HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

by **P.M.K** Fri Mar 14, 2014 1:41 pm

First topic message reminder :

qs 5.114, Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".

apakah nama HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT ITU, dan TGL/ BULAN apa??

by **lapanbelas maret** Tue Mar 18, 2014 9:23 am

satria bergitar wrote:PERTANYAANYA :

APA DASAR HARI TERSEBUT HARUS DIRAYAKAN? APA KARENA DITERJEMAHKAN SEBAGAI "HARI RAYA"?
@18: yang hari turunnya akan MENJADI hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami

mengenai kpn hari tsb terjadi...

saya ulangi... esensi ayat tersebut adalah 'terjadinya kekuasaan Allah'...
@18: kalo gitu TERBUKTI kekuasaan alloh GA ADA.

yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau;
bagaimana menjadi tanda kekuasaan JIKA TIDAK ADA BUKTI, TIDAK ADA JEJAK, OMONG KOSONG DOANG!!!
mr m. bilang hari turunnya MENJADI HARI RAYA, hari raya opo??

mengenai hari, tgl, tidak penting sebab Alquran bukan kitab sejarah / kronologi kek kitab sebelah... ngerayain hari kelahiran Tuhan... lha tanggal hari bulannya aja masih diperdebatkan...

Ga usah oot, makin membuktikan islam itu RAPUH!

by **aliumar** Tue Mar 18, 2014 10:47 am

APA DASAR HARI TERSEBUT HARUS DIRAYAKAN? APA KARENA DITERJEMAHKAN SEBAGAI "HARI RAYA"?

mengenai kpn hari tsb terjadi...

saya ulangi... esensi ayat tersebut adalah 'terjadinya kekuasaan Allah'...

Perhatikan implikasi perbedaan 2 kalimat berikut:
a) turunkan makanan akan menjadi tanda kekuasaanMu.
b) turunkan makanan akan menjadi hari raya Dan tanda kekuasaanMu.

yg a: jelas hanya sbg tanda.
yg b: selain sbg tanda, juga akan dirayakan sbg hari raya.

Kalau esensi nya hanya sbg tanda saja, lantas buat apa ada kalimat: "akan menjadi hari raya" ?

Tentu ada implikasi adanya kalimat "akan menjadi hari raya", dibandingkan jika tidak ada kalimat tsb.

perhatikan ada kata "Dan".
Artinya selain sbg tanda, juga harus dirayakan sbg hari raya.

Banyak tanda2 kekuasaan Allah, tapi tidak semua harus dirayakan.
Penciptaan langit dan bumi--->tanda kekuasaan Allah, tapi tidak dijadikan sbg hari raya.

Nah utk peristiwa diturunkan makanan, ada tambahan frase/kalimat: "menjadikan sbg hari raya" selain kalimat : "sbg tanda kekuasaanMu". Itu pasti ada makna/implikasinya. Ada beda nya dgn tanda2 kekuasaan Tuhan yg lain, yakni selain sbg tanda kekuasaan Tuhan, juga dijadikan sbg hari raya (dirayakan).

mengenai hari, tgl, tidak penting

lha gimana bisa tau kapan hari raya utk dirayakan tsb, jika tidak tau hari, dan tanggal nya?

by **frontline defender** Tue Mar 18, 2014 6:15 pm

kalau dilihat dari kisah ini : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/14/mpx1f6-kisah-turunnya-hidangan-dari-langit , kali aja Idul Fitri (yang mana termasuk salah satu dari hari dilarang puasa)!

mana

by **aliumar** Wed Mar 19, 2014 6:09 am

frontline defender wrote:kali aja.....dst

janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. lol

by **frontline defender** Wed Mar 19, 2014 9:43 am

emangnya hipotesis/teori itu keraguan ya? lol

by **P.M.K** Wed Mar 19, 2014 1:44 pm

frontline defender wrote:kalau dilihat dari kisah ini : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/07/14/mpx1f6-kisah-turunnya-hidangan-dari-langit , kali aja Idul Fitri (yang mana termasuk salah satu dari hari dilarang puasa)!

Wkwkwkwk..... benar gw bilang, ayat quran itu GA JELAS. setelah berputar putar kayak gasing lalu bilang KALI AJA idul fitri yg dimaksud.
what!?? KALI AJA!! jawabn apa tuh!?

by **frontline defender** Thu Mar 20, 2014 5:52 am

napa lo, kok kayaknya kecewa? ketawa guling

by **P.M.K** Thu Mar 20, 2014 9:11 am

Jadi KALI AJA, adalah jawaban TERBAIK dari ayat quran yg MENJELASKAN SEGALA SESUATU ITU??

Ya kalo gitu sih JELAS BANGET!! KALI AJA...

by **EHAN** Thu Mar 20, 2014 10:50 am

aliumar wrote:
jika bertanya apa nama hari rayanya, tidak tahu. kapan harinya , tidak tahu. karena tidak tercantum dalam riwayat apapun.
dalam al quran tidak pernah membahas sesutau secara detail, macam tanggal bulan,, melainkan hanya petunjuk2.
Berarti omong kosong pernyataan quran sbg kitab yg ayat2 nya dijelaskan secara terperinci (Huud 1).

Jangan kan soal hal2 di luar quran, lha yg ada di quran sendiri pun, ternyata tidak dijelaskan secara terperinci. Contohnya soal hari raya turunnya hidangan dari langit, yg tidak dijelaskan secara terperinci oleh quran (nama hari raya nya, tgl, bulan).

Omong kosong pula pernyataan quran sbg kitab yg menjelaskan segala sesuatu (Yusuf 111).

maksud saya tidak mendetail dalam membicarakan kisah lampau. macam tanggal dsb.
anda sendiri tidak perlu standar ganda. jika Alkitab tidak berbicara detail dan nyeleneh. anda sendiri menerima dan meyakini..
mengenai hari raya yang di maksud, saya sudah menyampaiakan pendapat saya. lagian hari raya itu bukan perintah Allah. akan tetapi kemauan Nabi Isa AS.

Emang yusuf berbicara mengenai apa??
Segala sesuatu yang di maksud dalam konteks apa?? jika menjelaskan semuanya mau berapa tebal isi kitab. dan pentingnya dimana??

jika anda berani mengatakan Alquran omong kosong karena tidak lengkap. anda mau fair tidak dengan mengatakan alkitab omong kosong karena tidak lengkap juga plus nyeleneh. saya rasa anda tidak berani.

by **P.M.K** Thu Mar 20, 2014 5:27 pm

EHAN wrote:
aliumar wrote:
jika bertanya apa nama hari rayanya, tidak tahu. kapan harinya , tidak tahu. karena tidak tercantum dalam riwayat apapun.
dalam al quran tidak pernah membahas sesutau secara detail, macam tanggal bulan,, melainkan hanya petunjuk2.
Berarti omong kosong pernyataan quran sbg kitab yg ayat2 nya dijelaskan secara terperinci (Huud 1).

Jangan kan soal hal2 di luar quran, lha yg ada di quran sendiri pun, ternyata tidak dijelaskan secara terperinci. Contohnya soal hari raya turunnya hidangan dari langit, yg tidak dijelaskan secara terperinci oleh quran (nama hari raya nya, tgl, bulan).

Omong kosong pula pernyataan quran sbg kitab yg menjelaskan segala sesuatu (Yusuf 111).

maksud saya tidak mendetail dalam membicarakan kisah lampau. macam tanggal dsb.

Kalo hari raya itu memang ada, tentu bisa ditunjukkan KAPAN, TANGGAL dan BULANNYA, serta bisa disebut APA NAMA HARI RAYANYA, tapi jika tidak?? bukankah itu sama dgn isapan jempol alias omong kosong???

by **frontline defender** Thu Mar 20, 2014 8:06 pm

P.M.K wrote:Jadi KALI AJA, adalah jawaban TERBAIK dari ayat quran yg MENJELASKAN SEGALA SESUATU ITU??

Ya kalo gitu sih JELAS BANGET!! KALI AJA...

segala sesuatu ajaran, bukan segala sesuatu cerita! basi

by **salapanbelas maret** Thu Mar 20, 2014 8:34 pm

frontline defender wrote:
P.M.K wrote:Jadi KALI AJA, adalah jawaban TERBAIK dari ayat quran yg MENJELASKAN SEGALA SESUATU ITU??

Ya kalo gitu sih JELAS BANGET!! KALI AJA...
segala sesuatu ajaran, bukan segala sesuatu cerita!

Ajaran yg gak BISA dipertanggung jawabkan kebenarannya, katanya hari turunnya akan menjadi hari raya, giliran ditanya HARI RAYA APA, TANGGAL DAN BULAN APA, jawabn terbaik adlh KALI AJA.

Kalo ke KALI mancing mas!

by **mystery** Sat Mar 22, 2014 7:30 pm

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT - Page 2 5_112

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT - Page 2 5_113

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT - Page 2 5_114

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT - Page 2 5_115

112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut 'Isa berkata: "Hai 'Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami ?". 'Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman".

113. Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".

114. Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".

115. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia".

=============================================================================================================================

Inilah kisah hidangan, lalu surat ini pun dinisbatkan kepadanya sehingga ia dinamai surat al-Maa'idah. Hidangan merupakan sebagian nikmat yang dianugerahkan Allah kepada hamba dan Rasul-Nya Isa a.s. Tatkala Allah memenuhi doanya dengan diturunkannya hidangan itu. Dengan demikian, Allah telah menurunkan tanda kebesaran yang gemilang dan hujah yang pasti. Sebagian imam menuturkan bahwa kisah hidangan ini tidak disebutkan di dalam Injil dan tidak diketahui oleh kaum Nasrani kecuali oleh kaum muslimin. Wallahu a'lam.

Al-Maaidah 112: Dan Ingatlah, ketika Hawariyin (pengikut-pengikut 'Isa) berkata: "Hai 'Isa putera Maryam, Apakah Tuhanmu mampu?

Mayoritas qiraat membaca yastathi'u rabbuka dan qiraat yang lain membaca tastathi'u rabbaka yang berarti apakah kamu sanggup memohon kepada Tuhanmu "untuk menurunkan kepada kami hidangan dari langit." Hidangan ialah nampan besar yang berisi makanan. Sebagian ulama mengatakan, "Hawariyin meminta hidangan tiada lain karena mereka papa dan miskin. Lalu mereka meminta kepada isa agar mereka diberi hidangan setiap hari supaya kuat menyambung hidup dan sanggup beribadah. Isa berkata, "Bertakwalah kepada Allah, jika kamu merupakan orang-orang yang beriman.

"Maka Almasih menanggapi mereka, "Bertakwalah kepada Allah dan jangan meminta yang demikian karena boleh jadi hidangan itu menjadi cobaan bagimu. Dan bertakwalah kepada Allah dalam mencari rezeki jika kamu merupakan orang-orang yang beriman".

"Mereka (Hawariyin) berkata, "Kami ingin memakannya", "yakni kami telah menyaksikan turunnya hidangan itu dari langit sebagai rezeki bagi kami" dan kami pun yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami", yakni keimanan dan keyakinan kami kepadamu dan risalahmu menjadi bertambah, "lalu kami akan menjadi orang-orang yang menyaksiakan hidangan itu", yakni kami akan mempersaksikan bahwa hidangan itu merupakan tanda kebesaran dari sisi Allah; hujah dan dalil yang menunjukkan kenabianmu dan kebenaran ajaran yang kamu bawa.

Al-Maaidah 114 : Isa putra Maryam berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah suatu hidangan dari langit yang akan menjadi hari raya bagi kami baik bagi orang yang sekarang maupun bagi yang kemudian.

As-Sadi menafsirkan : kamu akan menjadikan hari turunannya itu sebagai hari raya yang akan dihormati baik oleh kami maupun orang-orang sepeninggal kami.

Salman Al-Farisi menafsirkan : yakni sebagai peringatan bagi kami dan orang-orang setelah kami. “Dan menjadi tanda dari-Mu” yang menunjukkan dan mengokohkan kekuasaan-Mu atas segala perkara dan atas pemenuhan permohonanku kepada-Mu sehingga mereka akan membenarkan apa yang kusampaikan kepada mereka dari-Mu.”Dan anugerahkanlah rezeki kepada kami” dari sis-Mu sebagai rezeki yang menyenangkan karena didapat tanpa susah payah. “Dan Engkaulah pemberi rezeki paling utama.

Al-Maaidah 115 : Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia".

Ayat diatas seperti firman Allah, “Dan pada hari terjadinya, kiamat dikatakan kepada mereka, “Masuklah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.(Ghafir:46) Dan firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu berada dalam dasar neraka yang paling bawah”.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalan Auf al-Arabi dari Abi al-Mughirah al-Qawas, dari Abdullah bin Umar dia berkata, “Sesungguhnya ada tiga golongan manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat: kaum munafik, penerima hidangan yang kafir, dan kaki tangan Fir’aun.

Abu Ja'far bin Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia menceritakan tentang Isa. Isa berkata kepada Bani Israel, "Maukah kamu berpuasa tiga hari karena Allah. Kemudian, jika kamu memohon sesuatu kepada-Nya, niscaya Dia memberi apa yang kamu pinta, sebab pahala orang yang beramal itu bagi orang yang beramal karena Dia." Mereka pun melakukannya, lalu berkata, "Hai pengajar kebaikan, kamu mengatakan kepada kami bahwa pahala orang yang beramal itu diberikan kepada orang yang beramal karena Dia, kamu pun menyuruh kami berpuasa selama tiga hari lalu kami melakukannya, dan tidaklah kami bekerja pada seseorang selama 30 hari melainkan dia memberi kami makanan tatkala persediaan makanan kami habis. Apakah Tuhanmu mampu menurunkan hidangan dari langit?"Maka Isa berkata, "Bertakwalah kepada Allah, jika kamu merupakan orang-orang yang beriman." Mereka berkata, "Kami ingin memakannya sehingga hati kami menjadi tenteram dan kami pun yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, lalu kami akan menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."Isa putra Maryam berdoa. "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah suatu hidangan dari langit yang akan menjadi tanda yang menunjukkan kekuasaan-Mu; anugerahkanlah rezeki kepada kami dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama."

Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu. Barangsiapa diantara kamu kamu yang kafir sesudah itu, maka sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan suatu azab yang belum pernah Kutimpakan kepada seorang makhluk pun."

Ibnu Abbas melanjutkan: maka malaikat terbang membawa hidangan dari langit. Hidangan itu berisi tujuh jenis ikan dan tujuh jenis roti. Malaikat meletakkannya di hadapan mereka. Orang yang terakhir memakannya seperti halnya orang yang pertama memakannya. Demikian pula kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ammar bin Yasir dari Nabi saw, beliau bersabda, "Hidangan itu diturunkan dari langit. Ia berisikan roti dan daging. Mereka diperintahkan supaya jangan berkhianat dan menyisakan untuk esok. Lalu mereka berkhianat dan menyimpannya. Maka mereka dialih rupakan menjadi kera dan babi."

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT - Page 2 Hdst_m10

Ada pula hadits lain yang kesemuanya menunjukkan bahwa hidangan itu diturunkan kepada Bani Israel pada zaman Isa putra Maryam a.s. sebagai pengabulan Allah atas doanya, sebagaimana hal itu pun ditunjukkan oleh zahir ayat Al-Quran al-‘Azhim. Allah berfirman, “Sesunggunya Aku menurunkannya kepadamu. Barangsiapa di antara kamu yang kafir, maka sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan suati azab yang belum pernah Ku-timpakan kepada seorang manusia pun.” Ibnu Jarir melanjutkan : Janji dan ancaman Allah itu hak dan benar. Jadi, pendapat inilah dan Allah Mahatahu yang benar sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai kabar dan atsar ulama salaf dan selainnya.

referensi :

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT - Page 2 Tafsir14

=============================================================================================================================

setelah kita baca tafsir al-Maa'idah ayat 112-115, maka saya rasa pertanyaan TS tentang apa nama hari raya tersebut, tanggal berapa dan bulan apa menjadi kurang pas. Dan kalaupun/semisal ketiga hal tersebut tercantum dalam Al-Quran apakah dapat menjadi jaminan bahwa kafirun akan segera beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

by **salapanbelas maret** Sun Mar 23, 2014 4:45 pm

Atas, baca
114. Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami,

baca, MENJADI HARI RAYA.

by **mystery** Tue Mar 25, 2014 7:16 pm

salapanbelas maret wrote:Atas, baca
114. Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami,

baca, MENJADI HARI RAYA.

lha anda sudah baca belum tafsir post #38? paling gak tanggapilah post saya, wong saya juga ada pertanyaan.

by **salapanbelas maret** Wed Mar 26, 2014 2:17 pm

mystery wrote:
salapanbelas maret wrote:Atas, baca
114. Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami,

baca, MENJADI HARI RAYA.

lha anda sudah baca belum tafsir post #38? paling gak tanggapilah post saya, wong saya juga ada pertanyaan.

Aku dah baca dan GAK ADA DISEBUTKAN apa nama hari rayanya, kapan, tanggal dan bulannya.

Bagaimana MERAYAKAN suatu hari raya yg TAK BERNAMA? bagaimana MERAYAKAN hari raya yg GAK KETAHUAN KAPAN WAKTUNYA?

apakah nama hari raya aja BEGITU MISTERI dalam islam? Kecuali kalo itu cuma isapan jempol di siang bolong.

by **mystery** Wed Mar 26, 2014 10:44 pm

salapanbelas maret wrote:
mystery wrote:
salapanbelas maret wrote:Atas, baca
114. Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami,

baca, MENJADI HARI RAYA.

lha anda sudah baca belum tafsir post #38? paling gak tanggapilah post saya, wong saya juga ada pertanyaan.

Aku dah baca dan GAK ADA DISEBUTKAN apa nama hari rayanya, kapan, tanggal dan bulannya.

Bagaimana MERAYAKAN suatu hari raya yg TAK BERNAMA? bagaimana MERAYAKAN hari raya yg GAK KETAHUAN KAPAN WAKTUNYA?

apakah nama hari raya aja BEGITU MISTERI dalam islam? Kecuali kalo itu cuma isapan jempol di siang bolong.

yaitu memang Al Quran bukan kitab sejarah mas, kitapun kesulitan untuk menjawab apa nama hari raya dan kapan. Kalau anda bisa memahami tafsir tersebut anda akan menganggap bahwa pertanyaan anda tidak terlalu penting. Post #38 sudah jelas bahwa ulama ibnu katsir tidak terlalu ribet dengan urusan nama hari raya, tanggal dan bulannya, kenapa? karena memang bukan itu esensi dari al maaidah 112-115 . Jadi Allah menceritakan kisah-kisah itu bukan hanya untuk mengahadirkan kembali kisah-kisah masa lalu, tetapi lebih dari itu agar umat manusia berpikir dan belajar dari kisah-kisah tersebut.

dan anda belum menanggapi pertanyaan saya post #38:

mystery wrote:
setelah kita baca tafsir al-Maa'idah ayat 112-115, maka saya rasa pertanyaan TS tentang apa nama hari raya tersebut, tanggal berapa dan bulan apa menjadi kurang pas. Dan kalaupun/semisal ketiga hal tersebut tercantum dalam Al-Quran apakah dapat menjadi jaminan bahwa kafirun akan segera beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

by **aliumar** Wed Mar 26, 2014 11:33 pm

mystery wrote:yaitu memang Al Quran bukan kitab sejarah mas, kitapun kesulitan untuk menjawab apa nama hari raya dan kapan.

Berarti omong kosong dong pernyataan quran yg menyatakan sbg kitab yg ayat2nya dijelaskan secara terperinci (Huud 1).

Buktinya ayat Al Maidah 114 tsb tidak dijelaskan secara terperinci tuh....nama dan kapan nya aja ga dijelaskan secara terperinci, padahal ayat tsb sedang bicara ttg sesuatu yg dijadikan sbg hari raya.

by **frontline defender** Thu Mar 27, 2014 10:17 am

dijelaskan secara terperinci pengajarannya :

QS. 5:115. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia".

semakin jelas buktinya, semakin berat hukumannya (jika kafir)!

ehmm

by **aliumar** Thu Mar 27, 2014 11:26 am

@fd:

dijelaskan secara terperinci pengajarannya

quran bilangnya: dijelaskan terperinci AYAT2NYA.

Nah utk AYAT 114, mana penjelasan terperincinya? Ayat 114 berbicara soal perayaan/dijadikannya sbg hari raya peristiwa diturunkannya makanan.
Nama dan kapan nya ga dijelaskan secara terperinci, padahal ayat tsb sedang bicara ttg sesuatu yg dijadikan sbg hari raya.

by **salapanbelas maret** Thu Mar 27, 2014 11:29 am

Alquran mengatakan hari turunnya SI HIDANGAN akan menjadi hari raya, dan jibril sudah menjadi KURIR tuk membawa hidangan itu dari langit ke bumi, lalu TAK SATUPUN MUSLIM yg bisa menyebutkan APA NAMA HARI RAYA ITU.
dan tak SATUPUN MUSLIM yg bisa menyebutkan tanggal dan bulan HARI RAYA ITU.

Dgn seribu dalih muslim beralasan, tidak pentinglah, apalah... kalo tidak penting kenapa alloh menulis KALIMAT TIDAK PENTING ITU DI QURAN?? Apakah quran itu memang berisi TULISAN2 YG TIDAK PENTING?

by **musicman** Thu Mar 27, 2014 6:03 pm

Saya lebih memahami Hari raya disitu bukan artinya Tanggal merah ala kalender. Hari raya secara esensi bahwa menjadi hari bahagia bagi kaum semasa Nabi Isa, dan menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.

Raya = Kebahagiaan, kesenangan, kemenangan, hari yg Besar maknanya bagi umat Isa dan generasi setelahnya untuk mengingat Nikmat Allah..dan itu tidak berarti harus dirayakan atau bahkan libur2an kerja.

Hidangan dari Surga / Langit pun juga pernah turun berupa ribuan Ikan dan Roti juga pernah terjadi, dan dampaknya demikian esensial bagi keimanan dalam kapasitas pengujian.

Inilah yg dimaksud Hari yang Raya

by **salapanbelas maret** Thu Mar 27, 2014 6:16 pm

Kalimatnya: AKAN MENJADI HARI RAYA.

Hari RAYA tapi tak dirayakan!?
hari RAYA tapi TAK BERNAMA!?

by **dee-nee** Thu Mar 27, 2014 6:29 pm

tambah salut dengan muslim di LI

2 good

by **salapanbelas maret** Thu Mar 27, 2014 6:38 pm

musicman wrote:Saya lebih memahami Hari raya disitu bukan artinya Tanggal merah ala kalender. Hari raya secara esensi bahwa menjadi hari bahagia bagi kaum semasa Nabi Isa, dan menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.

Raya = Kebahagiaan, kesenangan, kemenangan, hari yg Besar maknanya bagi umat Isa dan generasi setelahnya untuk mengingat Nikmat Allah..dan itu tidak berarti harus dirayakan atau bahkan libur2an kerja.

Hidangan dari Surga / Langit pun juga pernah turun berupa ribuan Ikan dan Roti juga pernah terjadi, dan dampaknya demikian esensial bagi keimanan dalam kapasitas pengujian.

Inilah yg dimaksud Hari yang Raya

http://artikata.com/arti-347157-raya.html

Definisi'raya'

Indonesian to Indonesian

adjective
1.
besar (terbatas pemakaiannya);alam (jagat) --; badak --; hari --; jalan --; purnama --; rimba --;

me·ra·ya·kan v memuliakan (memperingati, memestakan) hari raya (peristiwa penting): ~Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia; ~ hari lahir;

pe·ra·ya·an n pesta (keramaian dsb) untuk merayakan suatu peristiwa.

by Sponsored content

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT

Re: HARI RAYA TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT