FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Halaman 2 dari 4 Previous  1, 2, 3, 4  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Wed Dec 18, 2013 9:23 pm

First topic message reminder :

Dari pernyataaan pak Kedung dimari...
 
mang odoy wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:
SEGOROWEDI wrote:
Kedunghalang wrote:

Itu hanya perbedaan pendapat antara sesama penganut agama Islam. Perbedaan pendapat antara sesama penganut agama yang belum sempurna juga ada, seperti penganut Saksi Yehova dengan Penganut Protestan lainnya MENGENAI PALANG SALIB.

lha sumber islam itu buku dari goa mana..
kok bisa yang satu bilang disalabu, yang lain bilang tidak disalabu

Bersumber dari Al Qur'an yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad saw dan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as yang telah mendapat petunjuk langsung dari Allah Yang Maha Mengetahui. Sedangkan pendapat Non-Ahmadi Muslim seperti mang Odoy sudah terkontaminasi oleh pendapat para ulama Islam dan Kristen, setelah Nabi Muhammad saw wafat.

oh....... gituuuuuuuuuuuu!!
malang nian nasib si odong
piss

nafe ndus...??

ada yang ngomongin gw ya...??
sini gw JAMU...


usil
 
Untuk itu...kepada yang bersangkutan...sudilah kiranya untuk berbagi ilmu mengenai hal ini dari sudut pandang MUSLIM AHMADI (istilah pak Kedung) .... hebat...Muslim kok ada JENISNYA,.....ha ha ha ha..
 
Sebagai perbandingan.... TESIS saya mengenai An-Nisa 157 ini..sudah saya tuangkan dimari...
 
https://laskarislam.indonesianforum.net/t962-benarkah-nabi-isa-diganti-dengan-stuntmen?highlight=stuntmen
 
Silahkan Pak Kedung.... saya berharap, anda tidak menganggap ini sebagai sebuah TANTANGAN...tapi lebih kepada BERBAGI ILMU, biar saya anda dan pembaca forum bisa mengadakan perbandingan.
 
Wasalam,


Terakhir diubah oleh mang odoy tanggal Thu Jan 23, 2014 11:29 pm, total 2 kali diubah
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down


Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Sun Feb 02, 2014 9:44 pm

mang odoy wrote:
Yang saya ingin diskusikan...darimana SUMBER HUKUM nya kalo MGA itu begitu di idolakan....secara tidak langsung kalian itu mirip Kristen atow SYIAH.... meng IDOL kan manusia...

Sumber Hukumnya jelas Al Qur'an dan Hadits. Tetapi, Jemaat Ahmadiyah tidak mengidolakan, melainkan menerima dan mensyukuri Nikmat Allah, yakni kedatangan HMG Ahmad as sebagaimana pendakwaannya sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud yang sesuai dengan nubuatan dalam Al Qur'an dan Hadits.

Jika anda sudah siap, saya akan jelaskan, herein as soon as possible.

mang odoy wrote:
Saya bilang...bahwa JEMAAT AHMADIYAH QADIAN dan kaum Kristen Trinitas itu mempunyai KESAMAAN... sama sama MANUT sama DOKTRIN DEDENGKOT...

Ketaatan kepada Imam (pemimpin ruhani) itu adalah perintah Allah dalam Al Qur'an (An-Nisa 4:60 & 65).

mang odoy wrote:
Mangkanya saya tanya...apakah anda HAQUL YAKIN kalow hadist yang berbau tiang jemuran (SALIB) ini lisannya AL-AMIN..

Saya yakin benar bahwa hadits-hadits tentang kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah sabda Nabi Muhammad saw yang dijelaskan sebagai misal/perumpamaan dalam Al Qur'an (Az-Zukhruf 43:58), bukan turunnya Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil dan yang sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun (Kanzul Ummal).
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Sun Feb 02, 2014 9:50 pm

@atas

Mang Odoy :
Mangkanya saya tanya...apakah anda HAQUL YAKIN kalow hadist yang berbau tiang jemuran (SALIB) ini lisannya AL-AMIN..

Saya yakin benar bahwa hadits-hadits tentang kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah sabda Nabi Muhammad saw yang dijelaskan sebagai misal/perumpamaan dalam Al Qur'an (Az-Zukhruf 43:58), bukan turunnya Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil dan yang sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun (Kanzul Ummal).
 
Masalah kata SALIB dalam hadist tersebut..??
Jangan pura pura gak baca lahh...
 
Bukti sudah saya sodoorkan...dari ribuan ayat yang diterima oleh Nabi Muhammad...TIDAK SATUPUN akar kata SHAD LAM BA dalam Al-Quran yang berbentuk KATA BENDA dan itu merujuk ke TIANG JEMURAN...
 
GImana..??
Dari maren keknya NGELES mulu nih wahai sang UTUSAN pangeran Bolywood .......
 
 usil
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Sun Feb 02, 2014 9:56 pm

@kedung

Kalo anda emang SUDAH GAK TAHAN pengen ORASI..
Silahkan...

Tapi yang sudah PASTI BENAR dan SEMPURNA aja...yaitu AL-QURAN...
Hadist....silahkan aja anda SANTAF sendiri..

Silahkan...DIGEBER dalil dalil dari Al-Quran nya demi MENDUKUNG SUKSESNYA KOMPANYE "Hasrat Mirsa" ini..

avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Sun Feb 02, 2014 10:19 pm

mang odoy wrote:@atas

Mang Odoy :
Mangkanya saya tanya...apakah anda HAQUL YAKIN kalow hadist yang berbau tiang jemuran (SALIB) ini lisannya AL-AMIN..

Saya yakin benar bahwa hadits-hadits tentang kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah sabda Nabi Muhammad saw yang dijelaskan sebagai misal/perumpamaan dalam Al Qur'an (Az-Zukhruf 43:58), bukan turunnya Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil dan yang sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun (Kanzul Ummal).
 
Masalah kata SALIB dalam hadist tersebut..??
Jangan pura pura gak baca lahh...
 
Bukti sudah saya sodoorkan...dari ribuan ayat yang diterima oleh Nabi Muhammad...TIDAK SATUPUN akar kata SHAD LAM BA dalam Al-Quran yang berbentuk KATA BENDA dan itu merujuk ke TIANG JEMURAN...
 
GImana..??
Dari maren keknya NGELES mulu nih wahai sang UTUSAN pangeran Bolywood .......
 
 usil

Kalau tidak ada di Al Qur'an, ya sudah ga usah dibahas. Saya juga tidak mau membahasnya, karena tidak menarik.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Sun Feb 02, 2014 10:28 pm

mang odoy wrote:@kedung

Kalo anda emang SUDAH GAK TAHAN pengen ORASI..
Silahkan...

Tapi yang sudah PASTI BENAR dan SEMPURNA aja...yaitu AL-QURAN...
Hadist....silahkan aja anda SANTAF sendiri..

Silahkan...DIGEBER dalil dalil dari Al-Quran nya demi MENDUKUNG SUKSESNYA KOMPANYE "Hasrat Mirsa" ini..


Firman Allah dalam Al Jumu'ah 62:2-3
Dia-lah Yang telah membangkitkan, di tengah-tengah bangsa yang buta-huruf, seorang rasul dari antara mereka, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, dan mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata; (62:2) Dan, Dia juga akan membangkitkannya di tengah-tengah kaum lain dari antara mereka, yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (62:3)

Surah Al Jumu'ah 62:2 jelas ditujukan kepada Nabi Muhammad saw, seorang rasul yang telah dibangkitkan Allah dari antara bangsa umiyyin Arab.

Sedangkan Al Jumu'ah 62:3 ditujukan ditujukan kepada Imam Mahdi, seorang rasul yang kemudian dibangkitkan Allah dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia (HR Sahih Bukhari), yang juga keturunan Nabi Muhammad saw, dari Siti Fatimah ra (HR Abu Daud).

Nabi Muhammad saw bersabda: “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah (rasul) ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Musnad Ahmad bin Hambal 10898).

Abu Hurairah ra menerangkan, kami sedang duduk-dukuk dekat Nabi saw, ketika Surah Al Jumu'ah diturunkan kepada Nabi saw. Para sahabat bertanya, 'Siapakah yang dimaksud dengan wa aakhoriina minhum di dalam ayat itu'. Nabi saw tidak menjawab hingga para sahabat bertanya sampai tiga kali. Di antara kami terdapat seorang yang bernama Salman dari Persia. Kemudian Nabi saw meletakkan tangan beliau saw di atas pundak Salman sambil bersabda, 'Jika iman telah terbang ke bintang Tsurayya, seorang lelaki atau beberapa orang lelaki dari antara orang ini (Salman) akan dapat mengambilnya kembali.' (HR Sahih Bukhari).

Dari Sa'id bin Musayyab yang berkata, 'Kami berada dengan Ummi Salamah lalu menceritakan kepada kami tentang Al Mahdi', kemudian ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Al Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-anak Fatimah' (HR Abu Daud).

Surah Al Jumu'ah 62:3, sesuai tafsirnya yang terdapat dalam ketiga hadits sahih di atas, terbukti bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang rasul setelah Nabi Muhammad saw yang kemudian Dia (Allah) bangkitkan dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia dan keturunan Nabi Muhammad saw dari anak-anak Siti Fatimah ra.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (HMG Ahmad) as adalah satu-satunya orang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang nenek moyangnya berasal dari Persia (dari pihak bapak) yang hijrah dan tinggal di Qadian, Hindustan dan menikah dengan seorang wanita (keturunan Siti Fatimah ra). Atas perintah Allah, HMG Ahmad as telah mendakwakan diri sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yang mengambil kembali iman yang telah hilang/terbang ke bintang Tsurayya itu.

Allah Al Mutakallim berfirman kepada HMG Ahmad as sebagai Imam Mahdi (dalam Bahasa Urdu): "Apabila tekad engkau sudah bulat, maka bertawakalah kepada Allah. Dan, buatlah oleh engkau bahtera (Jemaat Ahmadiyah) dengan pengawasan dan bimbingan wahyu Kami. Sesungguhnya orang-orang yang bai'at kepada engkau, sesungguhnya mereka bai'at kepada Allah, Tangan Allah berada di atas tangan mereka." (Tadzkirah hal.168).
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Thu Feb 13, 2014 10:15 pm

@ Mang Odoy

Udah bosen denger orasi?
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Sun Feb 16, 2014 11:28 pm

Nyantei aja kang kedung....
Nafsu bener nih keknya... hi hi hi..
Saya absen dari mari..bukan berarti NYUNGSEP...
Silahkan..lanjut aja dulu kompanye Ahmadiyah nyah..

Saya duluin posting di tret yang saya anggap PALING PENTING...
Secara waktu saya juga disini terbatas...

 usil 



avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Mon Feb 17, 2014 12:04 am

mang odoy wrote:Nyantei aja kang kedung....
Nafsu bener nih keknya... hi hi hi..
Saya absen dari mari..bukan berarti NYUNGSEP...
Silahkan..lanjut aja dulu kompanye Ahmadiyah nyah..

Saya duluin posting di tret yang saya anggap PALING PENTING...
Secara waktu saya juga disini terbatas...

 usil 




Alasan mirip punya wan Abu dalam AHMADIYAH QADIAN.

Kau yang mulai, kau yang.....?
Kau yang berjanji, kau yang..?
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Mon Feb 17, 2014 1:07 am

IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Mon Feb 17, 2014 7:01 am

mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Wed Feb 19, 2014 11:24 pm

@KEDUNGHALANG

Kedung halang wrote :

Firman Allah dalam Al Jumu'ah 62:2-3
Dia-lah Yang telah membangkitkan, di tengah-tengah bangsa yang buta-huruf, seorang rasul dari antara mereka, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, dan mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata; (62:2) Dan, Dia juga akan membangkitkannya di tengah-tengah kaum lain dari antara mereka, yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (62:3)

Saya gak tau anda ngambil terjemahan dari mana… terutama pada kalimat yang ini
Dia juga akan membangkitkannya di tengah-tengah kaum lain dari antara mereka

Sebagai perbandingan, mari kita liat dengan seksama..

1. Terjemahan DEPAG RI

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,
dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana


2. Dr. M. Taqiud-Din & Dr. M. Khan:
He it is Who sent among the unlettered ones a Messenger (Muhammad r) from among themselves, reciting to them His Verses, purifying them (from the filth of disbelief and polytheism), and teaching them the Book (this Quran, Islamic laws and Islamic jurisprudence) and Al-Hikmah (As-Sunnah: legal ways, orders, acts of worship, etc. of Prophet Muhammad r). And verily, they had been before in mainfest error;
And He has sent him (Prophet Muhammad r) also to others among them (Muslims) who have not yet joined them (but they will come). And He (Allah) is the All-Mighty, the All-Wise.


3. Yusuf Ali:
It is He Who has sent amongst the Unlettered an apostle from among themselves, to rehearse to them His Signs, to sanctify them, and to instruct them in Scripture and Wisdom,- although they had been, before, in manifest error;-
As well as (to confer all these benefits upon) others of them, who have not already joined them: And He is exalted in Might, Wise
.


Dari ketiga terjemahan diatas… sama sekali tidak satupun dari terjemahan tersebut…menambahkan kata kata yang ini..
“Dia juga akan membangkitkannya di tengah-tengah kaum lain diantara mereka”
Ada apa ini…??? Nerjemahin ko seenak udel…. Dapet dari maana kata kata yang ini..???
“Dia juga akan membangkitkannya di tengah-tengah kaum lain diantara mereka”

Kalowpun diliat dari terjemahan perkata di sini…
http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=62&verse=3

(62:3:1)
waākharīna
And others

(62:3:2)
min'hum
among them


Samasekali tidak ada yang menterjemahkan seperti yang AHMADIYAH QADIAN terjemahkan…
Saya kok melihat..bahwa Ahamadiyah Qadian ini BANYAK KEMERIPAN dengan Kristen Trinitas, terutama dalam menafsirkan Kitab Suci….
Demen maen EDIT tanpa peduli dengan Tata Bahasa Asli dari Kitab Suci tersebut. Silahkan perhatikan, Kristen mana… khususnya di forum ini, yang membahas suatu ayat Bible dengan menyertakan pembahasan secara tata bahasa Ibrani (PL) maupun Yunani (PB)…

Inipun cocok dengan pernyataan anda sendiri dimari..
abu hanan wrote:berawal dari sonoh..
http://www.laskarislam.com/t6550p275-isra-miraj-sebuah-hayalan-muhammad#127027

Kedunghalang wrote:


Di dalam dunia kasysyaf, wujud Jibril as dan Allah Subhaana wa Ta'ala sangat mungkin dapat dilihat oleh Nabi Muhammad saw, karena mata yang digunakan Rasulullah pun adalah mata hati ruhani (fuaad), bukan kasat mata. Hadits menyatakan bahwa Rasulullah saw melihat (dengan mata hati ruhani/fuaad) Jibril as, dan Al Qur'an (An-Najm) menyatakan bahwa Allah Subhaana wa Ta'ala menampakkan wujud-Nya kepada Rasulullah saw yang melihat-Nya dengan mata hati ruhani/fuaad.

Tetapi, saya kira hanya grammar/nahwu & shorof saja tidak akan cukup menafsirkan dunia kasysyaf.

Ini terkesan.... EGP dengan NAHWU SOROF... sing penting SI JEMROS jadi NABI.... wkwkwkwk

Liat aja…saya akan jeplakin, bahwa Ahamdiyah Qadian dengan MGA nya… adalalah KLONINGAN dari Kristen Trinitas dengan Paulus Tarsus nya…
Banyak sekali kemiripan dari 2 kubu ini… dan saya tantang anda untuk membantah nya satu persatu…


Sedangkan Al Jumu'ah 62:3 ditujukan ditujukan kepada Imam Mahdi, seorang rasul yang kemudian dibangkitkan Allah dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia (HR Sahih Bukhari), yang juga keturunan Nabi Muhammad saw, dari Siti Fatimah ra (HR Abu Daud).

Nabi Muhammad saw bersabda: “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah (rasul) ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Musnad Ahmad bin Hambal 10898).

Abu Hurairah ra menerangkan, kami sedang duduk-dukuk dekat Nabi saw, ketika Surah Al Jumu'ah diturunkan kepada Nabi saw. Para sahabat bertanya, 'Siapakah yang dimaksud dengan wa aakhoriina minhum di dalam ayat itu'. Nabi saw tidak menjawab hingga para sahabat bertanya sampai tiga kali. Di antara kami terdapat seorang yang bernama Salman dari Persia. Kemudian Nabi saw meletakkan tangan beliau saw di atas pundak Salman sambil bersabda, 'Jika iman telah terbang ke bintang Tsurayya, seorang lelaki atau beberapa orang lelaki dari antara orang ini (Salman) akan dapat mengambilnya kembali.' (HR Sahih Bukhari).

Inilah hasil pemikiran yang berawal dari NGEDIT MAKNA KITAB SUCI….ujung ujungnya diterusin dengan KHAYALAN…. Yang mana ini adalah cirri khas dari Kristen Trinitas Paulus Tarsus… dan MGA ini semakin nyata … Paulus Tarsus versi Islam.

Kalo mau ngayal…silahkan terusin khayalan anda dan kaum Ahmadiyah Qadian anda…. Sebagai perbandingan…saya tampilkan TAFSIR IBN KATHIR terkait masalah ini..


﴿وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُواْ بِهِمْ﴾
(And others among them who have not yet joined them.) They said, `Who are they, O Allah's Messenger' The Prophet did not reply until they repeated the question thrice. At that time, Salman Al-Farisi was with us. So Allah's Messenger placed his hand on Salman, saying,

«لَوْ كَانَ الْإِيمَانُ عِنْدَ الثُّرَيَّا لَنَالَهُ رِجَالٌ أَوْ رَجُلٌ مِنْ هؤُلَاءِ»
(If faith were on Ath-Thurayya (Pleiades), even then some men or a man from these people would attain it.)'' Muslim, At-Tirmidhi, An-Nasa`i, Ibn Abi Hatim and Ibn Jarir collected this Hadith. This Hadith indicates that Surat Al-Jumu`ah was revealed in Al-Madinah and that the Messenger's Message is universal. The Prophet explained Allah's statement,

﴿وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ﴾
(And others among them) by mentioning Persia. This is why the Prophet sent messages to the kings of Persia and Rome, among other kings, calling them to Allah the Exalted and to follow what he was sent with. This is why Mujahid and several others said that Allah's statement,

﴿وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُواْ بِهِمْ﴾
(And others among them who have not yet joined them.) refers to all non-Arabs who believe in the truth of the Prophet. Allah's statement,

﴿وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾
(And He is the Almighty, the All-Wise.) asserts that He is Almighty and All-Wise in His legislation and the destiny He appoints. Allah's statement,
﴿ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ ﴾

(That is the grace of Allah, which He bestows on whom He wills. And Allah is the Owner of mighty grace.) refers to the great prophethood that He granted Muhammad and the qualities that He favored his Ummah with, by sending Muhammad to them.


Perhatikan apa kata Ibn Kathir tentang Persia sebagaimana diterangkan dalam Hadist bahwa Nabi Muhammad menunjuk Salman AlFarisi sebagai perumpamaan..

(And others among them) by mentioning Persia. This is why the Prophet sent messages to the kings of Persia and Rome, among other kings, calling them to Allah the Exalted and to follow what he was sent with. This is why Mujahid and several others said that Allah's statement, (And others among them who have not yet joined them.) refers to all non-Arabs who believe in the truth of the Prophet.

Terjemahannya :
(Dan yang lain diantara mereka) dengan menyebut Persia. Mangkanya Nabi Muhammad mengirimkan pesan kepada raja Persia dan Rowawi, diantara raja raja lainnya, mengajak mereka untuk Menyembah Allah Yang Maha Besar dan mengikuti apa yang telah difirmankan kepada Nabi Muhammad. Oleh karenanya, para Mujahid dan beberapa ahli lainnya menerangkan pernyaataan Allah (Dan yang lain diantara mereka yang belum bergabung/ikut dengan mereka) MERUJUK KEPADA BANGSA NON-ARAB YANG PERCAYA AKAN KEBENARAN/KERASULAN/KENABIAN.. NABI MUHAMMAD.


Jadi…kalo anda dan partey Ahmadiyah Qadian menghayal dan mencocok cocokkan surah Al-Jumuah :3 ini dengan pangeran Bolywood anda..ya itu adalah hak kalian….
Tapi pesan saya…kalow mau bawa bawa Al-Quran….hendaklah memakai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah penafsiran. Dan bukan asal ngayal dan maen edit ARTI/MAKNA dari suatu surah.

Kecuali anda menerima kenyataan kalo saya sebut bahwa partey Ahmadiyah Qadian ini hanyalah KLONINGAN dari Kristen Trinitas Paulus. Dan Hasrat Mirza Ghulam Ahmad adalah PAULUS versi Islam.

 usil 


Dari Sa'id bin Musayyab yang berkata, 'Kami berada dengan Ummi Salamah lalu menceritakan kepada kami tentang Al Mahdi', kemudian ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Al Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-anak Fatimah' (HR Abu Daud).

Surah Al Jumu'ah 62:3, sesuai tafsirnya yang terdapat dalam ketiga hadits sahih di atas, terbukti bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang rasul setelah Nabi Muhammad saw yang kemudian Dia (Allah) bangkitkan dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia dan keturunan Nabi Muhammad saw dari anak-anak Siti Fatimah ra.

Mantaff…. Inilah hasilnya….kalo menafsirkan Quran dan Hadist sambil muterin pohon kelapa….menyanyikan lagu cinta….sambil jingkrak jingkrak…. Persis seperti Shakrukh Khan dalam felem Kuch kuch Hotae….

 usil 

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (HMG Ahmad) as adalah satu-satunya orang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang nenek moyangnya berasal dari Persia (dari pihak bapak) yang hijrah dan tinggal di Qadian, Hindustan dan menikah dengan seorang wanita (keturunan Siti Fatimah ra). Atas perintah Allah, HMG Ahmad as telah mendakwakan diri sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yang mengambil kembali iman yang telah hilang/terbang ke bintang Tsurayya itu.

Saya mau Tanya nih..
Menurut partey Ahmadiyah sendiri...MGA adalah Mujaddid pada abad kesekian… sementara sebelum MGA sudah ada mujaddid mujadid lainnya..
Apakah Mujadid sebelum MGA juga punya pengikut seperti dia dan mendirikan PARTEY sendiri dengan mengatasnamakan Islam..??
Silahkan jawab dengan penuh percaya diri…


Allah Al Mutakallim berfirman kepada HMG Ahmad as sebagai Imam Mahdi (dalam Bahasa Urdu): "Apabila tekad engkau sudah bulat, maka bertawakalah kepada Allah. Dan, buatlah oleh engkau bahtera (Jemaat Ahmadiyah) dengan pengawasan dan bimbingan wahyu Kami. Sesungguhnya orang-orang yang bai'at kepada engkau, sesungguhnya mereka bai'at kepada Allah, Tangan Allah berada di atas tangan mereka." (Tadzkirah hal.168).

Kitab Tadzkirah ini adalah Perjanjian Baru versi Islam….. si Paulus pun MENGAKU telah menerima MANDAT dari tuhan yesus dan mengaku telah dipilih oleh tuhan yesus untuk melanjutkan misi gila a’la Paulus.

Dan ini yang terjadi pada MGA…. 2 tokoh ini (Paulus dari Tarsus versus MGA dari Qadian) sama sama NEKADwal GOKIL nya….

 usil  


avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Wed Feb 19, 2014 11:29 pm

Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).

halahhhhhhhh.....bodo amat....EGP..... Ahmadiyah ini emang paling bisa kalo masang ayat Quran.... persis Kristen Trinitas kalo ngandelin PERJANJIAN LAMA dalam berdalih.....

Nerjemahin ayat Quran aja seenak udel...GRAMMAR kaga dipake.... enak aja nuduh orang pake ayat Quran....

 usil 
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Wed Feb 19, 2014 11:35 pm

Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:@atas

Mang Odoy :
Mangkanya saya tanya...apakah anda HAQUL YAKIN kalow hadist yang berbau tiang jemuran (SALIB) ini lisannya AL-AMIN..

Saya yakin benar bahwa hadits-hadits tentang kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah sabda Nabi Muhammad saw yang dijelaskan sebagai misal/perumpamaan dalam Al Qur'an (Az-Zukhruf 43:58), bukan turunnya Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil dan yang sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun (Kanzul Ummal).
 
Masalah kata SALIB dalam hadist tersebut..??
Jangan pura pura gak baca lahh...
 
Bukti sudah saya sodoorkan...dari ribuan ayat yang diterima oleh Nabi Muhammad...TIDAK SATUPUN akar kata SHAD LAM BA dalam Al-Quran yang berbentuk KATA BENDA dan itu merujuk ke TIANG JEMURAN...
 
GImana..??
Dari maren keknya NGELES mulu nih wahai sang UTUSAN pangeran Bolywood .......
 
 usil

Kalau tidak ada di Al Qur'an, ya sudah ga usah dibahas. Saya juga tidak mau membahasnya, karena tidak menarik.

Ya itulah PENYAKIT PARTEY AHMADIYAH.... giliran ngebahas ayat Quran pake GRAMMAR.... langsung NGELES.... mirip Kristen Trinitas kalo diajak debat masalah ayat Bible.... merasa cukup dengan terjemahan LAI.
Pun begitu dengan partey Ahmadiyah.... merasa cukup dengan terjemahan LAI (Lembaga Ahmadiyah Indonesia)...

 usil 
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Wed Feb 19, 2014 11:40 pm

Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:Nyantei aja kang kedung....
Nafsu bener nih keknya... hi hi hi..
Saya absen dari mari..bukan berarti NYUNGSEP...
Silahkan..lanjut aja dulu kompanye Ahmadiyah nyah..

Saya duluin posting di tret yang saya anggap PALING PENTING...
Secara waktu saya juga disini terbatas...

 usil 




Alasan mirip punya wan Abu dalam AHMADIYAH QADIAN.

Kau yang mulai, kau yang.....?
Kau yang berjanji, kau yang..?


tarriikkk jabbbriiiikkkkkk......


 usil 
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Wed Feb 19, 2014 11:47 pm

mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).

halahhhhhhhh.....bodo amat....EGP..... Ahmadiyah ini emang paling bisa kalo masang ayat Quran.... persis Kristen Trinitas kalo ngandelin PERJANJIAN LAMA dalam berdalih.....

Nerjemahin ayat Quran aja seenak udel...GRAMMAR kaga dipake.... enak aja nuduh orang pake ayat Quran....

 usil 

Orang-orang yang sudah kehabisan dalil Al Qur'an dan/atau hadits biasanya nuduh PLINTIR, SEENAK UDEL dlsb, tetapi yang satu ini nambahin Kristen Trinitas. JAUUUUUUUUUUUUUUUUUUH MANG.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Thu Feb 20, 2014 5:04 pm

mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:@atas

Mang Odoy :
Mangkanya saya tanya...apakah anda HAQUL YAKIN kalow hadist yang berbau tiang jemuran (SALIB) ini lisannya AL-AMIN..

Saya yakin benar bahwa hadits-hadits tentang kedatangan Isa Ibnu Maryam adalah sabda Nabi Muhammad saw yang dijelaskan sebagai misal/perumpamaan dalam Al Qur'an (Az-Zukhruf 43:58), bukan turunnya Nabi Isa Al Masih as yang diutus Allah kepada Bani Israil dan yang sudah wafat secara wajar dalam usia 120 tahun (Kanzul Ummal).
 
Masalah kata SALIB dalam hadist tersebut..??
Jangan pura pura gak baca lahh...
 
Bukti sudah saya sodoorkan...dari ribuan ayat yang diterima oleh Nabi Muhammad...TIDAK SATUPUN akar kata SHAD LAM BA dalam Al-Quran yang berbentuk KATA BENDA dan itu merujuk ke TIANG JEMURAN...
 
GImana..??
Dari maren keknya NGELES mulu nih wahai sang UTUSAN pangeran Bolywood .......
 
 usil

Kalau tidak ada di Al Qur'an, ya sudah ga usah dibahas. Saya juga tidak mau membahasnya, karena tidak menarik.

Ya itulah PENYAKIT PARTEY AHMADIYAH.... giliran ngebahas ayat Quran pake GRAMMAR.... langsung NGELES.... mirip Kristen Trinitas kalo diajak debat masalah ayat Bible.... merasa cukup dengan terjemahan LAI.
Pun begitu dengan partey Ahmadiyah.... merasa cukup dengan terjemahan LAI (Lembaga Ahmadiyah Indonesia)...

 usil 

Semoga thread ini tidak menjadi ajang caci-mencaci atau tuduh-menuduh, tetapi menjadi ajang Love for All, Hatred for None.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Thu Feb 20, 2014 5:07 pm

mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).

halahhhhhhhh.....bodo amat....EGP..... Ahmadiyah ini emang paling bisa kalo masang ayat Quran.... persis Kristen Trinitas kalo ngandelin PERJANJIAN LAMA dalam berdalih.....

Nerjemahin ayat Quran aja seenak udel...GRAMMAR kaga dipake.... enak aja nuduh orang pake ayat Quran....

 usil 

JAWAB YANG PENDEK-PENDEK AJA DULU.

Semoga thread ini tidak menjadi ajang caci-mencaci atau tuduh-menuduh, tetapi menjadi ajang Love for All, Hatred for None.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Thu Feb 20, 2014 11:08 pm

Yeeee...., gimana sih ini.... maren maren tereak tereak minta dibales...giliran dibales...bukannya di reply malah misuh misuhh...

hadoohhh...kacow nih anggota partey...

 kacau 
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Thu Feb 20, 2014 11:16 pm

Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).

halahhhhhhhh.....bodo amat....EGP..... Ahmadiyah ini emang paling bisa kalo masang ayat Quran.... persis Kristen Trinitas kalo ngandelin PERJANJIAN LAMA dalam berdalih.....

Nerjemahin ayat Quran aja seenak udel...GRAMMAR kaga dipake.... enak aja nuduh orang pake ayat Quran....

 usil 

JAWAB YANG PENDEK-PENDEK AJA DULU.

Semoga thread ini tidak menjadi ajang caci-mencaci atau tuduh-menuduh, tetapi menjadi ajang Love for All, Hatred for None.

anda ini sebenernya NIAT DEBAT gak sih...??

Gak usah bawa bawa SLOGAN lah...BASIII..
Saya serang anda....anda BERTAHAN.... itu aja...

ngomong aja LOVE FOR ALL, HATRED FOR NONE...

Ayat yang anda bawa itu ditujukan kepada KAFIR yang tidak mau MENDENGAR DAN MENGIKUTI ISLAM pada jaman Nabi Muhammad..
sekarang anda bawa ayat itu kehadapan saya.... berarti emang Ahmadiyah menganggap KAFIR kepada orang yang tidak mau ngikut partey anda..?? kan gitu..??

Bro...saya tantang anda debat versus di tret ini....berarti AMUNISI saya sudah penuh... jadi gak usah basa basi lahh..

Jadi sekarang...gak usah CENGENG dengan berbagai alasan...

Kalo MUSLIM YANG CUMAN MODAL FANATIK, ngefret partey anda dengan OTOT..
Maka saya disini...pake OTAK...

Udah...sekarang maju lagi...nooo postingan anda sudah saya bales... silahkan reply..

avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Thu Feb 20, 2014 11:21 pm

Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).

halahhhhhhhh.....bodo amat....EGP..... Ahmadiyah ini emang paling bisa kalo masang ayat Quran.... persis Kristen Trinitas kalo ngandelin PERJANJIAN LAMA dalam berdalih.....

Nerjemahin ayat Quran aja seenak udel...GRAMMAR kaga dipake.... enak aja nuduh orang pake ayat Quran....

 usil 

Orang-orang yang sudah kehabisan dalil Al Qur'an dan/atau hadits biasanya nuduh PLINTIR, SEENAK UDEL dlsb, tetapi yang satu ini nambahin Kristen Trinitas. JAUUUUUUUUUUUUUUUUUUH MANG.

ha ha ha ha...nafa.....dah MIRIS duluan...???
bukannnya TITIK AWAL dari pak Mirza mendakwakan dirinya sbagaki ALMASIH YANG DIJANJIKAN, berawal dari janji Nabi Isa/Yesus bahwa bakal ada NABI SESUDAH NABI ISA YANG NAMANYA AHMAD... dan MGA mengklaim bahwa AHMAD yang disinggung oleh Nabi Isa itu adalah dirinya...???

Partey Ahmadiyah mengklaim JAGO KRISTOLOGI.... dan saya pengen tau...apakah anggota parteynya yaitu anda di tret ini, benarkah sehebat itu..??
Karena bicara partey Ahmadiyah...tidak bisa lepas dari KRISTOLOGI... karena landasan utama MGA dalam pendakwaan dirinya sebagai ini itu kutukufret, BERMUARA dari sana..

Gak usah cengeng.... keluarin semua Ilmu yang ada didiri anda..

HADAPI SAYA DI TRET INI..!!
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Thu Feb 20, 2014 11:56 pm

Pemirsa di Studio maupun dirumah…yang masih senantiasa setia memantow jalannya debat antara mang odoy dengan KEDUNGHALANG, sang utusan Ahmadiyah yang ber Head Quarter di PARUNG-BOGOR, yang terkenal dengan partey Ahmadiyah alirah Qadian yang mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai NABI YANG TIDAK MEMBAWA SYARIAT…

Sambil menunggu pak Kedung bangkit lagi…. Ada baiknya saya tambahkan reply an dari postingan beliow menyangkut KETURANAN sang Idola yang katanya keturunan Persia.

Kedunghalang wrote :

Surah Al Jumu'ah 62:3, sesuai tafsirnya yang terdapat dalam ketiga hadits sahih di atas, terbukti bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang rasul setelah Nabi Muhammad saw yang kemudian Dia (Allah) bangkitkan dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia dan keturunan Nabi Muhammad saw dari anak-anak Siti Fatimah ra.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (HMG Ahmad) as adalah satu-satunya orang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang nenek moyangnya berasal dari Persia (dari pihak bapak) yang hijrah dan tinggal di Qadian,
Hindustan dan menikah dengan seorang wanita (keturunan Siti Fatimah ra). Atas perintah Allah, HMG Ahmad as telah mendakwakan diri sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yang mengambil kembali iman yang telah hilang/terbang ke bintang Tsurayya itu.

Allah Al Mutakallim berfirman kepada HMG Ahmad as sebagai Imam Mahdi (dalam Bahasa Urdu): "Apabila tekad engkau sudah bulat, maka bertawakalah kepada Allah. Dan, buatlah oleh engkau bahtera (Jemaat Ahmadiyah) dengan pengawasan dan bimbingan wahyu Kami. Sesungguhnya orang-orang yang bai'at kepada engkau, sesungguhnya mereka bai'at kepada Allah, Tangan Allah berada di atas tangan mereka." (Tadzkirah hal.168).

Benerkah demikian…bahwasannya MGA ini keturunan PERSIA…?? dikarenakan sebuah Hadist mengambil SALMAN AL-FARISI sebagai perumpamaan…??

Saya jawab pake copas dari salah satu buku yang bisa didonlod di www.pakdenono.com


AHMADIYAH TELANJANG BULAT DIPANGGUNG SEJARAH
oleh Abdullah Hasan Alhadar


AHMADIYAH SEBAGAI SYNCRETISM

IDENTITAS SANG PEMIMPIN



Nama dan keturunan: Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah, mempunyai banyak nama dan keturunan. Suatu keistimewaan buat dia, konon semua itu diperoleh dari Tuhannya. Bahkan yang lebih menarik lagi, Mirza Ghulam Ahmad menguasai banyak bahasa, antaranya: Bahasa Urdu, Inggris, Arab, Parsi, dan bahasa Ibrani. Dengan bahasa-bahasa itulah ia berdialog dengan Tuhannya.

Puteranya yang mashur, Bashiruddin Mahmud Ahmad (1899-1965) yang menduduki tahta khalifah kedua dalam jema’at Ahmadiyah, menulis tentang saat-saat kelahiran ayahnya, sebagai berikut:

“Hazrat Ahmad a.s. lahir pada tanggal 13 Pebruari 1835 sesuai dengan 14 Syawal 1250 hijrah, hari Jum’at pada waktu shalat shubuh, di rumah Mirza Ghulam Murtaza di desa Qadian. Beliau lahir kembar, yakni beserta beliau lahir pula seorang anak perempuan yang tidak berapa lama meninggal dunia. Demikianlah sempurna kabar ghaib yang telah ada dalam buku-buku Agama Islam, bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar.”(lihat catatan kaki nomer.2)

Demikian Bashiruddin M.A. menceritakan kelahiran ayahnya. Yang menjadi pertanyaan disini ialah, oleh siapa dan pada siapa kabar ghaib lahir kembar itu telah disampaikan? Kemudian dalam buku-buku Agama Islam yang mana kabar itu dimuat?

Kiranya Bashir M.A. dan Ahmadiyahnya tidak berhasrat atau kurang perlu untuk menyebut nama orang-orang maupun buku-buku yang berkenaan dengan kabar ghaib dan lahir kembar itu.

Lebih lanjut perihal nama-nama yang dimiliki Mirza Cihulam Ahmad, Bashiruddin maupun Ahmadiyah berkata:

“Asal nama beliau hanyalah Ghulam Ahmad, atau nama lengkap (full name) beliau adalah Ghulam Ahmad.”(lihat catatan kaki no.3)

Kemudian terdapat di depan Ghulam Ahmad, sebuah nama lagi ialah Mirza. Dengan demikian nama kepanjangannya menjadi Mirza Ghulam Ahmad. Di antara ketiga sebutan tadi, hanya Ghulam sajalah yang tidak diperbincangkan. Sisanya yakni Mirza dan Ahmad, merupakan nama-nama yang mengandung didalamnya arti dan tujuan yang istimewa.

Menurut Bashiruddin Mahmud Ahmad, perkataan atau sebutan nama MIRZA adalah untuk menyatakan bahwa ayahnya keturunan dari MUGHAL (Moghol). Bashiruddin melanjutkan bahwa ayahnya itu adalah keturunan haji Barlas, raja daerah Kesh, yang jadi paman Amir Tughlak Taimur.4 Disinilah kiranya kena keturunan Moghol Mirza Ghulam Ahmad. Lebih lanjut Bashiruddin menulis:

“Dalam tahun-tahun yang akhir dari kerajaan Keiser Babar, yakni pada tahun 1530 masehi, seorang Moghol bernama Hadi Beg meninggalkan tanah tumpah darahnya ialah Samarkhand dan pindah ke daerah Gurdaspur di Punjab.”(lihat catatan kaki no.5)

Hadi Beg inilah yang mendirikan kota Qadian, tempat lahirnya Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya. Hadi Beg adalah termasuk dalam urutan yang keduabelas ke atas dari kakek-kakek Mirza Ghulam. Akhirnya lebih meyakinkan lagi tentang keturunan mogholnya itu, ayah Mirza Ghulam Ahmad, Mirza Ghulam Murtaza memberi tahu anaknya bahwa nenek-nenek moyangnya adalah dari keturunan Moghol.(lihat catatan kaki no.6)

Demikian kesaksian sejarah Ahmadiyah tentang darah Moghol yang, mengalir dalam tubuh Mirza Ghulam Ahmad. Sayang bahwa darah Moghol ini tidak menjadi kebanggaan bagi yang empunya maupun bagi Ahmadiyahnya. Mungkin dikarenakan arti maupun tujuan dari darah itu kurang atau tidak istimewa, atau samasekali tidak berarti.

Alasannya bisa diduga-duga mengapa darah Moghol sampai diabaikan begitu saja. Yang penting untuk diketahui ialah, bahwa setiap nama maupun keturunan yang dimiliki Mirza Ghulam Ahmad, bahkan gelar-gelarnya sekalipun, datangnya dari pemberian Tuhannya. Itulah sebabnya meskipun kenyataannya darah Moghol mengalir dalam tubuh Mirza Ghulam, akan tetapi karena bukan dari pemberian Tuhan, maka Mirza segera menumpangi kwalitet Mogholnya itu dengan darah lain yang baru. Ia berkata:

“Aku mendengar dari ayahku bahwa kakek-kakekku berdarah Moghol, akan tetapi aku mendapat wahyu dari Tuhan, bahwa kakek-kakekku berdarah Parsi.”(catatan kaki no.7)

Dengan perkataan“akantetapi,” lebih-lebih lagi ditambah dengan “mendapat wahyu dari Tuhan” maka praktis kata-kata atau ucapan ayah Mirza Ghulam tentang darah Moghol, menjadi lemah atau bisa gugur!

Seringkali diketemukan dalam ucapan-ucapan tokoh-tokoh Ahmadiyah adanya pertentangan satu dengan yang lain. Bahkan kadangkala seorang pimpinan Ahmadiyah berkata tentang sesuatu hal atau masalah, di lain kesempatan orang tersebut merobah atau mengganti ucapannya yang semula. Misalnya dari ucapan-ucapan khalifah kedua Ahmadiyah, Bashiruddin Mahmud Ahmad. Mula-mula ia berkata bahwa perkataan “Mirza” pada nama ayahnya, menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah dari keturunan Moghol. Akan tetapi di lain kesempatan ia berkata:

“Perkataan “Mirza” di dalam namanya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. menunjukkan bahwa beliau a.s. adalah keturunan orang Parsi.”(catatan kaki no.8)

Pernyataan Bashir yang bertentangan itu telah menimbulkan keragu-raguan. Bagaimana ia bisa berkata bahwa perkataan Mirza pada nama ayahnya, adalah untuk menyatakan keturunan dari Moghol, akan tetapi di lain kitab ia menyatakan bahwa perkataan Mirza, adalah menyatakan keturunan Parsi?!

Jelas bahwa ucapan-ucapan Bashiruddin tersebut, tidak beres. Akan tetapi bagi Ahmadiyah hal-hal seperti itu mudah diselesaikan, bahkan dengan cara-cara yang simple. Jika Bashir mula-mula menyatakan bahwa Mirza adalah keturunan Moghol, kemudian ia menyatakan di lain kitab bahwa Mirza adalah keturunan Parsi, maka Ahmadiyah menjelaskan:

“Adapun Mirza adalah nama kepangkatan dan suku dari nenek-moyang beliau. Beliau adalah keturunan Parsi dan keturunan Bangsawan.”
(catatan kaki no.9)

Di sini Ahmadiyah membuktikan bahwa Mirza Ghulam Ahmad memiliki dobel keturunan, Moghol dan Parsi. Untuk membereskan makna dobel keturunan, maka Ahmadiyah menegaskan lagi:

“Pendiri Jema’at Ahmadiyah, Hadrat Mirza Ghulam Ahmad, berasal dari keluarga terhormat. MIRZA adalah gelar yang biasa diberikan kepada kaum ningrat keturunan raja-raja Islam dinasti Moghol berasal dari Parsi.”(catatan kaki no.10)

Demikianlah cara pemberesannya; raja-raja Islam dinasti Moghol yang berasal dari Parsi. Dengan susunan kalimat yang demikian, maka kesulitan yang terdapat pada dua buah tulisan Bashir yang berbeda, telah terpecahkan.

Lebih jelas lagi ialah, bahwa keturunan dalam darah yang mengalir dalam tubuh pendiri Ahmadiyah itu, hanyalah darah Moghol saja. Sedangkan keturunan Parsi yang dimiliki Mirza Ghulam tidak lain kecuali tempat, domisili, dimana kakek-kakeknya tinggal berdiam. Dengan kata lain, Mirza Ghulam Ahmad keturunan Moghol dari Parsi.

Namun demikian Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya lebih mengutamakan tempat asal kakek-kakeknya daripada darah yang mengalir dalam tubuh mereka. Parsi lebih penting dari Moghol, sebab di dalam Parsi itulah kepentingan Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya, terletak. Dari keturunan Parsi terletak makna dan arti maupun tujuan dari sebuah Hadits, yaitu pada saat Nabi Muhammad s.a.w. sambil menaruh tangan beliau kepundak sahabat Salman Al Parisi, bersabda:

“Sekiranya keimanan menggantung di bintang tsuraya, niscaya akan dicapai oleh laki-laki dari Parsi.”


Mirza Ghulam Ahmad berkeyakinan bahwa yang dimaksud dan dituju dari sabda Nabi Muhammad s.a.w., tidak lain ialah untuk dirinya, karena dialah anak Parsi itu. Bahkan Tuhan memberi wahyu padanya:

“Pegang teguhlah iman itu wahai anak Parsi.”
(catatan kaki no.11)

Sudah jelas bahwa Mirza Ghulam dan alirannya bertekad sebagai yang empunya hak mutlak atas sabda Nabi s.a.w. tersebut. Benarkah mereka berhak, benarkah Mirza Ghulam Ahmad yang dituju sabda Nabi Muhammad s.a.w.?


Padahal Mirza Ghulam Ahmad bukan keturunan Parsi, ia keturunan Moghol. Lebihlebih lagi ia kelahiran India, berdomosili di India. Bahkan ayahnya maupun kakekkakeknya sampai kepada Hadi Beg kakeknya yang keduabelas itu, berada di India.Abad enam-belas masehi mereka sudah di Hindustan.Sudah hampir tiga ratus tahun kakek-kakek Mirza Ghulamberurat berakar di India. Tigaratus tahun jauh daripadacukup untuk memberi titel pada ayah dan Mirza Ghulam Ahmadmaupun pada kakek-kakeknya sebagai pribumi India. Ia harusdipanggil, tidak dengan panggilan “yaibna-Al-Faras”melainkan dengan panggilan “ya ibnul Hind”


Cara-cara yang ditempuh Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya mengambil Hadits tersebut di atas buat mereka, jelas merupakan pengingkaran mereka terhadap sejarah serta memutar balikkan makna dan tujuan yang sebenarnya dari Hadits tersebut.

Padahal tidak perlu menunggu sampai 1200 tahun kemudian serta memilih negeri India sebagai tempatnya, untuk menemukan maupun menunjuk orang yang dimaksud dan dituju dari sabda Nabi Muhammad s.a.w. tersebut. Justru pada saat-saat itulah dan di tempat Nabi bersabda makna dan tujuan dari ucapan Beliau terletak adanya.

Sahabat Salman Al-Farisi mempunyai kissah hidup yang unik serta mengagumkan. Dalam pengembaraannya mencari serta menemukan iman Tauhid, putera Parsi yang orisinil ini, pergi meninggalkan tanah tumpah darahnya Parsi, pergi jauh sampai ribuan mil, melalui proses perpindahan kepercayaan dari agama syirik menyembah api (zarahustra) pada agama syirik mentuhankan Isa Al-Masih (Kristen) dan akhirnya sampai pada Agama Tauhid yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w.

Ketabahan, gairah, tekad, dan revolusi yang bergolak dalam jiwa Salman Al-Farisi, mencari kepuasan iman, ketentraman bathin dan sekaligus menemukannya pada diri Rasulullah s.a.w., telah mendapat pujian langsung dari Nabi sendiri, liwat sabda Beliau di atas. Bahkan Salman Al-Farisi, telah memperoleh kedudukan istimewa. Siapa menduga bahwa musafir dari ribuan mil ini, telah memperoleh derajat “termasuk dari ahli bait Nabi” serta mendapat jaminan sorga dari junjungannya.

________________________________________

Catatan kaki:

1 Sincretisme: aliran atau pergerakan yang ingin mempersatukan seluruh pergerakan yang ada di bawah pimpinan seseorang.

2 lih. Bashiruddin Mahmud Ahmad, Riwayat hidup hazrat Ahmad a.s., 1966, Djemaat Ahmadiyah tjabang Djakarta, hal. 2, terjemah oleh Malik Aziz Ahmad Khan.

3 lih. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, riwayat hidup hazrat Ahmad a.s., hal.2 dan lih. J.D. Shams. h.a., ISLAM, th.?, Ahmadiyya Muslim Foreign Missions Office, Rabwah, hal. 16 (his full name was Ghulam Ahmad, )

4 lih. M.B.M.A., riwayat hazrat Ahmad a.s., hal. ½

5 lih. idem, hal. 6

6 lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Istiftha’, 1378 hijrah, Rabwah Matba’ah an Nasrah. hal. 75: (fi kitab sawaanah abaaii wa sami’tu min abi an abaaii kaanuu min-al-jarthumah almuqliyah). Al-jum’iyat-ul-syrargiyah linasyru-al-kutub-diniyah Rabwah.

7 lih. Mirza Ghulam Ahmad, Al-Istiftha’, hal. 75: (wa lakin Allah auhii ilaa annahum kaanu min bani Fares, la minal aghwaan turkiyah.)

8 lih. Bashiruddin Mahmud Ahmad, Djasa Imam Mahdi a.s., Soerabaya Anjuman Ahmadiyah Departemen Indonesia (A.A.D.I.) Gemeente, th. 1940, hal. ©️

9 lih. Suara Lajnah Imaillah (majallah kaum ibu Ahmadiyah), no. 10, th 11-1974, B.P.L.I. (Badan Penghubung Lajnah Imaillah Indonesia), Yogjakarta, hal.27.

10 lih. Sinar Islam (majallah Ahmadiyah), no. 5-6, 1974, Jakarta Yayasan Wisma Damai, hal. 26.

11 lih. Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Baqdad, Matba’ah an-Nashrah, Rabwah 1377h., hal. 26.


Setelah kasus surah AL-JUMUAH : 3 terbongkar KIBULnya...secara IBNU KATHIR sendiri menerangkan dengan jelas...bahwa SOSOK YANG DIMAKSUD oleh Al-Jumuah :2-3 adalah Muhammad bin Abdullah yang lahir di Kota Mekkah....Ibnu Kathir sama sekali gak pernah kepikiran kalo Al-Jumuah : 3 tersebut nyambung sama orang India... dan patut dicatat, bahwa Ibn Kathir sendiri sudah BERKIPRAH dalam dunia pendidikan Islam ratusan taun sebelum MGA dibrojoloin oleh emaknya.

Sekarang Ahmadiyah pake senjata HADIST, lagi lagi untuk mengukukuhkna jungjungan mereka.....
Keterangan sudah saya sampaikan..
Dan kita tunggu dengan seksama.... bagaimana REAKSI sang UTUSAN dari Head Quarter PARUNG-BOGOR ini..

 usil 

avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by mang odoy Fri Feb 21, 2014 11:26 pm

lhoo...kemana nih sang utusan Head Quarter PARUNG - BOGOR...???
Maren tereak tereak minta dijawab...udah disamperin malah ngacir..???
Oooo...mungkin lagi ngisi BENSIN dulu....
Jadi orang kan harus BERBAIK SANGKA... ya gak...??

usil

whookeeyyy....sambil menunggu sang Utusan ngisi bensin di PARUNG-BOGOR..

Saya lanjutin bahasannya... terkait ocehan beliow yang ini....
Kedunghalang wrote:

Dari Sa'id bin Musayyab yang berkata, 'Kami berada dengan Ummi Salamah lalu menceritakan kepada kami tentang Al Mahdi', kemudian ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Al Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-anak Fatimah' (HR Abu Daud).

Surah Al Jumu'ah 62:3, sesuai tafsirnya yang terdapat dalam ketiga hadits sahih di atas, terbukti bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang rasul setelah Nabi Muhammad saw yang kemudian Dia (Allah) bangkitkan dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia dan keturunan Nabi Muhammad saw dari anak-anak Siti Fatimah ra.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (HMG Ahmad) as adalah satu-satunya orang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang nenek moyangnya berasal dari Persia (dari pihak bapak) yang hijrah dan tinggal di Qadian, Hindustan dan menikah dengan seorang wanita (keturunan Siti Fatimah ra). Atas perintah Allah, HMG Ahmad as telah mendakwakan diri sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yang mengambil kembali iman yang telah hilang/terbang ke bintang Tsurayya itu.


Inilah sang NABI TANPA SYARIAT.... keturunannya rupa rupa...darisono sini....

Biarkan buku ini yang menjawab..

AHMADIYAH TELANJANG BULAT DIPANGGUNG SEJARAH
oleh Abdullah Hasan Alhadar


SETUMPUK ASAL-USUL


Ternyata keturunan Mirza dari pihak ibunya lebih baik, bahkan lebih istimewa dibanding dengan keturunan dari pihak ayahnya. Mula-mula Mirza Ghulam membantah dengan tegas bahwa ia dari kaum Turki.1 Tidak dimengerti mengapa Mirza sampai membantah dirinya sebagai kaum Turki. Mungkin ada kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Turki, pada waktu ia hidup. Akhir-akhir dari abad ke 19 masehi sekitar tahun-tahun 1881 sampai dengan tahun 1900-an, Sultan Abdul Hamid Turki yang berkedudukan sebagai Khalifah Islam bersama-sama Sayid Jamaluddin Al-Afghani, seorang agitator yang paling ditakuti oleh kekuasaan kolonial Barat, terutama Inggris, telah mendirikan organisasi Pan Islamisme. Suatu gerakan propaganda gencar anti Barat yang militant, effeknya yang mendalam dan kuat memaksa kolonial Barat memperhitungkannya dengan sungguh-sungguh. Kota Konstantinopel menjadi pusatnya semua orang fanatik dan agitator anti Barat seperti Jamaluddin.2 Seorang pemimpin Islam India berseru kepada kekuasaan Brittania:

“Saya berseru kepada pemerintahan Brittania yang sekarang supaya mengubah politik permusuhannya dengan Turki, untuk menjaga supaya gunung kemarahan jutaan rakyat Islam jangan meletus, yang akan membawa kebinasaan dahsyat.” (catatan kaki no.3)

Demikian hebatnya Pan Islamisme menentang dunia Barat terutama kolonialisme Inggris. Sebaliknya, Inggris telah menancapkan cengkeramannya dalam-dalam terhadap kaum Muslimin India. Adanya kontradiksi yang hebat itu, maka tidak mustahil atau bisa diduga-duga jika orang-orang seperti Mirza Ghulam Ahmad cepat-cepat mencari posisi yang enak di tengah-tengah arena politik kaum Muslimin India yang hangat. Dan yang paling enak atau paling mudah untuk bersih diri, ialah membantah dirinya dari kaum Turki.

Kalau tidak henar perkiraan di atas atau sama sekali tidak beralasan maka setidak-tidaknya Mirza Ghulam Ahmad maupun Ahmadiyahnya sanggup membuat suatu catatan kecil, yaitu memberi penjelasan, mengapa sampai-sampai Mirza Ghulam menolak diri sebagai kaum Turki; dan mengapa kata-kata “Turki” itu sempat disisipkan diantara berita wahyu yang ia terima dari Tuhannya.

Kembali pada keturunan dari pihak ibunya, Mirza C,hulam Ahmad ternyata mempunyai keistimewaan yang tidak tanggung-tanggung. Dengan bangga ia berkata:

“Ketahuilah, bahwasanya Al-Masih Al-Mau’ud itu datangnya dari golongan QUREIS, sebagalmana Isa datangnya dari Bani Israel.”(catatan kaki no.4)

Al-Masih Al-Mau’ud yang dimaksud ialah Pendiri Ahmadiyah, Mirza Ghulam. Ia memperoleh gelar itu, dan banyak lagi gelar-gelar yang ia peroleh dari Tuhannya. Lebih meyakinkan lagi tentang keturunan Qureisnya, Mirza Ghulam Ahmad berkata yakin:

“Adalah suatu keharusan bahwa Khalifah ini dari keturunan Qureis.”(catatan kaki no.5 )

Gelar khalifah inipun termasuk milik Mirza Ghulam Ahmad. Satu persatu dari gelar-gelarnya akan dikenal nanti. Demikianlah pendakian telah sampai ke puncaknya. Keturunan QUREIS pada diri Mirza Ghulam Ahmad merupakan target terpenting dari planningnya. Sambil bertepuk dada ia berkata: “Ketahuilah siapa aku ini! Jika kamu abaikan maka akan kau hadapi kerugian-kerugian dalam hidupmu.” Qureis mungkin masih agak luas ruang lingkupnya, karena ia masih terdiri dari keluarga-keluarga besar. Maka tidak salah lagi jika Mirza Ghulam Ahmad maupun Ahmadiyahnya memilih satu keluarga saja di dalam satu rumah yang paling mulia dan dimuliakan manusia. Dengan perasaan bangga ia berkata:

“Sesungguhnya akulah Al-Mahdi itu, juga Al-Masih Mau’ud, dimana kedudukannya sudah jelas bahwa untuk jabatan kedua pangkat ini harus dipegang oleh seorang dari Bani Fatimah.”(Catatan kaki no.6)

Apa sebab Mirza memilih Bani Fatimah unluk melengkapi dirinya? Tidak lain, karena ia akan mengambil alih sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut:

“Dari Ummu Salamah r.a. aku telah mendengar Rasul Allah bersabda: Mahdi itu dari anak cucuku, dari anak Fatimah.”


Maka Mirza Ghulam Ahmadlah yang menyatakan diri sebagai anak dari anak-anak Fatimah r.a. Kemudian dengan lantang sekali lagi ia berkata:

“Daripada kakek-kakekku, aku ini keturunan Parsi, sedang daripada nenek-nenekku aku ini keturunan Fatimah. Maka bergabunglah pada diriku dua kemuliaan.”(catatan kaki no.7)

Jika dua kemuliaan saja, itu masih kurang. Harus ditambah lagi kemuliaan yang di atas segala-galanya. Last but not least inilah kemuliaan-kemuliaan itu. Mirza berkata:

“Daripada Tuhanku, telah turun wahyu padaku, bahwa dari pihak nenek-nenekku, aku ini keturunan Fatimah ahli baitin nubuwah. Demi Allah, telah bersatu pada diriku Nasl (keturunan) Nabi ISHAQ dan nasl (keturunan) Nabi ISMA’IL.”(catatan kaki no.8)

Bagaimana Mirza Ghulam Ahmad mengaku menjadi anak-cucu Nabi Ishaq a.s.? Apakah benar ia keturunan Nabi Ishaq? Mungkin ada yang tidak beres di sini, dan yang tahu persis bahwa Mirza tidak beres, adalah ia sendiri. Akan tetapi kalau Ahmadiyah mengatakan bahwa itu benar dan tidak ada yang perlu dibereskan, maka kita ucapkan hallo-hallo pada Mirza. Dengan nasl Ishaqnya itu, maka orang boleh berkata pasti, bahwa Mirza Ghulam Ahmad juga dari keturunan YAHUDI! Nah bergembiralah ya Mirza Israeli.

Demikianlah keturunan-keturunan istimewa milik pendiri Ahmadiyah. Satu lagi keturunan yang tidak boleh diabaikan juga hak milik Mirza Ghulam Ahmad. Negeri dimana ia dilahirkan dan dibesarkan, INDIA, juga merupakan salah satu daripada keturunan-keturunan yang ia miliki. Ahmadiyah menjelaskan bahwa dalam buku agama Hindu (yang mana?) ada tersebut bahwa Messiah yang dijanjikan itu adalah orang INDIA.9

Akhirnya, demikian Bashiruddin Mahmud Ahmad menutup cerita tentang identitas ayahnya, berkata:

“Maka sempurnalah sudah apa yang telah termaklum dalam kitab-kitab Ummat Parisi, Ummat Nasrani, Ummat Islam dan Ummat Hindu tentang datangnya Al-Masih yang ditunggu-tunggu zaman, yaitu MIRZA GHULAM AHMAD.” (catatan kaki no.10)

Itulah bunyi gong Bashiruddin; orang-orang Ahmadiyah boleh merasa bangga terhadap kedudukan maupun keturunan yang dimiliki pemimpinnya. Andaikala semua keturunan-keturunannya disandangkan di belakang namanya, maka inilah dia: Mirza Ghulam Ahmad AL-MOGHOLI, AL-PARISI, AL-QUREISY, AL-FATIMI ahli Batin Nubuwah dan AL-ISRAELI dan lagi AL-HINDUSTANI. Sungguh suatu keistimewaan yang menggelikan.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Catatan kaki:

1. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Istiftaa’, hal. 75: (wa lakinnal-lah auhi ila annahum kanu min bani faras la min al-aqwaam ut-turkiyah).
2. lih. L Stoddard, Dunia Baru Islam, terjemahan Panitya, Jakarta, 1966,hal. 65.
3. lih. L Stoddard, Dunia Baru Islam, terjemahan Panitya, Jakarta, 1966,hal. 66, 67.
4. lih. Mirza Chulam Ahmad, Al-Khutbat-ul-Ilhamiyah, hal. (ha’): (wa innahu ma ja’a min-al Qureisy kama inna Isa ma Ja’a min-bani Israel).
5. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Khutbat-ul-Ilhamiyah, hal. 13. (wa wajaba anla yakun hadzal Khalifah min-al-Qureisy).
6. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Khutbat-ul-Ilhamiyah, hal. 46: (inni ana Al-mahdi alladzihuwa Al-masih muntadzir al-mau’ud, wama jaa fihi annahu min-bani Fatimah)
7. idem, idem, hal. 87: (wa ja’alahu min haisul aba’ min abna Faras wa min haisul ummahaat min bani Fatimah liyajmau fihil jalaal waljamaal).
8. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Istiftha’, hal. 75: (wa ma’a dzalika akhbarani rabbi bian ba’da ummahati min banil Fatimah wa min-ahli baitin-nubuwwah; wallahu fihim nasl Ishaq wa Ismail min kamalil hikmah wal mushalahah).
9. lih. Bashiruddin Mahmud Ahmad, Ahmadiyya Movement, Rabwah The Ahmadiyya Muslim Foreign Missions Office, 1962, hal. 47: (from the books of the Hindus it appeared that the promised Messiah was an Indian).
10. lih. Bashiruddin M.A., Ahmadiyya Movement, hal. 47: (in short, in him were fulfilled all the prophecies contained in the books of the Christians, the Parsees, the Hindus and Muslims), note: semua kitab tersebut di atas dalam jumlah lebih dari satu; setidak-tidaknya Ahmadiyyah dapat menyebut masing-masing dua?


Hadoohhh.... KRISTEN TRINITAS bentukan Paulus Tarsus emang bener bener bagaikan PINANG DIBELAH KAMPAK dengan Ahmadiyah Qadian bentukan MGA dari Qadian.. sama sama GOKIL wal STRESS nyah...

Mana nih pak Kedung..... jangan KELAMAAN ahhh ISI BENSIN nya...
Dah GATEL nih tangannnn....

usil



avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Wed Feb 26, 2014 6:32 pm

mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:
Kedunghalang wrote:
mang odoy wrote:IYA aja dahhh...
biar sang utusan bolywood SUMRINGAH... wkwkwkwkwk....

Tidak ada paksaan dalam agama, karena jalan yang benar itu jelas sekali bedanya dari jalan yang salah (Al Baqarah 2:256/257). "Inilah kebenaran dari Tuhan-mu; barangsiapa menghendaki, maka berimanlah, dan barangsiapa menghendaki, maka ingkarlah" Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang aniaya itu api yang dindingnya mengepung mereka. (Al Kahfi 18:30).

halahhhhhhhh.....bodo amat....EGP..... Ahmadiyah ini emang paling bisa kalo masang ayat Quran.... persis Kristen Trinitas kalo ngandelin PERJANJIAN LAMA dalam berdalih.....

Nerjemahin ayat Quran aja seenak udel...GRAMMAR kaga dipake.... enak aja nuduh orang pake ayat Quran....

 usil 

JAWAB YANG PENDEK-PENDEK AJA DULU.

Semoga thread ini tidak menjadi ajang caci-mencaci atau tuduh-menuduh, tetapi menjadi ajang Love for All, Hatred for None.

anda ini sebenernya NIAT DEBAT gak sih...??

Gak usah bawa bawa SLOGAN lah...BASIII..
Saya serang anda....anda BERTAHAN.... itu aja...

ngomong aja LOVE FOR ALL, HATRED FOR NONE...

Ayat yang anda bawa itu ditujukan kepada KAFIR yang tidak mau MENDENGAR DAN MENGIKUTI ISLAM pada jaman Nabi Muhammad..
sekarang anda bawa ayat itu kehadapan saya.... berarti emang Ahmadiyah menganggap KAFIR kepada orang yang tidak mau ngikut partey anda..?? kan gitu..??

Bro...saya tantang anda debat versus di tret ini....berarti AMUNISI saya sudah penuh... jadi gak usah basa basi lahh..

Jadi sekarang...gak usah CENGENG dengan berbagai alasan...

Kalo MUSLIM YANG CUMAN MODAL FANATIK, ngefret partey anda dengan OTOT..
Maka saya disini...pake OTAK...

Udah...sekarang maju lagi...nooo postingan anda sudah saya bales... silahkan reply..


Kalo saya pakai akal dan akhlak yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Wed Feb 26, 2014 6:36 pm

mang odoy wrote:lhoo...kemana nih sang utusan Head Quarter PARUNG - BOGOR...???
Maren tereak tereak minta dijawab...udah disamperin malah ngacir..???
Oooo...mungkin lagi ngisi BENSIN dulu....
Jadi orang kan harus BERBAIK SANGKA... ya gak...??

usil

whookeeyyy....sambil menunggu sang Utusan ngisi bensin di PARUNG-BOGOR..

Saya lanjutin bahasannya... terkait ocehan beliow yang ini....
Kedunghalang wrote:

Dari Sa'id bin Musayyab yang berkata, 'Kami berada dengan Ummi Salamah lalu menceritakan kepada kami tentang Al Mahdi', kemudian ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Al Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-anak Fatimah' (HR Abu Daud).

Surah Al Jumu'ah 62:3, sesuai tafsirnya yang terdapat dalam ketiga hadits sahih di atas, terbukti bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang rasul setelah Nabi Muhammad saw yang kemudian Dia (Allah) bangkitkan dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia dan keturunan Nabi Muhammad saw dari anak-anak Siti Fatimah ra.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (HMG Ahmad) as adalah satu-satunya orang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang nenek moyangnya berasal dari Persia (dari pihak bapak) yang hijrah dan tinggal di Qadian, Hindustan dan menikah dengan seorang wanita (keturunan Siti Fatimah ra). Atas perintah Allah, HMG Ahmad as telah mendakwakan diri sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yang mengambil kembali iman yang telah hilang/terbang ke bintang Tsurayya itu.


Inilah sang NABI TANPA SYARIAT.... keturunannya rupa rupa...darisono sini....

Biarkan buku ini yang menjawab..

AHMADIYAH TELANJANG BULAT DIPANGGUNG SEJARAH
oleh Abdullah Hasan Alhadar


SETUMPUK ASAL-USUL


Ternyata keturunan Mirza dari pihak ibunya lebih baik, bahkan lebih istimewa dibanding dengan keturunan dari pihak ayahnya. Mula-mula Mirza Ghulam membantah dengan tegas bahwa ia dari kaum Turki.1 Tidak dimengerti mengapa Mirza sampai membantah dirinya sebagai kaum Turki. Mungkin ada kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Turki, pada waktu ia hidup. Akhir-akhir dari abad ke 19 masehi sekitar tahun-tahun 1881 sampai dengan tahun 1900-an, Sultan Abdul Hamid Turki yang berkedudukan sebagai Khalifah Islam bersama-sama Sayid Jamaluddin Al-Afghani, seorang agitator yang paling ditakuti oleh kekuasaan kolonial Barat, terutama Inggris, telah mendirikan organisasi Pan Islamisme. Suatu gerakan propaganda gencar anti Barat yang militant, effeknya yang mendalam dan kuat memaksa kolonial Barat memperhitungkannya dengan sungguh-sungguh. Kota Konstantinopel menjadi pusatnya semua orang fanatik dan agitator anti Barat seperti Jamaluddin.2  Seorang pemimpin Islam India berseru kepada kekuasaan Brittania:

“Saya berseru kepada pemerintahan Brittania yang sekarang supaya mengubah politik permusuhannya dengan Turki, untuk menjaga supaya gunung kemarahan jutaan rakyat Islam jangan meletus, yang akan membawa kebinasaan dahsyat.” (catatan kaki no.3)

Demikian hebatnya Pan Islamisme menentang dunia Barat terutama kolonialisme Inggris. Sebaliknya, Inggris telah menancapkan cengkeramannya dalam-dalam terhadap kaum Muslimin India. Adanya kontradiksi yang hebat itu, maka tidak mustahil atau bisa diduga-duga jika orang-orang seperti Mirza Ghulam Ahmad cepat-cepat mencari posisi yang enak di tengah-tengah arena politik kaum Muslimin India yang hangat. Dan yang paling enak atau paling mudah untuk bersih diri, ialah membantah dirinya dari kaum Turki.

Kalau tidak henar perkiraan di atas atau sama sekali tidak beralasan maka setidak-tidaknya Mirza Ghulam Ahmad maupun Ahmadiyahnya sanggup membuat suatu catatan kecil, yaitu memberi penjelasan, mengapa sampai-sampai Mirza Ghulam menolak diri sebagai kaum Turki; dan mengapa kata-kata “Turki” itu sempat disisipkan diantara berita wahyu yang ia terima dari Tuhannya.

Kembali pada keturunan dari pihak ibunya, Mirza C,hulam Ahmad ternyata mempunyai keistimewaan yang tidak tanggung-tanggung. Dengan bangga ia berkata:

“Ketahuilah, bahwasanya Al-Masih Al-Mau’ud itu datangnya dari golongan QUREIS, sebagalmana Isa datangnya dari Bani Israel.”(catatan kaki no.4)

Al-Masih Al-Mau’ud yang dimaksud ialah Pendiri Ahmadiyah, Mirza Ghulam. Ia memperoleh gelar itu, dan banyak lagi gelar-gelar yang ia peroleh dari Tuhannya. Lebih meyakinkan lagi tentang keturunan Qureisnya, Mirza Ghulam Ahmad berkata yakin:

“Adalah suatu keharusan bahwa Khalifah ini dari keturunan Qureis.”(catatan kaki no.5 )

Gelar khalifah inipun termasuk milik Mirza Ghulam Ahmad. Satu persatu dari gelar-gelarnya akan dikenal nanti. Demikianlah pendakian telah sampai ke puncaknya. Keturunan QUREIS pada diri Mirza Ghulam Ahmad merupakan target terpenting dari planningnya. Sambil bertepuk dada ia berkata: “Ketahuilah siapa aku ini! Jika kamu abaikan maka akan kau hadapi kerugian-kerugian dalam hidupmu.” Qureis mungkin masih agak luas ruang lingkupnya, karena ia masih terdiri dari keluarga-keluarga besar. Maka tidak salah lagi jika Mirza Ghulam Ahmad maupun Ahmadiyahnya memilih satu keluarga saja di dalam satu rumah yang paling mulia dan dimuliakan manusia. Dengan perasaan bangga ia berkata:

“Sesungguhnya akulah Al-Mahdi itu, juga Al-Masih Mau’ud, dimana kedudukannya sudah jelas bahwa untuk jabatan kedua pangkat ini harus dipegang oleh seorang dari Bani Fatimah.”(Catatan kaki no.6)

Apa sebab Mirza memilih Bani Fatimah unluk melengkapi dirinya? Tidak lain, karena ia akan mengambil alih sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut:

“Dari Ummu Salamah r.a. aku telah mendengar Rasul Allah bersabda: Mahdi itu dari anak cucuku, dari anak Fatimah.”


Maka Mirza Ghulam Ahmadlah yang menyatakan diri sebagai anak dari anak-anak  Fatimah r.a. Kemudian dengan lantang sekali lagi ia berkata:

“Daripada kakek-kakekku, aku ini keturunan Parsi, sedang daripada nenek-nenekku aku ini keturunan Fatimah. Maka bergabunglah pada diriku dua kemuliaan.”(catatan kaki no.7)

Jika dua kemuliaan saja, itu masih kurang. Harus ditambah lagi  kemuliaan yang di atas segala-galanya. Last but not least inilah kemuliaan-kemuliaan itu. Mirza berkata:

“Daripada Tuhanku, telah turun wahyu padaku, bahwa dari pihak nenek-nenekku, aku ini keturunan Fatimah ahli baitin nubuwah. Demi Allah, telah bersatu pada diriku Nasl (keturunan) Nabi ISHAQ dan nasl (keturunan) Nabi ISMA’IL.”(catatan kaki no.8)

Bagaimana Mirza Ghulam Ahmad mengaku menjadi anak-cucu Nabi Ishaq a.s.? Apakah benar ia keturunan Nabi Ishaq? Mungkin ada yang tidak beres di sini, dan yang tahu persis bahwa Mirza tidak beres, adalah ia sendiri. Akan tetapi kalau Ahmadiyah mengatakan bahwa itu benar dan tidak ada yang perlu dibereskan, maka kita ucapkan hallo-hallo pada Mirza. Dengan nasl Ishaqnya itu, maka orang boleh berkata pasti, bahwa Mirza Ghulam Ahmad juga dari keturunan YAHUDI! Nah bergembiralah ya Mirza Israeli.

Demikianlah keturunan-keturunan istimewa milik pendiri Ahmadiyah. Satu lagi keturunan yang tidak boleh diabaikan juga hak milik Mirza Ghulam Ahmad. Negeri dimana ia dilahirkan dan dibesarkan, INDIA, juga merupakan salah satu daripada keturunan-keturunan yang ia miliki. Ahmadiyah menjelaskan bahwa dalam buku agama Hindu (yang mana?) ada tersebut bahwa Messiah yang dijanjikan itu adalah orang INDIA.9

Akhirnya, demikian Bashiruddin Mahmud Ahmad menutup cerita tentang identitas ayahnya, berkata:

“Maka sempurnalah sudah apa yang telah termaklum dalam kitab-kitab Ummat Parisi, Ummat Nasrani, Ummat Islam dan Ummat Hindu tentang datangnya Al-Masih yang ditunggu-tunggu zaman, yaitu MIRZA GHULAM AHMAD.” (catatan kaki no.10)

Itulah bunyi gong Bashiruddin; orang-orang Ahmadiyah boleh merasa bangga terhadap kedudukan maupun keturunan yang dimiliki pemimpinnya. Andaikala semua keturunan-keturunannya disandangkan di belakang namanya, maka inilah dia: Mirza Ghulam Ahmad AL-MOGHOLI, AL-PARISI, AL-QUREISY, AL-FATIMI ahli Batin Nubuwah dan AL-ISRAELI dan lagi AL-HINDUSTANI. Sungguh suatu keistimewaan yang menggelikan.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Catatan kaki:

1. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Istiftaa’, hal. 75: (wa lakinnal-lah auhi ila annahum kanu min bani faras la min al-aqwaam ut-turkiyah).
2. lih. L Stoddard, Dunia Baru Islam, terjemahan Panitya, Jakarta, 1966,hal. 65.
3. lih. L Stoddard, Dunia Baru Islam, terjemahan Panitya, Jakarta, 1966,hal. 66, 67.
4. lih. Mirza Chulam Ahmad, Al-Khutbat-ul-Ilhamiyah, hal. (ha’): (wa innahu ma ja’a min-al Qureisy kama inna Isa ma Ja’a min-bani Israel).
5. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Khutbat-ul-Ilhamiyah, hal. 13. (wa wajaba anla yakun hadzal Khalifah min-al-Qureisy).
6. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Khutbat-ul-Ilhamiyah, hal. 46: (inni ana Al-mahdi alladzihuwa Al-masih muntadzir al-mau’ud, wama jaa fihi annahu min-bani Fatimah)
7. idem, idem, hal. 87: (wa ja’alahu min haisul aba’ min abna Faras wa min haisul ummahaat min bani Fatimah liyajmau fihil jalaal waljamaal).
8. lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Istiftha’, hal. 75: (wa ma’a dzalika akhbarani rabbi bian ba’da ummahati min banil Fatimah wa min-ahli baitin-nubuwwah; wallahu fihim nasl Ishaq wa Ismail min kamalil hikmah wal mushalahah).
9. lih. Bashiruddin Mahmud Ahmad, Ahmadiyya Movement, Rabwah The Ahmadiyya Muslim Foreign Missions Office, 1962, hal. 47: (from the books of the Hindus it appeared that the promised Messiah was an Indian).
10. lih. Bashiruddin M.A., Ahmadiyya Movement, hal. 47: (in short, in him were fulfilled all the prophecies contained in the books of the Christians, the Parsees, the Hindus and Muslims), note: semua kitab tersebut di atas dalam jumlah lebih dari satu; setidak-tidaknya Ahmadiyyah dapat menyebut masing-masing dua?


Hadoohhh.... KRISTEN TRINITAS bentukan Paulus Tarsus emang bener bener bagaikan PINANG DIBELAH KAMPAK dengan Ahmadiyah Qadian bentukan MGA dari Qadian.. sama sama GOKIL wal STRESS nyah...

Mana nih pak Kedung..... jangan KELAMAAN ahhh ISI BENSIN nya...
Dah GATEL nih tangannnn....

usil




Maaf yah, referensi selain Al Qur'an dan Hadits tidak akan dilayani.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Kedunghalang Wed Feb 26, 2014 6:56 pm

mang odoy wrote:Pemirsa di Studio maupun dirumah…yang masih senantiasa setia memantow jalannya debat antara mang odoy dengan KEDUNGHALANG, sang utusan Ahmadiyah yang ber Head Quarter di PARUNG-BOGOR, yang terkenal dengan partey Ahmadiyah alirah Qadian yang mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai NABI YANG TIDAK MEMBAWA SYARIAT…

Sambil menunggu pak Kedung bangkit lagi…. Ada baiknya saya tambahkan reply an dari postingan beliow menyangkut KETURANAN sang Idola yang katanya keturunan Persia.

Kedunghalang wrote :

Surah Al Jumu'ah 62:3, sesuai tafsirnya yang terdapat dalam ketiga hadits sahih di atas, terbukti bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang rasul setelah Nabi Muhammad saw yang kemudian Dia (Allah) bangkitkan dari antara bangsa aakhorin keturunan Persia dan keturunan Nabi Muhammad saw dari anak-anak Siti Fatimah ra.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (HMG Ahmad) as adalah satu-satunya orang yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang nenek moyangnya berasal dari Persia (dari pihak bapak) yang hijrah dan tinggal di Qadian,
Hindustan dan menikah dengan seorang wanita (keturunan Siti Fatimah ra). Atas perintah Allah, HMG Ahmad as telah mendakwakan diri sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yang mengambil kembali iman yang telah hilang/terbang ke bintang Tsurayya itu.

Allah Al Mutakallim berfirman kepada HMG Ahmad as sebagai Imam Mahdi (dalam Bahasa Urdu): "Apabila tekad engkau sudah bulat, maka bertawakalah kepada Allah. Dan, buatlah oleh engkau bahtera (Jemaat Ahmadiyah) dengan pengawasan dan bimbingan wahyu Kami. Sesungguhnya orang-orang yang bai'at kepada engkau, sesungguhnya mereka bai'at kepada Allah, Tangan Allah berada di atas tangan mereka." (Tadzkirah hal.168).

Benerkah demikian…bahwasannya MGA ini keturunan PERSIA…?? dikarenakan sebuah Hadist mengambil SALMAN AL-FARISI sebagai perumpamaan…??

Saya jawab pake copas dari salah satu buku yang bisa didonlod di www.pakdenono.com


AHMADIYAH TELANJANG BULAT DIPANGGUNG SEJARAH
oleh Abdullah Hasan Alhadar


AHMADIYAH SEBAGAI SYNCRETISM

IDENTITAS SANG PEMIMPIN



Nama dan keturunan: Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah, mempunyai banyak nama dan keturunan. Suatu keistimewaan buat dia, konon semua itu diperoleh dari Tuhannya. Bahkan yang lebih menarik lagi, Mirza Ghulam Ahmad menguasai banyak bahasa, antaranya: Bahasa Urdu, Inggris, Arab, Parsi, dan bahasa Ibrani. Dengan bahasa-bahasa itulah ia berdialog dengan Tuhannya.

Puteranya yang mashur, Bashiruddin Mahmud Ahmad (1899-1965) yang menduduki tahta khalifah kedua dalam jema’at Ahmadiyah, menulis tentang saat-saat kelahiran ayahnya, sebagai berikut:

“Hazrat Ahmad a.s. lahir pada tanggal 13 Pebruari 1835 sesuai dengan 14 Syawal 1250 hijrah, hari Jum’at pada waktu shalat shubuh, di rumah Mirza Ghulam Murtaza di desa Qadian. Beliau lahir kembar, yakni beserta beliau lahir pula seorang anak perempuan yang tidak berapa lama meninggal dunia. Demikianlah sempurna kabar ghaib yang telah ada dalam buku-buku Agama Islam, bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar.”(lihat catatan kaki nomer.2)

Demikian Bashiruddin M.A. menceritakan kelahiran ayahnya. Yang menjadi pertanyaan disini ialah, oleh siapa dan pada siapa kabar ghaib lahir kembar itu telah disampaikan? Kemudian dalam buku-buku Agama Islam yang mana kabar itu dimuat?

Kiranya Bashir M.A. dan Ahmadiyahnya tidak berhasrat atau kurang perlu untuk menyebut nama orang-orang maupun buku-buku yang berkenaan dengan kabar ghaib dan lahir kembar itu.

Lebih lanjut perihal nama-nama yang dimiliki Mirza Cihulam Ahmad, Bashiruddin maupun Ahmadiyah berkata:

“Asal nama beliau hanyalah Ghulam Ahmad, atau nama lengkap (full name) beliau adalah Ghulam Ahmad.”(lihat catatan kaki no.3)

Kemudian terdapat di depan Ghulam Ahmad, sebuah nama lagi ialah Mirza. Dengan demikian nama kepanjangannya menjadi Mirza Ghulam Ahmad. Di antara ketiga sebutan tadi, hanya Ghulam sajalah yang tidak diperbincangkan. Sisanya yakni Mirza dan Ahmad, merupakan nama-nama yang mengandung didalamnya arti dan tujuan yang istimewa.

Menurut Bashiruddin Mahmud Ahmad, perkataan atau sebutan nama MIRZA adalah untuk menyatakan bahwa ayahnya keturunan dari MUGHAL (Moghol). Bashiruddin melanjutkan bahwa ayahnya itu adalah keturunan haji Barlas, raja daerah Kesh, yang jadi paman Amir Tughlak Taimur.4 Disinilah kiranya kena keturunan Moghol Mirza Ghulam Ahmad. Lebih lanjut Bashiruddin menulis:

“Dalam tahun-tahun yang akhir dari kerajaan Keiser Babar, yakni pada tahun 1530 masehi, seorang Moghol bernama Hadi Beg meninggalkan tanah tumpah darahnya ialah Samarkhand dan pindah ke daerah Gurdaspur di Punjab.”(lihat catatan kaki no.5)

Hadi Beg inilah yang mendirikan kota Qadian, tempat lahirnya Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya. Hadi Beg adalah termasuk dalam urutan yang keduabelas ke atas dari kakek-kakek Mirza Ghulam. Akhirnya lebih meyakinkan lagi tentang keturunan mogholnya itu, ayah Mirza Ghulam Ahmad, Mirza Ghulam Murtaza memberi tahu anaknya bahwa nenek-nenek moyangnya adalah dari keturunan Moghol.(lihat catatan kaki no.6)

Demikian kesaksian sejarah Ahmadiyah tentang darah Moghol yang, mengalir dalam tubuh Mirza Ghulam Ahmad. Sayang bahwa darah Moghol ini tidak menjadi kebanggaan bagi yang empunya maupun bagi Ahmadiyahnya. Mungkin dikarenakan arti maupun tujuan dari darah itu kurang atau tidak istimewa, atau samasekali tidak berarti.

Alasannya bisa diduga-duga mengapa darah Moghol sampai diabaikan begitu saja. Yang penting untuk diketahui ialah, bahwa setiap nama maupun keturunan yang dimiliki Mirza Ghulam Ahmad, bahkan gelar-gelarnya sekalipun, datangnya dari pemberian Tuhannya. Itulah sebabnya meskipun kenyataannya darah Moghol mengalir dalam tubuh Mirza Ghulam, akan tetapi karena bukan dari pemberian Tuhan, maka Mirza segera menumpangi kwalitet Mogholnya itu dengan darah lain yang baru. Ia berkata:

“Aku mendengar dari ayahku bahwa kakek-kakekku berdarah Moghol, akan tetapi aku mendapat wahyu dari Tuhan, bahwa kakek-kakekku berdarah Parsi.”(catatan kaki no.7)

Dengan perkataan“akantetapi,” lebih-lebih lagi ditambah dengan “mendapat wahyu dari Tuhan” maka praktis kata-kata atau ucapan ayah Mirza Ghulam tentang darah Moghol, menjadi lemah atau bisa gugur!

Seringkali diketemukan dalam ucapan-ucapan tokoh-tokoh Ahmadiyah adanya pertentangan satu dengan yang lain. Bahkan kadangkala seorang pimpinan Ahmadiyah berkata tentang sesuatu hal atau masalah, di lain kesempatan orang tersebut merobah atau mengganti ucapannya yang semula. Misalnya dari ucapan-ucapan khalifah kedua Ahmadiyah, Bashiruddin Mahmud Ahmad. Mula-mula ia berkata bahwa perkataan “Mirza” pada nama ayahnya, menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah dari keturunan Moghol. Akan tetapi di lain kesempatan ia berkata:

“Perkataan “Mirza” di dalam namanya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. menunjukkan bahwa beliau a.s. adalah keturunan orang Parsi.”(catatan kaki no.8)

Pernyataan Bashir yang bertentangan itu telah menimbulkan keragu-raguan. Bagaimana ia bisa berkata bahwa perkataan Mirza pada nama ayahnya, adalah untuk menyatakan keturunan dari Moghol, akan tetapi di lain kitab ia menyatakan bahwa perkataan Mirza, adalah menyatakan keturunan Parsi?!

Jelas bahwa ucapan-ucapan Bashiruddin tersebut, tidak beres. Akan tetapi bagi Ahmadiyah hal-hal seperti itu mudah diselesaikan, bahkan dengan cara-cara yang simple. Jika Bashir mula-mula menyatakan bahwa Mirza adalah keturunan Moghol, kemudian ia menyatakan di lain kitab bahwa Mirza adalah keturunan Parsi, maka Ahmadiyah menjelaskan:

“Adapun Mirza adalah nama kepangkatan dan suku dari nenek-moyang beliau. Beliau adalah keturunan Parsi dan keturunan Bangsawan.”
(catatan kaki no.9)

Di sini Ahmadiyah membuktikan bahwa Mirza Ghulam Ahmad memiliki dobel keturunan, Moghol dan Parsi. Untuk membereskan makna dobel keturunan, maka Ahmadiyah menegaskan lagi:

“Pendiri Jema’at Ahmadiyah, Hadrat Mirza Ghulam Ahmad, berasal dari keluarga terhormat. MIRZA adalah gelar yang biasa diberikan kepada kaum ningrat keturunan raja-raja Islam dinasti Moghol berasal dari Parsi.”(catatan kaki no.10)

Demikianlah cara pemberesannya; raja-raja Islam dinasti Moghol yang berasal dari Parsi. Dengan susunan kalimat yang demikian, maka kesulitan yang terdapat pada dua buah tulisan Bashir yang berbeda, telah terpecahkan.

Lebih jelas lagi ialah, bahwa keturunan dalam darah yang mengalir dalam tubuh pendiri Ahmadiyah itu, hanyalah darah Moghol saja. Sedangkan keturunan Parsi yang dimiliki Mirza Ghulam tidak lain kecuali tempat, domisili, dimana kakek-kakeknya tinggal berdiam. Dengan kata lain, Mirza Ghulam Ahmad keturunan Moghol dari Parsi.

Namun demikian Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya lebih mengutamakan tempat asal kakek-kakeknya daripada darah yang mengalir dalam tubuh mereka. Parsi lebih penting dari Moghol, sebab di dalam Parsi itulah kepentingan Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya, terletak. Dari keturunan Parsi terletak makna dan arti maupun tujuan dari sebuah Hadits, yaitu pada saat Nabi Muhammad s.a.w. sambil menaruh tangan beliau kepundak sahabat Salman Al Parisi, bersabda:

“Sekiranya keimanan menggantung di bintang tsuraya, niscaya akan dicapai oleh laki-laki dari Parsi.”


Mirza Ghulam Ahmad berkeyakinan bahwa yang dimaksud dan dituju dari sabda Nabi Muhammad s.a.w., tidak lain ialah untuk dirinya, karena dialah anak Parsi itu. Bahkan Tuhan memberi wahyu padanya:

“Pegang teguhlah iman itu wahai anak Parsi.”
(catatan kaki no.11)

Sudah jelas bahwa Mirza Ghulam dan alirannya bertekad sebagai yang empunya hak mutlak atas sabda Nabi s.a.w. tersebut. Benarkah mereka berhak, benarkah Mirza Ghulam Ahmad yang dituju sabda Nabi Muhammad s.a.w.?


Padahal Mirza Ghulam Ahmad bukan keturunan Parsi, ia keturunan Moghol. Lebihlebih lagi ia kelahiran India, berdomosili di India. Bahkan ayahnya maupun kakekkakeknya sampai kepada Hadi Beg kakeknya yang keduabelas itu, berada di India.Abad enam-belas masehi mereka sudah di Hindustan.Sudah hampir tiga ratus tahun kakek-kakek Mirza Ghulamberurat berakar di India. Tigaratus tahun jauh daripadacukup untuk memberi titel pada ayah dan Mirza Ghulam Ahmadmaupun pada kakek-kakeknya sebagai pribumi India. Ia harusdipanggil, tidak dengan panggilan “yaibna-Al-Faras”melainkan dengan panggilan “ya ibnul Hind”


Cara-cara yang ditempuh Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya mengambil Hadits tersebut di atas buat mereka, jelas merupakan pengingkaran mereka terhadap sejarah serta memutar balikkan makna dan tujuan yang sebenarnya dari Hadits tersebut.

Padahal tidak perlu menunggu sampai 1200 tahun kemudian serta memilih negeri India sebagai tempatnya, untuk menemukan maupun menunjuk orang yang dimaksud dan dituju dari sabda Nabi Muhammad s.a.w. tersebut. Justru pada saat-saat itulah dan di tempat Nabi bersabda makna dan tujuan dari ucapan Beliau terletak adanya.

Sahabat Salman Al-Farisi mempunyai kissah hidup yang unik serta mengagumkan. Dalam pengembaraannya mencari serta menemukan iman Tauhid, putera Parsi yang orisinil ini, pergi meninggalkan tanah tumpah darahnya Parsi, pergi jauh sampai ribuan mil, melalui proses perpindahan kepercayaan dari agama syirik menyembah api (zarahustra) pada agama syirik mentuhankan Isa Al-Masih (Kristen) dan akhirnya sampai pada Agama Tauhid yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w.

Ketabahan, gairah, tekad, dan revolusi yang bergolak dalam jiwa Salman Al-Farisi, mencari kepuasan iman, ketentraman bathin dan sekaligus menemukannya pada diri Rasulullah s.a.w., telah mendapat pujian langsung dari Nabi sendiri, liwat sabda Beliau di atas. Bahkan Salman Al-Farisi, telah memperoleh kedudukan istimewa. Siapa menduga bahwa musafir dari ribuan mil ini, telah memperoleh derajat “termasuk dari ahli bait Nabi” serta mendapat jaminan sorga dari junjungannya.

________________________________________

Catatan kaki:

1 Sincretisme: aliran atau pergerakan yang ingin mempersatukan seluruh pergerakan yang ada di bawah pimpinan seseorang.

2 lih. Bashiruddin Mahmud Ahmad, Riwayat hidup hazrat Ahmad a.s., 1966, Djemaat Ahmadiyah tjabang Djakarta, hal. 2, terjemah oleh Malik Aziz Ahmad Khan.

3 lih. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, riwayat hidup hazrat Ahmad a.s., hal.2 dan lih. J.D. Shams. h.a., ISLAM, th.?, Ahmadiyya Muslim Foreign Missions Office, Rabwah, hal. 16 (his full name was Ghulam Ahmad, )

4 lih. M.B.M.A., riwayat hazrat Ahmad a.s., hal. ½

5 lih. idem, hal. 6

6 lih. Mirza Ghulam Ahmad, al-Istiftha’, 1378 hijrah, Rabwah Matba’ah an Nasrah. hal. 75: (fi kitab sawaanah abaaii wa sami’tu min abi an abaaii kaanuu min-al-jarthumah almuqliyah). Al-jum’iyat-ul-syrargiyah linasyru-al-kutub-diniyah Rabwah.

7 lih. Mirza Ghulam Ahmad, Al-Istiftha’, hal. 75: (wa lakin Allah auhii ilaa annahum kaanu min bani Fares, la minal aghwaan turkiyah.)

8 lih. Bashiruddin Mahmud Ahmad, Djasa Imam Mahdi a.s., Soerabaya Anjuman Ahmadiyah Departemen Indonesia (A.A.D.I.) Gemeente, th. 1940, hal. ©️

9 lih. Suara Lajnah Imaillah (majallah kaum ibu Ahmadiyah), no. 10, th  11-1974, B.P.L.I. (Badan Penghubung Lajnah Imaillah Indonesia), Yogjakarta, hal.27.

10 lih. Sinar Islam (majallah Ahmadiyah), no. 5-6, 1974, Jakarta Yayasan Wisma Damai, hal. 26.

11 lih. Mirza Ghulam Ahmad, Tukhfah Baqdad, Matba’ah an-Nashrah, Rabwah 1377h., hal. 26.


Setelah kasus surah AL-JUMUAH : 3 terbongkar KIBULnya...secara IBNU KATHIR  sendiri menerangkan dengan jelas...bahwa SOSOK YANG DIMAKSUD oleh Al-Jumuah :2-3 adalah Muhammad bin Abdullah yang lahir di Kota Mekkah....Ibnu Kathir sama sekali gak pernah kepikiran kalo Al-Jumuah : 3 tersebut nyambung sama orang India... dan patut dicatat, bahwa Ibn Kathir sendiri  sudah BERKIPRAH dalam dunia pendidikan Islam ratusan taun sebelum MGA dibrojoloin oleh emaknya.

Sekarang Ahmadiyah pake senjata HADIST, lagi lagi untuk mengukukuhkna jungjungan mereka.....
Keterangan sudah saya sampaikan..
Dan kita tunggu dengan seksama.... bagaimana REAKSI sang UTUSAN dari Head Quarter PARUNG-BOGOR ini..

 usil 

Ibnu Kathir itu hanya ahli tafsir, tetapi tidak semua penafsirannya benar. Namanya juga tafsir, interpretasi, bisa benar bisa salah, tidak semuanya benar. Hingga sekarang, adakah orang yang namanya Muhammad bin Abdullah yang lahir di kota Mekkah mendakwakan diri diutus Allah sebagai Imam Mahdi? TIDAK ADA TUAN-TUAN, karena Al Qur'an dan Hadits mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi itu dibangkitkan atau diutus Allah dari bangsa aakhorin keturunan Persia bukan dari bangsa umiyyin Arab.

Jika mang Odoy mau debat dengan saya tentang Imam Mahdi, jangan kata orang, kata ahli tafsir, tetapi apa yang tertulis di Al Qur'an dan Hadits menurut mang Odoy sendiri. Wooooookey?

avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian) - Page 2 Empty Re: Mang Odoy versus KEDUNGHALANG (Ahmadiyah Qadian)

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 2 dari 4 Previous  1, 2, 3, 4  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik