Apakah dzat Allah itu..?

First topic message reminder :

umat muslim selalu mengatakan Allah itu dzat..

Ar-Rahmaan: 27 Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

apakah dzat Tuhan itu..?

Tujuan saya sebenarnya, saya ingin menunjukan kepada teman2 muslim, bahwa ada hal2 yang memang kita harus lebih mengedepankan iman dr pd logika...

bukan kah teman2 muslim selalu mengatakan orang kristen itu menggunakan iman buta..? tidak pakai logika..?

teman2 muslim selalu mengatakan Alquran itu untuk orang2 yang berfikir, ternyata mentok juga kan, ujung2 nya juga bilang itu sesuatu yang "gaib"

ketika kita berbicara siapa itu Allah, knp Allah harus begini atau begitu, bukankah itu adalah kehendak Allah..? dan itu di luar jangkauan pikiran kita..
Keberadaan Allah tidak dapat di jelaskan dengan logika manusia..

kalau kita tidak mampu menjelaskan tentang Allah, lantas apa yang harus kita pelajari dengan logika..?
yang kita selidiki/pelajari adalah, apakah benar itu datang nya dari Allah...

saya tidak katakan penjelasan trinitas tidak dapat di jangkau oleh akal manusia.. pemahaman trinitas tercantum dalam kitab suci (Alkitab), hny yang tercantum dalam alkitab lah yang bisa saya jelaskan, krn di awal trit anda sdh saya jelaskan, bukan orang kristen yang menentukan harus sprti apa pribadi allah, tp orang kristen mengetahui dan memahaminya dari wahyu yang telah di nyatakan oleh Allah sendiri. Allah lah yang memperkenalkan diriNYa...
tp bagaimana Ke-Esa-an Allah itu sendiri, itulah yang tidak dapat saya jelaskan dgn akal... di situlah kami lebih mengedepan kan iman dr pada logika...

yup...setuju bgt sama alex77  

aliumar wrote:

Tujuan saya sebenarnya, saya ingin menunjukan kepada teman2 muslim, bahwa ada hal2 yang memang kita harus lebih mengedepankan iman dr pd logika...

bukan kah teman2 muslim selalu mengatakan orang kristen itu menggunakan iman buta..? tidak pakai logika..?

teman2 muslim selalu mengatakan Alquran itu untuk orang2 yang berfikir, ternyata mentok juga kan, ujung2 nya juga bilang itu sesuatu yang "gaib"

ketika kita berbicara siapa itu Allah, knp Allah harus begini atau begitu, bukankah itu adalah kehendak Allah..? dan itu di luar jangkauan pikiran kita..
Keberadaan Allah tidak dapat di jelaskan dengan logika manusia..

kalau kita tidak mampu menjelaskan tentang Allah, lantas apa yang harus kita pelajari dengan logika..?
yang kita selidiki/pelajari adalah, apakah benar itu datang nya dari Allah...

saya tidak katakan penjelasan trinitas tidak dapat di jangkau oleh akal manusia.. pemahaman trinitas tercantum dalam kitab suci (Alkitab), hny yang tercantum dalam alkitab lah yang bisa saya jelaskan, krn di awal trit anda sdh saya jelaskan, bukan orang kristen yang menentukan harus sprti apa pribadi allah, tp orang kristen mengetahui dan memahaminya dari wahyu yang telah di nyatakan oleh Allah sendiri. Allah lah yang memperkenalkan diriNYa...
tp bagaimana Ke-Esa-an Allah itu sendiri, itulah yang tidak dapat saya jelaskan dgn akal... di situlah kami lebih mengedepan kan iman dr pada logika...

yup...setuju bgt sama alex77  

bisa2nya TS aja..udh kepepet baru ngeluarain jurus terakhir...

TS udh kepepet ga bisa nyari essensi dari yang dia tanyakan sendiri...
tidak dijelaskan tuh tujuan nya di awal2 post sampe halaman 4.. bisa aja ngelesnya...so2an nasehati muslim... capek deh...


Muslim mengimani apa yang tertera dalam Quran namun tidak bisa dijangkau oleh akal(logika), kasat mata, pengetahuan, dsb...
Logika memang tidak banyak mengjangkau hal2 ketuhanan, tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....! ..

kalau berlawanan dengan logika ini yang di sebut dengan iman buta...


nah kalo kita mengimani tuhan yang bisa/pernah mati seperti yesus..ini namanya tidak sesuai dengan Logika, ini bukan tidak terjangkau dengan logika tapi logika salah kaprah/tidak sesuai dengan logika sebenarnya...!! moso tuhan pernah mati...!

Tidak terjangkau Logika = bisa diimani
tidak sesuai dengan Logika/berlawanan dengan akal sehat = iman buta

dhans wrote:
Muslim mengimani apa yang tertera dalam Quran namun tidak bisa dijangkau oleh akal(logika), kasat mata, pengetahuan, dsb...
Logika memang tidak banyak mengjangkau hal2 ketuhanan, tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....! ..
kalau berlawanan dengan logika ini yang di sebut dengan iman buta...

tanda-tanda dzat alloh apa?

SEGOROWEDI wrote:

dhans wrote:
Muslim mengimani apa yang tertera dalam Quran namun tidak bisa dijangkau oleh akal(logika), kasat mata, pengetahuan, dsb...
Logika memang tidak banyak mengjangkau hal2 ketuhanan, tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....! ..
kalau berlawanan dengan logika ini yang di sebut dengan iman buta...

tanda-tanda dzat alloh apa?

hussh ... udah, masih main disini aja


Pesawat kita dah mau berangkat tuh, cepet

mestinya kamu tanggung-jawab menyadarkan seukuwahmu
yang masih belum mau njawab: tidak tahuuuuuuuuuuuu!

SEGOROWEDI wrote:

dhans wrote:
Muslim mengimani apa yang tertera dalam Quran namun tidak bisa dijangkau oleh akal(logika), kasat mata, pengetahuan, dsb...
Logika memang tidak banyak mengjangkau hal2 ketuhanan, tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....! ..
kalau berlawanan dengan logika ini yang di sebut dengan iman buta...

tanda-tanda dzat alloh apa?

Rasulullah saw berpesan, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi”
Sabda beliau ini menyiratkan bahwa berfikir tentang ciptaan Allah, walau bagaimanapun, akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada, dan eksistensi-Nya sangat nyata. Namun Rasulullah saw juga mengingatkan; cukuplah sampai di situ saja! Jangan coba-coba untuk berpikir lebih jauh, misalnya tentang bagaimana kira-kira Dzat Allah, atau sosok Allah itu sendiri.

Mengapa demikian? Pertama, karena Allah sendiri sudah mengingatkan kita (Lihat lagi QS. Al-An'Aam [6] :103) dan Rasulullah saw juga sudah tegas-tegas melarangnya (perhatikan sabda beliau tadi, begitu juga makna yang terkandung dalam QS. Yunus[10]:101 di atas).

Tentang larangan ini tentu Rasulullah saw adalah manusia yang paling mengetahui apa alasannya. Sebab beliau sendiri pernah "bertemu" dengan Allah ketika melakukan perjalanan malam yang kita kenal dengan sebutan Isra' Mi'raj itu. Ini sekaligus juga menjelaskan bahwa prasangka sebagian umat Kristen yang mengatakan bahwa Rasulullah saw "tidak tahu" bagaimana sesungguhnya dzat Allah itu adalah pendapat yang sangat keliru!

Sedangkan alasan yang kedua adalah, walau bagaimanapun kita paksakan, pada kenyataannya seluruh kemampuan panca indera kita yang sangat terbatas ini pasti tidak akan pernah mampu melihat dzat atau wujud Allah!

Sifat Allah adalah mutlak (absolute). Tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, apalagi oleh alam pikiran manusia. Sementara sifat manusia sendiri serba sangat terbatas. Untuk membuktikan betapa kecilnya kita dibandingkan dengan betapa Maha Besarnya Allah.

Silakan perhatikan dan sedot ini:

"Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!" (Ayub 22:12)

"Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat," (Yohanes 5:37)

"Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." (Lukas 8:10)

Itu sebabnya mengapa ketika ajaran para Nabi dan Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw tentang eksistensi Allah "dibenturkan" pada konsep Trinitas yang TIDAK PERNAH diajarkan oleh Nabi Isa as (Yesus) sendiri, maka turunlah peringatan Allah melalui firman-Nya di dalam Al-Qur'an seperti berikut ini:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]:171)
??????????????bagaimana menyikapinya???????

bil sabil..
bagaimana kalau dijawab aja: TIDAK TAHUUUUUUUUUUUU!
selesai urusan, daripada muter-muter
 

maksud bung Dhans itu, Allah selalu memperlihatkan tanda2 kekuasaannya
bukan DzatNya!


dah ayok cepet ah

wildan99Islam wrote:maksud bung Dhans itu, Allah selalu memperlihatkan tanda2 kekuasaannya
bukan DzatNya!


dah ayok cepet ah

lha yang ditanyakan kan dzat? bukan tanda-tanda kekuasaan..
lagian gimana membuktikan bahwa itu tanda-tanda/karya dzat yang bernama alloh??
lha pengikut setan gundul juga bisa, kalau hanya mengklaim apa yang ada di dunia ini sebagai karya si setan gundul junjungannya, iya kan? meskipun si setan gundul nongol aja kagak pernah..
 

Bener2 ngotot
udah dikasih sinyal sama banyak temen Muslim malah ngajak jalan2
baca lagi nih post Ibnu Sabil

Ibnu Sabil wrote:Rasulullah saw berpesan, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi”
Sabda beliau ini menyiratkan bahwa berfikir tentang ciptaan Allah, walau bagaimanapun, akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada, dan eksistensi-Nya sangat nyata. Namun Rasulullah saw juga mengingatkan; cukuplah sampai di situ saja! Jangan coba-coba untuk berpikir lebih jauh, misalnya tentang bagaimana kira-kira Dzat Allah, atau sosok Allah itu sendiri.

Mengapa demikian? Pertama, karena Allah sendiri sudah mengingatkan kita (Lihat lagi QS. Al-An'Aam [6] :103) dan Rasulullah saw juga sudah tegas-tegas melarangnya (perhatikan sabda beliau tadi, begitu juga makna yang terkandung dalam QS. Yunus[10]:101 di atas).

Tentang larangan ini tentu Rasulullah saw adalah manusia yang paling mengetahui apa alasannya. Sebab beliau sendiri pernah "bertemu" dengan Allah ketika melakukan perjalanan malam yang kita kenal dengan sebutan Isra' Mi'raj itu. Ini sekaligus juga menjelaskan bahwa prasangka sebagian umat Kristen yang mengatakan bahwa Rasulullah saw "tidak tahu" bagaimana sesungguhnya dzat Allah itu adalah pendapat yang sangat keliru!

Sedangkan alasan yang kedua adalah, walau bagaimanapun kita paksakan, pada kenyataannya seluruh kemampuan panca indera kita yang sangat terbatas ini pasti tidak akan pernah mampu melihat dzat atau wujud Allah!

Sifat Allah adalah mutlak (absolute). Tidak mungkin dibatasi oleh apa pun, apalagi oleh alam pikiran manusia. Sementara sifat manusia sendiri serba sangat terbatas. Untuk membuktikan betapa kecilnya kita dibandingkan dengan betapa Maha Besarnya Allah.

Silakan perhatikan dan sedot ini:

"Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!" (Ayub 22:12)

"Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat," (Yohanes 5:37)

"Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." (Lukas 8:10)

Itu sebabnya mengapa ketika ajaran para Nabi dan Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw tentang eksistensi Allah "dibenturkan" pada konsep Trinitas yang TIDAK PERNAH diajarkan oleh Nabi Isa as (Yesus) sendiri, maka turunlah peringatan Allah melalui firman-Nya di dalam Al-Qur'an seperti berikut ini:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]:171)
??????????????bagaimana menyikapinya???????

Jika anda menyimak tulisan saya ya anda bisa menyimpulkan sendiri lah..
 

misalnya ini..
Rasulullah saw berpesan, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi”

Sabda beliau ini menyiratkan bahwa berfikir tentang ciptaan Allah, walau bagaimanapun, akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada, dan eksistensi-Nya sangat nyata. Namun Rasulullah saw juga mengingatkan; cukuplah sampai di situ saja! Jangan coba-coba untuk berpikir lebih jauh, misalnya tentang bagaimana kira-kira Dzat Allah, atau sosok Allah itu sendiri.

itu kan hanya ngeles aja..
 

SEGOROWEDI wrote:
misalnya ini..
Rasulullah saw berpesan, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi”

Sabda beliau ini menyiratkan bahwa berfikir tentang ciptaan Allah, walau bagaimanapun, akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada, dan eksistensi-Nya sangat nyata. Namun Rasulullah saw juga mengingatkan; cukuplah sampai di situ saja! Jangan coba-coba untuk berpikir lebih jauh, misalnya tentang bagaimana kira-kira Dzat Allah, atau sosok Allah itu sendiri.

itu kan hanya ngeles aja..
 

 Bukan ngeles tapi karena otak dan panca indera manusia ndak sanggup jangkau.Ane kasi mudah buat ente,sempurna itu ndak bisa dibayangkan atau dijabarkan dengan kata".

Perkataan Rosul itu menyiratkan dan mengingatkan jika manusia ada keterbatasan nalar, jika manusia mencoba-coba untuk berfikir yang lebih jauh ya bukannya beribadah dan sujud syukur malah jadi kafir dan kufur kayak sampeyan.
 

"Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!" (Ayub 22:12) "Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat," (Yohanes 5:37) "Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." (Lukas 8:10) Itu sebabnya mengapa ketika ajaran para Nabi dan Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw tentang eksistensi Allah "dibenturkan" pada konsep Trinitas yang TIDAK PERNAH diajarkan oleh Nabi Isa as (Yesus) sendiri, maka turunlah peringatan Allah melalui firman-Nya di dalam Al-Qur'an seperti berikut ini: "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]:171) wrote:

YAng namanya Ajaran Murni dari Allah, Selaras Semua Dengan Yang telah Diturunkan Kepada Nabi & Rasulnya, Ini Salah Satu Bukti Bahwa Isa. As dan Muhammad SAW Merupakan beberapa Orang2 Pilihan Allah.  

back to topic

udah mas Alex
temen2 Muslim disini udah kasih Jawaban bahwa Dzat Allah itu tidak ada yg mengetahui dan tidak dapat disamakan dengan benda apapun di dunia ini

dhans wrote:
bisa2nya TS aja..udh kepepet baru ngeluarain jurus terakhir...

TS udh kepepet ga bisa nyari essensi dari yang dia tanyakan sendiri...
tidak dijelaskan tuh tujuan nya di awal2 post sampe halaman 4.. bisa aja ngelesnya...so2an nasehati muslim... capek deh...


Muslim mengimani apa yang tertera dalam Quran namun tidak bisa dijangkau oleh akal(logika), kasat mata, pengetahuan, dsb...
Logika memang tidak banyak mengjangkau hal2 ketuhanan, ]b]tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....![/b] ..

kalau berlawanan dengan logika ini yang di sebut dengan iman buta...


nah kalo kita mengimani tuhan yang bisa/pernah mati seperti yesus..ini namanya tidak sesuai dengan Logika, ini bukan tidak terjangkau dengan logika tapi logika salah kaprah/tidak sesuai dengan logika sebenarnya...!! moso tuhan pernah mati...!

Tidak terjangkau Logika = bisa diimani
tidak sesuai dengan Logika/berlawanan dengan akal sehat = iman buta

@dhans...
dimana anda liat saya kepepet...?
anda hanya bisa bertanya dimana esensi nya terus, tanpa ada jawaban dr anda...

tolong anda jelaskan tanda2 apa yang diberikan Tuhan tentang dzat allah itu..?

yesus memang pernah mati, tp anda mengabaikan bahwa Ia juga telah Bangkit dr kematian dan naik ke surga...

sekarang gini aja... anda jelaskan tentang dzat allah, biar kita liat apa bertentangan dengan logika atau tidak...
anda aja belum menjelaskan secara logika tentang dzat allah tp anda sdh bilang tidak bertentangan..

wildan99Islam wrote:udah mas Alex
temen2 Muslim disini udah kasih Jawaban bahwa Dzat Allah itu tidak ada yg mengetahui dan tidak dapat disamakan dengan benda apapun di dunia ini

jadi jawaban nya tidak tau ya mas wildan...

@ Bro
Bukan tidak TAHU tapi KAGAK JELAS apa itu Dzat Alloh.

cornello wrote:

SEGOROWEDI wrote:
misalnya ini..
Rasulullah saw berpesan, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi”

Sabda beliau ini menyiratkan bahwa berfikir tentang ciptaan Allah, walau bagaimanapun, akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada, dan eksistensi-Nya sangat nyata. Namun Rasulullah saw juga mengingatkan; cukuplah sampai di situ saja! Jangan coba-coba untuk berpikir lebih jauh, misalnya tentang bagaimana kira-kira Dzat Allah, atau sosok Allah itu sendiri.

itu kan hanya ngeles aja..
 

 Bukan ngeles tapi karena otak dan panca indera manusia ndak sanggup jangkau.Ane kasi mudah buat ente,sempurna itu ndak bisa dibayangkan atau dijabarkan dengan kata".

trus..
membuktikan dia ada, gimana?

janganbilangbilang wrote:

"Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!" (Ayub 22:12)  "Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat," (Yohanes 5:37)  "Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." (Lukas 8:10)  Itu sebabnya mengapa ketika ajaran para Nabi dan Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw tentang eksistensi Allah "dibenturkan" pada konsep Trinitas yang TIDAK PERNAH diajarkan oleh Nabi Isa as (Yesus) sendiri, maka turunlah peringatan Allah melalui firman-Nya di dalam Al-Qur'an seperti berikut ini:  "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]:171) wrote:

YAng namanya Ajaran Murni dari Allah, Selaras Semua Dengan Yang telah Diturunkan Kepada Nabi & Rasulnya, Ini Salah Satu Bukti Bahwa Isa. As dan Muhammad SAW Merupakan beberapa Orang2 Pilihan Allah.  

OOT
di sini gak bahas trinitas

wildan99Islam wrote:maksud bung Dhans itu, Allah selalu memperlihatkan tanda2 kekuasaannya
bukan DzatNya!


dah ayok cepet ah

jangan sok pinter..
baca pernyataannya ini:
tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....!

hayoo..
apa tanda-tanda dzat yang bernama alloh itu?

SEGOROWEDI wrote:

Jagona wrote:

SEGOROWEDI wrote:
saya paham di dunia ini gak ada yang serupa dengan alloh..
pertanyaannya: rupa alloh itu apa?

sampai kepalamu pecah juga gak kan bisa membayangkan rupa ALLAH kaya apa ........... paham

lha ini kan masalahmu yang nyebut dzat..
yang bakal pecah kepalamu, kecuali kamu langsung telen tanpa mau mikir

kepalaku tak akan pecah, aku gak membayangkan rupa ALLAH, karena aku tahu manusia gak akan mampu membayangkan/memikirkan rupa ataupun dzat ALLAH ........ bukan berarti asal telen aja ............................. okey

SEGOROWEDI wrote:

wildan99Islam wrote:maksud bung Dhans itu, Allah selalu memperlihatkan tanda2 kekuasaannya
bukan DzatNya!


dah ayok cepet ah

jangan sok pinter..
baca pernyataannya ini:
tetapi setiap TUhan menjelaskan / memperlihatkan tanda2nya , dan ajarannya, tentu tidak akan berlawanan dengan Logika....!

hayoo..
apa tanda-tanda dzat yang bernama alloh itu?

Anda itu gimana sih bung wedi, yang dimaksud tanda2 nya diatas bukan rupa ataupun wujudnya Allah SWT. Secara implisit ini diartikan dengan melihat tanda kebesaranNya. Misalnya adanya gunung, langit, halilintar dsb..dsb.