Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Halaman 1 dari 1 • Share
Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/13/08/28/ms66up-kalau-keburu-mati-bagaimana-haji-saya
Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Laki-laki itu berhenti sejenak dan memandangi brosur yang tertata rapi di meja dan rak. Matanya tampak menelusuri huruf demi huruf di atas brosur itu sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengambil sebuah brosur yang berisi panduan untuk mereka yang ingin mendaftar menjadi haji reguler. Pria dengan baju koko putih dan rambut yang seluruhnya berwarna senada dengan bajunya itu tampak mengerutkan kening yang membuat semua wajahnya pun turut mengerut sempurna. Menandakan usianya yang senja.
Ketika akhirnya seorang petugas pameran mendekat, berceritalah si pria tua ini. Dia sudah mendaftar untuk menunaikan ibadah haji sejak 2011 lalu. Namun, dia baru dijanjikan akan menginjakkan kaki di Tanah Suci sekitar delapan tahun ke depan. Pensiunan guru berusia sekitar 70 tahun itu menampakkan raut muka cemasnya dan berujar lirih, ‘’Bagaimana kalau saya keburu mati, Bu?’’
Curahan hati yang sama juga terdengar dari pria lanjut usia berusia 84 tahun. Berlama-lama berdiri di depan booth pameran haji yang berlangsung bersamaan dengan ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Bangka Belitung beberapa waktu lalu, dia bertutur tentang rindunya memandang Kabah secara langsung.
Demi mewujudkan mimpi itu, dia menabung rupiah yang didapatnya sejak usia muda. ‘’Saya menabung selama 25 tahun untuk naik haji,’’ ujarnya. Ketika akhirnya tabungannya cukup untuk membawanya bersimpuh di Baitullah, dia justru tidak punya keberanian mendaftarkan diri. ‘’Umur saya sudah segini, belum lagi saya harus menunggu mungkin sampai belasan tahun untuk berangkat. Apa saya masih bisa berhaji?’’
Pemotongan kuota haji akibat adanya pembangunan besar-besaran di kompleks Masjidil Haram tak ayal menyebabkan masa tunggu para calon haji menjadi amat panjang. Mereka yang telah mendaftar pun harus rela menunggu lebih lama lagi untuk bisa menjejakkan kaki di Tanah Suci.
Harapan itu sebenarnya terus ada. Hanya, semua mesti tertunda sejenak. Para orangtua itu baru bisa sedikit tersenyum ketika dikatakan bahwa sebenarnya mereka telah berhaji ketika telah mendaftarkan diri. Meski pada akhirnya lantaran takdir ternyata mereka tidak berhasil menjejakkan kakinya di sana.
Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Laki-laki itu berhenti sejenak dan memandangi brosur yang tertata rapi di meja dan rak. Matanya tampak menelusuri huruf demi huruf di atas brosur itu sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengambil sebuah brosur yang berisi panduan untuk mereka yang ingin mendaftar menjadi haji reguler. Pria dengan baju koko putih dan rambut yang seluruhnya berwarna senada dengan bajunya itu tampak mengerutkan kening yang membuat semua wajahnya pun turut mengerut sempurna. Menandakan usianya yang senja.
Ketika akhirnya seorang petugas pameran mendekat, berceritalah si pria tua ini. Dia sudah mendaftar untuk menunaikan ibadah haji sejak 2011 lalu. Namun, dia baru dijanjikan akan menginjakkan kaki di Tanah Suci sekitar delapan tahun ke depan. Pensiunan guru berusia sekitar 70 tahun itu menampakkan raut muka cemasnya dan berujar lirih, ‘’Bagaimana kalau saya keburu mati, Bu?’’
Curahan hati yang sama juga terdengar dari pria lanjut usia berusia 84 tahun. Berlama-lama berdiri di depan booth pameran haji yang berlangsung bersamaan dengan ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Bangka Belitung beberapa waktu lalu, dia bertutur tentang rindunya memandang Kabah secara langsung.
Demi mewujudkan mimpi itu, dia menabung rupiah yang didapatnya sejak usia muda. ‘’Saya menabung selama 25 tahun untuk naik haji,’’ ujarnya. Ketika akhirnya tabungannya cukup untuk membawanya bersimpuh di Baitullah, dia justru tidak punya keberanian mendaftarkan diri. ‘’Umur saya sudah segini, belum lagi saya harus menunggu mungkin sampai belasan tahun untuk berangkat. Apa saya masih bisa berhaji?’’
Pemotongan kuota haji akibat adanya pembangunan besar-besaran di kompleks Masjidil Haram tak ayal menyebabkan masa tunggu para calon haji menjadi amat panjang. Mereka yang telah mendaftar pun harus rela menunggu lebih lama lagi untuk bisa menjejakkan kaki di Tanah Suci.
Harapan itu sebenarnya terus ada. Hanya, semua mesti tertunda sejenak. Para orangtua itu baru bisa sedikit tersenyum ketika dikatakan bahwa sebenarnya mereka telah berhaji ketika telah mendaftarkan diri. Meski pada akhirnya lantaran takdir ternyata mereka tidak berhasil menjejakkan kakinya di sana.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
bahas komen anda di ;
http://www.laskarislam.com/t5287-f-22-kristen-vs-musicman-muslim-kisah-2-batu-manusia-lancang-kurang-ajar-tapi-alloh-swt-cuma-bisa-terdiam-tidak-mampu-berbuat-apa-apa?highlight=batu+hitam
http://www.laskarislam.com/t5298-sanggupkah-potongan-batu-hajar-aswad-menghapus-dosa-muslim?highlight=batu+hitam
by sayah
http://www.laskarislam.com/t5287-f-22-kristen-vs-musicman-muslim-kisah-2-batu-manusia-lancang-kurang-ajar-tapi-alloh-swt-cuma-bisa-terdiam-tidak-mampu-berbuat-apa-apa?highlight=batu+hitam
http://www.laskarislam.com/t5298-sanggupkah-potongan-batu-hajar-aswad-menghapus-dosa-muslim?highlight=batu+hitam
by sayah
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Seriussss nih ??? Ini ada dalilnya atau cuma sekedar pelipur lara doank ???F-22 wrote:Para orangtua itu baru bisa sedikit tersenyum ketika dikatakan bahwa sebenarnya mereka telah berhaji ketika telah mendaftarkan diri. Meski pada akhirnya lantaran takdir ternyata mereka tidak berhasil menjejakkan kakinya di sana.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Ane coba jawab pertanyaan ente ya bro
Dalam Islam apapun yang sudah diniatkan jika itu niat baik dan ikhlas pasti sudah tercatat dan tentunya sudah mendapatkan pahala walaupun belum mengerjakannya.
Adapun dalam kasus yang anda buka disini saya bisa berikan sedikit referensi. Apabila seseorang sudah berniat berangkat haji dan Allah SWT memberikan takdir lain dengan meninggal dunia maka anak dari orang tersebut bisa menggantikannya untuk menunaikan hutang kepada Allah. Sebagaimana sebuah hadist
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., bahwa seorang perempuan datang kepada Nabi saw,lalu berkata : Sesungguhnya ibuku telah bernadzar untuk berhaji, lalu la meninggal dunia sebelum ia melaksanakan haji, apakah saya harus menghajikannya? Nabi saw bersabda: Ya hajikanlah untuknya, bagaimana pendapatmu seandainya ibumu memiliki tanggungan hutang, apakah kamu akan melunasinya? la menjawab: Ya. Lalu Rasulullah saw bersabda: Tunaikanlah hutang (janji) kepada Allah, karena sesungguhnya hutang kepada Allah lebih berhak untuk dipenuhi."[HR. al-Bukhari]
Hadits berikutnya "Seorang taki-laki dari bani Khas'am menghadap kepada Rasulullah saw, la berkata: Sesungguhnya ayahku masuk islam pada waktu la telah tua, dia tidak dapat naik kendaraan untuk haji yang diwajibkan, bolehkan aku menghajikannya? Nabi saw bersabda: A pakah kamu anak tertua? Orang itu menjawab: Ya. Nabi saw bersabda: Bagaimana pendapatmu jika ayahmu mempunyai hutang, lalu Engkau membayar hutang itu untuknya, apakah itu cukup sebagai gantinya? Orang itu menjawab: Ya. Maka Nabi saw bersabda: Hajikaniah dia."(HR Ahmad)
Dengan memperhatikan Hadits-Hadits di atas, maka haji bagi seseorang yang telah memenuhi kewajiban haji tetapi tidak dapat melakukannya karena udzur atau karena sudah meninggal dunia padahal ia sudah berniat atau bernazar untuk menunaikan ibadah haji, hanya dapat dilakukan oleh anak dan saudaranya (ahli warisnya) pada asyhuri al-haj(musim haji), hanya saja penggantinya harus berhaji terlebih dahulu, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits berikut ini:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Nabi saw mendengar seseorang berkata labbaik (aku datang memenuhi panggilanmu) dari (untuk) Syubrumah. Rasulullah saw bertanya; Siapakah Syubrumah itu, ia menjawab; saudaraku atau kerabatku, lalu Rasulullah bertanya; Apakah kamu sudah berhaji untuk dirimu? la menjawab; Belum. Lalu Rasulullah saw bersabda; Berhajilah untuk diri- mu (terlebih dahulu) kemudian kamu berhaji untuk Syubrumah."( H R Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Dalam Islam apapun yang sudah diniatkan jika itu niat baik dan ikhlas pasti sudah tercatat dan tentunya sudah mendapatkan pahala walaupun belum mengerjakannya.
Adapun dalam kasus yang anda buka disini saya bisa berikan sedikit referensi. Apabila seseorang sudah berniat berangkat haji dan Allah SWT memberikan takdir lain dengan meninggal dunia maka anak dari orang tersebut bisa menggantikannya untuk menunaikan hutang kepada Allah. Sebagaimana sebuah hadist
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., bahwa seorang perempuan datang kepada Nabi saw,lalu berkata : Sesungguhnya ibuku telah bernadzar untuk berhaji, lalu la meninggal dunia sebelum ia melaksanakan haji, apakah saya harus menghajikannya? Nabi saw bersabda: Ya hajikanlah untuknya, bagaimana pendapatmu seandainya ibumu memiliki tanggungan hutang, apakah kamu akan melunasinya? la menjawab: Ya. Lalu Rasulullah saw bersabda: Tunaikanlah hutang (janji) kepada Allah, karena sesungguhnya hutang kepada Allah lebih berhak untuk dipenuhi."[HR. al-Bukhari]
Hadits berikutnya "Seorang taki-laki dari bani Khas'am menghadap kepada Rasulullah saw, la berkata: Sesungguhnya ayahku masuk islam pada waktu la telah tua, dia tidak dapat naik kendaraan untuk haji yang diwajibkan, bolehkan aku menghajikannya? Nabi saw bersabda: A pakah kamu anak tertua? Orang itu menjawab: Ya. Nabi saw bersabda: Bagaimana pendapatmu jika ayahmu mempunyai hutang, lalu Engkau membayar hutang itu untuknya, apakah itu cukup sebagai gantinya? Orang itu menjawab: Ya. Maka Nabi saw bersabda: Hajikaniah dia."(HR Ahmad)
Dengan memperhatikan Hadits-Hadits di atas, maka haji bagi seseorang yang telah memenuhi kewajiban haji tetapi tidak dapat melakukannya karena udzur atau karena sudah meninggal dunia padahal ia sudah berniat atau bernazar untuk menunaikan ibadah haji, hanya dapat dilakukan oleh anak dan saudaranya (ahli warisnya) pada asyhuri al-haj(musim haji), hanya saja penggantinya harus berhaji terlebih dahulu, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits berikut ini:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Nabi saw mendengar seseorang berkata labbaik (aku datang memenuhi panggilanmu) dari (untuk) Syubrumah. Rasulullah saw bertanya; Siapakah Syubrumah itu, ia menjawab; saudaraku atau kerabatku, lalu Rasulullah bertanya; Apakah kamu sudah berhaji untuk dirimu? la menjawab; Belum. Lalu Rasulullah saw bersabda; Berhajilah untuk diri- mu (terlebih dahulu) kemudian kamu berhaji untuk Syubrumah."( H R Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
kalau saran saya:
STOP BERHAJI, gak ada gunanya..
jangan mau ditipu dengan iming-iming..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Kemana.....kemana.......kemana....SEGOROWEDI wrote:
kalau saran saya:
STOP BERHAJI, gak ada gunanya..
jangan mau ditipu dengan iming-iming..
Kutau kuharus kemana.........
yakobus- SERSAN SATU
-
Posts : 118
Kepercayaan : Katolik
Location : Samaria
Join date : 07.06.12
Reputation : 1
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
haji itu bukan ayat pengampunan dosa kayak pagan jualan ayat....pengampunan dosa itu hak prerogratip Allah....
jadi syarat utama orang bersih dari dosa adalah pertaubatan cing... bukan haji atau tdk haji, lagian haji kan bagi yang mampu....
jadi syarat utama orang bersih dari dosa adalah pertaubatan cing... bukan haji atau tdk haji, lagian haji kan bagi yang mampu....
gusti_bara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 628
Location : braling
Join date : 12.08.12
Reputation : 19
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
gusti_bara wrote:haji itu bukan ayat pengampunan dosa kayak pagan jualan ayat....pengampunan dosa itu hak prerogratip Allah....
jadi syarat utama orang bersih dari dosa adalah pertaubatan cing... bukan haji atau tdk haji, lagian haji kan bagi yang mampu....
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
gak ada gunanya kan?gusti_bara wrote:haji itu bukan ayat pengampunan dosa kayak pagan jualan ayat....pengampunan dosa itu hak prerogratip Allah....
jadi syarat utama orang bersih dari dosa adalah pertaubatan cing... bukan haji atau tdk haji, lagian haji kan bagi yang mampu....
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Mana ayatnya yg mengatakan haji hanya buat orang yg mampu ???gusti_bara wrote:haji itu bukan ayat pengampunan dosa kayak pagan jualan ayat....pengampunan dosa itu hak prerogratip Allah....
jadi syarat utama orang bersih dari dosa adalah pertaubatan cing... bukan haji atau tdk haji, lagian haji kan bagi yang mampu....
Mana ayatnya yg mengatakan muslim kere yg ndak mampu naek haji dosanya bisa kinclong lagi spt bayi yg baru lahir ???
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Gimane slim, haji cuma buat yg mampu itu ajaran dr mana slim, dari hongkong kah ???
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
ketika orang uda berniat dan uda ada tindakan untuk eksekusi maka dia berada di titik waktu eksekusi..
nabung buat berangkat,keburu meninggal yah dapat ganjaran haji..apa masalahnyah?
nabung buat berangkat,keburu meninggal yah dapat ganjaran haji..apa masalahnyah?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
@F-22
Bukhari 1353
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Burdah dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wajib bagi setiap muslim bershadaqah". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak sanggup?". Beliau menjawab: "Dia bekerja dengan tangannya sehingga bermanfaat bagi dirinya lalu dia bershadaqah". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Dia membantu orang yang sangat memerlukan bantuan". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Hendaklah dia berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan karena yang demikian itu berarti shodaqah baginya".
Pelajaran yg bisa diambil:
Orang yg tidak mampu bersedeqah bisa melakukan hal terpuji lain selama diniatkan sedeqah agar mendapat pahala sedeqah.
Orang yg tidak mampu Haji bisa melakukan hal terpuji lain selama diniatkan Berhaji agar mendapat Pahala Haji.
...Tiada Kewajiban yg menjadi Keharusan, selama tidak mampu....
BUkan cuma haji ...semua ibadah itu hanya boleh dilakukan oleh yg mampu
Mana ayatnya yg mengatakan haji hanya buat orang yg mampu ???
Bukhari 1353
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Burdah dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wajib bagi setiap muslim bershadaqah". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak sanggup?". Beliau menjawab: "Dia bekerja dengan tangannya sehingga bermanfaat bagi dirinya lalu dia bershadaqah". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Dia membantu orang yang sangat memerlukan bantuan". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Hendaklah dia berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan karena yang demikian itu berarti shodaqah baginya".
Pelajaran yg bisa diambil:
Orang yg tidak mampu bersedeqah bisa melakukan hal terpuji lain selama diniatkan sedeqah agar mendapat pahala sedeqah.
Orang yg tidak mampu Haji bisa melakukan hal terpuji lain selama diniatkan Berhaji agar mendapat Pahala Haji.
...Tiada Kewajiban yg menjadi Keharusan, selama tidak mampu....
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
dipikirnya berhaji itu seperti ketika pastor.pendetanya jualan surat pengampunan dosa, atau pengakuan dosa di depan pastor.pendeta yang dikira mereka lantas bisa mengahpus dosanya...
wk wk wk
Allah itu MAha Pengasih dan Pengampun, serta Maha Kuasa, jadi tak perlu tuhan bunuh diri pula kalau cuma untuk menghapus dosa manusia, cukup manusia itu sholat taubat....lalu benar-benar bertobat secara nyata, menyadari kesalahannya, menyesal dan dapat maaf dari pihak yang terzalimi oleh perbuatannya maka dalam sekejab dosa orang itu sudah terampuni, terhapuskan.....kinclong seperti bayi baru lahir.
wk wk wk
Allah itu MAha Pengasih dan Pengampun, serta Maha Kuasa, jadi tak perlu tuhan bunuh diri pula kalau cuma untuk menghapus dosa manusia, cukup manusia itu sholat taubat....lalu benar-benar bertobat secara nyata, menyadari kesalahannya, menyesal dan dapat maaf dari pihak yang terzalimi oleh perbuatannya maka dalam sekejab dosa orang itu sudah terampuni, terhapuskan.....kinclong seperti bayi baru lahir.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Tidak semua hadits bukhari itu bener adanya. Bukankah semua muslim itu tahu kalo banyak hadits yg dhoif ???musicman wrote:@F-22BUkan cuma haji ...semua ibadah itu hanya boleh dilakukan oleh yg mampu
Mana ayatnya yg mengatakan haji hanya buat orang yg mampu ???
Bukhari 1353
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Burdah dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wajib bagi setiap muslim bershadaqah". Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak sanggup?". Beliau menjawab: "Dia bekerja dengan tangannya sehingga bermanfaat bagi dirinya lalu dia bershadaqah". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Dia membantu orang yang sangat memerlukan bantuan". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Hendaklah dia berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan karena yang demikian itu berarti shodaqah baginya".
Pelajaran yg bisa diambil:
Orang yg tidak mampu bersedeqah bisa melakukan hal terpuji lain selama diniatkan sedeqah agar mendapat pahala sedeqah.
Orang yg tidak mampu Haji bisa melakukan hal terpuji lain selama diniatkan Berhaji agar mendapat Pahala Haji.
...Tiada Kewajiban yg menjadi Keharusan, selama tidak mampu....
Apakah kau percaya hadits bukhari di bawah ini, makanan yg dimakan muhammad bisa bertakbir ? Padahal muhammad sendiri ngomong dlm Q kalo dirinya cuma seorang pembawa pesan yg sama sekali ndak bisa bermujizat.
Kedua, apakah kau bener2 percaya NIAT saja bisa mendapat pahala yg sama dg muslim yg bener2 melakukan ibadah ?Diriwayatkan oleh Abdullah: "Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan Rasulullah SAW mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
Contoh, ada pengemis muslim melarat di pinggir jalan. Tapi setiap musim haji dia selalu berseru kpd alloh: "Ya alloh ............ tahun ini aku NIATTTTTT sekali naik haji tapi apa daya aku cuma seorang pengemis melarat". Eng ing engggg .......... alloh mendengar seruan umatnya si muslim kere ini & setiap tahun juga alloh menghapus dosa si pengemis melarat ini sampe kinclong.
Di lain pihak ada muslim yg selama puluhan tahun menabung utk bisa naik haji. Setelah sukses naek haji ybs merasa tenang krn sering mendengar slogan: "Naek haji cukup sekali" saja. Ybs tidak mempunyai niat lagi utk naek haji.
Singkat kata di akherat krn si pengemis melarat setiap tahun BERNIAT naek haji meskipun ndak mampu, dosanya dihapus sampe kinclong setiap tahun juga & akhirnya masuk surga mengawini 72 bidadari krn setelah dihitung alloh pahala si pengemis lebih besar dr dosanya.
Sedangkan pak haji yg masih hidup bbrp puluh tahun setelah naik haji akhirnya masuk neraka mengawini kuntilanak krn dosanya menumpuk selama puluhan tahun, lebih banyak drpd pahalanya.
Bgmn dg 2 kisah di atas ??? Setahuku hampir ndak ada tuh muslim yg percaya kalo NIAT naek haji doank krn ndak mampu bisa menghapus dosa muslim setiap tahun.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
siapa sih yang pertama kali melakukan ritual haji?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
luar biasa memang..
Lucu ya...padahal Kafir kalau sudah bicara Hadits sudah seperti jadi saksi mata sendiri dan bahkan setiap muslim harus mengikuti tafsir mereka sebelum mereka mempelajari tafsir yg sesungguhnya..
Eeff...
Muhammad memang tidak bisa bermujizat, Mujizat cuma bisa dilakukan oleh si Empunya Langit dan Bumi.
Artinya Nabi sebagai sosok manusia seperti anda dan saya terbatas ruang dan waktunya sesuai HUkum Alam / Sunatullah.
beginilah...
"Sunatullah" sepeda adalah tidak bergerak, kalau bergerak bukan artinya sepeda itu bergerak sendiri tapi karena dikemudikan oleh sosok Lain. Itulah makna Nabi memang tidak berkuasa Bermujizat.
KAlau otak memang ngepas, jangan Nabi yg jadi korban..
Hitung2an pahala dosa bukan hitungan tambah2an atau kurang2an eef. DIsitu terdapat banyak "takaran" lain sehingga seringkali dimana manusia melihat setiap pahala kecil sebetulnya lebih besar daripada pahala yg anda, saya dan siapapun anggap sangat besar.
JAdi...
Jangan menyepelekan sedeqah walau dengan sebutir kurma..itu kata nabi. Jangan menyepelekan memberi minum seekor anjing, karena dengan air itu seorang Pelacur yg seumur hidupnya berzina langsung diberi fasilitas jalan tol ke surga.
baca sana diskusi saya dengan kotadibukti.
Lucu ya...padahal Kafir kalau sudah bicara Hadits sudah seperti jadi saksi mata sendiri dan bahkan setiap muslim harus mengikuti tafsir mereka sebelum mereka mempelajari tafsir yg sesungguhnya..
Eeff...
Muhammad memang tidak bisa bermujizat, Mujizat cuma bisa dilakukan oleh si Empunya Langit dan Bumi.
Artinya Nabi sebagai sosok manusia seperti anda dan saya terbatas ruang dan waktunya sesuai HUkum Alam / Sunatullah.
beginilah...
"Sunatullah" sepeda adalah tidak bergerak, kalau bergerak bukan artinya sepeda itu bergerak sendiri tapi karena dikemudikan oleh sosok Lain. Itulah makna Nabi memang tidak berkuasa Bermujizat.
KAlau otak memang ngepas, jangan Nabi yg jadi korban..
Hitung2an pahala dosa bukan hitungan tambah2an atau kurang2an eef. DIsitu terdapat banyak "takaran" lain sehingga seringkali dimana manusia melihat setiap pahala kecil sebetulnya lebih besar daripada pahala yg anda, saya dan siapapun anggap sangat besar.
JAdi...
Jangan menyepelekan sedeqah walau dengan sebutir kurma..itu kata nabi. Jangan menyepelekan memberi minum seekor anjing, karena dengan air itu seorang Pelacur yg seumur hidupnya berzina langsung diberi fasilitas jalan tol ke surga.
baca sana diskusi saya dengan kotadibukti.
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Wah repot kalo kau mulai menggunakan logika "kambing" lagi xi xi xi ........musicman wrote:Hitung2an pahala dosa bukan hitungan tambah2an atau kurang2an eef. DIsitu terdapat banyak "takaran" lain sehingga seringkali dimana manusia melihat setiap pahala kecil sebetulnya lebih besar daripada pahala yg anda, saya dan siapapun anggap sangat besar.
JAdi...
Jangan menyepelekan sedeqah walau dengan sebutir kurma..itu kata nabi. Jangan menyepelekan memberi minum seekor anjing, karena dengan air itu seorang Pelacur yg seumur hidupnya berzina langsung diberi fasilitas jalan tol ke surga.
baca sana diskusi saya dengan kotadibukti.
Coba jelaskan apa yg salah dg omonganku di bawah ini? Bukankah ini sama dengan logikamu sendiri kalo NIAT saja itu sudah mendapat pahala ???
F-22 wrote:Contoh, ada pengemis muslim melarat di pinggir jalan. Tapi setiap musim haji dia selalu berseru kpd alloh: "Ya alloh ............ tahun ini aku NIATTTTTT sekali naik haji tapi apa daya aku cuma seorang pengemis melarat". Eng ing engggg .......... alloh mendengar seruan umatnya si muslim kere ini & setiap tahun juga alloh menghapus dosa si pengemis melarat ini sampe kinclong.
Di lain pihak ada muslim yg selama puluhan tahun menabung utk bisa naik haji. Setelah sukses naek haji ybs merasa tenang krn sering mendengar slogan: "Naek haji cukup sekali saja" . Ybs tidak mempunyai niat lagi utk naek haji.
Singkat kata di akherat krn si pengemis melarat setiap tahun BERNIAT naek haji meskipun ndak mampu, dosanya dihapus sampe kinclong setiap tahun juga & akhirnya masuk surga mengawini 72 bidadari krn setelah dihitung alloh pahala si pengemis lebih besar dr dosanya.
Sedangkan pak haji yg masih hidup bbrp puluh tahun setelah naik haji akhirnya masuk neraka mengawini kuntilanak krn dosanya menumpuk selama puluhan tahun, lebih banyak drpd pahalanya.
Bgmn dg 2 kisah di atas ??? Setahuku hampir ndak ada tuh muslim yg percaya kalo NIAT naek haji doank krn ndak mampu bisa menghapus dosa muslim setiap tahun.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
@F-22
Niat jelas berpahala, tapi niat saja tentu tidak cukup jika jalan didepan muka mudah terbentang. Niat menjadi berubah wujud menjadi nilai besar kecil tergantung sikon.
Silahkanlah berakrobat trus, toh akhirnya tidak tersampaikan juga benang merahnya..
luar biasa....SESATNYA...
Tidak ada sama sekali berelevansi dengan paradigma pahala dan dosa yg sudah saya tulis. Kalau modelnya seperti itu jelas paradigmanya gk lebih dr timbangan yg ada di pasar Tradisional, dan saya menolak dengan segala argument yg saya sudah jelaskan.
Contoh, ada pengemis muslim melarat di pinggir jalan. Tapi setiap musim haji dia selalu berseru kpd alloh: "Ya alloh ............ tahun ini aku NIATTTTTT sekali naik haji tapi apa daya aku cuma seorang pengemis melarat". Eng ing engggg .......... alloh mendengar seruan umatnya si muslim kere ini & setiap tahun juga alloh menghapus dosa si pengemis melarat ini sampe kinclong.
Di lain pihak ada muslim yg selama puluhan tahun menabung utk bisa naik haji. Setelah sukses naek haji ybs merasa tenang krn sering mendengar slogan: "Naek haji cukup sekali saja" . Ybs tidak mempunyai niat lagi utk naek haji.
Singkat kata di akherat krn si pengemis melarat setiap tahun BERNIAT naek haji meskipun ndak mampu, dosanya dihapus sampe kinclong setiap tahun juga & akhirnya masuk surga mengawini 72 bidadari krn setelah dihitung alloh pahala si pengemis lebih besar dr dosanya.
Niat jelas berpahala, tapi niat saja tentu tidak cukup jika jalan didepan muka mudah terbentang. Niat menjadi berubah wujud menjadi nilai besar kecil tergantung sikon.
Silahkanlah berakrobat trus, toh akhirnya tidak tersampaikan juga benang merahnya..
Haji yg dilakukan tiap Tahun akan menghapuskan dosa?
Bgmn dg 2 kisah di atas ??? Setahuku hampir ndak ada tuh muslim yg percaya kalo NIAT naek haji doank krn ndak mampu bisa menghapus dosa muslim setiap tahun.
luar biasa....SESATNYA...
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Lho koq aneh ............. dosa muslim yg dihapus setiap tahun sampe kinclong tentu jumlahnya jauh lebih kecil drpd dosa muslim yg cuma dihapus cuma sekali seumur hidup. Lha logikamu sendiri gimana, mosok kebalik ???musicman wrote:@F-22Tidak ada sama sekali berelevansi dengan paradigma pahala dan dosa yg sudah saya tulis. Kalau modelnya seperti itu jelas paradigmanya gk lebih dr timbangan yg ada di pasar Tradisional, dan saya menolak dengan segala argument yg saya sudah jelaskan.
Contoh, ada pengemis muslim melarat di pinggir jalan. Tapi setiap musim haji dia selalu berseru kpd alloh: "Ya alloh ............ tahun ini aku NIATTTTTT sekali naik haji tapi apa daya aku cuma seorang pengemis melarat". Eng ing engggg .......... alloh mendengar seruan umatnya si muslim kere ini & setiap tahun juga alloh menghapus dosa si pengemis melarat ini sampe kinclong.
Di lain pihak ada muslim yg selama puluhan tahun menabung utk bisa naik haji. Setelah sukses naek haji ybs merasa tenang krn sering mendengar slogan: "Naek haji cukup sekali saja" . Ybs tidak mempunyai niat lagi utk naek haji.
Singkat kata di akherat krn si pengemis melarat setiap tahun BERNIAT naek haji meskipun ndak mampu, dosanya dihapus sampe kinclong setiap tahun juga & akhirnya masuk surga mengawini 72 bidadari krn setelah dihitung alloh pahala si pengemis lebih besar dr dosanya.
Niat jelas berpahala, tapi niat saja tentu tidak cukup jika jalan didepan muka mudah terbentang. Niat menjadi berubah wujud menjadi nilai besar kecil tergantung sikon.
Silahkanlah berakrobat trus, toh akhirnya tidak tersampaikan juga benang merahnya..
Dan lagi itung2an jumlah dosa itu SANGAT PENTING dlm agamamu islam krn nantinya di akherat dosa akan ditimbang dg pahala besar mana.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
di Islam itu ada banyak sekali cara dan amalan ibadah yang bisa menghapus dosa, bukan hanya dengan berhaji mabrur SAJA. Puasa ramadhan pun bisa menghapus dosa, berdzikir, sholat tobat, juga mualaf itu bisa menghapus seluruh dosa sebelumnya, sehingga bisa jadi seperti bayi yang baru lahir.
bahkan sakit dan musibah pun bisa merupakan penghapusan dosa.
amal pahala dibanding dosa, itu hanya untuk menentukan cepat atau lambatnya masuk ke surga, karena semua muslim itu telah mendapat rahmat Allah sehingga semua muslim pada akhirnya akan masuk surga semua, tinggal tingkat keimanannya yang akan menentukan level surganya, semakin tinggi keimanan Islamnya semakin tinggi level surganya. Bagi yang amal pahalanya melebihi dosanya, maka muslim tersebut bisa LANGSUNG masuk surga. Jika tidak, masih punya dosa, maka harus menjalani hukuman dulu di neraka, baru setelah selesai akan Allah angkat ke surga, siapapun yang memiliki keimanan Islam, meski hanya seberat biji sawi.
bahkan sakit dan musibah pun bisa merupakan penghapusan dosa.
amal pahala dibanding dosa, itu hanya untuk menentukan cepat atau lambatnya masuk ke surga, karena semua muslim itu telah mendapat rahmat Allah sehingga semua muslim pada akhirnya akan masuk surga semua, tinggal tingkat keimanannya yang akan menentukan level surganya, semakin tinggi keimanan Islamnya semakin tinggi level surganya. Bagi yang amal pahalanya melebihi dosanya, maka muslim tersebut bisa LANGSUNG masuk surga. Jika tidak, masih punya dosa, maka harus menjalani hukuman dulu di neraka, baru setelah selesai akan Allah angkat ke surga, siapapun yang memiliki keimanan Islam, meski hanya seberat biji sawi.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Kan contoh2 sudah saya jelaskan untuk membuka fikiran anda bahwa Timbangan ala Pasar Tradisional itu adalah sesat..Lho koq aneh ............. dosa muslim yg dihapus setiap tahun sampe kinclong tentu jumlahnya jauh lebih kecil drpd dosa muslim yg cuma dihapus cuma sekali seumur hidup. Lha logikamu sendiri gimana, mosok kebalik ???
Banyak Kisah dosa yg menggunung otomatis menghilang dan terhapus hanya dengan satu kebaikan yg brngkl anda, saya dan semua manusia pandang remeh.
Lah kok ini ngototnya gak karuan di ibadah Haji melulu?
Saya liat lebih dalam konteks Psikologis agar manusia banyak berbuat hal2 yg mendatangkan Pahala..tidak lebih
Dan lagi itung2an jumlah dosa itu SANGAT PENTING dlm agamamu islam krn nantinya di akherat dosa akan ditimbang dg pahala besar mana.
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Kalau Keburu Mati, Bagaimana Haji Saya?
Sebetulnya maksud threat bung FIIx ini apa?
Jika bicara pahala sudah jelas...penghapusan dosa udah dijelaskan @mut dengan sangat gamblangnya.
Tersus dipemahaman agama anda dengan cukup mengaku di saksikan pastor sudah terbayar lunas semua hutang dosamu...enak banget ya. Dengan usaha dikit langsung lunas semua.
Yang logis gituh wokey....!!!
Jika bicara pahala sudah jelas...penghapusan dosa udah dijelaskan @mut dengan sangat gamblangnya.
Tersus dipemahaman agama anda dengan cukup mengaku di saksikan pastor sudah terbayar lunas semua hutang dosamu...enak banget ya. Dengan usaha dikit langsung lunas semua.
Yang logis gituh wokey....!!!
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Similar topics
» Bagaimana cara menghapus dosa muslim SETELAH naik haji ???
» Din Syamsuddin: Kalau Ahok Lepas, Saya Pimpin Perlawanan
» Keluh Ahok : Kalau Saya Mau ke Masjid Enggak Boleh Gemana Mau Dapat Hidayah
» [kalau tentang instrumental non-rohani yang saya rekomendasikan adalah yang ini]
» Mengenang Musibah haji
» Din Syamsuddin: Kalau Ahok Lepas, Saya Pimpin Perlawanan
» Keluh Ahok : Kalau Saya Mau ke Masjid Enggak Boleh Gemana Mau Dapat Hidayah
» [kalau tentang instrumental non-rohani yang saya rekomendasikan adalah yang ini]
» Mengenang Musibah haji
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik