Benarkah Tuhan butuh pembantu untuk mengelola dunia ini?

First topic message reminder :

Keberadaan alam semesta dan seisinya ini mustahil ada dengan sendirinya tanpa adanya sesuatu yg menciptakan/membuatnya. Yg dimaksud sesuatu di sini adalah pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan untuk menciptakannya, yaitu menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta seisinya. Siapa lg pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan kalau bukan Tuhan yang maha pencipta dan maha lainnya. Pertanyaannya, benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?  Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?  Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya?
Kpd para sepuh, senior, dan lainnya mohon pencerahannya. Terima kasih

pakai sumber..
jangan asal ngarang

Sumbernya adalah kisah-kisah tradisional di Afghanistan & Hindustan / Kashmir.

sumbernya kitab suci dong..
bukan cerita rakyat/mitos

SEGOROWEDI wrote:
sumbernya kitab suci dong..
bukan cerita rakyat/mitos

Di dalam Al Qur'an juga ada di Surah Al Mu'minun.

mbok langsung ditampilkan sura/ayatnya..

kok emoticons gak keluar yah?


sundul sundul..

Dan Kami jadikan Ibnu Maryam dan Ibunya suatu Tanda, dan Kami melindungi keduanya di suatu tempat yang tinggi, layak dihuni dan sumber mata air yang mengalir. (Al Mu'minun 23:50/51).


mana kasmirnya?

mana?
gak ada kasmir-kasmiran

Mutiaraa wrote:nbi wafat memang karena sudah selesai tugasnya

Atau tugas nabi udah selesai karena nabi wafat mbak ???

sekilas info,

kalau Tuhan menginginkan pembantu untuk mengelola bumi, hal itu bukan berarti bahwa Tuhan membutuhkan pembantu untuk mengelola bumi karena Tuhan tidak dengan terpaksa menciptakan maklhuk-Nya.

Karena APAPUN/SIAPAPUN yang disebut sebagai "asisten Tuhan", adalah ciptaan Tuhan belaka. Maka hakikatnya, Tuhan MEMANG selalu (telah-sedang-akan) mengelola alam semesta SENDIRIAN.

Tuhan tidak perlu menunjukkan diriNya atw mewujud di alam semesta. Karena Tuhan sudah memperkenalkan diriNYA melalui peninggalan jejakNYA, yaitu alam semesta dan segala isi dan kejadian didalamnya.

sekilas info,

kalau Tuhan menginginkan (pembantu/penerima tugas) untuk mengelola bumi, hal itu bukan berarti bahwa Tuhan membutuhkan pembantu untuk mengelola bumi karena Tuhan tidak dengan terpaksa menciptakan maklhuk-Nya.

seperti ketika Tuhan menciptakan manusia dengan tugas untuk memelihara\mengelola bumi, bercocoktanam misalnya, juga supaya bumi ada yang merawatnya, juga supaya manusia melakukan bagianya.

sekilas info,
tentang penebusan dosa oleh Kristus

*penebusan dosa oleh Kristus adalah penebusan dosa atas ikatan dosa kutuk terbesar.

*penebusan dosa oleh Kristus hanya bisa diperoleh jika manusia telah bisa mempertanggungjawakan akhlak mereka kelak dihari penghakiman, agar mereka yang sudah pantas masuk surga, mereka tidak harus mencicipi neraka dulu.

*penebusan dosa oleh Kristus bukanlah sertifikat untuk kebal dosa atau bukanlah perizinan pada manusia untuk berbuat dosa dengan seenaknya.

*penebusan dosa oleh Kristus berlaku tidak hanya untuk orang Kristen dan tidak harus menjadi Kristen,

*penebusan dosa oleh Kristus juga untuk semua manusia tanpa terkecuali, untuk semua agama termasuk umat Islam, aliran kepercayaan, bahkan atheis, asalkan mereka telah memantaskan diri dengan aklhak mereka yang juga berdasar hati nurani

NB: saya percaya, ketika mereka(nonkristen) mengingat statment bahwa Kristus mampu menyelamatkan seluruh dunia dari dosa kutuk hukum taurat, dan hati mereka diam(tidak membantah)maka hal itu secara otomatis sudah diperhitungkan Kristus sebagai pengakuan, walaupun tidak secara langsung, dan Kristus akan memasukan mereka yang pantas masuk kesurga(yaitu mereka nonkristen yang bisa mempertanggungjawabkan aklaknya terhadap agama,kitabsuci ataupun nurani) tanpa harus mencicipi neraka dulu.(disinilah fungsi penebusan Kristus atas kutuk hukum taurat)