Benarkah Tuhan butuh pembantu untuk mengelola dunia ini?

Keberadaan alam semesta dan seisinya ini mustahil ada dengan sendirinya tanpa adanya sesuatu yg menciptakan/membuatnya. Yg dimaksud sesuatu di sini adalah pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan untuk menciptakannya, yaitu menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta seisinya. Siapa lg pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan kalau bukan Tuhan yang maha pencipta dan maha lainnya. Pertanyaannya, benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?  Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?  Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya?
Kpd para sepuh, senior, dan lainnya mohon pencerahannya. Terima kasih

mengatur/mengelola dalam arti
manusia memanfaatkannya sembari menjaga keseimbangan dan kelestariannya

SEGOROWEDI wrote:
mengatur/mengelola dalam arti
manusia memanfaatkannya sembari menjaga keseimbangan dan kelestariannya

yg sy maksud misalnya, mengapa Tuhan dlm memberikan petunjuk utk jalani kehidupan kpd manusia hrs melalui para nabi/rasul, pdhl Tuhan dpt melakukannya sendiri dgn kuasaNya?

mo via utusan atau langsung, terserah Tuhan
gak ada yang bisa mendikte

manoflogic55 wrote:Keberadaan alam semesta dan seisinya ini mustahil ada dengan sendirinya tanpa adanya sesuatu yg menciptakan/membuatnya. Yg dimaksud sesuatu di sini adalah pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan untuk menciptakannya, yaitu menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta seisinya. Siapa lg pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan kalau bukan Tuhan yang maha pencipta dan maha lainnya. Pertanyaannya, benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?  Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?  Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya?
Kpd para sepuh, senior, dan lainnya mohon pencerahannya. Terima kasih

Tuhan yang menciptakan segalanya tentunya semudah Dia mengambilnya..
saya urutkan pertanyaan anda biar lebih mudah di baca:
1)benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?
2)Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?
3)Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya? (saya satukan krn ada pernyataan atau

Jawab
1) Memang betul dan benar Tuhan lah yg memiliki segala kemampuan (Maha) apakah perlu dibantu utk mengurus dunia ini? TIDAK mengapa.. trus malaikat utk apa dong? mereka juga merupakan mahkluk ciptaan Tuhan, mereka diciptakan masing2 memiliki tugas ( bukan berarti Tuhan butuh bantuan), layaknya jika kita bekerja di suatu perusahaan tentunya anda akan menerima tugas dari bos yg memperkerjakan anda.
Alam dan isinya merupakan ciptaan Tuhan dimana kita sebagai manusia dapat memanfaatkannya utk memenuhi kebutuhan kita
2) Jika Tuhan mengelolah nya sendiri maka jelas sekali Dia tdk menciptakan yg namanya MANUSIA, MALAIKAT, JIN, BINATANG, DAN TUMBUHAN apa yg terjadi? bumi yg kita diami skrg akan sepi tdk ada apa2 tdk ada dosa, tdk ada pahala, tdk ada surga dan neraka
3) Tuhan malu? kenapa mesti malu? #saya_telpon_Tuhan_dulu, takut kali ya di ketahui keberadaanya.... hmmm...    bukan begitu teman tdk perlu jauh2 mencari Tuhan, Dia ada didekat kita semua, kadang ketika kita tertimpa musibah kita mencariNya, namun kita tdk sadar bahwa Dia ternyata ada di belakang kita   (kayak hantu saja) ... Tuhan tdk sombong/gengsi/congkak, asumsikan saja jika Tuhan sombong, apa yg terjadi coba?
JIKA SEMUA MAHKLUK TAHU DIMANA KEBERADAAN TUHAN, SAYA YAKIN MEREKA SEMUA DATANG KEPADANYA DAN MEMINTA NAMA TWITTERNYA
 

SEGOROWEDI wrote:
mo via utusan atau langsung, terserah Tuhan
gak ada yang bisa mendikte

Panglima_Kancil wrote:

manoflogic55 wrote:Keberadaan alam semesta dan seisinya ini mustahil ada dengan sendirinya tanpa adanya sesuatu yg menciptakan/membuatnya. Yg dimaksud sesuatu di sini adalah pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan untuk menciptakannya, yaitu menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta seisinya. Siapa lg pihak yg memiliki kekuatan/kekuasaan kalau bukan Tuhan yang maha pencipta dan maha lainnya. Pertanyaannya, benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?  Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?  Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya?
Kpd para sepuh, senior, dan lainnya mohon pencerahannya. Terima kasih

Tuhan yang menciptakan segalanya tentunya semudah Dia mengambilnya..
saya urutkan pertanyaan anda biar lebih mudah di baca:
1)benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?
2)Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?
3)Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya? (saya satukan krn ada pernyataan atau

Jawab
1) Memang betul dan benar Tuhan lah yg memiliki segala kemampuan (Maha) apakah perlu dibantu utk mengurus dunia ini? TIDAK mengapa.. trus malaikat utk apa dong? mereka juga merupakan mahkluk ciptaan Tuhan, mereka diciptakan masing2 memiliki tugas ( bukan berarti Tuhan butuh bantuan), layaknya jika kita bekerja di suatu perusahaan tentunya anda akan menerima tugas dari bos yg memperkerjakan anda.
Alam dan isinya merupakan ciptaan Tuhan dimana kita sebagai manusia dapat memanfaatkannya utk memenuhi kebutuhan kita
2) Jika Tuhan mengelolah nya sendiri maka jelas sekali Dia tdk menciptakan yg namanya MANUSIA, MALAIKAT, JIN, BINATANG, DAN TUMBUHAN apa yg terjadi? bumi yg kita diami skrg akan sepi tdk ada apa2 tdk ada dosa, tdk ada pahala, tdk ada surga dan neraka
3) Tuhan malu? kenapa mesti malu? #saya_telpon_Tuhan_dulu, takut kali ya di ketahui keberadaanya.... hmmm...    bukan begitu teman tdk perlu jauh2 mencari Tuhan, Dia ada didekat kita semua, kadang ketika kita tertimpa musibah kita mencariNya, namun kita tdk sadar bahwa Dia ternyata ada di belakang kita   (kayak hantu saja) ... Tuhan tdk sombong/gengsi/congkak, asumsikan saja jika Tuhan sombong, apa yg terjadi coba?
JIKA SEMUA MAHKLUK TAHU DIMANA KEBERADAAN TUHAN, SAYA YAKIN MEREKA SEMUA DATANG KEPADANYA DAN MEMINTA NAMA TWITTERNYA
 

benar mbah, krn Tuhan maha kuasa maka semauNya Dia lakukan
jujur sj sy meragukan keberadaan para utusan ini saking yakinnya sy atas kekuasaan Tuhan yg sangat hebat itu, pdhl dgn kuasaNya itu sbnrnya Tuhan dpt melakukanNya sendiri.

[/quote]

benar mbah, krn Tuhan maha kuasa maka semauNya Dia lakukan
jujur sj sy meragukan keberadaan para utusan ini saking yakinnya sy atas kekuasaan Tuhan yg sangat hebat itu, pdhl dgn kuasaNya itu sbnrnya Tuhan dpt melakukanNya sendiri.
[/quote]

Jika semua Dia lakukan lantas yg namanya MALAIKAT fungsi nya apa dong? hayoo   
kecuali jika memang anda tdk yakin MALAIKAT itu ada  

Ada pepata kuno:

Tuhan menciptakan kamu tanpa kamu, tetapi Tuhan menyelamatkan kamu tanpa kamu dia tidak rela/Tuhan bukan hambamu.

jaya wrote:Ada pepata kuno:

Tuhan menciptakan kamu tanpa kamu, tetapi Tuhan menyelamatkan kamu tanpa kamu dia tidak rela/Tuhan bukan hambamu.

ngomong apa sih, keep focus dong..!   

....Saya hanya mau menjawab pertanyaan TS. Anda TS ya? Masak gak ngerti? Renungkan sejenak.

jaya wrote:Ada pepata kuno:

Tuhan menciptakan kamu tanpa kamu, tetapi Tuhan menyelamatkan kamu tanpa kamu dia tidak rela/Tuhan bukan hambamu.

pepatah kuno darimana, titik koma jg g jelas...

gw jg pepatah kuno buatmu jay
  

tong kosong nyaring bunyinya
  

jaya wrote:Ada pepata kuno:

Tuhan menciptakan kamu tanpa kamu, tetapi Tuhan menyelamatkan kamu tanpa kamu dia tidak rela/Tuhan bukan hambamu.

manusia itu salahsatu mahluk ciptaanNya, mau diapain jg gak bs berbuat apa2 dunk
(manusia ibarat mainan anak2, dibuat suka2 sm sang anak)

isaku wrote:

jaya wrote:Ada pepata kuno:

Tuhan menciptakan kamu tanpa kamu, tetapi Tuhan menyelamatkan kamu tanpa kamu dia tidak rela/Tuhan bukan hambamu.

pepatah kuno darimana, titik koma jg g jelas...

gw jg pepatah kuno buatmu jay
  

tong kosong nyaring bunyinya
  

Gini lho, Tuhan menciptakan kita ini, kan tanpa persetujuan kita, tiba2 kita nongol ke dunia ini, tetapi saat Tuhan mau menyelamatkan kita, tanpa persetujuan kita/tanpa ada kemauan/kerjasama kita mengikuti jalanNya, Dia tidak tidak rela. Dia bukan hamba kita, yang harus mengikuti maunya kita. Maka ada yg namanya agama, iman, dstnya.

Nah, cara bicara seperti ini memang butuh sedikit kecerdasan. Kalau otak gak ada ya, tentu ibarat tong kosong berbunyi nyaring saat menanggapi tulisan saya itu.

manoflogic55 wrote:

jaya wrote:Ada pepata kuno:

Tuhan menciptakan kamu tanpa kamu, tetapi Tuhan menyelamatkan kamu tanpa kamu dia tidak rela/Tuhan bukan hambamu.

manusia itu salahsatu mahluk ciptaanNya, mau diapain jg gak bs berbuat apa2 dunk
(manusia ibarat mainan anak2, dibuat suka2 sm sang anak)

Kalau demikian, saya duga tuhan seperti itu adalah bocah yg lagi suka mainan, sebab seharusnya dia tahu donk bahwa dia tidak menciptakan boneka utk dijadikan mainannya. Apa tuhan ini perlu mainan?

Apa Tuhan butuh pembantu? Paling sedikit dia butuh diri kita mebantu diri kita sendiri. Itu tidak berarti bahwa dia sama sekali tidak menolong kita/lepas tangan.

Dengan kata lain, sekurang2nya, saat tuhan "mengolah saya" dia butuh saya sehingga tercapai apa yg ia kehendaki atas diri saya.

Saya percaya isi dunia ini, sebagian atau seluruhnya diperuntukkan buat saya, jadi, dia butuh saya utk mengolahnya sehingga berguna bagi saya.

Itu menurut saya, entah menurut yg lain.

@ts
semuwah posting diatas uda memuat jawaban atas pertanyaan anda..dan pertanyaan anda sebenarnyah unik kalow gak bisa dibilang menarik..
mengafa?
tuhan mencetak nabi untuk menyampaikan wahyu..sedangkan tuhan bisa ajah kan kirim wahyu ke tiap orang?tetapi kemampuan tiap orang itu berbeda..dan bila tuhan merinci sesuai kemampuan tiap orang itu artinyah tuhan sia2 menciptakan otak..
dan anda pun gak salah berpendapat tuhan sedang bermain2 bila anda dalam hidup juga berprinsip seperti itu..gak usa serius dalam ujian sekolah dan gak perlu juga belajar..tak perlu juga susah payah mikir/banting tulang cari nafkah karena anda sadar semuwah itu mainan tuhan..
bila anda lapar pun gak perlu makan karena untuk makan butuh serius..lha gimana bisa makan kalow gak kerja/usaha toh?harap2 cemas dari orang iba?wah idem dunk karena harap2 cemas itu bagian dari serius..

kamsut sayah,logika tuhan bermain2 dengan ciptaan itu sebaiknyah diterapkan dalam kehidupan..kita bermain2 dengan kehidupan..orang bisa ajah beralasan : permainan pun butuh serius..
dan sayah pun berkata : tiap permainan serius pasti punya tujuan sebagai hasil akhir..entah relaksasi/hadiah/olahraga..
dalam permainan tuhan,apakah tuhan gak punya tujuan?
karena permainan gak serius seharusnyah gak butuh aturan main..

ngeefooot sambil nyimak  :study

manoflogic55 wrote:Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya?

karena memang Tuhan hendak/bermaksud menguji manusia!

QS. 29:2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

QS. 29:3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

  

abu hanan wrote:@ts
semuwah posting diatas uda memuat jawaban atas pertanyaan anda..dan pertanyaan anda sebenarnyah unik kalow gak bisa dibilang menarik..
mengafa?
tuhan mencetak nabi untuk menyampaikan wahyu..sedangkan tuhan bisa ajah kan kirim wahyu ke tiap orang?tetapi kemampuan tiap orang itu berbeda..dan bila tuhan merinci sesuai kemampuan tiap orang itu artinyah tuhan sia2 menciptakan otak..
dan anda pun gak salah berpendapat tuhan sedang bermain2 bila anda dalam hidup juga berprinsip seperti itu..gak usa serius dalam ujian sekolah dan gak perlu juga belajar..tak perlu juga susah payah mikir/banting tulang cari nafkah karena anda sadar semuwah itu mainan tuhan..
bila anda lapar pun gak perlu makan karena untuk makan butuh serius..lha gimana bisa makan kalow gak kerja/usaha toh?harap2 cemas dari orang iba?wah idem dunk karena harap2 cemas itu bagian dari serius..

kamsut sayah,logika tuhan bermain2 dengan ciptaan itu sebaiknyah diterapkan dalam kehidupan..kita bermain2 dengan kehidupan..orang bisa ajah beralasan : permainan pun butuh serius..
dan sayah pun berkata : tiap permainan serius pasti punya tujuan sebagai hasil akhir..entah relaksasi/hadiah/olahraga..
dalam permainan tuhan,apakah tuhan gak punya tujuan?
karena permainan gak serius seharusnyah gak butuh aturan main..

Makasih mbah atas pencerahannya walaupun menurut sy penjelasan mbah itu sudah melebar dari kontek trit yg sy maksud, khususnya kalimat yg sy bold di bwh ini:
''Pertanyaannya, benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi? Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?''
Seperti, dlm menyampaikan wahyu/aturan dll Tuhan menugasi para malaikat dan atau nabi/rasul, dan dlm menggoda/menyesatkan manusia Tuhan menugasi/mengijinkan setan/jin. Tindakan Tuhan ini menimbulkan kesan seperti seorang manager yg dlm menjalankan fungsinya memerlukan bantuan stafnya, atau seperti seorang raja/presiden yg membutuhkan bantuan para menterinya. Bukankah dgn kemaha-kuasaanNya itu Tuhan dpt melakukanNya sendiri?
Ada pun bgm Tuhan melakukan itu semua secara sendirian adalah menjadi kewenangan Tuhan itu sendiri yg maha segalanya (kita/manusia mempunyai keterbatasan akal, waktu dan ruang).
Begitu mbah, ma'af klo pertanyaan sy itu dianggap pertanyaan bod*h.

frontline defender wrote:

manoflogic55 wrote:Apakah Tuhan merasa malu diketahui keberadaannya oleh yg diciptakanNya? Atau apakah Tuhan memiliki sifat sombong/congkak/gengsi shg keberadaannya tidak mau diketahui oleh ciptaanNya sendiri? Ataukah ada sebab lainnya?

karena memang Tuhan hendak/bermaksud menguji manusia!

QS. 29:2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

QS. 29:3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

  

Apa itu penting bagi dia?

manoflogic55 wrote:
Makasih mbah atas pencerahannya walaupun menurut sy penjelasan mbah itu sudah melebar dari kontek trit yg sy maksud, khususnya kalimat yg sy bold di bwh ini:
''Pertanyaannya, benarkah Tuhan yg memiliki segala kemampuan (maha kuasa dan maha-maha lainnya) itu masih harus dibantu pihak lain yg merupakan ciptaanNya sendiri (malaikat, jin, manusia, dll) untuk mengelola dan mengatur alam semesta dan seisinya ini, termasuk mengatur kehidupan manusia di bumi?  Mengapa Tuhan tidak mengelola/mengaturnya sendiri dgn kemampuanNya itu?''
Seperti, dlm menyampaikan wahyu/aturan dll Tuhan menugasi para malaikat dan atau nabi/rasul, dan dlm menggoda/menyesatkan manusia Tuhan menugasi/mengijinkan setan/jin. Tindakan Tuhan ini menimbulkan kesan seperti seorang manager yg dlm menjalankan fungsinya memerlukan bantuan stafnya, atau seperti seorang raja/presiden yg membutuhkan bantuan para menterinya. Bukankah dgn kemaha-kuasaanNya itu Tuhan dpt melakukanNya sendiri?
Ada pun bgm Tuhan melakukan itu semua secara sendirian adalah menjadi kewenangan Tuhan itu sendiri yg maha segalanya (kita/manusia mempunyai keterbatasan akal, waktu dan ruang).
Begitu mbah, ma'af klo pertanyaan sy itu dianggap pertanyaan bod*h.

Kadang kita memang berpikir demikian. Tuhan seakan2 tdk berdaya kalau tanpa manusia. Memang pada akhirnya apa alas an Tuhan HARUS MELIBATKAN MANUSIA DALAM BEBERAPA hal bias menjadi renungan yg berguna.

jaya wrote:Apa itu penting bagi dia?

dia siapa?  

@mano
lha itu karena tuhan ciptain otak..coba kalow tuhan turun tangan sendiri..minyak mengalir langsung ke tiap rumah dan siap pake..listrik mengaliri tiap rumah tanpa trafo/pembangkit dll..itu otak buat mikir mau dikemanain?

gini deh..misalnyah tuhan sediakan segala sesuatu dengan kondisi siap pake,apakah kehidupan seperti sekarang ini bisa berjalan?

intinyah kan..tuhan sediakan TIDAK LANGSUNG/bahan masih perlu diolah agar manusia berusaha dan berkembang..dan penggemar bola pun gak bakalan ada di muka bumi..michael jordan juga gak akan pernah ada..rambo juga gak akan pernah jadi filem..mengafa itu terjadi?karena manusia tidak membutuhkan manusia laen..manusia jadi makhluk termalas di muka bumi..kalow uda bugituh,apakah otak dan perasaan sebagai ciptaan tuhan itu bermanfaat?

frontline defender wrote:

jaya wrote:Apa itu penting bagi dia?

dia siapa?  

Allah swt.

oh maksudmu Tuhan? kirain manusia! oke, kenapa menguji manusia penting bagi Tuhan? karena pada hakikatnya tidak ada pengabdian/penyembahan/pengibadahan tanpa pilihan bebas untuk mengabdi/menyembah/beribadah :

QS. 51:56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

perhatikanlah bagaimana malaikat yang hanya mempunyai dorongan untuk mengabdi kepada Allah dikecualikan dalam ayat diatas!

QS. 21:19-20. Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.