HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

First topic message reminder :

qs 5.114, Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".

apakah nama HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT ITU, dan TGL/ BULAN apa??

salapanbelas maret wrote:

musicman wrote:Saya lebih memahami Hari raya disitu bukan artinya Tanggal merah ala kalender. Hari raya secara esensi bahwa menjadi hari bahagia bagi kaum semasa  Nabi Isa, dan menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.

Raya = Kebahagiaan, kesenangan, kemenangan, hari yg Besar maknanya bagi umat Isa dan generasi setelahnya untuk mengingat Nikmat Allah..dan itu tidak berarti harus dirayakan atau bahkan libur2an kerja.

Hidangan dari Surga / Langit pun juga pernah turun berupa ribuan Ikan dan Roti juga pernah terjadi, dan dampaknya demikian esensial bagi keimanan dalam kapasitas pengujian.

Inilah yg dimaksud Hari yang Raya

http://artikata.com/arti-347157-raya.html

Definisi'raya'

Indonesian to Indonesian

adjective
1.
besar (terbatas pemakaiannya);alam (jagat) --; badak --; hari --; jalan --; purnama --; rimba --;

me·ra·ya·kan v memuliakan (memperingati, memestakan) hari raya (peristiwa penting): ~Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia; ~ hari lahir;

pe·ra·ya·an n pesta (keramaian dsb) untuk merayakan suatu peristiwa.

Tidak ada yg salah dengan Link anda memang..

Yang harus kita fahami bahwa bagi para nabi sudah menjadi hal yg jamak memohon kepada Tuhan dengan Kalimat yg terkesan mungkin berlebihan untuk mengambil "hati Tuhan" bukan?
Karena itu mementingkan Hakikat RAYA lah yg membuat Tuhan tergerak untuk memenuhi permintaan Isa.

Allah, Yahweh, Tuhan..tahu tidak akan ada perayaan..tapi DIA faham secara hakikat akan menjadi Makna dan pelajaran yg luar biasa dengan kejadian Hidangan Langit tsb.

Jangan terlalu sempit lah pola fikir anda..

musicman wrote:

salapanbelas maret wrote:

musicman wrote:Saya lebih memahami Hari raya disitu bukan artinya Tanggal merah ala kalender. Hari raya secara esensi bahwa menjadi hari bahagia bagi kaum semasa  Nabi Isa, dan menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.

Raya = Kebahagiaan, kesenangan, kemenangan, hari yg Besar maknanya bagi umat Isa dan generasi setelahnya untuk mengingat Nikmat Allah..dan itu tidak berarti harus dirayakan atau bahkan libur2an kerja.

Hidangan dari Surga / Langit pun juga pernah turun berupa ribuan Ikan dan Roti juga pernah terjadi, dan dampaknya demikian esensial bagi keimanan dalam kapasitas pengujian.

Inilah yg dimaksud Hari yang Raya

http://artikata.com/arti-347157-raya.html

Definisi'raya'

Indonesian to Indonesian

adjective
1.
besar (terbatas pemakaiannya);alam (jagat) --; badak --; hari --; jalan --; purnama --; rimba --;

me·ra·ya·kan v memuliakan (memperingati, memestakan) hari raya (peristiwa penting): ~Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia; ~ hari lahir;

pe·ra·ya·an n pesta (keramaian dsb) untuk merayakan suatu peristiwa.

Tidak ada yg salah dengan Link anda memang..

Yang harus kita fahami bahwa bagi para nabi sudah menjadi hal yg jamak memohon kepada Tuhan dengan Kalimat yg terkesan mungkin berlebihan untuk mengambil "hati Tuhan" bukan?
Karena itu mementingkan Hakikat RAYA lah yg membuat Tuhan tergerak untuk memenuhi permintaan Isa.

Allah, Yahweh, Tuhan..tahu tidak akan ada perayaan..tapi DIA faham secara hakikat akan menjadi Makna dan pelajaran yg luar biasa dengan kejadian Hidangan Langit tsb.

Jangan terlalu sempit lah pola fikir anda..

kekekekekek...tidak ada hubungannya dg yahudi tuhan sampeyan itu, klo ada tentu orang yahudi AKAN MERAYAKAN hari yg raya itu, tapi kenyataannya orang yahudi gak merayakan bahkan gak tau ada hari raya turunnya hidangan dari langit itu,


Nabi isa sendiri yg mengatakan dalam quran, HARI TURUNNYA AKAN MEJADI HARI RAYA BG KAMI DAN ORG2 SESUDAH KAMI. jadi semua cuma isapan jempol yg gak akan bisa terbukti kan?

kalau berdasarkan tafsiran ini : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/14/mpx1f6-kisah-turunnya-hidangan-dari-langit

Tibalah saat menyantap hidangan. Namun, bukan bersegera memakannya, para pengikut Isa menyuruh nabi mereka memakannya terlebih dahulu. “Kami tidak akan makan sebelum engkau memakannya,” ujar mereka.

Nabi Isa pun menjawab, “Bukankah kalian yang meminta ini sejak awal?” ujarnya. Namun, mereka tetap enggan menyentuh hidangan tersebut. Maka Nabi Isa pun memanggil para fakir miskin dan orang sakit. Mereka diberikan kesempatan menyantap hidangan luar biasa tersebut. Setelah memakannya, tiba-tiba mereka yang sakit menjadi sembuh, yang cacat menjadi normal, yang sekarat menjadi sehat. Melihatnya, para pengikut Isa yang meminta hidangan sejak awal itu pun menyesal tak menyantapnya pertama kali.

Keajaiban Al Maidah pun masih terlihat saat disantap. Meski ribuan orang memakannya, hidangan tersebut tak kunjung habis. Setiap yang memakannya pun mendapat kebaikan yang banyak.

yang dimaksud "orang sesudah kami" itu, bukan orang2 yang lahir setelah generasi murid2 Nabi Isa, akan tetapi orang2 yang datang ke rumah Nabi Isa setelah murid2 Nabi Isa!

  

frontline defender wrote:kalau berdasarkan tafsiran ini : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/14/mpx1f6-kisah-turunnya-hidangan-dari-langit

Tibalah saat menyantap hidangan. Namun, bukan bersegera memakannya, para pengikut Isa menyuruh nabi mereka memakannya terlebih dahulu. “Kami tidak akan makan sebelum engkau memakannya,” ujar mereka.

Nabi Isa pun menjawab, “Bukankah kalian yang meminta ini sejak awal?” ujarnya. Namun, mereka tetap enggan menyentuh hidangan tersebut. Maka Nabi Isa pun memanggil para fakir miskin dan orang sakit. Mereka diberikan kesempatan menyantap hidangan luar biasa tersebut. Setelah memakannya, tiba-tiba mereka yang sakit menjadi sembuh, yang cacat menjadi normal, yang sekarat menjadi sehat. Melihatnya, para pengikut Isa yang meminta hidangan sejak awal itu pun menyesal tak menyantapnya pertama kali.

Keajaiban Al Maidah pun masih terlihat saat disantap. Meski ribuan orang memakannya, hidangan tersebut tak kunjung habis. Setiap yang memakannya pun mendapat kebaikan yang banyak.

yang dimaksud "orang sesudah kami" itu, bukan orang2 yang lahir setelah generasi murid2 Nabi Isa, akan tetapi orang2 yang datang ke rumah Nabi Isa setelah murid2 Nabi Isa!

  

Kutip:
yang dimaksud "orang sesudah kami" itu, bukan orang2 yang lahir setelah generasi murid2 Nabi Isa, akan tetapi orang2 yang datang ke rumah Nabi Isa setelah murid2 Nabi Isa!


klo dgn teologimu itu, artinya nabi Isa berdoa AGAR MURID2NYA MENJADI PEMBANGKANG, gitu kan?

maksudnya?  

frontline defender wrote:maksudnya?  

Skrg gw tanya, kenapa hari raya itu menjadi utk orang2 yang datang ke rumah Nabi Isa ? bukannya awalnya yg meminta hidangan itu adalah sahabatnya nabi Isa ?


,,
Qs 5:112, pengikut isa meminta hidangan.
Qs 5:113, pengikut isa INGIN MEMAKAN HIDANGAN ITU SPY HATINYA TENTRAM.


lalu kenapa ujuk2 hai raya itu menjadi utk org2 yg datang ke rumah isa?

bisa di copy bro?

lha kan emang Nabi Isa nya berdoanya gitu, bro :

QS. 5:114. Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".

nggak papa kan sekalian beramal sholeh?

Maka Nabi Isa pun memanggil para fakir miskin dan orang sakit. Mereka diberikan kesempatan menyantap hidangan luar biasa tersebut. Setelah memakannya, tiba-tiba mereka yang sakit menjadi sembuh, yang cacat menjadi normal, yang sekarat menjadi sehat.

  

@salapan

kekekekekek...tidak ada hubungannya dg yahudi tuhan sampeyan itu, klo ada tentu orang yahudi AKAN MERAYAKAN hari yg raya itu, tapi kenyataannya orang yahudi gak merayakan bahkan gak tau ada hari raya turunnya hidangan dari langit itu,

Lho, sejak kapan Yahudi mengimani Isa sebagai Nabi ya?
Masalah ada hubungan dan tidak ada hubungannya dengan Tuhan yahudi sudah menjadi persepsi masing-masing, anda bisa abstain.

Nabi isa sendiri yg mengatakan dalam quran, HARI TURUNNYA AKAN MEJADI HARI RAYA BG KAMI DAN ORG2 SESUDAH KAMI. jadi semua cuma isapan jempol yg gak akan bisa terbukti kan?

Tidak fair kalau menyimpulkan atau mengambil premise yg belum selesai dibahas. Tidak baik bung salapan...
Saya katakan tidak ada yg salah mengartikan Raya sebagai hari yg harus dirayakan, tapi anda juga harus berfikir terbuka bahwa Hari yg dianggap pentingpun tidak berarti harus diperingati.

karena Raya memiliki konteks yg tidak lebih rendah dari kata "BESAR", hal ini lah membuat hari tersebut menjadi hari yg BESAR secara esensi bagi keimanan.

Kalau harus mengikuti Pola fikir anda yg mengartikan RAYA harus dirayakan. diliburkan, diperingati secara upacara misalnya...yah memang tidak pernah ada. Pilihannya kan ditangan anda..