Apakah dosa yg tak terampuni HANYA dosa menyekutukan Allah saja?

First topic message reminder :

Menurut ajaran Islam,
Apakah dosa yg tak terampuni HANYA dosa menyekutukan Allah saja?

a) Ya

ataukah

b) Tidak

Silahkan dijawab to the point: Ya atau Tidak ?

@EHAN:

lohh,, kafir memang sudah di luar islam.. mana ada riwayat islam, kafir ada proses hisab amal dan dosa. langsung ke neraka.
kafir itu bukan dosa lagi, tapi ingkar. tidak mengakui. levelnya di atas dosa.

kafir itu sebutan status bagi org yg melakukan dosa ketidakpercayaan.

Nah Tuhan kan menghukum berkaitan dgn dosa.

Kafir dihukum krn ada dosa yg dilakukan si kafir yg menyebabkan Allah menghukum.

Nah apakah dosa ketidakpercayaan muhammad sbg nabi, adalah dosa tak terampuni spt halnya dosa syirik?

post kamu sebelumnya:

Dosa itu masuk dalm wilayah islam, ketentuan2 islam yang di langgar sehingga jatuhnya ialah DOSA

Syirik jatuhnya sbg dosa?
padahal org yg syirik kan jatuhnya sudah keluar Islam (bukan di dlm wilayah Islam lagi).

mana ada riwayat islam, kafir ada proses hisab amal dan dosa. langsung ke neraka.

itulah ketidak fair Allah Islam, tidak lewat "proses pengadilan" (Hisab), main langsung masukin ke neraka.

Dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bersabda " Dikeluarkan dari neraka Orang yang mengucapkan Lailahaillallah"

kalau ada org yg ga percaya muhammad sbg nabi tapi ber-Lailahaillallah---> bisa dikeluarkan ga dari neraka?
kalau ga dikeluarkan dari neraka, berarti janji Tuhan di hadist tsb tidak terpenuhi dong, alias omong kosong doang.

kafir itu bukan dosa lagi, tapi ingkar. tidak mengakui. levelnya di atas dosa.

Ingkar itu dosa bukan?
Apa yg menyebabkan Allah menghukum ke-ingkaran (kafir) kalau itu bukan krn merupakan suatu dosa?

@aliumar

kafir itu sebutan status bagi org yg melakukan dosa ketidakpercayaan.

Nah Tuhan kan menghukum berkaitan dgn dosa.

Kafir dihukum krn ada dosa yg dilakukan si kafir yg menyebabkan Allah menghukum.

Nah apakah dosa ketidakpercayaan muhammad sbg nabi, adalah dosa tak terampuni spt halnya dosa syirik?

post kamu sebelumnya:

lohh, anda menjatuhkan dosa jika kafir berdasarkan apa??
apakah ada seorang muslim berdosa jika tidak mempercayai muhammad.
jika menjadi muslim, otomatis syahadat. jika syahadat otomatis percaya

jika sudah tidak percaya muhammad sebagai nabi maka jatuhlah keislamannya. karena melanggar rukun iman dan islam.

kafir itu bukan di hukum karena dosanya, tapi karena ingkarnya..
anda itu mau mencampur 2 lingkup yang berbeda, antara perbuatan dosa dengan perbuatan ingkar.

Syirik jatuhnya sbg dosa?
padahal org yg syirik kan jatuhnya sudah keluar Islam (bukan di dlm wilayah Islam lagi).

siapa yang bilang?? Anda... jangan buat saya tertawa.

itulah ketidak fair Allah Islam, tidak lewat "proses pengadilan" (Hisab), main langsung masukin ke neraka.

apanya yang mau di adili, lah wong nga percaya dengan peringatan, kecuali tidak ada peringatan.. bisa mengatakan TIDAK FAIR.

Ingkar itu dosa bukan?
Apa yg menyebabkan Allah menghukum ke-ingkaran (kafir) kalau itu bukan krn merupakan suatu dosa?

TERUS, orang ingkar itu mendapat pahala tidak??

anda menjatuhkan dosa jika kafir berdasarkan apa??

berdasarkan dosa ketidakpercayaan si kafir tsb.

apakah ada seorang muslim berdosa jika tidak mempercayai muhammad.

kalau ga percaya muhammad ga akan disebut muslim.

kafir itu bukan di hukum karena dosanya, tapi karena ingkarnya..

nah, ingkar itu suatu dosa bukan?

anda itu mau mencampur 2 lingkup yang berbeda, antara perbuatan dosa dengan perbuatan ingkar.

anda yg bikin pemisahan2.

siapa yang bilang?? Anda... jangan buat saya tertawa.

yg bilang ustadz di agama anda. Jadi silahkan anda tertawakan ahli agama anda tsb.

http://ashthy.wordpress.com/2010/11/03/kemudian-apa-itu-syirik/

"Syirik akbar pelakunya dihukumi keluar dari islam"

apanya yang mau di adili, lah wong nga percaya dengan peringatan, kecuali tidak ada peringatan.. bisa mengatakan TIDAK FAIR.

kan kafir bisa saja mau memberikan argumen dasar ketidakpercayaannya.

TERUS, orang ingkar itu mendapat pahala tidak??

atas keingkarannya tentu yg ada bukan pahala tapi hukuman, krn ke-ingkaran itu adalah sebuah dosa yg harus mendapat hukuman.

kafir itu bukan dosa lagi, tapi ingkar. tidak mengakui. levelnya di atas dosa.
Jadi mau berbuat baikpun tidak di balas dengan amal, akan tetapi di balas dengan kebaikan dunia.

Case: seorang kafir A terbunuh saat menolong seorang wanita yg akan diperkosa penjahat.

Bagaimana bisa dibalas dgn kebaikan dunia, lha wong si kafir nya udah keburu mati koq?

aliumar wrote:

kafir itu bukan dosa lagi, tapi ingkar. tidak mengakui. levelnya di atas dosa.
Jadi mau berbuat baikpun tidak di balas dengan amal, akan tetapi di balas dengan kebaikan dunia.

Case: seorang kafir A terbunuh saat menolong seorang wanita yg akan diperkosa penjahat.

Bagaimana bisa dibalas dgn kebaikan dunia, lha wong si kafir nya udah keburu mati koq?

berikan kasus yang detail, apakah berhasil menolong atau tidak. karena si A terbunuh saat menolong. setelah terbunuh apakah wanita tersebut masih di perkosa.

berikan kasus yang detail, apakah berhasil menolong atau tidak. karena si A terbunuh saat menolong. setelah terbunuh apakah wanita tersebut masih di perkosa.

Wanita tsb berhasil kabur, tertolong, terselamatkan dari pemerkosaan. Si Kafir terbunuh saat menolong, melindungi wanita dari pemerkosaan.

Si kafir berusaha menghalang-halangi, si pemerkosa. Akibatnya ia dipukul babak belur sampai tewas krn pemerkosa kesal dihalang-halangi oleh si kafir tsb utk memerkosa wanita itu.

Bagaimana bisa dibalas dgn kebaikan dunia, lha wong si kafir nya udah keburu mati koq?

aliumar wrote:

berikan kasus yang detail, apakah berhasil menolong atau tidak. karena si A terbunuh saat menolong. setelah terbunuh apakah wanita tersebut masih di perkosa.

Wanita tsb berhasil kabur, tertolong, terselamatkan dari pemerkosaan. Si Kafir terbunuh saat menolong, melindungi wanita dari pemerkosaan.

Si kafir berusaha menghalang-halangi, si pemerkosa. Akibatnya ia dipukul babak belur sampai tewas krn pemerkosa kesal dihalang-halangi oleh si kafir tsb utk memerkosa wanita itu.  

Bagaimana bisa dibalas dgn kebaikan dunia, lha wong si kafir nya udah keburu mati koq?

lucu melihat kasus menghayal anda, si kafir macam orang o0n saja.

begini li, jika seseorang ingin menolong, pasti ada naluri.
apakah saya mampu atau tidak jika dengan tangan kosong, kalau tidak. maka secara naluri akan mencari senjata, mau batu, kayu, dsb yang di hantamkan untuk melumpuhkan.

begini kalau kasus menghayal, anehh

komplitin deh cerita menghayal anda.. biar enak bahasnya.

kafir yang mati itu dapat nama baik, ia dikenang sebagai orang baik di dunia, bahkan bisa jadi ia lalu disebut pahlawan, keluarganya bangga, orangtuanya, anaknya, istrinya bisa jadi dapat keuntungan materiil dan non materiil atas kematian si kafir yang sempat berbuat baik itu, itulah balasannya, lunas terbayar di dunia.

sedangakan karena dosa kekafirannya, maka di kafir itu sebenarnya masuk neraka, karena sia-sia saj aamal baiknya, tak bisa dibawa ke akherat jadi bekal.

alhamdulillah bisa terhindar dari dosa besar tak terampuni

@ehan:

lucu melihat kasus menghayal anda, si kafir macam orang o0n saja.

apanya yg lucu, apa nya yg menghayal, berlagak aneh, padahal kasusnya sangat umum. Bilang aja ga bisa jawab lagi. Argumen anda yg justru keliatan aneh bin menghayalnya.

begini li, jika seseorang ingin menolong, pasti ada naluri.
apakah saya mampu atau tidak jika dengan tangan kosong, kalau tidak. maka secara naluri akan mencari senjata, mau batu, kayu, dsb yang di hantamkan untuk melumpuhkan.

lho kan kondisinya mendadak, dan emergensi. Dan si kafir merasa mampu krn katakanlah punya ilmu bela diri. Nalurinya dia langsung menolong wanita tsb dgn melawan krn merasa punya ilmu bela diri.
Eh siapa sangka si pemerkosa juga punya ilmu bela diri, dan ternyata lebih hebat. Siapa yg tau?kan ga bisa tau. Emangnya si permerkosa pasang label di bdn nya yg ngasih tau kalau dia jago bela diri? kan tidak.

Dan kondisi nya serba mendadak, di sekitar ga ada kayu. Kalau mau dapat kayu, silahkan panjat pohon dulu. Apa mau begitu? Pisau adanya di supermarket. Apa mau beli pisau dulu ke supermarket yg berjarak 1 km? Ga ada batu. Adanya batu kerikil. Mau?
Atau anggap saja kejadiannya di sebuah lantai di lorong sebuah hotel yg sepi. Mau turun dulu buat ngambil batu?atau anggap saja terjadinya misalnya di salah satu sudut gedung parkir yg sedang sepi.
Adakah batu, kayu, besi? ada siy batu, batu beton tiang penopang gedung, hahaha.....

Ingat jangan pikir kondisi nya itu ideal utk melawan musuh, ada perlengkapan yg ready, spt seolah2 sudah direncanakan. Kondisinya mendadak dan bisa terjadi di lingkungan yg sulit, yg mengharuskan kita berantem dgn tangan kosong.

Itu sebab salah satu alasan org belajar bela diri. Krn kondisi darurat kejahatan yg sewaktu2 dihadapi, tidak selalu ideal (tidak selalu ada batu, ada kayu, ada pisau, ada besi, dll, utk melawan).

kafir yang mati itu dapat nama baik, ia dikenang sebagai orang baik di dunia, bahkan bisa jadi ia lalu disebut pahlawan, keluarganya bangga, orangtuanya, anaknya, istrinya bisa jadi dapat keuntungan materiil dan non materiil atas kematian si kafir yang sempat berbuat baik itu, itulah balasannya, lunas terbayar di dunia.

lho itu kan balasan buat anaknya, istrinya, keluarganya. Sementara balasan yg kafir rasakan apa?

Dan balasan itu, si kafir rasakan DIMANA?
Jelas bukan di dunia kan, krn kan dia udah langsung meninggal.

yg ditanyakan: balasan yg didapatkan si kafir saat DI DUNIA itu apa setelah menolong wanita dari perkosaan tsb? perhatikan yg saya bold dan garisbawahi: "DI DUNIA" (balasan pas DI DUNIA, yg didapat si kafir).

Nah dan lagi, wanita tsb kan belum kenal identitas si kafir tsb, krn kabur menghindari si pemerkosa.

Si kafir begitu terbunuh oleh si pemerkosa, langsung dikubur. Hilang, dan tak terungkap pembunuhannya. (spt byk kasus org hilang yg tak terungkap yg bisa saja org yg hilang tsb sudah mati lalu dikubur diam2).

Bagaimana anak, dan keluarga nya bisa dapat nama baik?lha wong si wanita tsb ga tau identitas si penolong kafir tsb. Si wanita tsb juga ga tau nasib si kafir penolongnya, dan tak pernah bertemu dia lagi utk berterima kasih dan mengumumkan dia sbg pahlawan (krn sudah mati dikubur, dan wanita tsb juga ga tau si penolongnya telah mati dikubur).

Jadi bagaimana wanita tsb bisa menjadikan si kafir bisa dapat nama baik, dijadikan pahlawan, dan menguntungkan keluarganya (baik materil maupun non materil) jika identitasnya saja tidak diketahui oleh wanita tsb?

Allah Maha Tahu, bisa jadi keuntungan atas perbuatan baiknya itu telah ia nikmati sebelumnya, dengan Allah kasih rejekinya yang ia nikmati selaam hidupnya sebelum peristiwa itu yang melimpah ruah, atau kesehatan atau kebahagiaan yang telah ia nikmati sebelumnya, al seperti dengan Allah kasih istri yang cantik dan sesuai seleranya, penurut, dll yang bisa membahagiakannya selama ia hidup selama ini, atau juga dengan dikasih anak-anak yang mampu membahagiakannya selama hidupnya sebelum peristiwa itu, kesehatan yang prima sehingga ia mampu menolong wanita itu, dll.
yang jika ia tak melakukan perbuatan itu, bisa jadi sebenarnya jatahnya adalah hidup dalam kemiskinan, tak punya istri anak, dan kesehatan yang buruk dll, namun karena Allah tahu ia akan berbuat baik, maka Allah kasih lah ia rejeki yang bagus, keluarga dan kesehatan yang baik, sehingga itulah upahnya, sudah terbayar lunas di dunia.

Allah Maha Tahu, bisa jadi keuntungan atas perbuatan baiknya itu telah ia nikmati sebelumnya, dengan Allah kasih rejekinya yang ia nikmati selaam hidupnya sebelum peristiwa itu yang melimpah ruah, atau kesehatan atau kebahagiaan yang telah ia nikmati sebelumnya, al seperti dengan Allah kasih istri yang cantik dan sesuai seleranya, penurut, dll yang bisa membahagiakannya selama ia hidup selama ini, atau juga dengan dikasih anak-anak yang mampu membahagiakannya selama hidupnya sebelum peristiwa itu, kesehatan yang prima sehingga ia mampu menolong wanita itu, dll.
yang jika ia tak melakukan perbuatan itu, bisa jadi sebenarnya jatahnya adalah hidup dalam kemiskinan, tak punya istri anak, dan kesehatan yang buruk dll, namun karena Allah tahu ia akan berbuat baik, maka Allah kasih lah ia rejeki yang bagus, keluarga dan kesehatan yang baik, sehingga itulah upahnya, sudah terbayar lunas di dunia.

itu mah namanya bukan "BALASAN".
Ente ngerti arti "balasan" ga siy?

jgn krn udah ketauan ternyata ga ada balasan bagi si kafir tsb di dunia, lalu "ngungkit2" kebaikan sebelumnya sbg balasan.

Gampangnya gini:
"balasan" itu semacam "reaksi" yg timbul setelah ada aksi dahulu.
(Di kamus: "balas"---> reaksi.)

balasan bisa datang sebelum atau setelah peristiwa karena Allah itu MAHA TAHU, jadi jangan samakan dengan manusia, Allah itu TUHAN.

jadi bisa saja di DP(downpayment) seperti orang beli rumah misalnya, sudah dibayar uang mukanya dulu sebelum rumahnya jadi dan diserahkan.

Itulah keilmiahannya Islam, sudah sejak lama Islam telah mengajarkan tentang ilmu akuntansi dan ilmu bisnis transaksi secara modern ketika manusia waktu itu bahkan belum mengenal apa itu ilmu akuntansi dan manajemen bisnis, dll. sangat ilmiah.

tambahan:

amara wrote:kafir yang mati itu dapat nama baik, ia dikenang sebagai orang baik di dunia, bahkan bisa jadi ia lalu disebut pahlawan, keluarganya bangga, orangtuanya, anaknya, istrinya bisa jadi dapat keuntungan materiil dan non materiil atas kematian si kafir yang sempat berbuat baik itu, itulah balasannya, lunas terbayar di dunia.

“Siapa yang pernah berbuat kedzaliman terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatan saudaranya atau perkara-perkara lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalan dari saudaranya tersebut pada hari ini (di dunia) sebelum (datang suatu hari di mana di sana) tidak ada lagi dinar dan tidak pula dirham (untuk menebus kesalahan yang dilakukan, yakni pada hari kiamat). Bila ia memiliki amal shalih diambillah amal tersebut darinya sesuai kadar kedzalimannya (untuk diberikan kepada orang yang didzaliminya sebagai tebusan/pengganti kedzaliman yang pernah dilakukannya). Namun bila ia tidak memiliki kebaikan maka diambillah kejelekan orang yang pernah didzaliminya lalu dipikulkan kepadanya.” (HR Al-Bukhari no. 2449).

si kafir pas kiamat di akhirat, sbg pihak yg dizalimi mengadukan/menuntut kpd yg telah mendzaliminya (yg telah membunuhnya). Nah jika yg mendzalimi masih punya amal shaleh, maka si kafir sbg yg didzalimi masih bisa mendapat "transferan" pahala dari pihak yg telah mendzaliminya, di akhirat nanti.

amal atas perbuatan baik yang mana yang ditransfer itu? amal dimana, kapan, terhadap siapa? kan gak jelas. Jadi bukan ditransfer, tapi DIPERHITUNGKAN.

karena semua amal dan dosa itu setelah mati sudah dikonversi menjadi satuan hitung, sehingga tinggal MEMPERHITUNGKAN dan MENIMBANG angkanya, sebagai sbentuk HUKUMANnya.

said wrote:itu hanya salah salah satu bentuk hukuman, jadi kronologisnya begini:

mati.
pencatatan amal dan dosa terhenti, stop.
saat penimbangan amal vs dosa:
diketahui ada dosa kepada sesama manusia yang belum termaafkan oleh orang yang jadi korbannya, maka lalu amal dari si pendosa DIPERHITUNGKAN dengan dosa orang yang jadi korbannya, jadi bukan ditransfer, tapi diperhitungkan, untuk menghapus dosa orang yang jadi korbannya, jika amalnya banyak, kemungkinan masih ada sisa amalnya, yang kemudian diperhitungkan dengan dosa-dosanya yang lain yang belum sempat dimohonkan ampunan kepada Allah, sehingga jika masih tersisa amalnya, meski hanya sedikit, maka ia bisa langsung masuk surga, meski menempati surga yang level bawah.
Tapi kalau amalnya sudah habis, dan sisa dosanya lebih banyak daripada sisa amalnya, maka harus dicuci di neraka dulu, baru kelak jika sudah habis masa hukumannya bisa diangkat ke surga, dengan syarat punya keimanan Islam, meski hanya seberat biji sawi.

aliumar wrote:@ehan:

lucu melihat kasus menghayal anda, si kafir macam orang o0n saja.

apanya yg lucu, apa nya yg menghayal, berlagak aneh, padahal kasusnya sangat umum. Bilang aja ga bisa jawab lagi. Argumen anda yg justru keliatan aneh bin menghayalnya.

begini li, jika seseorang ingin menolong, pasti ada naluri.
apakah saya mampu atau tidak jika dengan tangan kosong, kalau tidak. maka secara naluri akan mencari senjata, mau batu, kayu, dsb yang di hantamkan untuk melumpuhkan.

lho kan kondisinya mendadak, dan emergensi. Dan si kafir merasa mampu krn katakanlah punya ilmu bela diri. Nalurinya dia langsung menolong wanita tsb dgn melawan krn merasa punya ilmu bela diri.
Eh siapa sangka si pemerkosa juga punya ilmu bela diri, dan ternyata lebih hebat. Siapa yg tau?kan ga bisa tau. Emangnya si permerkosa pasang label di bdn nya yg ngasih tau kalau dia jago bela diri? kan tidak.

Dan kondisi nya serba mendadak, di sekitar ga ada kayu. Kalau mau dapat kayu, silahkan panjat pohon dulu. Apa mau begitu? Pisau adanya di supermarket. Apa mau beli pisau dulu ke supermarket yg berjarak 1 km? Ga ada batu. Adanya batu kerikil. Mau?
Atau anggap saja kejadiannya di sebuah lantai di lorong sebuah hotel yg sepi. Mau turun dulu buat ngambil batu?atau anggap saja terjadinya misalnya di salah satu sudut gedung parkir yg sedang sepi.
Adakah batu, kayu, besi? ada siy batu, batu beton tiang penopang gedung, hahaha.....

Ingat jangan pikir kondisi nya itu ideal utk melawan musuh, ada perlengkapan yg ready, spt seolah2 sudah direncanakan. Kondisinya mendadak dan bisa terjadi di lingkungan yg sulit, yg mengharuskan kita berantem dgn tangan kosong.

Itu sebab salah satu alasan org belajar bela diri. Krn kondisi darurat kejahatan yg sewaktu2 dihadapi, tidak selalu ideal (tidak selalu ada batu, ada kayu, ada pisau, ada besi, dll, utk melawan).

nah ini lebih komplit,
tapi masih kurang komplit.. daerah seperti apa sih ko bisa nga ada apa2 yang di gunakan sebagai senjata.. lagian jika seorang yang bisa bela diri, tentu mengetahui titik lemah yang bila di serah bisa langsung lumpuh, walaupun dengan tangan kosong. hal ini bisa di lakukan terhadap pemerkosa yang sibuk terhadap wanita.

jika sudah komplit saya jawab deh, kebaikan apa yang mungkin di terima si kafir.??

yup