Berwudhu

First topic message reminder :

salam alaikum, salah sejahtera bagi mereka yang berada di jalan yang lurus.

tema hari ini mari kita membahas fiqih yang ringan, lelah juga kalau harus membahas yang berat-berat terus. Saya kurang bisa mengimbangi pembicaraan para kyai-kyai dan ustad-ustad di forum ini.
  
Berwudhu merupakan salah satu kewajiban sebelum sholat, kecuali tidak ada air, boleh lah kita bertayamum.
poin utama yang akan kita diskusikan adalah seperti apa sih berwudhu yang benar?
oh iya sekedar pemberitahuan, Saya tidak membahas sunnah dari wudhu seperti mulut, hidung dan telinga. Yang Saya bahas hanya yang wajib-wajibnya saja.

mari kita lihat dalilnya dalam Al-Qur'an, surat Al-Maidah ayat 6
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah(fagsilu) muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah(wamsahu) kepala dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki. ..."

apa perbedaan membasuh(fagsilu) dengan mengusap(wamsahu)?
Saya perhatikan selama ini orang-orang di sekitar Saya berwudhu seperti tidak ada bedanya antara membasuh dengan mengusap, Al-Qur'an yang dari Allah Yang Maha Teliti, Saya rasa pasti ada maksud dari bedanya pemilihan kata dalam berwudhu, pasti ada perbedaan antara fagsilu dengan wamsahu.
Kira-kira seperti apa perbedaan antara membasuh dengan mengusap?
Mari kita bahas.
  

Sudah ketemu yang jadi biang keladinya
Jadi yang dimaksud wamsahu diatas bukannya mengusap tapi sapulah, saya faham jika yang dimaksud disapu identik dengan dibersihkan. Jadi tidak mungkin apabila kita berwudhu hanya mengusap kepala akan menjadi bersih kepala kita.
Perlu ditatar khusus agar tidak ada pertentangan. Karena merujuk kepada ijtihad 4 imam sepakat dengan membasuh tanpa ada mengusap...clear   

Ibnu Sabil wrote:Sudah ketemu yang jadi biang keladinya
Jadi yang dimaksud wamsahu diatas bukannya mengusap tapi sapulah, saya faham jika yang dimaksud disapu identik dengan dibersihkan. Jadi tidak mungkin apabila kita berwudhu hanya mengusap kepala akan menjadi bersih kepala kita.
Perlu ditatar khusus agar tidak ada pertentangan. Karena merujuk kepada ijtihad 4 imam sepakat dengan membasuh tanpa ada mengusap...clear    

hi hi hi ...... aku kira "menyapu kepala" bukan masalah, tinggal pelaksanaanya ......... ma'af, aku sering melihat bahwa sebagian besar kaum muslimin hanya mengusap sedikit rambut di kepala, tentunya cara ini tidak sesuai dengan yang dimaksudkan "menyapu kepala" pada ayat 5/6. dengan sendirinya wudhunya tidak sempunra. ...... apalagi kalo dibandingkan dengan ijtihad 4 imam ... gak pernah aku lihat orang membasuh kepala meskipun kepalnya gundul ........ okey

Jagona wrote:

Ibnu Sabil wrote:Sudah ketemu yang jadi biang keladinya
Jadi yang dimaksud wamsahu diatas bukannya mengusap tapi sapulah, saya faham jika yang dimaksud disapu identik dengan dibersihkan. Jadi tidak mungkin apabila kita berwudhu hanya mengusap kepala akan menjadi bersih kepala kita.
Perlu ditatar khusus agar tidak ada pertentangan. Karena merujuk kepada ijtihad 4 imam sepakat dengan membasuh tanpa ada mengusap...clear    

hi hi hi ...... aku kira "menyapu kepala" bukan masalah, tinggal pelaksanaanya ......... ma'af, aku sering melihat bahwa sebagian besar kaum muslimin hanya mengusap sedikit rambut di kepala, tentunya cara ini tidak sesuai dengan yang dimaksudkan "menyapu kepala" pada ayat 5/6. dengan sendirinya wudhunya tidak sempunra. ...... apalagi kalo dibandingkan dengan ijtihad 4 imam ... gak pernah aku lihat orang membasuh kepala meskipun kepalnya gundul ........ okey

Nah kesalahan ini yang harus diluruskan disini bung jago.
Kalow kepala yang gundul kira-kira apa yang mau dibersihkan?...Kecuali si gundul tsb sudah nyemplung ke kubangan minyak...hehehehe   

Ibnu Sabil wrote:Sudah ketemu yang jadi biang keladinya
Jadi yang dimaksud wamsahu diatas bukannya mengusap tapi sapulah, saya faham jika yang dimaksud disapu identik dengan dibersihkan. Jadi tidak mungkin apabila kita berwudhu hanya mengusap kepala akan menjadi bersih kepala kita.
Perlu ditatar khusus agar tidak ada pertentangan. Karena merujuk kepada ijtihad 4 imam sepakat dengan membasuh tanpa ada mengusap...clear    

pake sapu Lidi atow sapu Ijuk kangmas  

putramentari wrote:

Ibnu Sabil wrote:Sudah ketemu yang jadi biang keladinya
Jadi yang dimaksud wamsahu diatas bukannya mengusap tapi sapulah, saya faham jika yang dimaksud disapu identik dengan dibersihkan. Jadi tidak mungkin apabila kita berwudhu hanya mengusap kepala akan menjadi bersih kepala kita.
Perlu ditatar khusus agar tidak ada pertentangan. Karena merujuk kepada ijtihad 4 imam sepakat dengan membasuh tanpa ada mengusap...clear    

pake sapu Lidi atow sapu Ijuk kangmas  

Jika kepala tsb ada rambutnya sebaiknya pake lidi agar ujung lidi bisa menempel kulit kepala (agak ditekan) didorong dari depan ke belakang.
Khusus buat yang botak ijuk sepertinya lebih cocok.... :)

Ibnu Sabil wrote:

Jagona wrote:

Ibnu Sabil wrote:Sudah ketemu yang jadi biang keladinya
Jadi yang dimaksud wamsahu diatas bukannya mengusap tapi sapulah, saya faham jika yang dimaksud disapu identik dengan dibersihkan. Jadi tidak mungkin apabila kita berwudhu hanya mengusap kepala akan menjadi bersih kepala kita.
Perlu ditatar khusus agar tidak ada pertentangan. Karena merujuk kepada ijtihad 4 imam sepakat dengan membasuh tanpa ada mengusap...clear    

hi hi hi ...... aku kira "menyapu kepala" bukan masalah, tinggal pelaksanaanya ......... ma'af, aku sering melihat bahwa sebagian besar kaum muslimin hanya mengusap sedikit rambut di kepala, tentunya cara ini tidak sesuai dengan yang dimaksudkan "menyapu kepala" pada ayat 5/6. dengan sendirinya wudhunya tidak sempunra. ...... apalagi kalo dibandingkan dengan ijtihad 4 imam ... gak pernah aku lihat orang membasuh kepala meskipun kepalnya gundul ........ okey

Nah kesalahan ini yang harus diluruskan disini bung jago.
Kalow kepala yang gundul kira-kira apa yang mau dibersihkan?...Kecuali si gundul tsb sudah nyemplung ke kubangan minyak...hehehehe   

hi hi hi ........... kalo aku perhatikan bahwa dalam berwudhu itu, air wudhu harus mengenai kulit pada anggota badan "wajib/sunah wudhu" ...... barangkali itu adalah persyaratan syahnya wadhu. Buktinya kalo kita berwudhu di lengan ada sedikit cat yang terlewat (belum) dibersihkan, maka wudhunya tidak syah ...... ya kan ?
jadi dalam mengusap kepalapun air wudhu harus mencapai kulit kepala ....... caranya ? inilah yang harus dicari yang sesuai .......................... okey

Trit bagus koq mandek...
Padahal jika dikupas lebih mendalam akan bertambah keyakinan dan tidak ada syak lagi dalam berwudhu.

jadi dalam mengusap kepalapun air wudhu harus mencapai kulit kepala

jika mengusapnya ada tekanan ujung2 nya jadi membasuh dong.....klop

tujuan/fungsinya apaan sih?
mandi aja..

Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

Ibnu Sabil wrote:Trit bagus koq mandek...
Padahal jika dikupas lebih mendalam akan bertambah keyakinan dan tidak ada syak lagi dalam berwudhu.

jadi dalam mengusap kepalapun air wudhu harus mencapai kulit kepala

jika mengusapnya ada tekanan ujung2 nya jadi membasuh dong.....klop

hi hi hi ............ yang enak tuh, yang gundul ........... tinggal nyelupin kepalanya ke ember di isi air setengahnya aja ................. yeeesssssssssss

Jagona wrote:

Ibnu Sabil wrote:Trit bagus koq mandek...
Padahal jika dikupas lebih mendalam akan bertambah keyakinan dan tidak ada syak lagi dalam berwudhu.

jadi dalam mengusap kepalapun air wudhu harus mencapai kulit kepala

jika mengusapnya ada tekanan ujung2 nya jadi membasuh dong.....klop

hi hi hi ............ yang enak tuh, yang gundul ........... tinggal nyelupin kepalanya ke ember di isi air setengahnya aja ................. yeeesssssssssss

Kenapa tidak.....bisa dan sah2 saja........nambah adem tuh gundulnya....
        

Ibnu Sabil wrote:

Jagona wrote:

Ibnu Sabil wrote:Trit bagus koq mandek...
Padahal jika dikupas lebih mendalam akan bertambah keyakinan dan tidak ada syak lagi dalam berwudhu.

jadi dalam mengusap kepalapun air wudhu harus mencapai kulit kepala

jika mengusapnya ada tekanan ujung2 nya jadi membasuh dong.....klop

hi hi hi ............ yang enak tuh, yang gundul ........... tinggal nyelupin kepalanya ke ember di isi air setengahnya aja ................. yeeesssssssssss

Kenapa tidak.....bisa dan sah2 saja........nambah adem tuh gundulnya....
        

hi hi hi .......... itu bagi yang "gundul" ....... .... bagi yang gak gundul apalagi yang kribo, apa harus mandi besar setiap kali akan sholat ? ..... ngabisin air dong .......... okey

Walah sudah lama tidak online, makin ngawur aja nih pembahasan, Saya kira yang diusap atau yang disapu itu adalah "kepala yang lainnya'", bukan rambut, jika ada rambut maka bolehlah rambut itu diusap/sapu.

Makna diusap/sapu ini jika dilakukan usap/sapu bolakbalik secara terus-terusan, lantas apa bedanya dengan membasuh?

yang berserah diri wrote:Walah sudah lama tidak online, makin ngawur aja nih pembahasan, Saya kira yang diusap atau yang disapu itu adalah "kepala yang lainnya'", bukan rambut, jika ada rambut maka bolehlah rambut itu diusap/sapu.

Makna diusap/sapu ini jika dilakukan usap/sapu bolakbalik secara terus-terusan, lantas apa bedanya dengan membasuh?

hi hi hi .......... menurut petunjuk rosul hanya satu kali, tidak terus menerus sebagaimana yang anda duga .......... dengan sekali usap itu, air wudu harus bisa mencapai kulit kepala (ini yang penting) ............ tinggal cari caranya agar tercapai persyaratan wudu yang sempurna ................ okey

Ibnu Sabil wrote:Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

kok bisa diganti debu??

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

kok bisa diganti debu??

hi hi hi ............. ini masalah wudu oooommmm, gak ada debu-debuan .......... okey

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

kok bisa diganti debu??

Wah..wedi sudah kembali
  
Penggantian dengan debu jika memang tidak ada air untuk berwudhu, ini dinamakan tayamum.

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

kok bisa diganti debu??

Wah..wedi sudah kembali
  
Penggantian dengan debu jika memang tidak ada air untuk berwudhu, ini dinamakan tayamum.

bikin aja tret baru atuh mengenai tayamun .......... jangan pada tret ini .............. okey

Jagona wrote:

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

kok bisa diganti debu??

Wah..wedi sudah kembali
  
Penggantian dengan debu jika memang tidak ada air untuk berwudhu, ini dinamakan tayamum.

bikin aja tret baru atuh mengenai tayamun .......... jangan pada tret ini .............. okey

Maksudnya agar wedi tidak penasaran gitu ya bung jago...okey" saja... 
 

Ibnu Sabil wrote:

Jagona wrote:

Ibnu Sabil wrote:

SEGOROWEDI wrote:

Ibnu Sabil wrote:Membersihkan....dengan mandi cuma beda konsep dan caranya saja

kok bisa diganti debu??

Wah..wedi sudah kembali
  
Penggantian dengan debu jika memang tidak ada air untuk berwudhu, ini dinamakan tayamum.

bikin aja tret baru atuh mengenai tayamun .......... jangan pada tret ini .............. okey

Maksudnya agar wedi tidak penasaran gitu ya bung jago...okey" saja... 
 

hi hi hi ........ aku cuma berharap gak terpancing ama wedi .......... katanya dia jebolan ponpes

tujuanya: membersihkan..
kalau gak ada air, diganti debu??
  

SEGOROWEDI wrote:
tujuanya: membersihkan..
kalau gak ada air, diganti debu??
  

yeeehhhhhhh ................ kata aa bil juga itu namanya tayamum bukan wudhu ....... ini tretnya masalah wudhu .......................okey

hanya beda nama karena beda media..
tapi fungsi/tujuannya kan sama: membersihkan (diri sebelum solat)

Berikut cara berwudlu yang di ajarkan Rosulullah, di ambil dari Sahih Bukhari, Semoga bermanfaat :

179. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Bapaknya bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada 'Abdullah bin Zaid -dia adalah kakek 'Amru bin Yahya-, "Bisakah engkau perlihatkan kepadaku bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu?" 'Abdullah bin Zaid lalu menjawab, "Tentu." Abdullah lalu minta diambilkan air wudlu, lalu ia menuangkan air pada kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, lalu berkumur dan mengeluarkan air dari dalam hidung sebanyak kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan dua kali dua kali sampai ke siku, kemudian mengusap kepalanya dengan tangan, dimulai dari bagian depan dan menariknya hingga sampai pada bagian tengkuk, lalu menariknya kembali ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya."

184. Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Yahya dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Zaid, bahwa ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya, atau berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dari satu cedukan telapak tangannya. Dia lakukan ini tiga kali. Kemudian membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian mengusap kepalanya dengan tangan dan menariknya (ke belakang kepala) lalu mengembalikannya sekali, lalu membasuh kedua kakinya hingga ke
mata kaki. Setelah itu ia berkata, "Begitulah wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

185. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhhaib dari 'Amru bin Yahya dari Bapaknya berkata; Aku pernah menyaksikan 'Amru bin Abu Hasan bertanya kepada 'Abdullah bin Zaid tentang wudlunya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abdullah lalu minta diambilkan bejana berisi air, lalu ia memperlihatkan kepada mereka cara wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia memulai dengan menuangkan air dari bejana ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh mukanya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya dengan tangan, ia mulai dari bagian depan ke belakang lalu mengembalikannya lagi (ke arah depan), kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua kakinya." Dan telah menceritakan kepada kami Musa berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, "Ia mengusap kepalanya satu kali."

190. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abu Salamah berkata, telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Yahya dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Zaid berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, lalu kami menyiapkan air dalam sebuah bejana yang terbuat dari tembaga. Beliau
lalu berwudlu; membasuh muka tiga kali, lalu membasuh tangan dua kali dua kali, lalu mengusap kepalanya dimulai dari depan ke belakang dan menariknya kembali ke depan. Kemudian membasuh kedua kakinya."

wudhu versi Abdullah bin Zaid:
ia menuangkan air pada kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, lalu berkumur dan mengeluarkan air dari dalam hidung sebanyak kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan dua kali dua kali sampai ke siku, kemudian mengusap kepalanya dengan tangan, dimulai dari bagian depan dan menariknya hingga sampai pada bagian tengkuk, lalu menariknya kembali ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya.

menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya, atau berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dari satu cedukan telapak tangannya. Dia lakukan ini tiga kali. Kemudian membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian mengusap kepalanya dengan tangan dan menariknya (ke belakang kepala) lalu mengembalikannya sekali, lalu membasuh kedua kakinya hingga ke
mata kaki

menuangkan air dari bejana ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh mukanya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya dengan tangan, ia mulai dari bagian depan ke belakang lalu mengembalikannya lagi (ke arah depan), kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua kakinya." Dan telah menceritakan kepada kami Musa berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, "Ia mengusap kepalanya satu kali."

membasuh muka tiga kali, lalu membasuh tangan dua kali dua kali, lalu mengusap kepalanya dimulai dari depan ke belakang dan menariknya kembali ke depan. Kemudian membasuh kedua kakinya."


beda-beda?