ALLAH adalah NAMA KHUSUS tuhan yang ASLI

putramentari wrote:

saya berani  

abu hanan wrote:nitip mesem ah..jadi inget rahul dan anjali di kuch2 hota hai..hahha galih dan ratna bener2 deh..owalah wiro wiro..owh wiro..

dee-nee wrote:

putramentari wrote:

saya berani  

jadi Yesus adalah Tuhan ??

kalau gitu hapus aja dua thread ini

1. http://www.laskarislam.com/t7366-apa-buktinya-kalau-yesus-itu-tuhan?highlight=yesus+bukan+tuhan
2. http://www.laskarislam.com/t5755-yesus-bukan-tuhan?highlight=yesus+bukan+tuhan

repot amat debat2 sampe sekian halaman kalau diyakini yesus adalah tuhan

wakakakakakakakakaka

thread 1 yang bikin malah Mutiara sendiri

         

bahwa Tuhan artinya dalam bahasa Indonesia (sesuai KBBI) artinya Yang Mahakuasa (Sang Khalik)

mbdee wrote:Allah artinya Tuhan >> supaya bisa kita lihat apakah boleh atau tidak menggunakan kata Allah dengan kata lain

Point saya di thread ini : Allah artinya Tuhan ….

'NDARIE wrote:

amara wrote:kalau menyekutukan Allah itu artinya TIDAK menuhankan Allah, karena INGKAR dan tidak mematuhi perintah utama Allah, yakni melakukan DOSA BESAR kesryirikan sehingga disebut KAFIR.

Dosa tak terampuni dosa syirik itu. Artinya tidak menuhankan Allah.

QS 109. AL KAAFIRUUN

Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ 1
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ 2
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ 3
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ 4
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ 5
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku". لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ 6

betul kak, tuhan kita para muslimin dan muslimah adalah BERBEDA alias tidak sama dengan tuhannya para kafir, hanya muslim lah yang menyembah tuhan yang sesungguhnya, sedangkan kafir menyembah tuhan palsu.

  

Asal usul Kata "TUHAN"

Selama ini kita sering menggunakan kata Tuhan untuk menggantikan nama Allah SWT, baik dalam berdoa, dalam berucap, dan juga untuk mengucapkan sumpah "Demi Tuuuuuhannnnnn" (Arya Wiguna).

Mungkin di antara ikhwan & akhwat ada yang bingung sewaktu membaca judul tersebut, lho... memang benar kan menyebut kata Allah dengan “Tuhan”, memangnya ada yang salah? Mungkin ada yang bertanya seperti itu, atau ada juga komentar lain, “Ah, wajar aja kok, toh maksudnya sama aja kaya sinonim lainnya seperti “Yang Di Atas””, dll. Tapi pernahkah terpikir di antara kita darimana sebenarnya asal-usul kata “Tuhan”? Kita sebagai umat Islam harus tau sejarahnya, ternyata asal kata "Tuhan" berasal dari tuhannya orang kristen

Konon, kata “TUHAN” hanyalah plesetan dari kata “TUAN” (kok bisa?). Hal ini terjadi karena kesalahan seorang Belanda yang bernama Leijdecker pada tahun 1678. Peristiwa itu diterangkan secara menarik oleh Alif Danya Munsyi di majalah Tiara (1984). Dalam makalahnya itu, Alif menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sebagai salah satu gejala paramasuai, yaitu penambahan bunyi ‘h’ yang nirguna pada kata-kata tertentu, misalnya hembus, hempas, hasut, dan TUHAN. Gejala itu timbul karena pengaruh lafal daerah, rasa tak percaya pada diri sendiri, dan yang sangat penting adalah yang berkaitan dengan penjajahan bangsa-bangsa Eropa terhadap Indonesia. Lingua Franca Melayu yang dipakai bangsa-bangsa Eropa antara lain Portugis dan Belanda sebagai bahasa administrasi untuk kegiatan ekonomi dan politik di seantero Nusantara, juga dipakai dalam kepentingan penyiaran agama Nasrani (agama umum yang dianut bangsa Eropa).

Peralihan TUAN menjadi TUHAN sepenuhnya bersumber dari kepercayaan kalangan Kristen terhadap Isa Al Masih. Mereka (bangsa Eropa) biasa menyebut Isa dengan panggilan “TUAN”, yang dalam bahasa Yunani adalah ‘Kyrios’, dalam bahasa Portugis‘senor’, dalam bahasa Belanda ‘heere’, dalam bahasa Perancis ‘seigneur’, dan dalam bahasa Inggris ‘lord’. Contohnya kalimat “The grace of our lord Jesus Christ be with your spirit”.

Ketika penghayatan ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, mula-mula oleh bangsa Portugis yang bernama Browerius, pada tahun 1663, sebutan Isa Al Masih masih TUAN, tetapi ketika orang Belanda yang bernama Leijdecker pada tahun 1678 menerjemahkan surat-surat Paulus itu, sebutan TUAN telah berubah menjadi TUHAN. Dengan kata lain, Leijdecker yang pertama kali menulis TUAN menjadi TUHAN. Dengan demikian, jelaslah bahwa kosakata TUHAN masuk ke dalam bahasa Indonesia sebagai pengaruh agama Kristen. Pada mulanya hanya sebagai plesetan atau salah tulis orang Belanda, tapi selanjutnya dibakukan sebagai kosakata baru yang disejajarkan dengan Kata Ilah dalam Bahasa Arab.

Karena itulah dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S.Poerwadarminta (orang Katolik) tidak memberikan keterangan apapun tentang kata TUHAN, kecuali menyamakannya dengan Allah!! (Astagfirullah). Maksudnya menyamakan TUHAN (sebutan Isa yang salah tulis oleh orang Belanda) dengan Allah. Atau dengan kata lain, menyamakan Isa dengan Allah!!! Padahal di Al Qur’an disebutkan dengan jelas:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al Maaidah: 72)

Di sini terlihat bahwa Kamus Bahasa Indonesia sendiri akhirnya tunduk pada kesepakatan yang terjadi dalam pemahaman massal tentang TUHAN, yakni sebagai sebutan dari Jesus yang disembah dan diibadahi oleh umat Nasrani. Yang mana asalnya hanyalah sebutan kehormatan bagi seseorang seperti ‘tuan’ dalam bahasa Indonesia, dan ‘Gusti Pangeran’dalam bahasa Jawa, atau ‘Rabb’ dalam bahasa Arab.

Sehingga, Tidak Ada Tuhan Selain Allah lebih layak menjadi terjemahan dari “Laa Rabba Illallah”. Sementara syahadat seorang muslim bukanlah itu, tapi “Laa Ilaaha Illallah” (Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah).

Wallahu a’lam bishawab

abu hanan wrote:lha kalow sayah menerima "allah berarti sang khalik" maka itu bicara tentang rabb..padahal allah itu berada di 2 tempat, rabb dan ilaah..

already been taken wrote:https://www.facebook.com/jakartatolaksyariah/posts/10152084306902459

Asal usul Kata "TUHAN"

Selama ini kita sering menggunakan kata Tuhan untuk menggantikan nama Allah SWT, baik dalam berdoa, dalam berucap, dan juga untuk mengucapkan sumpah "Demi Tuuuuuhannnnnn" (Arya Wiguna).

Mungkin di antara ikhwan & akhwat ada yang bingung sewaktu membaca judul tersebut, lho... memang benar kan menyebut kata Allah dengan “Tuhan”, memangnya ada yang salah? Mungkin ada yang bertanya seperti itu, atau ada juga komentar lain, “Ah, wajar aja kok, toh maksudnya sama aja kaya sinonim lainnya seperti “Yang Di Atas””, dll. Tapi pernahkah terpikir di antara kita darimana sebenarnya asal-usul kata “Tuhan”? Kita sebagai umat Islam harus tau sejarahnya, ternyata asal kata "Tuhan" berasal dari tuhannya orang kristen

Konon, kata “TUHAN” hanyalah plesetan dari kata “TUAN” (kok bisa?). Hal ini terjadi karena kesalahan seorang Belanda yang bernama Leijdecker pada tahun 1678. Peristiwa itu diterangkan secara menarik oleh Alif Danya Munsyi di majalah Tiara (1984). Dalam makalahnya itu, Alif menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sebagai salah satu gejala paramasuai, yaitu penambahan bunyi ‘h’ yang nirguna pada kata-kata tertentu, misalnya hembus, hempas, hasut, dan TUHAN. Gejala itu timbul karena pengaruh lafal daerah, rasa tak percaya pada diri sendiri, dan yang sangat penting adalah yang berkaitan dengan penjajahan bangsa-bangsa Eropa terhadap Indonesia. Lingua Franca Melayu yang dipakai bangsa-bangsa Eropa antara lain Portugis dan Belanda sebagai bahasa administrasi untuk kegiatan ekonomi dan politik di seantero Nusantara, juga dipakai dalam kepentingan penyiaran agama Nasrani (agama umum yang dianut bangsa Eropa).

Peralihan TUAN menjadi TUHAN sepenuhnya bersumber dari kepercayaan kalangan Kristen terhadap Isa Al Masih. Mereka (bangsa Eropa) biasa menyebut Isa dengan panggilan “TUAN”, yang dalam bahasa Yunani adalah ‘Kyrios’, dalam bahasa Portugis‘senor’, dalam bahasa Belanda ‘heere’, dalam bahasa Perancis ‘seigneur’, dan dalam bahasa Inggris ‘lord’. Contohnya kalimat “The grace of our lord Jesus Christ be with your spirit”.

Ketika penghayatan ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, mula-mula oleh bangsa Portugis yang bernama Browerius, pada tahun 1663, sebutan Isa Al Masih masih TUAN, tetapi ketika orang Belanda yang bernama Leijdecker pada tahun 1678 menerjemahkan surat-surat Paulus itu, sebutan TUAN telah berubah menjadi TUHAN. Dengan kata lain, Leijdecker yang pertama kali menulis TUAN menjadi TUHAN. Dengan demikian, jelaslah bahwa kosakata TUHAN masuk ke dalam bahasa Indonesia sebagai pengaruh agama Kristen. Pada mulanya hanya sebagai plesetan atau salah tulis orang Belanda, tapi selanjutnya dibakukan sebagai kosakata baru yang disejajarkan dengan Kata Ilah dalam Bahasa Arab.

Karena itulah dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S.Poerwadarminta (orang Katolik) tidak memberikan keterangan apapun tentang kata TUHAN, kecuali menyamakannya dengan Allah!! (Astagfirullah). Maksudnya menyamakan TUHAN (sebutan Isa yang salah tulis oleh orang Belanda) dengan Allah. Atau dengan kata lain, menyamakan Isa dengan Allah!!! Padahal di Al Qur’an disebutkan dengan jelas:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al Maaidah: 72)

Di sini terlihat bahwa Kamus Bahasa Indonesia sendiri akhirnya tunduk pada kesepakatan yang terjadi dalam pemahaman massal tentang TUHAN, yakni sebagai sebutan dari Jesus yang disembah dan diibadahi oleh umat Nasrani. Yang mana asalnya hanyalah sebutan kehormatan bagi seseorang seperti ‘tuan’ dalam bahasa Indonesia, dan ‘Gusti Pangeran’dalam bahasa Jawa, atau ‘Rabb’ dalam bahasa Arab.

Sehingga, Tidak Ada Tuhan Selain Allah lebih layak menjadi terjemahan dari “Laa Rabba Illallah”. Sementara syahadat seorang muslim bukanlah itu, tapi “Laa Ilaaha Illallah” (Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah).

Wallahu a’lam bishawab

Sesungguhnya sama saja bagi mereka, kamu ingatkan atau tidak, mereka tidak akan beriman. 2:6

abu hanan wrote:lha mangkah itu,back..
allah nih kan sebuah kata yang mempunyai posisi di 2 tempat yaitu posisi rabb/khaliq dan ilaah..2 tempat itu kan beda pengertian seperti presiden dan kepala tentara..
kalow diakui sebagai presiden tetapi ditolak sebagai kepala tentara (pangti) nih serdadunyah jelas sakit jiwa wkwkwkwk..

abu hanan wrote:prosa arab kuno menunjukkan bahwa kata allah itu merujuk ke sosok yang supreme being sedangkan hubal dan abal2 pun uda dikenal/diimani sebagai ilaah tetapi bukan rabb..sedangkan kata allah,berdasar al quran, itu dikenal arab pra islam sebagai rabb tetapi bukan ilaah..

abu hanan wrote:berarti itu kan allah ada di 2 posisi toh?

abu hanan wrote:nah kalow sebagai tuhan/khaliq maka bisa diterima jika allah artinyah tuhan (konteks rabb)..bener yah?

abu hanan wrote:walaupun akan balik rancu kalow ditranslate seperti bacaan hamdalah..

abu hanan wrote:kalow sebagai ilaah,nah ini berarti butuh nama untuk membedakan dengan alihah (dewas/tuhans) yang beredar dalam keyakinan orang laen..

putramentari wrote:tidak ada yang lucu, yang lucu adalah cara kamu mengkusutkan sesuatu yang gampang kalo dipahami dalam bahasa arab.


lagian  semua muslimpun berani menulis :

yesus adalah Tuhan menurut WEDI atau menurut umat kristen.


untuk masalah hapus trit, jawabannya gampang :


bukan urusan gue, gue bukan moderator, simple toh   

amara wrote:

'NDARIE wrote:

amara wrote:kalau menyekutukan Allah itu artinya TIDAK menuhankan Allah, karena INGKAR dan tidak mematuhi perintah utama Allah, yakni melakukan DOSA BESAR kesryirikan sehingga disebut KAFIR.

Dosa tak terampuni dosa syirik itu. Artinya tidak menuhankan Allah.

QS 109. AL KAAFIRUUN

Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ 1
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ 2
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ 3
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ 4
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ 5
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku". لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ 6

betul kak, tuhan kita para muslimin dan muslimah adalah BERBEDA alias tidak sama dengan tuhannya para kafir, hanya muslim lah yang menyembah tuhan yang sesungguhnya, sedangkan kafir menyembah tuhan palsu.

  

yoip :)

1) Allah itu NAMA KHUSUS tuhan yang asli, sehingga tidak boleh diterjemahkan menjadi kata tuhan atau apapun.
2) tuhan itu banyak, segala yang DISEMBAH adalah tuhan, termasuk jika itu adalah tuhan palsu seperti uang, yesus, dll kalau disembah maka itu adalah tuhan.
3) kalau menyebut TUHAN maka tergantung yang mengucapkan, kalau mulsim maka pasti maksudnya adalah Allah, tapi kalau kafir maka itu BUKAN Allah.
4) tapi kalau menyebut ALLAH, maka jelas itu adalah tuhan yang asli, penyalahgunaan nama: Allah ini untuk menyebut selain Allah, sang tuhan yang asli, terancam adzab dari Allah.
dan adalah tugas muslim untuk meluruskan penyalahgunaan kata dan nama Allah ini , supaya TIDAK DIGUNAKAN untuk menyebut yang BUKAN Allah.
5) Allah juga bukan tuhannya bangsa arab saja, tapi tuhan seluruh manusia dan alam semesta, meski tak disembah, tapi Allah tetaplah tuhan, meski tak dipertuhan dan tak menjadi tuhannya kafir. Bahasa arabnya TUHAN itu bukan Allah, tapi ILLAH.
6) Allah adalah tuhan asli semua manusia dan seluruh alam semesta, meski yang menyembahNya hanyalah muslim, sedangkan kafir menuhankan yang bukan Allah.

setuju/

putramentari wrote:yesus adalah Tuhan menurut WEDI atau menurut umat kristen.

abu hanan wrote:@mbdee

bahwa Tuhan artinya dalam bahasa Indonesia (sesuai KBBI) artinya Yang Mahakuasa (Sang Khalik)

lha mana bisa deal?
kita bahas kata "allah" ini karena ada 2 pijakan,rabb (yang maha kuasa) dan ilaah (sesembahan)..
lha kalow sayah menerima "allah berarti sang khalik" maka itu bicara tentang rabb..padahal allah itu berada di 2 tempat,rabb dan ilaah..

frontline defender wrote:

putramentari wrote:yesus adalah Tuhan menurut WEDI atau menurut umat kristen.

berarti berdasarkan ini :

QS. 5:72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Nabi Isa adalah Allah ya, menurut Kafir Ahli Kitab?  

saya minta mbah abu deal dulu bahwa Tuhan sesuai KBBI artinya Yang
Mahakuasa ...

abu hanan wrote:yang kopi..yang air..yang kacang...
-------

saya minta mbah abu deal dulu bahwa Tuhan sesuai KBBI artinya Yang
Mahakuasa ...

lha uda sayah tulis diatas..
sayah coba paksa KKBI utk masuk ke hamdalah..halah ngaku hayo..gak dibaca yah?

btw .... kata Tuhan yang saya maksud disini cuma KBBI 1 saja ... karena KBBI 2 pun tidak bisa dipakai dalam term Quran .... karena KBBI 2 merujuk pada berhala (sesuatu yang bukan Yang Mahakuasa) .... tuhan menurut KBBI 2 pun tidak bisa diartikan rabb/ilaah

tuhan menurut KBBI 2
pun tidak bisa diartikan rabb/ilaah

desertir/tidak taat/membangkang itu tidak dapat dikatakan sebagai sakit jiwa, mengingat itu adalah sesuatu/kesalahan yang wajar dilakukan, kenapa? karena taat itu nggak gampang

ada yang mengimani/mengenal Allah sebagai ilah juga, di Al-Quran Kafir Quraisy kan dikomplainnya karena mengilahkan ilah2 lain selain Allah, selain mengilahkan Allah!

benar, tapi masalahnya bagi orang2 tertentu, Allah hanya berposisi sebagai Rabb/Khaliq saja, tidak berada diposisi ilah!

rancu gimana to mbah? Rabbnya kan tinggal diterjemahin menjadi Pemelihara, aja!

ilah2 lain selain Allah itu kan pada dasarnya bukan ilah mbah, berdasarkan ayat "tiada ilah selain Allah"!

abu hanan wrote:@bek..

lha kalow uda jelas dan uda diangkat sumpah lalu desersi,moso gak boleh dikatakan sakit jiwa?ya wis..bocor halus ajah deh..
  

abu hanan wrote:itu kan berarti ;
1.ada pihak yang mengenal allah sebagai ilaah,dan menolak allah sebagai rabb..

abu hanan wrote:iyah kalow pemelihara..lha kalow ada yang terjemahin penguasa gimanah?moso kita jawab ; bolehlah..
sedangkan kebolehan itu bisa disalahgunakan dengan konsep "Dalam deisme , Tuhan adalah pencipta (tapi tidak dengan penopang) alam semesta. "..
atow kalow kita ikut modelnyah si sarwar..

ash shaffat 126
اللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ

itu kalow ayatnyah ditujukan ke deisme..mereka bisa ajah bilang ; pencipta dan pemelihara itu beda booo..
  

abu hanan wrote:gak lah..karena ilaah secara etimologi itu justru gak bisa dibatasi apapun..sedangkan ayat diatas itu kan PEMBATASAN..

abu hanan wrote:

tuhan menurut KBBI 2
pun tidak bisa diartikan rabb/ilaah

mbdee..
sebetulnyah sayah kesulitan menulis Tuhan karena terbiasa menulis tuhan..tapi wokeh deh,sayah coba lagi dan terus mencoba untuk tak berhenti mencoba agar senantiasa berusaha mencoba lagi..wkwkwk..

tuhan,dikonotasikan sebagai berhala versi kkbi..akan tetapi di arabic nih kata berhala itu dilabeli ilaah juga..kan makna ilaah itu "menyatakan tunduk pada sesuatu"..kalow sistem 2 arah,ada penyembah (yg tunduk) dan ada yang disembah (yg menundukkan)..

contohnyah:
allah adalah ilaah (yg disembah,yg menundukkan)
hubal adalah ilaah (konteks idem)
hawa nafsu adalah ilaah (konteks idem)
dsb..

mbah abu wrote:sebetulnyah sayah kesulitan menulis Tuhan karena terbiasa menulis tuhan

abu hanan wrote:diawal telah sayah jelaskan bahwa ilaah ini bermakna "rela tunduk" krn ada yang harus ditaati sebagai manifestasi dari "rela tunduk"..

nah kalow Tuhan kkbi 1 itu yg maha kuasa (konteks rabb),maka tuhan kkbi 2 itu yg disembah (konteks ilaah)..
contoh :
si fulan menjadikan hawa dingin sebagai tuhan»si fulan menyembah hawa dingin..

si fulan menuhankan fulus al money » si fulan tunduk pada uang,yg berarti hidup si fulan mengabdi pada harta..

nah kan pelannnnnn bangetsssss....

amara wrote: