Mengenang Musibah haji

http://www.cheria-travel.com/2012/02/mengenang-musibah-ibadah-haji.html

Mengenang Musibah haji

Memang benar, Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang paling banyak mengandung risiko. Dalam ibadah ini, selain jemaah dituntut untuk merelakan pengorbanan waktu, fisik, mental, dan harta, jemaah juga harus dihadapkan pada banyak risiko kesehatan, keamanan, bahkan keselamatan di perjalanan maupun tempat tujuan.

Berikut ini adalah sedikit kisah tentang beberapa musibah yang pernah dialami jemaah haji baik dalam perjalanan, di pemondokan, maupun saat melaksanakan ibadah.

Tentu dengan cerita tragedi yang pernah terjadi, jemaah tidak akan surut kerinduannya untuk menjadi tamu Allah, melainkan akan semakin tawakal, mendekatkan diri pada Allah, waspada dan berhati-hati saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Jemaah haji tak perlu khawatir lagi karena pemerintah Arab Saudi telah melakukan banyak perluasan pada areal lokasi ibadah dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para tamu Allah. Panitia haji Indonesia pun semakin memperbaiki kualitas layanan.

1. 4 Desember 1974. Pesawat Martinair Penerbangan 138 milik maskapai Belanda jenis Douglas DC8 yang disewa Garuda Indonesian Airways bagi jemaah haji asal Surabaya menabrak gunung Kanya Sapta di sebelah timur Kolombo di ketinggian 4.355 kaki tak lama sebelum mendarat Bandara Bandaranaike Kolombo, Sri Lanka. Menyebabakan 191 korban tewas, yang terdiri dari 182 jamaah haji Indonesia yang dalam perjalanan menuju Jeddah dan 9 awak pesawat.
   
2. Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.
   
3. 15 November 1978. Pesawat Haji DC-8 Icelandic Loftleider dari maskapai Eslandia yang dicarter Garuda bagi jemaah kloter Kalimantan Selatan berpenumpang 249 orang dengan awak pesawat 13 orang dari Jeddah dengan tujuan Surabaya, jatuh di Kolombo, Sri Lanka. Sebanyak 175 jemaah haji dan 7 awak pesawat tewas dalam kecelakaan itu. Penerbangan itu merupakan penerbangan pertama fase kedua pemulangan jemaah haji ke tanah air.
   
4. 4 Desember 1979. Sebanyak 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis membebaskan Masjidil Haram yang disandera kelompok militan selama dua minggu.
   
5. 31 Juli 1987. Sebanyak 402 jamaah tewas, 275 di antaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden hubungan diplomatik dua negara putus, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.
   
6. 10 Juli 1989. Seorang jemaah haji tewas dan 16 terluka akibat penembakan di dalam Masjidil Haram oleh 16 orang Kuwait.
   
7. 15 Juli 1989. Sebanyak lima jemaah haji asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di pemondokan mereka di Makkah.
   
8. 2 Juli 1990. Tragedi Terowongan Mina. Sebanyak 1.426 jemaah haji tewas, kebanyakan dari Asia, akibat terperangkap di dalam terowongan Mina. Mereka tewas akibat berdesakan, terdorong, terinjak dan kekurangan oksigen.
   
9. 24 Mei 1994. Tragedi Mina terjadi lagi meski dalam skala lebih kecil. Sebanyak 270 jemaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.
   
10. 7 Mei 1995. Tiga orang jemaah tewas akibat kebakaran di Mina.
    
11. 15 April 1997. Sebanyak 343 jemaah tewas kehabisan oksigen dan 1.500 lainnya terluka karena terjebak dalam kebakaran tenda di Mina.
    
12. 9 April 1998. Sebanyak 118 jemaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumrah.
    
13. 5 Maret 2001. Sebanyak 35 jemaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.
    
14. 11 Februari 2003. Sebanyak 14 jemaah tewas di Jumrotul Mina. Enam orang di antaranya adalah kaum wanita.
    
15. 1 Februari 2004. Sebanyak 251 jemaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.
    
16. 23 Januari 2005. Sebanyak 29 jemaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.
    
17. 5 Januari 2006. Sebanyak 76 jemaah tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.
    
18. 12 Jan 2006. Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Mereka tewas karena saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
    
19. 1 November 2011. Dua orang Inggris tewas dalam insiden bus yang membawa 30 jemaah asal Inggris terbakar di Expressway Haramain Jeddah. Bus terbakar karena mesin panas.
    
20. 22 November 2011. Kasus kemalingan telepon selular dan jam tangan yang terjadi di pemondokan Hotel Markaz Elyas kamar 641 Madinah menimpa tiga jamaah dari kloter 47 SOC (embarkasi Solo). Mereka mendapat ganti rugi dari pihak majmuah.
    
21. 22 November 2011 Seorang ibu berusia 56 tahun mengalami pelecehan seksual di dalam lift. Pelakunya orang Somalia karyawan hotel tempat ia menginap. Kala itu rombongan korban telah berangkat berziarah ke Kota Nabi. Karena ibu tersebut kurang enak badan, dia memutuskan tidak ikut dan tinggal sendiri di pemondokan.
    

Semoga dg kisah ini muslim2 di seluruh dunia menjadi semakin tawakal & semakin rindu menjadi tamu alloh swt di mekkah.

Kalopun sudah menjadi kehendak alloh muslim tewas ketika naek haji, ruh nya langsung masuk syurga ketemu alloh swt & bidadari (buat cowok).

Tapi mnrt saudara kita muslim @musicman, batu hajar aswad itu cuma batu biasa:
https://laskarislam.indonesianforum.net/t5287-f-22-kristen-vs-musicman-muslim-kisah-2-batu-manusia-lancang-kurang-ajar-tapi-alloh-swt-cuma-bisa-terdiam-tidak-mampu-berbuat-apa-apa

Jadi kenapa muslim harus mempertaruhkan nyawa naek haji demi mencium batu item biasa yg ndak bisa apa2 ???

http://www.boyolalipos.com/2012/haji-2012-jumlah-jemaah-haji-wafat-capai-247-orang-344127

HAJI 2012: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 247 Orang


Kedatangan Kloter 1 Debarkasi Adisoemarmo di Bandara Adisoemarmo, Kamis (1/11/2012) dinihari. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

JEDDAH – Pelaksanaan ibadah haji hingga hari ke-42, sebanyak 247 orang jemaah haji Indonesia wafat. Jumlah itu meningkat tajam setelah pergerakan ke Armina.

Informasi yang dikumpulkan di Jeddah, Jumat (2/11/2012), menyebutkan sebelumnya, pada 23 Oktober 2012 pukul 15.00 waktu Saudi, atau sehari sebelum jamaah diberangkatkan ke Armina sebanyak 102 anggota jamaah haji Indonesia yang meninggal.

Terjadi peningkatan lebih dua kali lipat dari jumlah sebelum Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Kondisi itu terjadi karena tingkat kelelahan jamaah meningkat setelah menjalankan ritual utama haji.

Ritual utama itu adalah wukuf di Arafah, lalu mabit di Muzdalifah dan mabit tiga hari di Mina berikut tiga kali melontar jumrah, lalu tawaf ifada dan sa’i.

Dari keseluruhan yang meninggal penyebab utama adalah gangguan jantung 154 orang, gangguan pernafasan 70, infeksi dan parasit sembilan, endoktrin nutrisi lima, gangguan sistem pencernaan empat, penyakit pembuluh darah dan organ satu, sistem syaraf dua, dan keracunan satu orang.

Dari segi lokasi, yang wafat di Mekkah 194 orang, Mina 24, Madinah 19, Arafah enam, Jeddah dua dan di perjalanan dua orang. Sementara dari segi jenis kelamin, pria 137 dan wanita 110.

Sementara, Daker Jeddah sudah mempersiapkan surat keterangan wafat untuk dikirim ke ahli waris. Sekretaris Daker Jeddah Nur Alya Fitra menerangkan isi surat pemberitahuan itu antara lain data diri almarhum atau almarhumah.

http://komisikepolisianindonesia.com/umum/read/4524/10-orang-tewas-kecelakaan-truk-berpenumpang-jemaat-gkjw.html

10 Orang Tewas Kecelakaan Truk Berpenumpang Jemaat GKJW
Oleh : NTMC Korps Lantas Polri

Mojokerto - Sebelum kecelakaan, tiga rombongan dari jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) wilayah Surabaya Barat sedang mengikuti outbound di tempat wisata Air Terjun Dlundung, Trawas Kabupaten Mojokerto.

Usai mengikuti outbond, sebuah truk engkel terguling hingga menyebabkan sekitar 5 orang tewas, di sekitar 200 meter dari tempat penginapan mereka di Vila Suryo.

Informasi yang didapat (Sebelumnya dikabarkan jemaat gereja dari Kediri), sekitar 155 orang jemaat GKJW wilayah Surabaya Barat terdiri dari jemaat Mojosari, Dlanggu, Wates, Kabupaten Mojokerto serta Jemaat asal Mojowarno, Mutersari, Sukorame, Wungurejo, Kabupaten Jombang, mengikuti kegiatan gereja sejak Sabtu kemarin di Vila Suryo.

Kemudian, Minggu pagi tadi (14/8/2011), jemaat terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak, mengikuti out bound di wahana wisata Air Terjun Dlundung, Trawas, dengan menumpang dua truk dan satu mobil pribadi.

"Ada tiga kendaraan yang membawa rombongan dari Dlundung (lokasi out bound)," ujar salah satu jemaat yang selamat dari maut.

Naas bagi rombongan mereka. Ketika perjalanan kembali ke vila, truk engkel Izusu warna putih nopol AG 8076 UD yang dikemudikan Ibnu Abas (35) warga Mojowarno Jombang diduga remnya blong. Akibatnya menabrak truk warna kuning yang juga rombongan lainnya. Kemudian oleng dan menabrak mobil L 300 yang sedang akan menanjak dan menghantam tiang telepon kemudian terguling sebanyak 3 kali.

Akibatnya, sekitar 60 penumpang pun ikut terguling dan hampir semuanya mengalami luka-luka. Bahkan dikabarkan 5 orang lebih penumpang truk tewas.

"Rem loss, rem loss. Terus saya menabrak truk rombongan di depan. Terus truk saya oleng ke kanan, menabrak L 300 di depan, menabrak tiang telepon dan saya tidak sadarkan diri," kata Ibnu Abas yang juga mengalami luka-luka di bagian kaki dan wajah karena tergencet kepala truk.

Selang beberapa jam kemudian, Korban tewas kecelakaan truk engkel jemaat GKJW bertambah menjadi 10 orang. Korban luka berat dirawat beberapa rumah sakit berjumlah 43 orang dan luka ringan sebanyak 4 orang.

Korban langsung dievakuasi ke beberapa rumah sakit. Diantaranya, RS Sumber Glagah Pacet, RSUD Prof Prof Soekandar Mojosari, RS Rekso Waluyo Kota Mojokerto dan RS Citra Medika Tarik.

Informasi yang dihimpung, 7 orang meninggal di RSUD Prof Soekandar Mojosari dan 3 korban meninggal di RS Sumber Glagah Pacet.

Nama-nama korban meninggal di RSUD Prof Soekandar Mojosari, yakni:

1. Nugraha (17) warga Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno, Jombang
2. Mikho (34) warga Desa Mlirip Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto
3. Rio (20) warga Mojowarno Jombang
4. Okta (16) warga Mojowarno Jombang
5. Aditya (20) warga Kutorejo Kabupaten Mojokerto
6. Tiuk (20) warga Mindu Rejo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto
7. Mr X.

Sementara korban meninggal dunia di RS Sumber Glagah, Pacet diantaranya yakni:

1. Kristiana Nugraeni (21) warga Mojowarno Jombang
2. Deni
3. Novitasari.

Sampai saat ini petugas masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan tersebut.

Sumber : Polres Mojokerto

http://nasional.kompas.com/read/2009/02/18/12050142/rombongan.suster.rs.charitas.masuk.jurang.9.tewas

Rombongan Suster RS Charitas Masuk Jurang 9 Tewas


ilustrasi

MUARAENIM, RABU — Mobil kijang Innova berpenumpang perawat/suster dari Rumah Sakit Charitas Palembang mengalami kecelakaan masuk jurang dan sungai di kawasan Beringin, Kec Lubai, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu pagi, mengakibatkan sedikitnya sembilan penumpangnya meninggal dunia.

Informasi dari Polres Muaraenim menyebutkan, kecelakaan tunggal itu terjadi Rabu sekitar pukul 06.00. Hingga kini korban yang kesemuanya penumpang mobil kijang yang masuk Sungai Beringin di Lubai itu, masih dalam proses evakuasi.

"Kami sedang mengevakuasi korban dari lokasi kejadian di sini," kata Kasatlantas Polres Muaraenim, A Pardomoan, Rabu siang.

Menurut dia, rombongan suster/perawat dari RS Charitas itu menggunakan sebuah mobil berpenumpang penuh, dan mengalami kecelakaan di sana. Belum diketahui penyebab kecelakaan tunggal itu, tetapi petugas masih terus berada di lokasi bersama masyarakat di sana.

Hingga saat ini diketahui korban yang meninggal sebanyak sedikitnya sembilan orang, antara lain diketahui sebanyak tujuh orang korban meninggal di lokasi kejadian, dan yang lain saat dibawa ke rumah sakit terdekat di sana.

"Masih ada korban yang dilaporkan dari rumah sakit dalam kondisi selamat, dan masih mendapatkan perawatan di sana," kata Kasatlantas Polres Muaraenim pula.

Wakapolres Muaraenim, Kompol Satria Yusada, juga membenarkan adanya kecelakaan tersebut, tetapi hingga Rabu siang, evakuasi sedang berlangsung dan belum diperoleh rincian identitas korban yang diperkirakan sebanyak delapan atau sembilan orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

"Coba hubungi Kasatlantas yang sampai saat ini masih berada di lokasi kejadian, kami juga baru menerima laporan tapi belum ada rincian penyebab dan identitas korban," kata Wakapolres Muaraenim itu pula.

http://surabaya.detik.com/read/2011/08/14/152420/1703439/475/truk-rombongan-jemaat-gereja-terguling-5-orang-tewas?y771108bcj

Truk Rombongan Jemaat Gereja Terguling, 5 Orang Tewas


Truk engkel terguling/Tamam Mubarrok

Mojokerto - Truk engkel mengangkut rombongan jemaat gereja asal Kediri mengalami kecelakaan. Truk berpenumpang penuh diduga rem blong saat jalan menurun, menabrak tiang listrik dan mobil L300.

Akibatnya truk bernopol AG 8076 UD terguling sebanyak tiga kali. Belasan penumpang mengalami luka-luka dan 5 orang diperkirakan tewas.

Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, , Minggu (14/8/2011), truk engkel Isuzu warna putih berpenumpang penuh melaju dari arah lokasi wisata Air Terjun Dlundung.

Naas bagi penumpang. Saat melintas di jalan Desa Ketapanrame yang menurun tajam, pengemudi truk tidak bisa mengendalikan kemudinya, karena remnya blong.

Akibatnya, truk tersebut meluncur deras dan menabrak tiang telepon serta mobil L 300 di depannya. Setelah menabrak tiang dan mobil, truk berpenumpang penuh itu terguling sebanyak 3 kali hingga kepala truk berbalik arah.

"Untuk korban kecelakaan dibawa ke RS dr Soekandar Mojosari," kata Kanit Laka Lantas Polres Mojokerto, Ipda Sariyanto kepada detiksurabaya.com di lokasi.

lagi ibadah di arafah aja kebakaran...
lagi ibadah lempar jumroh aja mati injak-ijakan..
ritual maut

http://news.detik.com/read/2005/07/10/182612/400108/10/rombongan-wisata-gereja-bhk-masuk-jurang-3-orang-tewas?nd992203605

Rombongan Wisata Gereja BHK Masuk Jurang, 3 Orang Tewas


Jakarta - Sebuah kecelakaan naas kembali terjadi. Sebuah bus Bus yang membawa rombongan wisata Gereja Bunda Hati Kudus (BHK) Jakarta masuk jurang di kawasan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak tiga orang meninggal dunia. Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (10/7/2005). Korban dan jenazah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Ratu Sukabumi. Korban tiba di rumah sakit pukul 11.00 WIB dan dievakuasi ke Jakarta pukul 15.30 WIB. "Semua korban yang dibawa ke sini ada 29 orang. Yang meninggal tiga orang. Sekarang sudah diberangkatkan dengan delapan ambulance ke Jakarta," kata salah seorang petugas RS Pelabuhan Ratu saat dihubungi detikcom pertelepon, Minggu (10/7/2005) pukul 15.30 WIB. Juru Bicara Gereja BHK Susan mengatakan, hingga pukul 18.00 WIB, korban belum sampai di Jakarta. Namun Susan menolak memberikan informasi karena masih menunggu data yang lengkap. "Informasi yang kita terima belum jelas. Kita takut salah," katanya kepada detikcom. Menurut informasi yang diperoleh detikcom, rombongan jamaah gereja yang beralamat di Jalan Hasyim Asyari, Jakarta Pusat, ini akan melakukan rafting (arung jeram) di Sungai Citarik. Sebanyak 31 orang berada di dalam bus pariwisata ini. Di belakang bus itu, masih ada dua mobil lainnya. Namun dua mobil ini selamat tak masuk jurang. (iy/)

http://www.sultra-online.com/ragam/1341-mobil-rombongan-pendeta-tujuan-tator-terjun-ke-sungai-2-tewas

Mobil Rombongan Pendeta Tujuan TATOR Terjun ke Sungai, 2 Tewas

KOLAKA, SULTRA ONLINE

Kecelakaan maut menimpa rombongan pendeta dari Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sultra, Selasa 12 Maret sekitar pukul 03.00 Wita. Akibat kejadian itu, salah seorang anak pendeta yang ikut bersama rombongan, harus meregang nyawa dan salah seorang penumpang lainnya masih dalam pencarian karena terbawa arus sungai.

Rencananya, rombongan pendeta ini akan menghadiri sebuah rapat di Gereja Kibaid Makale, Tana Toraja, Sulsel. Namun belum sampai pada tujuan, kecelakaan menimpah rombongan ini.

Kasatlantas Polres Tana Toraja, AKP Andi M Zakir menjelaskan, saat melintas di Kabupaten Toraja Utara, tepatnya Desa Lembang Rinding Batu, mobil jenis Xenia dengan nomor polisi DD 1485 DR terjun ke sungai. Kecelakaan ini terjadi akibat rasa kantuk yang menyerang sang sopir, Adreas Manggusa (45).

Mobil yang kehilangan kendali ini pun tak dapat dikontrol Adreas yang juga berprofesi sebagai pendeta. Apalagi medan tempat jatuhnya mobil merupakan tikungan tajam yang membutuhkan kontrol lebih.

Kelima korban lainnya berasal dari Desa Baulan, Kabupaten Kolaka Utara. Tujuan utama mereka di Tana Toraja, selain akan menghadiri acara seminar, juga akan menghadiri perayaan 100 tahun masuknya injil ke Toraja.

Kapolres Tana Toraja, AKBP. Yudi Sinlanleo, mengatakan dari kelima korban tersebut, dua yang meninggal dunia, yaitu Ben Heizer beserta seorang anaknya bernama Meises.

Satu korban yang meninggal, yaitu Meises telah ditemukan di rumputan alang – alang, setelah terbawa arus, namun orang tuanya Ben Heizer, sampai berita ini naik cetak, belum ditemukan, apalagi saat ini arus sungai cukup deras. (jar/wan/amo)

http://www.merdeka.com/peristiwa/bus-rombongan-gereja-tabrakan-1-orang-tewas.html

Bus rombongan gereja tabrakan, 1 orang tewas


bus tabrak empat mobil di puncak. ©2012 Merdeka.com

Kecelakaan maut antara bus angkutan umum dengan bus pariwisata yang memuat romobongan gereja, menyebabkan satu orang tewas di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com dari situs ntmc-korlantaspolri.blogspot.com, Minggu (22/7), bus Surya Indah jurusan Surabaya-Trenggalek dengan nomor polisi (nopol) AG 7716 UR ditabrak bus pariwisata AA 1421 AK dari belakang di Jalan Raya Desa Janti, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.

Korban meninggal adalah kenek bus Surya Indah bernama Samsudin (49), warga Kauman Tulungagung. Dia terpental keluar pada saat kendaraan yang tumpanginya kehilangan keseimbangan.

Kecelakaan bermula saat bus Surya Indah yang dikemudikan oleh Ketang Widodo (50) melaju dari arah utara. Bus baru saja menurunkan penumpang di dekat tikungan tajam Desa Janti.

Dari belakang meluncur bus pariwisata yang mengangkut rombongan gereja asal Sidoarjo yang hendak berziarah ke Gereja Maria Lourdes Puhsarang. Tiba-tiba, bus pariwisata yang dikemudikan Guro (32) menghantam sisi sebelah kiri bus Surya Indah.

Samsudin terjatuh tepat di bagian depan bus sebelah kiri. Tubuhnya langsung tergilas ban bus. Sehingga ia tewas seketika dengan kondisi kepala pecah.

Sopir Surya Indah, Ketang Widodo mengaku terkejut saat busnya dihantam bus lain dari belakang. Pasalnya, saat kejadian, posisi busnya sudah menepi di kiri jalan.

Petugas Satlantas Polres Kediri sudah mengevakuasi bus dan meminta keterangan sopir bus pariwisata untuk mengungkap pihak yang bertanggungjawab dalam kecelakaan.

http://kabar-toraja.com/konsultasi/konsultasi-hukum/4112-naas-r4-ditumpangi-rombongan-pendeta-terjun-kesungai-1-orang-tewas-dan-1-orang-hilang

Naas, R4 Ditumpangi Rombongan Pendeta Terjun Kesungai, 1 Orang Tewas dan 1 Orang Hilang



KABAR-TORAJA.COM-Toraja Utara- Naas menimpa satu rombongan Pendeta (Pdt) yang hendak menuju Tana Toraja, Diduga akibat supir yang mengantuk kendaraan roda empat (R4) yang ditumpangi kaum rohaniawan itu terjun kedalam Sungai Kesu', dalam peristiwa ini satu orang tewas, satu orang hanyut terbawa arus sungai dan tiga lainnya luka-luka, Selasa (12/3/2013) kemarin.

Kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) ini bermula saat R4 jenis Zenia warna Hitam, bernomor polisi DD 1485 UR yang didalamnya ditumpangi oleh 5 orang, diantaranya Pdt. Eben Haeser (37), Pdt. Maria (44) , Pdt. Efraim Tappi (38) dan Pdt.Andreas M (38), serta Mizer (6) anak dari Pdt. Eben Haeser, bertolak dari Kabupaten Kolaka alamat Lagori, Sulawesi Tenggara, hendak menuju Tana Toraja untuk mengikuti KKR Gereja Kibaid se Indonesia, yang juga di rangkai dengan peringatan 100 Tahun Injil Masuk Toraja.

Saat R4 yang dikendarai rombongan kecil ini tiba di wilayah Lembang Rinding Batu, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Zenia hitam yang dikemudikan Pdt.Andreas itu mendadak oleng hingga menabrak jembatan kecil, kemudian tanpa bisa dikontrol mobil terjun kedalam sungai. Saat R4 masuk kedalam sungai waktu menunjukkan sekira pukul 03.00 Wita.

Akibatnya ayah beranak (Pdt. Eben Haeser dan Mizer ) langsung terseret arus sungai yang memang saat itu sedang deras, lantaran semalam hujan mengguyur Toraja Utara.

Beruntung bagi ketiga korban diantaranya Pdt. Maria (44) , Pdt. Efraim Tappi (38) dan Pdt.Andreas M (38) hanya mengalami luka. Ketiganya kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Elim Rantepao guna mendapatkan pertolongan.

Kasat Lantas Polres Tana Toraja AKP.Andi MZ, ditemui media ini mengatakan, bersama warga melakukan evakuasi korban dan bangkai mobil yang rusak berat, diduga kuat akibat supir yang mengantuk tak bisa mengontrol kemudi hingga kejadian initak bisa dihindarkan.

“ Ayah beranak terseret arus sungai cukup deras. Sementara pencarian sedang dilakukan Tim gabungan dari Dandim, Kepolisian, Basarnas daerah dan warga yang membantu,” tutup Kasatlantas.

Korban yang ditemukan tewas tersebut yakni Meises (6). Tubuh kecil Meises ditemukan Tim SAR disekitar wilayah Alang-Alang sudah tak bernyawa, yang kemudian segera diambil pihak keluarga dibawa ke Makale.

Sementara itu korban Pdt. Eben Haeser hingga kini belum ditemukan. Tim gabungan masih berusaha keras mencari korban, telah terseret derasnya arus sungai juga diperkirakan masih di sekitar sungai Kesu itu.

Ditemui terpisah Rabu (13/3/2013) siang tadi Wakapolres Tana Toraja dan Toraja Utara, Kompol Novly F Pitoy menuturkan, disebabkan supir yang mengantuk hingga tak bisa mengendalikan mobil yang kemudian menabrak jembatan sebelum masuk ke sungai. Tiga orang selamat. Satu orang ditemukan tewas dan satu orang masih dalam pencarian oleh tim SAR, ucap Kompol Novly.


Gambar yang terekam kamera kabar-toraja.com disamping kiri atas, menunjukkan R4 ditumpangi rombongan ringsek, rusak berat. Terparkir di lokasi Satlantas Tana Toraja setelah berhasil dievakuasi.

Laka lantas tersebut sempat menjadi buah bibir warga khususnya di Toraja Utara. Banyak pihak merasa iba akan peristiwa ini, apalagi kejadian ini menimpa para Pdt.

penyaran OOT terus..