Perangnya kristen vs Islam
Halaman 5 dari 5 • Share
Halaman 5 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Perangnya kristen vs Islam
First topic message reminder :
ajaran Islam ataukah Kristen yang mengajarkan perangai sadistis itu.
Peperangan dalam Al-Qur'an dan Bibel
Al-Qur`an memang membolehkan peperangan sebagai alat pertahanan diri bila diserang oleh musuh:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Qs. Al-Baqarah 190).
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Qs. Al-Hajj 39).
Meski membolehkan perang bila terlebih dahulu diperangi musuh, namun Islam tetap mengedepankan nilai kemanusiaan, sehingga tidak boleh kelewat batas dalam perang. Beberapa batasan perang yang tidak boleh dilanggar menurut hadits Nabi antara lain: dilarang membunuh wanita dan anak-anak, tidak boleh membakar, merusak pepohonan, menyiksa dan memotong-motong anggota tubuh, dll.
Masalah perang bukan hal yang tabu dalam Bibel, sehingga dalam Perjanjian Lama tertuang ayat khusus dengan perikop “Hukum Perang” dalam Ulangan 20:1-20, yang mengatur tentang tawaran damai, penyerangan, pengepungan, pembasmian musuh hingga harta jarahan perang.
....Aturan perang dalam Bibel pun berbeda dengan aturan Islam. Dalam Perjanjian Lama, Bibel memerintahkan agar seluruh laki-laki dan perempuan harus ditumpas habis....
Aturan perang dalam Bibel pun berbeda dengan aturan Islam. Dalam Perjanjian Lama, Bibel memerintahkan agar seluruh laki-laki dan perempuan harus ditumpas habis, kecuali wanita perawan. Wanita yang belum pernah bersetubuh ini boleh diambil bagi mereka.
“Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu” (Bilangan 31: 17-18).
Islam menghapus perbudakan, Paulus dan Yesus abstain
Salah satu misi Islam adalah menghapus perbudakan secara bertahap, karena perbudakan sudah mengakar jauh sebelum Islam diturunkan. Cara Islam menghapus perdudakan, antara lain:
Pertama, mewajibkan pembebasan budak sebagai sanksi bagi tindak pidana pembunuhan. "Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu)..." (Qs. An-Nisa 92).
Kedua, menjadikan pembebasan budak sebagai sanksi zhihar terhadap istri: "Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur..." (Qs Al-Mujadilah 3).
Ketiga, menjadikan pembebasan budak sebagai Kafarat (denda) pelanggaran sumpah. "...Maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak…" (Qs Al-Ma'idah 89).
Keempat, Membebaskan (memerdekakan) budak dengan (Qs At-Taubah 60).
Kelima, dalam banyak kesempatan Rasulullah SAW memerintahkan untuk membebaskan budak. Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan untuk membebaskan budak selama gerhana matahari dan gerhana bulan.
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda: "Siapapun orang muslim yang memerdekakan seorang budak muslim, niscaya Allah akan menyelamatkan setiap anggota tubuhnya dari api neraka dengan setiap anggota tubuh budak tersebut" (Muttafaq Alaihi dari Abu Hurairah RA).
"Setiap orang muslim yang memerdekakan dua orang budak muslimah, maka keduanya akan menjadi penyelamatnya dari api neraka." (HR Tirmidzi dari Abu Umamah RA).
Semua fakta ini menunjukkan bahwa Islam memiliki misi menghapus perbudakan. Selain itu, Islam tidak membedakan status sosial orang merdeka dan budak dalam hal perkawinan. Sebagai sesama keturunan Adam, baik budak maupun orang merdeka sama-sama memiliki hak untuk dinikahi (Qs An-Nisa 25). Dalam hal ini faktor keimanan jauh lebih prioritas ketimbang status sosial. Terbukti, Allah sangat memuliakan budak yang beriman, jauh melebihi orang merdeka yang tak punya iman. Al-Qur'an surat Al-Baqarah 221 menegaskan bahwa budak mukmin/mukminah lebih baik dan halal dinikahi daripada orang musyrik yang merdeka dan lebih menarik hati.
....Islam memiliki misi menghapus perbudakan, sementara dalam Bibel, Yesus maupun Paulus sama sekali tidak mengemukakan solusi untuk menghapus perbudakan.....
Dalam surat An-Nisa' 36 Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada budak (hamba sahaya), satu paket dengan berbuat baik kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga, teman sejawat, dan ibnu sabil.
Semua fakta ini menunjukkan bahwa Islam memiliki misi menghapus perbudakan. Sementara dalam Bibel, Yesus maupun Paulus yang sering diklaim sangat menekankan ajaran kasih, sama sekali tidak mengemukakan solusi untuk menghapus perbudakan. Paulus dalam suratnya hanya menekankan agar para budak takut, gentar patuh dan taat tuannya.
"Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus" (Efesus 6:5).
"Orang-orang Kristen yang menjadi hamba, harus menganggap bahwa tuan mereka patut dihormati, supaya orang tidak dapat memburukkan nama Allah atau pengajaran kita. Hamba-hamba yang tuannya orang Kristen, tidak boleh meremehkan tuannya karena mereka sama-sama orang Kristen. Malah mereka seharusnya melayani tuan mereka itu dengan lebih baik lagi, sebab tuan yang dilayani dengan baik itu adalah sama-sama orang percaya yang dikasihi. Semuanya ini haruslah engkau ajarkan dan nasihatka" (1 Timotius 6:1-2, BIS).
Islam Melarang Penjarahan, Bibel Menganjurkan Penjarahan
Tudingan Richmon bahwa Islam membolehkan penjarahan, adalah fitnah dan bualan di siang bolong. Karena tak satu ayat pun dalam Al-Qur'an maupun Hadits Nabi yang menghalalkan penjarahan. Justru Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya untuk memakan harta sesama manusia dengan cara yang batil:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil..." (Qs An-Nisa 29).
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa cara-cara batil yang dilarang itu meliputi segala jenis penghasilan yang tidak syar’i, seperti berbagai jenis transaksi riba, judi, mencuri, penipuan dan kezaliman.
....Tak ada ajaran penjarahan dalam Islam, justru Bibel yang mengajarkan penjarahan dalam perang....
Tak ada ajaran penjarahan dalam Islam, justru Bibellah yang mengajarkan penjarahan dalam perang:
“Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kau rampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, boleh kaupergunakan.... Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas" (Ulangan 20:14-16).
Pembunuhan sadis dalam Bibel
Omong kosong dan bohong besar tudingan Richmon bahwa Islam menghalalkan pembunuhan. Justru Islam sangat menghormati nyawa manusia, bahkan nilai nyawa satu orang sama dengan nyawa semua manusia di muka bumi (Qs. Al-Ma'idah 32), sehingga pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan adalah dosa besar yang diancam dengan neraka Jahanam (An-Nisa 93). Untuk mencegah tindak pidana pembunuhan, Allah mensyariatkan qishas (Qs Al-Ma'idah 45).
....Tuhan dalam Bibel pernah memerintahkan pembunuhan secara sadis tanpa belas kasihan untuk membalas dendam....
Ayat-ayat lebih dari cukup untuk menangkis tudingan Richmon bahwa Islam adalah agama yang menghalalkan pembunuhan. Tudingan Richmon itu salah alamat, seharusnya diarahkan kepada Bibel. Karena Tuhan dalam Bibel pernah memerintahkan pembunuhan secara sadis tanpa belas kasihan untuk membalas dendam:
“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai” (1 Samuel 15:2-3).
Jika Pendeta Richmon gampang menuduh tuhan sebagai penipu, beranikah ia menuding Tuhan dalam Bibel sebagai Tuhan yang penipu karena memerintahkan pembunuhan secara sadis, padahal di ayat lain (Keluaran 20:13, Ulangan 5:17, Imamat 24:17) Tuhan melarang pembunuhan?
Dengan fakta-fakta tersebut, jelaslah bahwa tuduhan Pendeta Richmon sama sekali mengada-ada. Entah roh jahat mana yang sedang berkarya dan bekerja dalam dirinya?
Ayat Perang dalam Alquran dan Injil, Mana yang Mengerikan?
Berlandas pemaknaan distortif terhadap ayat yang bicara soal perang, kaum atheis selalu mengkampanyekan bahwa agama adalah pemicu perang. Kebanyakan persepsi dunia Barat menganggap Alquran banyak mempromosikan perang dan konflik. Pandangan seperti ini bertambah kuat setelah peristiwa 11 September. Salah satu ayat yang kerap dikaitkan dengan perang itu adalah Surat At Taubah ayat 5.
Ayat tersebut memang secara eksplisit menyebutkan kata 'bunuhlah'. Lengkapnya ayat tersebut bisa diterjemahkan, "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesunggunya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Persepsi keliru kerap terjadi karena ayat tersebut hanya dibaca secara parsial, dan tidak dikaitkan dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Banyak ahli tafsir memahami bahwa ayat tersebut terangkai dengan perjanjian Hudaibiyah antara Rasulullah SAW dan kaum musyrik Makkah. Perintah untuk membunuh diarahkan pada kaum musyrik yang nyata-nyata melanggar perjanjian. Ayat-ayat di sekitar ayat tersebut, nyata sekali menggambarkan perintah Allah SWT kepada umat-Nya untuk senantiasa menjaga perdamaian.
Ayat lain yang menyebutkan peperangan terdapat dalam Surat Albaqarah ayat 190-191. Ayat tersebut menurut Alquran Terjemah terbitan Departemen Agama RI berbunyi, "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Kemudian ayat 191 Surat Albaqarah menyebutkan, "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Makkah), dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikian balasan bagi orang-orang kafir.
Perihal perang juga disebut dalam ayat lainnya yang terdapat dalam Surat Al Maidah ayat 33. Jika diterjemahkan, ayat tersebut mengungkapkan, "Sesunggunya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh, disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar."
Ketiga ayat terakhir ini menyiratkan perintah perang terhadap umat Islam dengan posisi untuk membela diri. Kaum Muslim diseru untuk berperang, jika memang dalam kondisi diserang oleh kelompok musyrik.
Ayat-ayat seruan perang, bukanlah monopoli Alquran. Dalam Injil, seruan perang juga tidak kalah banyak. Salah satu ayatnya berbunyi, "Panah-panah-Ku akan dilumuri darah mereka; semua yang menentang Aku Kubunuh dengan pedang-Ku. Tidak Kubiarkan siapa pun melawan Aku; orang tahanan dan yang luka-luka mesti mati juga." (Deuteronomy 32:42)
Bagian lain dalam Injil juga menyebutkan, "Apabila Tuhan, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan Tuhan, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka.":berbusas (Deuteronomy 7:1-2)
Profesor Jenkin sebelumnya telah membuat studi yang membandingkan ayat-ayat soal perang dalam Alquran dan Injil. Salah satu temuan penting yang diungkapkan Jenkin dari studinya itu menyebutkan bahwa ayat-ayat perang dalam Injil sangat keras.
Dalam dialog tersebut dia menyebutkan bahwa dalam Injil juga diungkapkan adanya istilah [SIZE="5"]Herem[/SIZE]. Menurut dia, konsep ini lebih mengerikan dari sekadar perang. Herem, kata dia, bisa diartikan sebagai [SIZE="4"]pemusnahan massal yang harus dilakukan terhadap wilayah yang berhasil diduduki[/SIZE]. "Yang harus dimusnahkan adalah seluruh kaum pria, wanita, anak-anak, bahkan binatang," ungkap Jenkins. Kata Herem ini, sambung dia, termuat dalam banyak halaman Injil seperti Injil Joshua.
Selama ini, Jenkins memandang bahwa ayat tersebut banyak dijadikan justifikasi oleh umat Kristen maupun Yahudi untuk melegalkan peperangan. Penjajahan Eropa terhadap bangsa-bangsa di Afrika dan Asia, tutur dia, berjalan dengan legitimasi ayat-ayat tersebut.
Dalam pengamatannya, saat ini ayat-ayat berdarah dalam Injil itu mulai dioerhalus. Menurut dia, Kristen maupun Yahudi mulai meninggalkan perintah ayat tersebut. Penekanan Jenkins soal kondisi umat Kristen dan Yahudi saat ini bisa kembali membuka perdebatan jika dikaitkan dengan situasi yang masih terjadi di Irak, Afghanistan, juga Palestina.
Lebih lanjut Jenkins menyadari bahwa kajiannya ini bisa memicu pandangan bahwa dirinya hendak membangkitkan kembali konflik Islam-Kristen dalam perang salib. Namun dalam dialog tersebut dia menekankan bahwa studinya dijalankan dalam konteks menyeru umat beragama untuk belajar dari sejarah. "Jadi lewat studi ini saya ingin berbicara dalam konteks kebenaran dan rekonsiliasi," tutur dia.
Lebih jauh dari ini, dia juga menyeru kepada seluruh umat beragama untuk meletakkan setiap ayat yang dibacanya ke dalam konteks yang benar. Jenkins mengingatkan semua pihak untuk tidak mempolitisasi ayat-ayat dalam Kitab Suci untuk kepentingan yang sifatnya sangat pribadi.
Keluaran 1:16 Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup..
Lalu bagaimana dengan penjelasan soal ayat-ayat yang menyiratkan perang dalam Alquran? Shaker Al Sayed menjelaskan bahwa selama ini banyak pandangan yang menilai Alquran mendorong umat Islam untuk menjalankan tindak kekerasan atas nama agama terhadap umat lain. Pandangan seperti ini, sangatlah keliru.
Alquran, tutur dia, sangat kuat mendorong umat Islam untuk menegakkan perdamaian. Bahkan dalam medan perang, menurut dia, umat Islam senantiasa didorong untuk menggiring semua pihak ke situasi damai.
Pernyataan dalam Surat At Taubah ayat 5, ungkap dia, banyak disalahtafsirkan karena dibaca secara terlepas dari konteksnya. Menurut dia, pernyataan dalam ayat tersebut merujuk pada semua lokasi di medan pertempuran. "Ini sungguh gila, jika ayat tersebut kemudian dimaknai sebagai perintah untuk membunuh semua orang non-Muslim di manapun berada," ujar dia. Pemahaman bahwa istilah dimana saja itu hanya terbatas di medan pertempuran itu pun, dinilainya, telah dijalankan oleh sebagian besar umat Islam. Buktinya, tutur dia, selama berabad-abad umat non-Muslim bisa hidup berdampingan dengan umat Islam di berbagai belahan dunia.
Kata dia, sama sekali, Alquran tidak pernah mengajarkan kekerasan. Peperangan yang diizinkan oleh Allah SWT adalah peperangan umat Islam dalam posisi membela diri. Hanya, menurut dia, selama ini banyak pihak yang mencoba mempolitisasi ayat tersebut untuk mengesankan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan.
Shaker kemudian mengutip ungkapan yang sangat terkenal soal pendistorsian terhadap Islam itu. "Kalau umat Islam menyalak, maka itu digolongkan sebagai aksi terorisme. Tapi ketika umat Kristen menggigit, maka ini hanya tindak kriminal," kata dia mengumpamakan.
Karena itu, menurut Shaker, agen-agen rahasia seperti FBI tidak perlu membuat program 'infiltasi' terhadap kelompok Muslim. Dia menilai bahwa istilah tersebut hanya cocok untuk diterapkan bagi kelmpok yang sifatnya tertutup. Shaker menekankan bahwa Islam bukanlah agama yang tertutup. Islam sangat membuka diri.
Think!
ajaran Islam ataukah Kristen yang mengajarkan perangai sadistis itu.
Peperangan dalam Al-Qur'an dan Bibel
Al-Qur`an memang membolehkan peperangan sebagai alat pertahanan diri bila diserang oleh musuh:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Qs. Al-Baqarah 190).
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Qs. Al-Hajj 39).
Meski membolehkan perang bila terlebih dahulu diperangi musuh, namun Islam tetap mengedepankan nilai kemanusiaan, sehingga tidak boleh kelewat batas dalam perang. Beberapa batasan perang yang tidak boleh dilanggar menurut hadits Nabi antara lain: dilarang membunuh wanita dan anak-anak, tidak boleh membakar, merusak pepohonan, menyiksa dan memotong-motong anggota tubuh, dll.
Masalah perang bukan hal yang tabu dalam Bibel, sehingga dalam Perjanjian Lama tertuang ayat khusus dengan perikop “Hukum Perang” dalam Ulangan 20:1-20, yang mengatur tentang tawaran damai, penyerangan, pengepungan, pembasmian musuh hingga harta jarahan perang.
....Aturan perang dalam Bibel pun berbeda dengan aturan Islam. Dalam Perjanjian Lama, Bibel memerintahkan agar seluruh laki-laki dan perempuan harus ditumpas habis....
Aturan perang dalam Bibel pun berbeda dengan aturan Islam. Dalam Perjanjian Lama, Bibel memerintahkan agar seluruh laki-laki dan perempuan harus ditumpas habis, kecuali wanita perawan. Wanita yang belum pernah bersetubuh ini boleh diambil bagi mereka.
“Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu” (Bilangan 31: 17-18).
Islam menghapus perbudakan, Paulus dan Yesus abstain
Salah satu misi Islam adalah menghapus perbudakan secara bertahap, karena perbudakan sudah mengakar jauh sebelum Islam diturunkan. Cara Islam menghapus perdudakan, antara lain:
Pertama, mewajibkan pembebasan budak sebagai sanksi bagi tindak pidana pembunuhan. "Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu)..." (Qs. An-Nisa 92).
Kedua, menjadikan pembebasan budak sebagai sanksi zhihar terhadap istri: "Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur..." (Qs Al-Mujadilah 3).
Ketiga, menjadikan pembebasan budak sebagai Kafarat (denda) pelanggaran sumpah. "...Maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak…" (Qs Al-Ma'idah 89).
Keempat, Membebaskan (memerdekakan) budak dengan (Qs At-Taubah 60).
Kelima, dalam banyak kesempatan Rasulullah SAW memerintahkan untuk membebaskan budak. Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan untuk membebaskan budak selama gerhana matahari dan gerhana bulan.
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda: "Siapapun orang muslim yang memerdekakan seorang budak muslim, niscaya Allah akan menyelamatkan setiap anggota tubuhnya dari api neraka dengan setiap anggota tubuh budak tersebut" (Muttafaq Alaihi dari Abu Hurairah RA).
"Setiap orang muslim yang memerdekakan dua orang budak muslimah, maka keduanya akan menjadi penyelamatnya dari api neraka." (HR Tirmidzi dari Abu Umamah RA).
Semua fakta ini menunjukkan bahwa Islam memiliki misi menghapus perbudakan. Selain itu, Islam tidak membedakan status sosial orang merdeka dan budak dalam hal perkawinan. Sebagai sesama keturunan Adam, baik budak maupun orang merdeka sama-sama memiliki hak untuk dinikahi (Qs An-Nisa 25). Dalam hal ini faktor keimanan jauh lebih prioritas ketimbang status sosial. Terbukti, Allah sangat memuliakan budak yang beriman, jauh melebihi orang merdeka yang tak punya iman. Al-Qur'an surat Al-Baqarah 221 menegaskan bahwa budak mukmin/mukminah lebih baik dan halal dinikahi daripada orang musyrik yang merdeka dan lebih menarik hati.
....Islam memiliki misi menghapus perbudakan, sementara dalam Bibel, Yesus maupun Paulus sama sekali tidak mengemukakan solusi untuk menghapus perbudakan.....
Dalam surat An-Nisa' 36 Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada budak (hamba sahaya), satu paket dengan berbuat baik kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga, teman sejawat, dan ibnu sabil.
Semua fakta ini menunjukkan bahwa Islam memiliki misi menghapus perbudakan. Sementara dalam Bibel, Yesus maupun Paulus yang sering diklaim sangat menekankan ajaran kasih, sama sekali tidak mengemukakan solusi untuk menghapus perbudakan. Paulus dalam suratnya hanya menekankan agar para budak takut, gentar patuh dan taat tuannya.
"Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus" (Efesus 6:5).
"Orang-orang Kristen yang menjadi hamba, harus menganggap bahwa tuan mereka patut dihormati, supaya orang tidak dapat memburukkan nama Allah atau pengajaran kita. Hamba-hamba yang tuannya orang Kristen, tidak boleh meremehkan tuannya karena mereka sama-sama orang Kristen. Malah mereka seharusnya melayani tuan mereka itu dengan lebih baik lagi, sebab tuan yang dilayani dengan baik itu adalah sama-sama orang percaya yang dikasihi. Semuanya ini haruslah engkau ajarkan dan nasihatka" (1 Timotius 6:1-2, BIS).
Islam Melarang Penjarahan, Bibel Menganjurkan Penjarahan
Tudingan Richmon bahwa Islam membolehkan penjarahan, adalah fitnah dan bualan di siang bolong. Karena tak satu ayat pun dalam Al-Qur'an maupun Hadits Nabi yang menghalalkan penjarahan. Justru Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya untuk memakan harta sesama manusia dengan cara yang batil:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil..." (Qs An-Nisa 29).
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa cara-cara batil yang dilarang itu meliputi segala jenis penghasilan yang tidak syar’i, seperti berbagai jenis transaksi riba, judi, mencuri, penipuan dan kezaliman.
....Tak ada ajaran penjarahan dalam Islam, justru Bibel yang mengajarkan penjarahan dalam perang....
Tak ada ajaran penjarahan dalam Islam, justru Bibellah yang mengajarkan penjarahan dalam perang:
“Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kau rampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, boleh kaupergunakan.... Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas" (Ulangan 20:14-16).
Pembunuhan sadis dalam Bibel
Omong kosong dan bohong besar tudingan Richmon bahwa Islam menghalalkan pembunuhan. Justru Islam sangat menghormati nyawa manusia, bahkan nilai nyawa satu orang sama dengan nyawa semua manusia di muka bumi (Qs. Al-Ma'idah 32), sehingga pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan adalah dosa besar yang diancam dengan neraka Jahanam (An-Nisa 93). Untuk mencegah tindak pidana pembunuhan, Allah mensyariatkan qishas (Qs Al-Ma'idah 45).
....Tuhan dalam Bibel pernah memerintahkan pembunuhan secara sadis tanpa belas kasihan untuk membalas dendam....
Ayat-ayat lebih dari cukup untuk menangkis tudingan Richmon bahwa Islam adalah agama yang menghalalkan pembunuhan. Tudingan Richmon itu salah alamat, seharusnya diarahkan kepada Bibel. Karena Tuhan dalam Bibel pernah memerintahkan pembunuhan secara sadis tanpa belas kasihan untuk membalas dendam:
“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai” (1 Samuel 15:2-3).
Jika Pendeta Richmon gampang menuduh tuhan sebagai penipu, beranikah ia menuding Tuhan dalam Bibel sebagai Tuhan yang penipu karena memerintahkan pembunuhan secara sadis, padahal di ayat lain (Keluaran 20:13, Ulangan 5:17, Imamat 24:17) Tuhan melarang pembunuhan?
Dengan fakta-fakta tersebut, jelaslah bahwa tuduhan Pendeta Richmon sama sekali mengada-ada. Entah roh jahat mana yang sedang berkarya dan bekerja dalam dirinya?
Ayat Perang dalam Alquran dan Injil, Mana yang Mengerikan?
Berlandas pemaknaan distortif terhadap ayat yang bicara soal perang, kaum atheis selalu mengkampanyekan bahwa agama adalah pemicu perang. Kebanyakan persepsi dunia Barat menganggap Alquran banyak mempromosikan perang dan konflik. Pandangan seperti ini bertambah kuat setelah peristiwa 11 September. Salah satu ayat yang kerap dikaitkan dengan perang itu adalah Surat At Taubah ayat 5.
Ayat tersebut memang secara eksplisit menyebutkan kata 'bunuhlah'. Lengkapnya ayat tersebut bisa diterjemahkan, "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesunggunya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Persepsi keliru kerap terjadi karena ayat tersebut hanya dibaca secara parsial, dan tidak dikaitkan dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Banyak ahli tafsir memahami bahwa ayat tersebut terangkai dengan perjanjian Hudaibiyah antara Rasulullah SAW dan kaum musyrik Makkah. Perintah untuk membunuh diarahkan pada kaum musyrik yang nyata-nyata melanggar perjanjian. Ayat-ayat di sekitar ayat tersebut, nyata sekali menggambarkan perintah Allah SWT kepada umat-Nya untuk senantiasa menjaga perdamaian.
Ayat lain yang menyebutkan peperangan terdapat dalam Surat Albaqarah ayat 190-191. Ayat tersebut menurut Alquran Terjemah terbitan Departemen Agama RI berbunyi, "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Kemudian ayat 191 Surat Albaqarah menyebutkan, "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Makkah), dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikian balasan bagi orang-orang kafir.
Perihal perang juga disebut dalam ayat lainnya yang terdapat dalam Surat Al Maidah ayat 33. Jika diterjemahkan, ayat tersebut mengungkapkan, "Sesunggunya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh, disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar."
Ketiga ayat terakhir ini menyiratkan perintah perang terhadap umat Islam dengan posisi untuk membela diri. Kaum Muslim diseru untuk berperang, jika memang dalam kondisi diserang oleh kelompok musyrik.
Ayat-ayat seruan perang, bukanlah monopoli Alquran. Dalam Injil, seruan perang juga tidak kalah banyak. Salah satu ayatnya berbunyi, "Panah-panah-Ku akan dilumuri darah mereka; semua yang menentang Aku Kubunuh dengan pedang-Ku. Tidak Kubiarkan siapa pun melawan Aku; orang tahanan dan yang luka-luka mesti mati juga." (Deuteronomy 32:42)
Bagian lain dalam Injil juga menyebutkan, "Apabila Tuhan, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan Tuhan, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka.":berbusas (Deuteronomy 7:1-2)
Profesor Jenkin sebelumnya telah membuat studi yang membandingkan ayat-ayat soal perang dalam Alquran dan Injil. Salah satu temuan penting yang diungkapkan Jenkin dari studinya itu menyebutkan bahwa ayat-ayat perang dalam Injil sangat keras.
Dalam dialog tersebut dia menyebutkan bahwa dalam Injil juga diungkapkan adanya istilah [SIZE="5"]Herem[/SIZE]. Menurut dia, konsep ini lebih mengerikan dari sekadar perang. Herem, kata dia, bisa diartikan sebagai [SIZE="4"]pemusnahan massal yang harus dilakukan terhadap wilayah yang berhasil diduduki[/SIZE]. "Yang harus dimusnahkan adalah seluruh kaum pria, wanita, anak-anak, bahkan binatang," ungkap Jenkins. Kata Herem ini, sambung dia, termuat dalam banyak halaman Injil seperti Injil Joshua.
Selama ini, Jenkins memandang bahwa ayat tersebut banyak dijadikan justifikasi oleh umat Kristen maupun Yahudi untuk melegalkan peperangan. Penjajahan Eropa terhadap bangsa-bangsa di Afrika dan Asia, tutur dia, berjalan dengan legitimasi ayat-ayat tersebut.
Dalam pengamatannya, saat ini ayat-ayat berdarah dalam Injil itu mulai dioerhalus. Menurut dia, Kristen maupun Yahudi mulai meninggalkan perintah ayat tersebut. Penekanan Jenkins soal kondisi umat Kristen dan Yahudi saat ini bisa kembali membuka perdebatan jika dikaitkan dengan situasi yang masih terjadi di Irak, Afghanistan, juga Palestina.
Lebih lanjut Jenkins menyadari bahwa kajiannya ini bisa memicu pandangan bahwa dirinya hendak membangkitkan kembali konflik Islam-Kristen dalam perang salib. Namun dalam dialog tersebut dia menekankan bahwa studinya dijalankan dalam konteks menyeru umat beragama untuk belajar dari sejarah. "Jadi lewat studi ini saya ingin berbicara dalam konteks kebenaran dan rekonsiliasi," tutur dia.
Lebih jauh dari ini, dia juga menyeru kepada seluruh umat beragama untuk meletakkan setiap ayat yang dibacanya ke dalam konteks yang benar. Jenkins mengingatkan semua pihak untuk tidak mempolitisasi ayat-ayat dalam Kitab Suci untuk kepentingan yang sifatnya sangat pribadi.
Keluaran 1:16 Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup..
Lalu bagaimana dengan penjelasan soal ayat-ayat yang menyiratkan perang dalam Alquran? Shaker Al Sayed menjelaskan bahwa selama ini banyak pandangan yang menilai Alquran mendorong umat Islam untuk menjalankan tindak kekerasan atas nama agama terhadap umat lain. Pandangan seperti ini, sangatlah keliru.
Alquran, tutur dia, sangat kuat mendorong umat Islam untuk menegakkan perdamaian. Bahkan dalam medan perang, menurut dia, umat Islam senantiasa didorong untuk menggiring semua pihak ke situasi damai.
Pernyataan dalam Surat At Taubah ayat 5, ungkap dia, banyak disalahtafsirkan karena dibaca secara terlepas dari konteksnya. Menurut dia, pernyataan dalam ayat tersebut merujuk pada semua lokasi di medan pertempuran. "Ini sungguh gila, jika ayat tersebut kemudian dimaknai sebagai perintah untuk membunuh semua orang non-Muslim di manapun berada," ujar dia. Pemahaman bahwa istilah dimana saja itu hanya terbatas di medan pertempuran itu pun, dinilainya, telah dijalankan oleh sebagian besar umat Islam. Buktinya, tutur dia, selama berabad-abad umat non-Muslim bisa hidup berdampingan dengan umat Islam di berbagai belahan dunia.
Kata dia, sama sekali, Alquran tidak pernah mengajarkan kekerasan. Peperangan yang diizinkan oleh Allah SWT adalah peperangan umat Islam dalam posisi membela diri. Hanya, menurut dia, selama ini banyak pihak yang mencoba mempolitisasi ayat tersebut untuk mengesankan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan.
Shaker kemudian mengutip ungkapan yang sangat terkenal soal pendistorsian terhadap Islam itu. "Kalau umat Islam menyalak, maka itu digolongkan sebagai aksi terorisme. Tapi ketika umat Kristen menggigit, maka ini hanya tindak kriminal," kata dia mengumpamakan.
Karena itu, menurut Shaker, agen-agen rahasia seperti FBI tidak perlu membuat program 'infiltasi' terhadap kelompok Muslim. Dia menilai bahwa istilah tersebut hanya cocok untuk diterapkan bagi kelmpok yang sifatnya tertutup. Shaker menekankan bahwa Islam bukanlah agama yang tertutup. Islam sangat membuka diri.
Think!
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Perangnya kristen vs Islam
Horee SEGO NGARANG. Semua peperangan yang dilakukan umat Islam pada zaman Nabi Muhammad terjadi karena tiga alasan, a) karena menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, lalu di aniaya, b) diusir dari kampung halaman mereka hingga harus hijrah ke Madinah, dan c) diperangi dan dikejar-kejar sampai ke Madinah, buktinya ada PERANG UHUD sebuah bukit di Madinah.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Perangnya kristen vs Islam
- gak ada yang nganiaya
- gak ada yang ngusir
- gak ada yang merangi
justeru muhammad yang nguber-uber quraisy..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Perangnya kristen vs Islam
SEGOROWEDI wrote:
- gak ada yang nganiaya
- gak ada yang ngusir
- gak ada yang merangi
justeru muhammad yang nguber-uber quraisy..
SEGO PANIK & KALAP.
Orang-orang kafir Quraisy Mekkah mengejar Nabi Muhammad saw dan para pengikutnya hingga ke Madinah (Perang Uhud).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Perangnya kristen vs Islam
minggat ke madinah kemauannya sendiri
justeru ia maksa pengikutnya ikut hijrah
di madinah banyak ditolong oleh yahudi
tapi tak lama kelak, yahudinya justeri diusir dari madinah oleh si muhammad ini..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Perangnya kristen vs Islam
SEGOROWEDI wrote:
minggat ke madinah kemauannya sendiri
justeru ia maksa pengikutnya ikut hijrah
di madinah banyak ditolong oleh yahudi
tapi tak lama kelak, yahudinya justeri diusir dari madinah oleh si muhammad ini..
Jangan ngarang dan sok tahu.
Fakta Sejarah, Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar ra dikejar-kejar mau dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy, sampai-sampai harus bersembunyi di dalam gua yang ditutupi dengan spider web sebagai bukti pertolongan Allah, hingga akhirnya selamat sampai di Madinah.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Perangnya kristen vs Islam
siapa yang cerita itu? dan kapan cerianya?
karangan pengikutnya sendiri..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Perangnya kristen vs Islam
SEGOROWEDI wrote:
siapa yang cerita itu? dan kapan cerianya?
karangan pengikutnya sendiri..
Sejarah Nabi Muhammad saw yang ditulis oleh para ahli Sejarah Islam.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Perangnya kristen vs Islam
Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
siapa yang cerita itu? dan kapan cerianya?
karangan pengikutnya sendiri..
Sejarah Nabi Muhammad saw yang ditulis oleh para ahli Sejarah Islam.
Apakah pasti tidak TERINTERPOLASI?
Sy kasi perumpamaan :
Saya (ketua RT) kasi pengumuman/ aturan2 RT lisan ke udin (pembantu rumah saya tdk bisa baca tulis) untuk disampaikan ke semua KK satu RT (ada 50KK).
Karna si udin tdk bisa baca tulis, udin minta tolong temannya untuk menuliskan pengumuman2 pak RT.
Nah apakah teman si udin itu menuliskan pengumuman yang sama yg sesuai plek keteplek dg yg disampaikan pak RT tadi?
Pasti TERINTERPOLASI.
Pancen Bejo- SERSAN DUA
-
Posts : 65
Kepercayaan : Protestan
Location : Semarang
Join date : 03.07.14
Reputation : 1
Pancen Bejo- SERSAN DUA
-
Posts : 65
Kepercayaan : Protestan
Location : Semarang
Join date : 03.07.14
Reputation : 1
Re: Perangnya kristen vs Islam
Pancen Bejo wrote:Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
siapa yang cerita itu? dan kapan cerianya?
karangan pengikutnya sendiri..
Sejarah Nabi Muhammad saw yang ditulis oleh para ahli Sejarah Islam.
Apakah pasti tidak TERINTERPOLASI?
Sy kasi perumpamaan :
Saya (ketua RT) kasi pengumuman/ aturan2 RT lisan ke udin (pembantu rumah saya tdk bisa baca tulis) untuk disampaikan ke semua KK satu RT (ada 50KK).
Karna si udin tdk bisa baca tulis, udin minta tolong temannya untuk menuliskan pengumuman2 pak RT.
Nah apakah teman si udin itu menuliskan pengumuman yang sama yg sesuai plek keteplek dg yg disampaikan pak RT tadi?
Pasti TERINTERPOLASI.
nabi selalu menyampaikan apa yg diwahyukan Allah kepada para sahabat kemudian meminta sahabat untuk mengulangnya kembali sesuai apa yg disampaikan nabi dan mengkoreksinya apabila ada kesalahan...banyak yg menghapalnya dan tidak sedikit pula yg menulisnya dalam sehelai daun atau kulit binatang..
wahyu2 selalu dibacakan dalam setiap shalat berjamaah yg di imami oleh rasulullah...setiap tarawih...dll
bahkan rasulullah selalu menganjurkan para sahabat untuk melantunkan ayat2 suci alquran dari awal sampai akhir dalam jangka waktu tertentu...
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah saw., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah saw., berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. Tirmidzi)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/04/17/158/keutamaan-mengkhatamkan-al-quran/#ixzz37WLgfEpY
bagaimana bisa terinterpolasi jika bacaan alquran dari awal sampai akhir dihafal oleh banyak sahabat dan sering dilantunkan setiap shalat???
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Perangnya kristen vs Islam
Nampaknya ada yang OOT. Judul Topik: Perangnya Kristen vs Islam
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Perangnya kristen vs Islam
Sesungguhnya Islam disebarkan bukan dengan cara perang, melainkan dengan menyeru mereka kepada Tuhan dengan hikmah/bijaksana dan nasihat yang baik, serta bertukar-pikiran dengan cara yang sebaik-baiknya, sebagaimana firman Allah berikut ini:
Serulah kepada jalan Tuhan engkau dengan bijaksana dan nasihat yang baik, dan bertukar-pikiranlah dengan mereka, dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau Dia lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari jalan-Nya; dan Dia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (An-Nahl 16:125/126).
Hikmah/Bijaksana berarti a) pengetahuan atau ilmu, b) kesetimbangan atau keadilan
kelemah-lembutan atau kemurahan hati, c) keteguhan, d) sesuatu ucapan atau percakapan yang serasi atau cocok dengan kebenaran dan sesuai pula dengan tuntutan keadaan, e) anugerah nubuatan, f) apa yang menghalangi atau mencegah seseorang dari perbuatan *kata disensor By Admin* (Arabic-English Lexicon oleh E. W. Lane)
kelemah-lembutan atau kemurahan hati, c) keteguhan, d) sesuatu ucapan atau percakapan yang serasi atau cocok dengan kebenaran dan sesuai pula dengan tuntutan keadaan, e) anugerah nubuatan, f) apa yang menghalangi atau mencegah seseorang dari perbuatan *kata disensor By Admin* (Arabic-English Lexicon oleh E. W. Lane)
Tetapi, jika umat Islam dianiaya dan diperangi, maka dalam rangka membela diri, umat Islam diberi izin oleh Allah untuk mengangkat senjata, sebagaimana firman Allah berikut ini:
Telah diizinkan bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. (Al Hajj 22:39/40).
Menurut kesepakatan para ulama Islam, ayat inilah merupakan ayat pertama, yang memberi izin kepada muslimin untuk mengangkat senjata guna membela diri. Ayat ini menetapkan asas-asas yang menurut itu, muslimin boleh mengadakan perang untuk membela diri, dan bersama-sama dengan ayat-ayat berikutnya mengemukakan alasan-alasan yang membawa muslimin yang amat sedikit jumlahnya itu – tanpa persenjataan dan alat-alat duniawi lainnya – untuk berperang membela diri. Hal itu mereka lakukan sesudah mereka tidak henti-hentinya mengalami penderitaan selama bertahun-tahun di Mekkah, dan sesudah mereka dikejar-kejar sampai ke Medinah dengan kebencian yang tidak ada reda-redanya dan di sini pun mereka diusik dan diganggu juga. Alasan pertama yang dikemukakan dalam ayat ini ialah, bahwa mereka diperlakukan dengan aniaya.
Orang-orang yang telah diusir dari rumah-rumah mereka tanpa hak, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Dan sekiranya tidak ada tangkisan Allah terhadap sebagian manusia oleh sebagian yang lain, maka akan hancurlah biara-biara serta gereja-gereja Nasrani dan rumah-rumah ibadah Yahudi serta masjid-masjid yang banyak disebut nama Allah di dalamnya. Dan pasti Allah akan menolong siapa yang menolong-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa. (Al Hajj 22:40/41)
Ayat ini memberi alasan kedua, ialah, bahwa orang-orang Islam telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang adil dan sah; satu-satunya kesalahan mereka ialah hanya karena mereka beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bertahun-tahun lamanya muslimin ditindas di Mekkah, kemudian mereka diusir dari sana dan tidak pula dibiarkan hidup dengan aman di tempat pembuangan mereka di Medinah. Islam diancam dengan kemusnahan total oleh suatu serangan gabungan suku-suku Arab di sekitar Medinah, yang terhadapnya orang Quraisy mempunyai pengaruh yang besar, mengingat kedudukan mereka sebagai penjaga Ka’bah. Kota Medinah sendiri menjadi sarang kekacauan dan pengkhianatan. Orang-orang Yahudi bersatu-padu memusuhi Rasulullah saw. Kesulitan beliau bukan berkurang, bahkan makin bertambah juga dengan hijrah itu. Dalam keadaan yang amat tidak menguntungkan itulah muslimin terpaksa mengangkat senjata untuk menyelamatkan diri mereka, agama mereka, dan wujud Rasulullah saw dari kemusnahan. Jika ada suatu kaum yang pernah mempunyai alasan yang sah untuk berperang, maka kaum itu adalah Muhammad saw dan para sahabat beliau, namun para kritikus Islam yang tidak mau mempergunakan akal telah menuduh, bahwa beliau melancarkan peperangan agresi untuk memaksakan agama beliau kepada orang-orang yang tidak menghendakinya.
Sesudah memberikan alasan-alasan, mengapa orang-orang Islam terpaksa mengangkat senjata, ayat ini mengemukakan tujuan-tujuan dan maksud peperangan yang dilancarkan oleh umat Islam. Tujuannya sekali-kali bukan untuk merampas hak orang-orang lain atas rumah dan milik mereka, atau merampas kemerdekaan mereka serta memaksa mereka tunduk kepada kekuasaan asing, atau untuk menjajagi pasar-pasar yang baru atau mempero leh tanah-tanah jajahan baru, seperti telah diusahakan oleh kekuasaan negara-negara kuat dari barat.
Yang dimaksudkan ialah, mengadakan perang semata-mata untuk membela diri dan untuk menyelamatkan Islam dari kemusnahan, dan untuk menegakkan kebebasan berpikir; begitu juga untuk membela tempat-tempat peribadatan yang dimiliki oleh agama-agama lain – gereja-gereja, rumah-rumah peribadatan Yahudi, kuil-kuil, biara-biara, dan sebagainya (Al Baqarah 2:194 & 257; Al Anfal 8:40 & 73). Jadi tujuan pertama dan terutama dari perang-perang yang dilancarkan oleh umat Islam di masa yang lampau, dan selamnya di masa yang akan datang pun ialah, menegakkan kebebasan beragama dan beribadah dan berperang membela negeri, kehormatan, dan kemerdekaan terhadap serangan tanpa dihasut. Apakah ada alasan untuk berperang yang lebih baik daripada ini?
Orang-orang yang, jika Kami teguhkan mereka di bumi, mereka mendirikan shalat dan membayar zakat dan menyuruh berbuat kebaikan dan melarang dari keburukan. Dan kepada Allah kembali segala urusan. (Al Hajj 22:41/42)
Ayat ini mengandung perintah bagi orang-orang Islam, bahwa manakala mereka memperoleh kekuasaan, maka mereka tidak boleh mempergunakannya untuk kemajuan bagi kepentingan diri mereka sendiri, melainkan harus digunakan untuk memperbaiki nasib orang –orang miskin dan orang-orang tertindas dan untuk menegakkan keamanan dan menghargai dan melindungi tempat-tempat peribadatan.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Perangnya kristen vs Islam
Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
siapa yang cerita itu? dan kapan cerianya?
karangan pengikutnya sendiri..
Sejarah Nabi Muhammad saw yang ditulis oleh para ahli Sejarah Islam.
ngarang cerita dikejar masuk goa
lalu laba-laba bikin sarang di mulut goa
mikir slim!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Perangnya kristen vs Islam
Kedunghalang wrote:Tetapi, jika umat Islam dianiaya dan diperangi, maka dalam rangka membela diri, umat Islam diberi izin oleh Allah untuk mengangkat senjata, sebagaimana firman Allah berikut ini:Telah diizinkan bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. (Al Hajj 22:39/40).
jika dianiaya..
perang apa yang dikarenakan ada muslim yang dianiaya????
tunjukkan!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
mutiiara- PRAJURIT
-
Posts : 19
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 05.02.14
Reputation : -1
Re: Perangnya kristen vs Islam
Banyaaaak. Kaum muslim dikejaar-kejar kafir Quraish bak hewan buruan kalau ketahuan mualaf dan mengikuti ajaran nabi Muhammad. Disiksa dibunuh.
mutiiara- PRAJURIT
-
Posts : 19
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 05.02.14
Reputation : -1
Re: Perangnya kristen vs Islam
manaaaaaaaaaaaaaaaaa?
yang ada muhammad ngejar-ngejar pedagang menjarah hartanya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Perangnya kristen vs Islam
Baca sejarah toink, jangan asal mangap.
Ada mualaf yang ditusuk pedang dari wilayah bawah pusar sampai dadaa hingg mati, pejuang muslimah pertama, tewas disiksa kafir Quraish. Dll
ada yg diseret 2 kuda hingga tubuhnya terbelah, dll kelakuan biadab kafir menyiksa para muslim yang ketahuan menjadi pengikut nabi Muhammad.
Bahkan topi kerucut ala Sinterklaas yg dipakai saat natal atau topi ulang thun itu sejarahnya adalah topi yg harus dipakai muslim di Andalusia,sebgai tanda sbg orang yang boleh disiksa krn bukan orang kristen.
Ada mualaf yang ditusuk pedang dari wilayah bawah pusar sampai dadaa hingg mati, pejuang muslimah pertama, tewas disiksa kafir Quraish. Dll
ada yg diseret 2 kuda hingga tubuhnya terbelah, dll kelakuan biadab kafir menyiksa para muslim yang ketahuan menjadi pengikut nabi Muhammad.
Bahkan topi kerucut ala Sinterklaas yg dipakai saat natal atau topi ulang thun itu sejarahnya adalah topi yg harus dipakai muslim di Andalusia,sebgai tanda sbg orang yang boleh disiksa krn bukan orang kristen.
mutiiara- PRAJURIT
-
Posts : 19
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 05.02.14
Reputation : -1
Re: Perangnya kristen vs Islam
hanya katanya...
dan yang cerita pengikut muhammad sendiri
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Perangnya kristen vs Islam
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:Tetapi, jika umat Islam dianiaya dan diperangi, maka dalam rangka membela diri, umat Islam diberi izin oleh Allah untuk mengangkat senjata, sebagaimana firman Allah berikut ini:Telah diizinkan bagi mereka yang telah diperangi, disebabkan mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. (Al Hajj 22:39/40).
jika dianiaya..
perang apa yang dikarenakan ada muslim yang dianiaya????
tunjukkan!
Perang Badar, 300 muslimin yang lemah melawan kaum 1.000 tentara kafir Quraisy yang terlatih.
Perang Uhud, muslimin Mekkah yang sudah Hijrah masih tetap dikejar-kejar oleh kaum kafir Mekkah sampai ke bukit Uhud di Madinah.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 5 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» Dr. zakir Naik | Umat Islam Lebih Kristen Dari pada Umat Kristen
» Perbedaan Islam dan Kristen
» titik temu islam dan kristen
» Yesus Back for Kristen or Islam
» hadirilah dialog islam kristen
» Perbedaan Islam dan Kristen
» titik temu islam dan kristen
» Yesus Back for Kristen or Islam
» hadirilah dialog islam kristen
Halaman 5 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik