Yesus bukan Tuhan !

First topic message reminder :

metheny wrote:
Firman (perkataan Tuhan) bukanlah Tuhan.
Perkataan manusia bukanlah manusia.

firman Tuhan kok bukan Tuhan, trus (omngan) siapa?

njlajahweb wrote:Kalau tidak salah, di Alquran juga dilarang menyekutukan Tuhan, kecuali mempunyai hujjahnya atau kecuali mempunyai pengetahuan tentang itu. Sedangkan agama kami mempunyai pengetahuan tentang itu atau mempunyai hujjah tentang itu,

QS. 10:68. Mereka berkata: "Allah mempunyai anak". Mahasuci Allah; Dia-lah Yang Mahakaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?

lha pengetahuannya agamamu itu sesuai dengan pengetahuanmu apa nggak?

Syalom aleykhem wrote:

alkitab jangan disamakan dgn kurang PD-nya alquran dengan (tanda kurung) ditambah2kan
justeru term "utusan" jangan dimaknai secara harfiah dan ayat2 di atas tidak berbicara dlm konteks "utusan"
Yohanes 14:7 & Yohanes 8:24 pernyataan Yesus : Akulah Dia, Dia dalam artian Bapa, Bapa yang adalah Allah

Itu khan bahasa pemahaman gw sendiri?? kok jadi lari ke al Quran??


Kenapa Yesus ngga dgn tegas bilang : "Aku adalah Allah, maka sembahlah Aku"??
Knpa hrs dgn bahasa kiasan segala??

Jadi selama Yesus yang = Tuhan itu ada didunia, yang disorga siapa??

saya percaya ketika saya menyembah Kristus, saya sama dengan menyembah Bapa-Sorgawi.

menurut saya pribadi, FirmanTuhan itu bisa berubah, tapi kuasa Tuhan tidak berubah. Seperti ketika Ia akan menghukum niniwe tapi Tuhan mengurungkan niatnya, karena orang-orang niniwe sudah bertobat ketika Tuhan mengutus yunus.

Tuhan itu tidak harus selalu mengikuti logika manusia dan keinginan manusia, karena kebanyakan manusia itu sering berkata dalam pikiranya Tuhan itu seharusnya begini atau seharusnya begitu, padahal Tuhan itu pasti jauh lebih tahu dari kita. jadi seandainya ada tindakan Tuhan yang seolah bertentangan atau Firmanya, bagi saya itu berarti bahwa Tuhan sedang memakai atribut sebagai Tuhan Yang Maha Berdaulat.

tidak pernah manusia berdosa karena Adam, tapi manusia telah terkutuk karena Adam, untunglah Kristus sebagai Juruselamat-dunia telah mematahkan kutuk itu.

memang seseorang tidak akan turut menanggung kesalahan orang-lain juga sebaliknya. Tapi menurut saya, ini bisa dibenarkan, tapi secara umum.
Namun bukankah anak-haram menganggung cercaan, padahal itu bukan kesalahanya?

Kristus boleh saja disebut hamba-Tuhan, utusan-Tuhan ataupun nabi, tapi itu hanya untuk lahiriahnya saja, tapi bukan untuk Roh-Kristus, karena saya percaya, Roh-Kristus bukanlah roh-manusia, tapi Roh-Kristus adalah bagian dari keilahian Tuhan demikian juga ketujuh Roh Allah dan jelmaan-Nya yang lain adalah bagian dari keilahian Tuhan, seperti Imam Melkisedek juga malaikat yang pernah menghadang keledai tunggangan bileam, tapi tidak semua malaikat jelmaan Tuhan.
Kalaupun ada tertulis kalau yakub pernah menang bergulat dengan malaikat jelmaan Tuhan, saya yakin malaikat itu kalah karena mengalah.
Kadang Tuhan memang melakukan sesuatu yang bikin kita berkata "Tuhan kok gitu ya"?
Tapi kalau Tuhan memang maunya begitu kita mau apa, mungkin Tuhan mempunyai rencana lain yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang makrifat.

Wahyu 21
21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.

RHCP, menurut saya, anda punya potensi besar untuk mencapai makrifat. Semoga anda tetap beribadah kepada Alloh dan meneladani Kanjeng Muhammad juga tetap berusaha merampungkan Alquran, walau dalam suka dan duka sampai titik darah penghabisan dan tetap berusaha dalam lahir-batin, dengan semaksimal dan sebisa mungkin sambil memohon pertolongan pada Alloh dalam segala hal yang tidak bertentangan dengan Firman-Nya, hati nurani, juga norma.

Kenapa Yesus ngga dgn tegas bilang : "Aku adalah Allah, maka sembahlah Aku"??

Pernah nonton serial "Undercover Boss"? dimana para boss, dalam rangka ingin membantu / menolong karyawan2 nya yg sedang bermasalah, sang boss2 tsb menyamar sbg karyawan biasa yg rendah serta tidak mendeklare diri sbg "boss" yg harus dihormati, ketika boss2 tsb datang mengunjungi bawahannya yg sedang mengalami masalah.

Nah demikian dgn Yesus yg datang ke dunia dalam misinya menolong, dan menyelamatkan umat manusia dari dosa. Ia tidak mendeklare secara terang2an kalau Ia adalah Allah. Ia hanya memberikan clue2 secara implisit saja sbg pembuktian nantinya setelah misinya di dunia selesai, bahwa Ia adalah Allah.

njlajahweb wrote:tidak pernah manusia berdosa karena Adam, tapi manusia telah terkutuk karena Adam, untunglah Kristus sebagai Juruselamat-dunia telah mematahkan kutuk itu.

Terkutuk itu maksudnya apa? Yang mengutuk siapa? Yang dikutuk siapa? Efeknya apa kalau dikutuk? Kalau toh anak2 masih disebut ahli sorga oleh Yesus, dikutuk g dikutuk ya no problem. Bagaimana bisa anda menyatakan tragedi dibunuhnya Yesus sebagai sebuah keuntungan, apakah tidak layak Yesus mendapatkan sedikit rasa simpati, atau dibunuhnya Yesus dianggap bunuh diri? Darimana anda tahu bahwa Yesus bunuh diri untuk melepas sebuah kutukan, apakah pernah Yesus menyatakan demikian?

njlajahweb wrote:memang seseorang tidak akan turut menanggung kesalahan orang-lain juga sebaliknya. Tapi menurut saya, ini bisa dibenarkan, tapi secara umum.
Namun bukankah anak-haram menganggung cercaan, padahal itu bukan kesalahanya?

Seorang anak terpeleset ke selokan karena motor ngebut aja bisa saja jadi bahan olok2 teman2nya kok, padahal motor yang bikin dia kaget, bukan salah dia. Seseorang yang selama hidupnya baik2 saja bisa difitnah orang kok. Bukan suka duka hidup di dunia yang dimaksud dengan dosa, tapi seorang anak kecil yang kebetulan meninggal terpaksa harus direbus di neraka akibat dosa bapaknya.

Roma 5
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Sekilas info:
saya tidak percaya, kalau bayi ataupun anak kecil yang belum akil-baliq berdosa, menurut saya itu hanya anggapan pendeta dan orang kristen yang kurang tahu.
Perlu diketahui bahwa tidak semua orang kristen sudah merampungkan kitabnya bahkan tidak semua pendeta telah merampungkan kitabnya.

NB: saya juga tidak percaya kalau bayi ataupun anak kecil yang belum akil-baliq harus masuk neraka karena ayahnya, sebab mereka belum tahu tentang tanggung-jawab moral.

mungkin arti kehidupan adalah berawal hingga berakhirnya perjalanan waktu seseorang yang dibatasi oleh kematian yang dihiasi oleh suka dan duka, baik yang datangnya dari Tuhan atau dari manusianya sendiri.

Namun sayangnya, kebanyakan manusia walaupun sudah beragama, telah berani menyalahkan Tuhan walaupun dalam hati mereka, dan berkata:
" mengapa Tuhan seolah diam saja disaat ada kejahatan yang semakin merajalela? Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku, padahal aku meminta apa yang baik? Mengapa Tuhan seolah kejam membiarkan bayi menjadi korban penyiksaan? dan sebagainya.

Janganlah kita menjadi atheis yang terselubung, menjadi pemberontak-latin, bukankah Tuhan atas segala makhluk juga adalah "PENGUJI LAHIR DAN BATIN makhluk-Nya", jadi janganlah heran seandainya diam-diam logikamu sering menyalahkan Tuhan.

Biarlah imanmu tetap percaya pada Tuhan atas segala maklhuk walaupun seandainya logikamu mempunyai alasan untuk tidak percaya. Maka katakanlah dalam hatimu" Ya Tuhan atas segala makluk tolonglah hamba, yang saat ini tidak mampu untuk percaya."

Ujian Tuhan itu memang bisa mengguncangkan baik iman dan hati nurani kita, sampai-sampai kita berkata "ya Tuhan mengapa ini bisa terjadi padahal Engkau-kan Tuhan yang Baik. Maka ingatlah bahwa apa yang terbaik menurut kita belum-tentu seperti apa yang terbaik menurut Tuhan, dan jika kita masih ada pertanyaan-pertanyaan-kehidupan yang tidak bisa kita jawab, pastilah diakhirat nanti, kita bisa langsung tanya sama Tuhan mungkin melalui malaikat-Nya.

Jadi yang terbaik adalah tetaplah berusaha untuk belajar dengan semampu-mampunya untuk menjadi orang yang tahu diri baik secara lahir maupun batin sambil memohon pertolongan-Nya, tapi seandainya Dia tidak menolong untuk menguji kita, maka tetaplah kita lebih mencintai Dia dari segalanya dan tetap beribadah kepada-Nya.

njlajahweb wrote:Tuhan itu tidak harus selalu mengikuti logika manusia dan keinginan manusia, karena kebanyakan manusia itu sering berkata dalam pikiranya Tuhan itu seharusnya begini atau seharusnya begitu, padahal Tuhan itu pasti jauh lebih tahu dari kita. jadi seandainya ada tindakan Tuhan yang seolah bertentangan atau Firmanya, bagi saya itu berarti bahwa Tuhan sedang memakai atribut sebagai Tuhan Yang Maha Berdaulat.

Tuhan harus mengikuti/setidak2nya tidak menentang logika manusia! mengapa? karena : 1) manusia hanya bisa menilai berdasarkan apa yang dia lihat, 2) dalam hal tidak ada yang bisa dilihat/tidak ada bukti empiris, manusia hanya bisa menilai berdasarkan/sebatas kemampuan logikanya/manusia hanya bisa berfilsafat!

memang Tuhan harus mengikuti logika manusia supaya bisa dipahami, tapi Tuhan tidak harus selalu mengikuti logika manusia.

njlajahweb wrote:Roma  5
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Yang bicara seperti siapa? atas dasar apa? Yesus yang mengajarkan? Kuasa maut itu maksudnya apa?

NB: saya juga tidak percaya kalau bayi ataupun anak kecil yang belum akil-baliq harus masuk neraka karena ayahnya, sebab mereka belum tahu tentang tanggung-jawab moral.

Justru itu, g ngefek apakah ada kutuk atau tidak atau malah sebetulnya tidak ada kutukan untuk setiap anak yang baru lahir.

dan tetap beribadah kepada-Nya.

Kalau boleh tahu, cara bagaimana Anda ibadah

2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Yohanes 4
4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

njlajahweb wrote:RHCP, menurut saya, anda punya potensi besar untuk mencapai makrifat. Semoga anda tetap beribadah kepada Alloh dan meneladani Kanjeng Muhammad juga tetap berusaha merampungkan Alquran, walau dalam suka dan duka sampai titik darah penghabisan dan tetap berusaha dalam lahir-batin, dengan semaksimal dan sebisa mungkin sambil memohon pertolongan pada Alloh dalam segala hal yang tidak bertentangan dengan Firman-Nya, hati nurani, juga norma.

wuaahh ente ngga salah orang nih??? gw jadi malu....

pujiannya agak berlebihan..... tapi gw ucapkan terima kasih atas saran dan do'anya.

aliumar wrote:

Kenapa Yesus ngga dgn tegas bilang : "Aku adalah Allah, maka sembahlah Aku"??

Pernah nonton serial "Undercover Boss"? dimana para boss, dalam rangka ingin membantu / menolong karyawan2 nya yg sedang bermasalah, sang boss2 tsb menyamar sbg karyawan biasa yg rendah serta tidak mendeklare diri sbg "boss" yg harus dihormati, ketika boss2 tsb datang mengunjungi bawahannya yg sedang mengalami masalah.

Nah demikian dgn Yesus yg datang ke dunia dalam misinya menolong, dan menyelamatkan umat manusia dari dosa. Ia tidak mendeklare secara terang2an kalau Ia adalah Allah. Ia hanya memberikan clue2 secara implisit saja sbg pembuktian nantinya setelah misinya di dunia selesai, bahwa Ia adalah Allah.

Boss2 itu tetap aja manusia..... Yang ada malah kebanyakan manusia itu yg "playing god".
Sementara itu MUSTAHIL bagi Allah utk mengingkari sifat keilahianNya.... (misalnya) dengan berinkarnasi menjadi Yesus.

Boss2 itu tetap aja manusia..... Yang ada malah kebanyakan manusia itu yg "playing god".
Sementara itu MUSTAHIL bagi Allah utk mengingkari sifat keilahianNya.... (misalnya) dengan berinkarnasi menjadi Yesus.

prinsip nya sama: sama2 ga mendeklare diri secara eksplisit sbg atasan yg berkuasa dan minta dihormati, dalam rangka menolong bawahannya yg sedang dalam masalah !

Apakah karena sang Boss tidak mendeklare diri sbg "boss" saat menemui bawahannya, maka itu berarti ia pasti bukan boss? Tidak kan.

Tuhan kok disama2in dgn manusia. MUSTAHIL Allah mengingkari sifat keilahianNya.

Coba pikir lagi...

Bukankah sia-sia Allah inkarnasi menjadi Yesus dan ditolak oleh sebagian besar dari kaumnya sendiri??

Apa manfaatnya Allah turun kedunia kalo cuma sekedar mengampuni dosa manusia...

Dari sorga juga bisa.

njlajahweb wrote:memang Tuhan harus mengikuti logika manusia supaya bisa dipahami, tapi Tuhan tidak harus selalu mengikuti logika manusia.

kalau bertentangan dengan logika manusia bagaimana manusia bisa tahu kalau itu Tuhan kalau manusia tsb tidak melihatnya sendiri, misal ada manusia bermukjizat ilahi, tidak akan jadi masalah kalau manusia tsb melihat manusia bermukjizat ilahi tsb berkata bahwa dia jelmaan Tuhan, yang jadi masalah itu bagaimana kalau manusia tsb tidak pernah melihat sendiri manusia bermukjizat ilahi tsb berkata demikian & hanya tahu dari kitab yang dibacanya setelah manusia bermukjizat ilahi tsb tidak lagi ada di dunia?

saya juga memakai logika untuk belajar memahami Tuhan dan segala hal tentang Tuhan juga saya tidak melarang orang melogika Tuhan dan segala hal tentang Tuhan dalam rangka belajar memahami Tuhan walaupun tidak mungkin sampai 100%, tapi bukan berarti Tuhan harus selalu dilogika, karena Tuhan tidak bisa dilogika secara terus-menerus juga karena Tuhan tidak mungkin dipahami manusia secara keseluruhan atau secara 100%.
Dulu saya mengutamakan logika dalam memahami Tuhan, tapi sekarang saya mengutamakan iman dalam memahami Tuhan, tanpa mengabaikan logika.