Perlukah Muslim berthoriqoh
Halaman 1 dari 1 • Share
Perlukah Muslim berthoriqoh
Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Pertama-tama saya mengucapkan puji serta syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah mencurahkan rahmat dan nikmatnya kepada kita sekalian. Sholawat serta salam semoga terlimpah ruah ke pangkuan Baginda Rosulullah SAW, beserta keluarga dan sahabat2 nya dan kita sebagai umatnya hingga yaumil akhir. Amin Ya Robbal Aalamiin.
Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan penulisan kata yang tidak sopan ataupun tidak berkenan. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Tanpa perlu berpanjang lebar, saya ingin menceritakan pengalaman saya pribadi tentang suatu amalan toriqoh qodriyyah wanaqsabandiyyah. Amalan ini saya kenal sekitar 6 bulan yang lalu dari seorang teman diskusi dan beliau mengenalkan dan mengajak saya langsung ke sebuah pesantren di Tasikmalaya Jawa Barat. Mungkin semua muslim sudah mendengar tentang Suryalaya. Singkat kata kami melakukan perjalanan dari jakarta menuju kota tasikmalaya...Skip. Dan akhirnya kami sampai disana menjelang subuh dan melakukan sholat shubuh berjamaah dilanjutkan berdzikir dan do'a. Selesai do'a imam berkata " siapa yang ingin di talqin silahkan maju ke barisan paling depan" saya beserta beberapa orang maju karena ingin tahu apa dan bagaimana talqin itu. Dan sebatas itu saya hanya tahu bagaimana talqin dilaksanakan tanpa tahu arti talqin.Disinilah awal mula saya berkenalan dengan toriqoh dan sebagai orang yang cukup awam saya merasakan ada sesuatu yang berbeda....Saya diajarkan bagaimana cara berdzikir Laa ilaaha illallah (dzahar dan qolbi).
Saya beli beberapa buku panduan untuk menjadi bahan saya memperdalam toriqoh tsb. Salah satu buku yang saya beli adalah hikayat dan riwayah dari Syaikh Abdul Qodir al Jaelani.Alangkah terkejutnya saya ketika menemukan membaca beberapa kalimat dari buku tsb yang berisi antara lain :
1.Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita baik dhohir maupun bathin harus kita hormati, begitulah seharusnya, hidup rukun saling harga menghargai.
2.Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaiknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, jangan sampai kita terkena Firman-Nya : “ Adzabun alim “ yang berarti duka nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai akhirat. Badan payah hati susah.
3.Terhadap orang-orang yang keadaannya dibawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh. Sebaliknya, harus belas kasihan dengan kesadaran agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya. Mereka harus dituntun, dibimbing dengan nasihat yang lemah lembut yang akan memberikan keinsyafan dalam menginjak jalan kebajikan.
4.Terhadap fakir miskin harus saling berkasih sayang, ramah tamah, serta bermanis budi. Bersikap murah tangan mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan. Oleh karena itu, janganlah acuh tak acuh, hanya memikirkan diri sendiri yang senang. Mereka jadi fakir miskin bukan
kehendak mereka, tapi kodrat Alloh SWT.
Ditambah beberapa untaian kata yang sangat kontradiktif dengan logika saya sebelumnya yang selalu arogan dan selalu mengedepankan ego sendiri. Untaian kata-kata indah itu antara lain :
JANGAN BENCI KEPADA ULAMA YANG SEZAMAN
JANGAN MENYALAHKAN KEPADA PENGAJARAN ORANG LAIN
JANGAN MEMERIKSA MURID ORANG LAIN
JANGAN BERHENTI BEKERJA MESKIPUN DISAKITI ORANG
HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCI KEPADAMU
Dari beberapa butir kalimat diatas, saya jadi berfikir bahwa inilah ajaran Islam yang sesungguhnya.
Ada beberapa pertanyaan yang sampai saat ini masih menggantung dan belum mendapatkan jawaban antara lain:
1. Apakah setiap muslim wajib bertoriqoh? Jika ada dasar hukumnya apa saja
2. Apa arti dari talqin tsb.
3. Jika kita berguru atau menganggap guru yang sudah almarhum apakah salah menurut syariat.
Harapan saya di LI ingin @ll netter muslim bisa memberikan sumbangsih saran dan pendapat yang sekiranya bisa menjadikan saya lebih istiqomah. Saya yakin disini tempat berkumpulnya orang2 berilmu karena selama bergabung disini banyak ilmu dan manfaat serta hikmah yang bisa saya ambil.
Pak moderator saya mohon jika threat ini khusus muslim, mohon maaf bagi non muslim silahkan menonton saja diluar ring.
Jazakumullah khairan katsir
Wassalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahiim
Pertama-tama saya mengucapkan puji serta syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah mencurahkan rahmat dan nikmatnya kepada kita sekalian. Sholawat serta salam semoga terlimpah ruah ke pangkuan Baginda Rosulullah SAW, beserta keluarga dan sahabat2 nya dan kita sebagai umatnya hingga yaumil akhir. Amin Ya Robbal Aalamiin.
Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan penulisan kata yang tidak sopan ataupun tidak berkenan. Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Tanpa perlu berpanjang lebar, saya ingin menceritakan pengalaman saya pribadi tentang suatu amalan toriqoh qodriyyah wanaqsabandiyyah. Amalan ini saya kenal sekitar 6 bulan yang lalu dari seorang teman diskusi dan beliau mengenalkan dan mengajak saya langsung ke sebuah pesantren di Tasikmalaya Jawa Barat. Mungkin semua muslim sudah mendengar tentang Suryalaya. Singkat kata kami melakukan perjalanan dari jakarta menuju kota tasikmalaya...Skip. Dan akhirnya kami sampai disana menjelang subuh dan melakukan sholat shubuh berjamaah dilanjutkan berdzikir dan do'a. Selesai do'a imam berkata " siapa yang ingin di talqin silahkan maju ke barisan paling depan" saya beserta beberapa orang maju karena ingin tahu apa dan bagaimana talqin itu. Dan sebatas itu saya hanya tahu bagaimana talqin dilaksanakan tanpa tahu arti talqin.Disinilah awal mula saya berkenalan dengan toriqoh dan sebagai orang yang cukup awam saya merasakan ada sesuatu yang berbeda....Saya diajarkan bagaimana cara berdzikir Laa ilaaha illallah (dzahar dan qolbi).
Saya beli beberapa buku panduan untuk menjadi bahan saya memperdalam toriqoh tsb. Salah satu buku yang saya beli adalah hikayat dan riwayah dari Syaikh Abdul Qodir al Jaelani.Alangkah terkejutnya saya ketika menemukan membaca beberapa kalimat dari buku tsb yang berisi antara lain :
1.Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita baik dhohir maupun bathin harus kita hormati, begitulah seharusnya, hidup rukun saling harga menghargai.
2.Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaiknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, jangan sampai kita terkena Firman-Nya : “ Adzabun alim “ yang berarti duka nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai akhirat. Badan payah hati susah.
3.Terhadap orang-orang yang keadaannya dibawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh. Sebaliknya, harus belas kasihan dengan kesadaran agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya. Mereka harus dituntun, dibimbing dengan nasihat yang lemah lembut yang akan memberikan keinsyafan dalam menginjak jalan kebajikan.
4.Terhadap fakir miskin harus saling berkasih sayang, ramah tamah, serta bermanis budi. Bersikap murah tangan mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan. Oleh karena itu, janganlah acuh tak acuh, hanya memikirkan diri sendiri yang senang. Mereka jadi fakir miskin bukan
kehendak mereka, tapi kodrat Alloh SWT.
Ditambah beberapa untaian kata yang sangat kontradiktif dengan logika saya sebelumnya yang selalu arogan dan selalu mengedepankan ego sendiri. Untaian kata-kata indah itu antara lain :
JANGAN BENCI KEPADA ULAMA YANG SEZAMAN
JANGAN MENYALAHKAN KEPADA PENGAJARAN ORANG LAIN
JANGAN MEMERIKSA MURID ORANG LAIN
JANGAN BERHENTI BEKERJA MESKIPUN DISAKITI ORANG
HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCI KEPADAMU
Dari beberapa butir kalimat diatas, saya jadi berfikir bahwa inilah ajaran Islam yang sesungguhnya.
Ada beberapa pertanyaan yang sampai saat ini masih menggantung dan belum mendapatkan jawaban antara lain:
1. Apakah setiap muslim wajib bertoriqoh? Jika ada dasar hukumnya apa saja
2. Apa arti dari talqin tsb.
3. Jika kita berguru atau menganggap guru yang sudah almarhum apakah salah menurut syariat.
Harapan saya di LI ingin @ll netter muslim bisa memberikan sumbangsih saran dan pendapat yang sekiranya bisa menjadikan saya lebih istiqomah. Saya yakin disini tempat berkumpulnya orang2 berilmu karena selama bergabung disini banyak ilmu dan manfaat serta hikmah yang bisa saya ambil.
Pak moderator saya mohon jika threat ini khusus muslim, mohon maaf bagi non muslim silahkan menonton saja diluar ring.
Jazakumullah khairan katsir
Wassalamualaikum wr wb
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
@TS
Approved
Pak moderator saya mohon jika threat ini khusus muslim, mohon maaf bagi non muslim silahkan menonton saja diluar ring.
moderator 2- GLOBAL MODERATOR
-
Posts : 304
Kepercayaan : Islam
Location : Kursi Saya
Join date : 25.04.13
Reputation : 10
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Terima kasih pak moderator
Syukron
Syukron
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Assalamua'laikum
Apabila tidak ada netter muslim yang tertarik dengan masalah dan pertanyaan yang saya ajukan, bisakah dari yth moderator sekalian untuk memberikan arahan atau memberikan jawaban untuk pertanyaan yang saya ajukan?
Setidaknya bekal jawaban yang saya dapatkan bisa membantu saya untuk bisa mendapatkan suatu pencerahan dan bisa menaikan level dan kualitas iman saya. Amin ya robbal a'lamin
Syukron
Wassalam
Apabila tidak ada netter muslim yang tertarik dengan masalah dan pertanyaan yang saya ajukan, bisakah dari yth moderator sekalian untuk memberikan arahan atau memberikan jawaban untuk pertanyaan yang saya ajukan?
Setidaknya bekal jawaban yang saya dapatkan bisa membantu saya untuk bisa mendapatkan suatu pencerahan dan bisa menaikan level dan kualitas iman saya. Amin ya robbal a'lamin
Syukron
Wassalam
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
wa alaykum salam..
sebenarnyah sayah uda baca trit ini dari awal tetapi keterbatasan waktu dan kesibukan menjadi sebab kesulitan untuk memberi tanggapan yang sayah harapkan..
harap bersabar..
sebenarnyah sayah uda baca trit ini dari awal tetapi keterbatasan waktu dan kesibukan menjadi sebab kesulitan untuk memberi tanggapan yang sayah harapkan..
harap bersabar..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Terima kasih, saya akan bersabar menunggu jawaban dari wa abu
Wassalam
Wassalam
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
syukron..Ibnu Sabil wrote:Terima kasih, saya akan bersabar menunggu jawaban dari wa abu
Wassalam
sayah buka dulu pake wiki.. http://id.wikipedia.org/wiki/Tarekat
Ada beberapa pertanyaan yang sampai saat ini masih menggantung dan belum mendapatkan jawaban antara lain:
1. Apakah setiap muslim wajib bertoriqoh? Jika ada dasar hukumnya apa saja
Tarekat (Bahasa Arab: طرق, transliterasi: Tariqah) berarti "jalan" atau "metode", dan mengacu pada aliran kegamaan tasawuf atau sufisme dalam Islam. Ia secara konseptual terkait dengan ḥaqīqah atau "kebenaran sejati", yaitu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh para pelaku aliran tersebut. Seorang penuntut ilmu agama akan memulai pendekatannya dengan mempelajari hukum Islam, yaitu praktik eksoteris atau duniawi Islam, dan kemudian berlanjut pada jalan pendekatan mistis keagamaan yang berbentuk ṭarīqah. Melalui praktik spiritual dan bimbingan seorang pemimpin tarekat, calon penghayat tarekat akan berupaya untuk mencapai ḥaqīqah (hakikat, atau kebenaran hakiki).
apakah muslim wajib?yup..thoriqah secara haq adalah sunnah rasul..ini yang pertama harus jadi landasan karena seluruh thariqah dari berbagai majelis dzikir/pengajian adalah bersumber dari sunnah nabawi..
alur sederhananyah...
al quran >> sunnah >> ulama >> ummat..
pada tingkatan ulama itu ada istilah dikenal tarekat alawiyah-idrisiyah dll sedangkan itu dinisbatkan pada ulama2 pendiri..sehingga dapat sayah katakan disini adanyah tariqoh2 itu mewadahi perbedaan pada individu..mungkin sayah lebih cocok pake tarekat fulan,si B dengan tarekat ulama H dst..
mengafa sayah setuju untuk berkata wajib?karena sayah gak bisa sholat kalow hanya baca buku meskipun karya ibnu al farabi atow ibnu khaldun,atow mungkin karya imam malik..dan mungkin anda tidak akan tau maksud dari suatu hadit tanpa ada penjelasan entah dari balaghah atow asbabul wurud..dan ini menempatkan tarekat dalam spektrum umum menjadi wajib..
dengan kata lain,bila al quran adalah teks maka keberadaan thariqoh itu ibarat sekolah karena ada pembimbing..dan kita sama mengetahui bahwa urusan rohani bukanlah urusan otodidak kecuali orang2 terpilih seperti nabi dan para ulama seperti dzun nun al misyri..
kita tuntaskan nomor 1 dulu hingga terbit pencerahan dari dalam termasuk bagi sayah..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Terima kasih atas jawaban wa abu atas point 1 yang saya ajukan, Jika wa abu mengibaratkan toriqoh sebagai sekolah. Saya sangat setuju dengan pendapat wa abu. Karena disana saya diajarkan bagaimana mengenal dan menyebut asma Allah SWT bukan hanya dibibir melainkan juga hati. Wa abu mengatakan bahwa ada perubahan spektrum umum jadi wajib artinya harus dijalankan, haram hukumnya jika ditinggalkan. Nah saya ini termasuk lalai karena baru mengenal atau dikenalkan dengan toriqoh yang jelas wajib setelah berumur. Saya tidak ingin anak2 saya juga bernasib sama dengan yang saya alami(lalai dengan suatu kewajiban).
Apakah ada standar batasan umur untuk mengenalkan toriqoh ini kepada anak-anak karena penempatan spektrum dari umum menjadi wajibya itu, makanya saya pertanyakan. Mohon pencerahan...
Syukron
Apakah ada standar batasan umur untuk mengenalkan toriqoh ini kepada anak-anak karena penempatan spektrum dari umum menjadi wajibya itu, makanya saya pertanyakan. Mohon pencerahan...
Syukron
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
kemudian dalam wilayah lebih luas (thariqoh adalah sekolah) jadi semcam sayah dan anda,anak sayah dan anak anda itu cukup di tpq/tpa..karena di situ adalah basic umum..belajar mengaji dll..kemudian melangkah lebih jaun maka disarankan untuk turut serta dalam jamaah..entah jamaah tahlil/sholat malam/atow apapun bentuk majelis dzikir seperti tarekat2yang tersebar di muka bumi dari idrisiyah - naqsabandiyah dll..Ibnu Sabil wrote:Nah saya ini termasuk lalai karena baru mengenal atau dikenalkan dengan toriqoh yang jelas wajib setelah berumur. Saya tidak ingin anak2 saya juga bernasib sama dengan yang saya alami(lalai dengan suatu kewajiban).
Apakah ada standar batasan umur untuk mengenalkan toriqoh ini kepada anak-anak karena penempatan spektrum dari umum menjadi wajibnya itu, makanya saya pertanyakan. Mohon pencerahan...Syukron
mengafa itu kita butuhkan?
karena kita gak hidup sendiri,itu yang pertama..jadi azas silaturahmi itu sangat dianjurkan sebagai dasar utama..dan di dalam kelas2 tarekat (ini mewakili isi benak sayah untuk jamaah yasin/tahlil/sholawat atow majelis2 dzikir seperti dalam kumpulan lebih besar macam tarekat shidiqiyah dll) ada pembekalan untuk mendalam tentang arti-makna iman serta implementasinyah di masyarakat..seperti butir2 maklumat yang anda lampirkan sebagai awal post diatas..yang anda terheran2 sedangkan itu adalah wajib bagi pengikut tarekat dimanapun dan tarekat apapun..
kemudian..
dalam tarekat yang lebih khusus (majelis2 dzikir) itu ada awal untuk belajar "siapa dia (allah)?" atow sitilah lain (sayah gak pernah membedakan antara tasawuf dengan islam) mempercantik akhlak..sejauh kita mampu memahami untuk mengikuti dan meneladani akhlak nabi..
jadi pendeknyah..
- dalam kelas umum di tpa/tpq adalah belajar membaca..
- dalam kelas khusus di majelis2 adalah belajar hidup..
- ladang aplikasi adalah kehidupan kita..
- laboratoriumnyah adalah jamaah di majelis yang kita ikutin..
nah keseluruhan 4 diatas adalah thariqoh..sayah akan menolak berbicara jika ada yang mengartikan thariqoh selalu berbau mistis bahkan klenik..karena itu menyangkut niat dan tujuan para murid (pelaku di jalan thariqoh/salik)..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Alhamdulillah saya terkesan dengan penjabaran umum dan khusus yang wa abu berikan. Kewajiban bertoriqoh ini bisa dijalankan tanpa mengenal batasan usia maksud wa abu seperti itu bukan? Nah ini barangkali yang bisa saya cermati dan terapkan kepada anak-anak saya untuk menuju ke ranah yang lebih khusus. Maksudnya toriqoh yang saat ini saya amalkan bisa ditularkan kepada mereka. Dengan harapan pemahaman tentang siapa Alloh SWT bisa tertanam kepada anak2 semenjak dini.
Adapun niat dan tujuan tentunya hanya semata-mata mengharapkan ridho Allah untuk menggapai level keimanan yang lebih tinggi saja.
Terima kasih atas semua jawaban yang wa abu berikan..syukron
Adapun niat dan tujuan tentunya hanya semata-mata mengharapkan ridho Allah untuk menggapai level keimanan yang lebih tinggi saja.
Terima kasih atas semua jawaban yang wa abu berikan..syukron
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Mohon maaf wa abu jika berkenan mohon dijelaskan untuk pertanyaan no. 2
Saya akan sabar menunggu jawaban dan penjabaran dari wa abu
Saya akan sabar menunggu jawaban dan penjabaran dari wa abu
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
lanjut..
kemudian..
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Ajarilah (talqinlah) orang-orang yang hendak meninggal dunia di antara kalian ucapan laa ilah illallah”
dan bila berkaitan dengan tarekat/majelis dzikir maka itu berarti anda/sayah wajib bersikap "seolah2 menghadapi sakratul maut" artinyah wajib bersiaga sepanjang masa..
dan dalam pergaulan tarekat,kalimat imam " siapa yang ingin di talqin silahkan maju ke barisan paling depan" itu dapat diartikan barang siapa yang sadar atow mau sadar besok atow sebentar lagi mati,silahkeun maju ke depan..dan kita akan diajari cara mendapatkan bekal dll..
dan ketika kita berhadapan dengan imam maka detik itu pula kita berada di situasi seolah2 naza'/sakratul maut..jadi dalam keadaan itu kita diminta untuk fokus hanya ada kita dengan allah,yang laen cuman nonton atow mayat juga..
secara basa,talqin adalah mengajari..dalam makna laen dia juga berarti menuntun,membimbing..2. Apa arti dari talqin tsb.Selesai do'a imam berkata " siapa yang ingin di talqin silahkan maju ke barisan paling depan" saya beserta beberapa orang maju karena ingin tahu apa dan bagaimana talqin itu. Dan sebatas itu saya hanya tahu bagaimana talqin dilaksanakan tanpa tahu arti talqin.
kemudian..
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Ajarilah (talqinlah) orang-orang yang hendak meninggal dunia di antara kalian ucapan laa ilah illallah”
dan bila berkaitan dengan tarekat/majelis dzikir maka itu berarti anda/sayah wajib bersikap "seolah2 menghadapi sakratul maut" artinyah wajib bersiaga sepanjang masa..
dan dalam pergaulan tarekat,kalimat imam " siapa yang ingin di talqin silahkan maju ke barisan paling depan" itu dapat diartikan barang siapa yang sadar atow mau sadar besok atow sebentar lagi mati,silahkeun maju ke depan..dan kita akan diajari cara mendapatkan bekal dll..
dan ketika kita berhadapan dengan imam maka detik itu pula kita berada di situasi seolah2 naza'/sakratul maut..jadi dalam keadaan itu kita diminta untuk fokus hanya ada kita dengan allah,yang laen cuman nonton atow mayat juga..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Terima kasih dengan jawaban expressnya, kebetulan saya sedang menunggunya. Jika pengertian talqin seperti diatas saya bisa mengira-ngira apabila imam tsb sebagai wakil talqin berarti wakil pembimbing/penuntun begitu maksud wa abu.
Memang seyogyanya amalan yang diajarkan tsb semata-mata bentuk antisipasi bahwa kita manusia bahwa hidup itu dekat dengan kematian. Apabila dalam hidupnya saja bibir dan hatinya selalu menyebut Alloh, insyaallah kita husnudzon di sakaratul maut saat menghadap Alloh, walaupun di goda syetan laknatullah minimal hati kita masih beriman kepada Alloh begitu ya wa abu. Terima kasih wa abu . Syukron
Memang seyogyanya amalan yang diajarkan tsb semata-mata bentuk antisipasi bahwa kita manusia bahwa hidup itu dekat dengan kematian. Apabila dalam hidupnya saja bibir dan hatinya selalu menyebut Alloh, insyaallah kita husnudzon di sakaratul maut saat menghadap Alloh, walaupun di goda syetan laknatullah minimal hati kita masih beriman kepada Alloh begitu ya wa abu. Terima kasih wa abu . Syukron
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
apa bisa dilanjut ke pertanyaan 3..Ibnu Sabil wrote:Terima kasih dengan jawaban expressnya, kebetulan saya sedang menunggunya. Jika pengertian talqin seperti diatas saya bisa mengira-ngira apabila imam tsb sebagai wakil talqin berarti wakil pembimbing/penuntun begitu maksud wa abu.
Memang seyogyanya amalan yang diajarkan tsb semata-mata bentuk antisipasi bahwa kita manusia bahwa hidup itu dekat dengan kematian. Apabila dalam hidupnya saja bibir dan hatinya selalu menyebut Alloh, insyaallah kita husnudzon di sakaratul maut saat menghadap Alloh, walaupun di goda syetan laknatullah minimal hati kita masih beriman kepada Alloh begitu ya wa abu. Terima kasih wa abu . Syukron
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Silahkan wa abu, jawaban no 3 ini yang saya tunggu2.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
baiklah,apakah anda uda jelas dengan nomor 1 dan 2?jika masih ada ganjalan,sayah belum berani ke 3..Ibnu Sabil wrote:Silahkan wa abu, jawaban no 3 ini yang saya tunggu2.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Assalamualaikum
Mohon maaf sebelumnya, saya baru sadar jika wa abu sudah membalas posting terakhir saya.
Terima kasih saya rasa jawaban dan penjelasan wa abu untuk poin 1 & 2 cukup membuat saya puas. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah membalas lebih amin ya robbal a'lamin
Saya mengharapkan jawaban untuk pertanyaan saya yang selanjutnya.
Terima kasih
Mohon maaf sebelumnya, saya baru sadar jika wa abu sudah membalas posting terakhir saya.
Terima kasih saya rasa jawaban dan penjelasan wa abu untuk poin 1 & 2 cukup membuat saya puas. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah membalas lebih amin ya robbal a'lamin
Saya mengharapkan jawaban untuk pertanyaan saya yang selanjutnya.
Terima kasih
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
afwan brother..baru bisa respon..
biasanya disebut dalam tradisi tasawuf/tarekat,sitilah guru dikenal dengan nama “mursyid”. mursyid sendiri maknanya secara etimologi adalah pengantar/penunjuk..mursyid dalam tradisi spiritual bertugas sebagai penunjuk di dunia spiritual, bertugas menunjukkan terhadap eksistensi “sejati diri manusia”..dan ini harus diingat bahwa dunia spiritual bukanlah dunia alam sebelah karena dunia tarekat/sufi meski sering bersinggungan dengan alam sebelah tetapi memiliki ketegasan dalam tujuan..bahwa setiap manusia seyogyanya—diharuskan—untuk mengenal terhadap sejati dirinya, agar proses kemanusiaannya diketahui dengan tepat, sehingga mengenal terhadap perjalanan hidupnya, baik masa lalu maupun yang akan datang..kamsutnyah sayah,bukan menerawang "aku di masa mendatang" tetapi bugimanah aku dengan perilaku sekarang di alam masa depan (akhirat)..
dampak yang berbeda jauh antara bertasawuf melalui buku atau hadir dalam ceramah tasawuf , dampak dan pemahamannya bagai setetes air dibanding samudera. dalam majelis dzikir tentu ada nilai lebih seperti silaturahmi,contoh visual,dan yang berasa lebih adalah nuansa..seperti kesan yang tergores di hati dan membekas untuk melaksanakan sholat berjamaah berbeda dengan sholat sendirian..seperti puasa romadlon dengan senin kamis dsb..
ketika majelis dzikir belum bubar maka selama itu pula ada naungan rahmat untuk jamaah,dan ketika majelis bubar maka rahmatnyah pun berpencar..seperti seikat lidi dibandingkan satu lidi..
ada kelebihan ketika bertemu dengan guru secara langsung, mendengar dan menyaksikan dan pada keduanyah ada dua macam ilmu,visual (akal) dan kalbu (rasa).. sehingga ketika kita mendengar seorang guru/mursyid bicara, maka ada transfer ilmu rasa yang kedalam kalbu kita..
dokter haruslah telah menjalani praktek dibawah bimbingan dokter ahli yang lebih berpengalaman dengan masalah pasien..dan itu sering tidak dapat dijumpai di teks book..dan untuk itu pula bakat manusia dilimpahkan bertingkat/berbeda satu sama dua yang laen..
lantas..
apakah dengan bugituh diijinkan menganggap orang yang wafat sebagai guru?
ini harus dibedakan dahulu,apa kamsut dari menganggap?
karena rasul saw pun tetaplah guru bagi tiap muslim..dan tiap guru uda tentu meninggalkan ajaran dan selama ajaran/ide itu dijalankan yah selama itu pula secara gak langsung orang tersebut menjadi guru bagi kita..
dalam tahap-tahap awal suluk yang benar, allah menerapkan 2 metode untuk pendidikan kalbu,melalui petunjuk dan pengingat semua dosa, hawa nafsu dan syahwat serta obsesi-obsesi yang dibawanya..
dan fungsi musryid yang masih hidup dalam hal ini banyak berperan sebagai penerjemah/mediator/pembimbing untuk mengetahui lebih jeli perbedaan antara bisikan hawa nafsu dengan petunjuk karena dalam demikian seringkali syahwat dianggap sebagai petunjuk allah..
dan tidak ada salah mengangkat orang yang uda wafat sebagai guru dalam hal mengikuti ide/ajaran seperti seseorang di forum yang selalu menganggap imam hambali sebagai guru dsb..akan tetapi juga tidak meninggalkan orang yang masih hidup untuk dijadikan guru dalam arti sebenarnyah..
permasalahan itu apakah sesuai atow bertentangan dengan syaria>>kita taruh belakangan..3. Jika kita berguru atau menganggap guru yang sudah almarhum apakah salah menurut syariat.
biasanya disebut dalam tradisi tasawuf/tarekat,sitilah guru dikenal dengan nama “mursyid”. mursyid sendiri maknanya secara etimologi adalah pengantar/penunjuk..mursyid dalam tradisi spiritual bertugas sebagai penunjuk di dunia spiritual, bertugas menunjukkan terhadap eksistensi “sejati diri manusia”..dan ini harus diingat bahwa dunia spiritual bukanlah dunia alam sebelah karena dunia tarekat/sufi meski sering bersinggungan dengan alam sebelah tetapi memiliki ketegasan dalam tujuan..bahwa setiap manusia seyogyanya—diharuskan—untuk mengenal terhadap sejati dirinya, agar proses kemanusiaannya diketahui dengan tepat, sehingga mengenal terhadap perjalanan hidupnya, baik masa lalu maupun yang akan datang..kamsutnyah sayah,bukan menerawang "aku di masa mendatang" tetapi bugimanah aku dengan perilaku sekarang di alam masa depan (akhirat)..
dampak yang berbeda jauh antara bertasawuf melalui buku atau hadir dalam ceramah tasawuf , dampak dan pemahamannya bagai setetes air dibanding samudera. dalam majelis dzikir tentu ada nilai lebih seperti silaturahmi,contoh visual,dan yang berasa lebih adalah nuansa..seperti kesan yang tergores di hati dan membekas untuk melaksanakan sholat berjamaah berbeda dengan sholat sendirian..seperti puasa romadlon dengan senin kamis dsb..
ketika majelis dzikir belum bubar maka selama itu pula ada naungan rahmat untuk jamaah,dan ketika majelis bubar maka rahmatnyah pun berpencar..seperti seikat lidi dibandingkan satu lidi..
ada kelebihan ketika bertemu dengan guru secara langsung, mendengar dan menyaksikan dan pada keduanyah ada dua macam ilmu,visual (akal) dan kalbu (rasa).. sehingga ketika kita mendengar seorang guru/mursyid bicara, maka ada transfer ilmu rasa yang kedalam kalbu kita..
dokter haruslah telah menjalani praktek dibawah bimbingan dokter ahli yang lebih berpengalaman dengan masalah pasien..dan itu sering tidak dapat dijumpai di teks book..dan untuk itu pula bakat manusia dilimpahkan bertingkat/berbeda satu sama dua yang laen..
lantas..
apakah dengan bugituh diijinkan menganggap orang yang wafat sebagai guru?
ini harus dibedakan dahulu,apa kamsut dari menganggap?
karena rasul saw pun tetaplah guru bagi tiap muslim..dan tiap guru uda tentu meninggalkan ajaran dan selama ajaran/ide itu dijalankan yah selama itu pula secara gak langsung orang tersebut menjadi guru bagi kita..
dalam tahap-tahap awal suluk yang benar, allah menerapkan 2 metode untuk pendidikan kalbu,melalui petunjuk dan pengingat semua dosa, hawa nafsu dan syahwat serta obsesi-obsesi yang dibawanya..
dan fungsi musryid yang masih hidup dalam hal ini banyak berperan sebagai penerjemah/mediator/pembimbing untuk mengetahui lebih jeli perbedaan antara bisikan hawa nafsu dengan petunjuk karena dalam demikian seringkali syahwat dianggap sebagai petunjuk allah..
dan tidak ada salah mengangkat orang yang uda wafat sebagai guru dalam hal mengikuti ide/ajaran seperti seseorang di forum yang selalu menganggap imam hambali sebagai guru dsb..akan tetapi juga tidak meninggalkan orang yang masih hidup untuk dijadikan guru dalam arti sebenarnyah..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Nggak mengapa wak abu...saya sudah bilang akan sabar menunggu.
Terima kasih atas jawabannya....asli saya sudah gak sabar menunggu..
Mencermati paparan yang wak abu berikan berarti wak abu mengiyakan. Mengiyakan sama maknanya dengan membolehkan bukan. Membolehkan disini dilihat dari sudut pandang mana?
Ini menarik sekali karena sayapun menganggap(naudzubillah tsumma nudzubillah jika salah) jika kualitas orang berilmu (Rosulullah, wali ataupun mursyid) disisi Alloh SWT tentunya beda dengan orang biasa. Tentunya secara jasad beliau2 yang berilmu jika meninggal hanya jasadnya saja yang mati tapi ruhnya kan tetap hidup, malah mungkin selama beliau hidup ada penghalang yaitu jasad, jika ruh bisa bebas tanpa penghalang. Mohon wak abu ralat jika ada yang salah dari pernyataan saya diatas.
Terima kasih atas jawabannya....asli saya sudah gak sabar menunggu..
Mencermati paparan yang wak abu berikan berarti wak abu mengiyakan. Mengiyakan sama maknanya dengan membolehkan bukan. Membolehkan disini dilihat dari sudut pandang mana?
Ini menarik sekali karena sayapun menganggap(naudzubillah tsumma nudzubillah jika salah) jika kualitas orang berilmu (Rosulullah, wali ataupun mursyid) disisi Alloh SWT tentunya beda dengan orang biasa. Tentunya secara jasad beliau2 yang berilmu jika meninggal hanya jasadnya saja yang mati tapi ruhnya kan tetap hidup, malah mungkin selama beliau hidup ada penghalang yaitu jasad, jika ruh bisa bebas tanpa penghalang. Mohon wak abu ralat jika ada yang salah dari pernyataan saya diatas.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
yup..membolehkan itu tergantung dari sisi mana kita menempatkan kebolehan itu karena syarat agar seseorang bisa berlevel mursyid tentu bukan syarat mudah..kemampuan menjaga hatinya sendiri menjadi indikator kebolehan itu..dalam hal orang yang telah wafat apakah beliow memang berhak menyandang predikat guru?tentu ini harus kita sepakati dulu,apakah guru mewakili mursyid atow guru yang ide/gagasan ajah yang diserap?
mas sabil..
sementara sayah tempatkan bahwa guru itu mencakup fungsi sebagai mursyid..dalam kasus ini menjadi kewajiban untuk menyelidiki reputasi beliow di masa hidup..amaliah lahir seringkali dijadikan indikator situasi hati/batin akan tetapi urusan niat/alasan sering terlewat dari kesaksian orang sekitar..sejumlah pertanyaan seperti "afa latar belakang beliow buginih dan bugituh?" uda pasti bukan perkara mudah untuk dijawab..acuan umum ini - sementara- kita bertanya "apakah menyelidiki masa lalu itu termasuk ghibah?"..
ada sebuah opsi menarik dari seorang sahabat..
mana yang kau pilih:
1.menjadi orang cerdik yang tau kelemahan diri atow
2.menjadi orang kuat karena mengetahui kelebihan diri..
opsi itu bukan untuk menghakimi anda/sayah/pembaca tetapi sebuah pernyataan menarik untuk memulai "siapa dan apa yang akan kita pelajari"..
mas sabil..
sementara sayah tempatkan bahwa guru itu mencakup fungsi sebagai mursyid..dalam kasus ini menjadi kewajiban untuk menyelidiki reputasi beliow di masa hidup..amaliah lahir seringkali dijadikan indikator situasi hati/batin akan tetapi urusan niat/alasan sering terlewat dari kesaksian orang sekitar..sejumlah pertanyaan seperti "afa latar belakang beliow buginih dan bugituh?" uda pasti bukan perkara mudah untuk dijawab..acuan umum ini - sementara- kita bertanya "apakah menyelidiki masa lalu itu termasuk ghibah?"..
ada sebuah opsi menarik dari seorang sahabat..
mana yang kau pilih:
1.menjadi orang cerdik yang tau kelemahan diri atow
2.menjadi orang kuat karena mengetahui kelebihan diri..
opsi itu bukan untuk menghakimi anda/sayah/pembaca tetapi sebuah pernyataan menarik untuk memulai "siapa dan apa yang akan kita pelajari"..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Perlukah Muslim berthoriqoh
Wa abu hanan.
Maaf nih wa abu, pemahaman guru yang saya maksud diatas tsb insyaallah dikategorikan mursyid, jika membaca dan menyimak biografinya. Sepak terjang beliau semasa hidup jika dilihat dari sudut pandang manusia selalu memberikan contoh yang baik tentunya. Dengan dasar itulah mursyid saya posisikan sebagai guru/pembimbing rohani dalam mengamalkan amalan yang saya laksanakan.
Kiranya opsi pertanyaan wa abu diatas dua2nya sungguh sangat berat untuk dijawab, jika harus memilih ya tentunya pertanyaan pertama lebih sesuai dengan saya. Karena saya bisa introspeksi dari sisi lemahnya saya sebagai manusia, karena saya hanya yakin kekuatan milik Alloh semata. Dengan memaknai amalan saya sendiri hanya ingin mendekatkan diri kepada Alloh dengan niatkan segala ucapan dan perbuatan hanya semata-mata mengharap ridhoNya.
Terima kasih atas saran dan nasihatnya.
Harapan saya apa yang jadi nawaitu saat ini dan selanjutnya agar saya bisa menjadi pribadi yang lebih tawadlu dan istiqomah bisa tercapai tentunya.
Dan buat wa abu semoga Alloh selalu memberikan berkah, sehat dan panjang umur sehingga bisa menjadi sandaran orang awam seperti saya untuk bertanya.
Jazakumullah Khairan Katsir Wassalamu a'laikum wr, wb.
Maaf nih wa abu, pemahaman guru yang saya maksud diatas tsb insyaallah dikategorikan mursyid, jika membaca dan menyimak biografinya. Sepak terjang beliau semasa hidup jika dilihat dari sudut pandang manusia selalu memberikan contoh yang baik tentunya. Dengan dasar itulah mursyid saya posisikan sebagai guru/pembimbing rohani dalam mengamalkan amalan yang saya laksanakan.
Kiranya opsi pertanyaan wa abu diatas dua2nya sungguh sangat berat untuk dijawab, jika harus memilih ya tentunya pertanyaan pertama lebih sesuai dengan saya. Karena saya bisa introspeksi dari sisi lemahnya saya sebagai manusia, karena saya hanya yakin kekuatan milik Alloh semata. Dengan memaknai amalan saya sendiri hanya ingin mendekatkan diri kepada Alloh dengan niatkan segala ucapan dan perbuatan hanya semata-mata mengharap ridhoNya.
Terima kasih atas saran dan nasihatnya.
Harapan saya apa yang jadi nawaitu saat ini dan selanjutnya agar saya bisa menjadi pribadi yang lebih tawadlu dan istiqomah bisa tercapai tentunya.
Dan buat wa abu semoga Alloh selalu memberikan berkah, sehat dan panjang umur sehingga bisa menjadi sandaran orang awam seperti saya untuk bertanya.
Jazakumullah Khairan Katsir Wassalamu a'laikum wr, wb.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Similar topics
» Perlukah Wanita Berhijab?
» Bisakah muslim yang ANTI SYARIAH disebut sebagai muslim sejati ???
» perlukah adanya ormas islam?
» perlukah berwudhu sebelum membaca Qur'an
» perlukah boikot produk yahudi
» Bisakah muslim yang ANTI SYARIAH disebut sebagai muslim sejati ???
» perlukah adanya ormas islam?
» perlukah berwudhu sebelum membaca Qur'an
» perlukah boikot produk yahudi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik