Maka, ingatlah MOT. Semutpun akan melawan balik kalau di injak, apalagi manusia.

kalau HABIS SABAR ya nikmatinlah hasil dari perbuatan loe sebelumnya terhadap mereka.

.............................

Kasian gue sama loe MOT. Klo ga sanggup nanggung pembalasan orang ya jangan suka nyari gara2 dong di negara orang

Karma tuh kata kata ajaran sebelah.

Yang ini bisa diterima, banyak semut di afganistan, pakistan, irak, afrika, bosnia dan palestina. Kamu tidak seharusnya heran kalau mereka sesekali menggigit hanya karena kekesalan yang memuncak.

isaku wrote:

Cain2nd wrote:

isaku wrote:

Cain2nd wrote:Just read the articles MOT

Ketika umat Kristen membalas habis2an maka kemudian di katakan melakukan Kejahatan Perang??

Ketika Umat Buddha membalas habis2an maka kemudian di katakan melakukan Kejahatan Perang??

What a joke !!

Tapi yah itulah kesuksesan Tqqiya dan propaganda dari VICTIM MENTALITY MOT di hadapan dunia International akibat POLITICAL CORRECTNESS negara2 Barat.

Tetapi MOT, u cant hide the Truth forever. And the history of Myanmar and CAR will be happen again in this world on other country. Trust me.

Saat ini masih banyak orang yang terbuai oleh tipuan loe MOT, tetapi sudah banyak pula yang tersadar dari tipuan kalian.



Remember....READ THE FULL ARTICLES >> IQRA >>>JIBRIL MODE ON

Kalau kamu mau membenarkan genosida ya terserah

Latar belakang konflik kan bisa diperdebatkan, dan kejahatan perang memang dilakukan kedua belah pihak.



TAPI

Yang memalukan adalah Seleka membubarkan diri dan meletakkan senjata dan pasukan internasional sudah datang untuk perdamaian.

Malah Genosida dipastikan berlangsung sempurna dengan penuh kasih sayang

Memalukan ataupun tidak itu terserah pandangan loe MOT.

Belum liat orang sudah HABIS SABAR ya?? Ga pernah liat PEMBANTAIAN SAMPIT ya??

What a M*R*N  

Instropeksi diri sebelum ngomong deh MOT

Tidak ada asap klo tidak ada api MOT.

Selama loe2 pada masih bertindak keji karena ajaran / perintah dalam qoran loe, bersiap-siaplah mendengar kejadian seperti di SAMPIT, MYANMAR dan AFRIKA TENGAH terjadi kembali di negara lainnya.

THIS IS THE NEXT CRUSADE, THE BATTLE OF THIS AGE, AND WE ARE READY FOR IT.

AND MORE OVER, BESIDE THE CHRISTIAN, THE OTHER RELIGION WILL COME TO FACE U ALL MOT.

Just Remember that  

Kafir itu cinta damai, ajaran kafir itu memerintahkan untuk mengasihi sesama manusia. Tetapi kafirpun adalah manusia biasa MOT, kalau kesabaran kami sudah HABIS, maka kejadian tersebut yang melanggar ajaran kami pasti akan terjadi kembali.

Di mulut manis ngomong cinta  



Kamu tau tidak yang lebih memalukan lagi:

Seleka itu tidak identik dengan muslim, tapi pergerakan nasional. dan sebagai tentara mereka tadinya hidup terpisah (tidak menetap/berkumpul) di suatu kota.

The rebel coalition originated in an agreement signed between factions of the Convention of Patriots for Justice and Peace (CPJP) and the Patriotic Convention for Saving the Country (CPSK), two of the CAR's many anti-government militias on August 20, 2012.[14] CPJP in this case refers to the "Fundamental" splinter group of the Convention of Patriots for Justice and Peace, one of many militias involved in the CAR's long-running civil war. A different faction of the CPJP signed a peace accord with the government on August 25, 2012.

The Seleka first emerged on September 15, 2012 under the name alliance CPSK-CPJP, when it published a press release taking responsibility for the attacks on three towns that day.[15] It was the last of the major rebel groups to do so.[16] The Patriotic Convention for Saving the Country (CPSK) was previously hardly known.[16] On December 15, 2012 the group published its first press release using the full name "Séléka CPSK-CPJP-UFDR" thus including the Union of Democratic Forces for Unity (UFDR). Two groups that did not appear in the title, the long-standing militia Democratic Front of the Central African People (FDPC), and the newly minted Alliance for Revival and Rebuilding (A2R), were also reportedly part of the alliance.[5]

The Seleka weren’t an overtly religious movement, but they were mostly Muslim

Mereka hanya sebagian kecil dari ratusan ribu muslim penduduk. Begitu mereka bubar dan meninggalkan kota, kristen antibalaka bukan mengejar dan mencari anggota seleka tapi malah menyerang seluruh muslim yang tadinya adalah tetangga mereka.




Kalau membalas ke seleka sih, saya terima saja karena memang mereka juga terbukti melakukan kejahatan berlebihan, tapi muslim yang tadinya bertetangga dan tidak tahu apa2...

 kelewatan deh ajaran kasih.




BTW. DIMANAPUN MUSLIM MINORITAS HAMPIR DIPASTIKAN DIKRIMINALISASI, DIMANAPUN MUSLIM MAYORITAS, kristen2 macam anda hidup tentram dan bisa tertawa guling2.


Mari bertanya siapa yang punya respect.


Dan jangan berharap melihat dengan jelas, jika bersikeras memakai kacamata kuda  

isaku wrote:Ngawur, seleka tidak pernah dianggap jihadis dimanapun di seluruh dunia, tidak pernah pula mendeklarasikan/menuntut syariat, kejahatan perang yang mereka lakukan bersifat separatis lokal, mudah diduga bahwa mereka muslim abal-abal dan tidak mendapat dukungan muslim lainnya, yang mereka lakukan -mungkin- balasan untuk kejahatan President/pemerintah Bozizé semata. Tidak pernah ada deklarasi dimanapun untuk membela seleka, seleka hanya ibarat GAM, RMS, atau OPM di indonesia.

Dan sebagai catatan, pemerintah yang ditentang juga mantan separatis karena menjadi pemberontak pula beberapa tahun sebelumnya, dan pemberontakan terjadi setelah pemilu yang penuh kecurangan.


Justru balas dendam pihak kristen yang tidak masuk akal dan ngawur, mungkin buah ajaran bible.

isaku wrote::) kembali ke habitat ya? guling2 g karuan






Nih, saya sampaikan kesimpulan sementara:

1. DIMANAPUN MUSLIM MINORITAS HAMPIR DIPASTIKAN DIKRIMINALISASI, DIMANAPUN MUSLIM MAYORITAS, kristen2 macam anda hidup tentram dan bisa tertawa guling2.

2. Fakta genosida oleh kristen adalah benar adanya dan untuk kasus CAR bukanlah sebuah hal yang bisa dicarikan alasan untuk pembenarannya.

Cain2nd wrote:Kalau menurut ajaran yang gue percaya sih :

" BARANGSIAPA MENEBAR ANGIN, BERSIAP-SIAPLAH MENUAI BADAI"

frontline defender wrote:

Cain2nd wrote:Kalau menurut ajaran yang gue percaya sih :

" BARANGSIAPA MENEBAR ANGIN, BERSIAP-SIAPLAH MENUAI BADAI"

pemimpinnya seleka sebagai orang yang paling bertanggung jawab mbantai kristen nggak bersalah ikut menuai badai nggak? wanita & anak2 penduduk muslim korban tak berdosa pembantaian milisi kristen ikut menebar angin nggak?

Cain3rd wrote:

frontline defender wrote:

Cain2nd wrote:Kalau menurut ajaran yang gue percaya sih :

" BARANGSIAPA MENEBAR ANGIN, BERSIAP-SIAPLAH MENUAI BADAI"

pemimpinnya seleka sebagai orang yang paling bertanggung jawab mbantai kristen nggak bersalah ikut menuai badai nggak? wanita & anak2 penduduk muslim korban tak berdosa pembantaian milisi kristen ikut menebar angin nggak?

Ambil contoh dari Pembantaian Madura di Sambas oleh Dayak ya CP/FD.

Coba loe gunakan otak loe sedikit aja, kenapa tuh wanita dan anak2 sampe kena bante juga. Masih bisa mikir toh?? (kecuali emang ga ada fungsinya tuh otak loe)

Pemimpin selaka?? Klo ketangkap mereka pasti dah mampus CP. Itu loe pertanyakan?? WTF F*cking Mor*n.

frontline defender wrote:

Cain3rd wrote:

frontline defender wrote:

Cain2nd wrote:Kalau menurut ajaran yang gue percaya sih :

" BARANGSIAPA MENEBAR ANGIN, BERSIAP-SIAPLAH MENUAI BADAI"

pemimpinnya seleka sebagai orang yang paling bertanggung jawab mbantai kristen nggak bersalah ikut menuai badai nggak? wanita & anak2 penduduk muslim korban tak berdosa pembantaian milisi kristen ikut menebar angin nggak?

Ambil contoh dari Pembantaian Madura di Sambas oleh Dayak ya CP/FD.  

Coba loe gunakan otak loe sedikit aja, kenapa tuh wanita dan anak2 sampe kena bante juga. Masih bisa mikir toh??  (kecuali emang ga ada fungsinya tuh otak loe)

Pemimpin selaka?? Klo ketangkap mereka pasti dah mampus CP. Itu loe pertanyakan?? WTF F*cking Mor*n.

jawabannya sederhana, karena ajaran yang elo percaya itu ajaran ngawur, tapi kalaulah ajaran tsb memang maksudnya begitu/bukanlah ajaran ngawur, maka satu2nya jawaban yang tersisa hanyalah, karena ajaran yang elo percaya itu memang mendukung genosida!

Cain3rd wrote:

frontline defender wrote:

Cain3rd wrote:

frontline defender wrote:

Cain2nd wrote:Kalau menurut ajaran yang gue percaya sih :

" BARANGSIAPA MENEBAR ANGIN, BERSIAP-SIAPLAH MENUAI BADAI"

pemimpinnya seleka sebagai orang yang paling bertanggung jawab mbantai kristen nggak bersalah ikut menuai badai nggak? wanita & anak2 penduduk muslim korban tak berdosa pembantaian milisi kristen ikut menebar angin nggak?

Ambil contoh dari Pembantaian Madura di Sambas oleh Dayak ya CP/FD.  

Coba loe gunakan otak loe sedikit aja, kenapa tuh wanita dan anak2 sampe kena bante juga. Masih bisa mikir toh??  (kecuali emang ga ada fungsinya tuh otak loe)

Pemimpin selaka?? Klo ketangkap mereka pasti dah mampus CP. Itu loe pertanyakan?? WTF F*cking Mor*n.

jawabannya sederhana, karena ajaran yang elo percaya itu ajaran ngawur, tapi kalaulah ajaran tsb memang maksudnya begitu/bukanlah ajaran ngawur, maka satu2nya jawaban yang tersisa hanyalah, karena ajaran yang elo percaya itu memang mendukung genosida!

Nah kan keliatan B3g*nya

IQRA dan pahamin dong tuh kejadian, ga ada asap klo ga ada api.

memang otak prematur menghasilkan pemikiran prematur pula, contohnya loe berdua

frontline defender wrote:

Cain3rd wrote:

frontline defender wrote:

Cain3rd wrote:

frontline defender wrote:
pemimpinnya seleka sebagai orang yang paling bertanggung jawab mbantai kristen nggak bersalah ikut menuai badai nggak? wanita & anak2 penduduk muslim korban tak berdosa pembantaian milisi kristen ikut menebar angin nggak?

Ambil contoh dari Pembantaian Madura di Sambas oleh Dayak ya CP/FD.  

Coba loe gunakan otak loe sedikit aja, kenapa tuh wanita dan anak2 sampe kena bante juga. Masih bisa mikir toh??  (kecuali emang ga ada fungsinya tuh otak loe)

Pemimpin selaka?? Klo ketangkap mereka pasti dah mampus CP. Itu loe pertanyakan?? WTF F*cking Mor*n.

jawabannya sederhana, karena ajaran yang elo percaya itu ajaran ngawur, tapi kalaulah ajaran tsb memang maksudnya begitu/bukanlah ajaran ngawur, maka satu2nya jawaban yang tersisa hanyalah, karena ajaran yang elo percaya itu memang mendukung genosida!

Nah kan keliatan B3g*nya

IQRA dan pahamin dong tuh kejadian, ga ada asap klo ga ada api.

memang otak prematur menghasilkan pemikiran prematur pula, contohnya loe berdua

loh lha iya, monggo kalau mau menggenosida, selama ada asapnya, gitu kan?  

frontline defender wrote:kenapa sampe habis itu karena maunya memang menggenosida, kalau maunya cuman mbales/mbrantas kejahatan, pasti wanita & anak2 nggak bakal ikut dijadikan sasaran!

frontline defender wrote:apapun penyebabnya/alasannya, genosida tetaplah genosida, perbuatan tsb tetaplah perbuatan keliru, karena mau diapa2kan memerangi/membunuh pihak yang tidak memerangi/tidak bersalah tetaplah merupakan perbuatan yang keliru! mari kita lihat siapa yang labil/modal emosi doank/tanpa bermodalkan logika!