Pada dasarnya semua manusia lahir muslim

Semua bayi lahir adalah muslim.

http://alquran-indonesia.com/index.php?option=com_fireboard&func=view&catid=19&id=9
MANUSIA BERSYAHADAT SEBELUM DILAHIRKAN

Oleh : H. Mohamad Fatoni Asyhari, S.Ag

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: " Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan) ". (QS. 7 : 172)

Manusia sebelum hadir di dunia ini ternyata sudah bersaksi atau bersyahadat. Manusia sudah mengenal Allah SWT dan berikrar bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka. Allah SWT menyampaikan ayat ini agar kita tidak lalai atau lengah akan keesaan Allah SWT dan selalu menjalankan ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya selama hidup di dunia yang akan dimintai pertanggungjawabannya di akherat nanti.

Jika sebelum lahir kita sudah bersyahadat, lalu apa bukti syahadat kita ?….. dan bagaimana kita bersyahadat dalam kehidupan ini ?..... Kita ingin selalu bersyahadat dalam kehidupan ini agar sukses, bahagia dan selamat di dunia sampai akherat dalam kasih sayang dan ridha Allah SWT. Secara jelas Allah SWT memberikan contoh dalam firman-Nya :

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنزَلَتْ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". (QS. 3 : 53)

Bukti kita bersyahadat adalah iman kita kepada apa saja yang Allah SWT syariatkan untuk manusia dengan menjalankan ajaran-ajaran Allah SWT yang sudah dijelaskan dan dicontohkan oleh para Rasul-Nya, baik berupa perkataan, perbuatan atau ketetapan suatu hukum. Salah satu contoh wujud iman dalam kehidupan sehari-hari adalah upaya kita menyingkirkan duri dari jalan, sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الإِيْماَنُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَ أَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَاْلحَياَءُ شُعْبَةٌ مِنَ اْلإِيْمَانِ. رواه مسلم .

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata : bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : “ Iman terdiri dari tujuh puluhan bagian, yang paling utama adalah ucapan لا اله الا الله (Tidak ada Tuhan selain Allah) dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan, dan malu adalah bagian dari iman “. HR. Muslim.

Dalam kehidupan ini, apa saja yang kita lakukan asal diniati ikhlas lillahi ta’ala dan sesuai aturan Allah SWT, semua itu termasuk ibadah dan perwujudan syahadat kita. Banyak orang yang mendikotomikan dunia dan akherat, seakan-akan dunia itu terpisah dari akherat, padahal dunia dan akherat selalu sejajar dan bersamaan. Di dunia ini kita bisa melakukan segala perbuatan yang bernilai akherat meskipun kelihatannya bersifat duniawi. Apakah saat kita berbisnis atau kerja di kantor semuanya itu duniawi semata ? atau ibu rumah tangga yang mengurusi seluruh kegiatan keluarganya, semua itu tidak ada nilai akheratnya ? tidak…..tidak…..dan tidak. Jika saat berbisnis, bekerja dan laksanakan tugas, kita lakukan cara-cara dan aturan bisnis, kerja dan tugas yang Allah SWT perintahkan semata-mata mengharapkan ridha dan karunia-Nya, maka bisnis, kerja dan tugas kita menjadi ibadah dan tentu ada reward/pahalanya. Firman Allah SWT :

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. 99 : 7)

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 16 : 97)
[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: " Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan) ". (QS. 7 : 172)

Jikalau setiap jiwa manusia telah "diajarkan" dan "menyaksikan" bahwa Allah itu Tuhan, Lantas kenapa org2 zaman primitif dahulu kala, yg belum mengenal ajaran agama2 spt saat ini, malah menyembah selain Allah dan tidak mengenal Allah ?
contoh: lihat saja kepercayaan Mesir kuno yg percaya dewa2, dan tidak mengenal Allah.

setiap peradaban mengenal Causa Prima, dialah Allah. adapun dewa-dewa, dewi-dewi dan berbagai makhluk astral lainnya merupakan hasil cipta karsa dan karya manusia yg disematkan sebagai aksesoris bagi causa prima.
dan memang menurut Allah setiap manusia yang lahir butuh petunjuk, siapa yg mengikuti petunjuk tsb maka tidak akan sesat. tetapi Allah pun memberikan kemakluman bahwa ada suatu kaum yang dimana petunjuk tsb tidak sampai.

nice inpoh,

ada tuh penelitian yang menyatakan bahwa sejak masih di dalam kandungan bayi itu sudah mengenal tentang tuhan.

ntar deh aqu cariin n posting disini

roswan wrote:Semua bayi lahir adalah muslim.

http://alquran-indonesia.com/index.php?option=com_fireboard&func=view&catid=19&id=9
MANUSIA BERSYAHADAT SEBELUM DILAHIRKAN

Oleh : H. Mohamad Fatoni Asyhari, S.Ag

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: " Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan) ". (QS. 7 : 172)

Manusia sebelum hadir di dunia ini ternyata sudah bersaksi atau bersyahadat.

halagh..
hanya cuapan muhammad

setiap peradaban mengenal Causa Prima, dialah Allah. adapun dewa-dewa, dewi-dewi dan berbagai makhluk astral lainnya merupakan hasil cipta karsa dan karya manusia yg disematkan sebagai aksesoris bagi causa prima.

Kenapa yg muncul sbg hasil cipta dan karsa dan karya manusia zaman primitif dahulu kala tsb, adalah dewa2, dan bukan nya Allah, jika betul sejak awal diciptakan, setiap jiwa manusia sudah diajarkan dan menyaksikan kalau Allah lah Tuhan, bukan dewa2?

Bayi aja yg dari kecil diajarin kalau saya ayahnya, pas sudah besar pasti akan menganggap saya sbg ayahnya. Nah, masa siy jiwa manusia yg sudah diajarin dan menyaksikan dan sampai bersaksi bahwa Allah lah Tuhan, koq pas sudah di dunia, malah ga mengenal Allah sbg Tuhan, dan malah menganggap dewa2 sbg Tuhan?

Berarti omong kosong lah ajaran quran yg bilang kalau pada mula penciptaan, jiwa manusia telah bersaksi bahwa Allah lah Tuhan.

aliumar wrote:Kenapa yg muncul sbg hasil cipta dan karsa dan karya manusia zaman primitif dahulu kala tsb, adalah dewa2, dan bukan nya Allah, jika betul sejak awal diciptakan, setiap jiwa manusia sudah diajarkan dan menyaksikan kalau Allah lah Tuhan, bukan dewa2?

Bayi aja yg dari kecil diajarin kalau saya ayahnya, pas sudah besar pasti akan menganggap saya sbg ayahnya. Nah, masa siy jiwa manusia yg sudah diajarin dan menyaksikan dan sampai bersaksi bahwa Allah lah Tuhan, koq pas sudah di dunia, malah ga mengenal Allah sbg Tuhan, dan malah menganggap dewa2 sbg Tuhan?

Berarti omong kosong lah ajaran quran yg bilang kalau pada mula penciptaan, jiwa manusia telah bersaksi bahwa Allah lah Tuhan.

loh kan ketika Ruh masuk ke dalam jasad, maka kemampuan daya ingatnya dipengaruhi oleh kemampuan fisik otaknya. dan manusia (fisik) adalah tempatnya lupa dan khilaf sbgmana sabda nabi saw.
Ruh merasuki otak yang BLANK. sebab itulah sampai otak bekerja secara sempurna (baligh) maka barulah di sana pertanggungjawaban akan dipinta. lalu diberi oleh Allah HATI, penglihatan dan pendengaran untuk mencerna INPUT (petunjuk) dari Tuhan berupa Wahyu yg disampaikan pada para nabinya. sebuah PERINGATAN (ADZ DZIKRO), pengingat. diingatkan lagi oleh Allah.  
dan selama otak belum sempurna maka mereka mendapat dispensasi.
hebatnya walau adz dzikro tidak sampai ke suatu kaum, tetapi secara OTOMATIS kaum itu pasti mencari sosok ALLAH sang causa Prima yang pernah mereka imani. namun  karena keterbatasan otak dan ketiadaan petunjuk maka mereka menciptakan sifat2 bagi Allah hasil imajinasi mereka sendiri. atau bahkan hasil penyesatan dari Iblis dan kawan-kawan pada mereka. kelompok seperti ini mendapat dispensasi dari Allah.

demikian pula orang gila yang otaknya tidak beres, ruhnya tidak mampu berfikir dan mengingat karena kerusakan pada fisik otak. maka orang spt ini pun mendapat dispensasi selama dia gila.

loh kan ketika Ruh masuk ke dalam jasad, maka kemampuan daya ingatnya dipengaruhi oleh kemampuan fisik otaknya. dan manusia (fisik) adalah tempatnya lupa dan khilaf sbgmana sabda nabi saw.

lantas kenapa begitu kiamat, jiwa manusia yg sudah lupa tsb koq tiba2 bisa ingat kembali ya kesaksian pada wkt awal diciptakan? dpt ingatan darimana tuh?ruh bisa mengingat tanpa otak kah?
jika iya, buat apalagi Allah ciptakan otak, jika tanpa otak, manusia juga bisa mengingat?

Ruh merasuki otak yang BLANK.

kenapa ingatan yg ada pada ruh ga mengisi memory otak yg blank pada saat memasuki tubuh?

Dan buat apalagi baru bisa ingat kembali pas kiamat dimana udah ga bisa lagi merubah nasib?pas di dunia yg seharusnya kesaksian jiwa manusia tsb bisa menjadi dasar pengingat dan peringatan bagi manusia, agar tidak lalai dlm ber-Ilah, eh malah dibikin lupa.

mengingatkan org tuh saat sblm terjadi. Pas sudah terjadi baru diingatkan, ga ada gunanya.

mangkanya gw bikin di kolom agama, ISLAM. karna gw udah syahadat didepan alloh.

Kafirnya manusia itu terjadi setelah DEWASA, ketika manusia masih di kandungan, masih bayi dan kanak-kanan mereka masih muslim, masih suci.

Setelah dewasa barulah Allah berkenan setiap manusia mewujudkan apa yang telah menjadi pilihan keimanannya sebagai freewill kepada manusia sejak masih berbentuk roh ketika akan diberi badan.

Jadi kalau bayi dan anak-anak itu manusia semua masih muslim semua, masih suci, hingga setelah dewasa baru ada manusia yang sesat menjadi kafir, dan ada manusia yang masih dalam keislamannya masih menjadi muslim.

amara wrote:nice inpoh,

ada tuh penelitian yang menyatakan bahwa sejak masih di dalam kandungan bayi itu sudah mengenal tentang tuhan.

ntar deh aqu cariin n posting disini

aku juga pernah baca, tapi lupa dimana, selama manusia belum menemukan tehnologinya manusia pasti mengira itu suatu hal yang mustahil, ibaratnya seperti orang buta yang tak bisa melihat matahari meski tiap hari merasakan panasnya sinar matahari, padahal setelah sampai para tehnologinya baru nyadar dan paham.

aliumar wrote:lantas kenapa begitu kiamat, jiwa manusia yg sudah lupa tsb koq tiba2 bisa ingat kembali ya kesaksian pada wkt awal diciptakan? dpt ingatan darimana tuh?ruh bisa mengingat tanpa otak kah?
jika iya, buat apalagi Allah ciptakan otak, jika tanpa otak, manusia juga bisa mengingat?

ketika Ruh dimasukkan ke dalam Jasad, maka kemampuannya disalurkan pada fungsi jasad secara alamiah. Allah memang menciptakan mekanismenya demikian. Kemampuan RUH dikurung dan diisolasi dalam jasad. sebab itu Islam mengajarkan untuk menjaga dan mengoptimalkan fungsi2 jasad. seperti menjaga kesehatan, dilarang minum minuman yang memabukkan yg dapat merusak otak, dilarang memukul di bagian kepala yg bisa menciderai otak, dsb. lalu kemudian ketika Ruh dicabut dari jasad maka kemampuan ruhnya kembali optimal.

kenapa ingatan yg ada pada ruh ga mengisi memory otak yg blank pada saat memasuki tubuh?

memori RUH tetap stabil. namun ketika ruh dimasukkan/ditiupkan ke dalam jasad maka kemampuannya terbatasi oleh fisik. sebenarnya jika sang bayi struktur otaknya sudah sempurna hebat dan super maka bisa jadi ruh mampu mengingat kejadian di alam ruh. tapi memang kehendak Allah untuk membuat manusia lupa.

Dan buat apalagi baru bisa ingat kembali pas kiamat dimana udah ga bisa lagi merubah nasib?pas di dunia yg seharusnya kesaksian jiwa manusia tsb bisa menjadi dasar pengingat dan peringatan bagi manusia, agar tidak lalai dlm ber-Ilah, eh malah dibikin lupa.
mengingatkan org tuh saat sblm terjadi. Pas sudah terjadi baru diingatkan, ga ada gunanya.

loh Allah kan bertanggung jawab, Dia mengingat lagi ketka di dunia, Dia kirim Nabi, Dia kirimkan Adz dzikro, kenapa ga beriman ??
tapi ya itu bagian dari ujian oleh Allah.

roswan wrote:Kafirnya manusia itu terjadi setelah DEWASA, ketika manusia masih di kandungan, masih bayi dan kanak-kanan mereka masih muslim, masih suci.

Setelah dewasa barulah Allah berkenan setiap manusia mewujudkan apa yang telah menjadi pilihan keimanannya sebagai freewill kepada manusia sejak masih berbentuk roh ketika akan diberi badan.

Jadi kalau bayi dan anak-anak itu manusia semua masih muslim semua, masih suci, hingga setelah dewasa baru ada manusia yang sesat menjadi kafir, dan ada manusia yang masih dalam keislamannya masih menjadi muslim.

bayi kok distempel muslim
ngawur

keimanan kok stempel, agama bagimu adalah stempel rupanya.

itulah kasih Allah, semua bayi dan anak-anak itu suci, karena masih muslim, jadi kalau mati ketika bayi atau masih anak-anak maka bisa masuk surga, tanpa perlu harus dibabtis dulu dll cara masuk surga palsunya kristen aka neraka itu.

Kejamnya kristus tuhan bapanya kristen, adalah bayi dan anak-abak baru lahir sudah distempel dikasih dosa, kalau mati sebelum dibabtis langsung masuk neraka.

Islam merupakan agama yang sempurna terdiri dari lima pondasi. Pondasi yang dimaksudkan adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, mengerjakan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu. Dari ke-lima landasan tersebut memliki keterkaitan yang sangat erat ketika setiap rukun dikerjakan sebagaimana mestinya, maka dapat memberikan kesempurnaan ber-Islam.
Mengucapkan dua kalimat syahadat merupakan pintu gerbang untuk masuk menjadi orang Islam yang sempurna. Bahkan dapat dikatakan bahwa syahadat merupakan gerbang masuk ke dalam syurga-Nya Allah. Maksudnya bahwa dengan syahadat orang telah berada dipintu syurga, akan tetapi untuk memasukinya ada proses yang harus dilalui. Salah-satu perintah selanjutnya kita diharuskan untuk beribadah kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
1
Dimasa Rosulullah Saw beliau memperjuangkan syahadat dengan darah dan nyawanya. Berapa banyak para syuhada yang mengorbankan nyawanya melalui perjuangan di medan perang dalam menegakkan kalimat tauhid. Jika menilik sejarah tentunya sebagai umat muslim sekarang ini wajib untuk meperjuangkan tauhid kembali, tetapi perjuangannya dalam konteks yang berbeda yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta menjadikan Islam sebagai pedoman dalam kehidupan.
Syahadat merupakan pengesaan atau kesaksian kepada Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Mesikpun hanya sebatas kesaksian, tetapi memiliki atau mempunyai makna yang mendalam. Bahkan bagi orang yang baru memeluk Islam, maka wajib mengucapkan dua kalimat syahadat. Bagitupula bagi manusia ketika di alam rahin telah diperintahkan untuk memberikan kesaksian kepada Allah. Hal itu sebagaimana termuat dalam firman Allah surat Al-A’raf ayat 173 yang menjelaskan bahwa anak yang berada di alam rahim bersaksi atas keesaan Allah Swt.
Syahadat memiliki kaitan erat dengan tauhid. Tauhid berimplikasi pada keyakinan dan wujud dari ikrar keyakinan tersebut melalui pengucapan kesaksian kepada Allah Swt dan pengakuan Muhammad sebagai utusan-Nya. Oleh sebab itu ketika tauhid seseorang mengalami penyimpangan maka akan dipertanyakan tentang syahadatnya.

Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad : 19).

Syahadat mengandung dua kalimat yaitu “Asyadu An Laa Ilaha Illallah” atau biasa disebut syahadat tauhid dan “Asyadu Ana Muhammadar Rosulullah” disebut pula sebagai syahadat Rosul. Awal mula anak yang dilahirkan telah bertauhid hal itu dikarenakan Allah telah mempersaksikan mereka ketika di dalam kandungan akan tetapi dari orang tuanya kemudian menjadikan mereka Nasrani, Majusi dan Yahudi. Anak yang dilahirkan muslim tersebut jika setelah dewasa masih tetap dalam kemuslimannya, maka tidak perlu lagi untuk mengucapkan syahadat seperti orang-orang yang baru masuk kedalam Islam (mualaf). Akan tetapi syahadatnya cukup melakukan penguatan ketika melaksanakan ibadah sholat.

crescent-star wrote:
memori RUH tetap stabil. namun ketika ruh dimasukkan/ditiupkan ke dalam jasad maka kemampuannya terbatasi oleh fisik. sebenarnya jika sang bayi struktur otaknya sudah sempurna hebat dan super maka bisa jadi ruh mampu mengingat kejadian di alam ruh. tapi memang kehendak Allah untuk membuat manusia lupa.

Coba kasih satu nama manusia yg INGAT PERNAH KETEMU alloh SEBELUM LAHIR?

gue hakul yakin kagak bakal ada, karna itu semua cuma

P.M.K wrote:Coba kasih satu nama manusia yg INGAT PERNAH KETEMU alloh SEBELUM LAHIR?
gue hakul yakin kagak bakal ada, karna itu semua cuma

ada, misalnya nabi isa yang berbicara di waktu buaian. tetapi ini prosesnya dibantu/dirasuki ruhul kudus (jibril). atau bayi ajaib dari afrika yang mampu berdakwah dikala masih bayi (sheikh khalifa). walau mereka bayi, mereka memiliki kesadaran stabil bahwa kita wajib menyembah hanya Allah.

Perkataan yg diucapkan Isa itu ADA karna penuturan siapa?

apakah dari nabi lain, atau dari Muhammad juga?

P.M.K wrote:Perkataan yg diucapkan Isa itu ADA karna penuturan siapa?
apakah dari nabi lain, atau dari Muhammad juga?

perkataan Isa sendiri, setidaknya itu yang Quran katakan. namun ruhul kudus membantu hal2 teknis menyangkut terisolasinya ruh oleh jasad, shg mind Isa bisa dikoneksikan dgn syaraf-syaraf lisannya juga karena kemampuan fisik otak nabi isa sendiri yang super.
contoh bocah ajaib dari afrika bisa dilihat secara fisik, volume otaknya cukup besar.

Ini dia nih salah satu lg bentuk org2 yg tidak percaya diri dgn agamanya...wkwkwkwk
Mengklaim semua org sdh bersyahadat seblm lahir..hadeeehhh...aya-aya wae...aya-aya wae...

yang tidak percaya diri itu kafirun kristen, karena selalu mencontek Quran untuk merevisi bible dan injilnya, bahkan kata: INJIL itupun hasil mencontek dari ayat Al Quran.

The seventh wrote:Ini dia nih salah satu lg bentuk org2 yg tidak percaya diri dgn agamanya...wkwkwkwk
Mengklaim semua org sdh bersyahadat seblm lahir..hadeeehhh...aya-aya wae...aya-aya wae...

maksud tidak percaya diri dgn agamanya itu bagaimana ?
syahadat itu terjadi di alam ruh. ketika Allah menciptakan ruh semua manusia, ruh itu tentu menyaksikan hal2 ghaib yang tidak bisa disaksikan ketika ruh2 itu masuk ke jasad mereka di dunia bukan ? maka logis lah kalau di alam ruh mereka pasti YAKIN akan siapa Tuhan mereka karena mereka menyaksikan keagungan tsb.
Iblis pun mengakui Tuhan semesta raya ini adalah Tuhan. karena Iblis pernah menyaksikan keagungan Tuhan tsb.

crescent-star wrote:

The seventh wrote:Ini dia nih salah satu lg bentuk org2 yg tidak percaya diri dgn agamanya...wkwkwkwk
Mengklaim semua org sdh bersyahadat seblm lahir..hadeeehhh...aya-aya wae...aya-aya wae...

maksud tidak percaya diri dgn agamanya itu bagaimana ?
syahadat itu terjadi di alam ruh. ketika Allah menciptakan ruh semua manusia, ruh itu tentu menyaksikan hal2 ghaib yang tidak bisa disaksikan ketika ruh2 itu masuk ke jasad mereka di dunia bukan ? maka logis lah kalau di alam ruh mereka pasti YAKIN akan siapa Tuhan mereka karena mereka menyaksikan keagungan tsb.
Iblis pun mengakui Tuhan semesta raya ini adalah Tuhan. karena Iblis pernah menyaksikan keagungan Tuhan tsb.

Maksudnya gini lho bung CS...ga percaya diri, smp2 mengklaim secara sepihak kl semua manusia itu lahir muslim...
Yaaaah mgk krn konsep yg berbeda diantara kita sih ya...jd ya begini ini...

apa yang Islam sodorkan dalam hal ini saya kira sangat logis dan universal. taruhlah kita tidak berselisih faham dulu dalam mensifati Tuhan, dalam memahami Tuhan. karena toh pada dasarnya seberagam apapun konsep ttg ketuhanan, toh Tuhan tetap satu yg mencipta alam semesta ini. ga mungkin ada 2 Tuhan, dimana dua duanya menyewa bumi ini dengan ummatnya masing2. mustahil kan ?
jadi Tuhan tetap satu, hanya saja manusia berbeda memahaminya.
nah dalam konsep tsb, logis donk jika di alam ruh semua ruh mengenal Tuhannya. karena di alam ruh para ruh mampu melihat kekuasaan, keagungan dan eksistensi Tuhan.
nah taruhlah dalam sudut pandang kaum muslim Tuhan itu Allah, yang mengutus para nabi dan menurunkan kitab2 suci. maka wajar kalau dikatakan seluruh ruh adalah jiwa yang beriman pada Allah.

memang sebenarnya semua manusia lahir sebagai muslim, orangtuanyalah dan lingkungannya yang membuat setelah dewasa berubah menjadi kafir atau tetap dalam kemuslimannya.

Itulah mengapa kalau mati dalam kondisi masih bayi atau anak-anak, maka masih suci, belum punya dosa, sehingga bisa langsung masuk surga.

Itulah maha kasihnya Allah kepada manusia.