FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

mirza ghulam ahmad yang diberkati Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

mirza ghulam ahmad yang diberkati Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

mirza ghulam ahmad yang diberkati

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

mirza ghulam ahmad yang diberkati Empty mirza ghulam ahmad yang diberkati

Post by keroncong Tue Jul 24, 2012 3:25 am

Jelas ia dan alirannya memisahkan diri dari mayoritas kaum
Muslimin; pemisahan mana sangat menggembirakan musuh-musuh
Islam termasuk kaum Hindu. Mereka membenci kaum Muslimin
terutama karena Aqidahnya Dr. Shanker Das Mehra seorang
tokoh Hindu berkata:

"Muslimin India adalah ummat yang terpisah dari
mayoritas Hindu. Orang-orang nasionalis Hindu membenci
Muslimin India karena perpisahan itu. Lebih-lebih lagi
karena mereka selalu menghadapkan wajah mereka siang
malam ke Jazirah Arabia. Bahkan mereka sujud ke sana.
Orang-orang Hindu dan orang-orang asing tidak menyukai
tingkah laku kaum Muslimin itu."1

Maka golongan Mirza inilah yang memperoleh simpati dari kaum
Hindu. Mereka menyadari bahwa dengan kerja nabi India ini
maka wajah Islam akan berubah dan akan membelakangi Kiblat
kaum muslimin. Betapa tidak, dengan cara penerangan yang
rapi dan langkah step by step yang dilakukan Ahmadiyah
ditambah keuangan yang padat, banyak kaum Muslimin India
terpikat pada jeratan perangsang aliran. Mirza Ghulam itu.
Lebih banyak kaum Muslimin yang berpindah pada ajaran-ajaran
nabi baru itu, maka lebih baiklah yang demikian bagi
Inggris, Hindu dan Kristen.

Dalam bab yang sebelumnya kita banyak mengetahui kitab suci
Mirza Ghulam Ahmad yang mirip dengan Al-Qur'an.
Kadang-kadang ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur'an dicampur
baur dengan wahyu-wahyu yang ia terima dari tuhannya. Bahkan
ia berkata tentang Al-Qur'an:

"Al-Qur'an itu adalah Kitab Allah dan Kalimah-kalimah
yang keluar dari mulutku."2

Dan Kalimah-kalimah yang keluar dari mulut Mirza haruslah
diimani sebagaimana mengimani kitab yang diturunkan pada
Nabi Muhammad s.a.w.3 Sebab Mirza juga kedatangan malaikat
Jibril (Ayl) yang menyampaikan wahyu-wahyu padanya.4 Dan
kehebatan kalimah-kalimah yang keluar dari mulut Mirza sama
dengan kehebatan ayat-ayat Al-Qur'an. Bashiruddin berkata:

"Keajaiban bahasa Arab Mirza menyamai keajaiban bahasa
Al-Qur'an. Itulah salah satu tanda kebenaran missi
Al-Masihnya."5

Demikian obrolan Ahmadiyah yang disampaikan oleh Mirza
Ghulam Ahmad sendiri dan puteranya akan melegakan
golongan-golongan di luar Islam. Setidak-tidaknya mereka
puas dengan adanya Qur'an tandingan bikinan India, keluar
dari mulut seorang nabi India pula.

Disamping itu Ahmadiyah menciptakan nama-nama bulan
disamping nama-nama bulan Islam yang telah ada. Nama-nama
bulan itu ialah: "Sulh, Tabligh, Aman, Syahadat, Hijrat,
Ihsan, Wafa, Zuhur, Tabuk, Ikha, Nubuwat, dan Fath." Bagi
kaum Muslimin India nama-nama bulan dalam setahun bikinan
Ahmadiyah itu, akan lebih meresap kelak jika mereka terjerat
oleh aliran Mirza Ghulam Ahmad. Satu kelegaan lagi buat
kaum-kaum di luar Islam.

Adapun tentang mesjid Mirza Ghulam Ahmad yang terdapat di
Qadian menurut nabi India adalah mesjid yang mubarak. Lebih
jelas lagi Mirza berkata; bahwa yang disebut Al-Qur'anul
Karim dalam surah Bani Israil ayat 1 tentang mesjid Al-Aqsha
adalah mesjid Mirza yang di Qadian itu.6 Itulah sebabnya
rnesjid itu telah diberkahi Tuhan. Selain itu Mirza Ghulam
sempat menceritakan bagaimana saat-saat kematiannya akan
terjadi. Tuhan bersabda padaku, kata Mirza:

"Hari tinggal sedikit lagi, sesudah memperlihatkan
semua kejadian dan keajaiban qudrat, barulah datang
kejadian tentang engkau. Ini sebagai isyarah bahwa
sebelum wafatku dunia mestilah mengalami beberapa
kejadian, dan beberapa keajaiban qudrat akan zahir,
supaya dunia bersedia untuk satu perubahan, sesudah
perubahan itu barulah aku wafat."7

Kemudian tentang tanah di mana Mirza akan dikubur, ia
berkata:

"Kepadaku diperlihatkan sebuah tempat, inilah tempat
kuburan engkau. Aku lihat seorang malaikat yang sedang
mengukur tanah. Sesudah sampai ke sebuah makam ia
berkata padaku: inilah tempat pekuburan engkau.
Kemudian di sebuah tempat diperlihatkan padaku yang
lebih berkilat dan perak dan semua tanahnya dari perak.
Dikatakan padaku: inilah kuburan engkau! Dan
diperlihatkan pula padaku sebuah tempat dinamai
pekuburan ahli sorga, dan dinyatakan bahwa ini adalah
pekuburan orang-orang jemaat yang terpilih yang ahli
sorga."8

Kemudian Mirza Ghulam Ahmad melanjutkan perihal tanah
pekuburan yang ditunjuk malaikat dan berkata:

"Karena aku telah terima banyak sekali kabar-kabar suka
untuk pekuburan ini, dan bukan saja Tuhan bersabda
bahwa ini adalah pekuburan sorga, bahkan Dia bersabda:
Segala macam rahmat telah diturunkan dalam pekuburan
ini (unzila fiiha kullu rahmatin), dan tidak satu
rahmatpun yang tidak diterima oleh orang-orang yang
berkubur di sini."9

Dengan rahmat yang melimpah-limpah atas pekuburan Qadian itu
bagaimana pula orang-orang yang menziarahinya, akan
ketumpahan berkahnya bukan?! Dalam Payghami Suhl, vol. XXI,
no. 22 dikatakan bahwa ziarah ke Qadian sama mubaraknya
dengan ziarah ke Mekkah. Nah, apa lagi yang tidak dibuatnya?
Ia sudah rasul dan nabi Islam dari India, missi Ahmadiyah
adalah missi Islam sejati10 dan Jama'at Ahmadiyah adalah
jemaat Bahi. Dan Ahmadiyah menandaskan:

"Tangan Allah adalah bersama jemaat dan barangsiapa
yang berusaha berpecah dari jamaat berarti mereka itu
menyediakan diri untuk dibakar di dalam api."11

Demikian pendirian Ahmadiyah bahwa pengikut-pengikut Imam
Mahdilah (Mirza Ghulam Ahmad) adalah golongan yang dinamakan
"jemaah" itu. Itulah jemaah yang dikatakan sebagai satu
golongan yang selamat dari jumlah tujuh-lima golongan yang
disabdakan Nabi Muhammad dalam salah satu Hadits.12

Akhirnya untuk orang yang tidak percaya pada Mirza Ghulam
Ahmad sebagai nabinya kaum Muslimin, Ahmadiyah menandaskan:
"Bahwa semua orang Islam harus percaya pada kenabian Mirza
Ghulam Ahmad; kalau tidak berarti mereka tidak mengikuti
ajaran-ajaran Al-Qur'an. Dan siapa-siapa yang mengingkari
Qur'an maka ia bukan Muslim. Dan barangsiapa mengingkari
seorang Nabi menurut agama Islam ia adalah kafir!"13

Horas Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya! Alangkah gembira
masyarakat Hindu mendengar obrolan-obrolannya. Betapa tidak
gembira yang demikian itu, kalau ada orang-orang Islam yang
datang mengganti keyakinannya dengan ajaran-ajaran Mirza
Ghulam Ahmad, pasti ia telah berpendirian seperti pendirian
Ahmadiyahnya, mengkafirkan Muslimin kemudian berusaha
memindahkan kekafiran mereka menjadi ke-Islaman Ahmadiah
made in Mirza Ghulam Ahmad. Bahkan orang-orang pengikut
Mirza yang berada di jazirah Arabia, tidak mustahil kelak
akan menghadapkan wajah mereka ke India. Peristiwa perobahan
yang bertolak-belakang itu bukan suatu dongengan atau satu
obrolan belaka, melainkan suatu gambaran nyata dan suatu
kenyataan yang meyakinkan.

Oleh tingkah-laku Mirza Ghulam Ahmad, maka harapan kaum
Hindu telah terkabul. Ia adalah suatu blessing (berkah) yang
tidak terduga-duga bagi semua ummat di luar Islam. Bagi
masarakat Hindu sendiri, kehidupan para sesepuh Mirza Ghulam
Ahmad sudah cukup meyakinkan. Mereka pernah mengabdi pada
raja Sikh Ranjit Singh dan mereka pernah bahu membahu dengan
kaum Hindu dalam perang 1857 sebagai pion-pion sewaan
Inggris yang setia. Lebih dari itu semua, Mirza Ghulam Ahmad
bukankah ia sebagai Brahman Avatar, sebagai Kreshna juga?

Maka atas segala tingkah-laku Mirza dan Ahmadiyahnya yang
menggembirakan masyarakat non Muslim itu, datanglah pujian
baginya dan bagi Ahmadiyahnya dari seorang tokoh Hindu yang
kenamaan, Dr. Shanker Das Mehra. Ahmadiyah dengan bangga
mengulangi kembali pujian tokoh Hindu itu, yang isinya
antara lain:

"Tidak banyak orang-orang India yang menyadari bahwa
dengan mengikuti aliran Ahmadiyah, mereka sebenarnya
akan merupakan satu kekuatan politik Muslim yang
bahu-membahu dengan kekuatan Hindu; dan India pastilah
menjadi negara kesatuan dan satu bangsa yang kokoh.
Bahkan akan merupakan kekuatan politik yang mengokohkan
persatuan dengan Timur Tengah dan Afrika. Dengan
demikian akan tercapailah perdamaian dunia."14

Betapa bagusnya pujian Das Mehra pada aliran Alhmadiyah. Ia
dengan penuh simpati ikut menganjurkan agar kaum Muslimin
pindah keyakinan pada aliran Ahmadiyah. Antara lain tokoh
Hindu tersebut menambah:

"Tersebarnya aliran Ahmadiyah di kalangan kaum Muslimin
India akan menambah tegaknya kekuatan persatuan India.
Aku seringkali menjumpai tokoh-tokoh Ahmadiyah yang
berpandangan luas dan berjiwa besar, yang jarang aku
lihat pada golongan-golongan lain."15

Apakah kaum Hindu menaruh perhatian pada obrolan-obrolan
Mirza Ghulam, bahwa ia adalah Brahmana Avatar dan Kresna?
Biarlah anjing menggonggong terus!

Catatan kaki:
1 S. Abul Hasan Ali Nadwi, Qadianism a critical study.
1965, Lucknow National Horald Press, hal. 117.
2 Mirza Ghulam Ahmad, Istiftha', hal. 81 (lih. bab.
IV-judul: Qur'an made in Qadian).
3 idem, hal. 87.
4 idem, hal. 87.
5 Bashiruddin Mahmud Ahmad, Invitation, hal. 97.
6 Mirza Ghulam Ahmad, Khutbatul Ilhamiyah, hal. 7 & 8
(huruf 'Ain).
7 Mirza Ghulam Ahmad, al-Wasiyat, hal 32.
8 idem, hal. 32, 33.
9 Mirza Ghulam Ahmad, Al-Wasiyat, hal. 36.
10 Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah Membantah Tuduhan Wahid
Bakry, hal. 14.
11 Majallah Ahmadiyah Sinar Islam, no. 10/1965, hal. 14.
12 idem, no. 13/1965, hal. 34.
13 Syafi R. Batuah, Ahmadiyah Apa dan Mengapa, hal. 19.
14 Naseem Saifi, Our movement, 1957, Lagos The islamic
Literature, hal. 33: (Das Mehra say! little have the
Indians realised that by owning the Ahmadiyya movement,
they would be politically comenting two mayor
communities, the Hindus and the Muslims of India and
would be fostering a strong united nation, with
political reunification in the middle east and Africa.
That would have resulted in stablishing factor in the
world peace).
15 Naseem Saifi, our movement, hal. 34; (the spread of
Ahmadiyya movement amongs the muslims would add to the
strenght ot Indian union. I have invariably found the
Ahmadis noble souls with contructive outlook-a feature
that is only peculiar to them).
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

mirza ghulam ahmad yang diberkati Empty Re: mirza ghulam ahmad yang diberkati

Post by Kedunghalang Sun Oct 13, 2013 5:23 pm

@ Keroncong

Jemaat Ahmadiyah tidak memisahkan diri dari Umat Islam, melainkan dipisahkan, dinyatakan Non-Muslim, Sesat dan Menyesatkan oleh para ulama Islam. Padahal aqidah pokok Jemaat Ahmadiyah adalah Laa Ilaaha Illallah, Muhammad-ar-Rasulullah.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik