Sejarah Muslim : Heraklius

Sebelum turunnya surah Ar - Rum, Romawi timur dikenal sebagai bangsa yang selalu kalah dalam peperangan melawan Persia. Bertahun - tahun lamanya, kekalahan harus diterima Romawi timur yang wilayah kekuasaannya meliputi Constantinople, Syam, Mesir dan Afrika. Pertarungan antara Romawi dan persia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Arab, khususnya setelah Nabi besar Muhammad Saw diutus menjadi nabi ter-akhir. Pertarungan antara Byzantium Romawi dengan Persia, menjadi ajang olok - olok bagi kaum Qhuraisy. Masyarakat Arab pada saat itu senang akan kekalahan bangsa Romawi, sebab Romawi adalah bangsa yang memiliki kitab suci seperti halnya kaum muslimin. Maka, setelah turunnya surah Ar - Rum yang mengisyaratkan kemenangan bangsa Romawi, kaum Muslimin pun sangat percaya dan menjelaskan kepada bangsa Arab tentang hal tersebut.

Perlu diketahui adalah, sebenarnya ini hanyalah perdebatan kecil Arab yang memperbincangkan masalah kekuatan yang besar antara Romawi dan Persia yang ternyata, hal tersebut juga berpengaruh pada bangsa Arab, walaupun mereka bukan bagian dari Persia juga bukan dari Romawi. Abu Bakar kemudian mengatakan bahwa Romawi pasti akan menang, kemudian dibantah oleh Ubai Bin Khalaq, kemudian dibalas oleh Abu Bakar bahwasanya demi Allah SWT, kamu yang lebih tidak benar yang pada akhirnya Ubay menantang Abu Bakar untuk taruhan, saat itu taruhannya adalah 10 ekor unta, kemudian diterima tantangan tersebut oleh Abu Bakar dan kemudian Abu Bakar berkata "taruhan ini akan berjalan selama 3 tahun, dalam 3 tahun kedepan kita akan lihat, bahwa Romawi pasti akan menang."

Ketika Abu Bakar datang kepada Rasulullah Saw dan menyampaikan kisah Ubai dan taruhannya, maka Rasulullah Saw berkata bahwa kemenangan kaum Romawi itu berkias antara 3- 9 tahun kedepan. Maka Rasulullah Saw meminta Abu Bakar untuk mengubah perjanjiannya pada Ubai. Perlu diketahui disini bahwa peristiwa ini terjadi sebelum turun ayat tentang pelarangan berjudi. Maka datanglah Abu Bakar kepada Ubai, Ubai mengatakan ketika melihat Abu Bakar meminta pengulangan akad taruhan, ia berkata "apakah kamu menyesal dengan taruhan ini?", Abu Bakar menjawab tidak, saya akan menaikan taruhan saya dari 10 hingga 100 ekor unta. Tetapi, beri saya waktu hingga 9 tahun. Maka kemudian kejadian ini didengar oleh banyak orang, dipersaksikan juga oleh banyak orang. Setelah kaum Muslimin hijrah ke Madinah, maka benar saja, hanya dalam hitungan 7 tahun setelah kejadian tersebut, Romawi menang. Ini membuktikan bahwa AL - Qur`an itu tidak pernah salah, bahwa itu adalah Wahyu dan Wahyu pasti selalu mengarah pada kebenaran, ini adalah keyakinan untuk orang yang beriman, apa yang membuat Abu Bakar berani bertaruh, bahwa sebenarnya bukan karena dia suka taruhan, karena ini bukan sifat Abu Bakar, yang ingin dia sampaikan adalah bahwa kitab suci saya adalah benar. Begitu Abu Bakar menang, ternyata Ubai telah mati karena peperangan melawan Muslimin, maka Abu Bakar meminta pada keluarga besar Ubai tebusan akan taruhan 100 ekor unta tersebut yang kemudian hasil tersebut dibawah oleh Rasulullah Saw dan beliau berkata, Shadoqahkan lah itu semua.

Kebenaran ayat AL - Qur`an didalam surat Ar - Rum terbukti ditahun 6 Hijriah, setelah kekalahan yang selalu diterima, akhirnya Romawi dapat bangkit dibawah kepemimpinan Kaisar Heraklius. Kemenangan Romawi ini, bertepatan dengan tahun perjanjian Hudaibiyah di Mekkah, sebuah perjanjian damai yang mengisyaratkan kemenangan awal kaum Muslimin atas Masyarakat Qhuraisy karena bangsa Qhuraisy yang lebih dahulu meminta perdamaian atas Muslimin. Setelah kemenangan Romawi atas bangsa Persia, mulai meluaskan dakwahnya, Rasulullah mulai memberikan surat kepada para penguasa diluar daerah arab untuk mengenalkan agama Allah SWT. Dimulai dari Mesir, Persia, Romawi hingga negara lainnya, menjadi negara dakwah.

Namun berbeda dengan sikap penguasa Persia yang melakukan penolakan atas ajakan Rasulullah Saw, kaisar Heraklius malah ingin menganalisis kebenaran surat tersebut, inilah alasan kenapa Muslimin senang atas kemenangan Romawi, karena Romawi adalah golongan orang yang berilmu yang juga memiliki ahli kitab. Saat itu, Kaisar Heraklius yang sedang berkunjung didaerah Syam, mengetahui akan berita kedatangan seorang Kafilah Arab yang dipimpin oleh Abu Syufian, sang Kaisar segera memanggil rombongan itu untuk mendapatkan informasi tentang kenabian Muhammad Saw. Abu Syufian yang merupakan orang yang memiliki Nasab paling deket dengan Rasulullah Saw, menjawab jujur semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Kaisar meski ia masih belum menjadi Muslim. Bahwa sebelum ditanyan oleh Kaisar Heraklius, Abu Syufian sudah mempunyai niat untuk berdusta, tetapi Abu Syufian mengatakan kalau bukan aku takut mereka akan menganggapku pendusta.

Maka Kaisar mulai bertanya tentang apakah Nasab Muhammad Saw tinggi? Abu Syufian menjawab iya, Nasabnya tinggi. Kemudian Kaisar bertanya lagi, apakah ada diantara nenek moyangnya yang raja, kemudian jawab tidak ada. Kemudian dia bertanya lagi, apakah ada diantara kalian yang sebelumnya mengklaim dirinya sebagai seorang nabi? Abu Syufian menjawab tidak ada, karena di Mekkah tidak ada orang yang mengklaim dirinya Nabi kecuali Muhammad Saw. Kemudian ditanya lagi, apakah pengikutnya adalah dari golongan rendah atau atas? Dijawab oleh Abu Syufian dari golongan rendah, kebanyakan adalah orang miskin, budak merdeka dan seterusnya. Ditanya lagi, apakah ada terjadi perang diantara kalian? Dijawab Abu Syufian iya. Ditanya oleh Kaisar bagaimana hasilnya? Dijawab oleh Abu Syufian, kadang kami menang, kadang kami kalah sampai seterusnya. Sampai kemudian Heraklius menyampaikan bahwa apakah Nasabnya itu dari rendah atau tinggi, karena begitulah para nabi, Nasabnya selalu tinggi. Kemudian saya tanyakan apakah dari keluarganya adakah yang menjadi raja, kemudian ditanya tidak, karena jika ada bisa jadi, dia sedang menuntut kerajaan ayahnya. Atau apakah ada diantara kalian yang mengklaim menjadi nabi? Kalau ada berati dia hanya mengikuti jejak orang sebelum kalian. Kemudian aku bertanya apakah pengikutnya adalah golongan bawah? Karena begitulah para nabi, pengikut awal - awalnya adalah golongan bawah. Kemudian disebutkan peperangan diantara kalian, karena begitulah para nabi, kadang kalah kadang menang dalam peperangan dan seterusnya. Kemudian keluar kata yang menarik dari Kaisar Heraklius, ia berkata "Saya tau bahwa nabi terakhir pasti akan hadir, yang saya tidak duga adalah ia datang dari suku kalian."