Siapakah Muhammad Menurut Alquran

First topic message reminder :



Muhammad adalah Nabi terakhir, keturunan Ibrahim melalui Ismael yang menjadi nenek moyang bangsa-bangsa Arab. Muhammad dilahirkan oleh Aminah yang meninggal dunia sewaktu Muhammad berumur enam bulan, dan bapaknya bernama Abdullah yang meninggal sebelum kelahiran Muhammad, putra tunggalnya. Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal di kota Makkah pada th. 53 sebelum Hijrah dan meninggal dunia pada tanggal yang sama pada th.10 Hijriah. Jika diperhatikan istilah yang jadi nama Abdullah, Aminah dan Muhammad, dapatlah diketahui bahwa kepercayaan pada Allah yang Esa telah ada juga sebelum Muhammad sebagai ajaran agama yang disampaikan oleh para Nabi Allah. Seterusnya dari nama-nama itu didapat pula pengertian bahwa ketiga pribadi itu tergolong orang baik di kalangan persukuan Quraisy di kota Makkah. Permulaan masa kenabian beliau terjadi sewaktu beliau berumur 40 tahun, kepadanya diwahyukan ayat 96/1 s/d 96/5 dan berakhir dengan turunnya ayat 5/3 sewaktu beliau berumur 63 tahun. Seterusnya:


A. Tentang kenabian Muhammad dan tugas kerasulannya baiklah kita kutipkan saja maksud ayat-ayat suci di mana setiap orang dapat menilai atas dalil yang kuat:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَ
وْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللّهَ شَيْئاً وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ
3/144. Dan tidaklah Muhammad itu kecuali Rasul. Sungguh telah berlalu Rasul-rasul sebelumnya;
Apakah jika dia mati atau terbunuh (diperangi) kamu berputar atas tumitmu? Dan siapa yang berputar
atas dua tumitnya maka tiadalah dia membahayakan Allah sedikit juga,
dan Allah akan membalasi orang-orang yang bersyukur.

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ. . . . .
5/67. Wahai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu . . . . . . . . . . . . . . . . .
                                                                                                                 
مَّا عَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلاَغُ وَاللّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ
5/99. Tiadalah (tugas) atas Rasul itu kecuali menyampaikan, dan Allah
mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu    sembunyikan.

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
6/106. Ikutlah apa yang diwahyukan kepada engkau dari Tuhanmu.
Tiada Tuhan selain DIA, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik itu.

وَلَوْ شَاء اللّهُ مَا أَشْرَكُواْ وَمَا جَعَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً وَمَا أَنتَ عَلَيْهِم بِوَكِيلٍ
6/107. Dan kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka itu menserikatkan (Allah)
dan tidaklah engkau Kami jadikan pemelihara atas mereka,                    
dan tidaklah engkau penjaga atas mereka.

وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ
وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
6/153. Dan bahwa (Alquran) ini adalah TuntunanKU yang Kukuh, maka ikutilah dia
dan jangan mengikuti garis-garis hukum (lain) maka hal itu akan memisahkan kamu dari
garis hukumNYA. Itulah yang DIA wasiatkan padamu tentangnya semoga kamu menginsyafi.

اتَّبِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ
7/3.  Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah
mengikuti pimpinan selain DIA, amat sedikit yang kamu pikirkan.
 
قُلْ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أُبَدِّلَهُ مِن تِلْقَاء نَفْسِي
إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَا يُوحَى إِلَيَّ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
10/15. ..Katakanlah, tiada (tugas) bagiku untuk mengubahnya dari yang sampai
pada diriku, bahwa yang aku ikut hanyalah apa yang diwahyukan kepadaku, bahwa
aku takut pada siksaan di Hari yang besar jika aku menyanggah Tuhanku.

وَاتَّبِعْ مَا يُوحَى إِلَيْكَ وَاصْبِرْ حَتَّىَ يَحْكُمَ اللّهُ وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ
10/109. Dan ikutlah apa yang diwahyukan kepadamu dan tabahlah hingga
Allah menghukum dan DIA adalah yang sebaik-baiknya Hakim.

وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَداً
8/27. Dan analisakanlah apa yang diwahyukan kepadamu dari Kitab Tuhanmu.
Tiada perubahan bagi KalimatNYA dan tidak akan engkau dapati
pelindung selain DIA.

إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
27/91. Bahwasanya aku diperintah untuk menyembah Tuhan negeri (Makkah) ini  yang DIA muliakan.
Dan kepunyaanNYA tiap sesuatunya. Dan aku diperintah untuk jadi orang Islam.

وَاتَّبِعْ مَا يُوحَى إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً
33/2. Dan ikutlah apa yang diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu
bahwa Allah pemberi kabar tentang apa yang kamu perbuat.

فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ . . .
42/48. Jika mereka berpaling maka tidaklah Kami utus engkau jadi
pengawas atas mereka, bahwa (tugas) atasmu hanyalah menyampaikan ..

فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
43/43. Maka berpeganglah pada apa yang diwahyukan kepadamu, bahwa engkau
ada di atas tuntunan yang kukuh. Dan bahwa dia (Alquran) itu jadi pemikiran
untukmu dan untuk kaummu, dan kamu akan ditanyai.

قُلْ مَا كُنتُ بِدْعاً مِّنْ الرُّسُلِ
وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ
46/9. Katakanlah, tidaklah aku seorang istimewa dari Rasul-rasul itu, dan tidaklah aku
mengetahui apa yang diperbuat padaku begitupun padamu, bahwa yang aku ikut hanyalah apa
yang diwahyukan kepadaku, dan tidaklah aku ini kecuali pemberi ingat yang nyata.



Sejarah membuktikan bahwa Muhmamad itu tidak pernah belajar menulis dan membaca karenanya beliau adalah seorang yang buta huruf. Hal ini disebut dalam Alquran pada ayat :

وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ إِذاً لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ
29/48. Dan tidaklah engkau pernah menganalisa sesuatu kitab sebelumnya
dan tidaklah engkau menulisnya (Alquran itu). Ketika (memperhatikan ini) jadi ragulah
orang-orang yang membatalkan.

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ
يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
62/2. DIALAH yang membangkitkan pada orang-orang buta-huruf seorang Rasul dari mereka yang
menganalisakan atas mereka pertanda-pertandaNYA dan mencerdaskan mereka dan mengajarkan pada mereka
Kitab dan hikmah (science), dan walaupun mereka sebelumnya berada dalam kesesatan nyata.



Muhammad, selaku Nabi dan Rasul yang menyampaikan Kitab Suci Alquran tidak memiliki kesanggupan apa-apa melebihi manusia lain. Hal ini dibuktikan oleh maksud ayat :

لَيْسَ لَكَ مِنَ الأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذَّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ
3/128. Tidak ada pada engkau urusan sesuatu juga, apakah DIA member tobat
atas mereka atau menyiksa mereka, bahwa mereka itu orang-orang zalim.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي
وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ
6/57. Katakanlah : bahwa aku ini atas keterangan dari Tuhanku dan kamu mendustakannya.
Tiada padaku apa yang kamu minta segerakan dengannya, bahwa hukum itu hanyalah kepunyaan
Allah yang menceritakan hal yang logis dan DIA Pemberi penjelasan yang baik

قُل لَّوْ أَنَّ عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ لَقُضِيَ الأَمْرُ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِالظَّالِمِينَ
6/58. Katakanlah, sekiranya ada padaku apa yang kamu minta segerakan itu, akan terlaksanalah
urusan itu di antara aku dan antara kamu dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang zalim.

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
28/56. Bahwa engkau tidak dapat memberi pertunjuk orang yang engkau sukai,
akan tetapi Allah hanya yang memberi pertunjuk pada orang yang DIA kehendaki
dan DIA lebih mengetahui orang-orang yang diberi pertunjuk.



Sehubungan dengan Hadis Nabi yang telah kita perbincangkan, maka di bawah ini diberikutkan maksud ayat-ayat suci selaku dasar hukum yang harus terlaksana di antara masyarakat manusia. Muhammad sendiri tidak pernah keluar dari dasar hukum itu sewaktu berbicara dan bertindak dalam masa kenabiannya :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ
آمَنُواْ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن
يَتَحَاكَمُواْ إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُواْ أَن يَكْفُرُواْ بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً
4/60. Apa tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang mengajarkan bahwa mereka beriman
pada apa yang diturunkan kepada engkau dan, pada apa yang diturunkan sebelum engkau? Mereka
ingin mencari hukum kepada thaguut, dan sungguh mereka diperintah agar kafir padanya.
Dan setan itu ingin menyesatkan mereka pada kesesatan yang jauh.

وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُ
واْ مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَآئِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ
وَاللّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً
4/81. Dan mereka berkata (kami dalam kepatuhan) "tha'ah", maka ketika mereka
menghindar dari sisi engkau, sebahagian dari mereka menyampaikan yang tidak engkau katakan.
Dan Allah menuliskan apa yang mereka sampaikan itu, maka berpalinglah dari mereka
dan berserah dirilah pada Allah dan cukuplah Allah jadi penjaga.

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلاَ يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللّهِ
وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لاَ يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطاً
4/108. Mereka bersembunyi dari manusia dan tidak bersembunyi dari Allah padahal
DIA bersama mereka ketika mereka menyampaikan apa yang tidak DIA redhai dari
perkataan itu, dan Allah menguasai apa-apa yang mereka perbuat.

وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ
وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ
اللّهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
5/49. Dan hukumlah di antara mereka dengan apa yang Allah turunkan, dan janganlah ikuti keserakahan
mereka dan awasilah mereka yang akan menfitnah engkau tentang setengah yang Allah turunkan kepada
engkau, jika mereka berpaling maka ketahuilah bahwa Allah ingin mengenai mereka dengan setengah
dosa mereka. dan bahwa kebanyakan dari manusia itu adalah orang-orang fasik.

قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لاَ يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللّهِ يَجْحَدُونَ
6/33. Sungguh Kami mengetahui bahwa akan mendukacitakan engkau apa yang mereka katakan padahal mereka
itu tidak mendustakan engkau, akan tetapi orang-orang zalimlah yang menantang pada ayat-ayat Allah.

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمْ
وَكَانُواْ شِيَعاً لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
6/159. Bahwa orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan berada dalam bergolong-golongan,
tidaklah engkau dari mereka tentang sesuatu juga. Bahwa urusan mereka itu kepada Allah
kemudian DIA akan mengabarkan pada mereka apa-apa yang mereka perbuat.

وَإِن كَادُواْ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذاً لاَّتَّخَذُوكَ خَلِيلاً
17/73. Dan sungguh hampir saja mereka memfitnah engkau tentang yang Kami wahyukan kepada engkau agar
engkau mengada-ada selain dia (Alquran) atas Kami, dan ketika itu mereka ambillah engkau selaku pengatur.

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا
تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
22/52. Dan tidaklah Kami utus sebelum engkau seorang Rasul begitupun Nabi kecuali ketika dia telah
berlalu (meninggal) datanglah setan pada amanat-amanatnya, lalu Allah melenyapkan apa yang didatangkan
psetan itu kemudian Allah. memberi hukum dengan ayat-ayatNYA dan Allah itu Tahu dan Bijaksana.

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَاباً
مُّتَشَابِهاً مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ
جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَن يُضْلِلْ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
39/23. Allah menurunkan Hadis yang lebih baik selaku Kitab mengandung ayat Mutasyabihat
berulang-ulang yang menegakkan bulu roma pada kulit orang-orang yang takut pada Tuhannya,
kemudian kulit mereka jadi lembut begitupun hati mereka pada memikirkan Allah. Itulah pertunjuk
Allah DIA beri pertunjuk dengannya orang yang DIA kehendaki, dan siapa yang Allah
sesatkan maka tiadalah baginya pemertunjuk.

اللّهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لاَ رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللّهِ حَدِيثاً
4/87. Allah itu tiada tuhan selain DIA. Akan DIA kumpulkan kamu pada Hari Kiamat yang tiada
keraguan padanya. Dan siapa lagi yang lebih benar daripada Allah tentang Hadis ? .

وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ العَذَابُ بَغْتَةً وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
39/55. Dan ikutlah yang lebih baik (menurut penilaian diri) dari apa yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu sebelum siksaan datang padamu secara mendadak dan kamu tidak menyadari.

مَا يُقَالُ لَكَ إِلَّا مَا قَدْ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِن قَبْلِكَ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ
41/43. Tidaklah dikatakan untukmu (oleh masyarakat) kecuali apa-apa yang dikatakan untuk
Rasul-rasul sebelum engkau. Bahwa Tuhanmu adalah pemilik keampunan dan pemilik balasan yang pedih.

تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَ اللَّهِ وَآيَاتِهِ يُؤْمِنُونَ
45/6. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami analisakan atasmu dengan hal yang logis maka
pada Hadis mana lagi mereka beriman sesudah Allah dan ayat-ayatNYA itu ?

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن
تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ
وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
57/16. Apakah tidak kini waktunya bagi orang-orang yang beriman itu berbuat agar hatinya tenang
untuk memikirkan Allah dan apa yang DIA turunkan dari hal yang logis dan mereka tidak jadi seperti
orang-orang yang didatangkan Kitab dulunya ? Telah panjang jangka waktu atas mereka maka
keraslah hati mereka dan kebanyakan dari mereka itu orang-orang fasik.

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ قَلِيلاً مَا تُؤْمِنُونَ
69/40-41. Bahwa dia (Alquran itu) adalah perkataan Rasul yang mulia.
Dan tidaklah dia perkataan penyair, amat sedikit apa-apa yang kamu imani.

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ
مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
81/19-21. Bahwa dia (Alquran itu) adalah perkataan Rasul yang mulia.
Yang memiliki kekuatan pada (Allah) yang memiliki semesta yang kukuh.
(Jika Alquran itu) dipatuhi di sanalah adanya tempat yang aman.


Dalam menjawab ini tentang siapa sebenarnya Muhammad, kita sengaja tidak memberikan komentar tetapi langsung mengemukakan maksud ayat-ayat suci agar sama diperhatikan dan diteliti oleh kaum Muslimin, semoga dengan begitu Allah melindungi kita dari kemungkinan kekeliruan dan dari penanggap negatif yang emosionil tradisionil.

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:
Justru kalau ente bilang Bapa-ibunya muhammad bukan kafir , ente malah main fitnah  

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

jadi gimana ??  

Yaaa lihat ajah ndiri yang dilakukan oleh muhammad terhadap kedua orang-tuanya...

Ayah Muhammad meninggal sebelum Muhammad lahir
Ibu Muhammad meninggal ketika Muhammad masih bayi

memang apa yang dilakukan oleh Muhammad terhadap kedua orang-tua-nya ??

yang pasti ... tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya
dengan perilaku Muhammad yang demikian (yang merah) ... tidak ada juga statement Al Quran yang membantah sikap Muhammad tersebut (yang merah)

kalau Al Quran (Allah SWT) tidak memberikan bantahan ... tidak memberi peringatan ... tidak menyalahkan sikap Muhammad tersebut >>> otomatis sikap Muhammad bisa diterima oleh Allah

khusus untuk anda yang "mengkafir2kan" orang tua Muhammad ... silahkan baca point saya warna biru

Yang Sha-Sha hadirkan adalah FAKTA kalau muhammad terlahir dari pasangan suami-isteri kafir
Kalau tentang pernyataan muhammad yang bilang: "Orang-tua saya kafir" memang tidak ada nek....

TAPIIIII: Dengan tuhannya melarang muhammad memintakan ampunan buat ibunya...itu apa artinya nek?
muhammad juga bilang bapaknya berada di dalam neraka ...itu apa artinya nek?
Apakah ente tetap ngotot menuntut perkataan muhammad yang HARUS BILANG: "Kedua orang-tua saya adalah kafir"?

Sha ... gini deh ... mending anda kasih tau dulu ke saya ... APA DEFINISI KAFIR ??
kalau sudah bisa menjelaskan ke saya .... mari kita adu argumen ... setelah itu silahkan anda bikin teori ala tebak2 buah manggis diatas

saya kan bingung Sha .... ibarat-nya ... gimana coba saya jelasin "perkalian dan pembagian" ke orang yang saya masih ragu dia bisa tambah2an dan pengurangan atau ga

Sha-Sha wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:sisanya : lah ya udah ... sama juga dengan Musa ... sebelum menjadi "nabi" Musa pun besar di istana Firaun yang jelas2 pagan dan sombong ... toh nyatanya Allah menunjuk Musa menjadi nabi >>> apalagi kepada Muhammad yang orang tua-nya jelas2 termasuk orang mulia di lingkungan-nya  

Tentang ibunya yang kafir muhammad bilang: Ibunya mati dalam keadaan kafir tidak mengenal islam, makanya tidak bisa mendapat ampunan dari alloh-swt.

KUTIPAN: (Dikutip dari www.lidwa.com)
HADITS SHOHEH IMAM AL-MUSLIM
NOMER TARQIM: 1621

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ يَزِيدَ يَعْنِي ابْنَ كَيْسَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأُمِّي فَلَمْ يَأْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِي


Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Muhammad bin Abbad] -lafazhnya milik Yahya- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dari [Yazid yaitu Ibnu Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku mohon izin kepada Rabb-ku untuk memohonkan ampun bagi ibuku, tetapi tidak diperkenankan. Kemudian aku meminta izin untuk menziarahi kuburnya, maka diperkenankan."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tentang bapanya yang kafir, muhammad bilang: bapanya yg kafir berada di neraka

KUTIPAN (Dikutip dari www.lidwa.com)
HADITS SHOHEH IMAM MUSLIM
NOMER TARQIM: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?" Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

hadoh ... hadist ini lagi yang jadi andalan

anda mau pake pendapat refrensi Islam yang sudah beda2 pendapat terkait dua hadist diatas .... atau mau pakai pendapat saya pribadi ??

underline : beda2 pendapat ini ujung-nya nanti cuma berantem antara wahabi vs non wahabi .... cape

Ya pasti berantem lah kalau tafsirnya diplintir-plintir menurut selera suka-suka.
TAPI: Kalau dimaknai seperti aslinya yaitu apa yang tertulis itu , pasti gak bakalan berantem.

dee-nee wrote:yang bold saja ....

Tidak ada pernyataan Muhammad pada dua hadist diatas bahwa orang tua-nya adalah kafir >>>> so harusnya anda yang bercermin pada kalimat anda sendiri (yang bold)

>>> wong JELAS2 SECARA TERTULIS .... tidak ada pernyataan tentang "kafir" di hadist itu >>> kenapa jadi anda plintir2 ??

jadi siapa yang tukang plintir menurut selera suka2 ??
jadi siapa yang ga bisa memaknai seperti aslinya YAITU APA YANG TERTULIS ??

emangnya muslim boleh mendoakan almarhum kafir?

jawab dulu yang ungu diatas

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

jadi gimana ??  

Yaaa lihat ajah ndiri yang dilakukan oleh muhammad terhadap kedua orang-tuanya...

Ayah Muhammad meninggal sebelum Muhammad lahir
Ibu Muhammad meninggal ketika Muhammad masih bayi

memang apa yang dilakukan oleh Muhammad terhadap kedua orang-tua-nya ??

yang pasti ... tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya
dengan perilaku Muhammad yang demikian (yang merah) ... tidak ada juga statement Al Quran yang membantah sikap Muhammad tersebut (yang merah)

kalau Al Quran (Allah SWT) tidak memberikan bantahan ... tidak memberi peringatan ... tidak menyalahkan sikap Muhammad tersebut >>> otomatis sikap Muhammad bisa diterima oleh Allah

khusus untuk anda yang "mengkafir2kan" orang tua Muhammad ... silahkan baca point saya warna biru

Yang Sha-Sha hadirkan adalah FAKTA kalau muhammad terlahir dari pasangan suami-isteri kafir
Kalau tentang pernyataan muhammad yang bilang: "Orang-tua saya kafir" memang tidak ada nek....

TAPIIIII: Dengan tuhannya melarang muhammad memintakan ampunan buat ibunya...itu apa artinya nek?
muhammad juga bilang bapaknya berada di dalam neraka ...itu apa artinya nek?
Apakah ente tetap ngotot menuntut perkataan muhammad yang HARUS BILANG: "Kedua orang-tua saya adalah kafir"?

Sha ... gini deh ... mending anda kasih tau dulu ke saya ... APA DEFINISI KAFIR ??
kalau sudah bisa menjelaskan ke saya .... mari kita adu argumen ... setelah itu silahkan anda bikin teori ala tebak2 buah manggis diatas

saya kan bingung Sha .... ibarat-nya ... gimana coba saya jelasin "perkalian dan pembagian" ke orang yang saya masih ragu dia bisa tambah2an dan pengurangan atau ga

KAFIR:

1. Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) dalam syariat Islam adalah diartikan sesuai etimologi sebagai "orang yang menutupi kebenaran risalah Islam". Istilah ini mengacu kepada orang yang menolak Allah, atau orang yang bersembunyi, menolak atau menutup dari kebenaran akan agama Islam. Perbuatan menyatakan seseorang kafir disebut takfir.

2. Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.

   Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)

3. Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan

   Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)

4. Kufur at-tabarri (melepaskan diri)

   Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu (kafarna bikum)..." (Al-Mumtahanah ayat 4)

5. Kufur al-juhud (Mengingkari sesuatu)

   ..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)

6. Kufur at-taghtiyah (menanam/mengubur sesuatu)

   Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20)

Disarikan dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kafir
~~~~~~~~~~~~~~~~~

SINGKAT KATA: Kafir = Orang yang tidak mengenal alloh-swt dan rasulnya (Karena tidak tau / tidak sengaja) atau orang yang SENGAJA MENOLAK alloh-swt dan rasulnya (Karena tidak sesuai dengan imannya) bahkan ada orang yang memang memerangi islam (musuh islam)

sekilas info,
2:113  Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan," dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.

5:85  (5:82) Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.

5:72  (5:69) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

22:17  Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.

NB:
orang yang kafir dimata manusia belum tentu (sepenuhnya) kafir dimata Tuhan demikian pula sebaliknya.
Jadi orang yang kafir dimata manusia bisa jadi, dia juga (sepenuhnya) kafir dimata Tuhan.
Tapi tidak selalu berarti bahwa orang yang kafir dimata manusia pasti juga (sepenuhnya) kafir dimata Tuhan.

102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

ayat ini mengandung keselamatan secara universal,
bagi mereka yang timbangan kebaikan-nya lebih berat (pada Hari Penghakiman nanti), tanpa meninggalkan tanggungjawab moral (dalam lahir batin) terhadap Tuhan juga terhadap sesama manusia.

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:
Sha ... gini deh ... mending anda kasih tau dulu ke saya ... APA DEFINISI KAFIR ??
kalau sudah bisa menjelaskan ke saya .... mari kita adu argumen ... setelah itu silahkan anda bikin teori ala tebak2 buah manggis diatas

saya kan bingung Sha .... ibarat-nya ... gimana coba saya jelasin "perkalian dan pembagian" ke orang yang saya masih ragu dia bisa tambah2an dan pengurangan atau ga

KAFIR:

Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) dalam syariat Islam adalah diartikan sesuai etimologi sebagai "orang yang menutupi kebenaran risalah Islam". Istilah ini mengacu kepada orang yang menolak Allah, atau orang yang bersembunyi, menolak atau menutup dari kebenaran akan agama Islam. Perbuatan menyatakan seseorang kafir disebut takfir.

1. Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.

   Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)

2. Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan

   Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)

3. Kufur at-tabarri (melepaskan diri)

   Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu (kafarna bikum)..." (Al-Mumtahanah ayat 4)

4. Kufur al-juhud (Mengingkari sesuatu)

   ..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)

5. Kufur at-taghtiyah (menanam/mengubur sesuatu)

   Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20)

Disarikan dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kafir
~~~~~~~~~~~~~~~~~

SINGKAT KATA: Kafir = Orang yang tidak mengenal alloh-swt dan rasulnya (karena tidak tau / tidak sengaja) atau orang yang SENGAJA MENOLAK alloh-swt dan rasulnya (Karena tidak sesuai dengan imannya) bahkan ada orang yang memang memerangi islam (musuh islam)

sebelumnya saya mau info dulu ... angka2 diatas saya ganti/koreksi (dari 1 sampai 5) bukan dari 1 sampai 6 seperti anda tulis sebelumnya .... supaya jelas aja sih bahwa sesuai uraian anda diatas ... yang termasuk kafir ada 5  

lanjut ....

sebetulnya kalau baca link2 lain ... yang termasuk kafir lebih dari 5 diatas .... tapi ga apa2 segitu saja sudah cukup

sekarang anda lihat semua diatas ... dan buktikan bahwa orang tua Muhammad adalah manusia kafir >>> ga bisa buktikan artinya anda memang tukang gosip yang seneng banget bikin kesimpulan jaka sembung (lihat yang merah)

1. buktikan bahwa orang tua Muhammad menolak bahwa Tuhan itu satu
2. buktikan bahwa orang tua Muhammad mengingkari nikmat (tidak mau bersyukur pada Tuhan)
3. buktikan bahwa orang tua Muhammad melepaskan diri dari orang2 baik (dari kaum Ibrahim)
4. buktikan bahwa orang tua Muhammad adalah manusia ingkar
5. buktikan bahwa orang tua Muhammad suka berbangga-bangga dengan harta

point saya Sha >>> TIDAK ADA SATUPUN dari angka 1 sampai 5 itu yang merujuk pada orang tua Muhammad

merah : justru kalau manusia BELUM / TIDAK mengenal Allah dan rasul-nya (tidak punya pengetahuan tentang ajaran Muhammad) apalagi karena tidak tau / tidak sengaja ... mereka tidak bisa disebut kafir >>>> see ... anda salah kan ... sok tau kuadrat kan

biru : mana buktinya orang tua Muhammad menolak ajaran Muhammad ?? ... wong mereka meninggal waktu Muhammad belum jadi rasul kok

------------------------------------------------

tentang hadist .... mending anda baca ini ajah ... sebagai refrensi

http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.co.id/2011/12/ayah-bunda-rasul-di-neraka.html

Diantara dalil golongan yang menyatakan orang tua Nabi masuk neraka adalah hadits riwayat Imam Muslim dari Hammad :

أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah “ Ya, Rasulullah, dimana keberadaan ayahku ?, Rasulullah menjawab : “ dia di neraka”  maka ketika orang tersebut hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya seraya berkata “ sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka “.

Imam Suyuthi menerangkan bahwa Hammad  perawi Hadits di atas diragukan oleh para ahli hadits dan hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Padahal banyak riwayat lain yang lebih kuat darinya seperti riwayat Ma’mar dari Anas, al-Baihaqi dari Sa’ad bin Abi Waqosh  :

اِنَّ اَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ الله اَيْنَ اَبِي قَالَ فِي النَّارِ قَالَ فَأَيْنَ اَبُوْكَ قَالَ حَيْثُمَا مَرَرْتَ بِقَبْرِ كَافِرٍ فَبَشِّّرْهُ بِالنَّارِ

Sesungguhnya A’robi berkata kepada Rasulullah SAW “ dimana ayahku ?, Rasulullah SAW menjawab : “ dia di neraka”, si A’robi pun bertanya kembali “ dimana AyahMu ?, Rasulullah pun menawab “ sekiranya kamu melewati kuburan orang kafir, maka berilah kabar gembira dengan neraka “

Riwayat di atas tanpa menyebutkan ayah Nabi di neraka. Ma’mar dan Baihaqi disepakati oleh ahli hadits lebih kuat dari Hammad, sehingga riwayat Ma’mar dan Baihaqi harus didahulukan dari riwayat Hammad.

diluar pendapat siapa yang benar .... point saya :

SATU

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

DUA

tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya

TIGA  

kok saya ga tau ayat Al Quran yang bilang orang tua Muhammad is kafir >>> coba bawa ayatnya kemari

Sha Sha fitnah yah .... atau kalap ??

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:
Sha ... gini deh ... mending anda kasih tau dulu ke saya ... APA DEFINISI KAFIR ??
kalau sudah bisa menjelaskan ke saya .... mari kita adu argumen ... setelah itu silahkan anda bikin teori ala tebak2 buah manggis diatas

saya kan bingung Sha .... ibarat-nya ... gimana coba saya jelasin "perkalian dan pembagian" ke orang yang saya masih ragu dia bisa tambah2an dan pengurangan atau ga

KAFIR:

Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) dalam syariat Islam adalah diartikan sesuai etimologi sebagai "orang yang menutupi kebenaran risalah Islam". Istilah ini mengacu kepada orang yang menolak Allah, atau orang yang bersembunyi, menolak atau menutup dari kebenaran akan agama Islam. Perbuatan menyatakan seseorang kafir disebut takfir.

1. Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.

   Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)

2. Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan

   Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)

3. Kufur at-tabarri (melepaskan diri)

   Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu (kafarna bikum)..." (Al-Mumtahanah ayat 4)

4. Kufur al-juhud (Mengingkari sesuatu)

   ..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)

5. Kufur at-taghtiyah (menanam/mengubur sesuatu)

   Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20)

Disarikan dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kafir
~~~~~~~~~~~~~~~~~

SINGKAT KATA: Kafir = Orang yang tidak mengenal alloh-swt dan rasulnya (karena tidak tau / tidak sengaja) atau orang yang SENGAJA MENOLAK alloh-swt dan rasulnya (Karena tidak sesuai dengan imannya) bahkan ada orang yang memang memerangi islam (musuh islam)

sebelumnya saya mau info dulu ... angka2 diatas saya ganti/koreksi (dari 1 sampai 5) bukan dari 1 sampai 6 seperti anda tulis sebelumnya .... supaya jelas aja sih bahwa sesuai uraian anda diatas ... yang termasuk kafir ada 5  

lanjut ....

sebetulnya kalau baca link2 lain ... yang termasuk kafir lebih dari 5 diatas .... tapi ga apa2 segitu saja sudah cukup

sekarang anda lihat semua diatas ... dan buktikan bahwa orang tua Muhammad adalah manusia kafir >>> ga bisa buktikan artinya anda memang tukang gosip yang seneng banget bikin kesimpulan jaka sembung (lihat yang merah)

1. buktikan bahwa orang tua Muhammad menolak bahwa Tuhan itu satu
2. buktikan bahwa orang tua Muhammad mengingkari nikmat (tidak mau bersyukur pada Tuhan)
3. buktikan bahwa orang tua Muhammad melepaskan diri dari orang2 baik (dari kaum Ibrahim)
4. buktikan bahwa orang tua Muhammad adalah manusia ingkar
5. buktikan bahwa orang tua Muhammad suka berbangga-bangga dengan harta

point saya Sha >>> TIDAK ADA SATUPUN dari angka 1 sampai 5 itu yang merujuk pada orang tua Muhammad

Lhaaaaaa???  Bagaimana sebaliknya? Mungkinkah ente bisa membuktikan kalau:
1.  orang tua Muhammad mengaku bahwa alloh-swt  itu satu
2.  orang tua Muhammad banyak bersyukur kepada alloh-swt
3.  orang tua Muhammad tidak melepaskan diri dari orang2 baik (dari kaum Ibrahim)
4.  orang tua Muhammad tidak pernah mengingkari islam (Tidk mengingkari alloh-swt dan rasulnya yaitu muhammad)
5.  orang tua Muhammad suka berbangga-bangga dengan harta (Kalau yg ini sejarah islam melaporkan orang-tua muhammad hidup serba miskin)

dee-nee wrote:
merah : justru kalau manusia BELUM / TIDAK mengenal Allah dan rasul-nya (tidak punya pengetahuan tentang ajaran Muhammad) apalagi karena tidak tau / tidak sengaja ... mereka tidak bisa disebut kafir >>>> see ... anda salah kan ... sok tau kuadrat kan

biru : mana buktinya orang tua Muhammad menolak ajaran Muhammad ?? ... wong mereka meninggal waktu Muhammad belum jadi rasul kok

Lhaaaa? Menurut ajaran dan iman islam : Mulai dari manusia pertama Adam berlanjut kepada nabi-nabi lain: Nuh,Ibrahim,Ishak,ismail,Yakub, Yusuf,Musa,Harun,Daud, Sulaiman,Ayub, Yunus, bahkan Yesus pun semua BERAGAMA islam...sampai-sampai di dalam kitab Taurat pun tersebut nama muhammad.
Bagaimana bisa? "ORANG-TUA" nya "nabi" sendiri tidak bisa mengenal agama islam seperti nabi-nabi terdahulu?

------------------------------------------------

dee-nee wrote:
tentang hadist .... mending anda baca ini ajah ... sebagai refrensi

http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.co.id/2011/12/ayah-bunda-rasul-di-neraka.html

Diantara dalil golongan yang menyatakan orang tua Nabi masuk neraka adalah hadits riwayat Imam Muslim dari Hammad :

أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah “ Ya, Rasulullah, dimana keberadaan ayahku ?, Rasulullah menjawab : “ dia di neraka”  maka ketika orang tersebut hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya seraya berkata “ sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka “.

Imam Suyuthi menerangkan bahwa Hammad  perawi Hadits di atas diragukan oleh para ahli hadits dan hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Padahal banyak riwayat lain yang lebih kuat darinya seperti riwayat Ma’mar dari Anas, al-Baihaqi dari Sa’ad bin Abi Waqosh  :

اِنَّ اَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ الله اَيْنَ اَبِي قَالَ فِي النَّارِ قَالَ فَأَيْنَ اَبُوْكَ قَالَ حَيْثُمَا مَرَرْتَ بِقَبْرِ كَافِرٍ فَبَشِّّرْهُ بِالنَّارِ

Sesungguhnya A’robi berkata kepada Rasulullah SAW “ dimana ayahku ?, Rasulullah SAW menjawab : “ dia di neraka”, si A’robi pun bertanya kembali “ dimana AyahMu ?, Rasulullah pun menawab “ sekiranya kamu melewati kuburan orang kafir, maka berilah kabar gembira dengan neraka “

Riwayat di atas tanpa menyebutkan ayah Nabi di neraka. Ma’mar dan Baihaqi disepakati oleh ahli hadits lebih kuat dari Hammad, sehingga riwayat Ma’mar dan Baihaqi harus didahulukan dari riwayat Hammad.

Hadits yg Sha-Sha hadirkan itu LUAR-BIASA SHOHEH...bagaimana mungkin kemudian dikatakan MERAGUKAN?  

KUTIPAN (Dikutip dari www.lidwa.com )
HADITS SHOHEH IMAM MUSLIM
NOMER TARQIM: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

Periksa Sanadnya:

Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram >> Tsabit bin Aslam >> Hammad bin Salamah bin Dinar >> Affan bin Muslim bin 'Abdullah >> Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman

Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'


Penguat:
Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Jadi dengan dikuatkan oleh 3 hadits shoheh lainnya, maka ke-shoheh-an hadits imam muslim itu sangat kuat...gak benar kalau dikatakan riwayat itu hanya terdapat pada imam-muslim sajaaah

dee-nee wrote:diluar pendapat siapa yang benar .... point saya :

SATU

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

DUA

tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya

muhammad mendapat info dari tuhannya bahwa almarhumah ibunya tidak layak dimintakan ampunan...tuhannya melarang muhammad melakukan itu....paham nek? Itu berarti apa sih nek?  

TIGA  
kok saya ga tau ayat Al Quran yang bilang orang tua Muhammad is kafir >>> coba bawa ayatnya kemari

Sha Sha fitnah yah .... atau kalap ??

Semua muslim bersikap kayak gitu...
Minta dihadirkan KALIMAT YANG BUNYI-NYA NYATA-NYATA seperti yang di diktekan oleh lidahnya ....namun muslim segan mengakui dengan sedikit usaha menelaah tentang MAKNA yang TERSIRAT[/quote]

sekilas info,

Amsal 18
18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

@dee-nee
Sumber islam sendiri mengatakan kalau muhammad semasa muda-usia, dia adalah penyembah berhala:

KUTIPAN:
Kami diberitahu bahwa Rasul Allah pernah menyinggung hal tentang al-Uzza dan katanya, Aku telah mempersembahkan domba putih kepada al-Uzza, ketika aku masih menjadi pengikut agama masyarakatku.

SUMBER: Hisham ibn al-Kalbi, Kitab al-Asnam, p.17

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:
Sha ... gini deh ... mending anda kasih tau dulu ke saya ... APA DEFINISI KAFIR ??
kalau sudah bisa menjelaskan ke saya .... mari kita adu argumen ... setelah itu silahkan anda bikin teori ala tebak2 buah manggis diatas

saya kan bingung Sha .... ibarat-nya ... gimana coba saya jelasin "perkalian dan pembagian" ke orang yang saya masih ragu dia bisa tambah2an dan pengurangan atau ga

KAFIR:

Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) dalam syariat Islam adalah diartikan sesuai etimologi sebagai "orang yang menutupi kebenaran risalah Islam". Istilah ini mengacu kepada orang yang menolak Allah, atau orang yang bersembunyi, menolak atau menutup dari kebenaran akan agama Islam. Perbuatan menyatakan seseorang kafir disebut takfir.

1. Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.

   Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)

2. Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan

   Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)

3. Kufur at-tabarri (melepaskan diri)

   Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu (kafarna bikum)..." (Al-Mumtahanah ayat 4)

4. Kufur al-juhud (Mengingkari sesuatu)

   ..maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Al-Baqarah ayat 89)

5. Kufur at-taghtiyah (menanam/mengubur sesuatu)

   Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20)

Disarikan dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kafir
~~~~~~~~~~~~~~~~~

sebelumnya saya mau info dulu ... angka2 diatas saya ganti/koreksi (dari 1 sampai 5) bukan dari 1 sampai 6 seperti anda tulis sebelumnya .... supaya jelas aja sih bahwa sesuai uraian anda diatas ... yang termasuk kafir ada 5  

lanjut ....

sebetulnya kalau baca link2 lain ... yang termasuk kafir lebih dari 5 diatas .... tapi ga apa2 segitu saja sudah cukup

sekarang anda lihat semua diatas ... dan buktikan bahwa orang tua Muhammad adalah manusia kafir >>> ga bisa buktikan artinya anda memang tukang gosip yang seneng banget bikin kesimpulan jaka sembung (lihat yang merah)

1. buktikan bahwa orang tua Muhammad menolak bahwa Tuhan itu satu
2. buktikan bahwa orang tua Muhammad mengingkari nikmat (tidak mau bersyukur pada Tuhan)
3. buktikan bahwa orang tua Muhammad melepaskan diri dari orang2 baik (dari kaum Ibrahim)
4. buktikan bahwa orang tua Muhammad adalah manusia ingkar
5. buktikan bahwa orang tua Muhammad suka berbangga-bangga dengan harta

point saya Sha >>> TIDAK ADA SATUPUN dari angka 1 sampai 5 itu yang merujuk pada orang tua Muhammad

Lhaaaaaa???  Bagaimana sebaliknya? Mungkinkah ente bisa membuktikan kalau:
1.  orang tua Muhammad mengaku bahwa alloh-swt  itu satu
2.  orang tua Muhammad banyak bersyukur kepada alloh-swt
3.  orang tua Muhammad tidak melepaskan diri dari orang2 baik (dari kaum Ibrahim)
4.  orang tua Muhammad tidak pernah mengingkari islam (Tidk mengingkari alloh-swt dan rasulnya yaitu muhammad)
5.  orang tua Muhammad suka berbangga-bangga dengan harta (Kalau yg ini sejarah islam melaporkan orang-tua muhammad hidup serba miskin)

lah yang bikin statement pertama kali kan anda .... anda dong yang buktikan ... kok malah ngumpet pertanda ga punya malu gitu ....

contoh ... ketika saya bilang anda kristen coret ... saya bisa buktikan dengan menunjukkan segala pelanggaran anda pada ajaran Yesus ... saya bisa menunjukkan segala sikap anda yang justru bikin malu kristen

point-nya : saya ga pernah minta anda membuktikan balik toh ... wong yang biru itu MEMANG dari awal keluar dari statement saya kok

maka ... ketika MEMANG dari awal anda bilang orang tua Muhammad is kafir ... buktikan dong bahwa mereka is kafir ... jangan malah saya yang disuruh buktikan >>>> itu namanya lempar batu sembunyi tangan alias pengecut

logika begini mudah ..... kok harus ngeles keliling monas dulu

 

--------------------------------------------------------------------

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha Sha wrote:SINGKAT KATA: Kafir = Orang yang tidak mengenal alloh-swt dan rasulnya (karena tidak tau / tidak sengaja) atau orang yang SENGAJA MENOLAK alloh-swt dan rasulnya (Karena tidak sesuai dengan imannya) bahkan ada orang yang memang memerangi islam (musuh islam)

merah : justru kalau manusia BELUM / TIDAK mengenal Allah dan rasul-nya (tidak punya pengetahuan tentang ajaran Muhammad) apalagi karena tidak tau / tidak sengaja ... mereka tidak bisa disebut kafir >>>> see ... anda salah kan ... sok tau kuadrat kan

biru : mana buktinya orang tua Muhammad menolak ajaran Muhammad ?? ... wong mereka meninggal waktu Muhammad belum jadi rasul kok

Lhaaaa? Menurut ajaran dan iman islam : Mulai dari manusia pertama Adam berlanjut kepada nabi-nabi lain: Nuh,Ibrahim,Ishak,ismail,Yakub, Yusuf,Musa,Harun,Daud, Sulaiman,Ayub, Yunus, bahkan Yesus pun semua BERAGAMA islam...sampai-sampai di dalam kitab Taurat pun tersebut nama muhammad.
Bagaimana bisa? "ORANG-TUA" nya "nabi" sendiri tidak bisa mengenal agama islam seperti nabi-nabi terdahulu?

ungu : makanya saya tanya MANA BUKTINYA ORANG TUA MUHAMMAD TIDAK MENGENAL AGAMA ISLAM ?? >>> mana buktinya orang tua Muhammad is kafir

kok anda jadi buntu sendiri begitu >>>> dia2 juga yang jualan gosip ... dia2 sendiri yang bingung

------------------------------------------------

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:
tentang hadist .... mending anda baca ini ajah ... sebagai refrensi

http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.co.id/2011/12/ayah-bunda-rasul-di-neraka.html

Diantara dalil golongan yang menyatakan orang tua Nabi masuk neraka adalah hadits riwayat Imam Muslim dari Hammad :

أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah “ Ya, Rasulullah, dimana keberadaan ayahku ?, Rasulullah menjawab : “ dia di neraka”  maka ketika orang tersebut hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya seraya berkata “ sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka “.

Imam Suyuthi menerangkan bahwa Hammad  perawi Hadits di atas diragukan oleh para ahli hadits dan hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Padahal banyak riwayat lain yang lebih kuat darinya seperti riwayat Ma’mar dari Anas, al-Baihaqi dari Sa’ad bin Abi Waqosh  :

اِنَّ اَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ الله اَيْنَ اَبِي قَالَ فِي النَّارِ قَالَ فَأَيْنَ اَبُوْكَ قَالَ حَيْثُمَا مَرَرْتَ بِقَبْرِ كَافِرٍ فَبَشِّّرْهُ بِالنَّارِ

Sesungguhnya A’robi berkata kepada Rasulullah SAW “ dimana ayahku ?, Rasulullah SAW menjawab : “ dia di neraka”, si A’robi pun bertanya kembali “ dimana AyahMu ?, Rasulullah pun menawab “ sekiranya kamu melewati kuburan orang kafir, maka berilah kabar gembira dengan neraka “

Riwayat di atas tanpa menyebutkan ayah Nabi di neraka. Ma’mar dan Baihaqi disepakati oleh ahli hadits lebih kuat dari Hammad, sehingga riwayat Ma’mar dan Baihaqi harus didahulukan dari riwayat Hammad.

Hadits yg Sha-Sha hadirkan itu LUAR-BIASA SHOHEH...bagaimana mungkin kemudian dikatakan MERAGUKAN?  

KUTIPAN (Dikutip dari www.lidwa.com )
HADITS SHOHEH IMAM MUSLIM
NOMER TARQIM: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

Periksa Sanadnya:

Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram >> Tsabit bin Aslam >> Hammad bin Salamah bin Dinar >> Affan bin Muslim bin 'Abdullah >> Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman

Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'

Penguat:
Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Jadi dengan dikuatkan oleh 3 hadits shoheh lainnya, maka ke-shoheh-an hadits imam muslim itu sangat kuat...gak benar kalau dikatakan riwayat itu hanya terdapat pada imam-muslim sajaaah

kapan saya bilang hadist yang anda bawa TIDAK SAHIH ... hadis itu sahih dan memang sahih >>> trus memang kenapa ??
tapi nyatanya .... banyak muslim yang membantah tuduhan model2 anda yang bilang bahwa orang tua Muhammad is kafir >>> dibaca dong kalimat link saya yang ungu

trus mau gimana ??

-----------------------------------------------------------------

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:diluar pendapat siapa yang benar .... point saya :

SATU

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

DUA

tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya

muhammad mendapat info dari tuhannya bahwa almarhumah ibunya tidak layak dimintakan ampunan...tuhannya melarang muhammad melakukan itu....paham nek? Itu berarti apa sih nek?    

beresin dulu tentang hadis ayah Muhammad ... kalau sudah clear ... baru nanti saya jelaskan tentang hadis ibu Muhammad

pesan saya : jangan buang sampah sembarangan .... harus dibersihkan dulu karena sampah itu jorok dan bikin penyakit

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:TIGA  
kok saya ga tau ayat Al Quran yang bilang orang tua Muhammad is kafir >>> coba bawa ayatnya kemari

Sha Sha fitnah yah .... atau kalap ??

Semua muslim bersikap kayak gitu...
Minta dihadirkan KALIMAT YANG BUNYI-NYA NYATA-NYATA seperti yang di diktekan oleh lidahnya ....namun muslim segan mengakui dengan sedikit usaha menelaah tentang MAKNA yang TERSIRAT

merah : ya memang begitu ... anda aja yang ga mau terima >>> coba liat uraian SATU sampai TIGA diatas :

SATU >>> jadi menurut anda yang bisa menentukan kafir tidak-nya seseorang itu adalah manusia ??
dimana salahnya saya bicara no SATU diatas ?? >>> kan justru anda yang lebih suka mengkafir2kan orang seolah2 anda bisa melangkahi kehendak Tuhan

DUA >>> faktanya memang Muhammad tidak pernah bilang orang tua-nya kafir kok >>>> dimana salahnya saya bicara no DUA diatas ?? >>>> kan justru anda yang bikin dusta kemana2 bahwa orang tua Muhammad is kafir berdasarkan hadis

TIGA >>> faktanya memang Al Quran juga tidak pernah bilang orang tua Muhammad is kafir >>>> dimana salahnya saya bicara no DUA diatas ?? >>>> kan justru anda yang bikin dusta kemana2 bahwa orang tua Muhammad is kafir berdasarkan Al Quran

biru : lah anda bisa ga menelaah tentang MAKNA yang TERSIRAT dari argumen saya diatas ?? >>> wong nyatanya hadist yang anda bawa ada bantahan-nya kok

inget diskusi sebelumnya

dee-nee wrote:

Sha Sha wrote:Ya pasti berantem lah kalau tafsirnya diplintir-plintir menurut selera suka-suka.
TAPI: Kalau dimaknai seperti aslinya yaitu apa yang tertulis itu , pasti gak bakalan berantem.

yang bold saja ....

Tidak ada pernyataan Muhammad pada dua hadist diatas bahwa orang tua-nya adalah kafir >>>> so harusnya anda yang bercermin pada kalimat anda sendiri (yang bold)

>>> wong JELAS2 SECARA TERTULIS .... tidak ada pernyataan tentang "kafir" di hadist itu >>> kenapa jadi anda plintir2 ??

jadi siapa yang tukang plintir menurut selera suka2 ??
jadi siapa yang ga bisa memaknai seperti aslinya YAITU APA YANG TERTULIS ??

Sha-Sha wrote:@dee-nee
Sumber islam sendiri mengatakan kalau muhammad semasa muda-usia, dia adalah penyembah berhala:

KUTIPAN:
Kami diberitahu bahwa Rasul Allah pernah menyinggung hal tentang al-Uzza dan katanya, Aku telah mempersembahkan domba putih kepada al-Uzza, ketika aku masih menjadi pengikut agama masyarakatku.

SUMBER: Hisham ibn al-Kalbi, Kitab al-Asnam, p.17

beresin dulu tentang hadis ayah Muhammad

pesan saya : jangan buang sampah sembarangan .... harus dibersihkan dulu karena sampah itu jorok dan bikin penyakit

saya tunggu anda mengakui argumen saya no SATU sampai TIGA

dee-nee wrote:diluar pendapat siapa yang benar .... point saya :

SATU

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

DUA

tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya

TIGA  

kok saya ga tau ayat Al Quran yang bilang orang tua Muhammad is kafir >>> coba bawa ayatnya kemari

@dee-nee

Yang bilang orang-tua muhammad juga muhammad (masa mudanya) kafir adalah hadits-hadits shoheh, bukan Sha-Sha ,nek

Haditsnya bilang: muhammad dilarang oleh tuhannya untuk memintakan ampunan buat almarhumah ibunya

Haditsnya bilang: Bapaknya muhammad berada di neraka

emangnya itu kurang jelas nek?

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Yang bilang orang-tua muhammad juga muhammad (masa mudanya) kafir adalah hadits-hadits shoheh, bukan Sha-Sha ,nek

Haditsnya bilang: muhammad dilarang oleh tuhannya untuk memintakan ampunan buat almarhumah ibunya

Haditsnya bilang: Bapaknya muhammad berada di neraka

emangnya itu kurang jelas nek?

merah : dan yang ini ada bantahannya >>> so bereskan dulu hadis ayah Muhammad

bersihkan dulu sampahnya

gimana caranya bersihin sampah ?? >>> caranya : anda mau mengakui argumen saya SATU sampai TIGA

setelah itu baru lanjut bahas hadis sang ibu ... dan hadis tentang al-Uzza

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Yang bilang orang-tua muhammad juga muhammad (masa mudanya) kafir adalah hadits-hadits shoheh, bukan Sha-Sha ,nek

Haditsnya bilang: muhammad dilarang oleh tuhannya untuk memintakan ampunan buat almarhumah ibunya

Haditsnya bilang: Bapaknya muhammad berada di neraka

emangnya itu kurang jelas nek?

merah : dan yang ini ada bantahannya >>> so bereskan dulu hadis ayah Muhammad

bersihkan dulu sampahnya

gimana caranya bersihin sampah ?? >>> caranya : anda mau mengakui argumen saya SATU sampai TIGA

setelah itu baru lanjut bahas hadis sang ibu ... dan hadis tentang al-Uzza

Bantahannya berbunyi:
Imam Suyuthi menerangkan bahwa Hammad perawi Hadits di atas diragukan oleh para ahli hadits dan hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Padahal banyak riwayat lain yang lebih kuat darinya seperti riwayat Ma’mar dari Anas, al-Baihaqi dari Sa’ad bin Abi Waqosh :

اِنَّ اَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ الله اَيْنَ اَبِي قَالَ فِي النَّارِ قَالَ فَأَيْنَ اَبُوْكَ قَالَ حَيْثُمَا مَرَرْتَ بِقَبْرِ كَافِرٍ فَبَشِّّرْهُ بِالنَّارِ

Sesungguhnya A’robi berkata kepada Rasulullah SAW “ dimana ayahku ?, Rasulullah SAW menjawab : “ dia di neraka”, si A’robi pun bertanya kembali “ dimana AyahMu ?, Rasulullah pun menjawab “ sekiranya kamu melewati kuburan orang kafir, maka berilah kabar gembira dengan neraka “

Riwayat di atas tanpa menyebutkan ayah Nabi di neraka. Ma’mar dan Baihaqi disepakati oleh ahli hadits lebih kuat dari Hammad, sehingga riwayat Ma’mar dan Baihaqi harus didahulukan dari riwayat Hammad.


Dikatakan Hadits imam muslim no. 302 meragukan...
Dikatakan riwayat bapaknya muhammad di neraka hanya diriwayatkan oleh hadits imam muslim saja...

Faktanya: Hadits imam muslim no.302 SANGAT SHOHEH dan masih ada 3 hatids shoheh lain yang menguatkan riwayat bapaknya muhammad berada di neraka...

LAGI PULA (sesuai hadits di atas): Bapaknya muhammad wafat dalam keadaan kafir, sehingga makamnya adalah makam orang kafir,muhammad bilang kalau melintas di pemakaman orang kafir kabarkan kepada penghuni makam tentang neraka

KUTIPAN (Dikutip dari www.lidwa.com )
HADITS SHOHEH IMAM MUSLIM
NOMER TARQIM: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

Periksa Sanadnya:

Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram >> Tsabit bin Aslam >> Hammad bin Salamah bin Dinar >> Affan bin Muslim bin 'Abdullah >> Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman

Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'

Penguat:
Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

@dee-nee

Kalau orang berpikiran normal dan waras, seharusnya lebih percaya kepada hadits imam muslim no.302 yang dikuatkan oleh 3 hadits lain: Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Daripada hadits olahan suyuti yg tidak tercantum dalam kitab hadits dan tidak ada nomer tarqimnya serta tidak ada hadits lain yang menguatkan

sekilas info,
saya kira judul TS sudah terjawab

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Kalau orang berpikiran normal dan waras, seharusnya lebih percaya kepada hadits imam muslim no.302 yang dikuatkan oleh 3 hadits lain: Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Daripada hadits olahan suyuti yg tidak tercantum dalam kitab hadits dan tidak ada nomer tarqimnya serta tidak ada hadits lain yang menguatkan

dih ... kalau ada dua muslim beda pendapat ... apa hubungannya dengan anda yang non-muslim
kok jadi ngatur2 gitu

hadeeehhh .... saking seringnya main2 di warung tegal ... si Sha Sha kok jadi makin menghayati begini ... bahkan muslim pun diatur2  

anda mengkafir2kan orang tua Muhammad .... padahal anda aja ga jelas pengikut-nya siapa .... mending anda beresin dulu lah iman anda itu ... baru ngurusin muslim

sekilas info,
102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

saya percaya tidak semua kafir tidak masuk surga, walaupun tidak menutup kemungkinan ada orang kafir yang tidak masuk surga.

mengapa kita perlu meributkan orang tua kafir tidak masuk surga, padahal belum tentu orang tua kita sendiri masuk surga.

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Kalau orang berpikiran normal dan waras, seharusnya lebih percaya kepada hadits imam muslim no.302 yang dikuatkan oleh 3 hadits lain: Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Daripada hadits olahan suyuti yg tidak tercantum dalam kitab hadits dan tidak ada nomer tarqimnya serta tidak ada hadits lain yang menguatkan

dih ... kalau ada dua muslim beda pendapat ... apa hubungannya dengan anda yang non-muslim
kok jadi ngatur2 gitu

hadeeehhh .... saking seringnya main2 di warung tegal ... si Sha Sha kok jadi makin menghayati begini ... bahkan muslim pun diatur2  

anda mengkafir2kan orang tua Muhammad .... padahal anda aja ga jelas pengikut-nya siapa .... mending anda beresin dulu lah iman anda itu ... baru ngurusin muslim

Lha? Pihak islam yg menetapkan mana hadits boleh dibilang shoheh? Mana hadits yg dibilang meragukan? Syaratnya sudah baku: Sanadnya jelas tidak terputus, pewarihnya oleh para sahabat yg dikenal jujur, juga dikuatkan oleh hadits-hadits sejenis yg mengisahkan hal yang sama.

Dengan ketetapan yg begitulah kemudian Sha-Sha menghadirkan hadits-hadits sesuai syarat SHOHEH itu...paham nek?

kalau nggak salah denger kedatangan Isa-Almasih(Kristus) kan juga shoheh, tapi kenapa ada orang Islam yang nggak percaya ya? aku jadi bingung...

tapi aku tetep percaya bahwa Kristus akan datang, seperti yang pernah diFirmankan oleh Kristus sendiri.

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Kalau orang berpikiran normal dan waras, seharusnya lebih percaya kepada hadits imam muslim no.302 yang dikuatkan oleh 3 hadits lain: Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Daripada hadits olahan suyuti yg tidak tercantum dalam kitab hadits dan tidak ada nomer tarqimnya serta tidak ada hadits lain yang menguatkan

dih ... kalau ada dua muslim beda pendapat ... apa hubungannya dengan anda yang non-muslim
kok jadi ngatur2 gitu

hadeeehhh .... saking seringnya main2 di warung tegal ... si Sha Sha kok jadi makin menghayati begini ... bahkan muslim pun diatur2  

anda mengkafir2kan orang tua Muhammad .... padahal anda aja ga jelas pengikut-nya siapa .... mending anda beresin dulu lah iman anda itu ... baru ngurusin muslim

Lha? Pihak islam yg menetapkan mana hadits boleh dibilang shoheh? Mana hadits yg dibilang meragukan? Syaratnya sudah baku: Sanadnya jelas tidak terputus, pewarihnya oleh para sahabat yg dikenal jujur, juga dikuatkan oleh hadits-hadits sejenis yg mengisahkan hal yang sama.

Dengan ketetapan yg begitulah kemudian Sha-Sha menghadirkan hadits-hadits sesuai syarat SHOHEH itu...paham nek?

merah : yang bilang hadist itu ga sahih siapa ??

sekarang gini deh ... ini hadist yang anda bawa kan

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

silahkan dijawab :
1. siapa laki2 yang disebut warna biru ??
2. para perawi2 itu ada di TKP ga ketika Rasulullah bicara dengan si laki2 ??

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Kalau orang berpikiran normal dan waras, seharusnya lebih percaya kepada hadits imam muslim no.302 yang dikuatkan oleh 3 hadits lain: Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Daripada hadits olahan suyuti yg tidak tercantum dalam kitab hadits dan tidak ada nomer tarqimnya serta tidak ada hadits lain yang menguatkan

dih ... kalau ada dua muslim beda pendapat ... apa hubungannya dengan anda yang non-muslim
kok jadi ngatur2 gitu

hadeeehhh .... saking seringnya main2 di warung tegal ... si Sha Sha kok jadi makin menghayati begini ... bahkan muslim pun diatur2  

anda mengkafir2kan orang tua Muhammad .... padahal anda aja ga jelas pengikut-nya siapa .... mending anda beresin dulu lah iman anda itu ... baru ngurusin muslim

Lha? Pihak islam yg menetapkan mana hadits boleh dibilang shoheh? Mana hadits yg dibilang meragukan? Syaratnya sudah baku: Sanadnya jelas tidak terputus, pewarihnya oleh para sahabat yg dikenal jujur, juga dikuatkan oleh hadits-hadits sejenis yg mengisahkan hal yang sama.

Dengan ketetapan yg begitulah kemudian Sha-Sha menghadirkan hadits-hadits sesuai syarat SHOHEH itu...paham nek?

merah : yang bilang hadist itu ga sahih siapa ??

sekarang gini deh ... ini hadist yang anda bawa kan

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

silahkan dijawab :
1. siapa laki2 yang disebut warna biru ??
2. para perawi2 itu ada di TKP ga ketika Rasulullah bicara dengan si laki2 ??

Lho? Koq ente tidak menanyakan itu kepada HADITS nya saja?

Hadits-nya sudah jelas tuh:
Kutipan (Dikutip dari www.lidwa.com )
Hadits shoheh imam muslim
nomer tarqim: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas]

Bahwa seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

Sanad:
Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram >> Tsabit bin Aslam >> Hammad bin Salamah bin Dinar >> Affan bin Muslim bin 'Abdullah >> Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman

Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'

Penguat:
Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

sekilas info,
101 Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.
102 Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
103 Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).
104 Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.
105 Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
106 Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih),
107 mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.

sekilas info,
5  Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

*orang yang tidak percaya akan hari berbangkit, bisa juga termasuk kafir.

sekilas info,
Su 46:20  Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".

*orang fasik, orang sombong, juga bisa termasuk kafir.

# jadi ada kafir yang terlihat(lahiriah) ada kafir tak terlihat(batiniah).

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:@dee-nee

Kalau orang berpikiran normal dan waras, seharusnya lebih percaya kepada hadits imam muslim no.302 yang dikuatkan oleh 3 hadits lain: Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

Daripada hadits olahan suyuti yg tidak tercantum dalam kitab hadits dan tidak ada nomer tarqimnya serta tidak ada hadits lain yang menguatkan

dih ... kalau ada dua muslim beda pendapat ... apa hubungannya dengan anda yang non-muslim
kok jadi ngatur2 gitu

hadeeehhh .... saking seringnya main2 di warung tegal ... si Sha Sha kok jadi makin menghayati begini ... bahkan muslim pun diatur2  

anda mengkafir2kan orang tua Muhammad .... padahal anda aja ga jelas pengikut-nya siapa .... mending anda beresin dulu lah iman anda itu ... baru ngurusin muslim

Lha? Pihak islam yg menetapkan mana hadits boleh dibilang shoheh? Mana hadits yg dibilang meragukan? Syaratnya sudah baku: Sanadnya jelas tidak terputus, pewarihnya oleh para sahabat yg dikenal jujur, juga dikuatkan oleh hadits-hadits sejenis yg mengisahkan hal yang sama.

Dengan ketetapan yg begitulah kemudian Sha-Sha menghadirkan hadits-hadits sesuai syarat SHOHEH itu...paham nek?

merah : yang bilang hadist itu ga sahih siapa ??

sekarang gini deh ... ini hadist yang anda bawa kan

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

silahkan dijawab :
1. siapa laki2 yang disebut warna biru ??
2. para perawi2 itu ada di TKP ga ketika Rasulullah bicara dengan si laki2 ??

Lho? Koq ente tidak menanyakan itu kepada HADITS nya saja?

ciyeee .... Sha Sha semakin buntu niyeee ... semakin gubrak ... jadinya lempar batu sembunyi tangan lagi deh

yang dari awal kepedean bawa2 hadist tersebut kan dirimu .... ternyata yang buntu ga bisa jawab dirimu juga

Sha-Sha wrote:Hadits-nya sudah jelas tuh:
Kutipan (Dikutip dari www.lidwa.com )
Hadits shoheh imam muslim
nomer tarqim: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas]

Bahwa seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

Sanad:
Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram >> Tsabit bin Aslam >> Hammad bin Salamah bin Dinar >> Affan bin Muslim bin 'Abdullah >> Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman

Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'

Penguat:
Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

hadist-nya memang jelas ... perawi-nya juga jelas ... semua nama yang tertulis disitu jelas bukan anggota warung tegal tukang plintir

tapi masalahnya ... si laki2 yang bertemu dengan Nabi Muhammad itu siapa ?? dia bisa dipercaya ga ??
Anas bin Malik ada di TKP atau hanya diceritakan oleh si laki2 ??



-------------------------------------------------------

makanya toh .... dari awal kan saya sudah bilang .... ga usah ngurusin hadist tentang orang tua Muhammad .... karena diantara muslim saja masing2 sudah punya argumen mereka sendiri

point saya jelas Sha

dee-nee wrote:diluar pendapat siapa yang benar .... point saya :

SATU

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

DUA

tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya

TIGA  

kok saya ga tau ayat Al Quran yang bilang orang tua Muhammad is kafir >>> coba bawa ayatnya kemari

gitu ...

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:

dee-nee wrote:

dih ... kalau ada dua muslim beda pendapat ... apa hubungannya dengan anda yang non-muslim
kok jadi ngatur2 gitu

hadeeehhh .... saking seringnya main2 di warung tegal ... si Sha Sha kok jadi makin menghayati begini ... bahkan muslim pun diatur2  

anda mengkafir2kan orang tua Muhammad .... padahal anda aja ga jelas pengikut-nya siapa .... mending anda beresin dulu lah iman anda itu ... baru ngurusin muslim

Lha? Pihak islam yg menetapkan mana hadits boleh dibilang shoheh? Mana hadits yg dibilang meragukan? Syaratnya sudah baku: Sanadnya jelas tidak terputus, pewarihnya oleh para sahabat yg dikenal jujur, juga dikuatkan oleh hadits-hadits sejenis yg mengisahkan hal yang sama.

Dengan ketetapan yg begitulah kemudian Sha-Sha menghadirkan hadits-hadits sesuai syarat SHOHEH itu...paham nek?

merah : yang bilang hadist itu ga sahih siapa ??

sekarang gini deh ... ini hadist yang anda bawa kan

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa

seorang laki-laki bertanya "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

silahkan dijawab :
1. siapa laki2 yang disebut warna biru ??
2. para perawi2 itu ada di TKP ga ketika Rasulullah bicara dengan si laki2 ??

Lho? Koq ente tidak menanyakan itu kepada HADITS nya saja?

ciyeee .... Sha Sha semakin buntu niyeee ... semakin gubrak ... jadinya lempar batu sembunyi tangan lagi deh

yang dari awal kepedean bawa2 hadist tersebut kan dirimu .... ternyata yang buntu ga bisa jawab dirimu juga

Lha? Haditsnya dikutip dan terkutip seperti itu...ya udah begitulah yang tampil....terus ? ente menanyakan NAMA lelaki itu kepada Sha-Sha? Ngapain ente tidak menanyakan itu kepada HADITS-nya saja?  

dee-nee wrote:

Sha-Sha wrote:Hadits-nya sudah jelas tuh:
Kutipan (Dikutip dari www.lidwa.com )
Hadits shoheh imam muslim
nomer tarqim: 302

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas]

Bahwa seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?"

Beliau menjawab, "Dia di dalam neraka."

Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."

Sanad:
Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram >> Tsabit bin Aslam >> Hammad bin Salamah bin Dinar >> Affan bin Muslim bin 'Abdullah >> Abdullah bin Muhammad bin Abi Syaibah Ibrahim bin 'Utsman

Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'

Penguat:
Abu Daud No.4095, Ahmad No.11747, Ahmad No.13332

hadist-nya memang jelas ... perawi-nya juga jelas ... semua nama yang tertulis disitu jelas bukan anggota warung tegal tukang plintir

tapi masalahnya ... si laki2 yang bertemu dengan Nabi Muhammad itu siapa ?? dia bisa dipercaya ga ??
Anas bin Malik ada di TKP atau hanya diceritakan oleh si laki2 ??

Lhaaaaaa??? ente kan? sudah mengakui kalau kutipan hadits itu benar lagi pula SHOHEH, sanadnya sah , pewarinya jelas pula...ya udah percaya saja pada sanad dan pewari-nya itu...gitu ajah koq repot?

Yang aneh ente malah bertanya siapa yang menceritakan hadits itu? Lho? Pertanyaan itu tidak hanya aneh tapi juga "ajaib" nek  

-------------------------------------------------------

dee-nee wrote:
makanya toh .... dari awal kan saya sudah bilang .... ga usah ngurusin hadist tentang orang tua Muhammad .... karena diantara muslim saja masing2 sudah punya argumen mereka sendiri

point saya jelas Sha

dee-nee wrote:diluar pendapat siapa yang benar .... point saya :

SATU

kafir atau tidak seseorang itu urusan Allah ....

cuma manusia takfiri yang suka mengkafir2kan orang lain padahal belum tentu dirinya pasti masuk surga

DUA

tidak ada bukti Muhammad meng"kafir"kan kedua orang tua-nya

TIGA  

kok saya ga tau ayat Al Quran yang bilang orang tua Muhammad is kafir >>> coba bawa ayatnya kemari

gitu ...

Yang meng-kafirkan kedua-orang muhammad adalah muhammad sendiri (Menurut hadits) TAPIIIII sudah tentu muhammad mendapat info itu dari tuhannya dong?